Share

Bab 126. TROUBLE MAKER

Penulis: Ema Ryosa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-04 22:06:11

"Nisa, kamu bisa hubungi si Abah?" Miranda bertanya kepada teman masa lalu yang kini kembali terhubung.

"Emang mau ngapain?" tanya Nisa.

"Nanya lagi! Aku lagi butuh uang Nis, butuh banget, emang kamu nggak pengen dapat komisi gede lagi?"

"Pengenlah, ya udah aku hubungi Abah dulu, misal Abah mau, emang mau ketemuan di mana?"

"Di rumah gue aja!" jawab Miranda.

"Hah, nggak bakalan Abah mau, dia mah anti di daerah nggak dikenal, maunya daerah netral, emang ngapain di rumah lu Mir? Nggak di hotel kemaren aja?"

"Maksudku datang ke rumahku aja, sekalian aku lagi mau minta tolong jual diamond ku, kali ini mungkin semua akan aku jual, Nis."

"Kapan Mir? Sekalian aku bilang harinya kalau dia tertarik," walau perkataannya seolah-olah semua tergantung Abah, tapi Nisa berjanji akan berjuang membuatnya berhasil, lumayan komisinya bisa buat dana cadangan 2-3 bulan.

"Hari ini Nis, kalau bisa sekarang! waktuku nggak banyak Nis!" jawab Miranda.

"Hah? Kamu kira kalian mau janjian pergi

Panti Asuha
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 127. PELAMPIASAN

    Setelah beberapa langkah mendadak Miranda berhenti, " bilang sama Bos kamu yang brengsek itu, jangan takabur, lihat aja, aku bakal bikin Bastian kembali padaku."'Oalah, ibu Almira sama Tuan Bastian to? Pantesan sudah berkali-kali, tiap ada masalah, Pak Bastian seperti orang geram yang ingin segera menyelamatkan ibu,' batin Sheila.Sheila tahu Tuan Bastian itu nasabah solitaire, tapi akhir-akhir ini memang sering datang dan masuk ruangan ibu.Miranda bergegas keluar dari Bank Asia dengan perasaan kesal yang hampir mencapai ubun-ubun, dia heran sekali kenapa semua yang dikerjakannya selalu gagal, dan mendatangkan masalah.Berada di jalan raya, Miranda memacu mobilnya untuk mengeluarkan kekesalannya, dia ingin tahu apa aktivitas sederhana seperti ngebut di jalan juga akan gagal, hanya karena dia yang memegang setir? Miranda ingin berteriak tapi tidak tahu apa yang harus diteriakkan nya, rasanya dadanya penuh sesak. Miranda merasa hidup sungguh tidak bersahabat dengannya, Mirand

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 128. KAU SATU UNTUK SELAMANYA

    Abah yang sudah tahu seberapa liarnya Miranda, tidak membuang-buang waktu, Abah mendorong dengan kuat, keras dan kasar hingga Miranda menggeliat menabrak cermin di belakangnya.Miranda dan Abah tidak peduli dengan cermin dan sekitarnya, yang ada mereka ingin menuntaskan gairah yang sudah membumbung tinggi, Abah menarik lepas gaun Miranda melalui kepala, hingga sekarang Miranda tak dibalut sehelai benangpun, terbebas dari semua kekangan peradapan.Miranda semakin liar meliukkan badannya dengan sengaja hingga dua bukit miliknya yang luar biasa besar itu melonjak-lonjak, Abah membenamkan diri berkali-kali.Abah semakin gila melihat keliaran Miranda, mereka berdua bergerak begitu bebas hingga akhirnya mereka sampai di tepi jurang gairah dan dengan hantaman terakhir mereka melayang jatuh dan jatuh lagi.Setelah sama-sama puas, Abah menyandarkan kepala di kaca meja rias sedangkan Miranda bersandar kepadanya."Kau butuh uang berapa untuk saat ini?" tanya Abah pada wanita kaya di hadapan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-06
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 129. SIXTH SENSE(?)

    Almira melepaskan diri dengan perlahan, kemudian bangkit berdiri sebelum sempat berbisik di telinga Bastian, "aku akan menjaga diriku dan anak-anakmu hingga nanti kami akan kembali padamu dalam keadaan utuh, tidak kurang suatu apapun, ok sayangku?" Bastian melihat kekasih hatinya berlalu, masuk ke kamar mandi.'ada yang belum aku ceritakan padamu Ra,' batin Bastian.Bastian merasa dia harus segera menceritakan tentang pengawalan diam-diam, tentang pria bertato!Dia yang pernah menyuruh Almira berjanji jangan ada rahasia apapun di antara mereka, tapi dia sendiri masih menyimpan sesuatu.Nanti malam, setelah kejutan ulang tahun Istrinya, dia akan menceritakan semuanya, minimal garis besarnya saja, asal Almira sudah tahu... kalau dia tidak setuju baru mereka harus duduk bersama.Banyak kemauan dan pendapat Almira yang selalu disetujui oleh Bastian, tapi kalau tentang pengamanan, tidak ada toleransi. Bagi Bastian itu mutlak untuk melindungi 3 orang tak tergantikan dalam hidupnya.Alm

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 130. BUCINN BERAT!

    Begitu mobil memasuki halaman, Almira melihat Bastian sudah menunggunya di teras.Almira tidak tahu, betapa Bastian begitu geram sekaligus gemetar menerima berita si gendut gila itu menghadang dan berusaha memukul Almira-nya.Sejak itu Bastian sudah menunggu kedatangan Almira."Ngapain nunggu di sini, Dad?" Kata Almira sambil memeluk pinggang Bastian, yang ditanya malah diam, jadi Almira kembali memandang suaminya.Bastian mengangkat tangannya dan membelai wajah jelita istrinya, dalam hati Bastian bertanya kenapa akhir-akhir ini banyak sekali muncul kejanggalan dan hal-hal aneh yang membahayakan."Sayang.. ayok masuk, ada yang mau aku tanyakan!" kata Almira.Bastian sudah mengira pasti Almira akan menanyakan tentang pengawal yang membantunya.'shitt, kenapa nggak dulu-dulu aku memberitahukan hal ini!' Walaupun begitu dia bersyukur pengawal itu berhasil menolong Almira dari si gendut gila itu. "Aku tahu apa yang akan kamu tanyakan Ra!"Almira memandang Bastian dan kemudian menguta

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 131. (21++) AFRODISIAK

    "Bos, pesanan mobil sport & mawar peachnya sudah datang, mau langsung ditata?""Yap," jawab Bastian pelan, karena di belakangnya ada Almira yang sedang bermain dengan anak-anak. "Sekarang?" kembali Samuel bertanya."Iya lah!" jawab Bastian kalem."Tumben jawabnya kalem? Lagi bahagia ya, dapet "jackpot" dari istri tercinta?" ledek Samuel.Bastian seketika tersenyum teringat kejadian tadi pagi sepulang Almira mengantar anak-anak sekolah, dia memang terima "jackpot" meminjam istilah Samuel, kalau istilah Almira "terapi cinta"."Memang biasanya gue jawab apa?" tanya Bastian ingin tahu jawaban Samuel."Biasanya kalau gue nanya: sekarang? Lu langsung jawab: nggak.. besok! Gimana sih, ya sekarang, kepala lu peyang!" Serempak mereka tertawa bersama."Oke Bos, gue langsung mantau di lapangan, biar mereka menata semuanya persis keinginan Bos Besar!""Oke, thank you, Sam.""Inget aja, masa sekarang milikmu, some day kau harus membayar kembali semua kerumitan ini.""Aku akan dengan senang h

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 132. (21++) KEAJAIBAN MALAM

    "Kau lihat Ra, kau sudah siap, kau pun bisa merasakan aku pun sudah sangat siap, tapi kita belum bisa bersatu karena ada penghalang, ada anak-anak, jadi kita harus bertahan sementara, itu bikin gairah kita semakin membumbung kan Ra, rasanya tak tertahankan kan?" Bisikkan Bastian makin memancing gairah mereka."Lihat gerakanmu mulai tak terkendali, ini AFRODISIAK yang kita ciptakan sendiri Ra, yang akan membuat gairah kita sema kin menggila, see?" Bastian berbisik sambil mencium, tangannya tak berhenti mengusap semakin cepat 'tubuh' indah istrinya, yang semakin mendesakkan tubuh indahnya ke belakang, berusaha memposisikan dirinya untuk suaminya."Dad..Bast..!" Almira makin mendorong ke belakang sambil mulai terisak."Sstt sabar sweetheart, waktunya belum tiba!""Dadddd...""Sabar sayang, sabar sebentar lagi, aku akan memberikan apa yang kamu mau, tahan, Sayang." Kalimat dan tangan Bastian berbanding terbalik, bibirnya bilang sabar tapi tangan Bastian mengus

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-09
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 133. AFTER CELEBRATION

    Setelah mereka berenang, mereka mandi bersama, kemudian mereka beristirahat dengan perasaan puas di tempat tidur yang semua mawarnya sudah di singkirkan. Bersama mereka duduk di kepala tempat tidur, Bastian memeluk bahu Almira.Saat itulah Bastian menyerahkan sebuah kotak terbuat dari kayu jati, nampak seperti kotak upeti raja-raja dalam ukuran kecil."Dad, cukup! Tubuh dan hatiku sudah bukan milikku lagi, tidak ada lagi yang perlu kau senangkan," kata Almira memohon setengah bercanda.Bastian tersenyum mesra."Kau harus menerimanya, agar kau selalu ingat bahwa suamimu sangat menyayangimu dan 2 bidadari kecil yang menggemaskan itu, aku akan berusaha membahagiakan kalian dengan semua yang kumiliki." Kalimat Bastian terdengar seperti janji di telinga Almira.Almira tahu, kalau menolak pemberian yang berhubungan dengan uang, bisa sangat berabe, jadi Almira memutar kunci peti kayu tersebut, mengangkat penutupnya, dan melihat isinya, ada 3 benda di dalamnya.Satu, sertifikat rumah i

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-10
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 134. BAWAAN BABY(?)

    Almira membawa kopi buatannya, kini mereka duduk berempat.Almira sendiri hanya minum segelas juice jeruk, kemudian bersiap untuk ke kantor.Almira memakai blazer hitam melengkapi gaun kuning pucatnya, setelah mengambil tas kantor, Almira menghampiri meja makan, pamit sama Mr Philip dan Samuel.Bastian berdiri untuk mengantar istrinya ke mobil.Di ruang tengah yang sepi, Bastian menghentikan istrinya, memeluk pinggangnya dan mengecup pelipis istrinya."Pasti hari ini kamu bakal sibuk sekali, jadi jangan sampai sampai lupa habis makan siang minum suplemennya." Bastian mengingatkan sambil menyisipkan rambut Almira ke belakang telinganya.Almira tersenyum lebar dan menekan hidung Bastian dengan telunjuknya."Siapa yang habis opname coba? Kebalik pesannya, harusnya aku yang ngingetin kamu, Dad."Bastian melepaskan tangan kanannya dari pinggang Almira dan menyisipkannya di antara tubuh mereka yang berhimpitan untuk mengelus perut istrinya."Aku hanya ingin berjaga-jaga, siapa tahu anak

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-10

Bab terbaru

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 210. HAPPY ENDING 2

    "Ceritanya panjang, yang pasti sejak kalian meninggalkan pantai, aku menemukan orang tua yang termenung dengan laptop terbuka yang berhiaskan wajahmu.""Aku menyewa agent untuk mengikuti orang itu, dan setelah mendapat alamat yang pasti aku datang, aku tidak bertemu tapi ternyata orang tua itu adalah Mr Philip."Saat itu telepon seluler Almira berbunyi.Almira menyalakan speakernya."Bagaimana keadaan di sana, Al?" tanya Samuel."Sudah beres Sam," jawab Almira."Syukurlah, aku akan kabari Aydan." "Tidak usah, aku sudah menghubunginya." Sela Bastian."Kok kamu nggak hubungi aku, Bast?" "Kamu tahan jarimu lima detik saja, pasti aku yang lebih dulu meneleponmu, lagian kenapa juga kamu telepon istriku dulu bukan aku?" Terdengar tawa Samuel membahana."Al, kamu dengan siapa sekarang?""Dengan_""Dengan suaminya yang sah! Kamu nggak usah mencemaskan istri orang Sam, cari istrimu sendiri!"Sambil tersenyum Almira menyuruh Samuel berbicara dalam bahasa Inggris."Buset galak banget, untun

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 209. HAPPY ENDING 1

    Sepeninggal anak-anaknya, mereka berdua termenung, Mrs Philip hanya ingin mengatakan kebenaran setelah itu dia akan melanjutkan hidupnya, selagi dia masih mampu meninggalkan pria yang sudah menemaninya selama 39 tahun kehidupan perkawinan mereka."Aku tidak mengatakan siapa ayah Bastian, bukan karena aku mencintai pria itu kalau aku melindunginya darimu, juga bukan karena aku ingin menyembunyikan identitasnya, tapi karena aku tidak tahu siapa dia!" Mrs Philip memulai pengakuan yang sudah lama ingin diungkapkannya tapi tidak pernah dia menemukan keberanian untuk itu.Nampak Mr Philip terkejut luar biA mendengar penuturan istrinya."Bagaimana mungkin kau tidak tahu siapa pria yang bersamamu? Kalian harus _""Dengarkan aku!" Mrs Philip memotong kalimat suaminya, dia ngeri jika harus mendengar tuduhan tambahan yang makin menambah nyeri di hatinya. "Saat kita bertengkar hebat dan kita berpisah, aku berusaha bertahan, tapi aku semakin gila berhari-hari di rumah, akhirnya aku keluar,

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 208 FINALLY....8

    Setelah Perjalanan udara yang cukup melelahkan selama hampir 22 jam, ditambah 1 jam perjalanan darat akhirnya Almira dan Bastian sampai di hotel.Mereka chek in hampir jam 22.00 waktu Indonesia, di Prancis baru jam 4 sore.Setelah selesai beristirahat yang bener-bener beristirahat, Almira segera bangun dan bersiap untuk pergi ke rumah orang tua Bastian.Bastian sengaja memilih hotel yang paling dekat dengan rumah orang tuanya agar Almira gampang pulang pergi dari hotel."Dad, aku pergi sekarang aja, biar nggak terlalu lama.""Kalau Mom minta kamu menginap gimana, Ra?"Almira berpikir kayaknya nggak mungkin dia menginap."Ternyata curhat aja bisa sampai sejauh hampir 13.000 kilometer, Ra!"Almira tersenyum tipis, kemudian mencium Bastian mesra, ingin Almira menjawab ini bukan curhat biasa, tapi tidak ada satupun kalimat yang keluar dari bibirnya."Ra, kalau Mom nggak ada langsung kamu telepon aku ya!""Iya Dad, udah bobok lagi!""Malas sendirian, Ra.""Daddy mau ke mana?""Di bar and

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 207 CLOSER..CLOSER

    Hari sudah terang, anak-anak sudah berangkat ke sekolah, saat Bastian terbangun, Bastian merasa heran kenapa dia bangun dengan perasaan yang tidak enak.Setelah terdiam dan mengingat beberapa lama Bastian tahu apa yang membuat hatinya susah, nanti siang istrinya akan terbang ke Prancis, meninggalkannya dan anak-anak di Indonesia.Bastian bergegas bangun, masuk ke kamar mandi.Sepuluh menit kemudian Bastian sudah siap turun dan mencari istrinya.Mencari kemana-mana, Bastian belum juga menemukan istrinya, akhirnya Bastian ke dapur, nggak ada juga."Ning, ibu dimana?"Ning melihat majikannya, kemudian seperti berpikir."Ibu nggak bilang mau kemana Tuan, tadi sih di ruang adik baby, habis itu ke mana saya kurang tahu Tuan, saya cari dulu Tuan." Ning bergegas akan mencuci tangannya.Bastian langsung sadar, dia belum mencari ke ruang baby."Nggak usah Ning, kamu lanjutin aja kerjaanmu," kata Bastian sambil berjalan meninggalkan Ning di dapur.Kemudian Bastian menuju ruang baby, dan menemuk

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 206 PARADISE 2

    "Oke, aku akan mencarikan tiket pesawat secepatnya."Kemudian Bastian menelepon Vanya, untuk memesankan pesawat untuk Almira secepatnya berangkat ke Prancis."Pakai maskapai biasanya, Sir?" tanya Vanya."Sewa pesawat saja, yang paling cepat, satu dari tiga yang biasa kita pakai, yang sudah terbukti bagus, jangan yang lain!" Perintah Bastian.'Tiap kali ada masalah mendesak baru aku terpikir untuk membeli pesawat, coba sudah direalisasikan, nggak bingung kayak sekarang,' batin Bastian.Tidak berapa lama, kembali Vanya menelepon,"Mr Navarell, mereka semua full untuk hari ini, kalau besok siang ada satu yang kosong!""Oke, langsung deal ya, urus semua, thank you!""Yes, Sir!" jawab Vanya dengan semangat.Bastian meletakkan telepon lalau menghadap istrinya."Ra, yang paling cepat bisa kita dapatkan, besok siang, ok?"Almira menganggukkan kepalanya, ada binar samar di matanya, juga ada sorot lain yang Bastian tidak bisa menterjemahkannya. "Ra, ini terakhir kamu pergi tanpa aku, paham? H

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 205. MAKIN DEKAT...

    Bastian kembali dari menjenguk anaknya, wajahnya berbunga-bunga seakan ada beban yang terangkat dari hatinya.Dia ingin putranya cepat besar, agar dia bisa mengajarkan segala yang dulu dia impikan, dia ingin membimbing anaknya, bersorak dan menangis bersama, dia tahu waktu itu akan tiba, tidak sabar rasanya membuat itu segera jadi kenyataan.Saat itulah, Bastian melihat Samuel sedang menunduk, termenung di ruang tunggu, dia kira Samuel sudah pulang."Aku kira tadi kau sudah pulang, Sam!"Samuel kaget mendengar suara Bastian."Aku tadi makan siang, ini aku bawakan untukmu, kebetulan mereka menjual masakan kesenanganmu.""Mau nyogok?""Apa nyogok?" tanya Samuel."Suap, praktek suap ada undang-undang nya lho." "Nggak, aku inget aja kamu suka, nggak mau ya aku kasih Almira, siapa tahu dia mau... bahkan kalaupun dia nggak mau, untuk menjaga perasaan orang lain dia akan bilang mau." Panjang lebar Samuel membahasnya."Almira itu istriku, Sam!"Seketika Samuel tertawa keras-keras.Setelah t

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 204. AMAZING

    Almira melihat Bastian masih belum mengiyakan, akhirnya Almira bangun dan duduk tegak, kemudian mengalungkan kedua tangannya di leher Bastian."Look into my eyes, i love you 'till my last breath Mr Navarell!" Lalu Almira mencium mesra bibir suaminya, Almira dapat merasakan tangan Bastian yang mulai memeluk pinggangnya. Almira semakin mendesakkan tubuhnya, kemudian menyusupkan kepalanya di leher Bastian dan mulailah aktivitas favorite dimulai."Dad, tiap hari pakai kaos aja, gampang," ujar Almira di sela-sela gigitannya."Hmm, Sayang...ini curang. Kalau masih discuss, belum deal...harus dibahas dulu sampai selesai, nggak boleh langsung serang gini, gimana aku bisa menang, Ra? Yang ada nyerah terus jadinya!"Almira menarik kepalanya, kemudiam memandang Bastian, hanya sejenak, kembali Almira menyasar leher suami tampannya yang semakin menggemaskan jika sedang serius berpikir. "Almira Navarell, ayolah."Kembali Almira menarik kepalanya untuk yang kedua kalinya, menengadah, menatap s

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 203. APA YANG KALIAN BAHAS(?)

    Di penghujung malam, Mom and Dad menelepon dari Prancis, Bastian tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya mendengar suara Mom and Dad, minimal orangtuanya bisa bertahan bersama di bawah satu atap, itu sudah kemajuan bukan? Dibanding kemarin-kemarin tiap kali Bastian menelepon, mereka tinggal di tempat yang berbeda."Sayang, mana anak perempuan Mom."Mendengar pertanyaan Mom, Bastian segera memindahkan telepon ke pangkuan Almira, Almira memberi isyarat agar speakernya di on-kan."Hai Momm!" Almira sangat bahagia mendengar suara mertuanya, yang begitu baik, dia tahu darimana suaminya mendapatkan kebaikan hatinya."Sayang, maafkan ya Mom belum bisa datang, rencana Mom dalam 2 minggu ke depan kalau semua urusan sudah beres baru Mom bisa ke Indo, Sayang!""Nggak apa-apa Mom, selesikan dulu aja urusan Mom, mumpung si kecil kerjaannya masih tidur mulu, pagi siang sore malam tetap tidur terus." "Iya, nanti Mom usahakan 2 minggu semua beres, biar Mom bisa bantu kamu dan Bastian di Indo."

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 202. YOU ARE AMAZING

    Hari yang melelahkan tapi membahagiakan karena banyak saudara, sahabat, kolega dan teman yang datang memberi selamat atas kelahiran putra mereka."Selamat ya Bu Almira, Pak Bastian." Kalimat itu terdengar berulang-ulang sepanjang pagi hingga siang ini. "Selamat..selamat.., ini baru anak pertama ya Almira?" Salah seorang pejabat tinggi Bank Asia pun datang menjenguk di rumah sakit.Almira mengangguk, tapi Bastian segera menukas," Anak laki-laki pertama tapi anak ketiga kami.""Wow, sorry.. cepet juga Ra, kejar tayang ya." Dan mereka yang ada di ruangan pun tertawa mendengarnya.Almira ikut tersenyum, dalam hati Almira sedang bermonolog, "lihatlah betapa spesialnya suamiku, dia selalu menganggap Binta dan Saras anak kandungnya, bahkan sepertinya dia sudah lupa mereka sebenarnya keponakanku. Pria yang murah hati, dijuluki miliarder murung padahal memiliki cinta yang melimpah ruah yang diberikan dengan murah hati buat istri dan anak-anaknya.Almira memandang suaminya dan berjanji dala

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status