Keluarga Gunawan dan keluarga Ciugito bersedia menemani Giselle karena memikirkan keuntungan tersebut. Giselle lebih mudah dikendalikan dibandingkan Rosalina.Dulu mereka pikir Rosalina hanya orang yang tidak bisa melihat dan hanya menjual bunga. Tidak ada yang pernah menganggap keberadaan perempuan itu. Namun, ternyata ketiga anak dari keluarga Siahaan, justru Rosalina yang paling hebat. Mereka tertipu oleh perempuan itu.“Giselle, kami pasti akan membantumu. Awalnya kami bekerja dengan baik di perusahaannya Om. Nggak tahu bagaimana caranya Rosalina bisa menyuap Doni sehingga lelaki itu bisa bekerja sama untuk mengusir kita. Hingga pada akhirnya perusahaan bisa jatuh ke tangan perempuan itu.”“Dia adalah kakak kandungmu. Setelah Om dan Tante masuk penjara, kau nggak ada di rumah dan Jordan masih anak-anak. Bahkan para petinggi di Siahaan Group juga nggak bisa berkata apa pun. Apalagi Doni juga membantunya.”“Om selama ini selalu pintar menilai orang. Tapi kali ini dia tertipu oleh Don
“Dia keluar negeri selama setengah tahun dan hari ini baru kembali. Saat kembali, dia mendapati rumahnya nggak ada orang makanya datang untuk meminta kunci rumah dengan kakaknya.”Lelaki itu sengaja membuat cerita palsu. Giselle tidak suka orang lain tahu bahwa dirinya pernah dipenjara. Ketika dia dipenjara, hanya orang-orang dari kalangan atas yang tahu. Oleh karena itu, Rian sengaja membuat cerita bohong.Kedua sekuriti tersebut saling bertukar pandangan sejenak. Kenapa mereka belum pernah mendengar bahwa Rosalina memiliki seorang adik perempuan? Mereka pernah bertemu dengan adik laki-laki Rosalina dan saudara sepupunya yang lain. Namun, sepupunya bukan dua orang lelaki di hadapan mereka.Teringat bahwa Rosalina memiliki tiga orang bibi, tetapi kedua bibinya yang lain tidak memiliki hubungan yang baik dengan perempuan itu. Oleh karena itu, dia tidak pernah diundang datang ke rumah untuk menjadi tamu.“Mohon tunggu sebentar, saya telepon pengurus rumah untuk tanyakan pada Bu Rosalina.
“Giselle.”Rian berbisik, “Jangan gegabah.”Dia tersenyum pada sekuriti tadi dan berkata, “Kami tunggu di sini saja. Setelah Bu Rosalina mau ketemu kami, kami baru masuk.”Giselle mencebik dengan kesal. Dulu orang yang bisa dia marahi dan pukul sesuka hati justru sekarang sangat sulit ditemui. Perempuan yang masuk ke dalam keluarga Adhitama memang tidak sama. Rosalina bahkan belum menikah secara resmi dan hanya tunangan saja sudah diperlakukan begitu terhormat.Giselle mengumpat dalam hati dan berharap Calvin hanya bermain-main dengan Rosalina. Setelah bosan, perempuan itu akan ditinggalkan begitu saja. Jika hal itu terjadi, dia akan merayakannya dengan besar-besaran.Setelah pengurus rumah menerima telepon dari sekuriti, dia menjawab, “Bu Rosalina memang ada seorang adik perempuan, tapi dulu dia menyakiti Bu Rosalina dan dikirim ke penjara. Sekarang sudah dibebaskan? Bu Rosalina dan adiknya sangat nggak akur karena adiknya sering menindas beliau.”“Saya tanyakan pada Bu Rosalina apaka
“Yang aku maksud adalah, selama di Mambera, apa pun yang ingin aku ketahui maka nggak akan bisa disembunyikan dariku. Bahkan aku nggak ingat dengan wajahnya. Aku nggak mau tahu apa pun tentang urusan dia.”“Iya, aku yang salah mengiramu. Minumlah.”Junia mengambil gelas suaminya dan mengulurkannya di hadapan Reiki. Lelaki itu menerimanya dan bertanya pada Calvin, “Calvin, adik iparmu kenapa?”“Sikapnya baik selama di dalam. Kemarin sudah dibebaskan dan waktu pulang ke rumah, dia nggak ada kunci sehingga nggak bisa masuk. Begitu ceritanya.”Calvin terlihat tidak senang ketika mendengar kenyataan bahwa Giselle adalah adik iparnya. Namun, dia tidak bisa menyangkal kenyataan bahwa Giselle adalah adik iparnya. Seberapa buruk hubungan mereka berdua, tidak bisa menyangkal kenyataan bahwa mereka adalah saudara kandung.Rosalina berkata, “Selama 20 tahun mereka tinggal di rumah yang ditinggalkan papaku untukku. Nggak hanya memperlakukanku dengan buruk, bahkan hampir mengambil nyawaku. Giselle m
Mereka sudah mencari tahu bagaimana sikap Giselle terhadap Rosalina dan bagaimana kehidupan perempuan itu di keluarga Siahaan. Semua orang ingin sekali Giselle dapat dipenjara untuk selamanya. Oleh karena itu, semuanya tidak merasa keterlaluan ketika Rosalina balas dendam pada adiknya. Justru merasa perempuan itu terlalu baik.Calvin menggenggam tangan calon istrinya dan memberikan dukungan tanpa suara. Tidak peduli apa pun keputusan perempuan itu, dia akan mendukungnya. Perjalanan Rosalina sampai pada tahap ini sudah pasti sangat berat.Jika bukan karena nasibnya baik, kemungkinan Rosalina tidak akan bisa hidup sampai hari ini. Sikap Rosalina dianggap sangat ringan jika dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan mereka pada Rosalina.Perempuan itu menoleh ke arah calon suaminya sambil tersenyum tanpa bicara apa pun. Dia hanya balas menggenggam tangan lelaki itu saja. Rosalina tidak akan semudah itu dikalahkan dan tidak akan memaafkannya dengan mudah.Sementara itu, Giselle dan kedua
Giselle berbalik dengan marah dan langsung melayangkan tamparan di wajah Rian.Rian merasa wajahnya memanas. Tanpa pikir panjang dia langsung melayangkan satu tamparan juga di wajah Giselle.Perempuan itu tidak menyangka kakak sepupunya bisa memukulnya. Dari kecil hingga besar, semua sepupunya selalu berusaha menyenangkannya. Bahkan kedua bibinya juga akan bersikap baik dengannya. Mereka tahu bahwa dirinya anak kesayangan kedua orang tuanya.Dia memegang wajahnya dan menatap Rian dengan sorot marah dan tidak percaya sembari berkata, “Kamu memukulku? Beraninya kamu memukulku!”Rian memarahinya, “Kamu pikir kamu siapa? Masih nona muda keluarga Siahaan? Cih! Hanya mantan napi saja dan kamu pikir kamu masih sama seperti dulu?”“Giselle, aku beri tahu, mamamu memang nggak akan keluar dari penjara dalam keadaan hidup. Sikapnya sangat buruk di dalam sana. Begitu masa penangguhan dua tahunnya habis, maka dia akan dieksekusi. Papamu bisa keluar sepuluh tahun lagi, saat itu semua sudah berubah.
Sekuriti yang mendengar seruan Giselle langsung menghubungi pengurus rumah dan dijawab, “Kalau dia buat keributan, usir saja dia.”“Baik.”Dicky yang melihat itu langsung berkata, “Untuk apa kamu meminta dia ribut di sana. Kalau sampai orang di rumah marah, kita juga akan dapat akibatnya.”Rian berkata, “Sekarang kita takut dengan apa lagi? Perusahaan sudah nggak ada, rumah dan mobil juga nggak ada. Mereka mau melakukan apa pada kita? Buat kita kehilangan pekerjaan? Paling kita jadi pemulung. Jadi pemulung juga bisa dapat uang.”“Takutnya jadi pemulung pun nggak bisa. Kamu juga nggak tahu cara kerja mereka. Bawa Giselle pergi dan jangan biarkan dia buat keributan di sini.”Rian hanya diam dan tidak berbicara.“Pikirkan kalau kita butuh dia untuk melawan Rosalina. Dia yang berhak untuk merebut, sedangkan kita hanya keponakan saja dan nggak bisa mengalahkan anak kandung.”Setelah mendengar nasihat dari kakak sepupunya, mereka membawa Giselle pergi dari sana. Kali ini mereka menyeret pere
Giselle sudah pernah merasakannya sebelumnya. Rosalina diperintah oleh ibunya untuk melakukan banyak pekerjaan rumah sehingga dia memiliki kekuatan yang cukup besar. Rosalina tidak mau melepaskan genggamannya.Giselle mengulurkan sebelah tangannya untuk melepaskan cengkeraman Rosalina. Namun, dia menunduk dan langsung menggigit tangan perempuan itu hingga membuat Giselle berteriak kesakitan.“Rosalina! Kak, Kakak! Aku nggak mengataimu lagi, nggak akan memukulmu. Lepaskan! Sakit!”Giselle kesakitan dan mengaku kalah. Rosalina melepaskan cengkeramannya setelah perempuan itu merintih sesaat. Dia menarik tangannya keluar dan gemetar sesaat.Telapak tangannya digigit hingga tampak jejak darah. Pergelangan tangannya yang dicengkeram juga tampak memerah. Sejak kapan gerakan perempuan buta ini begitu gesit? Dia bisa menangkapnya dan menggigit punggung tangannya dengan tepat.Giselle menatap kakaknya dengan tatapan penuh kebencian dan berkata, “Rosallina, ini rumahku! Aku mau pulang! Kenapa kam
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela