Share

143

Author: Evie Edha
last update Huling Na-update: 2025-03-06 23:31:19
Jika sebelumnya Mika akan dengan lantang menggunakan tidak jika mendapatkan pertanyaan itu dati Sinta, kini dia malah terdiam membuat, tidak tahu mau mengatakan apa. Tidak mengatakan tidak, tidak juga mengatakan iya.

Jadi, bagaimana perasaan Mika terhadap Noval saat ini?

Mika pun akhirnya memilih menggeleng. "Aku tidak tahu," ujarnya kemudian.

Sinta pun langsung menggeram kesal. Dia menyayangkap sikap Mika yang tidak peka atau bagaimana?

"Ya mungkin kamu merasakan sesuatu yang lain begitu setelah lama berlalu acara pernikahan kalian. Setelah lama bersama gitu. Misal ... Getar-getar asmara gitu?" tanya Sinta.

Mika terdiam. Dia sedang memikirkan apa yang dikatakan oleh Sinta tentang hubungannya dengan Noval. Jadi, apa perasaannya saat ini.

"Hei!" Sinta menggebrak meja di hadapan mereka yang mampu membuat Mika terkejut bahkan sampai berjingkat karena itu.

"Kamu ini ditanya malah bengong. Gimana sih?" Sinta mengomel.

"Jadi bagaimana? Perasaan kamu sama Noval bagaimana?" tan
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (3)
goodnovel comment avatar
Haura Arumi Joenk
nga jambung sama cerita sebelum nya
goodnovel comment avatar
Haura Arumi Joenk
salah update in tidak sesuai dengan judul
goodnovel comment avatar
Syah Betta
mcm salah update je
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Permintaan Gila Adikku   172

    "Bapak ini apaan sih?" tanya Olip kesdal. Dia mencoba menarik tangannya yang sejak tadi ditarik oleh Pak Purnomo ketika dia menolak keluar dari rumah mertuanya.Olip mengentakkan kakinya kesal. "Ngapain coba narik aku tadi? Mereka udah ijinin aku tinggal di sana. Kok malah nggak boleh? Mereka yang punya rumah kok Bapak yang nggak ngebolehin?" Dia semakin kesal.Sedangkan Pak Purnomo sendiri juga ikut-ikutan kesal pada putrinya yang satu ini. "Heh! Itu bukan rumah kita," ujarnya dengan menunjuk ke arah rumah Pak Eko sebelumnya."Ya memang bukan rumah kalian. Setidaknya mereka itu mertua aku, mau merawat aku.""Kamu tega ninggalin kita?" tanya Pak Purnomo kemudian."Bapak sendiri tega lihat aku terlantar di jalanan. Aku ini sedang hamil loh," ujar Olip masih kekeh dengan pendapatnya."Heh! Kamu mau tinggal sama mertua kamu itu? Dia sudah pernah jahat sama kamu waktu dulu kamu tinggal di sana," ujar Bu Tuti mencoba mengingatkan bagaimana kelakuan Bu Lestari ketika Olip dulu tinggal di ru

  • Permintaan Gila Adikku   171

    Di sinilah saat ini Pak Purnomo, sang istri dan juga Olip. Setelah ide yang dilontarkan Pak Purnomo, mereka pun setuju dengan ide itu. Akhirnya ketiganya kini datang bertandang ke kediaman besan mereka."Ada apa ya, Pak. Kok Tumben datang kemari ramai-ramai?" tanya Pak Eko."Sampai bawa banyak barang begini," lanjutnya dengan menatap ke arah barang-barang milik keluarga Pak Purnomo.Pak Purnomo sendiri langsung sungkan mendapat pertanyaan begitu. "Ah, tidak, Pak. Kami ingin mengunjungi keluarga besan," ujarnya kemudian."Iya, Pak, Bu." Bu Tuti ikut menyahut. "Kami ingin mempererat tali. silaturahmi" Dia berujar.Bu Lestari yang melihat itu malah merasa curiga. "Jadi, kalian mau bertamu sampai membawa barang sebanyak ini mau silaturahmi model apa?" tanyanya dengan sinis. Mau bagaimanapun, dia masih kesal karena besan dan menantunya ini tidak peduli pada Ridwan yang kini masuk ke penjara.Bu Tuti tersenyum lebar. "Ah. Begini, Pak, Bu. Bagaimana kalau kita menghabiskan banyak waktu bersa

  • Permintaan Gila Adikku   170

    Mika menarik salah satu sudut bibirnya, merasa lucu dengan kalimat yang baru saja dia dengar dari Pak Purnomo.Membalikkan badan, dia menatap Pak Purnomo dengan santai. "Anak durhaka?" Dia menutupi bibirnya karena tak bisa berhenti tertawa."Pak Purnomo," panggil Mika. Pak Purnomo terkejut mendengar Mika memanggil namanya. "Mika," panggilnya dengan suara tercekat. Merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja dia alami. Mika, sangat jauh berbeda."Sebutan anak durhaka itu, untuk anak yang melawan orang tuanya yang baik hati. Sedangkan kita, bagaimna dengan sikap Bapak dahulu?"tanya Mika yang kini sudah menatap Pak Purnomo dengan ekspresi datar."Lagi pun, memangnya, Pak Purnomo siapa? Orang tua aku? Bukan, kan?" lanjut Mika.Mika mendekati Pak Purnomo. "Pak Purnomo hanya seorang pria pengangguran yang kebetulan dipungut oleh ibu saya, dinikahi dan dinafkahi. Tapi, dengan tidak tahu dirinya, Anda yang diberi amanat menjaga saya, malah mendatangkan perempuan lain untuk tinggal di ruma

  • Permintaan Gila Adikku   169.

    Terlihat kedua orang tua Noval dan juga pamannya Mika. Di belakangnya, tampak Nenek Saseka berdiri di sana dengan tenang."Kamu tidak apa-apa?" tanya mamanya Noval dengan khawatir. Ketiganya pun kini sudah mendekati ranjang Mika."Tidak apa-apa, Ma. Mika hanya perlu beristirahat," ujar Nioval dengan tenang."Sykurlah." Ketiganya tampak mengembuskan napas penuh kelegaan.Nenek Saseka pun mendekati Mika. "Jadi, Mika. Apa yang ingin kamu lalukan pada mereka sekarang?" tanyanya tanpa basa-basi. Tentu saja Nenek Saseka mengetahui apa yang terjadi.Mika langsung menatap dengan datar. "Aku mau mereka pergi dari rumah ibuku, Nek. Aku ingin mereka jauh dariku. Aku sudah tidak mau melihat mereka lagi. Buat mereka hidup di jalanan. Buat mereka hidup susah." Dia berujar dengan kemarahan.Noval yang menyadari hal itu menggenggam tangan Mika berharap istrinya itu bisa tenang. Dia tidak mau Mika kenapa-napa.Nenek Saseka mengangguk. "Kamu akan dapatkan ini."Dia tersenyum, suka dengan keputusan Mika

  • Permintaan Gila Adikku   168

    Mika mulai membuka mata. Perempuan itu mengernyit kala cahaya mulai menerangi pandangan."Kamu sudah sadar?" Sebuah suara bertanya.Mika memegang keningnya lalu membuka mata secara perlahan dan akhirnya dia bisa melihat sosok suaminya dengan ekspresi khawatir."Aku kenapa?" tanyanya kemudian. Dia mencoba bangkit."Tidak usah. Kamu berbaring aja." Noval menahan Mika yang akan duduk. "Kamu baru saja sadar. Lebih baik kamu istirahat saja." Noval menasihati."Sebenarnya aku kenapa?" tanya Mika sekali lagi."Kamu tadi pingsan. Untung saja kamu tidak apa-apa. Ibu-Ibu yang nolongin tadi terus mereka menghubungi aku." Noval tersenyum ke arah Mika. Dia membelai kepala Mika dengan penuh cinta.Mika pun terdiam. Dia mencoba untuk mengingat apa yang terjadi. Sampai akhirnya dia pun berhasil mengingat semua kejadian yang sudah dia alami.Dirinya bertengkar dengan Olip lalu mengusir Olip dan juga Bu Tuti dari rumah

  • Permintaan Gila Adikku   167

    Plak.Satu tamparan mendarat di pipi Mika dari Olip. Perempuan itu tersenyum puas dengan apa yang dia lakukan. "Rasakan itu," ujar Olip."Itu untuk perempuan yang suka sekali mengganggu ketenangan keluargaku," lanjutnya kesal.Sedangkan Mika sendiri, dia merasa terkejut dengan apa yang dilakukan Olip. Perempuan itu memegangi pipinya yang terasa panas. Kemarahan pun mulai menyelubungi diri Mika. Tanpa banyak kata, dia langsung menatap Olip dengan tajam."Kau---" Mika langsung menarik rambut Olip sampai adik tirinya itu mendongak. "Kurang ajar!" Tanpa ampun Mika membalas tamparan Olip. Tidak hanya sekali tetapi berkali-kali. Kanan, kiri, kanan, kiri.Sampai akhirnya Olip pun terjatuh. Dia menangis, kesakitan dengan apa yang dilakukan oleh Mika. "Kau wanita kejam," ujar Olip memaki Mika."Singa saja akan menggigit kalau ada yang mengusik. Apalagi manusia? Aku selama ini diam bukan berarti karena aku takut sama kamu. Tapi karena aku malas meladeni kamu. Tapi, semakin lama kamu semakin ti

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status