Amelia menyentuh wajah Jonas dengan lembut setelah mereka selesai berciuman lalu bertanya, “Apa kamu masih marah?” Jonas kembali memberikan ciuman lembut di wajah Amelia lalu berkata, “Aku lega dan tenang setelah mendengar kalau Bram sudah menemukan gadis takdirnya. Tapi, aku masih takut sampai sekarang. Sepertinya, kamu harus kasih kehangatan untukku agar ketakutanku ini bisa mereda.”Amelia langsung tersenyum seraya berkata, “Aku kan sudah kasih kamu hadiah dan ciuman. Apa semua itu masih belum cukup?”Jonas kembali membenamkan kepala Amelia di dadanya lalu berkata, “Hangatnya.”“Semoga hal seperti itu nggak akan pernah terjadi lagi. Aku bisa serangan jantung karena ketakutan kalau sampai terulang lagi.”“Kita harus segera bertunangan dan membuat pesta pertunangan yang akan menggemparkan seluruh Mambera. Pesta kita nanti akan jauh lebih meriah daripada pestanya Calvin dan Rosalina.”Amelia tersenyum lalu berkata, “Kalau begitu, aku akan menunggu pesta pertunangan menggemparkan yang
Jonas sama sekali tidak menyembunyikan ketidaksukaannya dengan warna merah kepada perempuan yang dicintainya. Karena dia menganggap warna merah terlalu mencolok di mata. Kedua orang itu memiliki pandangan yang bereda tentang warna. Di satu sisi, Amelia menyukai warna merah yang mencolok, sedangkan Jonas tidak menyukainya. “Kalau begitu, aku akan menukarnya dengan warna lain.” Kemudian Jonas membisikkan sesuatu di telinga Amelia. Hal itu langsung membuat Amelia tersipu malu dengan wajah yang memerah. Dia pun tersenyum seraya berkata, “Nggak apa-apa. Kamu simpan saja semua barang berwarna merah itu. Lain kali, aku akan berhati-hati dan nggak akan membelikanmu barang-barang berwarna merah lagi.”“Bahkan lebih bagus lagi kalau kamu mencoba mengenakan pakaian perempuan lalu tunjukkan penampilanmu padaku. Kamu itu kan sangat ganteng, jadi kamu pasti akan cocok kalau mengenakan pakaian perempuan.”Raut wajah Jonas berubah serius lalu dia berusaha mengingatkan Amelia dengan berkata, “Amelia
“Pokoknya kamu nggak boleh bilang kalau kamu nggak berguna lagi. Aku nggak suka mendengarnya,” ujar Amelia dengan sedikit emosi. “Oke, oke, aku nggak akan meremehkan diriku sendiri. Aku, Jonas adalah laki-laki berguna dan sangat hebat,” ujar Jonas sambil tersenyum. “Tentu saja kamu hebat. Semua laki-laki yang bisa membuatku jatuh cinta adalah laki-laki hebat dan luar biasa,” ujar Amelia serius. Mereka berdua mengobrol sebentar di kantor lalu Amelia pergi meninggalkan kantor Jonas. Dia masih memiliki janji bertemu dengan kliennya untuk membicarakan urusan bisnis. Namun, Jonas terlihat sangat enggan untuk melepas Amelia pergi seakan kekasihnya itu akan pergi meninggalkannya ribuan kilo jauhnya. Amelia pun kembali berbalik lalu mencium wajah Jonas seraya berkata, “Aku benar-benar punya janji sama klien dan aku nggak bisa membatalkannya. Tunggu sampai meetingku selesai sama klien lalu aku akan segera datang menjemputmu ke sini.”“Sekarang, senyum, dong. Aku suka sekali melihat senyuman
Ricky segera melepas sepatu hak tingginya setelah dia tiba di dalam lift. Ternyata sulit sekali menggunakan sepatu hak tinggi. Pantas saja Rika selalu menolak untuk memakainya. Bahkan dia lebih suka berpura-pura menjadi laki-laki daripada berdandan seperti perempuan. Ricky sudah membelikan rok dan sepatu hak tinggi untuk Rika dan mengatakan kalau dia sangat ingin melihat Rika mengenakannya. Namun, Rika menolaknya mentah-mentah. Dia justru menyuruh Ricky untuk mengenakan semua pakaian itu. Oleh karena itu, Ricky mengenakan pakaian perempuan untuk menunjukkannya kepada Rika sekali saja. Bagi Ricky, mengenakan wig panjang dan rok sama sekali bukanlah suatu masalah. Begitu pun, merias wajahnya agar wajahnya yang tegas terlihat lebih lembut. Namun, hal paling sulit untuk dilakukan adalah ketika dia harus berjalan menggunakan sepatu hak tinggi.Untung saja, saat ini dia berada di Cianter. Dia juga tidak memberitahu orang-orang kalau dia sebenarnya adalah Ricky yang sedang menyamar menjadi
“Tapi, kamu berbeda sama aku. Kamu punya ciri-ciri feminin seorang perempuan. Kamu berpura-pura menjadi laki-laki, tapi sayangnya kamu masih kurang maskulin. Kamu pastinya akan menjadi sangat cantik dan menawan kalau saja kamu pakai baju perempuan. Kamu pada dasarnya adalah seorang perempuan. Sini, tukar bajumu. Aku sudah mempermalukan diriku dengan memakai baju perempuan begini hanya untukmu.”“Kamu nggak perlu memamerkan dirimu di luar sana dengan pakaian perempuan. Kamu hanya perlu mengganti pakaianmu dan menunjukkan dirimu yang memakai pakaian perempuan di depanku.” Namun, Rika hanya terdiam setelah mendengar perkataan Ricky. Bagaimanapun juga, Ricky sudah mempermalukan dirinya sendiri dengan berjalan di Aurora Group dengan mengenakan pakaian perempuan. Riko menatap Ricky dari atas sampai ke bawah. Tidak lama kemudian, dia pun tidak bisa menahan tawanya. “Pak Ricky terlihat cukup bagus dalam pakaian perempuan. Tapi, sayangnya kamu masih terlihat maskulin,” ujar Rika.“Aku tetap t
Rika tampak sangat bahagia ketika dia tertawa. Karena ada satu hal yang dia yakini tentang perasaan Ricky kepadanya. Sekarang, Ricky benar-benar menyukai Rika dan bukan lagi semata-mata hanya mengikuti keinginan neneknya yang menjodohkannya dengan Rika. Rika tiba-tiba saja berdiri lalu berjalan menuju ruang istirahat setelah dia berpikir selama beberapa saat. Ricky yang berada di dalam ruang istirahat sudah selesai mengganti pakaiannya tanpa mengenakan alas kaki. Dia melirik ke arah sepatu hak tinggi yang tadi dikenakannya lalu mengambilnya dan hendak membuangnya. “Buat apa kamu buang sepatu itu? Taruh saja di sini. Bagaimanapun juga itu kan sepatu yang sudah pernah dipakai seorang Ricky Adhitama,” ujar Rika dengan nada bercanda. Ricky langsung menoleh ke arah sumber suara. Dia melihat sosok Rika yang sedang berdiri sambil bersandar di pintu dengan tangannya yang dimasukkan ke dalam saku celana. Perempuan itu juga tampak sedang menyeringai sambil terus menatapnya. “Rok itu jangan d
“Ricky!” panggil Rika yang berhasil membuat Ricky tersadar lalu melangkah mendekati Rika.“Diam di tempatmu dan ambil ponselmu. Kamu cuma boleh memotretku dua kali. Cepat, potret aku! Aku mau segera ganti pakaianku ini. Mungkin kamu nggak akan pernah melihatku pakai pakaian perempuan lagi seumur hidupmu,” ujar Rika lagi. Ricky buru-buru mengeluarkan ponselnya seraya berkata, “Oke! Oke! Aku akan segera memotretmu. Jangan ganti baju dulu.”Ricky dengan cepat memotret Rika yang mengenakan pakaian perempuan. Walaupun Rika tidak mengenakan riasan sama sekali, wajahnya masih terlihat sangat cantik. Kecantikannya sama seperti yang pernah dibayangkan Ricky sebelumnya. Tidak lama kemudian, Rika berbalik dan berjalan menuju kamar mandi. Ricky dengan cepat memotret bagian belakang tubuh Rika yang sedang berjalan dengan pakaian perempuan. Pemandangan ini adalah hal yang sangat indah. Ricky berulang kali mengamati foto-foto Rika yang diambilnya. Kemudian dia memilih foto Rika yang tercantik lal
Rika menghela napasnya. Dia sadar kalau kedatangan saudara laki-lakinya ini hanya akan membuat suasana di dalam ruangannya semakin ramai. Dia pun kembali berdiri lalu berjalan menuju pintu dan membukakan pintu untuk Ronald. “Kak, di mana Ricky? Aku dengar Ricky datang ke sini dengan menyamar sebagai perempuan, ya?” tanya Ronald setelah pintu terbuka.Ronald langsung datang ke ruangan kantor kakaknya setelah mendengar berita kedatangan Ricky yang berpura-pura menjadi perempuan. Dia ingin melihat dengan jelas penampilan Ricky. Laki-laki itu ternyata bisa juga berpura-pura menjadi perempuan. Bahkan dia juga mengatakan kalau dirinya adalah saudara kembar Ricky Adhitama. Hal ini tentu saja terdengar sangat aneh. Karena keluarga Adhitama selama ini tidak memiliki keturunan perempuan. Kalaupun memang ada, pastinya para tetua keluarga Adhitama akan sangat memanjakan anak perempuan itu dan semua orang di seluruh negeri ini juga pastinya akan mengetahuinya. Jadi, bagaimana mungkin Ricky bisa m
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela