Share

Bab 2698

Penulis: Anggur
Kedua anak bayi itu baru beberapa bulan dan baru bisa tengkurap serta bicara bahasa bayi. Benar-benar sangat lucu sekali.

Liam berkata, “Aku sering melihat Audrey dan dia mengenaliku. Tentu saja dia senyum sama aku. Dia nggak mengenalimu makanya nggak senyum sama kamu.  Kamu sama Archie saja, Audrey sama aku saja.”

Kaki kecil Archie terus menendang dan mengenai tangan Russel yang ada di tepi kereta bayi. Anak kecil ini sangat tidak tenang. Selain tidur, maka dia akan bergerak terus atau menangis dan hendak digendong oleh orang dewasa.

Mainan hanya bisa dimainkan selama dua menit saja. Setelah itu, akan dibuang dan menangis hebat. Audrey memang tidak suka menangis. Jika kedua saudara itu diletakkan bersebelahan, maka Audrey akan menendang kakaknya yang terus menangis. Seakan meminta bocah itu untuk berhenti.

Russel menundukkan tubuhnya dan ingin mengecup Audrey, tetapi ditahan oleh Liam.

“Kamu nggak boleh cium Audrey. Om Yose sudah bilang, kita nggak ada yang boleh cium Audrey. Tapi kit
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2699

    “Russel, sini.” Mulan melambaikan tangannya.Russel menghampiri Mulan dan dia dipeluk oleh perempuan itu. Setelah itu, dia digendong ke pahanya. Dengan pelan, dia bertanya, “Berantem dengan Liam?”“Nggak.”Russel tidak mengaku berantem. Dengan polos dia berkata, “Tapi apa yang Liam bilang itu benar. Audrey adalah adiknya, dia juga panggil Tante Mulan ‘Mama’, jadi Audrey adalah adiknya.”“Tante Mulan, aku sangat suka adik perempuan, aku ingin seorang adik perempuan. Bagaimana kalau Tante kasih aku Audrey, oke?”Mulan terbahak dan berkata, “Ini nggak bisa dikasih.”Audrey sangat disayang sekali oleh semua orang di Vila Ferda. Jika digendong oleh orang asing, keluarga Junaidi akan takut jika kesayangan mereka akan dibawa pergi.“Kenapa nggak boleh dikasih? Bagaimana kalau aku beli? Boleh? Tante Mulan, aku ada uang. Uangku bisa kuberikan ke Tante Mulan. Bolehkah?”Mulan tertawa dan berkata, “Nggak boleh dijual juga. Audrey adalah seorang manusia dan bukan barang. Nggak boleh dijual. Russel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2700

    Russel memeluk leher lelaki itu dan mengecup kedua pipinya. Reiki terlihat tersenyum puas dan berkata, “Bagus. Ayo, Om kasih kamu sebuah pesawat listrik.”“Terima kasih, Om.”Russel membuka kotak besar itu dengan riang.“Liam, kita main pesawat,” panggil Russel.Setelah Reiki melihat tamu yang ada di dalam, dia berkata, “Nggak tahu kalau ada Liam juga. Om Reiki nggak ada siapkan hadiahmu. Lain kali Om susulkan, ya.”“Liam, pesawatku untukmu. Aku ambil lagi, kita main di luar.”Russel memiliki banyak pesawat yang diberikan oleh Stefan, Reiki dan juga tantenya. Liam juga tidak menolak. Dia menerima pemberian teman mainnya itu. Setelah Russel kembali dengan sebuah pesawat yang lain, mereka berlari ke halaman untuk bermain.Yose dan Mulan menyiapkan susu dan menyuapkannya pada anak mereka. Keduanya menggendong seorang bayi dan duduk di sofa.“Jam segini mereka harus tidur. Harus tidur sambil digendong. Setelah tidur, harus dengan perlahan dipindahkan ke kasur.”Yose menggendong putrinya de

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2701

    Junia juga berkata, “Iya, kamu kira seluruh Kota Mambera milik keluargamu? Setiap orang asing yang datang harus dapat izin dari keluargamu dulu.”Reiki tertawa pelan. “Aku nggak ngomong seperti itu. Ada bawahan yang melaporkan soal itu. Aku hanya ungkit sebentar.”Jika pengusaha biasa yang datang, Reiki tentu saja tidak akan membicarakan hal itu dengan Stefan. Namun situasi saat ini sedikit sensitif. Odelina pergi ke Kota Cianter. Ibu Odelina yang sudah meninggal adalah putri bungsu kepala keluarga Gatara sebelumnya di Kota Cianter. Eksistensi keluarga Gatara boleh dibilang cukup spesial di antara keluarga besar lainnya.Mereka semua tahu apa tujuan sebenarnya Odelina pergi ke Kota Cianter. Tiba-tiba, ada seorang bos besar tidak dikenal datang. Tidak ada yang tahu informasi detail orang tersebut pula. Ditambah lagi, orang itu datang dengan tergesa-gesa, juga pergi dengan tergesa-gesa. Jaringan informasi keluarga Ardaba pun melaporkan orang yang cukup menarik perhatian itu.Bram masih b

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2702

    Yose menganggukkan kepala. Selama kedua bayi sudah kenyang, mereka bisa tidur siang selama dua hingga tiga jam.Setelah para perempuan pergi dan memastikan mereka tidak akan mendengar percakapannya, Stefan baru berkata pada Yose, “Yose, kalian mungkin sedang diawasi. Lebih tepatnya, orang itu mengawasi Liam.”Raut wajah Yose berubah ketika mendengar hal itu. Reiki tidak mengerti. Stefan berkata lagi, “Reiki bilang ada pria misterius yang datang ke Kota Mambera dengan membawa sekelompok pengawal. Dia datang dan pergi dengan cepat. Kebetulan kalian datang ke sini hari ini, bawa Liam lagi. Aku merasa dua hal ini mungkin saling terkait.”Yose adalah pemimpin Ferda Group, juga tokoh terkenal di Kota Aldimo. Siapa pun yang berani mengawasi Yose tidak bisa dianggap remeh. Terutama karena mereka tahu ada Totem di punggung Liam. Liam juga menanggung dendam besar. Di keluarga Liam, semua orang sudah sudah dibunuh. Kecuali Liam yang waktu itu dibawa kabur oleh pengasuhnya hingga ke Kota Dawan.Or

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2703

    “Dua hari lagi Liam akan pergi lagi. Mau bertemu dengannya lagi mungkin harus tunggu sampai Tahun Baru. Biarkan dia bersenang-senang selama dua hari ini.”Stefan dan Reiki serentak menganggukkan kepala, berjanji akan merahasiakan hal ini. Liam masih kecil. Sekarang dia masih belum tahu kalau dia menanggung dendam yang begitu besar di usianya yang masih sangat muda.Liam juga tidak mengerti mengapa guru dan yang lainnya memiliki tuntutan yang sangat tinggi terhadapnya. Semua orang tidak ingin Liam membunuh siapa pun, tapi mereka juga tidak bisa membiarkan Liam dibunuh. Liam harus memiliki kemampuan yang cukup untuk melindungi dirinya sendiri.Kalau soal balas dendam, ada hukum yang berlaku. Setelah Liam dewasa, dia akan mengumpulkan cukup bukti. Semua musuhnya akan diadili.Setelah perubahan yang terjadi pada keluarga Lambana, mereka tahu bagaimana menggunakan hukum untuk menegakkan keadilan bagi diri mereka sendiri. Mereka bisa membalas dendam dan melampiaskan amarah mereka tanpa menje

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2704

    Odelina ingin keluar jalan-jalan sebentar sambil mengamati pasar. Odelina tidak tampak terkejut ketika dia dicegat oleh orang suruhan Patricia. Cepat atau lembat, Patricia akan menyuruh seseorang datang untuk mencari Odelina. Akan tetapi, Odelina tidak menyangka akan secepat ini.“Ada apa?”Pengawal keluarga Gatara berkata dengan sopan, “Bu Odelina, Bu Patricia mengadakan perjamuan di rumah malam ini. Beliau mengundang Bu Odelina datang untuk makan malam bersama. Bu Patricia berharap Bu Odelina nggak menolak. Karena kalian masih kerabat, sudah sewajarnya saling berkunjung.”“Bu Patricia juga bilang sudah menyiapkan kamar di rumah. Beliau ingin Bu Odelina pindah ke sana. Iya kalau Bu Patricia nggak tahu Bu Odelina ke sini. Karena tahu, beliau pasti nggak akan membiarkan Bu Odelina tinggal di hotel.”Sekalipun Blanche Hotel adalah hotel dibawah naungan Adhitama Group.“Kamu pulang dan beritahu Bu Patricia, nanti malam aku akan ke sana. Kalau soal tinggal di sana, nggak perlu. Aku nyaman-

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2705

    “Nanti aku ke Aurora Group untuk bertemu Rika. Aku coba tanya sama dia sempat nggak nanti malam. Kami berdua akan temani kamu. Malam ini kita nggak perlu khawatir perempuan tua itu akan apa-apakan kamu. Kami berdua ikut ke sana supaya dia tahu. Sekalipun kamu datang sendiri, di belakangmu ada orang lain. Dia ingin hancurkan kamu di Kota Cianter juga harus pikir matang-matang dulu. Sekalipun nggak takut dengan kita, kekuatan Rika di Kota Mambera cukup untuk buat Patricia takut.”“Rasanya nggak enak seret-seret Rika. Pada dasarnya, Aurora Group dan Gatara Group hidup bersama dengan damai dan tenteram. Kita nggak bisa seret Rika hanya karena dendam pribadi dengan keluarga Gatara.”Melibatkan Ricky adalah hal yang tidak bisa dihindari Odelina. Adik Odelina adalah kakak iparnya Ricky. Sekalipun Ricky tidak melakukan apa pun, di mata Patricia, Ricky tetap saja berada di pihak Odelina.“Nggak ada istilah seret-seret. Rika akan jadi istriku kelak, jadi menantu keluarga Adhitama. Kalau begitu,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2706

    Ricky memegang buket uang besar dan berdiri di depan pintu ruang rapat besar Aurora Group. Rika sedang rapat. Perempuan itu benar-benar lebih sibuk dibandingkan Ricky.Apa daya, Rika mengelola perusahaan yang begitu besar. Setiap hari ada rapat yang tidak ada habisnya. Selain itu, juga ada banyak dokumen yang harus diurus, serta banyak klien yang perlu ditangani.Sudah hampir jam pulang kerja. Langit di luar sudah mulai gelap. Rika masih sedang rapat. Angin di sore menjelang malam bertiup kencang. Ricky sudah mengantisipasi hal ini. Sebelum keluar, dia sengaja mengenakan mantel. Dengan begitu, nyaman bagi Rika untuk menghangatkan diri dengan memeluknya nanti.Seandainya Rika tahu apa yang dipikirkan Ricky, dia pasti berkata kalau dia tidak perlu memeluk Ricky untuk menghangatkan diri.Setelah Ricky menunggu selama sepuluh menit, akhirnya pintu ruang rapat dibuka. Para pejabat perusahaan yang menghadiri rapat satu per satu keluar dari ruangan itu. Begitu keluar, mereka melihat Ricky yan

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3518

    Sarah pun tidak marah. Dia justru berkata, “Sekarang transportasi sudah mudah. Ada pesawat terbang, kereta cepat, mau ke mana-mana gampang. Pagi di Kota Mambera, siang sudah di luar negeri. Takut apa jauh? Yang penting orangnya baik, cocok untuk anak-anak. Kalian harusnya senang, malah bilang orang yang aku pilihkan kejauhan. Kalau suruh kalian yang urus, rambut kalian pasti akan semakin cepat beruban. Mana bisa santai seperti sekarang.”Sarah menyentuh rambut putihnya dan berkata lagi, “Rambutku putih semua karena mengkhawatirkan pernikahan mereka.”Dewi melihat rambut putih ibu mertuanya dan bercanda, “Mama bisa saja cat rambut Mama jadi hitam. Mama rawat diri dengan baik, kelihatan seperti baru usia awal enam puluhan. Kalau rambut Mama dicat hitam, pasti kelihatan lebih muda.”“Nggak mau. Harus berani hadapi kenyataan kalau aku sudah tua.”Orang yang datang adalah Rosalina. Baru saja masuk ke ruangan, dia mendengar percakapan santai antara ibu mertua dan menantunya.“Nenek, Tante.”

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3517

    Setelah Olivia dan yang lainnya pergi, Dewi baru menelepon Yuna. Yuna pun segera mengangkat telepon.“Oliv sudah berangkat?” tanya Yuna.“Baru saja berangkat. Aku lihat dia dan Russel naik ke helikopter, sampai helikopternya terbang jauh, aku baru berani telepon kamu. Dia nggak akan bisa dengar percakapan kita, kecuali dia punya pendengaran super.”“Oke, terima kasih sudah kasih kabar.”“Sama saudara sendiri nggak perlu sungkan-sungkan. Toh, tujuan kita sama,” kata Dewi.“Kamu juga sungkan sama aku. Setelah semuanya selesai, ayo kita makan bareng. Aku yang traktir.”Keduanya adalah perempuan paling terhormat di Kota Mambera, tapi mereka tidak pernah makan bersama di luar. Karena Olivia menjadi menantu keluarga Adhitama, keduanya baru menjadi sadara. Namun, keduanya belum pernah membuat janji makan bersama.Mereka juga tidak sedekat Dewi dengan ibunya Bram dan ibunya Daniel. Namun, keluarga Ardaba dan keluarga Lumanto memang sangat dekat dengan keluarga Adhitama. Wajar saja Dewi dekat d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3516

    “Aku dan Tante akan pulang sebelum Tahun Baru. Om Stefan bilang habis dari luar kota, dia akan pergi ke sana jemput aku dan Tante.”Dewi tersenyum. “Kalau begitu kita nggak akan bisa bertemu selama belasan hari.”Dewi menarik Russel ke dekatnya lagi dan memeluknya sebentar. Kemudian, dia mencium pipi Russel dan berkata, “Selamat bersenang-senang di sana. Nanti ceritkan pada Nenek kamu dan Liam main apa saja, pergi ke mana, makan apa, terus bawa oleh-oleh dari sana buat kami.”Seandainya bukan karena khawatir Olivia akan mengetahui bahwa semua orang menyembunyikan situasi di Kota Cianter darinya, Dewi pasti tidak akan membiarkan Russel pergi ke Vila Ferda secepat ini.Di hari biasa, Russel harus masuk sekolah. Akhir pekan belum tentu anak itu datang. Hanya sesekali, itu pun untuk satu atau dua hari saja. Semua orang merindukan anak itu. Sekarang Russel sedang libur panjang, tapi dia malah merengek ingin pergi bertemu teman sepermainannya.“Oliv, karena kalian pergi main, bersenang-senan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3515

    “Kami nggak pilih kasih. Russel satu-satunya cucu keluarga Pamungkas. Kami juga sangat sayang Russel. Dulu, dulu ... karena kami yang asuh Aiden, jadi lebih dekat dengan Aiden. Otomatis juga jadi pilih kasih, lebih sayang Aiden. Sekarang nggak akan seperti itu lagi,” janji Rita.Rita tahu kalau Roni kesal terhadap mereka. Dia juga menyadari kalau ini salah mereka, karena mereka selalu lebih mengutamakan Shella.Terutama karena terakhir kali, ketika Shella mengajak mertuanya makan di restoran. Shella ingin menipu Olivia dan membuatnya bayar tagihan, tapi tentu saja dia gagal. Tidak disangka, Shella malah menelepon Rita dan minta Rita yang bayar. Rita tidak tahu Shella sedang menipunya, dia pun mentransfer uang ke rekening Shella.Russel yang mengungkapkan hal itu. Saat Roni tahu, dia marah besar kepada mereka, bilang kalau mereka lebih sayang Shella. Kalau begitu, mereka pindah saja ke rumah Shella. Roni tidak akan memberikan biaya hidup kepada mereka lagi.Sekarang Roni menjadi sopir t

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3514

    Seumur hidupnya, Roni hanya memiliki satu anak, yaitu Russel. Baginya, yang penting Russel masih mau mengakuinya sebagai ayah. Meskipun tidak dekat, setidaknya anaknya tidak menjauh. Itu sudah termasuk penghiburan bagi Roni.Setelah mengakhiri panggilan telepon, Russel mengembalikan ponsel ke Olivia dan berkata, “Papa mau jemput aku dan suruh aku menginap di rumahnya selama beberapa hari. Aku bilang nggak mau. Besok kita mau pergi cari Liam. Aku nggak mau ke sana dan main sama Kak Aiden. Kak Aiden selalu ganggu aku. Tapi sekarang aku sudah nggak takut dengan Kak Aiden lagi. Aku sudah belajar ilmu bela diri.”Meskipun Russel tidak memiliki banyak bakat dalam seni bela diri, setelah menjalani latihan dalam waktu lama, tubuhnya menjadi lebih kuat dan bertenaga. Pelatih bilang kalau dia terus berlatih, Russel akan memiliki kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri. Russel tidak serakah. Dia hanya ingin memiliki kemampuan seperti Olivia.“Iya, kalau kamu nggak mau pulang ke sana ya nggak u

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3513

    “Angkat saja.”Pada akhirnya Russel mengangkat telepon dari ayahnya. Olivia menyerahkan ponselnya kepada Russel dan menyuruhnya mengangkat telepon. Selama bisa tidak bicara dengan Roni, Olivia tidak akan bicara dengan pria itu.“Papa,” panggil Russel.Roni menjawab dan bertanya sambil tertawa pelan, “Russel belum tidur?”“Ini sudah mau tidur. Tiba-tiba Papa telepon. Papa sudah pulang kerja? Ribut sekali di sana.”“Papa belum pulang kerja. Tapi kalau Papa mau pulang kerja juga nggak apa-apa. Tantemu ada di sana, nggak?” tanya Roni.“Ada. Papa cari Tante?”“Russel, kamu mau ke sini selama beberapa hari, nggak? Kamu lagi libur, kan. Bagaimana kalau kamu ke sini? Kakek dan nenekmu kangen sama kamu.”Roni menelepon untuk berdiskusi dengan Olivia. Dia ingin menjemput Russel ke rumahnya dan tinggal di sana selama beberapa hari. Toh, anak sekolah sedang libur. Apalagi orang tuanya juga rindu dengan cucu mereka.Shella mengantar Aiden ke sana. Kalau hanya ada Aiden, rasanya terlalu bosan. Jadi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3512

    Ingatan anak sebelum usia tiga tahun biasanya akan hilang seiring bertambahnya usia. Namun, kejadian itu meninggalkan luka yang terlalu dalam bagi Russel, sehingga dia tidak dapat melupakannya.Setelah kejadian itu, Russel mengalami mimpi buruk untuk waktu yang lama. Dia juga selalu ingat adegan di mana ibunya terluka dan berlumuran darah ketika menyelamatkannya.“Aku hanya percaya Mama, Tante, Om Stefan, Om Daniel dan yang lainnya.” Russel berkata dengan serius, “Aku nggak berani percaya papaku dan yang lainnya.”Russel mengerti segalanya. Olivia mengelus wajah mungil keponakannya dan menatapnya dengan lembut.“Kamu segalanya bagi mamamu. Apa pun yang terjadi, Tante nggak akan biarkan kalian terpisah. Russel, mamamu sudah melewati banyak masa-masa sulit. Setelah dewasa, kamu harus berbakti pada mamamu.”“Pasti, Tante. Kalau aku sudah besar, aku akan cari banyak uang untuk beli rumah besar dan mobil baru untuk Mama. Biar Mama nggak perlu capek-capek kerja lagi. Aku juga akan belikan ru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3511

    Pukul sembilan malam, Kota Mambera.Setelah melakukan panggilan video dengan kakaknya, Olivia berkata kepada Russel, “Kamu sudah selesai kemas barangmu, belum? Jangan lupa bawa hadiah untuk Liam.”“Sudah. Aku hanya bawa beberapa mainan dan hadiah untuk Liam,” jawab Russel. “Biar aku yang ketinggalan, hadiah untuk Liam juga nggak akan ketinggalan.”Olivia tertawa pelan. “Kalau kamu ketinggalan, siapa yang kasihkan hadiah untuk Liam?”Russel tersipu malu. Olivia menggendongnya, lalu mendudukkannya di tempat tidur. “Om Stefan lagi ke luar kota. Malam ini kamu tidur sama Tante. Besok pagi habis sarapan, kita langsung pergi ke rumah Om Yose. Suruh kamu pergi bareng kakek-kakek itu, kamu nggak mau. Padahal mereka suka banget sama kamu. Mereka akan jaga kamu dengan baik.”Russel baring di tempat tidur, tapi dia menyandarkan kepalanya di paha Olivia dan berkata, “Mereka sangat suka sama aku. Tapi aku nggak terlalu kenal mereka. Tante dan Mama sering bilang jangan mau pergi dengan orang lain se

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3510

    Kepala pelayan hanya bisa menghela napas dalam hati. Bahkan Cakra saja tidak memiliki kebebasan seperti ini, padahal dia adalah suami dari Patricia. Namun, perempuan itu lebih memercayai Dikta. Dia adalah asisten setia yang telah menemani Patricia sepanjang hidupnya. Sementara itu, sejak skandal perselingkuhannya, Cakra sudah tidak memiliki posisi apa pun di hati Patricia. Jika bukan karena mereka memiliki anak, demi mempertimbangkan masa depan anak dan cucunya, mungkin mereka sudah lama bercerai. Setelah naik ke lantai atas, Dikta langsung menuju ruang kerja. Dia mengetuk pintu beberapa kali. Setelah mendapatkan izin dari Patricia, barulah lelaki itu masuk. Di dalam, Patricia sedang berlatih kaligrafi. Dikta berjalan mendekat dan mengamati tulisan yang dibuatnya. "Bagaimana menurutmu?" Patricia bertanya. "Tulisan tanganku ini." "Hati Bu Patricia sedang gelisah. Tulisan tangan pun ikut gelisah. Lebih baik berhenti saja, jangan buang-buang tinta dan kertas." Dikta adalah satu-sa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status