Share

Bab 2257

Author: Anggur
Malam berlalu dengan tenang. Keesokan paginya, kompleks East Hill.

Odelina membawa tas sekolah kecil milik putranya. Dia berjalan menuju pintu sambil mendesak putranya, “Russel, ayo cepat sedikit. Sebentar lagi terlambat, nih.”

Russel justru berlama-lama. Dia membawa sepatu kecilnya keluar dari kamar, lalu duduk di sofa dan memakai sepatunya dengan perlahan-lahan.

“Mama, hari ini boleh nggak aku nggak pergi sekolah?” tanya Russel.

Sebelum masuk TK, Russel merasa sekolah di TK itu sangat menyenangkan. Saat ibunya mendaftarkannya ke TK, Russel main sampai tidak mau pulang. Ibunya membawanya pulang, dia malah menangis.

Namun, setelah bersekolah di TK, Russel mulai merasa lebih menyenangkan bermain di rumah. Kalau ibunya tidak sempat menemaninya, dia bisa pergi ke rumah Olivia. Kalau tantenya juga tidak sempat, dia masih bisa pergi ke kantor Stefan atau pergi ke rumah Yuna. Itu jauh lebih menyenangkan dari pada pergi ke TK.

Apalagi sejak mulai bersekolah, Russel harus bangun awal setiap ha
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2258

    Odelina membalas pelukan putranya. Nada bicara yang tadinya serius pun menjadi lebih lembut, “Akhir-akhir ini Mama terlalu sibuk sampai mengabaikan kamu, nggak temani kamu. Dua hari lagi sekolah libur akhir pekan. Akhir pekan ini, Mama bawa kamu main ke pantai, oke?”“Tante pergi juga, nggak?” tanya Russel.“Nanti kita coba ajak Tante, ya. Ajak Tante Amelia juga.”Russel spontan berkata dengan gembira, “Oke. Maaf, Mama. Lain kali aku nggak akan bilang nggak mau pergi sekolah lagi.”Odelina melepaskan pelukannya, lalu dia tersenyum dan berkata, “Russel bisa mengerti posisi Mama, Mama senang banget. Begitu tahu salah langsung diperbaiki, Russel tetap anak yang baik, anak Mama yang paling baik.”Usai berkata, Odelina mengecup wajah kecil putranya. Russel juga membalas dengan mencium pipi ibunya.“Ma, ayo kita ke sekolah.”Russel menarik tangan ibunya dan berjalan ke arah pintu. Dia juga berkata pada ibunya, “Ma, biar aku bawa tasku sendiri.”Odelina menyerahkan tas sekolah kepada Russel.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2259

    Ibu yang masuk lift bersama Odelina langsung menghadang di depan Odelina, tidak membiarkan pria mabuk itu menatap Odelina. Kemudian, dia pura-pura mengobrol dengan bertanya pada Odelina, “Sebentar lagi Papanya Russel akan pulang, kan?”“Iya, nggak lama lagi,” jawab Odelina.Roni sebentar lagi sudah boleh keluar dari rumah sakit. Roni memang akan segera pulang, tapi tentu saja tidak akan pulang ke rumah Odelina. Odelina dan Roni sudah bercerai selama setahun.Ibu itu menggoda Russel, “Kangen Papa, nggak?”“Kangen, hari Minggu kemarin Mama bawa aku pergi lihat Papa,” jawab Russel dengan jujur.Si ibu tertawa, “Hari Minggu kemarin kamu pergi ke tempat Papa, toh.”Russel langsung mengangguk dengan penuh semangat. Odelina tahu kalau ibu itu sengaja. Ibu itu sengaja memberitahu si pemabuk kalau di rumah Odelina ada pria. Hanya saja si pria sedang keluar kota. Namun, sebentar lagi suami Odelina akan pulang. Jadi pria pemabuk itu tidak usah mengganggu Odelina.Setelah mendengar percakapan itu,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2260

    Odelina terdiam sejenak lalu berkata, “Om Stefan kasih kita sebuah vila sebagai hadiah, itu loh rumah yang besar dan indah seperti rumah yang ditinggali tantemu. Mama belum terima rumah itu. Mama kerja keras karena ingin punya lebih banyak uang supaya bisa kasih kamu sekolah tinggi-tinggi, juga kasih kamu kehidupan yang lebih baik. Selain itu, Mama juga ingin jadi penopang tantemu. Kalau kita terus terima bantuan om-mu, rasanya kita jadi beban tantemu.”Odelina juga menambahkan, “Itu juga akan buat orang lain berpikir kalau kita ambil keuntungan dari keluarga om-mu, mentang-mentang tantemu nikah dengan orang kaya. Selama Mama kerja keras cari uang, Mama yakin suatu hari nanti kita juga bisa beli vila dengan uang kita sendiri.”“Om Daniel dan Om Reiki juga punya rumah di sana. Kalau kita terima rumah dari tantemu lalu pindah di sana, pasti jauh lebih aman dibandingkan dengan tempat tinggal kita sekarang. Mama juga bingung mau terima rumah itu atau nggak. Soal orang yang kita temui tadi,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2261

    Sesaat kemudian, Stefan kembali dengan membawa segelas air hangat. Dia memberikan segelas air hangat itu kepada Odelina dan berkata, “Kak, pernikahan aku dan Oliv akan dimajukan. Vila yang di Vila Permata Kak Odelina terima saja. Itu sedikit pemberian dari aku dan Oliv.”Stefan sungguh berharap Odelina mau menerima vila tersebut. Pada saat dia dan Olivia menikah nanti, Olivia bisa berangkat dari rumah kakaknya. Karena kedua orang tua Olivia telah meninggal, maka rumah Odelina bisa dianggap seperti rumah orang tua Olivia.Odelina mengambil minuman dari Stefan, lalu berkata sambil tersenyum, “Stefan, sebenarnya hari ini aku datang ke sini cari kamu memang mau bahas masalah ini.”Stefan sangat gembira ketika mendengar hal itu. Dia langsung kembali ke meja kerjanya dan membuka laci. Kemudian, dia mengambil seikat kunci dari dalam laci tersebut. Setelah itu, dia kembali ke sofa.Stefan meletakkan seikat kunci yang diambilnya barusan ke depan Odelina dan berkata, “Kak, ini kunci rumahnya. Ak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2262

    Odelina juga tahu kalau Stefan tidak akan langsung menyetujuinya. Dia tersenyum dan berkata, “Oke, nanti kalau kamu pulang kamu coba ngomong sama Oliv. Kalau begitu kamu kerja dulu, aku mau pergi ke restoran.”“Kakak nggak mau duduk dulu?”“Nggak, deh. Kamu sibuk kerja, jadwalmu padat. Aku nggak mau sita waktumu lebih lama.”Setelah mengadakan pernikahan nanti, Stefan telah membatalkan perjalanan bulan madu yang sudah direncanakan karena Olivia sedang hamil. Namun, dia tidak membatalkan cutinya selama sebulan.Selama cuti satu bulan itu, Stefan akan menghabiskan waktu bersama istri tercinta. Dia bisa membawa istrinya jalan-jalan di Kota Mambera. Kota Mambera sangat besar, mereka belum mengunjungi setiap tempat di Kota Mambera.Agar bisa mengambil cuti, beberapa hari terakhir Stefan menjadi sangat sibuk. Dia bahkan harus bekerja lembur untuk mengurus hal-hal penting terlebih dahulu.“Aku antar Kakak keluar.”Stefan pun tidak menahan kakak iparnya lagi. Dia mengantarkan Odelina keluar da

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2263

    “Tenang saja, Bu. Di resto ada kami.”Saat ini, tidak banyak pelanggan di restoran. Lewat pukul sepuluh, pada dasarnya tidak ada yang datang untuk sarapan. Saat sibuk, mereka benar-benar sibuk. Tentu saja, mereka berharap bisnis restoran akan selalu bagus. Dengan begitu, mereka bisa punya penghasilan yang stabil, juga tidak perlu khawatir akan kehilangan pekerjaan.Resto Makan Sepuasnya sangat dekat dengan Lumanto Group. Pada dasarnya, Odelina memang menyewa toko Daniel untuk membuka toko sarapan. Saat Daniel baru menyatakan cintanya pada Odelina, ibunya Daniel memberikan reaksi keras, tidak menyetujui hubungan mereka. Demi menghindari Daniel, Odelina bahkan sempat ingin pindah toko. Pada akhirnya, Odelina memilih menghadapi semuanya dengan tenang.Odelina pergi ke Lumanto Group dengan mobil. Dia tiba di sana hanya dalam beberapa menit. Satpam Lumanto Group segera membuka pintu gerbang ketika melihat Odelina yang datang. Mereka pun melihat Odelina masuk sambil tersenyum.Setelah mobil

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2264

    Odelina sampai di depan pintu ruangan Daniel. Dia mengetuk pintu itu. Setelah mendapat tanggapan dari dalam, dia baru membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan.Daniel sedang duduk di belakang meja kerjanya, dengan kursi roda di sampingnya. Kalau Daniel ingin keluar, dia bisa berdiri dengan bertopang pada meja, lalu duduk di kursi rodanya.Kedua pengawal yang biasanya mengikuti Daniel tidak terlihat. Mereka mungkin menunggu di lantai satu. Daniel kembali ke perusahaan untuk menangani urusan bisnis. Tentu saja, pengawalnya tidak bisa lagi mengikutinya sepanjang waktu. Di perusahaan, jika Daniel membutuhkan bantuan, dia akan meminta sekretarisnya untuk membantunya.Begitu mendengar suara langkah kaki yang familiar, Daniel langsung mengangkat kepalanya dan menatap Odelina. Dia pun segera berdiri sambil bertopang pada meja, hendak keluar dari meja kerjanya.Odelina bergegas menghentikannya, “Kamu duduk saja, jangan bergerak sembarang. Hati-hati, jangan sampai jatuh.”Daniel tertawa pelan, “

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2265

    “Hangat-hangat tahi ayam. Dia bilang kalau sekolah, setiap hari harus bangun awal. Dia juga jadi nggak bisa main ke rumah tantenya. Pulang sekolah masih harus kerjakan PR,” kata Odelina.“Kamu juga jangan terlalu forsir Russel untuk belajar. Akhir pekan dia masih harus ikut kelas bela diri. Anak usia tiga tahun, memang lagi di usia suka main dan aktif. Masa anak-anak harus bahagia, jangan berikan terlalu banyak tekanan padanya sampai merenggut kebahagian masa kecilnya,” ujar Daniel.“Aku nggak terlalu tekan Russel, kok. Setiap hari aku hanya minta dia tulis satu halaman. Kalau kelas bela diri memang sudah daftar sebelum dia mulai sekolah. Dia masih TK, tujuanku memang biar dia bisa main dengan gembira di masa kecilnya. Aku nggak daftarkan dia di kelas lain, kecuali dia sendiri yang ingin belajar.”Daniel tertawa pelan, “Namanya juga anak-anak, baru masuk sekolah pasti begini. Lama-kelamaan, dia bakal terbiasa dengan kehidupan di TK. Dia pun nggak akan bilang nggak mau sekolah lagi.”Od

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3650

    Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3649

    Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3648

    Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3647

    “Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3646

    Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3645

    “Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3644

    Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3643

    Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3642

    Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status