“Russel, sini.” Mulan melambaikan tangannya.Russel menghampiri Mulan dan dia dipeluk oleh perempuan itu. Setelah itu, dia digendong ke pahanya. Dengan pelan, dia bertanya, “Berantem dengan Liam?”“Nggak.”Russel tidak mengaku berantem. Dengan polos dia berkata, “Tapi apa yang Liam bilang itu benar. Audrey adalah adiknya, dia juga panggil Tante Mulan ‘Mama’, jadi Audrey adalah adiknya.”“Tante Mulan, aku sangat suka adik perempuan, aku ingin seorang adik perempuan. Bagaimana kalau Tante kasih aku Audrey, oke?”Mulan terbahak dan berkata, “Ini nggak bisa dikasih.”Audrey sangat disayang sekali oleh semua orang di Vila Ferda. Jika digendong oleh orang asing, keluarga Junaidi akan takut jika kesayangan mereka akan dibawa pergi.“Kenapa nggak boleh dikasih? Bagaimana kalau aku beli? Boleh? Tante Mulan, aku ada uang. Uangku bisa kuberikan ke Tante Mulan. Bolehkah?”Mulan tertawa dan berkata, “Nggak boleh dijual juga. Audrey adalah seorang manusia dan bukan barang. Nggak boleh dijual. Russel
Russel memeluk leher lelaki itu dan mengecup kedua pipinya. Reiki terlihat tersenyum puas dan berkata, “Bagus. Ayo, Om kasih kamu sebuah pesawat listrik.”“Terima kasih, Om.”Russel membuka kotak besar itu dengan riang.“Liam, kita main pesawat,” panggil Russel.Setelah Reiki melihat tamu yang ada di dalam, dia berkata, “Nggak tahu kalau ada Liam juga. Om Reiki nggak ada siapkan hadiahmu. Lain kali Om susulkan, ya.”“Liam, pesawatku untukmu. Aku ambil lagi, kita main di luar.”Russel memiliki banyak pesawat yang diberikan oleh Stefan, Reiki dan juga tantenya. Liam juga tidak menolak. Dia menerima pemberian teman mainnya itu. Setelah Russel kembali dengan sebuah pesawat yang lain, mereka berlari ke halaman untuk bermain.Yose dan Mulan menyiapkan susu dan menyuapkannya pada anak mereka. Keduanya menggendong seorang bayi dan duduk di sofa.“Jam segini mereka harus tidur. Harus tidur sambil digendong. Setelah tidur, harus dengan perlahan dipindahkan ke kasur.”Yose menggendong putrinya de
Junia juga berkata, “Iya, kamu kira seluruh Kota Mambera milik keluargamu? Setiap orang asing yang datang harus dapat izin dari keluargamu dulu.”Reiki tertawa pelan. “Aku nggak ngomong seperti itu. Ada bawahan yang melaporkan soal itu. Aku hanya ungkit sebentar.”Jika pengusaha biasa yang datang, Reiki tentu saja tidak akan membicarakan hal itu dengan Stefan. Namun situasi saat ini sedikit sensitif. Odelina pergi ke Kota Cianter. Ibu Odelina yang sudah meninggal adalah putri bungsu kepala keluarga Gatara sebelumnya di Kota Cianter. Eksistensi keluarga Gatara boleh dibilang cukup spesial di antara keluarga besar lainnya.Mereka semua tahu apa tujuan sebenarnya Odelina pergi ke Kota Cianter. Tiba-tiba, ada seorang bos besar tidak dikenal datang. Tidak ada yang tahu informasi detail orang tersebut pula. Ditambah lagi, orang itu datang dengan tergesa-gesa, juga pergi dengan tergesa-gesa. Jaringan informasi keluarga Ardaba pun melaporkan orang yang cukup menarik perhatian itu.Bram masih b
Yose menganggukkan kepala. Selama kedua bayi sudah kenyang, mereka bisa tidur siang selama dua hingga tiga jam.Setelah para perempuan pergi dan memastikan mereka tidak akan mendengar percakapannya, Stefan baru berkata pada Yose, “Yose, kalian mungkin sedang diawasi. Lebih tepatnya, orang itu mengawasi Liam.”Raut wajah Yose berubah ketika mendengar hal itu. Reiki tidak mengerti. Stefan berkata lagi, “Reiki bilang ada pria misterius yang datang ke Kota Mambera dengan membawa sekelompok pengawal. Dia datang dan pergi dengan cepat. Kebetulan kalian datang ke sini hari ini, bawa Liam lagi. Aku merasa dua hal ini mungkin saling terkait.”Yose adalah pemimpin Ferda Group, juga tokoh terkenal di Kota Aldimo. Siapa pun yang berani mengawasi Yose tidak bisa dianggap remeh. Terutama karena mereka tahu ada Totem di punggung Liam. Liam juga menanggung dendam besar. Di keluarga Liam, semua orang sudah sudah dibunuh. Kecuali Liam yang waktu itu dibawa kabur oleh pengasuhnya hingga ke Kota Dawan.Or
“Dua hari lagi Liam akan pergi lagi. Mau bertemu dengannya lagi mungkin harus tunggu sampai Tahun Baru. Biarkan dia bersenang-senang selama dua hari ini.”Stefan dan Reiki serentak menganggukkan kepala, berjanji akan merahasiakan hal ini. Liam masih kecil. Sekarang dia masih belum tahu kalau dia menanggung dendam yang begitu besar di usianya yang masih sangat muda.Liam juga tidak mengerti mengapa guru dan yang lainnya memiliki tuntutan yang sangat tinggi terhadapnya. Semua orang tidak ingin Liam membunuh siapa pun, tapi mereka juga tidak bisa membiarkan Liam dibunuh. Liam harus memiliki kemampuan yang cukup untuk melindungi dirinya sendiri.Kalau soal balas dendam, ada hukum yang berlaku. Setelah Liam dewasa, dia akan mengumpulkan cukup bukti. Semua musuhnya akan diadili.Setelah perubahan yang terjadi pada keluarga Lambana, mereka tahu bagaimana menggunakan hukum untuk menegakkan keadilan bagi diri mereka sendiri. Mereka bisa membalas dendam dan melampiaskan amarah mereka tanpa menje
Odelina ingin keluar jalan-jalan sebentar sambil mengamati pasar. Odelina tidak tampak terkejut ketika dia dicegat oleh orang suruhan Patricia. Cepat atau lembat, Patricia akan menyuruh seseorang datang untuk mencari Odelina. Akan tetapi, Odelina tidak menyangka akan secepat ini.“Ada apa?”Pengawal keluarga Gatara berkata dengan sopan, “Bu Odelina, Bu Patricia mengadakan perjamuan di rumah malam ini. Beliau mengundang Bu Odelina datang untuk makan malam bersama. Bu Patricia berharap Bu Odelina nggak menolak. Karena kalian masih kerabat, sudah sewajarnya saling berkunjung.”“Bu Patricia juga bilang sudah menyiapkan kamar di rumah. Beliau ingin Bu Odelina pindah ke sana. Iya kalau Bu Patricia nggak tahu Bu Odelina ke sini. Karena tahu, beliau pasti nggak akan membiarkan Bu Odelina tinggal di hotel.”Sekalipun Blanche Hotel adalah hotel dibawah naungan Adhitama Group.“Kamu pulang dan beritahu Bu Patricia, nanti malam aku akan ke sana. Kalau soal tinggal di sana, nggak perlu. Aku nyaman-
“Nanti aku ke Aurora Group untuk bertemu Rika. Aku coba tanya sama dia sempat nggak nanti malam. Kami berdua akan temani kamu. Malam ini kita nggak perlu khawatir perempuan tua itu akan apa-apakan kamu. Kami berdua ikut ke sana supaya dia tahu. Sekalipun kamu datang sendiri, di belakangmu ada orang lain. Dia ingin hancurkan kamu di Kota Cianter juga harus pikir matang-matang dulu. Sekalipun nggak takut dengan kita, kekuatan Rika di Kota Mambera cukup untuk buat Patricia takut.”“Rasanya nggak enak seret-seret Rika. Pada dasarnya, Aurora Group dan Gatara Group hidup bersama dengan damai dan tenteram. Kita nggak bisa seret Rika hanya karena dendam pribadi dengan keluarga Gatara.”Melibatkan Ricky adalah hal yang tidak bisa dihindari Odelina. Adik Odelina adalah kakak iparnya Ricky. Sekalipun Ricky tidak melakukan apa pun, di mata Patricia, Ricky tetap saja berada di pihak Odelina.“Nggak ada istilah seret-seret. Rika akan jadi istriku kelak, jadi menantu keluarga Adhitama. Kalau begitu,
Ricky memegang buket uang besar dan berdiri di depan pintu ruang rapat besar Aurora Group. Rika sedang rapat. Perempuan itu benar-benar lebih sibuk dibandingkan Ricky.Apa daya, Rika mengelola perusahaan yang begitu besar. Setiap hari ada rapat yang tidak ada habisnya. Selain itu, juga ada banyak dokumen yang harus diurus, serta banyak klien yang perlu ditangani.Sudah hampir jam pulang kerja. Langit di luar sudah mulai gelap. Rika masih sedang rapat. Angin di sore menjelang malam bertiup kencang. Ricky sudah mengantisipasi hal ini. Sebelum keluar, dia sengaja mengenakan mantel. Dengan begitu, nyaman bagi Rika untuk menghangatkan diri dengan memeluknya nanti.Seandainya Rika tahu apa yang dipikirkan Ricky, dia pasti berkata kalau dia tidak perlu memeluk Ricky untuk menghangatkan diri.Setelah Ricky menunggu selama sepuluh menit, akhirnya pintu ruang rapat dibuka. Para pejabat perusahaan yang menghadiri rapat satu per satu keluar dari ruangan itu. Begitu keluar, mereka melihat Ricky yan