“Baik, kita bicarakan masalah ini nanti. Aku bersedia melayani Bu Felicia selama Ibu membutuhkanku.”Felicia tersenyum lalu berkata, “Jangan berbicara seakan kamu adalah seorang penggembala.”Telinga Vandi langsung tampak memerah. “Pak Vandi, apa kamu tidak pernah membicarakan tentang perasaan sebelumnya? Kenapa telingamu langsung memerah setelah aku membicarakan hal tadi?”“Kamu pasti orang yang polos secara emosional.”Vandi mulai mengemudi seraya berkata, “Kami sudah mempelajari berbagai macam hal, tapi tidak dengan perasaan.”Cinta adalah naluri dasar seluruh umat manusia yang tidak perlu dipelajari. Vandi sangatlah keras dan dingin kepada perempuan lain, kecuali Felicia. Mungkin, karena dia tahu kalau dirinya hanya diperbolehkan jatuh cinta kepada Felicia yang merupakan tuannya, jadi dia tidak terlalu membentengi perasaannya kepada gadis itu.Felicia sudah terlukis cukup dalam di dalam hatinya setelah mereka melewati banyak waktu bersama. Vandi sudah merasa cukup puas dengan bisa
Patricia tidak mungkin mencari laki-laki itu selama puluhan tahun kalau bukan karena hal itu. “Aku akan berbicara pada Stefan agar dia bisa meminta bantuan kepada keluarga Ardaba untuk mengutus orang yang bisa memata-matai Patricia. Mereka sangat mahir dalam urusan memata-matai pihak lain. Mereka lebih cocok dalam mengurus masalah ini daripada kita.”Patricia pasti akan lebih waspada dan memastikan tidak ada siapa pun yang mengikutinya kalau saja dia benar-benar pergi untuk menemui mantan asisten kakaknya. Dia bisa lebih mudah menyadari kalau dirinya sedang dimata-matai kalau saja orang yang memata-matainya hanyalah seorang detektif swasta biasa. Dia pastinya juga akan mencurigai Felicia sudah membocorkan keberadaannya kalau sampai dia menyadari dirinya sedang dimata-matai karena Patricia hanya memberitahu Felicia mengenai masalah ini.“Benar, Tante harus segera berbicara dengan Stefan. Aku di sini akan berpura-pura nggak tahu tentang apa pun. Karena aku nggak bisa mengutus orang untu
Odelina menemukan alasan untuk mengakhiri panggilan telepon. Dia berbalik sambil menggenggam ponsel di tangannya setelah selesai menelepon Yuna. Dia menatap Daniel yang sedang asyik bermain dengan Russel. Kemudian dia duduk di antara Daniel dan Russel lalu bertanya kepada putranya sambil tersenyum, “Russel, bagaimana kalau kita merayakan tahun baru bersama Om Daniel?”Namun, Russel justru balik bertanya, “Kita mau merayakan sama siapa lagi kalau bukan sama Om Daniel?”Odelina langsung terdiam. Russel sudah terbiasa melewati hari-harinya dengan menganggap Daniel sebagai anggota keluarganya. Odelina langsung membelai kepala Russel dengan lembut lalu bertanya kepada Daniel, “Kita bisa meresmikan pernikahan kita dan mendapatkan surat nikah di Catatan Sipil sebelum tahun baru. Kita baru akan melaksanakan resepsi pernikahan setelah kakimu pulih. Bagaimana menurutmu?”Namun, Daniel menolak rencana Odelina dengan berkata, “Odelina, aku nggak mau menikah secara diam-diam begitu. Aku ingin me
Wajah Patricia seketika melembut lalu berkata sambil tertawa ringan, “Anak itu mungkin tidak pernah pergi ke taman hiburan sejak dia kecil, makanya dia pergi ke sana sekarang.”Patricia tiba-tiba kembali membenci Fani setelah teringat bagaimana keluarga itu memperlakukan putri kandungnya dengan sangat buruk. Anehnya, Fani masih saja terus menyalahkan Felicia dan Patricia tanpa berpikir bagaimana kedua orang tua kandungnya sudah memperlakukan Felicia dengan sangat buruk. Padahal Feni sudah menjalani kehidupan mewah dengan segala kebutuhan yang dipenuhi sejak dia kecil. Dia sudah sangat sering bermain di taman bermain, bahkan taman bermain di luar negeri sekalipun. Di sisi lain, Felicia baru memiliki kesempatan pergi ke taman bermain ketika dia sudah dewasa. “Kehidupan gadis itu sebelumnya sangatlah sulit,” ujar si asisten seakan dia merasa kasihan dengan kehidupan Felicia dahulu. Asisten itu juga tidak menyukai Fani. Namun, dia harus menahan semua perasaan kesalnya karena dia pikir F
Foto-foto itu berisikan gambar Ivan dan Fani yang sedang asyik bermesraan. Bahkan Julio yang merupakan putra keduanya juga sering muncul di Famous Garden. Kedua putranya datang dengan membawa berbagai macam hadiah yang pasti akan mereka berikan kepada Fani. Hati Patricia terasa sangat sakit sekaligus marah. Dia benar-benar sudah membenci Fani. Sebenarnya, dia sudah menduga hal seperti akan terjadi di antara Fani dan Ivan. Fani bukanlah perempuan yang bisa menahan diri dengan baik. Oleh karena itu, Patricia segera mengusirnya keluar dari rumah keluarga Gatara. Patricia juga akan mengambil kembali semua yang diberikannya kepada Fani. Dia juga tidak peduli kalau Fani marah padanya. Lagi pula, gadis itu juga bukan putri kandungnya. Sebenarnya, Patricia berencana memberikan Fani uang untuk menjamin hidup gadis itu kalau saja Fani memutuskan untuk meninggalkan Cianter setelah berbagai hal yang terjadi. Namun, Fani tidak melakukannya. Dia justru memilih untuk membalas dendam kepada Patrici
Hanya ada dua cucu Patricia dari putra ketiganya yang tidak tinggal di asrama karena mereka masih bersekolah di taman kanak-kanak. Namun, mereka biasanya tinggal di rumah keluarga menantunya karena rumah keluarga menantunya lebih dekat dengan sekolah mereka. Patricia juga membayarkan uang setiap bulannya untuk biaya kedua cucunya yang tinggal di sana. “Suruh dia menemuiku setelah dia kembali.”“Baik! Bu Patricia, waktu makan malam sudah tiba,” balas pengurus rumah sekaligus mengingatkan Patricia. Patricia sempat terdiam beberapa saat lalu berkata, “Aku tidak ada selera makan.”Dia tidak ingin makan sendirian karena suami dan anak-anaknya tidak ada di rumah. Selain itu, suasana hatinya juga sedang kurang baik.“Ibu makan sedikit sekali saat makan siang. Jadi, bagaimana mungkin Ibu tidak merasa lapar sekarang?”“Aku tidak ingin makan,” pungkas Patricia lalu menutup teleponnya. Tidak lama kemudian, Felicia tiba di rumah dengan diantar oleh Vandi. Felicia memegang permen bola kapas besa
“Kenapa Bu Felicia memakan makanan seperti ini?”“Memangnya kenapa kalau aku memakannya?” “Anak kecil yang biasa memakannya.”“Aku sedang menjadi anak kecil sekarang,” jawab Patricia yang langsung membuat si pengurus rumah terdiam. “Apa ada masalah?”Kemudian pengurus rumah berkata, “Bu Felicia, Bu Patricia makan sedikit sekali tadi siang. Malam ini dia juga tidak ingin makan apa pun. Apa Bu Felicia bisa ke atas dan berusaha membujuknya agar mau makan?”“Mamaku sedang tidak berselera makan, ya?”“Ya, beliau mengatakan seperti itu.”“Apa tadi ada yang datang?” tanya Patricia lagi. “Asisten kepala keluarga tadi datang. Bu Patricia mengatakan dia tidak ingin makan setelah asistennya pergi.”“Mungkin ada masalah yang mempengaruhi mood mamaku sampai dia tidak mau makan. Oke, aku akan ke atas dan menemuinya. Mamaku ada di ruang kerja, ya?”“Bu Patricia ada di ruang kerja. Tadi, beliau juga meminta Bu Dania untuk menemuinya di sana kalau Bu Dania sudah pulang. Apa Bu Felicia mau membawa ma
Kemungkinan Felicia sengaja tidak menutup tirai apartemennya agar orang-orang bisa menyaksikan aksinya. Itu adalah bentuk balas dendam yang dilakukannya secara terang-terangan. “Pengurus rumah bilang kalau Mama nggak mau makan. Apa yang terjadi, Ma?”“Aku bisa menemani Mama makan malam karena aku juga belum makan.”Felicia sempat duduk di kursi yang berada di depan ibunya, tapi dia kembali berdiri untuk memberikan permen manisan buah untuk Patricia seraya berkata, “Ma, aku beli permen manisan buah tadi. Ini untuk Mama.”“Aku juga beli permen kapas, tapi aku sudah memakannya. Jadi, aku nggak bisa kasih Mama.”Patricia menatap permen manisan buah yang dipegang putrinya lalu melihat permen kapas berwarna pink yang biasanya disukai oleh anak kecil. Putrinya hampir berusia 30 tahun, tapi dia masih saja membeli permen seperti itu. Patricia tidak peduli jika orang dewasa lain memakan permen kapas seperti itu. Namun, putrinya adalah calon pewaris keluarga Gatara, jadi ….“Kenapa kamu membeli
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela