Share

Bab 71. POSE POSESIF

Penulis: Ema Ryosa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-11 23:45:55

Hari masih gelap saat Bastian terbangun, dalam keadaan setengah melayang Bastian berusaha mengingat kenapa hatinya merasa bahagia sekali?

Bastian membuka matanya dan menemukan penyebabnya sedang tidur nyenyak di atasnya, seakan ingin membelitnya.

Senangnya hati Bastian...

Segera dia memeluk lembut tubuh polos Istrinya dan mencium lehernya yang hangat dengan aroma yang sangat menggoda.

Perlahan Almira terbangun, dan menggeliat tanpa berpindah tempat.

Bastian tertawa lepas saat Almira terkikik geli karena Bastian menggelitik pinggangnya sambil menciumi lehernya.

"Sayang, kita harus renovasi kamar segera."

Bastian menghentikan gelitikannya, sekarang ganti hanya memeluk dan membelai punggung Almira.

Almira melihat sekeliling kamarnya dengan mata yang masih berat, wajahnya nampak heran.

"Wallpapernya masih baru Bast, karpetnya juga, ngapain di renov? Mau dibesarin?" Tanya Almira.

"Apanya yang dibesarin, Ra?" Bastian berbisik di telinga Istrinya.

Almira mencubit pinggang Bastian.

"Udah
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 72. BERSAMAMU

    Sepeninggal Samuel, Almira melanjutkan minum tehnya, tiba-tiba terdengar tapak kaki kecil berlarian."Mommy .. Mommy .. Mommy." Mereka berteriak kegirangan bertemu mommy-nya sedang dalam pelukan daddy."Daddy cium Mommy telus(terus)?" Tanya Saras kepada daddy kesayangannya.Bastian melepaskan pelukannya dan meraih Binta dan Saras bersamaan."Daddy sayang sama Mommy." Kata Bastian dengan wajah serius. Samuel yang kembali ke dapur mengekor di belakang anak-anak mengamati interaksi Bastian dengan mereka."Daddy sayank Binta? Sama Salas?" tanya mereka bergantian."Daddy sayang semua!" jawab Bastian."Cium ayo! Cium, Daddy cium Salas," seru Saras yang belum bisa menyebutkan huruf R dengan baik.Bastian dan Almira tertawa bersamaan, ternyata orang tua Bastian pun sudah ada di sana tertawa bersama mereka.Almira segera menghampiri kedua orang tua Bastian."Maaf Tante, Om, Almira terlambat bangun, Tante dan Om sudah sarapan?""Udah Sayang, oh ya panggil Mom and Dad ya, Ra! Kamu anak kami

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 73. PERANG CINTA

    "Menang berapa, Bast?" "Kalau prediksi tepat ya lumayan." "Lumayannya miliarder itu berapa?"Bastian tidak menjawab, hanya tersenyum tipis sambil memandang bidadarinya.Mereka berdua sedang bercakap-cakap sambil menunggu mesin pengering berdenting tanda sprei siap disetrika.Mereka sedang membahas perusahaan yang akan IPO(melantai di bursa saham) dalam waktu dekat.Almira bisa menyimpulkan dari pembicaraan mereka bahwa Bastian bermain cukup besar dan pasti mahir jika melihat keuntungan yang berhasil didapatkannya.Memang suami tampannya memiliki banyak sekali keahlian, ahli melipatgandakan uangnya di pasar saham, jeli berekspansi, bertangan dingin mengendalikan bisnisnya, sebaliknya berdarah panas di ranjang.Almira berusaha menutupi wajahnya yang mulai merona, dia tidak ingin merusak apa yang berhasil mereka capai, sejauh ini mereka dapat bercakap-cakap normal membahas hal umum untuk yang pertama kalinya sejak malam pertama.Percakapan pertama yang cukup panjang tanpa menyingg

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 74. PENGAKUAN YANG MENGEJUTKAN

    Anak-anak sibuk bercerita kepada mommy-nya, menceritakan pengalaman mereka jalan-jalan tanpa Almira .Binta dan Saras mencium Almira kemudian kembali duduk dengan orang tua Bastian di sofa besar."Kenapa nggak duduk sama Mommy?" tanya Almira heran melihat kedua keponakannya. "Kata Opa, Mommy dipeluk daddy tujuh hali, Binta ama Salas dipeluk Oma sama Opa, iya Opa?" Saras bertanya dengan gaya menggemaskan.Mr Philip yang tampan tapi berwajah keras, seketika ekspresinya melembut dan membelai rambut Saras."Cucu Opa pintar!" Mr Philip mengatakannya setelah diterjemahkan oleh ibu Bastian."Mana suamimu, Ra?" Tanya ibu Bastian."Lagi di kamar Mom, barusan mandi, bentar lagi keluar." Dalam hati Almira berkata, 'tahan Ra.. tahan Ra! Jangan sampai wajahmu merona! Bisa malu dilihat ayah dan ibu Bastian!'Kemudian Almira berdiri dan mencari alasan untuk ke dapur.Sesampai di dapur, Almira melihat Ning."Ning, kamar tamu udah disiapkan?""Udah Bu, coba saya cek lagi Bu, barangkali ada yang terl

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 75. KECEMASAN MENGAMBIL ALIH!

    Seorang wanita kaya sedang gelisah di hadapan kasir yang gemetar karena dibentak-bentak dan dituduh melakukan kesalahan."Coba kamu ulangi sekali lagi dengan benar, awas kalau sampai kamu rusakkin kartu saya, masak gesek gitu aja gagal terus sih!" omel Miranda yang merasa kesal."Baik saya coba kembali Bu, sebenarnya pesan yang keluar bukan gagal karena kartu rusak Bu, tapi karena saldo tidak cukup, Bu." Kasir berusaha menerangkan dengan sopan."Jangan sembarangan ngomong kamu ya! Ini belanjaan cuma 45 juta, saya belanja bisa bermiliar-miliar juga nggak pernah masalah, kamu nggak lihat kartu saya? Ini Black Card tahu! Udah panggil manager kamu ke sini!" Nampak sekali Miranda menganggap ini murni adalah kesalahan si kasir yang bloon.Tidak berapa lama, datanglah manager butik langganan Miranda."Selamat siang Bu Miranda, waduh mohon maaf ya Bu, mari saya bereskan Bu, mohon tunggu sebentar.""Sudah saya ulang tiga kali Kak, tetep munculnya declain, saldo kan, Kak?" Si kasir menjelask

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-14
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 76. CEMAS TINGKAT DEWA

    "Yup, aku! Please sit down." Samuel menunjuk kursi yang ada dihadapannya.Miranda sewot.'pengacara sok, belum juga jadi apa-apa sudah belagu,' batin Miranda."Aku nggak ada urusan sama kamu Samuel, cepat panggil suamiku atau bawa aku ke sana!""Masih juga kamu panggil dia suamimu, proses perceraianmu sudah hampir memasuki tahun ke-3, bukankah seharusnya kamu berdamai dengan kenyataan?""Nggak usah banyak bacot kamu, mana suamiku?"Samuel tersedak, dan ini bukan dibuat-buat, dia beneran tersedak karena kaget betapa Miranda begitu bebal, perkawinan mereka itu hanya seumur jagung, karena karakternya sangat dangkal dan kelakuannya yang gemar berselingkuh dengan siapa saja, hingga proses perceraian seketika dimulai saat itu juga."Heran! Masih juga nggak nyadar dan menganggap kesalahanmu masih bisa dimaafkan?"Samuel merasa heran, apa yang dimiliki Miranda yang bikin Bastian memutuskan menikahi wanita kasar ini atau jurus apa yang dipakainya hingga Bastian tertarik padanya?"Aku tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 77. GERAM!

    Miranda mengendarai mobil dengan kecepatan yang membahayakan, tetapi Miranda tidak menghiraukannya atau bahkan dia tidak sadar apa yang dilakukannya.Sepanjang perjalanan dia mengutuk Samuel yang dipercayainya sebagai dalang dibalik pencabutan Black Cardnya.Bastian tidak mungkin setega itu padanya.Bastian yang dia tahu tidak pelit dan tidak pernah mau ribet membahas urusan duit.Sambil mengemudikan mobilnya, Miranda berusaha menghubungi Bastian, tapi selalu masuk ke mesin penjawab, tinggalkan pesan bla..bla..bla..Huh, tumben sih Bastian nggak bisa dihubungi? Pernah Miranda menelepon tengah malam aja bisa tersambung.Sebaiknya aku mencoba mencari rumahnya aja, sebenarnya dia tinggal nanya Ray kalau tidak di apartemennya suaminya itu ada di mana, tapi urusan sama Ray itu ribet dan bikin emosi belum lagi ujung-ujungnya duit.Miranda segera menelepon Donny, sopir setia itu pasti tahu!Kring..Terdengar suara berat seorang pria,"Hallo.""Hallo, Donny saya minta kamu kasih tahu alamat

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 78. (21++) PERBURUAN.

    Tarian klasik pun dimulai.Agus menyentuh Miranda dengan tangannya disemua tempat yang terbuka dan perlahan menuju tempat tersembunyi, dengan tekun dia melakukan tugasnya dan melihat reaksi Miranda yang semakin panas, yang ada dipikiran Agus hanya 'bikin dia puas..diamond, bikin dia lemas..diamond!'Agus mengecup semua jejak yang ditinggalkan oleh tangannya dan kini semakin menurunkan badannya hingga sekarang dia berada di tempat yang direncanakannya dan berdiam disana, kini tangannya beristirahat, digantikan oleh bibirnya.Miranda yang memang sedang sangat bergairah semakin beringas."Lagi ..lagi Gus, terus terus!"Agus melakukan apa yang diminta, dia bisa membaca bahasa tubuh Miranda yang mulai naik, karena itu dia semakin beringas untuk membuat Miranda menjadi 'gila' kemudian tiba-tiba dia menurunkan temponya."Brengsek Gus, ngapain berhenti?""Tenang Beb, turun sedikit maka naikmu akan semakin tinggi, pasrah Beb, kamu sedang ditangani oleh ahlinya."Setelah belasan detik kembali Ag

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-18
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 79. (21++)SURGA DUNIA

    Bastian dan Almira telah tiba di bandara Tahiti, kemudian melanjutkan perjalanan dengan kapal menuju Vaitape.Dua orang pengawal bayangan yang ikut karena paksaan dad dan Samuel pun ikut dalam satu pesawat dan satu kapal tanpa Almira tahu.Bastian berencana akan segera memberitahu Almira tentang hal itu, nanti saat sudah kembali ke bumi, sekarang dia hanya ingin menikmati sorga bersama Sang Bidadari. Bastian tersenyum tipis sambil mencium rambut istrinya.Selama perjalanan Bastian selalu menggandeng atau memeluk Almira, dia masih sering tidak percaya bahwa Almira sudah menjadi istrinya.Mereka tiba di pantai kemudian dijemput taxi yang merupakan bagian dari paket perjalanan mereka.Hanya 10 menit perjalanan mereka telah sampai di Four Seasons Resort yang sebenarnya bisa ditempuh dengan jalan kaki sambil menikmati pemandangan jika tidak membawa koper.Mereka segera dihampiri oleh resepsionis yang tidak menunggu di belakang meja seperti pada umumnya, tapi mereka mempersilahkan custom

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-19

Bab terbaru

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 210. HAPPY ENDING 2

    "Ceritanya panjang, yang pasti sejak kalian meninggalkan pantai, aku menemukan orang tua yang termenung dengan laptop terbuka yang berhiaskan wajahmu.""Aku menyewa agent untuk mengikuti orang itu, dan setelah mendapat alamat yang pasti aku datang, aku tidak bertemu tapi ternyata orang tua itu adalah Mr Philip."Saat itu telepon seluler Almira berbunyi.Almira menyalakan speakernya."Bagaimana keadaan di sana, Al?" tanya Samuel."Sudah beres Sam," jawab Almira."Syukurlah, aku akan kabari Aydan." "Tidak usah, aku sudah menghubunginya." Sela Bastian."Kok kamu nggak hubungi aku, Bast?" "Kamu tahan jarimu lima detik saja, pasti aku yang lebih dulu meneleponmu, lagian kenapa juga kamu telepon istriku dulu bukan aku?" Terdengar tawa Samuel membahana."Al, kamu dengan siapa sekarang?""Dengan_""Dengan suaminya yang sah! Kamu nggak usah mencemaskan istri orang Sam, cari istrimu sendiri!"Sambil tersenyum Almira menyuruh Samuel berbicara dalam bahasa Inggris."Buset galak banget, untun

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 209. HAPPY ENDING 1

    Sepeninggal anak-anaknya, mereka berdua termenung, Mrs Philip hanya ingin mengatakan kebenaran setelah itu dia akan melanjutkan hidupnya, selagi dia masih mampu meninggalkan pria yang sudah menemaninya selama 39 tahun kehidupan perkawinan mereka."Aku tidak mengatakan siapa ayah Bastian, bukan karena aku mencintai pria itu kalau aku melindunginya darimu, juga bukan karena aku ingin menyembunyikan identitasnya, tapi karena aku tidak tahu siapa dia!" Mrs Philip memulai pengakuan yang sudah lama ingin diungkapkannya tapi tidak pernah dia menemukan keberanian untuk itu.Nampak Mr Philip terkejut luar biA mendengar penuturan istrinya."Bagaimana mungkin kau tidak tahu siapa pria yang bersamamu? Kalian harus _""Dengarkan aku!" Mrs Philip memotong kalimat suaminya, dia ngeri jika harus mendengar tuduhan tambahan yang makin menambah nyeri di hatinya. "Saat kita bertengkar hebat dan kita berpisah, aku berusaha bertahan, tapi aku semakin gila berhari-hari di rumah, akhirnya aku keluar,

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 208 FINALLY....8

    Setelah Perjalanan udara yang cukup melelahkan selama hampir 22 jam, ditambah 1 jam perjalanan darat akhirnya Almira dan Bastian sampai di hotel.Mereka chek in hampir jam 22.00 waktu Indonesia, di Prancis baru jam 4 sore.Setelah selesai beristirahat yang bener-bener beristirahat, Almira segera bangun dan bersiap untuk pergi ke rumah orang tua Bastian.Bastian sengaja memilih hotel yang paling dekat dengan rumah orang tuanya agar Almira gampang pulang pergi dari hotel."Dad, aku pergi sekarang aja, biar nggak terlalu lama.""Kalau Mom minta kamu menginap gimana, Ra?"Almira berpikir kayaknya nggak mungkin dia menginap."Ternyata curhat aja bisa sampai sejauh hampir 13.000 kilometer, Ra!"Almira tersenyum tipis, kemudian mencium Bastian mesra, ingin Almira menjawab ini bukan curhat biasa, tapi tidak ada satupun kalimat yang keluar dari bibirnya."Ra, kalau Mom nggak ada langsung kamu telepon aku ya!""Iya Dad, udah bobok lagi!""Malas sendirian, Ra.""Daddy mau ke mana?""Di bar and

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 207 CLOSER..CLOSER

    Hari sudah terang, anak-anak sudah berangkat ke sekolah, saat Bastian terbangun, Bastian merasa heran kenapa dia bangun dengan perasaan yang tidak enak.Setelah terdiam dan mengingat beberapa lama Bastian tahu apa yang membuat hatinya susah, nanti siang istrinya akan terbang ke Prancis, meninggalkannya dan anak-anak di Indonesia.Bastian bergegas bangun, masuk ke kamar mandi.Sepuluh menit kemudian Bastian sudah siap turun dan mencari istrinya.Mencari kemana-mana, Bastian belum juga menemukan istrinya, akhirnya Bastian ke dapur, nggak ada juga."Ning, ibu dimana?"Ning melihat majikannya, kemudian seperti berpikir."Ibu nggak bilang mau kemana Tuan, tadi sih di ruang adik baby, habis itu ke mana saya kurang tahu Tuan, saya cari dulu Tuan." Ning bergegas akan mencuci tangannya.Bastian langsung sadar, dia belum mencari ke ruang baby."Nggak usah Ning, kamu lanjutin aja kerjaanmu," kata Bastian sambil berjalan meninggalkan Ning di dapur.Kemudian Bastian menuju ruang baby, dan menemuk

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 206 PARADISE 2

    "Oke, aku akan mencarikan tiket pesawat secepatnya."Kemudian Bastian menelepon Vanya, untuk memesankan pesawat untuk Almira secepatnya berangkat ke Prancis."Pakai maskapai biasanya, Sir?" tanya Vanya."Sewa pesawat saja, yang paling cepat, satu dari tiga yang biasa kita pakai, yang sudah terbukti bagus, jangan yang lain!" Perintah Bastian.'Tiap kali ada masalah mendesak baru aku terpikir untuk membeli pesawat, coba sudah direalisasikan, nggak bingung kayak sekarang,' batin Bastian.Tidak berapa lama, kembali Vanya menelepon,"Mr Navarell, mereka semua full untuk hari ini, kalau besok siang ada satu yang kosong!""Oke, langsung deal ya, urus semua, thank you!""Yes, Sir!" jawab Vanya dengan semangat.Bastian meletakkan telepon lalau menghadap istrinya."Ra, yang paling cepat bisa kita dapatkan, besok siang, ok?"Almira menganggukkan kepalanya, ada binar samar di matanya, juga ada sorot lain yang Bastian tidak bisa menterjemahkannya. "Ra, ini terakhir kamu pergi tanpa aku, paham? H

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 205. MAKIN DEKAT...

    Bastian kembali dari menjenguk anaknya, wajahnya berbunga-bunga seakan ada beban yang terangkat dari hatinya.Dia ingin putranya cepat besar, agar dia bisa mengajarkan segala yang dulu dia impikan, dia ingin membimbing anaknya, bersorak dan menangis bersama, dia tahu waktu itu akan tiba, tidak sabar rasanya membuat itu segera jadi kenyataan.Saat itulah, Bastian melihat Samuel sedang menunduk, termenung di ruang tunggu, dia kira Samuel sudah pulang."Aku kira tadi kau sudah pulang, Sam!"Samuel kaget mendengar suara Bastian."Aku tadi makan siang, ini aku bawakan untukmu, kebetulan mereka menjual masakan kesenanganmu.""Mau nyogok?""Apa nyogok?" tanya Samuel."Suap, praktek suap ada undang-undang nya lho." "Nggak, aku inget aja kamu suka, nggak mau ya aku kasih Almira, siapa tahu dia mau... bahkan kalaupun dia nggak mau, untuk menjaga perasaan orang lain dia akan bilang mau." Panjang lebar Samuel membahasnya."Almira itu istriku, Sam!"Seketika Samuel tertawa keras-keras.Setelah t

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 204. AMAZING

    Almira melihat Bastian masih belum mengiyakan, akhirnya Almira bangun dan duduk tegak, kemudian mengalungkan kedua tangannya di leher Bastian."Look into my eyes, i love you 'till my last breath Mr Navarell!" Lalu Almira mencium mesra bibir suaminya, Almira dapat merasakan tangan Bastian yang mulai memeluk pinggangnya. Almira semakin mendesakkan tubuhnya, kemudian menyusupkan kepalanya di leher Bastian dan mulailah aktivitas favorite dimulai."Dad, tiap hari pakai kaos aja, gampang," ujar Almira di sela-sela gigitannya."Hmm, Sayang...ini curang. Kalau masih discuss, belum deal...harus dibahas dulu sampai selesai, nggak boleh langsung serang gini, gimana aku bisa menang, Ra? Yang ada nyerah terus jadinya!"Almira menarik kepalanya, kemudiam memandang Bastian, hanya sejenak, kembali Almira menyasar leher suami tampannya yang semakin menggemaskan jika sedang serius berpikir. "Almira Navarell, ayolah."Kembali Almira menarik kepalanya untuk yang kedua kalinya, menengadah, menatap s

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 203. APA YANG KALIAN BAHAS(?)

    Di penghujung malam, Mom and Dad menelepon dari Prancis, Bastian tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya mendengar suara Mom and Dad, minimal orangtuanya bisa bertahan bersama di bawah satu atap, itu sudah kemajuan bukan? Dibanding kemarin-kemarin tiap kali Bastian menelepon, mereka tinggal di tempat yang berbeda."Sayang, mana anak perempuan Mom."Mendengar pertanyaan Mom, Bastian segera memindahkan telepon ke pangkuan Almira, Almira memberi isyarat agar speakernya di on-kan."Hai Momm!" Almira sangat bahagia mendengar suara mertuanya, yang begitu baik, dia tahu darimana suaminya mendapatkan kebaikan hatinya."Sayang, maafkan ya Mom belum bisa datang, rencana Mom dalam 2 minggu ke depan kalau semua urusan sudah beres baru Mom bisa ke Indo, Sayang!""Nggak apa-apa Mom, selesikan dulu aja urusan Mom, mumpung si kecil kerjaannya masih tidur mulu, pagi siang sore malam tetap tidur terus." "Iya, nanti Mom usahakan 2 minggu semua beres, biar Mom bisa bantu kamu dan Bastian di Indo."

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 202. YOU ARE AMAZING

    Hari yang melelahkan tapi membahagiakan karena banyak saudara, sahabat, kolega dan teman yang datang memberi selamat atas kelahiran putra mereka."Selamat ya Bu Almira, Pak Bastian." Kalimat itu terdengar berulang-ulang sepanjang pagi hingga siang ini. "Selamat..selamat.., ini baru anak pertama ya Almira?" Salah seorang pejabat tinggi Bank Asia pun datang menjenguk di rumah sakit.Almira mengangguk, tapi Bastian segera menukas," Anak laki-laki pertama tapi anak ketiga kami.""Wow, sorry.. cepet juga Ra, kejar tayang ya." Dan mereka yang ada di ruangan pun tertawa mendengarnya.Almira ikut tersenyum, dalam hati Almira sedang bermonolog, "lihatlah betapa spesialnya suamiku, dia selalu menganggap Binta dan Saras anak kandungnya, bahkan sepertinya dia sudah lupa mereka sebenarnya keponakanku. Pria yang murah hati, dijuluki miliarder murung padahal memiliki cinta yang melimpah ruah yang diberikan dengan murah hati buat istri dan anak-anaknya.Almira memandang suaminya dan berjanji dala

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status