/ Romansa / Perjanjian Terlarang / Selalu Dengan Itu

공유

Selalu Dengan Itu

작가: Susi_miu
last update 최신 업데이트: 2024-12-16 12:59:45

“Kapan kau pergi keluar kedua kalinya untuk memberi burger?” dia bertanya hampir tanpa jeda, sementara sebuah pemandangan indah itu seperti tak pernah ingin meninggalkan apa pun di antara mereka.

“Sudah kubeli sejak tadi. Hanya menunggumu selesai dengan urusan pentingmu."

Mungkin seharusnya seperti itu. Tadi, selain buru – buru menerima plastik berisi hal yang sangat dia butuhkan, Moreau sempat melihat sesuatu lainnya di tangan Abihirt. Hanya tidak mengira pria tersebut memikirkan bagian pelengkap. Akan lebih adil jika menerima sebentuk burger yang mengiurkan—seperti dipesan khusus hanya untuknya.

“Kau hanya membeli satu?”

Moreau tak ingin dianggap begitu terburu. Dia memulai sedikit percakapan, meski merasa sangat mustahil andai ayah sambungnya tiba – tiba memiliki disiplin makan sehat yang berubah.

“Aku masih kenyang.”

Tentu saja akan seperti itu. Secara teknikal burger tersebut menjadi miliknya. Moreau tidak keberatan jika menuntaskan sendiri m
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

관련 챕터

  • Perjanjian Terlarang   Menggoda

    “Aku tidak pernah bilang kalau aku menyukai penis-mu,” ucap Moreau sebagai sanggahan, yang secara naluriah membuat Abihirt menyeringai samar. Perlu digaris bawahi makna kotor di antara pembicaraan mereka, telah berulang kali mengingatkan agar dia tidak bersemu merah. Bagus jika masih tersisa keberanian sekadar menantang. Seharusnya tidak melewatkan kali ini. Moreau menyadari Abihirt tidak akan mengatakan apa pun lagi, sehingga dia mengulurkan sebelah lengan ke bawah hanya untuk membuka pengait dari sendal bertali, kemudian membiarkan satu kaki bertelanjang dan mencicipi lantai kantor yang dingin. Kebetulan mata kelabu itu sedang bersungguh – sungguh menaruh perhatian pada serentetan kalimat di balik dokumen penting. Perlahan, Moreau memulai sentuhan di bawah meja—menggerakkan jari – jari kaki persis di tulang kering ayah sambungnya. Berharap itu merupakan bagian paling mencolok, tetapi sungguh Abihirt diam dan nyaris tidak menunjukkan reaksi secara spesifik. Dia

    최신 업데이트 : 2024-12-17
  • Perjanjian Terlarang   Cemburu?

    “Boleh aku titip jas kerja Abi kepadamu, Caroline? Kemarin tertinggal bersamaku, tapi aku lupa mengembalikan langsung kepada pemiliknya.” Moreau mencari saat – saat yang tepat untuk menemui Caroline di dapur, dan juga perlu digaris bawahi ... ternyata dia tak sungguh berani mengatakan yang sebenarnya kepada wanita paruh baya yang terlihat bingung. Sedikit bersyukur bahwa Caroline tidak menolak apa pun. Malah, segera menerima lipatan kain rapi—dengan ntah bagaimana Moreau merasa harus benar – benar melakukan perawatan terhadap jas kepemilikan ayah sambungnya. “Bukankah Anda tadi baru saja bertemu Tuan Abi saat makan malam, Nona?" Hening beberapa saat dan ketika Caroline bicara, Moreau harus menipiskan bibir, kemudian tersenyum gugup. “Ibuku akan terus bertanya jika melihatku mengembalikan jas ini langsung kepada Abi. Kau tahu sendiri bagaimana rumitnya berhadapan langsung dengan ibuku." Sambil mengedikkan bahu, Moreau berusaha memahami reaksi Caro

    최신 업데이트 : 2024-12-17
  • Perjanjian Terlarang   Izin

    Berulang kali, Moreau merasa harus benar – benar memantapkan pilihan setelah menunggu ibunya terlihat bisa diajak melakukan percakapan. Setidaknya memang tepat saat – saat makan malam selesai dan wanita itu kembali sibuk dengan layar monitor yang manyala. Mungkin pekerjaan Barbara belum selesai. Mungkin ibunya merasa perlu ambisi lebih pesat ketika apa yang ingin Moreau sampaikan adalah sesuatu yang relevan. “Aku datang ke tempat ini bukan untuk basa – basi, Moreau. Mengingat kau pernah menjadi foto model-ku dan penjualan kami mendadak mengalami peningkatkan signifikan, aku ingin mengundangmu kembali menjadi modelku. Bagaimana? Kau setuju?” “Tapi, aku tidak yakin dengan ibuku. Dia sangat marah mengetahui aku melakukan pemotretan. Mungkin juga tidak akan sangat marah jika tahu aku menjadi model-mu tanpa memberitahunya.” “Kalau begitu kau harus bicara dengannya. Bujuk ibumu sampai dia mau.” Itu percakapan beberapa waktu lalu. Awalnya Moreau sedikit terkejut me

    최신 업데이트 : 2024-12-18
  • Perjanjian Terlarang   Pembalut

    Pintu kamar terbuka sedikit membuat Moreau tersentak saat dia sedang diliputi kesibukkan memainkan ponsel. Tidak ada peringatan dari Abihirt bahwa pria itu akan tiba – tiba melangkah masuk. Memperlihatkan ekspresi nyaris tidak terbaca. Menjulang tinggi di sana dengan penampilan yang hampir tanpa celah—masih dalam balutan jas kerja. Rasanya Moreau cukup terpengaruh ketika satu langkah Abihirt mengantar pria itu lebih dekat. Belum ada percakapan yang terduga akan dimulai. Bagian tersebut cukup mendesak supaya dia menduga ayah sambungnya bukan hanya sekadar datang, tetapi ada tujuan tertentu dan tidak ingin diungkapkan dengan gamblang. Secara naluriah Moreau mengatur bahu bersandar tegap di kepala ranjang. Iris biru terangnya tidak pernah luput dari setiap detil tindakan hingga bokong pria itu menyentuh pinggir ranjang. Betapa dia hampir menahan napas saat suara ranjang berderak menjadi satu – satunya hal paling lantang. Walau tak dimungkiri, ketenangan di antara mereka tidak

    최신 업데이트 : 2024-12-18
  • Perjanjian Terlarang   Sangkar Liontin

    “Apa itu?” tanya Moreau sambil menelan ludah kasar. Hampir benar – benar tak bisa mengalihkan perhatian di telapak tangan ayah sambungnya. Abihirt tidak langsung mengatakan sesuatu. Namun, pria itu menempatkan posisi untuk menghapus sisa jarak di antara mereka. Sekarang lebih dari cukup sekadar bersentuhan. Moreau menahan napas setelah tidak mendapat petunjuk bahwa ayah sambungnya akan mengulurkan tangan menyentuh liontin yang bergantung cantik pada rantai kalung—kemudian seperti menghela napas samar. Aneh. Moreau tahu mungkin itulah yang akan dia pikirkan, tetapi tidak dimungkiri bagaimana ketertarikan di benaknya jauh lebih besar mendesak beberapa pemikiran, tanpa membayangkan sesuatu secara serius; atau mengira Abihirt akan melakukan hal konyol. Malah, dia tidak bisa memindahkan perhatian dari pria itu. Menatap terlalu dekat dengan napas mereka saling bertautan di udara. Hening terlalu pekat dan dia masih belum menemukan cara sekadar merangkak ke permukaan, seakan ikut terje

    최신 업데이트 : 2024-12-19
  • Perjanjian Terlarang   Boleh Menciummu?

    Moreau tersenyum tipis ketika dia merasa tersesat; apakah perlu berterima kasih atau tidak atas pertemuan, hingga takdir mereka yang kejam. Dia menyukai ayah sambungnya. Sial—malah mencintai suami Barbara. Berharap akan ada saat – saat di mana bisa memiliki Abihirt—sebentar saja. Namun, pria itu tidak ditakdirkan untuknya. Tidak akan pernah. “Boleh aku mencium-mu, Abi?” tanya Moreau lambat. Betapa pun berusaha bersikap waras, dia justru mendapati dirinya hampir benar – benar kehilangan arah. Situasi di antara mereka keliru, walau reaksi Abihirt nyaris tidak begitu singkat. Pria itu butuh beberapa saat untuk menanggapi. Barangkali terkejut karena Moreau tidak pernah meminta sesuatu yang seperti ini. “Boleh atau tidak?” Tidak sabar. Mungkin itu dapat menggambarkan desakan di benaknya. Moreau ingin menyelam ke dalam iris kelabu Abihirt. Ingin mencari sesuatu. Tidak terdapat apa – apa, tetapi anggukan samar dari pria tersebut membuat dia menunjukkan reaksi murni dengan mencoba untuk

    최신 업데이트 : 2024-12-19
  • Perjanjian Terlarang   Protes

    “Aku sudah bilang tidak mau.” Seperti ini lebih adil. Moreau menggigit bibir sendiri saat merasa cukup terhibur. Abihirt tidak menunjukkan kapan pria itu akan bertindak. Berharap tidak, maka dia dapat melanjutkan kebutuhan tertunda. Kali ini mungkin akan menargetkan dagu ayah sambungnya sebagai titik sasaran. Ya, setidaknya hampir terjadi ketika Moreau menjatuhkan mulut di rahang bagian bawah Abihirt, tetapi pria itu mengambil tindakan tiba – tiba dengan menarik wajahnya. Mempertemukan bibir mereka. Merampas. Melumat penuh gairah. Menginginkan lebih dan mungkin akan melampaui sisa hal yang tidak pernah Moreau pikirkan. Dia hampir kehilangan napas saat Abihirt masih berusaha melampiaskan sesuatu yang telah ditahan terlalu lama. Tak ada petunjuk kapan pria itu akan berhenti. Moreau berusaha memberi isyarat dengan paling tidak ... mengegatkan ujung jari – jari tangan di lengan ayah sambungnya, meski harus mengerang kecil di balik ciuman panas, kemudian pasokan udara seo

    최신 업데이트 : 2024-12-20
  • Perjanjian Terlarang   Kekecewaan Barbara

    Barbara baru saja melangkah masuk, tetapi sama sekali tidak menemukan seorang pun ada di kamar. Ke mana Abihirt? Benaknya bertanya – tanya hampa, karena bagaimanapun pria itu tidak memberi petunjuk yang dapat dia gunakan untuk saat – saat seperti ini, saat di mana dia ingin menikmati waktu berdua. Rasanya sudah cukup lama dan mereka hampir terlalu disibukkan oleh pelbagai hal. Sambil mendengkus. Akhirnya Barbara menjatuhkan bokong di pinggir ranjang. Paling tidak sekadar memainkan ponsel; menghapus pesan – pesan bernada mesum Samuel; atau menyingkirkan riwayat panggilan dari pria tersebut. Tak dimungkiri bahwa dia sempat lebih mengutamakan kebutuhan bicara bersama pria simpanan, alih – alih menyambut Abihirt ketika suaminya tiba di rumah. Mungkin Abihirt sedang bersama Chicao, itu yang dia pikirkan setelah selesai melenyapkan prospek terburuk sebagai bukti perselingkuhan, tanpa pernah tahu bahwa di waktu bersamaan Abihirt akan membuka pintu. Sedikit terkejut dengan derap tertahan d

    최신 업데이트 : 2024-12-20

최신 챕터

  • Perjanjian Terlarang   Setengah Kebenaran

    “Nyonya, Tuan sedang tidak di rumah. Dan atas perintah spesifik dari beliau, Anda tidak diizinkan menginjakkan kaki di tempat ini.” Barbara segera menoleh saat Emma mulai bicara. Ada ketakutan di balik suara wanita paruh baya itu. Sesuatu jelas telah dipahami bahwa dia akan melakukan hal di luar kendali. “Siapa kau melarangku?” tanya Barbara sembari menatap wanita di hadapannya penuh penghinaan besar. “Saya hanya menjalankan tugas, Nyonya.” Emma segera menunduk. Betapa Barbara muak menghadapi saat – saat seperti ini. Dia sedang ingin melampiaskan banyak hal. Barangkali bukan gagasan buruk jika melakukan satu hal memuaskan di sini. Dengan sudut bibir berkedut sinis, Barbara kemudian berkata, “Tugasmu hanya membersihkan apa pun yang terlihat kotor. Oh—atau kau merasa sudah melakukan pekerjaan-mu, maka kau bisa menggoyang kaki dengan tenang? Mari kutunjukkan kepadamu apa yang perlu kau lakukan. Sekarang, ambil kunci gudang!” Pernyataan Barbara diakh

  • Perjanjian Terlarang   Surat Perceraian

    Terbangun dengan kondisi sekujur tubuh mengalami pemberatan murni, membuat Barbara meringis setiap kali dia berusaha melakukan gerakan lain; kelopak matanya mengerjap, sedikit diliputi usaha mengingat kali terakhir hal yang dihadapi, tetapi kemudian menyadari bahwa dia tidak berada di mana pun di kediaman Abihirt. Siapa yang membawanya pulang? Benak Barbara bertanya – tanya tak mengerti. Jelas waktu telah berlalu jauh dan dia banyak melewatkan kesempatan untuk memperbaiki hubungan mereka. Tidak apa – apa jika Abihirt ingin melampiaskan segala bentuk kemarahan kepadanya, asal pria itu tidak mengajukan satu hal yang benar – benar tidak Barbara inginkan. Napasnya memburu berat hanya dengan memikirkan hal tersebut. Jari – jari yang terasa gemetar berusaha menyisir helai rambut—terurai berserak di sekitar wajah. Berharap dia bisa segera bersiap. Sial. Sesuatu menghentikan Barbara ketika sorot matanya membidik satu titik di atas nakas. Semacam sebuah berkas yang

  • Perjanjian Terlarang   Merah Membakar

    Sekarang ... ntah cambukan kali ke berapa. Barbara tidak bisa menghitung. Semua bentuk pemikiran di benaknya hancur berantakan. Krisis ketidakpercayaan terhadap sikap Abihirt sungguh memberi pengaruh besar. Dia merasa benar – benar telah memborong kebodohan, hingga yang tersisa adalah hasrat supaya tidak terjebak pada kondisi seperti ini. “Sakit, Abi,” Barbara mengeluh sarat nada begitu getir. Sebatas harapan agar Abihirt bersedia memberi ampun. Jika pria itu berpikir ini merupakan hukuman setimpal, hal tersebut sama sekali bukan keadilan. Dia berharap Moreau yang ada di sini. Menggantikan posisinya. Namun, apakah hal tersebut terdengar masuk akal? Abihirt terlihat mabuk kepayang kepada gadis itu. Dia tidak yakin. Barangkali telah melewatkan banyak hal. Bertanya – tanya ... mungkinkah? “Daripada menyiksaku di sini, mengapa kau tidak seret saja Moreau dan biarkan dia merasakan yang sama seperti yang kualami hari ini?” Tidak ingin diliputi pelbagai hal menggan

  • Perjanjian Terlarang   Ruang Merah II

    “Kau yakin ini akan berjalan baik – baik saja?” Masih sedikit usaha untuk meyakinkan diri. Barbara akhirnya hanya menghela napas ketika Abihirt mengangguk samar. Pria itu tidak akan mengatakan lebih banyak. Semua pilihan ada di tangannya; apakah dia masih ingin melakukan seks atau membiarkan hubungan mereka kembali regang. “Baiklah.” Barbara memutuskan untuk membuka blazer yang dia kenakan. Satu persatu pakaian telah dilucuti. Bukan masalah besar bertelanjang penuh di hadapan suaminya. Dia kemudian memberi Abihirt tatapan penuh bertanya. Menunggu apa yang akan pria itu lakukan. Tidak ada kata terucap. Sebaliknya, Abihirt merenggut dasi yang mengikat kerah kemeja pria itu. Langkah lebar suaminya tidak pernah luput dari perhatian Barbara. Dia menelan ludah kasar persis ketika Abihirt sudah menjulang tinggi di belakang. Semua menjadi gelap kali pertama Abihirt merekatkan bagian dasi untuk menutup di matanya. “Haruskah dengan pandangan tertutup, Ab

  • Perjanjian Terlarang   Ketakutan Barbara

    Kali pertama mendengar pernyataan Abihirt, kelopak mata Barbara mengerjap cepat. Hampir tidak menyangka tentang hal yang telah mereka lewatkan. Dia tahu suaminya jauh lebih sering menghabiskan waktu bersama Moreau—dan itu sungguh meninggalkan banyak kecemburuan tidak tertahankan. Cukup puas bahwa dia bisa melewati saat – saat di mana mengendalikan diri dari kebutuhan melampiaskan amarah. Sungguh, sampai mati pun, Barbara tidak akan menyerahkan Abihirt kepada Moreau. Dia tidak akan pernah mengalah. Kemenangan harus selalu berada di tangan. Persetan dengan mengorbankan yang lainnya. “Baiklah. Ke mana kau akan membawaku?” tanya Barbara sembari mengikuti langkah Abihirt menuju mobil. Mereka datang terpisah. Miliknya sendiri sedang terparkir di sisi halaman lain, tetapi mereka bisa mengatur situasi. Bukan masalah besar meminta Gabriel menyelesaikan tugas tertunda. Abihirt tidak mengatakan apa – apa sepanjang perjalanan, tetapi Barbara mengenali setiap detil tempat yang

  • Perjanjian Terlarang   Melupakannya

    “Pelacur kecil itu sudah tidak mau denganmu. Apa yang kau harapkan lagi darinya?” Sejak awal, tujuan Barbara adalah menghancurkan kehidupan Moreau dan membuat hubungan gadis itu bersama suaminya retak. Dia mengambil langkah yang tepat setelah meyakinkan Moreau bahwa Abihirt terlibat dalam keputusan ini. Tadi, betapa tatapan itu penuh luka. Moreau telah meninggalkan mereka. Sekarang konflik terhadap hubungan yang seharusnya baik – baik saja terus beterbangan. Paling tidak, Barbara cukup puas, walau segala sesuatu yang dia rencanakan tidak sepenuhnya lancar. Ada hasrat untuk membuat Moreau benar – benar mendapat pelajaran berharga. Dia ingin orang – orang melempari gadis itu dengan apa pun sebagai kemungkinan terburuk—anggap saja suatu penghinaan hebat. Sungguh, kemunculan Abihirt sangat tidak tepat. Mereka sedang dihadapkan badai tensi yang meningkat. Barbara tahu cepat atau lambat Abihirt akan menjadikannya target utama. Sial. Dia sama sekali tidak tahu kal

  • Perjanjian Terlarang   Menggantung

    Barbara bertanggung jawab atas situasi yang sedang mereka hadapi, tetapi yang tidak Moreau mengerti; mengapa? Bukankah Abihirt juga terlibat? Apa lagi yang diinginkan sehingga pria itu bersikap seakan sedang didesak kebutuhan menuntut Barbara. Mungkin ibunya berusaha menjebak suami sendiri karena seharusnya mutahil bagi Abihirt bersedia membuka aib perselingkuhan ini? Yang juga akan mempengaruhi reputasi di masa mendatang. “Aku tahu kau datang untuk menghadiri program ulang tahun mendiang ibumu. Tapi, nanti. Setelah aku menyelesaikan pelacur kecil ini. Bukankah kau sendiri juga sudah setuju?” Sesuatu yang keras seperti berusaha mencecoki tenggorokan Moreau. Dia mengira masih ada sedikit harapan, tetapi reaksi Abihirt yang tampak tidak akan langsung menyangkal, seakan memberinya banyak petunjuk. Pria itu hanya ... melirik ke arah Gabriel, kemudian berkata, “Bubarkan tamu undangan.” Sudah cukup. Moreau merasa muak jika harus mempertahankan kepercayaan dalam dirinya k

  • Perjanjian Terlarang   Runyam

    “Jika ayahmu masih di sini, Moreau. Kurasa, dia akan mendapat serangan jantung mendadak karena menerima informasi seperti ini, bahwa putri kesayangannya, putri kecil yang selalu dimanjakan olehnya, sanggup menjual diri demi seorang pria beristri. Kurasa, arwahnya pun tidak akan tenang selama menyaksikan apa yang kau lakukan di muka bumi ini.” Sial. Belum ada satu pun hal sanggup Moreau katakan, tetapi kesalahan Barbara sangat tidak bisa dimengerti kali ketika wanita itu melibatkan ayahnya. “Jika ayahku masih ada di sini. Kau tidak akan mungkin menikahi lagi, Mom. Atau kau mungkin ingin bermain api di belakangnya, sama seperti yang kau lakukan di belakang Abi?” “Tutup mulut sialanmu!” Tamparan keras lainnya, membuat wajah Moreau benar – benar berpaling dengan kasar. Saraf – saraf di sekitar pipi terasa kebas. Dia membeku di tempat. Namun, semua yang dia katakan memang benar. Perselingkuhan ini tidak akan terjadi, andai wanita itu juga bisa menjaga diri dari h

  • Perjanjian Terlarang   Bukti

    Barbara tidak akan berhenti. Itu masalahnya. Betapa wanita itu tampak dilingkupi pelbagai antusiasme meluap – luap, seolah masih begitu banyak hal tidak terungkapkan, sementara Moreau merasa dia tidak akan bisa menerima peristiwa seperti ini lebih lama. Semua akan berakhir jauh lebih kacau, tetapi bagaimana dia bisa menghentikan ibunya terhadap kebutuhan untuk mengungkapkan kebenaran di hadapan banyak orang? Sikap konfrontasi dalam dirinya seketika menjadi tumpul. Tidak ada suara penyangkalan yang bisa digunakan sekadar tidak menjebak kondisi sendiri menjadi lebih rumit. Tidak dimungkiri, Moreau cukup takut menyaksikan begitu banyak tatapan kemarahan nyaris di seluruh penjuru gedung. “Kalian semua mungkin tidak percaya terhadap apa yang kukatakan di sini.” Lagi. Suara Barbara kembali mencuak ke permukaan. Senyum wanita itu tampak begitu puas; seperti telah memastikan kalau – kalau kemenangan sudah berada di tangan. “Aku punya bukti.” Kembali meneruskan. Waj

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status