Share

Bab 2445

Penulis: Anggur
Bram berpikir sejenak, lalu mengangguk tanda setuju dengan Chintya. Kemudian, dia berkata, “Kalau dia benar-benar suka, dia memang harus jujur pada pasangannya. Terima kasih, aku akan sampaikan pada temanku itu dan suruh dia berhenti menyembunyikan apa pun dari pasangannya.”

Chintya tersenyum, “Pak Bram nggak perlu berterima kasih. Aku hanya mengutarakan pendapat dan pandanganku saja. Setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda. Kita merasa nggak boleh berbohong pada orang lain, tapi orang lain belum tentu berpikir demikian. Ada sebagian orang sudah terbiasa hidup dalam kebohongan. Kamu boleh bilang ke temanmu. Kalau dia mau dengar ya sudah. Kalau nggak mau dengar, kamu juga nggak usah ngomong apa-apa lagi. Kita nggak bisa bangunkan orang yang pura-pura tidur.”

Bram merasa sangat canggung. Saat dia mengaku pada Chintya nanti, entah apa yang Chintya pikirkan tentang dia. Bram harus atur sedemikian rupa agar Chintya mengetahui identitasnya dengan cara yang sangat alami. Setelah itu, dia
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2446

    Chintya memiringkan kepalanya. Pisau tajam pria itu lewat tepat di depannya, hampir saja menggores wajahnya.Pria itu memutar pergelangan tangannya. Pisau yang tajam itu berputar dan bergerak cepat ke arah leher Chintya. Tiba-tiba, muncul sebuah tangan yang dengan cepat mencekal tangan perampok itu. Tangan besar itu mengerahkan tenaga. Perampok itu pun langsung berteriak histeris. Pada detik berikutnya, pisau di tangannya jatuh ke tanah. Kemudian, dia ditendang terus sampai hampir mati kesakitan. Namun, dia tidak bisa mundur, juga tidak bisa menghindar. Karena tangan besar itu masih mencengkeram pergelangan tangannya erat-erat.Bram membalikkan badannya, pindah ke belakang perampok. Kemudian, dia menendang kaki belakang perampok itu. Si perampok hanya merasakan sakit pada kakinya. Tanpa sadar, dia jatuh dan berlutut di tanah. Pergelangan tangannya yang masih dicengkeram erat langsung ditarik oleh Bram ke belakang.Bram mendorong tubuh perampok itu ke tanah, sehingga wajah perampok itu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2447

    “Lebih baik diri sendiri menguasai seni bela diri, seenggaknya bisa melindungi diri sendiri. Jadi papa mamaku sudah suruh aku belajar sejak kecil. Aku cukup berbakat. Setelah belajar belasan tahun, ilmu bela diriku sudah sangat bagus. Tapi sehebat apa pun aku, tetap saja nggak ada peluang untuk menang kalau aku diserang secara keroyokan. Malam itu aku bertemu dengan geng. Kalau kamu nggak lewat dan tolong aku, malam itu pasti sudah terjadi sesuatu yang buruk padaku.”Bram terdiam sejenak, lalu menambahkan, “Bagaimanapun juga, kamu adalah penyelamatku. Tapi kamu orang yang berhati mulia, nggak butuh balasan dariku. Aku nggak ingin hutang budi padamu. Aku selalu cari cara untuk balas kebaikanmu. Makanya aku ingin belajar seni bela diri di sanggar kalian, bayar lebih banyak uang. Anggap saja itu cara aku balas budi padamu. Maaf, aku sudah berbohong padamu.”Chintya menatap Bram. Bram sedikit gugup ketika dia melihat Chintya menatapnya seperti itu. Dia takut Chintya akan marah padanya kare

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2448

    “Yaitu bantu orang cari informasi. Karena keluarga kami keluarga besar, kemampuan kami dalam cari informasi selalu nomor satu. Kami sering bantu orang lain cari informasi, pastinya akan menyinggung perasaan orang lain.”Mata indah Chintya berkedip cepat. Dia tersenyum dan berkata, “Detektif swasta, ya?”“Hampir serupa, memang seperti itu.”“Bisa hasilkan uang, nggak?”“Lumayan, cukup menguntungkan,” jawab Bram.Bisa-bisanya Chintya bertanya soal uang. Bram berpikir sejenak, lalu merasa lucu. Dia pun semakin jatuh cinta pada Chintya.Baiklah, Bram jatuh cinta pada Chintya pada pandangan pertama, dan semakin mencintainya setelah berjumpa lagi. Karena Chintya satu-satunya orang di dunia ini yang bisa membuat Bram seperti seorang pria normal.Setiap kali Bram melihat Chintya, Bram harus bekerja sangat keras untuk menahan dan mengendalikan diri, agar dia tidak melakukan hal yang cabul. Hanya Langit yang tahu betapa inginnya Bram memeluk dan mencium Chintya.Bram seorang pria berusia tiga pu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2449

    Vila Permai.Olivia kembali rumah. Dia membuka kamar pengantin dan masuk ke dalamnya. Kamar itu dipenuhi dengan hiasan-hiasan berwarna merah. Dia merasa waktu sudah berlalu. Namun, begitu kembali ke kamar, dia diingatkan kembali kalau hari ini hanya sehari setelah pernikahannya. Baru setengah hari telah berlalu.Olivia menemani Sarah mengobrol dengan para pekerja di kaki gunung. Dia juga mendengar banyak gosip tentang keluarga kecil. Tiba-tiba dia mengerti kenapa Sarah suka bergaul dengan para pekerja. Hanya untuk mendengarkan gosip.Olivia juga menyukai hari-hari seperti ini. Namun, Sarah sudah tua. Dia sudah pensiun dan menikmati masa tuanya di rumah. Sarah bisa pergi ke kaki gunung setiap hari untuk mendengarkan gosip. Sedangkan Olivia masih muda. Dia tidak bisa menjalani kehidupan seperti ini. Dia harus terus berjuang.Tunggu sampai rambutnya telah beruban kelak, dia dan Stefan pensiun bersama. Kalau mereka masih bisa berjalan, mereka akan jalan-jalan. Setelah bertambah tua, mereka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2450

    Olivia memeluk Stefan lalu berkata, “Sayang, kamu pasti lelah.”“Lelahku sama sekali bukan masalah demi kamu. Aku harap semua lelahmu akan berpindah kepadamu di hari-hari esok. Aku rela melakukan apa pun selama kamu bahagia,” balas Stefan. “Kamu pikir aku ini Russel yang selalu merasa bahagia? Sudahlah, cepat sana mandi. Mereka sudah bangun dan kita juga harus segera makan siang. Apa kamu nggak merasa lapar setelah tidur sepanjang pagi?” tanya Olivia sambil mendorong Stefan lembut dan memintanya untuk segera mandi. Stefan turun dari kasur dengan enggan lalu berjalan menuju kamar mandi seraya berkata, “Oliv, kamu sudah nggak sayang sama aku, ya? Dulu, kita bisa menghabiskan waktu bersama selama satu jam setelah bangun. Tapi, sekarang baru beberapa menit saja, kamu sudah menyuruhku cepat-cepat keluar.”Olivia tidak tahu bagaimana harus membalas perkataan Stefan. Dulu, dia memang akan menghabiskan waktu bersama Stefan sebelum akhirnya keluar kamar karena saat itu dia dan Stefan berusaha

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2451

    Mata Stefan dan Olivia tiba-tiba bertemu. Dia memperhatikan istrinya sedang memperhatikan dirinya dari atas sampai ke bawah. Perilaku Olivia langsung membuat dirinya merasa kurang nyaman. Namun, Olivia tiba-tiba saja berkata sebelum Stefan sempat membuka mulutnya, “Stefan, mungkin kamu akan menjadi perempuan paling cantik di negeri ini kalau kamu berpura-pura jadi perempuan.” “Tapi, tubuhmu terlalu tinggi. Fitur wajah tampanmu juga sangat tegas. Mungkin kamu nggak akan seperti Ricky kalau kamu berdandan seperti perempuan. Karena fitur wajah Ricky sedikit lebih lembut darimu. Jadi, dia pasti lebih mudah untuk menyamar menjadi perempuan daripada kamu.”Stefan bisa menebak isi pikiran istrinya, jadi dia menegakkan pinggangnya lalu berkata, “Bagaimana mungkin laki-laki gagah sepertiku cocok untuk berdandan seperti perempuan? Olivia, kami nggak mungkin bisa bersaing dengan laki-laki seperti Ricky. Dia adalah laki-laki yang bisa melakukan apa pun termasuk berpura-pura menjadi perempuan han

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2452

    Rika Arahan atau yang biasa dikenal dengan Riko Arahan merupakan seorang perempuan dan hal itu bukanlah sebuah rahasia lagi bagi keluarga Adhitama. Lagi pula, tidak ada orang luar yang hadir dalam acara makan siang ini, jadi Nenek juga bisa dengan bebas mengatakan kalau Riko atau Rika Arahan adalah seorang perempuan. “Tante! Tante!” tangis Russel dari lantai atas yang langsung membuat orang-orang sadar tentang ketiadaan Russel di ruang makan ini. “Ya ampun, aku melupakan Russel,” ujar Olivia panik. Dia buru-buru berdiri seraya berkata, “Aku ke atas untuk membangunkan Stefan, tapi aku lupa untuk membangunkan Russel.”Russel mengikuti Stefan untuk tidur tadi pagi. Pada awalnya, mereka tidur bersama, tapi Stefan memindahkan Russel ke kamar lainnya setelah Russel tertidur lelap. Stefan takut tidurnya terlalu lelap sampai menindih tubuh Russel kalau dia tidak memindahkan Russel ke kamar lain. Stefan mengikuti Olivia ke lantai atas setelah mendengar tangisan Russel. Russel sudah berjalan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2453

    Olivia mengikuti Russel keluar bangunan rumah lalu berteriak, “Russel, jangan lari cepat-cepat. Nanti kamu jatuh.”“Tante, aku nggak akan jatuh, kok. Aku kan cuma mau main,” balas Russel santai lalu berlari sambil membawa tas di tangannya bersama anak-anak lainnya. Olivia menatap ke arah Stefan yang mengikutinya keluar rumah lalu berkata, “Anak itu mudah akrab dengan orang, jadi dia bisa dengan mudah bermain dengan siapa pun.”“Bagus dong kalau begitu? Justru kita yang akan pusing kalau sampai dia hanya bisa bergaul dengan orang-orang dewasa seperti kita,” balas Stefan. Kemudian dia tersenyum dan kembali berkata, “Menjadi manusia itu nggak mudah, begitu pun jadi anak kecil. Mereka akan dibilang nakal kalau aktif dan akan dibilang membosankan kalau pendiam. Orang dewasa selalu saja menemukan celah untuk mengkritik mereka.”Olivia langsung terdiam setelah mendengar perkataan Stefan. Karena apa yang dikatakan Stefan memang benar adanya. Sulit untuk hidup menjadi manusia.“Apa kamu masih

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3328

    "Nggak ada, sangat baik." Keluarga suaminya menunjukkan tingkat perhatian yang berlebihan terhadapnya, tetapi itu juga menandakan betapa mereka peduli padanya dan tentu saja pada bayi kecil yang ada di dalam perutnya. "Bagus kalau begitu. Mama sekarang paling takut mendengar kabar bahwa kamu mengalami sesuatu." Dewi akhirnya merasa lega, lalu berkata, "Ada seorang teman Mama, menantunya juga lagi hamil lima bulan. Tapi dua hari yang lalu, bayinya nggak berkembang lagi. Dia menangis sampai seperti kehilangan akal. Bayinya laki-laki dan sudah terbentuk, tapi entah bagaimana kejadiannya, tiba-tiba janinnya nggak berkembang." "Ah, Cih! Olivia sehat, dan bayi kita juga sangat sehat." Kekhawatiran Dewi terhadap Olivia memang dipicu oleh kejadian yang menimpa menantu temannya itu. "Hamil lima bulan masih bisa mengalami janin nggak berkembang?" Dewi menggandeng tangan menantunya dengan hangat. Keduanya masuk ke dalam rumah dengan akrab layaknya ibu dan anak kandung. Sedangkan Stefan? Di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3327

    Olivia berkata, "Aku hanya mau bilang, kamu sekarang sudah setegang ini, nanti saat aku melahirkan, apakah kamu akan seperti Amelia, langsung mengemudi sendiri ke rumah sakit?" Stefan menjawab dengan serius, "Jangan bandingkan aku dengan Amelia. Aku nggak akan seperti itu. Memang aku pasti akan tegang, tapi nggak sampai lupa padamu. Aku akan menemanimu masuk ke ruang bersalin." "Kamu mau masuk ke ruang bersalin bersamaku?" "Iya, aku akan menemanimu. Nggak peduli kapan dan apa yang terjadi, aku harus ada di sisimu." Olivia tersenyum, senyumnya begitu manis. "Stefan, terima kasih. Terima kasih karena sangat mencintaiku dan memperlakukanku dengan begitu baik!"Stefan kembali mengoreksinya, "Panggil aku "Sayang". Aku suka mendengar kamu memanggilku begitu. Seharusnya aku yang berterima kasih sama kamu karena mau melahirkan anak untukku. Kamu adalah pahlawan besar di keluarga kita." "Kita nggak perlu saling berterima kasih terus." Olivia tertawa kecil sambil menyandarkan dirinya ke p

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3326

    Terutama sejak Olivia hamil, Stefan berharap bisa menemani istrinya selama 24 jam sehari. Namun, Olivia tidak mengizinkannya untuk terus menempel padanya. “Aku masih harus kerja,” katanya sambil tersenyum. Melihat istrinya yang sedang hamil tetap bekerja, Stefan merasa tidak enak jika dirinya sendiri bermalas-malasan. “Harus kerja juga, cari uang buat beli susu bayi,” katanya sambil bercanda. Russel bilang, bayinya nanti laki-laki. Kalau benar anak laki-laki, Stefan mulai berpikir tentang masa depannya. “Harus cari uang buat beli rumah, mobil, dan biaya menikah. Itu semua butuh banyak uang.” Namun, kemudian dia tersenyum lega. Sebagai pewaris keluarga Adhitama, dia memiliki kekayaan melimpah. “Bisa dibilang, aku kekurangan segalanya kecuali uang. Uangku cukup untuk anakku hidup nyaman seumur hidup. Kelak ada cucu dan cicit, harus tetap menjaga keluarga Adhitama sebagai keluarga terkaya di Mambera, dari generasi ke generasi.” “Nicho mulai kerja tahun depan, ya?” Olivia merasa s

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3325

    "Olivia, mari kita kembali ke rumah lama sebentar dan beri tahu Nenek. Dia pasti ingin bertemu dengan para tetua itu," kata Stefan. Mereka adalah orang-orang dari masa yang sama. Di zamannya, Nenek adalah sosok yang cukup terkenal di Mambera. Kemungkinan besar, para tetua itu juga mengenal neneknya. Namun, memikirkan bahwa Olivia sudah bangun pagi-pagi, Stefan mengubah keputusannya. Dia berkata, "Kamu pulang saja untuk istirahat. Aku sendiri yang akan pergi ke rumah lama. Kalau Nenek ingin datang, aku akan mengantarnya ke sini." Olivia menjawab, "Aku nggak lelah. Aku akan menemanimu pergi." "Sudah lama kita nggak pulang ke sana. Akhir pekan ini, kita bawa Russel untuk menginap dua hari. Sekalian beri tahu keluarga, setelah libur musim dingin minggu depan, aku mau bawa Russel ke Kota Aldimo untuk bermain beberapa hari." Stefan dengan perhatian bertanya, "Apa kamu nggak akan merasa terlalu capek? Kalau lelah, sebaiknya istirahat saja, jangan memaksakan diri." Olivia menepuk ringan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3324

    Yuna mengangguk."Sore nanti ajak Russel bersama ke sini." Setelah berpikir sejenak, Yuna menambahkan, "Dokter Panca bilang, waktu Kakek Setya nggak banyak lagi. Biarkan dia bertemu dengan anak-anak satu per satu." Semua orang saling memandang. Olivia dengan cemas bertanya, "Penyakit apa yang diderita Kakek Setya?" "Mungkin karena luka lama yang meninggalkan efek samping, ditambah usia lanjut. Orang tua pasti punya penyakit kecil di sana-sini," jawab Yuna sambil menghela napas, dia tidak melanjutkan lebih jauh. Dokter Panca sudah menyuruh mereka bersiap secara mental. "Sore nanti, aku akan menjemput Russel, lalu kita akan datang bersama." Olivia juga memahami bahwa usia Setya yang sudah sangat tua, ditambah keinginannya yang sudah terpenuhi, mungkin tidak akan bertahan lama lagi. "Apakah perlu memberi tahu Kak Odelina agar pulang?" "Untuk sementara nggak perlu. Kakek Setya belum menyerahkan bukti-buktinya ke aku, jadi dalam waktu dekat sepertinya nggak akan ada apa-apa. Saat dia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3323

    Wajah Yuna berubah drastis. “Dokter Panca, apakah nggak ada cara agar Om Setya bisa hidup beberapa tahun lagi?” Dokter Panca berkata, “Saya dan murid-murid saya sudah pakai semua obat terbaik yang kami tanam untuknya. Kami sudah melakukan yang terbaik. Dia bisa bertahan sampai sejauh ini, pertama karena kami membantu memulihkan tubuhnya, dan kedua karena obsesi yang ada di hatinya.” “Meski dendam besar mamamu belum terbalaskan, melihat kalian hidup dengan baik, memiliki kekuatan dan dukungan, Om Setya merasa lebih tenang. Dia percaya bahwa balas dendam untuk ibumu bisa diserahkan sama kalian, jadi dia bisa pergi menemui majikannya dengan hati lega.” “Begitu obsesi itu hilang, seperti yang saya katakan sebelumnya, semangatnya akan turun. Ketika itu terjadi, dia nggak akan bertahan lama lagi. Apalagi, usianya sudah hampir seratus tahun. Bahkan kalua hari itu tiba, kalian harus menerimanya dengan tenang.” Hidup hingga seratus tahun, meski sering diucapkan, berapa banyak orang yang be

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3322

    Sama seperti para lelaki di keluarga menantunya. Tidak heran kedua keluarga itu bisa memiliki hubungan yang erat. Mereka adalah orang-orang yang sejenis. “Dokter Panca,” sapa Stefan dengan hormat. Lelaki tua itu mengangguk lagi. Kemudian, dia memperkenalkan beberapa teman lamanya kepada pasangan itu. Terakhir, dia menunjuk Setya dan berkata kepada Olivia, “Bu Olivia, kakakku ini adalah orang yang selama ini kalian cari. Tantemu memanggilnya Om Setya.” “Dokter Panca, panggil aku Olivia saja,” kata Olivia dengan sopan. Dia menoleh ke Setya dan menyapanya, “Kakek Setya.” Sebagai generasi muda, Olivia belum pernah bertemu dengan asisten tua itu, dan begitu pula sebaliknya. Karena itu, baik Olivia maupun Setya, tidak memiliki perasaan emosional yang sama seperti Yuna. Setya tersenyum dan mengangguk, lalu berkata, “Kamu pasti Olivia, 'kan?” Bu Yuna benar, Olivia tidak begitu mirip dengan Reni. Sekilas terlihat sedikit mirip, tapi kalau diperhatikan lebih saksama, ternyata nggak. Keli

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3321

    “Om Setya, putri sulung Reni sudah pergi ke Cianter untuk berkarier. Anda untuk sementara nggak bisa bertemu dengannya,” kata Yuna dengan suara lembut.Dia tahu alasan Setya sering memandang Amelia. Mungkin lelaki itu khawatir bahwa keluarga ibunya tidak ada yang mampu mengambil alih keluarga Gatara. Setya sangat setia, dan menganggap keluarga Gatara itu adalah milik keturunan majikannya.Meskipun Patricia telah duduk di posisi kepala keluarga selama lebih dari 40 tahun, Setya tetap tidak mengakui kedudukan Patricia yang sah. Perempuan itu tidak ingin Setya hidup, karena selama dia masih hidup, Patricia selalu merasa posisinya tidak kokoh. Tanpa Setya, dengan semua saudaranya ang telah tiada, mengambil alih keluarga Gatara menjadi hal yang wajar baginya, sehingga dia akan merasa lebih percaya diri. “Olivia sedang dalam perjalanan. Sebentar lagi Anda bisa bertemu dengannya,” “Olivia lebih mirip ayahnya, sedangkan Odelina lebih mirip Reni. Anak laki-laki Odelina, Russel, sangat mirip

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3320

    Yuna menangis sejadi-jadinya di depan nisan adiknya. Namun, tidak peduli seberapa keras tangisnya, dia tidak dapat menghidupkan kembali adiknya. Satu hal yang bisa dia lakukan hanyalah menjadi sosok ibu bagi kedua keponakannya dan memberikan mereka lebih banyak kasih sayang.Yuna dan adiknya mengalami masa kecil yang tragis. Kemudian, keduanya dipisahkan oleh dua alam yang berbeda. Setelah mengetahui penyebab kematian orang tuanya, Yuna sangat membenci Patricia.“Kalau nggak ingin orang tahu apa yang kamu lakukan, lebih baik nggak usah lakukan. Dia akan membayar harga atas semua perbuatannya,” ujar Setya dengan penuh kebencian.“Benar, Om. Dia akan bayar harga atas semua yang telah dia lakukan.”“Aku yang nggak berguna. Aku nggak punya banyak bukti. Hanya ada sedikit. Karena orang-orang yang tahu masalah ini sudah mati semua, jadi sulit untuk memberatkannya dengan bukti yang sedikit ini.” Usai berkata, Setya kembali menyalahkan dirinya sendiri dan menangis.“Aku nggak peduli ada bukti

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status