Share

Bab 2103

Author: Anggur
Amelia tahu kalau Bram tidak benar-benar menyukainya. Ditambah lagi, dia sendiri juga berasal dari keluarga yang kaya. Keluarganya banyak uang dan tidak pernah kekurangan barang-barang mahal, sehingga dia tidak semudah itu luluh.

Selain buket bunga yang pasti akan dibuang, semua hadiah yang dikirimkan Bram ditumpuk jadi satu dan tidak pernah disentuh sedikit pun. Amelia berencana untuk mengembalikan semua hadiah itu ketika Bram sudah waras kembali. Dia berpikir, setidaknya harus menunggu sampai dia bertunangan atau menikah dengan Jonas, baru dia dan Jonas bisa mengembalikan semua hadiah-hadiah itu pada Bram. Kalau mereka mengembalikannya sekarang, Ardian Ardaba pasti akan tahu. Seluruh anggota keluarga Sanjaya tahu bagaimana sifat Ardian.

Saat ini, pria itu hanya ingin “menyelamatkan” putra sulungnya. Kalau dia tahu Bram tertarik pada Amelia. Dia tidak akan peduli Amelia bersedia menerima putranya atau tidak. Dia pasti akan langsung datang untuk melamar Amelia.

Kelakuan Bram sudah mem
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2104

    Bisa dilihat, Bram memang kesal karena didesak ayahnya untuk menikah. Orang pintar saja bilang agar dia menunggu takdir saja. Kalau sudah waktunya, dia bahkan tidak perlu mencarinya. Wanita yang bisa membuatnya berubah menjadi pria normal akan muncul, dan berkenalan dengannya.Namun, ayahnya tidak sabaran. Ayahnya bilang dirinya sudah tua, kalau tidak berusaha dan terus menunggu Tuhan untuk mengaturnya, berapa lama lagi dia harus menunggu? Gimana kalau ternyata Tuhan lupa akan hal ini. Bukankah itu artinya Bram harus melajang seumur hidupnya?Bram tidak terima. Kenapa dia dianggap begitu tua? Bukannya dia baru berusia tiga puluhan? Kalau dibulatkan ke atas, dia juga baru 40 tahun. Usia 40 tahun itu adalah puncaknya kehidupan, jadi dia masih sangat muda.Orang zaman sekarang bisa hidup lebih lama. Kalau dilihat dari kesehatan fisiknya, Bram merasa dia bahkan bisa hidup hingga seratus tahun. Oleh karena itu, meskipun dia masih lajang di usia tiga puluhan, ayahnya seharusnya tidak perlu k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2105

    Bram melihat tas dokumen itu.Yuna memperhatikan tatapan Bram. Dia juga tidak menyembunyikan apa pun dan berkata pada pria itu, “Bram, aku ingin minta bantuan darimu.”Jika keluarga Ardaba bersedia membantu, Yuna merasa harapannya menemukan penyebab kematian orang tuanya bisa lebih besar.Bram tersenyum dan berkata, “Bu Yuna, nggak perlu sungkan seperti itu. Kalau butuh bantuan, katakan saja padaku. Aku akan membantu sebisaku. Akhir-akhir ini aku juga sering mengganggu Bu Amelia. Aku sendiri juga merasa nggak enak karena hal itu. Aku bisa merasa lebih baik jika bisa membantu Bu Yuna.”Terlebih lagi, Amelia dan adik iparnya adalah teman baik. Karena hal itu, ditambah lagi Yuna sudah meminta tolong, dia pasti akan membantu.Yuna pun memberi tahu Bram tentang latar belakangnya dan dugaan penyebab kematian orang tua serta sanak keluarganya. Mendengar perkataan Yuna, Bram langsung berdiri dan mau pergi. Aksa dan Jonas berdiri bersamaan dan menahan pria itu, mendudukkannya kembali.Bram berk

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2106

    Amelia pikir, ibunya hanya punya satu anak perempuan, yaitu dirinya. Kalau ibunya benar-benar merebut kembali haknya sebagai kepala keluarga, bukankah itu artinya ibunya ingin dia yang menduduki posisi itu? Dia tidak memiliki kemampuan itu.Sebelum ibunya mengambil keputusan yang besar, Amelia memperingatkan ibunya terlebih dahulu, “Ma, kalau Mama benar-benar bisa merebut kembali hak Mama itu, jangan pertimbangkan aku untuk meneruskannya, ya. Mama tahu sendiri bagaimana sifat putri Mama ini. Aku nggak bisa menanggung beban sebagai seorang pemimpin keluarga.”“Olivia saja. Beri dia waktu beberapa tahun. Dia memiliki kemampuan itu.” Amelia menjadikan sahabatnya sebagai tameng. Mau dibilang teman yang tega sekalipun, dia tidak peduli.Yuna memelototi putrinya dan berkata, “Olivia sangat sibuk dan sudah cukup tertekan sekarang. Dia akan menjadi istri dari pemimpin keluarga Adhitama di masa depan. Itu saja sudah nggak mudah baginya. Bagaimana mungkin kita memberinya tanggung jawab untuk men

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2107

    Ketika Yuna dan putrinya berbicara, Bram tetap diam. Setelah keduanya berhenti membahas siapa yang akan mengambil alih posisi pemimpin keluarga Gatara di masa depan, Bram kembali berdiri dan hendak pergi. Dia berkata, “Aku nggak akan mengganggu kalian lagi. Aku pergi dulu. Kapan-kapan kalau ada waktu, aku mentraktir kalian makan malam.”Keluarga Sanjaya juga tidak berusaha untuk memaksanya tinggal, jadi Yuna meminta putranya untuk mengantar Bram ke pintu. Aksa berdiri untuk mengantar pria itu pergi, dan Bram juga tidak menolak.Setelah keluar dari ruang utama, Aksa bertanya pada Bram, “Bram, kamu nggak benaran suka pada adikku. Sampai kapan kamu mau terus berakting seperti ini? Siapa yang menyuruhmu berakting seperti ini?”Aksa ingin tahu siapa yang begitu hebat, bisa membuat Bram untuk berakting seperti ini.“Sudah dijelaskan. Aku juga nggak ingin mengatakannya. Memalukan?”Aksa diam saja. Sebenarnya, Bram bertaruh dengan Yogi dan kalah taruhan, sehingga harus mengabulkan apa yang di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2108

    Hari-hari santainya sudah dirusak oleh Nenek Sarah. Sebenarnya orang pintar seperti apa yang dibayar oleh Nenek Sarah? Kalau memang orang pintarnya hebat sekali, coba mintakan nomor togel setiap hari, supaya bisa menang lotre. Pikir Bram dengan kesal, dan dia pun pergi.Aksa berdiri di depan pintu rumahnya, memperhatikan Bram yang berjalan pergi dengan santai. Setelah sekian lama, barulah dia berbalik badan dan masuk kembali ke rumah.***Setelah Odelina mentraktir Daniel makan, keduanya mengobrol sebentar. Kemudian, dia meninggalkan hotel bersama Russel dan pergi ke Vila Permai. Dalam perjalanan, Odelina mengangkat beberapa panggilan telepon. Semuanya adalah para orang tua dari keluarga Adhitama, yang menanyakan kapan Russel akan diantar ke sana. Mereka merindukan Russel. Odelina memberi tahu mereka bahwa dia sedang dalam perjalanan, sehingga mereka pun tidak mendesaknya lagi.Daniel agak susah kalau mau pergi ke mana-mana. Dia juga tidak ingin mempengaruhi mood baik semua orang yang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2109

    Mendengar perkataan ibunya, Daniel merasa ibunya seperti sedang menyalahkan Odelina.Dia mendengar Cherly menjawab ibunya, “Tante, cinta nggak bisa dipaksakan. Daniel nggak suka padaku. Kami nggak ditakdirkan untuk bersama. Tante sendiri juga bilang ini takdir. Kalaupun aku dan Daniel bersama, juga nggak bisa menjamin dia nggak akan mengalami kecelakaan.”Cherly berkata lagi, “Sekarang Daniel sudah menyerima kenyataan dan sudah mengambil hikmahnya. Tante nggak boleh mengatakan hal seperti itu di depannya. Dia akan mengira Tante menyalahkan Odelina. Dari awal hingga akhir, Odelina selalu berada di posisi yang nggak bisa memilih. Dia telah merawat Daniel untuk beberapa waktu, juga sering kali menyemangati Daniel, tapi dia tetap memperlakukan Daniel seperti itu.”Yanti menghela napas lagi dan berkata, “Iya, kita semua bisa melihat Odelina belum jatuh cinta pada Daniel. Bukannya dia nggak suka pada Daniel karena Daniel nggak bisa berjalan. Dia nggak pernah berpikir untuk menikah lagi. Pern

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2110

    “Oke.” Yanti mengantar Cherly sendiri keluar rumah. Dia berdiri di depan pintu rumah dan mengamati Cherly pergi. Anak yang begitu baik, tapi tidak berjodoh dengan putranya. Takdir manusisa sungguh aneh.Odelina yang sekarang sudah jelas tidak bisa menyaingi Cherly, tapi anaknya justru tidak tertarik dengan Cherly, dan malah menyukai Odelina.Beberapa saat setelah itu, Yanti kembali masuk ke rumah. Dia melihat putranya tidak perlu ditopang pengawal, perlahan berdiri sendiri, melangkah pelan-pelan dan duduk di sofa. Yanti cukup senang karena putranya sudah bisa berdiri sendiri, bahkan melangkah.Pengawal itu mendorong kursi rodanya pergi, memarkirnya di samping, lalu keluar tanpa suara.“Daniel.” Yanti berjalan cepat menghampiri Daniel dan duduk di samping putranya itu. Dia mengamati kaki putranya dengan prihatin, melihat kedua kaki putranya gemetaran. Dia lagi-lagi merasa kasihan dan mengulurkan tangan untuk menyentuh betis putranya dengan lembut.Dia bertanya, “Masih sakit?”Daniel ber

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2111

    Yanti menjawab, “Baguslah kalau dia sudah siuman, dengan begitu Russel masih punya Papa. Kasihan sekali kalau dia kehilangan ayahnya di usia yang begitu muda.”Daniel berkata, “Russel nggak dekat dengan ayahnya. Dulu Roni selalu meninggalkan anak itu pada Odelina dan Olivia. Dia lepas tangan, kalau lagi senang sekali-sekali mengajak anak itu bermain, bahkan sering membuat anak itu menangis.”“Orang tuanya juga begitu. Mereka hanya peduli pada Russel di luar saja, tapi nggak terlihat tulus. Anak-anak biasa dekat dengan orang yang menjaganya. Russel itu dekat sekali dengan tantenya, sudah seperti anak sendiri, tapi malah nggak dekat dengan Kakek, Nenek, sama Tante dari pihak ayah. Untung saja Odelina berhasil mendapatkan hak asuh Russel dulu. Sebaiknya memang Russel ikut dengannya.”Yanti bergumam mengerti.Daniel berkata lagi, “Sekarang orang-orang dari keluarga Pamungkas sedang mati-matian berusaha mendekatkan diri dengan Russel. Meski belum terlambat, tapi melihatnya membuat orang ing

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3650

    Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3649

    Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3648

    Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3647

    “Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3646

    Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3645

    “Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3644

    Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3643

    Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3642

    Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status