Share

37|Jujur Saja

Jeff menjemput kami dari rumah Moira. Walaupun dia bicara dengan sopan kepada sahabatku itu, aku bisa melihat dia sedang marah. Mungkin ini yang dimaksud Dina dengan rencananya yang tidak gagal. Dia bahkan menggenggam erat setir mobil saat mengemudi ke rumah.

Aku tidak pernah melihat Jeff marah, juga tidak mau menyaksikannya. Orang yang emosinya tidak bisa dibaca seperti dia, biasanya sangat menyeramkan ketika marah. Jadi, aku tidak bertanya juga tidak mengajak dia bicara.

“Mama,” panggil Jax saat aku membantu adiknya menaiki tempat tidur. Aku duduk di tepi ranjang itu dan menoleh ke arahnya. “Apa Mama dan Papa tidak akan bersama lagi?”

Aku tertegun sejenak mendengar kalimat itu. “Mengapa kamu bilang begitu, sayang?”

“Tante Dina sudah kembali. Apa Papa baikan lagi dengannya?” tanyanya sedih.

“Siapa yang mengajari kamu memanggilnya begitu?” tanyaku khawatir. Aku tidak peduli dengan Dina, tetapi kalau sampai Ibu tahu, Jax bisa ada dalam masalah.

“Ardi. Katanya, hanya ada satu mama. Yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status