Share

Cemas

last update Huling Na-update: 2025-04-16 09:32:48
Polisi tiba di lokasi dan langsung meringkus Adrian.

Belati yang ada di tangan Adrian terlepas, sehingga Nathan pun ikut melepas dan memperlihatkan satu telapak tangannya yang terluka akibat sayatan belati yang ditahannya.

Arunika begitu lega melihat polisi datang dan menangkap Adrian. Dia mencoba berdiri lalu berjalan menghampiri Nathan yang terluka.

“Kak Nathan, tanganmu ….” Arunika mengeluarkan sapu tangan dari saku blazer lalu mengikatnya di telapak tangan Nathan agar darah bisa berhenti mengalir.

“Aku tidak apa-apa,” ucap Nathan saat melihat Arunika mengikat sapu tangan dengan gemetar.

“Bagaimana tidak apa-apa, lukanya sangat lebar,” ucap Arunika hampir menangis. Dia ketakutan karena Nathan terluka demi menyelamatkannya.

Nathan menatap Arunika yang sedang menutup perlahan luka di tangannya, lalu tatapannya beralih ke darah yang mengalir di leher Arunika.

“Lehermu juga terluka, Aru.” Nathan ingin menyentuh dagu Arunika agar bisa melihat jelas luka di leher gadis itu, tetapi Arunik
Aililea (din din)

Aku 'kan lagi baik hati 'kan, ya. Jadi aku up 3 bab nih, biar kalian seneng, ga uring-uringan lagi, wkwkwkkw tapi nanti aku ngambek lagi lho kalau ga ada yang kasih komentar, jadi rajin-rajin kasih komentar di setiap bab, biar aku semangat gitu up sehari 3 bab, wkwkwkwk makasih banyak.

| 20
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (18)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Kalo Tau tau yg selamatin Aru Natan gimana ya reaksi nya ???
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Naik baling2 bambu aja ray biar cepat atau lewat pintu ajaib Doraemon wkwk
goodnovel comment avatar
eva nindia
mskipun gak nolongin aru seengga.a ray lngsung otwee balikk hehehe dnger aru d culik
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Segera Pulang

    Raynar berada di lift untuk naik ke lantai teratas gedung anak cabang miliknya agar bisa segera pulang menggunakan helikopter yang dipesannya.Raynar mengepalkan telapak tangan begitu erat di samping tubuhnya. Baru beberapa jam dia meninggalkan Arunika, tetapi kejadian tak terduga menimpa sang istri.“Helikopternya sudah siap di atas, Pak,” kata Erik yang berdiri di samping Raynar.Raynar tak membalas. Tatapan matanya begitu tajam meski tertutup kacamata hitam yang bertengger di hidungnya.Raynar mengeluarkan ponsel saat lift terbuka di lantai teratas gedung itu. Dia berjalan keluar dari lift lalu menaiki anak tangga terakhir untuk menuju rooftop sambil berusaha menghubungi Arunika.Beberapa kali Raynar mencoba menghubungi, hasilnya tetap nihil. Nomor ponsel Arunika dalam kondisi tidak aktif, dia mencengkram erat ponselnya.Saat sampai di rooftop, Raynar menghentikan langkah lalu mencoba menghubungi Nichole lagi.“Apa Aru sudah ketemu?” tanya Raynar sambil menatap helikopter yang siap

    Huling Na-update : 2025-04-17
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Dua Pria

    Tatapan mata Raynar menajam saat melihat Nathan datang. Bahkan dia kini memutar posisi sehingga berdiri berhadapan dengan Nathan.“Bagaimana kondisimu?” tanya Nathan tanpa memedulikan keberadaan Raynar di sana.Arunika sedikit memiringkan kepala agar bisa melihat Nathan karena pandangannya pada Nathan tertutup tubuh Raynar. Belum juga Arunika menjawab, Raynar sudah lebih dulu bicara.“Apa yang kamu lakukan di sini?” Raynar menatap begitu dingin.Pandangan Nathan beralih pada Raynar. Bibirnya tersenyum samar hampir tak terlihat saat melihat Raynar menatap dingin padanya.“Tidak ada alasan untukku tak boleh berada di sini, ini fasilitas umum,” jawab Nathan dengan sikap tenang.

    Huling Na-update : 2025-04-17
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Ada Yang Perhatian

    Arunika terkejut mendengar kata yang meluncur dari bibir Raynar. Apa dia tak salah mendengar? Apa suaminya salah bicara?“Maaf tak bisa menjagamu dengan baik.”Kalimat kedua yang diucapkan Raynar membuat perasaan Arunika begitu hangat, suaminya ternyata begitu mencemaskan dirinya.Namun, rasa tak percaya, cemas, takut, dan kelegaan bercampur menjadi satu di dalam hatinya membuat Arunika tiba-tiba meneteskan air mata.Bahkan karena tak mampu membendung gejolak yang meledak di hatinya, Arunika langsung menangis sampai terisak dengan kedua bahu yang bergetar hebat.“Aru.” Raynar terkejut mendengar suara isakkan Arunika lalu melepas pelukan. Dia menatap wajah Arunika yang sudah banjir air mata.Arunika terisak sampai sesenggukan.“Apa aku memelukmu terlalu keras? Mana yang sakit?” tanya Raynar panik mengira jika dia menyakiti Arunika.Raynar berdiri untuk memanggil dokter, tetapi tangannya lebih dulu ditahan Arunika.Raynar menatap Arunika yang menggelengkan kepala. Dia kembali duduk di t

    Huling Na-update : 2025-04-17
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Kecemasan Nenek Galuh

    Nenek Galuh sedang duduk bersantai di halaman samping seraya menikmati secangkir teh. Beberapa minggu ini perasaannya semakin tenang setelah Raynar bersedia menikah.“Nyonya.” Miranda–asisten kepercayaan Nenek Galuh datang dan langsung berdiri di samping kursi wanita itu sambil sedikit membungkukan badan.“Duduklah, minum teh bersamaku,” ajak Nenek Galuh sambil mempersilakan Miranda duduk.“Terima kasih, Nyonya,” balas Miranda, “tapi saya ke sini mau menyampaikan sesuatu,” kata Miranda kemudian.Nenek Galuh meletakkan cangkir teh di meja, lalu menoleh pada asisten pribadinya itu.“Menyampaikan apa?” tanya Nenek Galuh.

    Huling Na-update : 2025-04-18
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Perlahan Ketahuan

    Akhirnya Arunika diperbolehkan pulang setelah Nenek Galuh memberi perintah pada Raynar. Arunika sangat senang karena dia memang tidak betah dan trauma dengan rumah sakit semenjak kecelakaan menimpa orang tuanya.Nenek Galuh ikut mengantar Arunika pulang, sekarang mereka sudah sampai di mansion dan Nenek Galuh terus menggandeng Arunika masuk mansion bersama.Saat baru saja sampai di ruang tamu, Nenek Galuh menghentikan langkah dengan tatapan mata tertuju pada salah satu dinding di ruangan itu.“Kalian sudah memasang foto pernikahan kalian? Ini cantik sekali,” ucap Nenek Galuh menatap penuh kagum pada foto pernikahan berukuran besar yang terpajang di ruang tamu.Arunika melongo, sejak kapan foto itu di pasang di sana Seingat Arunika, pagi tadi foto itu belum ada di sana. Dan, siapa yang menduga kalau dua foto yang dicetak Raynar, ternyata salah satunya dipasang di ruang tamu.Nenek Galuh menoleh Arunika yang hanya diam. Dia menepuk pelan punggung tangan Arunika.“Kalian memang pasangan

    Huling Na-update : 2025-04-18
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Murkanya Raynar

    Raynar mencengkram erat ponsel Sindy saat panggilan itu diakhiri begitu saja oleh Stella. Tatapannya begitu dingin tertuju pada Sindy yang ada di hadapannya saat ini.Sindy begitu ketakutan sampai kedua kakinya terasa lemas sampai akhirnya dia luruh dan berlutut di lantai seraya meremas ujung rok yang dipakainya.Saat itu beberapa pelayan termasuk Sarah mendekat karena terkejut dan bertanya-tanya apa yang sedang terjadi.“Ma-maaf, Tuan. Sa-saya ….” Sindy tak mampu berkata-kata untuk menjelaskan atau mengelak dari fakta yang baru saja diketahui oleh majikannya itu.Raynar benar-benar murka. Dia membanting dengan sangat keras ponsel Sindy ke lantai sampai hancur dan kini berserakan di lantai.Semua pelayan terdiam dan menunduk menyaksikan kejadian itu.“Beraninya kamu bersengkongkol untuk menyakiti istriku, nyonya di rumah ini!” amuk Raynar dengan emosi tak terkendali. “Siapa kamu sampai berani berniat menyentuh istriku, hah!”Sindy menggeleng cepat dan mencoba memberanikan diri menatap

    Huling Na-update : 2025-04-18
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Mulai Melawan

    Di rumah Nenek Galuh. Stella begitu panik saat mendengar suara Raynar dari seberang panggilan. Bahkan dia segera mengakhiri panggilan itu lalu melempar ponselnya ke kasur.“Bagaimana ini? Kenapa dia yang bicara?”Stella menjambak rambutnya, ekspresi wajahnya benar-benar ketakutan. Stella menggigit bibir bawahnya karena ketahuan Raynar.“Dia tidak akan tiba-tiba datang ke sini, kan?”Stella benar-benar panik dan bingung. Dia ingin kabur, tetapi ingat satu hal.“Tidak mungkin, dia tidak mungkin berani ke sini melabrakku, apalagi kalau Papa di rumah.”Stella mengangguk mantap. Dia percaya diri dan beranggapan jika akan aman selama dirinya di rumah.

    Huling Na-update : 2025-04-19
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Manja karena Sakit

    Raynar mengemudikan mobil meninggalkan rumah Nenek Galuh, meskipun dia kali ini melepas Stella, tetapi Raynar tidak akan lengah sama sekali.Dia masih tidak mengerti, kenapa bisa begitu marah dengan segala yang didengarnya tentang Arunika. Namun, yang jelas dia tahu, Raynar hanya ingin melindungi istrinya.Sesampainya di rumah, Raynar bertemu dengan Nenek Galuh yang berjalan bersama Miranda sedang menuruni anak tangga.“Nenek sudah mau pulang?” tanya Raynar sambil berjalan mendekat ke arah Nenek Galuh.Nenek Galuh mengangguk, lalu menghentikan langkah saat berada di anak tangga terakhir.Nenek Galuh menatap pada Raynar. Helaan napas pelan keluar dari mulut wanita tua itu.“Sudah kuminta Aru istirahat dengan baik, jadi tugasmu menjaganya juga,” ucap Nenek Galuh dengan tatapan begitu dalam penuh arti pada Raynar.Raynar mengangguk samar.Setelah Nenek Galuh pergi, Raynar naik ke kamar dan melihat Arunika yang masih duduk di atas ranjang.“Kenapa tidak istirahat?” tanya Raynar.Bukannya

    Huling Na-update : 2025-04-19

Pinakabagong kabanata

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Tidak Sesuai Rencana

    Arunika menoleh pada Raynar saat mendengar pertanyaan Clara. Dengan senyum penuh rasa bangga dia menjawab, “Ini suamiku, kamu belum pernah bertemu dengannya, kan? Sekalian saja kuperkenalkan.”Clara terkejut. Dia menatap Arunika dan Raynar bergantian karena rasa tak percaya.“Su-suami?” tanya Clara mengulang. Tentu Clara terkejut karena yang dia tahu, suami Arunika sudah tua seperti yang Arunika ceritakan sebelum menikah.Arunika mengangguk meyakinkan.Clara akhirnya memperkenalkan diri pada Raynar meski masih bingung, lalu mereka duduk bersama saling berhadapan. Arunika berhadapan dengan Clara, sedangkan Raynar berhadapan dengan Nathan.Suasana di sana berubah tegang. Arunika sesekali melirik pada Raynar, dia merasa bersalah karena ada Nathan di sana.Clara melirik pada Nathan dan Raynar secara bergantian, dua pria itu diam saling tatap sampai membuat kecanggungan yang begitu terasa di meja itu.“Aru, aku memesan camilan kesukaanmu. Makanlah,” ucap Clara untuk mencairkan suasana.Aru

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Pertemuan Yang Direncanakan

    Hari berikutnya. Raynar berada di ruang kerjanya seperti biasa saat Erik masuk membawa tumpukan berkas dan meletakkan di meja Raynar.“Pak, saya sudah mendapat sedikit informasi tentang Nathan. Apa Anda mau mendengarnya dulu?” tanya Erik yang berdiri di depan meja kerja Raynar.Raynar berhenti membubuhkan tandatangan di berkas, lalu pandangannya beralih pada Erik.“Apa yang kamu dapatkan?” tanya Raynar.“Informasi yang saya dapat dari beberapa teman yang satu jurusan dengan Arunika, mereka mengatakan kalau Arunika memang sering bertemu dan belajar bersama dengan Nathan meski mereka beda angkatan,” ujar Erik lalu membuka ponsel dan kembali membaca informasi yang sudah diringkasnya.“Mereka rata-rata berkata kalau Arunika memang sangat dekat dengan Nathan sampai dikira pacaran, padahal tidak,” ucap Erik lagi.“Hanya itu?” tanya Raynar dengan satu alis tertarik ke atas.“Ya, Pak. Hanya itu informasi yang saya dapat soal hubungan Arunika dengan Nathan saat mereka masih kuliah,” jawab Erik

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Sedikit Kisah Raynar

    Raynar menatap Arunika yang begitu antusias ingin mendengar tentang orang tuanya. Dari sorot mata gadis ini, Raynar tak pernah melihat kepura-puraan, semua begitu alami dari pemikiran polos Arunika. “Benar-benar ingin tahu?” tanya Raynar memastikan. Arunika mengangguk-angguk cepat. Raynar membetulkan posisi duduknya dengan benar. Dia kini tak menatap pada Arunika, tetapi memandang lurus ke depan. Arunika masih duduk miring menatap pada Raynar, menunggu suaminya itu bercerita. “Sejak kecil, aku tinggal di kota kecil bersama ibuku,” ucap Raynar memulai ceritanya. Arunika diam mendengarkan yang Raynar katakan. “Kami hanya hidup berdua, tidak tahu kenapa ayahku tidak pernah datang dan ibuku tidak pernah lagi menceritakan tentangnya.” Raynar tersenyum getir saat mengatakan itu. “Kenapa ayahmu tidak pernah datang? Apa dia sibuk bekerja atau apa?” tanya Arunika. Raynar menoleh Arunika, lalu menjawab, “Ibuku hanya berkata kalau mereka tidak mungkin bisa bersama, jadi lebih baik aku d

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Perkara Buku

    Setelah cukup lama berada di ruang kerja, Raynar kembali ke kamar untuk beristirahat.Akan tetapi, saat baru saja menginjakkan kaki di kamar, Raynar mendengar suara benda jatuh dari kamar ganti.Raynar mengedarkan pandangan di kamar dan tak melihat Arunika di sana, membuatnya seketika panik lantas berlari ke kamar untuk melihat apakah Arunika yang jatuh.Saat sampai di kamar ganti, Raynar melihat Arunika yang terduduk di lantai sambil mengusap kepala.“Apa yang kamu lakukan? Dan kenapa ….” Apa yang mau dikatakan Raynar terjeda saat melihat kotak dengan beberapa buku dan bingkai foto berserakan di lantai.“Aku mau naruh kotak di atas, tapi malah kejatuhan kotak lain. Sakit.” Arunika mengusap kasar kepalanya untuk menghilangkan sakitnya.Bukannya membantu Arunika berdiri, Raynar malah memunguti barang-barang yang berserakan lalu memasukkannya kembali ke kotak.Arunika keheranan, kenapa Raynar terburu-buru memasukkan semua barang itu? Lalu Arunika melihat buku bersampul biru dengan tali

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Rasa Penasaran Raynar

    Arunika kembali bekerja setelah banyak bercerita dengan Nichole. Meski menyenangkan bisa berbagi cerita dengan pria itu, tetapi Arunika tetap harus kembali mengerjakan tugasnya.Arunika sibuk mengecek berkas sebelum diserahkan pada Nichole, sampai dia melihat ponselnya berkedip beberapa kali, ada pesan masuk di ponselnya.[Bagaimana kabarmu?]Arunika membaca pesan yang dikirimkan Nathan. Dia mengetik pesan balasan dari Nathan karena bagaimanapun pria itu pernah menolongnya.[Aku baik, Kak. Ini sudah mulai bekerja.]Arunika ingin meletakkan ponselnya lagi, tetapi dia kembali mendapat balasan dari Nathan.[Apa siang atau sore ini kamu ada waktu? Aku ingin bertemu denganmu.]Arunika menggigit bibir bawahnya lalu mengetik pesan balasan untuk Nathan.[Maaf, Kak. Sepertinya tidak bisa, aku juga tidak bisa pergi tanpa izin suamiku dulu.]Arunika takut menyinggung Nathan, apalagi pria itu tidak membalas pesannya lagi. Arunika mencoba berpikir positif, mungkin Nathan sibuk bekerja lagi.**Saa

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Memang Mirip

    Arunika kembali ke ruang kerja Nichole. Dia langsung tersenyum sambil mengangguk pada atasannya itu.“Akhirnya keributannya teratasi,” kata Nichole seraya berjalan menuju meja kerjanya.Arunika merasa malu karena sudah menjadi penyebab keributan itu.“Iya, Pak. Maaf sudah membuat Anda tak nyaman,” kata Arunika lalu sedikit membungkukkan badan ke arah Nichole lagi.Nichole memandang Arunika yang sangat sopan dan bertanggung jawab. Dia duduk di kursinya lalu menghela napas pelan.“Apa ada masalah lain, Pak?” tanya Arunika karena Nichole seperti punya banyak beban.Nichole tersenyum menatap pada Arunika.“Tidak ada,” jawab Nichole, “kamu tidak salah, tapi kenapa kamu minta maaf?” Arunika hanya tersenyum kecil.“Tadi aku sempat cemas kalau semua pegawai bakal benar-benar dipecat oleh Raynar. Ya, siapa sangka kamu bisa menyakinkan Raynar untuk membatalkan niatnya.”Nichole menatap kagum pada Arunika.“Ah … itu ….” Arunika menggaruk belakang kepala karena malu sudah menjadi pemicu keributa

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Bujukan Arunika

    Raynar menoleh dengan tatapan tajam pada Erik yang ikut bicara.“Saya keluar dulu, ada urusan pekerjaan yang harus saya selesaikan.” Seolah tahu arti tatapan atasannya itu, Erik memilih buru-buru kabur daripada terkena masalah.Kini Raynar menatap pada Arunika yang berdiri di hadapannya.“Bagaimana bisa kamu masih membela para staff itu, sedangkan perbuatan mereka sudah sangat keterlaluan?” tanya Raynar begitu mereka hanya berdua di ruang kerjanya.Arunika menghela napas pelan, lalu mencoba menjelaskan. “Mereka hanya korban.”“Bukankah sejak awal aku juga salah karena tidak pernah menjelaskan status kita pada mereka, makanya mereka semakin salah paham,” ujar Arunika.Raynar menatap datar.Arunika tersenyum dan kembali membujuk.“Sekarang mereka sudah tahu, kalau masih tidak percaya, ya itu urusan mereka. Tapi bukan berarti kamu harus memecat mereka seperti itu,” ucap Arunika lagi.Raynar memalingkan muka dari Arunika. Tetap saja dia kesal karena baginya perbuatan para staff itu sangat

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Membongkar Status

    Semua terkejut melihat siapa yang datang. Beberapa staff itu termasuk Amel langsung menunduk tak ada yang berani mengangkat pandangan.Arunika tak menyangka Raynar datang ke sana. Dia langsung menoleh Erik dan langsung bisa menebak jika Eriklah yang menghubungi Raynar.Raynar berjalan tegap menghampiri Arunika dan yang lain, tiap suara derap langkahnya mampu membuat jantung setiap karyawannya berdegup cepat.Raynar menatap satu persatu staff itu, lalu tatapannya beralih pada Arunika. Raynar geram mengetahui Arunika selama ini masih dibully dan istrinya itu tidak bercerita sama sekali padanya.Arunika melipat bibir seraya menurunkan pandangan saat melihat tatapan tak senang suaminya yang tertuju padanya.“Siapa yang menuduhnya sebagai simpananku?” tanya Raynar kembali menatap satu persatu karyawannya itu.Raynar memerhatikan, staff-staff itu tadi begitu lantang menghina dan menuduh Arunika, sekarang semua nyali mereka menciut, bahkan tidak ada yang berani menjawab.“Siapa yang tadi den

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Benar atau Tidak

    Raynar memandang pipi Arunika yang baru saja diolesi salep.“Sudah mendingan?” tanya Raynar.Arunika mengangguk kecil. “Iya, terima kasih.”Arunika merasakan pipinya yang dingin, lalu tersenyum kecil.“Erik akan mengantarmu kembali ke departemen,” kata Raynar.Arunika mengangguk. Dia lalu berdiri karena Erik sudah menunggunya.Arunika menoleh pada Raynar sekilas, membuat pria itu menaikkan kedua sudut alis.“Ada apa lagi?” tanya Raynar.Arunika tersenyum lalu menggeleng pelan. Dia segera pergi diikuti Erik.Arunika dan Erik sudah berada di lift. Mereka sama-sama diam, sampai Arunika menoleh pada Erik. Dia mengamati wajah hingga postur tubuh asisten suaminya itu.“Erik.”“Ya.”“Boleh aku tanya sesuatu?” tanya Arunika.“Silakan, tanya saja,” balas Erik tak keberatan sama sekali.“Tapi jangan tersinggung,” kata Arunika lalu melihat Erik mengangguk pelan. “Kamu dan Pak Ray, ada hubungan spesial?”Erik hampir terbatuk karena tersedak ludah mendengar pertanyaan Arunika.Keterkejutan Erik mal

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status