Share

Bab 1645

Author: Anggur
"Terus, apa kalau aku sama Jonas, kalau aku diperlakukan nggak baik di keluarga Junaidi, Mama dan kakak nggak akan bela aku?" Amelia menanggapi pertanyaan ibunya.

"Aku juga bukan model orang yang gampang di-bully, kok. Biasanya ‘kan aku yang memperlakukan orang lain seperti itu."

Yuna, yang terdiam sejenak, berkata, "Di Mambera, kamu bisa melakukan apa saja tanpa khawatir karena ada Sanjaya Group di belakangmu dan kakakmu yang selalu siap membantu. Tapi kalau kamu sama Jonas dan hidup di kota Aldimo, gimana? Siapa yang akan manjain kamu? Siapa yang akan kamu andalkan?"

Amelia berargumen dengan tegas, "Pekerjaan Jonas ‘kan di Mambera, Ma. Kami akan hidup di sini. Kalau pun kami harus kembali ke kota Aldimo, ya itu hanya untuk kunjungan keluarga saat hari raya. Apa masalahnya? Lagipula, keluarga Junaidi adalah keluarga yang terbuka. Mereka nggak akan memperlakukan menantu buruk."

Yuna berkata, "Setiap menantu perempuan di keluarga Junaidi memiliki latar belakang keluarga yang kuat, Amel.
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1646

    Namun, terkadang yang baik menurut orang tuanya belum tentu sesuai dengan yang diinginkan oleh Amelia. Karena ibunya tidak bicara, Amelia akhirnya keluar dari mobil.Begitu Amelia turun dari mobil, Yuna langsung memerintahkan sopir untuk mengemudi lagi. Sopir terlihat bingung, menoleh ke Yuna dan berkata, "Bu, Non Amel ....""Dia punya kaki, bisa pulang sendiri," jawab Yuna dengan nada datar. "Kalau dia tetap di mobil, kami berdua pasti akan bertengkar hebat." Dengan mengusir putrinya, Yuna berharap mereka berdua bisa menenangkan diri. Yuna sama sekali tidak khawatir Amelia tidak bisa pulang.Amelia berdiri di pinggir jalan, melihat mobil ibunya pergi. Mobil itu segera hilang dalam arus lalu lintas. "Mama beneran ninggalin aku di sini." Amelia merasa sedikit sedih. Dia tidak ingin kembali ke hotel untuk mengambil mobilnya. Amelia pun menyetop taksi. Setelah masuk, dia memberitahu sopir alamat rumah Olivia. Amelia ingin mengadu.Sementara itu, sebelum Amelia tiba, Yogi juga data

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1647

    Mendengar kata-kata Yogi, Stefan berhenti tertawa dan menatap sepupunya itu dengan serius, bertanya, "Yogi, kamu nggak benar-benar tertarik sama Amelia, ‘kan?""Nggak lah. Nggak sama sekali," jawab Yogi cepat-cepat menyangkal."Aku baru sadar maksud Bu Yuna malam ini. Aku juga bahkan curiga beberapa kejadian kecil di jalan yang kebetulan kutemui itu memang rencana Bu Yuna sendiri." Yogi tidak bodoh. Setelah menyadari niat Yuna, ia mulai menduga bahwa pertemuannya dengan Yuna mungkin direncanakan.Yuna dan suaminya memiliki hubungan yang baik. Setelah pensiun, kemana pun Yuna pergi suaminya selalu mengikuti. Saat itu, Yuna berjalan-jalan tanpa ditemani suaminya. Kakinya terkilir tepat saat dia tidak membawa ponsel. Terlalu kebetulan."Kak, aku tahu Amelia pernah suka sama kamu dan bahkan terang-terangan mengejarmu. Aku nggak mungkin lah sama dia. Rasanya kurang enak." Stefan berkata, "Itu nggak penting. Dia memang pernah suka sama aku memang. Tapi kami ‘kan nggak pernah jadian. Sete

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1648

    Amelia menyapa dengan ramah. Stefan tersenyum tipis tanpa bisa membantah saat mendengar dirinya dipanggil sebagai “Dik” oleh Amelia. Olivia hanya lebih muda satu tahun dari Amelia, dia adik sepupu Amelia. Biasanya, Amelia memanggil Stefan hanya dengan nama, tapi malam ini sepertinya dia ada yang tidak beres. Amelia sengaja memanggil Stefan “Dik”.“Mbak Amelia,” ujar Yogi, juga kembali bersikap biasa. Amelia dan Yogi saling bertukar pandang. Keduanya serentak berkata dalam hati, “Kok kebetulan banget, sih! Sama-sama datang ke sini!”“Jonas nggak nemani Mbak Amelia ke sini?” Yogi bertanya sambil tersenyum kepada Amelia. Amelia menjawab, “Dia ada urusan, aku suruh dia urus saja dulu. Beberapa hari lagi dia akan kembali ke kota Aldimo. Kakak iparnya mau melahirkan.”Yogi mengangguk. Olivia menyambung, “Tanggal perkiraan lahiran Mulan belum sampai, ‘kan? Kok sudah mau melahirkan?” “Itu kata Jonas, aku juga nggak tahu,” jawab Amelia. “Tapi memang Mulan mengandung kembar, kudengar bay

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1649

    Yogi melihat Amelia berbeda dari gosip yang beredar. Dia tidak ingin berlama-lama, segera pamit, “Kakak, kakak ipar, aku pulang dulu, ya.” “Nggak mau duduk dulu lagi? Makan malam dulu sebelum pulang lah,” tawar Olivia. Yogi tersenyum, “Aku jarang makan malam. Makan sekali saja butuh waktu lama biar badannya tetap bagus. Hehe. Kak Oliv, aku ‘kan masing lajang, penampilan masih sangat penting.” Olivia juga tersenyum, “Kamu sama saja seperti kakakmu. Dia juga bilang pengin jaga badan, nggak mau makan malam.” Olivia tidak memaksa Yogi. Dia membiarkan Stefan mengantar sepupunya keluar.“Oliv, pinjamin aku mobil, dong. Aku nggak nginap di sini, deh” kata Amelia yang awalnya ingin menginap, tapi sekarang berubah pikiran dan memutuskan meminjam mobil untuk kembali ke rumahnya. “Menginap di sini saja dulu semalam,” tawar Olivia. “Nggak, ah. Kalau aku menginap, wajah Stefan akan lebih hitam dari pantat panci pasti,” jawab Amelia bercanda. Suami sepupunya itu adalah pria yang sangat posesi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1650

    Jonas berangkat ke kota Aldimo pada sore hari keesokan harinya. Hanya dua hari setelah dia tiba di kota Aldimo, Mulan melahirkan. Mulan melahirkan sepasang bayi kembar siam, laki-laki dan perempuan. Jonas langsung menelepon Amelia untuk berbagi kegembiraannya. Ini bukan pertama kalinya dia menjadi paman, tapi kali ini berbeda. Sebelumnya, dia adalah paman dari pihak ayah. Kali ini, dia adalah paman kandung.Saat Amelia menerima panggilan Jonas, dia masih tinggal di rumah yang terdaftar atas namanya dan belum kembali ke rumah besar keluarga Sanjaya. Yuna mengetahui bahwa putrinya tinggal di rumahnya sendiri melalui Olivia, tetapi tidak menghubungi putrinya terlebih dahulu. Mereka seolah-olah sedang dalam perang dingin. Yuna merasa tidak bersalah. Dia menganggap Amelia tidak tahu sikon, tidak patuh, dan tidak mendengarkan nasihatnya. Amelia, di sisi lain, berpikir bahwa ibunya terlalu keras kepala. Padahal, Jonas sudah mengatur semuanya dengan sempurna, tapi Yuna tetap bersikeras

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1651

    "Aku juga tetap harus kembali, banyak hal yang perlu diurus di perusahaan," kata Jonas dengan lega, tapi dia tetap memutuskan untuk kembali ke Mambera sore itu. Banyak hal di perusahaan yang memang harus diurus. Alasan utamanya masih tetap agar bisa dekat dengan Amelia di Mambera. "Jam berapa kamu sampainya? Mau dijemput di bandara nggak?" tanya Amelia. Biasanya, Jonas ke kota Aldimo dengan pesawat pribadi, kecuali jika pesawat pribadinya sedang digunakan oleh saudaranya, baru dia akan memesan tiket penerbangan komersial. Mendengar Amelia menawarkan diri untuk menjemput, Jonas segera memutuskan untuk tidak menggunakan pesawat pribadinya. "Nanti aku screenshoot tiket penerbanganku kalau sudah pesan, ya," jawab Jonas. "Oke, entar kita makan malam sama-sama," ucap Amelia. Jonas merasa sangat bahagia, "Oke." "Aku kerja dulu, ya," kata Amelia. Jonas dengan tidak rela berkata, "Ya sudah, jaga kesehatan, jangan terlalu capek. Kalau kamu butuh bantuan, bilang saja sama aku, ya." "Iya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1652

    Yolanda sekarang lebih santai tentang pernikahan Jonas, putra bungsunya, sejak tahu Jonas sudah punya seseorang di hati. Jonas memang jarang berbagi soal perasaan pribadinya dengan orang tuanya. Dia lebih sering berbicara dengan kakaknya. Yolanda sendiri pun mengetahui soal Amelia, pujaan hati Jonas, dari Yose, anak sulungnya.Yolanda sudah pernah melihat foto Amelia dan mendengar cerita tentang kepribadian Amelia dari Yose dan Mulan. Dia sangat terkesan dengan Amelia, putri keluarga Sanjaya itu. Namun, mengingat Jonas belum berhasil menaklukkan hati Amelia, Yolanda tidak mau serta merta mendatangi gadis itu, khawatir akan membuat Amelia kaget.Wajah Jonas sedikit memerah saat dia dengan jujur mengakui, “Beberapa hari ini meski badanku rumah, pikiranku melayang ke Mambera, Ma.” Jonas terus memikirkan Amelia. Jonas akhirnya tahu apa itu yang biasa dibilang orang: “Rindu yang begitu dalam”.Yolanda tertawa terbahak-bahak, menepuk bahu putranya dan berkata, “Jonas, semangat, ya! Mama

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1653

    "Rumah ini sepi banget, sih. Seharusnya ada dua atau tiga orang yang tinggal di sini untuk jagain rumah, biar kerasa ada sedikit kehidupan." Keluarga Sanjaya biasanya mengatur orang untuk membersihkan rumah itu setiap dua hari sekali, tapi tidak ada yang tinggal di sana. Amelia lebih suka tinggal sendiri, bebas tanpa ada yang mengganggu."Aku lebih suka begini, Ma," jawab Amelia.Yuna melirik putrinya, tidak melanjutkan topik itu. "Mama malam ini harus menghadiri acara amal. Kamu temani Mama, ya." "Ih, Mama ‘kan tahu aku nggak suka ke pesta. Mama ajak Oliv atau Kak Odelina saja."Yuna mencubit Amelia lagi, "Kamu sekarang ‘kan pebisnis. Pebisnis itu harus pandai bergaul. Kalau nggak mau bersosialisasi, mau berbisnis gimana, coba? Di Mambera mungkin kamu bisa berbisnis karena orang menghormati keluarga besarmu. Untung saja binis sayurmu oke, nggak bikin orang lain komentar ini itu, Tapi di kota lain, memangnya siapa yang mengenal Amelia Sanjaya?""Mama bawa kamu ke pesta untuk buka j

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3368

    Patricia tidak ingin melanjutkan pembicaraannya dengan Ivan. Dia pun berkata, “Kalau nggak ada urusan lain, aku tutup dulu teleponnya.”“Ma, aku akan bantu Felicia. Nggak ada apa-apa, Ma. Mama lanjut kerja saja.”Patricia menutup telepon. Ivan spontan menghela napas lega setelah ibunya menutup telepon. Kemudian, dia mengangkat tangannya untuk menyeka keringat dingin di dahinya. Setelah bertindak impulsif dengan menuding ibunya, Ivan langsung berkeringat dingin. Di cuaca yang begitu dingin, dia masih bisa berkeringat. Itu membuktikan kalau dia sangat ketakutan.Felicia mengambil tisu dan memberikannya kepada Ivan. Ivan meletakkan ponsel dan mengambil tisu dari adiknya, lalu menyeka keringat di wajahnya sambil berkata, “Aku ketakutan setengah mati tadi. Aku bahkan nggak tahu kenapa aku berani ngomong seperti itu.”“Salah makan obat kali, makanya jadi berani.”Ivan memelototi Felicia dan menyalahkannya. “Gara-gara kamu. Kamu telepon sama Mama, kenapa pula kasih ponselmu ke aku. Sekarang a

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3367

    “Ma.” Ivan terkekeh dan berkata, “Papa nggak mungkin marah Mama. Dia memang sudah berbuat salah, tapi Mama selalu ada di hatinya. Papa tinggal sama aku. Setiap hari dia selalu ngomong soal Mama. Dia bilang kalau Mama lagi kesal, siapa yang temani Mama cari angin segar? Setiap hari Papa baca novel dari ponselnya. Baca novel roman lagi. Dia sampai bilang mau minta maaf pada Mama seperti tokoh dalam novel.”Cakra sudah mengebiri dirinya sendiri. Tidak peduli secantik dan semuda apa perempuan di luar sana, Cakra juga tidak bisa menyentuh mereka lagi. Patricia telah menghancurkan satu-satunya kebanggaan Cakra.Namun, Cakra tidak mau bercerai. Sekalipun dia sangat membenci istrinya, dia juga tidak mau bercerai. Karena dia tahu, setelah cerai, dia tidak akan mendapatkan apa pun. Kemungkinan besar, dia harus pergi dengan tangan kosong.Di Kota Cianter, Cakra tidak akan pernah bisa mengalahkan Patricia. Kecuali dia bisa hidup lebih lama dari Patricia. Dengan begitu, setelah Patricia meninggal,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3366

    Ivan tidak memiliki perasaan apa pun terhadap istrinya lagi sekarang. Padahal dulu hubungan mereka sangat baik. Mereka punya putra dan putri. Ivan pun sangat sayang anak-anaknya. Dia paling sayang putrinya.Pada saat Ivan tahu kalau Fani bukan adik kandungnya, lalu adik kandungnya Felicia, terlihat seperti orang yang lemah dan tidak bisa apa-apa, Ivan merasa sangat senang. Dia berharap ibunya bisa mewariskan posisi sebagai kepala keluarga kepada putrinya.Meskipun sekarang putri Ivan tampak tidak memiliki kemampuan apa pun, itu karena putrinya masih kecil. Selama ibunya bersedia melatih cucunya sebagai penerus, Ivan yakin putrinya tidak terlalu buruk. Oleh karena itu, dia sangat menyayangi putrinya.Setelah mendengar pertanyaan Felicia, Ivan membuka mulutnya, ingin memberikan penjelasan. Namun, dia mendapati kalau dia sama sekali tidak bisa membantah. Dia hanya bisa diam.Felicia selesai membaca dokumen di tangannya dan merasa tidak ada masalah. Dia pun menelepon ibunya dan berkata kal

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3365

    Felicia bertemu dengan Ivan yang baru keluar dari lift di pintu lift. Kedua saudara itu berhenti sejenak. Ivan keluar lebih dulu dari lift, sementara Felicia tidak terburu-buru masuk. "Felicia, kamu mau pergi?" Ivan memegang sebuah map dokumen, mungkin ada dokumen yang perlu ditandatangani Felicia. Karena ibu mereka sedang tidak berada di perusahaan, semua cap penting diserahkan kepada Felicia.Banyak dokumen penting harus ditandatangani dan dicap olehnya agar berlaku. Biasanya, urusan tanda tangan dokumen seperti itu selalu diserahkan kepada sekretaris, dan jarang Ivan datang langsung. Felicia dengan tenang menjawab, "Ya, ada sedikit urusan yang harus aku urus, Kak. Ada apa?" Dia melirik map dokumen di tangan Ivan. Namun, lelaki itu tidak langsung menyerahkan map itu, melainkan berkata, "Ada dokumen yang butuh tanda tangan dan cap darimu." "Bisa ditunda sebentar? Kamu mau pergi urus apa? Apakah penting sekali?" Nada Ivan terdengar ramah, tetapi ada sedikit nada menyelidik. Ke ma

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3364

    Mereka sangat menyayangi Fani, dan itu tulus. Setelah pewaris yang sebenarnya kembali, mereka tetap tidak bisa menerimanya, selalu merasa Felicia adalah penyusup yang merebut semua yang seharusnya milik Fani.  Di hati mereka, ada rasa benci terhadap Felicia. Karena sejak kecil dia hidup di lingkungan yang keras tanpa kasih sayang, Felicia tidak pernah berharap bahwa orang tua kandung atau saudara laki-lakinya akan memperlakukannya dengan baik, sebagaimana dia sendiri juga tidak memiliki banyak rasa terhadap mereka. Hubungan kasih sayang antara orang tua dan anak, saudara laki-laki dan perempuan, memang perlu dipupuk. Karena dia tidak tumbuh besar di sisi orang tua kandung atau saudara laki-lakinya, tidak ada hubungan emosional yang terbentuk. Meskipun sudah kembali ke sisi orang tua kandung selama dua tahun, tetapi itu tidak ada apa-apanya dibandingkan Fani yang tumbuh besar bersama keluarga Gatara sejak kecil. Sekarang, setelah Fani tiada, ayah dan tiga saudara laki-lakinya hanya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3363

    “Felicia, sekarang kamu ada waktu?” tanya Odelina.Felicia menjawab, “Selama kamu membutuhkan bantuan, aku selalu punya waktu.” “Kalau begitu, mari kita tentukan tempat untuk bertemu.” “Kamu yang pilih tempatnya.” Felicia mengangguk, lalu bertanya lagi, “Ada apa?” “Aku baru saja keluar dari Blanche Hotel, dan hampir saja tertabrak dua mobil di depan hotel. Pengemudinya bilang mereka gugup karena melihat banyak orang, lalu salah injak gas. Tapi ada kejanggalan, dan aku rasa ini bukan kecelakaan.” Felicia segera paham. Dia berkata, “Kamu curiga ini ulah mamaku yang menyuruh orang untuk menabrakmu? Mamaku sedang bepergian jauh, seharusnya bukan dia, 'kan?” Meski tahu ibunya bukan orang baik, Felicia tetap berharap ibunya tidak melakukan hal seperti itu. Odelina berkata, “Aku rasa ini bukan mamamu. Mamamu itu licik, kalau dia memang ingin aku mati, dia nggak akan menggunakan trik sepele seperti ini yang mudah ketahuan.” Sebelumnya, Waktu Ricky, dan Rika pergi ke pesta keluarga Gata

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3362

    “Itu yang buat orang curiga.” Dimas berkata, “Mereka kemungkinan besar memang menargetkanmu.” “Aku sedang berpikir, apakah ini perbuatan tanteku atau putranya?” Odelina menganalisis, “Aku rasa bibi nenekku nggak akan buat kesalahan sepele seperti ini. Kalau dia yang mengatur, mereka pasti akan mempercepat mobil saat benar-benar mendekatiku, sehingga aku hampir nggak punya kesempatan untuk menghindar.”“Felicia juga nggak mungkin. Kami cukup dekat.” Meski dalam bisnis mereka adalah saingan, terkadang Odelina merebut pelanggan Felicia, kadang sebaliknya. Di luar itu, mereka bisa berbincang dengan dengan baik. Jika Felicia bukan pewaris utama keluarga Gatara, mungkin mereka bisa menjadi teman baik. Odelina sangat menyukai sifat perempuan itu."Ketiga putra keluarga Gatara mungkin memang ingin membunuhku, terutama Ivan. Aku pernah kirim foto dia dan Fani ke istrinya. Dia pasti bisa menebak itu aku.” “Sekarang Fani sudah meninggal. Mungkin dia ingin membalas dendam untuk Fani.“Bibi ne

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3361

    “Maaf, saya melihat ada banyak orang berdiri di depan hotel, saya langsung panik dan, meskipun berniat menginjak rem, saya malah menginjak gas.” Setelah memarkir mobilnya, pengemudi mobil kedua turun dari mobil sambil terus-menerus meminta maaf. Dia adalah seorang gadis muda, dan tampaknya dia benar-benar panik.Tatapannya melewati kerumunan orang dan jatuh pada Odelina, yang sedang dibantu berdiri. Dengan nada penuh perhatian dan penyesalan, dia bertanya,"Kamu nggak apa-apa? Maaf, benar-benar maaf, aku baru dapat SIM setengah bulan yang lalu, ini pertama kali aku mengemudi keluar rumah. Kalau lihat banyak orang, aku masih nggak bisa menahan diri untuk merasa gugup." Pengemudi mobil pertama sudah membawa mobilnya masuk ke tempat parkir bawah tanah dan menghilang. Odelina melihat gadis muda itu yang terlihat sangat gugup. Wajar gugup kalau dia baru mendapatkan SIM-nya. Karena Odelina tidak mengalami apa-apa, dia berkata,"Aku nggak apa-apa, tapi kamu harus lebih hati-hati. Sebaiknya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3360

    Mobil berhenti di depan Blanche Hotel.Dia mengambil dua tisu untuk mengusap hidungnya yang baru saja bersin, lalu membuang tisu itu ke tempat sampah di pintu hotel. Setelah itu, dia turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam hotel bersama sekretaris dan beberapa anggota tim manajer untuk bertemu dengan klien."Bu Odelina."Para staf Blanche Hotel menyapa Odelina dengan hormat saat melihatnya.Meskipun perempuan itu belum sepenuhnya masuk dalam dunia bisnis di Cianter, tetapi karena dia adalah kakak dari Olivia maka para staf hotel memperlakukannya dengan sangat hormat. Bahkan Ricky yang ada di sini juga bersikap hormat pada perempuan itu.Odelina membalas dengan senyuman tanpa menghentikan langkah kakina. Perempuan itu langsung menuju ruang rapat bersama timnya. Dia sudah mengatur pertemuan dengan klien, tetapi klien belum tiba.Klien tersebut sudah menelepon sebelumnya dan mengatakan bahwa mereka akan tiba dalam beberapa belas menit. Karena Odelina yang ingin bekerja sama dengan or

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status