Share

Bab 145. PERI LAUT

Almira Mayangsari sedang berdiri dengan rambut basah, wajah bersih tanpa make up yang semakin menonjolkan kecantikannya, memakai hoodie Ryan yang hanya berakhir di paha, memperlihatkan kaki jenjang yang sangat indah.

"Aku lapar," kata Almira dalam bahasa Inggris, dia memandang mereka bergantian, dia tidak tahu yang mana yang menggendongnya, ingatannya seperti roller coaster yang berputar-putar dengan kecepatan tinggi, banyak bayangan yang tumpang tindih.

"Aku akan memuaskan rasa laparmu terhadap apapun, apapun! Katakan saja," kata Lucas sambil berjalan maju.

"Diamlah Luc, jaga mulutmu!"

"Harusnya aku yang menemukannya! aku setiap hari berada di rumah sakit hampir 18 jam sehari bahkan kadang tidak pulang, sedangkan kau hanya berkunjung mungkin 1 tahun sekali, hanya beberapa menit dan kau yang menemukannya? Betapa tidak ada keadilan di dunia ini."

"Mungkin kau yang menolak keadilan, kemaren-kemaren sudah terlalu banyak yang kau sakiti dan kau tolak," sela Ryan.

"Maksudmu?"

"Yah mu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status