Home / Fantasi / Perjuangan Cinta Surga / Part 16 Jangan Mencampuri urusan Kami

Share

Part 16 Jangan Mencampuri urusan Kami

Author: Yuni Ayu Izma
last update Last Updated: 2021-08-06 13:03:37

Cekrek!

Suara pintu terbuka dan disana terlihat seorang wanita cantik yang sedang terbaring lemah di atas tempat tidur. Wanita itu adalah Dissa Richard. Dengan kecantikan yang menyerupai panutan hati Kenzo Albert membuat hidup Kenzo lebih berarti.

Kenzo tersenyum tulus menatap ke arah Dissa yang masih setia menutup kedua bola matanya di atas tempat tidur. Tadi, sebelum Kenzo datang kesini. Ia menyuruh maid yang bertugas mengantarkan makanan untuk terlebih dahulu memasukkan sebuah obat tidur agar Dissa tidak bisa kabur dari mensionnya.

Kenzo masuk ke dalam kamar bernuansa gold dan ia menutup pintu kamar dengan sangat pelan. Kenzo melangkahkan kakinya menuju tempat tidur Dissa. Setelah sampai di depan Dissa, Kenzo menatap penuh cinta dan ia berpikir sejenak apa yang akan dilakukannya terhadap Dissa itu benar atau tidak.

Kenzo mengambil sebuah alat suntik yang berada di kantong belakang celananya. Sebenarnya, ia ragu-ragu untuk menyuntikkan obat yang mengandung senyata biologis itu, yang akan dimasukkan ke dalam tubuh Dissa.

Dengan sikap piciknya, Kenzo rela mengorbankan orang yang tak bersalah. Ia rela menyakiti orang lain demi memenuhi rasa denndamnya. Sungguh tak punya hati dan perasaan. Itulah seorang Kenzo sekarang, tidak ada lagi sikap hangat dan dapat berkompromi dengan orang lain. Kini, ia lebih memilih mengikuti kemauan hati untuk menghancurkan semua orang yang baginya tak berarti.

Kenzo membuka tutup suntik dan mulai mengarahkan alat suntik itu menuju tangan Dissa. Tinggal sedikit lagi, jarum suntik itu tepat mengenai tangan Dissa. Tiba-tiba, Dissa membuka kedua matanya dan ia merasa terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Kenzo yang berdiri di depannya.

Dissa secara spontan langsung melemparkan bantal kepala di gunakannya tadi tepat mengenai muka Kenzo.

Bruk!

"Aduh," keluh Kenzo dengan melepaskan alat suntik di atas lantai.

"Rasain kamu! Emang enak dilemparin pake bantal kepala aku gunakan tadi. Eh iya, aku lupa tadi di bantal itu sudah menempel di air liurku loh. Hehe... Gimana rasanya mantap," ucap Dissa dengan menampilkan gigi putihnya di depan Kenzo.

Kenzo yang mendengar penjelasan dari Dissa, ia menatap tajam bak elang ke arah Dissa. Dissa bergidik ngeri menatap ke arah Kenzo.

"Maaf," ucap Dissa dengan menundukkan kepalanya.

Dissa merasa ada aura dingin yang siap menerkamnya dan ia melihat Kenzo sedang membalikkan tubuhnya dan berjalan ke arah lemari kamar. Ia melihat Kenzo sedang mengambil sesuatu di lemari tersebut.

"Kau mau apa?" tanya Dissa mengerutkan keningnya.

"Aku ingin menyakitimu." Jawab Kenzo dingin.

Dissa menelan Salivanya, ia melihat Kenzo berjalan gagah ke arahnya.

"Cepat, ikuti aku!" titah Kenzo menarik paksa tangan Dissa.

"Mau dibawa kemana aku ini, Kenzo." jawab Dissa terpaksa berdiri dan mengikuti langkah kaki Kenzo. Dibukanya pintu kamar dan ia menyuruh Dissa ikut keluar dari kamarnya.

"Kenzo lepasin, sakit tahu," ucap Dissa saat merasakan cengkraman kuat yang diberikan oleh Kenzo.

Kenzo terus berjalan menatap fokus ke arah depan dan mengabaikan ucapan dari Dissa. Mereka berjalan menelusuri lorong ruangan mension dan tibalah mereka di pintu lift.

"Masuk!" perintah Kenzo menarik tangan kanan Dissa untuk masuk ke dalam lift.

Ting!

Pintu lift terbuka dan sampailah mereka di lantai tingkat dua mension.

Kenzo terus menarik paksa tangan Dissa dan sampailah di tempat tujuan yang dimana mereka berdiri di depan pintu ruangan.

Kenzo membuka pintu kamarnya menggunakan telapak tangannya.

Cekrek!

Pintu kamar terbuka secara otomatis dan Kenzo bersama Dissa melangkah kakinya menuju masuk ke dalam ruangan.

Di dalam ruangan itu terlihat beberapa peralatan senjata api yang tertata rapi di dalam lemari kaca. Dissa mulai mengetahui niat Kenzo untuk masuk ke dalam ruangan ini.

***

Diki, Daniel dan Budi telah memasuki ke dalam halaman mension mewah milik Kenzo. Disana, mereka sedang dihadang oleh kedua satpam yang berjaga di pos keamanan.

"Siapa kalian? Mau apa kalian datang kemari?" tanya Rafael di depan mereka.

"Tidak usah ikut campur dengan masalah kami,  jika kau masih ingin hidup." jawab Diki dingin di depan kedua pria yang berseragam satpam.

"Kami melaksanakan tugas untuk melindungi keamanan mension. Jika kalian ingin melakukan kegaduhan dan keributan maka keluar dari mension ini!" bentak Aiden yang berisi di sebelah Rafael.

"Oh! Baguslah kalian ingin bermain dengan kami." jawab Daniel menatap miring ke arah Rafael dan Aiden.

Akhirnya, terjadilah baku hantam antara tiga lawan dua. Diki yang jago dalam bela diri dengan mudahnya mematahkan kedua tangan Rafael. Begitupun Daniel dengan cekatan memukul wajah Aiden dengan kuat sehingga mengeluarkan cairan darah segar yang mengalir di wajahnya. Sementara Budi, jangan harapkan dia hanya sebagai penonton atraksi yang ditunjukkan Budi di hadapannya.

"Melawan kalian berdua itu kecil dan tidak ada artinya bagiku," ucap Diki acuh berdiri di depan kedua orang yang terjatuh dan meringis kesakitan.

"Sudahlah, jangan urusi mereka berdua. Sebaiknya, kita langsung saja mencari keberadaan Dissa di dalam mension Kenzo.

Diki, Daniel dan Budi berjalan menuju depan pintu mension milik Kenzo. Diki memegang gagang pintu dan ia melihat suasana di dalam mension terlihat sepi.

"Ayo," ajak Diki.

Akhirnya, Diki, Daniel dan Budi masuk ke dalam.

"Ada baiknya kita berpencar," titah Diki yang disetujui oleh Daniel dan Budi.

Daniel berjalan menelusuri lantai dasar. Baru saja ia ingin memegang gagang pintu di salah satu ruang kamar, tiba-tiba dari belakang seseorang sedang memukul kepala Daniel.

Bruk!

Seketika tubuh Daniel terjatuh di atas lantai dan Daniel tak sadarkan diri.

Bodyguard yang memukul kepala Daniel dari arah belakang, ia langsung menyeret tubuh Daniel masuk ke dalam ruang kamar dan ia pun mengangkat tubuh Daniel untuk dibaringkannya di atas tempat tidur. Bodyguard itu mengunci pintu dari arah luar dan mulai menyuruh ketiga temannya untuk melaksanakan perintah diberikan oleh Kenzo.

Diki yang terus berjalan menuju ke lift lantai tingkat satu, ia merasa ada orang lain yang mengikutinya dan benar saja saat ia ingin masuk ke dalam lift. Seseorang memegang kapak dan siap melemparinya ke arah kepala Diki. Untung saja, Diki menghindari lemparan kapak itu kalo tidak ia bisa mati konyol.

Diki menoleh ke arah belakang dan benar saja sudah ada dua pria yang bertubuh kekar dengan wajah seram menatap tajam ke arah Diki. Diki mengepalkan kedua tangannya, rahangnya mengeras dan ia siap melawan kedua pria yang hampir membunuhnya.

Diki mulai melawan mereka berdua. Ditendangnya bagian perut pria itu menggunakan kakinya sehingga pria itu terpental. Pria yang satunya di sebelah pria yang ditendangnya maju ke arah Diki dan Diki pun mulai memukul wajah si pria itu hingga babak belur, ditariknya kepala pria itu dan Diki berhasil mematahkan lehernya.

"Cuihhh!" Diki meludahi kedua pria yang hampir sekarat di depannya.

"Kalian tidak perlu mencampuri urusan kami! Urus hidup kalian sendiri dan jangan pernah usik keinginanku untuk menyelamatkan adikku," ucap Diki dengan senyuman miringnya menatap ke arah kedua pria yang terkapar di atas lantai. Diki membalikkan tubuhnya dan menekan tombol ruangan lift dan setelah lift terbuka, ia pun berjalan masuk ke dalam lift.

Related chapters

  • Perjuangan Cinta Surga   Part 17 Orang Jahat Terlahir Orang Baik

    "Cuihhh!" Diki meludahi kedua pria yang hampir sekarat di depannya. "Kalian tidak perlu mencampuri urusan kami! Urus hidup kalian sendiri dan jangan pernah usik keinginanku untuk menyelamatkan adikku," ucap Diki dengan senyuman miringnya menatap ke arah kedua pria yang terkapar di atas lantai. Diki membalikkan tubuhnya dan menekan tombol ruangan lift dan setelah lift terbuka, ia pun berjalan masuk ke dalam lift. *** Di sebuah ruangan yang dipenuhi oleh beberapa bingkai foto yang dipajang rapi. Disinilah Budi terus melangkahkan kakinya menuju setiap ruangan pada mension. Cekrek! Budi memasukkan kepalanya sedikit untuk melihat kondisi di dalam ruangan. "Uwoow... Keren sekali ruangannya," ucap Budi memuji beberapa peralatan medis yang dilihatnya. Saat ini, ia berada di lantai tingkat satu. Para bodyguard yang diutus Kenzo untuk menjaga keamanan mensionnya, semuanya telah sekarat dihajar oleh Criss dan Daniel. Budi berjalan masuk k

    Last Updated : 2021-08-06
  • Perjuangan Cinta Surga   Part 18 Perjuangan Cinta Surga

    Daniel berjalan menghampiri Kenzo berdiri di tempat. Daniel mulai menceritakan bahwa dirinya dan Dissa saling mencintai dan bagaimana awal kisah perjuangan cinta surga yang mereka lalui bersama-sama. *****Flashback On***** "Sayang banget hari ini kita gak bisa menyelesaikan fitting baju pernikahan kita, kamu pulangnya terlalu malam, jadi Salon Aura sudah tutup," ucap Dissa, lalu memasukan sesuap nasi ke mulutnya. Mereka sedang makan malam bersama di sebuah Restoran langganan. "Maaf sayang, lalu lintas sedang padat karena jam pulang kantor," jelas Daniel, Dissa mengangguk pun memaklumi. "Sayang, aku mau membicarakan sesuatu." "Bicara saja." ucap Dissa singkat. "Sayang, besok aku izin untuk pergi karena mendapat amanah dari rumah sakit." ujar Daniel menatap kedua bola mata indah Dissa yang berdiri di hadapannya. "Mau pergi mengisi seminar di luar kota lagi?" tanya Dissa yang sudah hafal kegiatan calon suaminya yang sering d

    Last Updated : 2021-08-15
  • Perjuangan Cinta Surga   Part 19 Daniel Tertembak

    Di dalam sebuah tenda tampak seorang dokter cantik bernama Jesika. Kini dia telah menyelesaikan laporan kegiatan hari ini dan sudah mengecek seluruh gambar yang Budi kirim. Jesika menutup laptopnya dan beranjak pergi menuju tenda tidur. Beberapa rekan kerjanya sudah tertidur pulas, sedangkan Jesika masih tidak bisa tidur. Ia menatap langit-langit tenda dan berpikir sejenak. "Andai saja aku mengenalmu lebih dulu, Daniel. Mungkin sekarang kita sudah menikah dan hidup bahagia. Tapi, Dissa sudah menghancurkan impianku. Wanita itu tidak pantas menjadi pendamping hidupmu, Daniel. Akulah yang pantas hidup bersamamu. Akan ku pastikan kalian tidak akan bisa bersatu karena aku sendiri yang akan memisahkan kalian." gumam Jesika. Budi merasa haus. Dia terbangun dari tidurnya dan berjalan menuju tenda bagian konsumsi. Namun, sebelum menuju ke tempat tujuan, tanpa sengaja ia mendengar suara yang sangat familiar. Dia berjalan menuju sumber suara. "Aku ti

    Last Updated : 2021-08-23
  • Perjuangan Cinta Surga   Part 20 Kenzo Tidak Ikhlas

    Dissa turun dari mobilnya dengan wajah sembab. Dia langsung masuk ke dalam kamarnya dan mengunci diri di dalam sana. Menangis ... Itulah yang Dissa lakukan. Lalu mau bagaimana lagi? Hanya menangis satu-satunya cara meluapkan semua yang ada di hatinya. Terdengar ketukan pintu dari luar. Sang Mama memanggilnya dari luar."Dissa, ada Daniel di sini. Ayo keluar," titah sang Mama. Namun Dissa semakin mempererat selimut yang menutupi tubuhnya. "Dissa, bukannya kamu rindu Daniel?" Dia tidak mengerti kenapa Daniel dan Dissa tidak pulang bersama. Padahal pagi tadi, Dissa mengatakan akan menjemput Daniel di bandara. Dissa melirik ke arah ponselnya yang terus berdering. Siapa lagi jika bukan Daniel. Dia menghela napas, mengusap wajahnya yang basah. Dissa menatap ke arah pintu. Dia berjalan perlahan, kemudian berkata, "Bilang Daniel, Dissa mau membatalkan pernikahan ini," kata Dissa dari dalam kamar. Tidak ada jawaban sama sekali. Apa mamanya sudah per

    Last Updated : 2021-08-23
  • Perjuangan Cinta Surga   Part 21 Perkelahian Antara Daniel Dengan Kenzo

    "Kau tak mengerti, bagaimana perasaanku, sakitnya ditinggali di saat aku sangat mencintainya. hiks!" ucap Kenzo mengeluarkan buliran kristal yang membasahi wajah tampannya. "Sakitnya tuh disini." lanjut Kenzo mendudukkan kepala. Daniel merasa kasihan dengan kehidupan Kenzo dan ia berniat untuk menenangkan Kenzo agar tidak bersedia lagi. Daniel melangkahkan kakinya menuju ke arah Kenzo yang berdiri di depan Diki. Baru saja Daniel berjalan mendekati Kenzo, ia menatap Kenzo yang mengangkat kepalanya ke arahnya dan terlihat sorot matanya berubah menjadi merah. Giginya yang rapi berwarna putih, kini mengeluarkan taring tajam dari giginya. Kenzo tersenyum miring dan langsung menyerang ke arah Daniel. Daniel yang belum mengeluarkan jurus taekwondo, mau tidak mau ia harus menangkis serangan lawan di depannya dan terjadilah baku hantam di dalam ruangan. "Dissa, jangan bergerak biarkan aku yang melepaskan semua ikatan yang berada pada tubuhmu," ucap Budi mulai

    Last Updated : 2021-08-23
  • Perjuangan Cinta Surga   Part 22 Berdamailah Dengan Masa Lalu

    "Apa yang kalian lakukan? Dimana Tuan Kenzo?" tanya Dissa. Walaupun Kenzo telah melakukan kesalahan dan menyakitinya tetapi ia tetap menanyakan keberadaan Kenzo, karena di matanya Kenzo perlu bimbingan agar ia tidak terjerumus melakukan kesalahan yang sangat fatal. "Maaf nyonya, Tuan sedang bertengkar dengan seorang pria yang terluka di pelipis kepalanya dan sekarang, mereka berada di gasebo mension." jawab kepala maid menunduk di depan Dissa. "Apa!" pekik Dissa terkejut. Dissa menutup mulutnya dan ia langsung menarik lengan Budi untuk membantunya berjalan. "Baiklah, terima kasih atas informasinya. Kau bisa kembali bekerja," ucap Dissa. "Baik Nyonya, terima kasih," ucap Kepala Maid undur diri dan berjalan menuju ke arah dapur mension. "Dissa, kau baik-baik saja?" tanya Budi khawatir dengan keadaan Dissa. "Kasian sekali nasib Dissa, ia sudah diculik dan tubuhnya terkena suntik. Suaminya pun kena imbasnya oleh keegoisan Kenzo." kata Budi dalam h

    Last Updated : 2021-08-23
  • Perjuangan Cinta Surga   Part 23 Kenzo Yang Sebenarnya

    Kenzo mengalihkan pandangannya menuju ke arah Dissa. Kenzo tersenyum miring saat melihat Dissa berjalan pelan menuju ke arahnya. "Tolong hentikan semuanya! Aku mohon, tidak baik memiliki sikap dendam. Aku mengerti, kamu patah hati karena semua apa yang kamu alami selama ini. Tetapi ingatlah, agama Islam mengajarkan bahwa sikap dendam dan benci itu dibenci oleh Allah dan sebaiknya berdamailah dengan masa lalu." jelas Dissa di hadapan Kenzo. Kenzo menyentuh pipi cabi Dissa. "Kau bisa semudah itu berkata bahwa harus berdamai dengan masa lalu. Tetapi, coba saja kau menjadi aku, pasti kau akan melakukan hal-hal yang sama seperti yang aku lakukan semua ini," ucap Kenzo dengan menunjukkan sisi lemahnya. Dissa menatap kasihan dengan keadaan Kenzo. Semua orang-orang yang dicintainya meninggal dunia, istrinya, kedua orang tuanya, saudaranya hingga teman-teman dekatnya pun meninggalkannya. Kenzo hidup sebatang kara dan ia berusaha bangkit dari keterpurukannya tanpa adan

    Last Updated : 2021-08-23
  • Perjuangan Cinta Surga   Part 24 Berhasil Menyelamatkan Dissa

    "Baiklah, terima kasih atas informasinya dan bisakah kau memberikan tempat penyimpanan vaksin itu. Aku sangat membutuhkannya sekarang, adikku sedang terjangkit virus dari senjata biologis dan ia tidak punya waktu yang banyak lagi untuk diobati. Jika terlambat, maka temanku akan berubah menjadi mayat hidup. Dunia pun akan berubah dengan keadaan yang tidak baik-baik saja dan dipenuhi oleh mayat hidup yang berkeliaran dimana-mana." jelas Diki panjang lebar di hadapan Lela. "Hem..." deheman Lela. "Ayolah, aku tidak menipumu. Aku lelaki baik-baik dan pastinya masih sendiri. Apakah kau tidak mau membantuku untuk berbuat kebaikan dengan menolong kehidupan orang lain. Pahalanya besar loh kalau menolong orang yang sedang kesusahan." bujuk Diki menyentuh telapak tangan Lela. Lela yang menerima sentuhan dari Diki, ia merasa tersipu malu. "Baru kali ini, aku dihargai oleh orang lain. Walaupun aku hanyalah anak dari seorang maid tetapi ia mau berbicara baik denganku dan m

    Last Updated : 2021-08-23

Latest chapter

  • Perjuangan Cinta Surga   Part 100 Mencintai Selama-Lamanya - Epilog

    "Tapi aku tetap menginginkannya! Dan ingin sekali bertemu dan meminta pada Beri. Tapi, Kak Beri melarangku untuk pergi kekampus selama tiga hari." keluh Mini. "Kau tenang saja! Masalah Beri biar aku yang menanganinya," ucap Novi. "Besok aku yang akan meminta maaf kepada kamu sekaligus berterima kasih kepada kamu." "Benarkah?" tanya Mini, yang dijawab anggukan kepala oleh Novi. "Terima kasih Novi, aku sangat beruntung bisa memiliki sahabat sepertimu." tubuh mini memeluk Novi. "Aku juga beruntung memiliki sahabat sepertimu." balas Novi, dengan tersenyum. Sementara itu dari kejauhan, Pak Lang menatap pada Nona Mini dan Nona Novi yang sedang berbicara.Dengan tersenyum, Pak Lang langsung melaporkan kejadian yang dilihatnya kepada Nyonya Dila. Karena sudah menjadi tugas Pak Lang untuk melaporkan segala sesuatu yang terjadi dimansion utama tanpa ada yang disembunyikan. keesokan harinya, seperti yang sudah terlihat Novi kepada Mini. Saat ini Novi sudah

  • Perjuangan Cinta Surga   Part 99 Kau Tidak Mencintaiku

    Akhirnya Mini dan Rangga pulang ke mension dan sepertinya dewa Fortuna tidak berpihak pada Rangga. Perlahan Mini membuka pintu kamar mandi, sambil menyembunyikan tubuhnya dibalik pintu. Sebab, ia merasa malu dengan tubuhnya yang tidak mengenakan apa pun. "Kak, aku menstruasi."lirih Mini. "Menstruasi?"tanya Rangga sambil berfikir dan langsung menepuk keningnya saat sadar apa dari kata menstruasi. "Kenapa sekarang harus keluar? Apa tidak bisa dihentikan dulu?"keluh Rangga menatap kearah miliknya yang masih berdiri tegak karena belum tersalurkan sama sekali. "Dihentikan? Memangnya air yang bisa dihentikan!" Sungut Mini.*** Mension Keluarga Richard. Novi yang baru pulang dari kantor bersama Diki, langsung ditarik oleh Mini kehalaman belakang mansion. Mini sudah tidak sabar untuk menceritakan semua yang terjadi pada hari ini. Dari sejak kejadian dikampus, sa

  • Perjuangan Cinta Surga   Part 98 Cinta?

    keesokan harinya.  Rencana yang sudah disusun rapi dari kemarin oleh Diki, Novi, Mini dan Beri langsung dijalankan oleh Beri dan juga Mini.  Di area kampus, mereka selalu jalan berdua.  Membuat semua mahasiswa yang lain ikut iri dengan wanita Beri yang bisa jalan bersama blasteran secantik Mini.  Sedangkan Beri yang selalu bercita-cita memiliki seorang istri blesteran agar bisa mengubah keturunannya, merasa sangat bahagia dekat dengan Mini.  Walaupun kedekatan mereka hanya karena sebuah misi, tapi Beri berusaha untuk menjadi teman dan sahabat yang baik untuk Mini.  Sementara itu diperusahaan Dimitri.  Rend. Rangga kembali mendapatkan informasi dan foto-foto Mini dengan seorang pria.  "Ini kan pria yang kemarin?"  gumam Rangga menatap foto Mini bersama Beri yang sedang duduk di kursi taman kampus.  Rangga terdiam sewaktu-waktu dan langsung meletakan ponselnya.  Ada perasaan marah dalam diri Rangga saat melihat Mini kembali dekat dengan pria yan

  • Perjuangan Cinta Surga   Part 97 Membantu Mini

    Kafe Buaya DaratSetelah sempat mengunjungi halaman parkir kampus. Mereka akhirnya memutuskan untuk pergi ke cafe Buaya Darat yang berada di jalan JI. Senopati yang tidak jauh dari tempat kampus tersebut. Mereka berempati berbicara dengan sangat serius, terutama Novi yang sangat bersemangat untuk menjalankan misi yang ada di kepalanya. "Jadi, bagaimana Ber?" tanya Novi. "Kau mau membantu Mini?" pinta Novi dengan wajah yang penuh harap. Beri menatap kearah Novi dan Mini secara bergantian, lalu menghela nafasnya dengan berat. "Kenapa setiap kali bertemu denganmu, aku selalu dimintai tolong!" gumam Beru dengan menggarukan kepalanya yang tidak gatal. "Tapi Nov, kalau pun Beri mau membantuku untuk membuat Kak Rangga cemburu. Bagaimana caranya?" tanya Mini. "Kita tidak boleh membawa orang luar kedalam mansion utama? Lalu, bagaimana bisa Kak Rangga melihatku dengan Beri?" tanya Mini dengan mengerutkan kening

  • Perjuangan Cinta Surga   Part 96 Diki Dan Novi Memperhatikan Mini Tertawa Lepas

    Tiga hari kemudian. Novi yang diperbolehkan untuk ikut kekampus Mini, merasa sangat bahagia karena akhirnya bisa terbebas dan tidak berada didekat Diki. Namun rasa bahagia itu lenyap seketika saat Novi memasuki mobil yang ternyata sudah ada Diki yang duduk di kursi penumpang dengan gaya coolnya. "Aku kira kau tidak ikut bersama kami!" gerutu Novi pada Diki, sambil menatap malas menjnu suaminya terlihat datar tanpa ekspresi apa pun. Sementara Mini sudah duduk didepan bersama dengan Leo yang menyetir mobil. "Mana mungkin aku membiarkan istri tercintaku pergi sendirian!" Dafa menatap kearah Novi dengan seringai licin diwajahnya."Kau itu tidak bisa membedakannya ya! Mana yang pergi sendiri? Mana yang pergi berdua? Aku kan pergi bersama Mini!" protes Mini dengan mengerucutkan keinginannya. "Sayang kau jangan protes! Atau kita akan pergi ke kantorku saja!" ancam Diki. "lya... Iya. Tapi kau tunggu di mobil! Jangan

  • Perjuangan Cinta Surga   Part 95 Benar Apa Salah?

    "Ah iya, boleh aku minta susu hangat."  pinta Novi.  "Susu hangat?" tanya Pak Lang dengan tatapan heran karena setahu Pak Lang, Nona Novi tidak suka susu. "Pak Lang!"  seru Novi.  "Baik Nona."  Pak Lang langsung berjalan kedapur.  "Aman." Novi mengusap punggungnya,l dan bersiap kembali untuk menguping.  "Apa mereka sudah tidur ya?"  gumam Novi karena dari tadi tidak mendengar apapun dan dari arah belakang, Novi merasa bahunya di tepuk oleh seseorang.  "Taruh saja di meja Pak,"  ujar Novi tanpa menengok kearah belakang.  Namun bahunya kembali ditepuk dari belakang.  Membuat Novi merasa sangat kesal.  "Aku sudah bilang taruh saja di --" Novi langsung terdiam saat melihat orang itu yang menepuk bahunya adalah Diki.  "Sayang." Novi langsung tertawa dengan kaku.  "Sedang apa kau disini?"  tanya Diki dengan dingin.  "Aku... Aku sedang menguping."  jawab Novi sambil berl

  • Perjuangan Cinta Surga   Part 94 Kamu Membutuhkan Sesuatu?

    "Aku tidak peduli? Yang aku inginkan hanya satu anak darimu, tidak peduli kau mau atau pun tidak."  Diki mulai mencium leher Novi dengan sangat lembut.  "Diki!" pekik Novi dengan merasa geli.  "Tapi, kau harus meminjam dulu, bahwa kau hanya meminta satu anak dariku."  "Aku janji satu dulu, setelah lahir kita bikin yang ke dua."  Diki membawa Novi dan menghempaskan di atas tempat tidur.  "Itu bukan satu, kau curang!" protes Novi.  "Kau kan yang bilang sendiri padaku, sepuluh anak pun kau sanggup untuk memberikannya padaku."  "Tapi kan, aku bilang kalau umurku sudah--" perkataan Novi terhenti saat bibir Diki memagut ini. Tok! Tok!Suara ketukan pintu membuat Diki dan Novi menikmati ciumannya.  "Tuan ini aku."  seru Leo dari luar pintu kamar.  "Sayang ada Leo," Diki pun langsung bangkit dan menikmati pakaiannya yang acak-acakan.  Menuju ke arah pintu.  "Bagaimana?"  tanya Diki. 

  • Perjuangan Cinta Surga   Part 93 Tolong Beri Aku Anak Lagi

    "Ada banyak faktornya, apa istri tuan menggunakan kb? Entah itu suntik kb atau minum pil kb atau kb yang lainnya?" tanya Dokter Maya. Diki pun langsung memberikan tatapan tajam pada Novi. "Apa kau menggunakan kb?" tanya Diki. "Ak-aku..." Novi merasa binggung harus menjawab jujur ​​atau bohong. "Kalau kau berbohong, aku tidak akan pernah memaafkanmu!" ancam Diki mencengkram tangan Novi."Aku-aku pakai suntik Kb." jawab Novi dengan ketakutan dan menundukkan kepalanya. Diki yang mendengar pengakuan Novi, ia langsung terkejut dan semakin mencengkram tangan Novi dengan kasar. "Sakit Diki," ucap Novi pelan yang mulai merasa sakit karena cengkraman tangan Diki yang menguat. Tanpa banyak berkata Diki langsung menarik Novi keluar dari ruangan Dokter Maya. Novi yang merasa ketakutan hanya bisa mengikuti Dafa dengan langkah-langkah yang terseret-seret. Sementara Dokter Maya yang melihat apa yang terja

  • Perjuangan Cinta Surga   Part 92 Kenapa Istriku Belum Hamil Lagi?

    "Ya kan Min?" tanya Novi pada Mini. "I-iya," jawa Mini. Dengan takut karena Kak Rangga pun menatap kearah dirinya dengan tajam. "Woi bro, apa kalian tahu kalau dua wanita ini sudah punya suami?" tanya Rangga dan langsung menggeser pria yang disebelah Mini dengan satu tangan. Kini Rangga duduk di samping Mini dengan melihat menuju pria yang kini duduk disebelahnya. Novi yang tahu kalau Diki sedang marah pada kedua pria tersebut, langsung menyuruh mereka untuk pergi. Namun pria yang disamping Novi tidak peduli, pria tersebut justru berani menatap kearah Diki dengan tajam. "Kalau sudah punya suami memangnya kenapa? Kalian hanya Bule nyasar di negara kami. Jadi, pergilah!" usir pria tersebut dengan tegas. Diki yang sudah mulai emosi, berusaha memukul pria yang tadi berbicara sombong kepadanya. Namun Rangga dan Novi langsung mencegahnya, Rangga yang sudah lebih berpengalaman pada masalah

DMCA.com Protection Status