Odelina sempat terdiam lalu kembali berkata, “Dia sudah keluar dari ruang ICU dan dibawa ke ruang perawatan biasa. Sekarang, dia sedang di masa pemulihan. Aku sudah sempat menjenguknya bersama Russel.”“Apa dia masih berniat untuk rujuk denganmu?” tanya Nenek sambil mengangguk. “Dia menyesal, tapi dia nggak bilang kalau dia mau rujuk denganku. Lagi pula, dia juga belum bercerai dari Yenny. Walaupun keluarganya ingin dia segera bercerai, tapi kayaknya Rony nggak mau bercerai dari Yenny,” jawab Odelina. “Tapi, aku tetap nggak akan rujuk dengannya, sekalipun dia sudah bercerai. Bagaimanapun juga, dia adalah ayah kandung Russel dan aku nggak akan melarang mereka bertemu. Tapi, aku tetap tidak akan menikah lagi dengannya. Perasaanku padanya sudah hilang sejak dia mengusulkan sistem bayar sendiri-sendiri dalam pernikahan kami,” lanjut Odelina. Odelina sempat terdiam selama beberapa saat lalu kembali berkata, “Keluarga Pamungkas selalu ingin agar aku dan Roni menikah kembali. Tapi, bagaim
“Kamu itu sama kayak Olivia. Kalian berdua punya sifat yang sama. Oke, nanti Nenek akan membuat Daniel gembira dengan kata-kata darimu itu ketika aku mengunjungi keluarga Lumanto di lain waktu,” ujar Nenek sambil tersenyum. Odelina hanya bisa terdiam setelah mendengar perkataan nenek. Sepertinya, nenek sudah kecanduan menjadi mak comblang. Mungkin, dia masih belum merasa cukup untuk menjodohkan cucu-cucunya dan sekarang dia juga mengincar Odelina. “Tok! Tok!”Tiba-tiba terdengar ketukan pintu dari arah pintu. Odelina buru-buru melepaskan pelukannya dari nenek lalu berkata, “Nek, aku mau buka pintu dulu.”Stefan dan Olivia sedang pergi ke rumah sakit, jadi mereka berdua pastinya tidak akan kembali secepat ini. Selain itu, orang yang mengetahui berita kehamilan Olivia juga tidaklah banyak.“Nenek yakin kalau orang yang mengetuk adalah tantemu,” ujar Nenek. Odelina bergegas membuka pintu dengan diikuti oleh anjing peliharaan Olivia yang bernama Chloe sambil mengibaskan ekornya. Junia s
“Olivia muntah setelah sarapan tadi. Stefan sangat stres karena hal itu, makanya mereka sekarang pergi ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan Olivia sekaligus mau tanya sama dokter apa ada cara untuk menghentikan muntahnya Olivia,” jawab Odelina yang mendengar pertanyaan Junia. Kemudian Odelina tersenyum seraya berkata kembali, “Kayaknya Stefan berharap dia bisa menggantikan Olivia untuk muntah.”Stefan sangat mencintai Olivia dan hal itu membuat Odelina sangat senang. Adiknya jauh lebih beruntung dalam pernikahan daripada dirinya. Padahal dia dan Roni sudah jatuh cinta cukup lama. Mereka adalah teman sekelas pada saat masih sekolah lalu menikah setelah membina hubungan selama bertahun-tahun. Namun, Roni justru berubah setelah Odelina hamil. Laki-laki itu jarang sekali menghabiskan waktu bersama Odelina. Dia keluar pagi-pagi sekali dan baru pulang larut malam. Selain itu, Roni juga tidak pernah menemani Odelina ke rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya. Dia terpaksa meminta adik
Junia merasa kehamilannya bagai sebuah penjara baginya. Dia tidak bisa melakukan apa pun dengan bebas. Oleh karena itu, dia merasa penasaran bagaimana keluarga Adhitama akan memperlakukan Olivia. Apa mungkin mereka hanya akan mengizinkan Olivia untuk bekerja di toko buku seperti dirinya? “Kamu baru hamil 3 bulan. Nanti, kamu bisa pergi jalan-jalan setelah kondisi kandunganmu stabil. Namun, kamu tetap nggak boleh pergi ke sembarang tempat yang bisa membahayakan kandunganmu. Selain itu, kamu juga nggak boleh kelelahan. Kamu juga nggak boleh pergi jauh jika kehamilanmu sudah masuk trisemester ketiga,” balas Nenek. Sekarang, Junia justru merasa semakin iri setelah mendengar perkataan nenek. Namun, dia bukan lagi iri pada nenek, melainkan pada Olivia. Karena secara tidak langsung, nenek mengatakan kalau dia tidak akan memperlakukan Olivia seperti keluarga Reiki memperlakukannya di saat Junia hamil. Mereka bertiga mengobrol selama beberapa saat sampai akhirnya Junia berpamitan pulang. Nam
Reiki berkata, “Penjaga keamanan sudah hafal mobil yang kamu dan Olivia sering gunakan. Mereka langsung memberitahuku setelah melihat mobilmu nggak masuk ke dalam perusahaan.”“Aku sampai berpikir kalau aku sudah melakukan kesalahan karena kamu nggak mau masuk ke dalam untuk menemuiku. Aku benar-benar takut sampai aku menghentikan pekerjaanku lalu buru-buru berlari sampai berguling-guling keluar untuk menemuimu.”Junia tertawa terbahak-bahak setelah mendengar alasan Reiki. Bahkan para pengawalnya juga tidak bisa menahan tawa mereka, tapi mereka berusaha untuk tidak tertawa dengan liar seperti Junia. “Kayaknya aku ini mengerikan banget ya sampai bisa membuatmu berguling-guling keluar dari perusahaan. Tapi, kenapa aku nggak melihat kamu berlari dan berguling-guling tadi? Kalau begitu, bagaimana kalau kamu sekarang praktikkan secara langsung kata-katamu itu? Aku ingin sekali melihatnya,” ujar Junia sambil terus tertawa. “Kamu mau melihatku berlari sambil berguling-guling? Aku akan melak
Junia adalah orang asli Mambera. Keluarganya juga menjadi kaya karena penggusuran yang terjadi di kota ini. “Aku nggak mau makan di hotel. Sekarang, kita pulang saja dan makan di rumah. Aku sudah lapar banget, jadi kita cepat sedikit, ya,” ujar Junia. “Memangnya nggak ada camilan favoritmu di mobil? Aku kan sudah bilang sama kamu untuk menyiapkan camilan di dalam mobil. Kamu bisa menikmati perjalanan sambil makan camilan ketika kamu bepergian tanpa membuat dirimu kelaparan,” ujar Reiki berusaha mengingatkan istrinya itu. “Aku kan jarang pergi beberapa waktu belakangan. Aku juga cuma pergi ke toko buku untuk bekerja. Jadi, aku rasa aku nggak perlu menyiapkan camilan di dalam mobil,” balas Junia acuh tak acuh. “Di jalan nanti kita akan lewat toko makanan ringan. Aku akan turun dan belikan camilan untukmu di sana. Kita pergi makan siang di rumah keluargamu saja, ya. Karena jaraknya juga nggak terlalu jauh dari sini,” ujar Reiki. Jarak Adhitama Group ke kediaman keluarga Santoso meman
Reiki mengakui kalau keluarganya, bahkan pamannya sangat melindungi bayi yang berada di perut Junia. Mereka sama sekali tidak membiarkan Junia melakukan banyak pekerjaan. Dia harus makan makanan bergizi 3 kali sehari sesuai dengan anjuran ahli gizi. Mereka juga tidak membiarkan Junia sering keluar rumah karena takut Junia terluka atau terjadi hal-hal buruk lainnya pada Junia. Semua tetua keluarga Ardaba ingin Junia untuk terus tinggal di rumah agar bisa menjaga kehamilannya. Bahkan ketika Junia ingin pergi keluar untuk berbelanja, para tetua langsung melarang Junia. Kemudian mereka meminta Junia membuat daftar belanjaan yang ingin Junia beli agar pengurus rumah bisa membelikannya untuk Junia. Kehidupan penuh kekangan seakan Junia adalah harta paling berharga bagi keluarga Ardaba juga sudah menghantui Olivia. Oleh karena itu, dia langsung bernegosiasi dengan Stefan ketika dia baru saja hamil. Junia tidak bisa membandingkan hidupnya pada siapa pun sebelum Olivia hamil, jadi dia juga
Reiki tidak suka ketika mendengar istrinya mengatakan hidup dipenuhi berkah, tapi tidak tahu bagaimana cara menggunakan berkah itu. Junia tidak seharusnya menganggap dirinya seperti itu. Istrinya ingin terbang tinggi bersama teman-teman dekatnya dan Reiki tidak boleh terlalu mengekangnya. Reiki harus melakukan apa pun untuk membahagiakan istrinya. Junia mengangkat kepalanya sambil terus dipeluk oleh Reiki. Kemudian Reiki membisikkan sesuatu ke telinga istrinya yang membuat Junia langsung mencubit dan mendorongnya. Reiki hanya bisa terkekeh tanpa bisa melakukan apa pun pada Junia karena ada pengawal mereka di dalam mobil. “Kita mampir dulu ke toko obat. Saya mau beli suplemen untuk ayah dan ibu mertua,” ujar Reiki memberi perintah kepada pengawalnya yang sedang menyetir. Pasangan itu datang ke rumah keluarga Santoso tanpa persiapan apa pun. Jadi, mereka harus segera membelinya secara dadakan dalam perjalanan. “Kamu nggak perlu beli banyak barang ke rumah orang tuaku. Kamu selalu saj