Share

Bab 135. KECUPAN KILAT

Sepeninggal Iwan, Samuel masih berdiri di tempatnya ketika dia merasa ada seseorang di sebelahnya.

"Dia belum tahu siapa yang diajaknya berperang, dia kira bos gue jadi miliader hasil undian? Sembarangan!" Gumam cewek di samping Samuel.

Samuel membalikkan badannya dan melihat si cewek yang sedang geram.

"Biasa aja Van, kenapa sampai sewot gitu?" tanya Samuel.

"Habis, ngomong kayak klien dia aja yang bener, kalau ada yang berantem sama bos gue ya, pasti orang itu yang salah, bukan bos gue!"

Masih menggebu-gebu Vanya, sekretaris Bastian membela bos-nya.

Samuel tersenyum melihat sekretaris yang biasa kalem dan tenang ini, sampai kapan hari saat tengah malam disuruh jaga Almira, waktu Almira belum sadar pun Vanya masih sangat tenang.

"Karyawan dia pasti juga pendapatnya gitu Van, belain bos-nya sendiri kan?"

"Nggak semua gitu, Pak Sam! Banyak yang ngejelekkin bos-nya sendiri, kalau memang bos-nya nggak bener!"

Kali ini suara Vanya sudah mulai turun nadanya.

Samuel ingin memperpanjan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status