Share

Bab 1494

Penulis: Anggur
Rosalina hanya bisa terdiam setelah mendengar perkataan Doni. Doni merasa dia sudah mengungkapkan semua yang ingin diungkapkannya kepada Rosalina. Dia juga tahu kalau Rosalina saat ini merasa cukup rendah diri.

Rosalina tidak akan merasa rendah diri karena kebutaannya kalau saja laki-laki itu bukan anggota keluarga Adhitama. Keluarga Adhitama adalah keluarga terkaya di Kota Mambera, sedangkan keluarganya tidaklah sekaya keluarga Adhitama. Aset yang dimiliki keluarganya mungkin hanya sekitar 2 triliun. Bahkan mungkin aset yang tersisa sebenarnya hanya beberapa ratus miliar setelah beberapa aset mereka disita. Keluarganya benar-benar tidak sebanding jika dibandingkan dengan keluarga Adhitama yang merupakan keluarga konglomerat.

Semua hal itulah yang menjadi penyebab Rosalina menumbuhkan rasa rendah diri di dalam hatinya. Dia juga yang merasa tidak layak untuk mendapatkan sosok Calvin Adhitama yang menurutnya sangat luar biasa.

Calvin sudah meninggalkan hotel ketika Doni mengantarkan R
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1495

    “Kamu benar-benar mau ngenalin ahli spiritualnya nenek sama Pak Bram?” tanya Olivia setelah mereka berada di dalam mobil. Stefan sedang menyesuaikan posisi tidur Russel agar dia bisa tidur dengan nyaman lalu berkata, “Iya, aku pasti akan kenalin si ahli spiritual itu sama mereka. Tapi sekarang nenek pasti sudah tidur, jadi besok mungkin aku akan tanya kontaknya sama nenek. Lalu aku akan langsung kasih kontak itu sama Pak Ardian. Jadi, nanti biar mereka bisa minta bantuan secara langsung sama si ahli spiritual itu tentang peruntungan mereka.”Dengan begitu, Bram tidak bisa lagi melarikan diri dari masalah ini. Stefan tahu kalau Bram pasti akan langsung membuang kontak si ahli spiritual kalau sampai Stefan memberikan kontaknya kepada Bram. “Apa menurutmu yang dikatakan Pak Bram itu benar kalau dia punya penyakit yang nggak tertarik sama apa pun dan siapa pun?” tanya Olivia penasaran. Stefan sempat terdiam sejenak lalu berkata, “Mungkin saja benar, tapi bisa juga itu cuma alasan dia s

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1496

    Kakek dan nenek Stefan memiliki hubungan yang sangat baik. Bahkan sang kakek terus mencintai nenek sampai akhir hayatnya.Bram benar-benar kesal sampai buru-buru menutup teleponnya setelah mendengar tanggapan Stefan.“Pak Bram pasti didesak untuk segera menikah sama orang tuanya,” ujar Olivia sambil tersenyum setelah mendengar percakapan kedua laki-laki itu. “Umurnya kayaknya hampir sama deh sama Daniel. Kamu lihat sendiri kan gimana Tante Yanti terus maksa Daniel untuk segera menikah? Jadi, kurang lebih begitulah kecemasan keluarga Ardaba sama keadaan Bram yang belum juga menikah. Kayaknya memang orang tua rata-rata begitu sih kalau anak-anaknya belum juga menikah di usia mereka yang sudah lebih dari 30 tahun,” jawab Stefan. Hal yang sama juga terjadi padanya. Neneknya mulai melancarkan taktik agar Stefan segera menikah dengan Olivia ketika usianya sudah lebih dari 30 tahun. Saat itu, Stefan sempat memilik banyak kesalahpahaman atas Olivia. Namun, sekarang dia sangat berterima kasih

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1497

    “Oke, hati-hati di jalan, ya,” ujar Rosalina lembut.Doni langsung mengangguk lalu memperhatikan Rosalina yang turun dari mobil dan berjalan menuju pintu gerbang rumah. Kemudian dia mengambil kunci dan membuka pintu yang ada di depannya dengan kunci itu. Semua orang pasti mengira Rosalina adalah orang normal jika melihat dari caranya membuka pintu saat ini. Rosalina memang bisa hidup layaknya orang normal di lingkungan yang cukup familier baginya. Doni bergegas pergi setelah melihat Rosalina telah berhasil membuka pintu. Namun, dia tiba-tiba saja melihat Calvin yang sedang berjalan ke arahnya. Sebenarnya dia ingin langsung menginjak rem untuk menghentikan mobilnya, tapi sayangnya mobilnya melaju terlalu kencang. Jadi, mobilnya baru berhenti setelah melewati Calvin. Kemudian Doni melirik ke kaca spion dan melihat Calvin sedang berjalan menuju kediaman keluarga Siahaan. Apa mungkin Calvin melihat Doni mengantar Rosalina sampai ke rumahnya? Calvin sejak awal sudah salah paham mengenai

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1498

    Calvin melihat Doni mengantar Rosalina sampai ke depan rumah. Calvin sempat meminta sopirnya untuk membawanya kembali ke rumah, tapi dia langsung berubah pikiran. Calvin dengan cepat turun dari mobil dan berjalan menuju depan pintu gerbang kediaman keluarga Siahaan dan menunggu Rosalina di sana. Doni tidak sering bertemu Calvin, jadi dia tidak bisa mengenali Calvin dari belakang ketika dia melihat Calvin berjalan menuju rumah keluarga Siahaan. Calvin hanya berjarak 100 meter dari rumah keluarga Siahaan ketika dia melihat mobil Doni yang bergegas pergi dari depan rumah keluarga Siahaan setelah Rosalina turun dari mobil Doni. Pikiran Calvin yang sebelumnya khawatir tiba-tiba berubah liar setelah melihat apa yang ada di depan matanya. Semakin Calvin memikirkannya dia justru semakin marah. Apa hubungan Rosalina dengan laki-laki itu? Kenapa mereka bisa menghabiskan waktu bersama seharian? “Rosalina, bilang sama aku siapa laki-laki itu?” tanya Calvin dengan penuh emosi. Rosalina tidak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1499

    “Rosalina, jadi siapa laki-laki itu?” tanya Calvin lembut.Rosalina sempat terdiam lalu berkata, “Dia adalah laki-laki yang pernah aku selamatkan 14 tahun yang lalu. Kami berdua sudah seperti kakak dan adik. Dia sudah punya pacar dan akan segera menikah sama pacarnya itu.”Rosalina tidak menyebutkan nama Doni kepada Calvin karena Rosalina tidak ingin Calvin menyelidiki Doni secara menyeluruh. Dia hanya memberitahu Calvin tentang hubungannya dengan Doni yang sudah seperti adik dan kakak. Hal ini dilakukannya agar Calvin tidak lagi memiliki pemikiran liar tentang dirinya dan Doni. “Kenapa aku belum pernah mendengar tentang laki-laki itu sebelumnya dari mulutmu?” tanya Calvin.“Memangnya kamu pernah nanya sama aku tentang dia? Kenapa aku harus menceritakan tentang laki-laki itu sama kamu kalau kamu saja nggak pernah tanya sama aku tentang dia?” jawab Rosalina. Calvin langsung terdiam. Dia sempat berpikir kalau Rosalina memiliki kehidupan yang monoton dan sederhana setelah memeriksa info

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1500

    “Apa Pak Calvin dan Bu Rosalina pacaran?” tanya si pelayan itu. “Memang apa hubungannya hal ini sama kamu?” tanya Rosalina dingin. Si pelayan sempat terdiam lalu berkata, “Bu Rosalina, Bu Sinta dan Bu Giselle nggak pernah suka sama Bu Rosalina ketika mereka tinggal di sini. Mereka selalu berusaha menindas Bu Rosalina. Tapi kami nggak bisa melakukan apa pun ketika mereka menindas Bu Rosalina, sekalipun kami bersimpati sama Ibu. Karena Bu Sinta yang merekrut kami untuk bekerja di sini.”“Bu Rosalina pastinya juga tahu kalau saya nggak pernah melakukan apa pun yang bisa menyakiti Ibu. Hanya saja, kami memang nggak pernah menghiraukan Bu Rosalina. Pelayan ini tidak pernah menghiraukan Rosalina, makanya dia juga tidak pernah menyakiti Rosalina. Si pelayan ini memang bukan orang baik, tapi dia juga bukan orang jahat. “Sekarang Bu Sinta dan Bu Giselle sudah masuk penjara. Kemungkinan besar Bu Sinta akan menerima hukuman yang cukup berat, sedangkan Bu Giselle bisa bebas dalam beberapa tahu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1501

    Stefan langsung berdiri dan berjalan menuju lantai atas. Dia sama sekali tidak peduli dengan masalah adiknya. “Kak!”“Pergi sana!”Calvin hanya bisa terdiam seribu bahasa menyaksikan kakaknya yang pergi meninggalkannya. “Dia sudah punya kehidupan yang bahagia. Makanya dia nggak peduli lagi sama kehidupan adiknya,” gumam Calvin kesal setelah Stefan menghilang dari pandangannya. Pak Arif masuk ke dalam rumah sambil membawa seikat bunga di tangannya. Calvin langsung memerintahkannya untuk memotong bunga di halaman ketika Calvin baru saja datang. “Pak Calvin, apa Pak Stefan menyuruh Bapak untuk menyiapkan sarapan? Kenapa Bapak datang pagi-pagi sekali ke sini sampai mengalahkan suara ayam pagi ini?” tanya Pak Arif.Ayam memang biasa bangun pagi-pagi sekali untuk berkokok. “Pak Calvin, saya sudah selesai menyiapkan buket bunga yang Bapak perintahkan tadi,” tambah Pak Arif sambil menyerahkan sebuket bunga yang ada di tangannya kepada Calvin. Calvin mengambil buket bunga itu dan melihatn

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1502

    Russel langsung bersemangat setelah mendengar kalau dia akan membawakan sarapan untuk ibunya. “Sayang, kamu dan Russel tuh kayak ibu yang mau anterin anaknya ke sekolah setiap pagi,” ujar Stefan sambil menatap Olivia dan Russel dengan penuh senyuman. Olivia langsung menoleh ke arah Stefan. Dia ingin mengatakan kepada Stefan kenapa dia belum juga mengganti pakaiannya. Namun, ternyata Stefan sudah selesai mengganti pakaiannya. “Kamu bangun pagi, ya? Kok cepat banget kamu sudah pakai baju dan jasmu?” tanya Olivia heran. “Aku bangun pagi gara-gara orang bodoh yang lagi jatuh cinta untuk pertama kalinya,” jawab Stefan kesal. Olivia langsung bisa menebak kalau orang itu adalah Calvin.“Calvin telepon kamu? Kamu nggak tiba-tiba muncul lewat saluran telepon lalu mukul dia, kan?” tanya Olivia dengan wajah bercanda. “Sayangnya, aku nggak mukul dia. Dia itu nggak bisa ngatasin masalah kecil kayak gitu. Dulu saja, dia sering banget nertawain aku dan jadiin aku bahan leluconnya. Lagi pula, ke

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3364

    Mereka sangat menyayangi Fani, dan itu tulus. Setelah pewaris yang sebenarnya kembali, mereka tetap tidak bisa menerimanya, selalu merasa Felicia adalah penyusup yang merebut semua yang seharusnya milik Fani.  Di hati mereka, ada rasa benci terhadap Felicia. Karena sejak kecil dia hidup di lingkungan yang keras tanpa kasih sayang, Felicia tidak pernah berharap bahwa orang tua kandung atau saudara laki-lakinya akan memperlakukannya dengan baik, sebagaimana dia sendiri juga tidak memiliki banyak rasa terhadap mereka. Hubungan kasih sayang antara orang tua dan anak, saudara laki-laki dan perempuan, memang perlu dipupuk. Karena dia tidak tumbuh besar di sisi orang tua kandung atau saudara laki-lakinya, tidak ada hubungan emosional yang terbentuk. Meskipun sudah kembali ke sisi orang tua kandung selama dua tahun, tetapi itu tidak ada apa-apanya dibandingkan Fani yang tumbuh besar bersama keluarga Gatara sejak kecil. Sekarang, setelah Fani tiada, ayah dan tiga saudara laki-lakinya hanya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3363

    “Felicia, sekarang kamu ada waktu?” tanya Odelina.Felicia menjawab, “Selama kamu membutuhkan bantuan, aku selalu punya waktu.” “Kalau begitu, mari kita tentukan tempat untuk bertemu.” “Kamu yang pilih tempatnya.” Felicia mengangguk, lalu bertanya lagi, “Ada apa?” “Aku baru saja keluar dari Blanche Hotel, dan hampir saja tertabrak dua mobil di depan hotel. Pengemudinya bilang mereka gugup karena melihat banyak orang, lalu salah injak gas. Tapi ada kejanggalan, dan aku rasa ini bukan kecelakaan.” Felicia segera paham. Dia berkata, “Kamu curiga ini ulah mamaku yang menyuruh orang untuk menabrakmu? Mamaku sedang bepergian jauh, seharusnya bukan dia, 'kan?” Meski tahu ibunya bukan orang baik, Felicia tetap berharap ibunya tidak melakukan hal seperti itu. Odelina berkata, “Aku rasa ini bukan mamamu. Mamamu itu licik, kalau dia memang ingin aku mati, dia nggak akan menggunakan trik sepele seperti ini yang mudah ketahuan.” Sebelumnya, Waktu Ricky, dan Rika pergi ke pesta keluarga Gata

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3362

    “Itu yang buat orang curiga.” Dimas berkata, “Mereka kemungkinan besar memang menargetkanmu.” “Aku sedang berpikir, apakah ini perbuatan tanteku atau putranya?” Odelina menganalisis, “Aku rasa bibi nenekku nggak akan buat kesalahan sepele seperti ini. Kalau dia yang mengatur, mereka pasti akan mempercepat mobil saat benar-benar mendekatiku, sehingga aku hampir nggak punya kesempatan untuk menghindar.”“Felicia juga nggak mungkin. Kami cukup dekat.” Meski dalam bisnis mereka adalah saingan, terkadang Odelina merebut pelanggan Felicia, kadang sebaliknya. Di luar itu, mereka bisa berbincang dengan dengan baik. Jika Felicia bukan pewaris utama keluarga Gatara, mungkin mereka bisa menjadi teman baik. Odelina sangat menyukai sifat perempuan itu."Ketiga putra keluarga Gatara mungkin memang ingin membunuhku, terutama Ivan. Aku pernah kirim foto dia dan Fani ke istrinya. Dia pasti bisa menebak itu aku.” “Sekarang Fani sudah meninggal. Mungkin dia ingin membalas dendam untuk Fani.“Bibi ne

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3361

    “Maaf, saya melihat ada banyak orang berdiri di depan hotel, saya langsung panik dan, meskipun berniat menginjak rem, saya malah menginjak gas.” Setelah memarkir mobilnya, pengemudi mobil kedua turun dari mobil sambil terus-menerus meminta maaf. Dia adalah seorang gadis muda, dan tampaknya dia benar-benar panik.Tatapannya melewati kerumunan orang dan jatuh pada Odelina, yang sedang dibantu berdiri. Dengan nada penuh perhatian dan penyesalan, dia bertanya,"Kamu nggak apa-apa? Maaf, benar-benar maaf, aku baru dapat SIM setengah bulan yang lalu, ini pertama kali aku mengemudi keluar rumah. Kalau lihat banyak orang, aku masih nggak bisa menahan diri untuk merasa gugup." Pengemudi mobil pertama sudah membawa mobilnya masuk ke tempat parkir bawah tanah dan menghilang. Odelina melihat gadis muda itu yang terlihat sangat gugup. Wajar gugup kalau dia baru mendapatkan SIM-nya. Karena Odelina tidak mengalami apa-apa, dia berkata,"Aku nggak apa-apa, tapi kamu harus lebih hati-hati. Sebaiknya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3360

    Mobil berhenti di depan Blanche Hotel.Dia mengambil dua tisu untuk mengusap hidungnya yang baru saja bersin, lalu membuang tisu itu ke tempat sampah di pintu hotel. Setelah itu, dia turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam hotel bersama sekretaris dan beberapa anggota tim manajer untuk bertemu dengan klien."Bu Odelina."Para staf Blanche Hotel menyapa Odelina dengan hormat saat melihatnya.Meskipun perempuan itu belum sepenuhnya masuk dalam dunia bisnis di Cianter, tetapi karena dia adalah kakak dari Olivia maka para staf hotel memperlakukannya dengan sangat hormat. Bahkan Ricky yang ada di sini juga bersikap hormat pada perempuan itu.Odelina membalas dengan senyuman tanpa menghentikan langkah kakina. Perempuan itu langsung menuju ruang rapat bersama timnya. Dia sudah mengatur pertemuan dengan klien, tetapi klien belum tiba.Klien tersebut sudah menelepon sebelumnya dan mengatakan bahwa mereka akan tiba dalam beberapa belas menit. Karena Odelina yang ingin bekerja sama dengan or

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3359

    Daniel terdiam sejenak. Setelah membuka pembicaraan, Erik melanjutkan, “Selain itu, kita semua tahu alasan sebenarnya Odelina pergi ke Cianter. Sekarang sudah pasti bahwa mereka adalah keturunan keluarga Gatara. Kalau benar dia mengikuti rencana bibinya untuk menjatuhkan kepala keluarga saat ini dan menggantikannya, maka dia akan menjadi kepala keluarga Gatara.” “Kalau begitu, kamu harus bersiap masuk ke keluarga Gatara. Hal ini juga perlu kamu pertimbangkan. Kakak tahu kamu rela melakukannya demi Odelina, tapi Papa dan Mama mungkin nggak akan mudah menerima hal ini.” Daniel menjawab, “Kak, aku sudah memikirkannya. Aku nggak peduli selama aku bisa bersama Odelina. Bagaimanapun keadaannya, aku terima. Mengenai Papa dan mama, mungkin awalnya mereka akan menolak, tapi aku akan perlahan-lahan membujuk mereka sampai mereka bisa memahami dan menerima.” Erik terdiam sejenak sebelum berkata, “Kalau kamu sudah memikirkan semuanya, Kakak nggak ada lagi yang perlu dikatakan.” “Meski begitu,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3358

    Daniel membayangkan pernikahannya dengan Odelina membuat matanya bersinar penuh harapan. Erik tersenyum dan berkata, “Tentu saja, pernikahan kamu nggak boleh kalah dengan dua sahabatmu itu.” “Nggak perlu tunggu sampai pulang ke rumah malam ini untuk bilang sama Papa dan Mama. Bilang sama mereka saja di grup keluarga.” “Oke,” jawab Daniel. “Odelina di Cianter baik-baik saja, 'kan? Kalau dia butuh bantuan, suruh dia jangan ragu untuk mengatakannya. Meskipun kita berjauhan, kita tetap bisa membantunya kalau dia butuh.” Sejak Daniel mengalami kecelakaan dan Odelina datang merawatnya, keluarga Lumanto mulai menganggap Odelina sebagai menantu mereka. Jika Odelina membutuhkan bantuan di sana, keluarga Lumanto tidak akan tinggal diam. “Untuk saat ini, dia belum butuh bantuan. Bahkan kalau ada masalah, dia pasti akan cari cara untuk selesaikan sendiri,” kata Daniel sambil bersandar di kursi.“Melihat dia perlahan-lahan jadi lebih kuat dan terus berkembang, rasanya sangat berbeda. Setelah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3357

    "Apa yang barusan membuatmu tertawa?" tanya Erik lagi.Daniel dengan jujur menjawab, "Baru saja telepon Odelina. Aku memikirkan bahwa kami akan segera menikah, jadi aku nggak bisa menahan senyum." "Kamu sudah melamarnya?" tanya Erik."Sudah, tapi dulu saat aku melamar, dia nggak menerimanya. Kak, aku nggak tidak akan membiarkannya merasa direndahkan.""Aku akan melamarnya lagi nanti saat dia kembali ke Mambera. Aku akan mengatur semuanya di luar, mendekorasi tempat lamaran dengan baik, dan aku mau melamarnya di depan umum. Aku ingin menunjukkan ke Roni dan keluarganya bahwa melepaskan Odelina adalah kerugian terbesar mereka." "Roni memang nggak pantas untuk Odelina." Daniel memendam tekad untuk membuat keluarganya Roni menyesal. Erik tertawa dan berkata, "Mereka sudah lama menyesal, tapi penyesalan itu nggak ada gunanya sekarang." "Benar, setelah mengalami satu pernikahan yang gagal, dia pasti ada trauma. Kalau bukan karena ketulusanmu, keteguhan hatimu, dan fakta bahwa dia melihat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3356

    Mereka akan terlebih dahulu mendaftarkan pernikahan mereka, tetapi tidak akan segera mengadakan upacara pernikahan. Setelah dia bisa berjalan seperti orang normal, barulah mereka akan mengadakan resepsi pernikahan. “Kalau begitu, sampai jumpa akhir pekan.” “Iya, sampai jumpa akhir pekan.” Dengan penuh rasa enggan, Daniel berkata, “Kamu lanjut bekerja dulu, aku juga akan bekerja. Aku nggak akan menyita waktumu, tapi ingatlah untuk menjaga kesehatan. Kesehatan adalah yang terpenting.” “Uang nggak akan pernah habis untuk dicari, dan kestabilan perusahaan juga bukan sesuatu yang bisa dicapai dalam satu hari. Itu memerlukan waktu dan usaha.” Daniel khawatir Odelina akan terlalu terburu-buru sehingga melelahkan dirinya sendiri. Perempuan itu mengangguk dan menjawab, “Aku tahu, aku akan menjaga kesehatanku. Kamu juga, ya. Kalau begitu, kita lanjut bicara nanti malam.” Setelah menutup telepon, Daniel masih enggan meletakkan ponselnya. Dia memandangi ponselnya sambil tersenyum, membayangk

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status