Melihat Belle yang sedang menangis sedih, Jackson tak kuasa menahan perasaannya. Hanya saja, Jackson tidak mungkin berani memeluk Belle, yang hampir menjadi ipar perempuannya.Setelah beberapa hari kemudian, Belle akhirnya diijinkan untuk keluar dari rumah sakit dengan syarat harus tetap rutin control dan juga Belle sedang menjalankan rawat jalan.Sementara Mr. Heron dan Mrs. Heron masih terbaring koma di rumah sakit tersebut.“Izabelle, jika berkenan, kau dapat tinggal bersamaku di mansion. Tenang, aku di mansion tidak sendiri, aku bersama para bawahan juga pelayanku.” Ucap Jackson menawarkan.Mendengarkan penwaran dari Jackson, Belle terlihat ragu dan tidak ingin merepotkan orang lain.“Maaf, tuan Jackson. Aku tidak bisa menerima hal ini, aku tidak ingin ada gunjingan dari orang lain. Aku akan tinggal di apartemen milikku.” Ucap Belle.“Ah, maafkan aku Izabelle, aku tidak bermaksud lancang.” Ucap Jackson yang terlihat sedikit canggung.“Tidak Tuan, aku justru berterima kasih atas ke
Setelah beberapa bulan kemudian, Belle akhirnya memutuskan untuk kembali memulai pekerjaannya seperti dulu. Meski jiwa dan perasaannya masih terguncang hebat, akan tetap Belle berusaha agar tetap menjadi wanita yang tegar dan kuat.Belle kembali mengurus beberapa bisnis, kursus bahasa asing yang pernah Belle bangun sejak awal. Berkat usaha tersebutlah, nama Belle mulai dikenal di kalangan orang-orang yang berada di dunia pendidikan.Berparas cantik, penampilan anggun dan juga tingkah laku yang penuh dengan sopan santun. Tentu saja, membuat Belle banyak digandrungi oleh para pria-pria mapan dan juga tak jarang pria-pria yang sudah memiliki istri terpesona pada Belle. Terlebih lagi, ketika kabar diberitakannya tentang kegagalan pernikahan antara Belle dan putra bungsu dari keluarga Heron ternama yaitu Jordan Heron.Memiliki beberapa bisnis, tentu membuat Belle cukup sibuk dan sedikit mengurangi kesedihannya ketika seorang diri. Saat ini, Belle berada di kantor utama dari segala cabang
Setiba di rumah sakit tempat kedua orang tuanya dirawat, ternyata semua aman terkendali tak satupun kejanggalan terjadi. Jackson memijat kepalanya, terror tak hanya sampai di situ saja.Seseorang meneleponnya dengan suara yang disamarkan. Panggilan telepon itu berisikan ancaman serius yang mampu membuat Jackson terbungkam.“Apakah semua baik-baik saja, tuan?” Tanya Belle cemas, melihat kondisi mental Jackson kali ini.“Semua akan berjalan dengan baik, selama kau berada di sisiku.” Ucap Jackson tanpa tak terduga.Belle hanya terdiam mendengar hal itu, seakan bingung harus berucap seperti apa lagi.“Tuan beristirahatlah, jika tuan merasa lelah.” Ucap salah seorang bodyguard dari Jackson.“Aku baik-baik saja, tak perlu mencemaskanku.” Balas Jackson pada si bodyguard.“Benar, tuan. tuan harus lebih banyak beristirahat.” Timpal Belle.Karena Belle yang bicara, Jackson pun lebih mendengarkan ucapan dari Belle. Jackson pun bersedia untuk mengistirahatkan dirinya di ruangan tempat ayah dan ib
Sebenarnya, hal apa yang sedang dirahasiakan oleh Jackson dari Belle? Semoga saja, itu bukanlah hal yang akan membuat Belle kian terpuruk dan bahkan membenci keluarga Jackson…Suatu saat, Thabita mengajak Belle untuk bertemu, setelah sekian lama terpisah jarak dan waktu. Dikarenakan, Thabita pindah ke luar negeri, setelah mendapatkan jenjang karir yang diinginkannya.~ ~ ~Area jembatan panjang Kota N-Y.“Aku sangat merindukanmu, Izabelleku..” ucap Thabita sembari memeluk erat sahabat lamanya, Belle.“Aku pun sangat merindukanmu, Thabita.” Balas Belle sembari terus memeluk Thabita.Keduanya pun duduk di tepi danau yang merupakan danau di bawah jembatan panjang tersebut.“Belle, aku turut perihatin, atas peristiwa duka yang menimpa dirimu.” Ucap Thabita dengan mata yang bercaka-kaca penuh haru.“Semua adalah takdir dari yang Kuasa.” Ucap Belle dengan wajah sendunya. Tentu saja, rasa kesedihan mendalam itu masih sangat membekas di kehidupan Belle.“Belle, akhir-akhir ini aku kerap kali
Setelah menerima sebuah panggilan ponsel pada malam itu, Belle mulai overthingking. Namun, bukannya merasa takut akam peringatan tersebut, Belle justru kembali bersemangat untuk memiliki sebuah pengharapan akan kedatangan Jordan kembali.Belle terus menangis tak percaya, jika Jordan masih hidup. Walau ini hanya dugaan Belle saja, namun seseorang yang memberinya peringatan telah membuka sebuah harapan baru bagi Belle.***”Kantor Utama Bell'z Group”Belle berusaha untuk melacak nomor yang telah menelepon dirinya. Akan tetapi, nomor tidak dapat ditemukan, karena pengguna menggunakan nomor pribadi yang tak terdeteksi oleh Belle sendiri. Mungkin, Belle membutuhkan jasa seorang hacker. Knock...Knock...Knock...Jackson datang lagi ke kantor utama milik Belle, dan tentunya tidak dengan kosong.”Selamat siang, Nona Izabelle.” Ucap Jackson dengan wajah tersenyum tampan.Belle sangat ingin memberitahukan tentang peringatan dari seseorang terhadap dirinya. Akan tetapi, melihat semua perhatian m
“Brengsek!” Ucap seorang pria yang sedang duduk di atas kursi dengan laptop yang berada di hadapannya.“Izabelle, apakah kau sungguh-sungguh sudah melupakanku… dan dengan begitu mudahnya kau tertarik pada saudaraku, Jackson!”Prang!Suara bantingan botol kaca yang berisi wine membentur ke tembok hingga pecah.Yah, pria ini adalah Jordan Heron. Entah apa yang selama ini Jordan telah lewati hampir dua tahun lamanya. Jordan akhirnya muncul kembali, namun dalam kondisi mental yang sangat mudah terbakar emosi.Jordan selama ini berada dalam pengawasan seseorang dan bahkan berada di dalam ancaman berat. Ada banyak hal yang masih belum dapat terungkapkan untuk saat ini.Jordan menerima informasi bahwa Belle sudah menjadi kekasih dari Jackson, saudara pertamanya.Lalu, mengapa selama ini Jordan tidak muncul, dan harus membuat semua menunggu?…“Sayangku, mengapa kau melakukan hal ini lagi? Bukankah, jalang itu tidak akan kembali lagi padamu? Dia tidak pantas untukmu. Ingat, hanya aku yang men
Setelah menunggu para wartawan bubar, ternyata Belle dengan percaya diri keluar dari dalam Bell'z Group. Menggunakan kacamata hitam pekat dan penampilan yang kasual menawan. Seluruh wartawan pun mulai mengepung Belle, Belle berdiri dengan santai bahkan sedikit tersenyum tipis. "Nona Izabelle, apakah benar nona memiliki skandal dengan dua tuan muda dari keluarga Heron?""Tuan Jordan menghilang hampir dua tahun lamanya,karena untuk menenangkan diri atas skadal yang ada?""Kurasa, ada yang salah di sini. Pertama, aku dan tuan Jackson hanyalah rekan bisnis dan juga teman biasa. Kedua, kepergian tuan Jordan itu akan lebih baik, jika kalian bertanya pada narasumbernya langsung. Aku tidak ingin menggiring opini yang keliru." Tegas Belle dengan anda tenang dan tegas. "Lalu, bagaimana perasaan nona tentang hubungan baru tuan Jordan bersama wanita misterinya? Apakah nona Belle sungguh tidak peduli? Ataukah memang sudah memiliki pengganti yang lebih tampan, mungkin?""Aku tidak ingin berkomen
Jackson menyentuh bahu Belle, dan meraih kedua tangan Belle. “Jangan seperti ini, bangkitlah. Jadilah Izabelle yang kukenal dulu.” Ucap Jackson. Antara turut bersedih melihat keadaan Belle, dan juga ada rasa lega, karena akhirnya ia bisa mendapatkan peluang untuk mendekati Belle.Belle menyeka air matanya, lalu ikut bersama Jackson. Jackson merangkul Belle sembari mengenakan sebuah mantel tebal pada Belle.Semua kejadian itu pun dilihat langsung oleh Jordan, dari dalam mobil miliknya. Jordan terlihat dingin, dan tatapannya pun tak lagi seperti dulu.***“Apakah kau menyesal?” Tanya wanita yang selalu bersama Jordan, sembari duduk di atas tubuh telanjang Jordan.“Apa yang ingin kau dengarkan dariku?” balas Jordan dengan nada dingin.“Ingatlah! Aku satu-satunya orang yang terus bersamamu, menemanimu disaat kau dalam pemulihan. Lalu, kemana keluargamu, bahkan wanita yang kau anggap berharga itu? Wanita itu hanya mengincar hartamu saja, Jordan bodoh.”“Tutup mulutmu, dan jangan sebut aku