Share

Chapter 611

Penulis: Iamyourhappy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-29 08:36:17

Hari semakin berjalan…

Dan akhirnya Raini diterima…

Dengan segala kerja kerasnya belajar dan didukung oleh prestasinya di sekolahnya dulu.

Akhirnya Raini masuk ke Winston highschool.

“ini hari pertama kamu. Biar di antar sopir saja ya?” tanya Agatha.

Raini menggeleng. “Raini sangat senang Aunty membelikan sepeda listrik ini. Raini mau menggunakannya dengan baik. karena itu Raini berangkat menggunakan skuter ini saja.”

Sebagai hadiah karena Raini berhasil masuk ke Winston highschool dengan hasil jerih payah sendiri. Agatha memberikan sebuah sepeda listrik berwarna pink. Tidak lupa helm yang berwarna pink juga.

Tidak tahu kenapa Agatha selalu membelikan Raini barang berwarna pink.

Yang pasti barang berwarna pink itu terlihat sangat lucu.

“Kamu tidak malu kan menggunakan barang-barang dari aunty?” tanya Agatha melihat Raini yang menggunakan barang pembeliannya.

Lucu sih…

Tapi kalau Raini merasa risih, Agatha tidak akan memaksanya. Mungkin bisa disimpan atau di pakai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 612

    PESAN MOM. [JAGA RAINI SEPERTI ADIK KAMU SENDIRI!] Aiden berdiri… Di atas tribun. Di lapangan basket ini, anak baru dikumpulkan. Tapi melihat 5 anak dibariskan sendiri. Mereka diberi wejangan oleh anak osis. Aiden menatap perempuan yang mencatat dengan sungguh-sungguh. Mendengarkan anggota osis itu berbicara dengan serius. Tak lama mereka pergi… Entah ke mana… Aiden mengedikkan bahu dan memilih pergi saja daripada di sini. sepertinya dia bisa mengatasi semuanya sendiri. Apakah ini waktunya pergi saja ke rooftop dan bermain game di sana? Aiden berjalan keluar dari lapangan. Namun langkahnya malah tertahan dan mengikuti perempuan yang sedang berjalan itu. Raini terus berjalan—meminta tandatangan pada setiap siswa yang ia lewati. Aiden masih mengikutinya dari belakang. Sampai Raini masuk area kantin. Di sana sangat banyak siswa yang sedang makan siang. Aiden berdiri santai dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku. Masih menatap Raini yang perlahan meminta

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 613

    Jacob mengernyit… “Tapi…” menatap Raini dari atas hingga bawah. “Dari wajahnya memang pantas dibuli.” Raini mengerjap. “Apa maksudmu kak?” tanya Raini. Raini mendekati Aiden. “Mereka temanmu kan? Berarti umur mereka diatas kita ya kan?” tanyanya memastikan. Aiden menjauh. Malah duduk meninggalkan Raini yang masih berdiri sembari nyengir. Julian memandang Raini. “Beritahu aku saja siapa yang membulimu.” Julian mengangkat tangannya. “Aku akan menghajarnya, hitung-hitung latihan.” Raini menutup bibirnya yang reflek terbuka. Kemudian memberikan jempolnya. “Kamu keren kak!” mengangguk dan memberikan dua jempolnya tanpa ragu. Dengan tatapan yang berbinar dan kagum. Julian menoleh ke samping. mencoba menahan senyumnya. Dari wajahnya memang terlihat sumringah setelah dipuji. Jacob mengerjap. tidak mau kalah dengan Julien. “Beritahu aku—” Julian menoleh. “Tidak usah meniruku.” Jacob berdehem pelan. “Beritahu pada semua orang yang berniat membulimu, bahwa..” Menunj

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 614

    “Kau menyukainya?” tanya Julian membuat Aiden yang sedang minum hampir tersedak. “Apa wajahku terlihat menyukainya?” tanya Aiden kembali. Julian maupun Jacob menggeleng. “Tidak bisa diukur dari wajahmu. Tapi kepedulianmu. Kau sangat peduli pada…” Jacob mengernyit. “Siapa namanya tadi…” Jacob mencoba mengingat. Ia tadi membaca kok nam tag Raini hanya saja lupa. “Raini..” lirihnya. “Ya, Raini. Kau peduli sekali dengan dia.” Aiden menatap mereka berdua. “Jadi…” Ia menceritakan bagaimana Raini datang ke rumahnya. Bagaimana hubungannya dengan Raini. Mereka mengangguk paham. “Pantas saja kau begitu peduli. Karena itu memang perintah orang tuamu.” Jacob mengangguk pelan. “Tapi bisa sangat pas begitu ya..” lirihnya. “Kalian bertemu sebelum dia datang ke rumahmu.” “Sepereti takdir yang sengaja membuat kalian bertemu…” Jacob tersenyum. Aiden menggeleng pelan. tidak pernah berpikir terlalu jauh seperti itu. “Kalau kalian terlihat dekat…” Jacob menatap Aiden. “Ada peremp

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 1

    Brak!Sebuah map melayang dan mengenai wajah Aluna Freya yang sedang merapikan berkas. Wanita satu anak itu sontak mengerjap kala menemukan istri sang bos menatapnya nyalang. “Bu, ada ap–?” Namun belum sempat berbicara, Aluna justru sudah diteriaki. “Perempuan jalang! Belagak jadi sekretaris, padahal sebenarnya kau selingkuhan suamiku, kan?!” Deg! Aluna sontak membeku kala mendengar tuduhan itu. Dulu, bosnya itu sempat mengejar Aluna, bahkan menawarkan sebuah hubungan gelap. Tapi, Aluna selalu menolak. Dia pikir tak akan ada masalah ke depannya asal bekerja dengan baik. Tapi, mengapa jadi seperti ini? “Ma, sudah! Aluna dan aku tidak akan hubungan apa-apa.” Dari belakang, bos Aluna tampak tergopoh-gopoh ke mejanya–menghampiri sang istri. “Papa bisa jelaskan–” “JELASKAN APA? KALAU KALIAN BERSELINGKUH KEMARIN MALAM? KALIAN PERGI KE HOTEL, KAN!” teriak wanita itu lagi. Kali ini bahkan lebih kencang, hingga seluruh orang di lantai itu bisa mendengar apa yang diucapkan olehny

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-29
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 2

    [ Datanglah nanti malam ke Hotel Jasmine. 100 juta akan ditransfer langsung ke rekeningmu setelah selesai. Oh, iya. Nomor kamar akan menyusul. ] Aluna memejamkan mata. Lewat kenalan lamanya, Aluna akhirnya menemukan “pria” yang mau membayar tubuhnya mahal. Jujur, Aluna tidak pernah menyangka dirinya akan melakukan pekerjaan kotor ini. Tapi, semua yang ia lakukan demi anaknya. Dalam balutan dress selutut berwarna hitam itu nampak sangat pas di tubuhnya, Aluna pun keluar dari kos-kosan petak yang hampir 1 tahun ia tinggali. Ditujunya sebuah hotel yang sudah diberitahukan oleh temannya itu. “Kamar 66?” gumam Aluna begitu tiba sembari memastikan pesan temannya yang muncul di layar ponselnya yang retak. Tak lama, diketuknya pintu kamar dengan pelan sampai akhirnya pintu itu anehnya terbuka sendiri. Aluna pun masuk. Hanya saja, dia begitu bingung karena semuanya gelap. Grab! Tiba-tiba saja tubuhnya dipeluk dari belakang! Aluna sontak terkesiap dan menjau

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-29
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 3

    “Sialan kau Aluna!” teriak teman Aluna menyadarkannya dari lamunan. “Kau merugikanku! Klienku marah-marah padaku, dia tidak akan menggunakan jasaku lagi.” Aluna memejamkan mata. “Maaf,” lirihnya. Bugh!Teman lamanya yang bekerja di bidang prostitusi itu mendorong bahu Aluna. “Seharusnya aku tidak langsung mempercayaimu!” “Kau merugikanku, Sialan!!” teriaknya lagi tepat di depan wajah Aluna. “Kau pikir mudah membuat janji dengan klien yang mau membayarmu 100 juta?”“Aku memberinya karena kau bilang untuk biaya rumah sakit anakmu. Tapi, kau dengan gampang mengacaukannya. Dasar tidak tahu diuntung.” Deg! Jantung Aluna mencelos.Sekarang, dia harus bagaimana?Bayang-bayang wajah Gio yang berjuang di rumah sakit seketika terbayang.Gegas, Aluna memegang kaki teman lamanya itu. “Aku benar-benar tidak sengaja. Aku mohon bantu aku sekali lagi.” “Aku janji—aku janji tidak akan mengecewakanmu. Aku--” “Tidak ada kesempatan kedua untukmu! Gara-gara kau, aku dimarahi Mami karena menghilan

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-29
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 4

    “Bukankah kemarin malam cukup menyenangkan?”“Saya tidak mengerti,” bohong Aluna sembari menunduk. Jujur, dia ingin kabur, tetapi Victor ternyata sudah lebih dulu meninggalkannya.“Lantas kau tahu siapa aku?”Aluna menggeleng. “Tidak.”“Jawab yang benar,” ucapnya sembari menyentuh dagu Aluna, hingga kedua bola mata mereka saling bertemu.“Ethan Winston?” lirih Aluna, tak percaya.Kali ini, tubuhnya gemetar kala menyadari pria yang menghabiskan malam dengannya bukan hanya bosnya, melainkan pria yang selalu menjadi mimpi buruknya sejak 7 tahun lalu!Dulu, Aluna Freya sangat beruntung karena bisa bersekolah di Zenith International High School dengan beasiswa penuh. Aluna berharap dapat segera lulus dengan nilai bagus agar bisa melanjutkan kuliah dengan beasiswa. Bahkan, dia tak peduli jika anak-anak orang kaya di sekolah itu tak ada yang mau berteman dengannya.Hanya saja, di tahun terakhir, Aluna tidak sengaja ke rooftop dan menemukan 5 anak laki-laki sedang memegang botol berisikan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-29
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 5

    Di sebuah klub. Ethan Winston tampak tengah duduk di sebuah sofa. Tangannya mengapit sebuah rokok sembari menatap ke lantai bawah, tempat orang-orang berjoget ria dengan iringan musik dari seorang DJ. Namun, Ethan tak benar-benar melihat mereka. Pikirannya tengah melayang dengan penolakan Aluna tadi. Sebagai seorang wakil Direktur dari Winston Corp, Ethan Wasinton terbiasa dengan kemudahan. Tak ada yang menentang dirinya. Bahkan, orang-orang berlomba “melayani” Ethan. Kecuali malam itu…. Ethan harusnya tidur dengan wanita yang sudah ia bayar. Namun, wanita itu mendadak meronta minta dilepaskan. Ethan jelas tidak terima. Dia memastikan wanita itu tunduk padanya. Sialnya, Ethan ditinggalkan begitu saja setelahnya. Oleh karena itu, Ethan segera menyuruh bawahannya untuk mencari wanita malam itu. Tapi, siapa sangka takdir begitu lucu? Wanita itu adalah Aluna Freya. Wanita yang pernah menjadi bahan buliannya dulu dan selalu memiliki banyak alasan untuk mendebatnya. Bahkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-29

Bab terbaru

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 614

    “Kau menyukainya?” tanya Julian membuat Aiden yang sedang minum hampir tersedak. “Apa wajahku terlihat menyukainya?” tanya Aiden kembali. Julian maupun Jacob menggeleng. “Tidak bisa diukur dari wajahmu. Tapi kepedulianmu. Kau sangat peduli pada…” Jacob mengernyit. “Siapa namanya tadi…” Jacob mencoba mengingat. Ia tadi membaca kok nam tag Raini hanya saja lupa. “Raini..” lirihnya. “Ya, Raini. Kau peduli sekali dengan dia.” Aiden menatap mereka berdua. “Jadi…” Ia menceritakan bagaimana Raini datang ke rumahnya. Bagaimana hubungannya dengan Raini. Mereka mengangguk paham. “Pantas saja kau begitu peduli. Karena itu memang perintah orang tuamu.” Jacob mengangguk pelan. “Tapi bisa sangat pas begitu ya..” lirihnya. “Kalian bertemu sebelum dia datang ke rumahmu.” “Sepereti takdir yang sengaja membuat kalian bertemu…” Jacob tersenyum. Aiden menggeleng pelan. tidak pernah berpikir terlalu jauh seperti itu. “Kalau kalian terlihat dekat…” Jacob menatap Aiden. “Ada peremp

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 613

    Jacob mengernyit… “Tapi…” menatap Raini dari atas hingga bawah. “Dari wajahnya memang pantas dibuli.” Raini mengerjap. “Apa maksudmu kak?” tanya Raini. Raini mendekati Aiden. “Mereka temanmu kan? Berarti umur mereka diatas kita ya kan?” tanyanya memastikan. Aiden menjauh. Malah duduk meninggalkan Raini yang masih berdiri sembari nyengir. Julian memandang Raini. “Beritahu aku saja siapa yang membulimu.” Julian mengangkat tangannya. “Aku akan menghajarnya, hitung-hitung latihan.” Raini menutup bibirnya yang reflek terbuka. Kemudian memberikan jempolnya. “Kamu keren kak!” mengangguk dan memberikan dua jempolnya tanpa ragu. Dengan tatapan yang berbinar dan kagum. Julian menoleh ke samping. mencoba menahan senyumnya. Dari wajahnya memang terlihat sumringah setelah dipuji. Jacob mengerjap. tidak mau kalah dengan Julien. “Beritahu aku—” Julian menoleh. “Tidak usah meniruku.” Jacob berdehem pelan. “Beritahu pada semua orang yang berniat membulimu, bahwa..” Menunj

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 612

    PESAN MOM. [JAGA RAINI SEPERTI ADIK KAMU SENDIRI!] Aiden berdiri… Di atas tribun. Di lapangan basket ini, anak baru dikumpulkan. Tapi melihat 5 anak dibariskan sendiri. Mereka diberi wejangan oleh anak osis. Aiden menatap perempuan yang mencatat dengan sungguh-sungguh. Mendengarkan anggota osis itu berbicara dengan serius. Tak lama mereka pergi… Entah ke mana… Aiden mengedikkan bahu dan memilih pergi saja daripada di sini. sepertinya dia bisa mengatasi semuanya sendiri. Apakah ini waktunya pergi saja ke rooftop dan bermain game di sana? Aiden berjalan keluar dari lapangan. Namun langkahnya malah tertahan dan mengikuti perempuan yang sedang berjalan itu. Raini terus berjalan—meminta tandatangan pada setiap siswa yang ia lewati. Aiden masih mengikutinya dari belakang. Sampai Raini masuk area kantin. Di sana sangat banyak siswa yang sedang makan siang. Aiden berdiri santai dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku. Masih menatap Raini yang perlahan meminta

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 611

    Hari semakin berjalan… Dan akhirnya Raini diterima… Dengan segala kerja kerasnya belajar dan didukung oleh prestasinya di sekolahnya dulu. Akhirnya Raini masuk ke Winston highschool. “ini hari pertama kamu. Biar di antar sopir saja ya?” tanya Agatha. Raini menggeleng. “Raini sangat senang Aunty membelikan sepeda listrik ini. Raini mau menggunakannya dengan baik. karena itu Raini berangkat menggunakan skuter ini saja.” Sebagai hadiah karena Raini berhasil masuk ke Winston highschool dengan hasil jerih payah sendiri. Agatha memberikan sebuah sepeda listrik berwarna pink. Tidak lupa helm yang berwarna pink juga. Tidak tahu kenapa Agatha selalu membelikan Raini barang berwarna pink. Yang pasti barang berwarna pink itu terlihat sangat lucu. “Kamu tidak malu kan menggunakan barang-barang dari aunty?” tanya Agatha melihat Raini yang menggunakan barang pembeliannya. Lucu sih… Tapi kalau Raini merasa risih, Agatha tidak akan memaksanya. Mungkin bisa disimpan atau di pakai

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 610

    “Kau baik-baik saja?” tanya Raini yang juga kaget melihat Aiden terjatuh. Aiden berdecak pelan. ia menepis pelan tangan Raini yang terulur ingin membantunya. Raini mencebikkan bibirnya. mengambil lagi tangannya… “Aku bukan hantu loh. Kenapa kau begitu terkejut?” tanya Raini. Aiden memasukkan tangannya di dalam saku. Menatap Raini heran. “Kenapa kau di sini?” tanyanya. “Aku anak bibi Mina yang baru datang.” Raini tersenyum. kemudiang mengepalkan tangannya dan mengulurkannya pada tangan Aiden. Karena tadi tidak mau bersalaman, yasudah tos saja. “Aku Raini, salam kenal, Aiden.” Aiden menyipitkan mata. “kau tahu aku?” Raini mengangguk. “Tentu saja. Aunty Agatha menceritakanmu. Kita juga seumuran. Oh kau lebih tua beberapa bulan denganku.” “oh ya, kau sungguh hebat ya..” Raini belum selesai tapi perhatiannya teralihkan pada kaki Aiden. “Kakimu sudah sembuh? Kau baik-baik saja?” tanya Raini. Aiden menggendong kucing dan dibawanya duduk. “Sudah,” balas Aiden. Ra

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 609

    Seorang perempuan sedang melihat kamar barunya. Sangat bagus. meskipun kamar ini berada di belakang… Tapi sangat luas… Kamarnya yang tiba-tiba menajdi serba pink. Tapi perempuan itu sangat menyukainya. “Bagaimana kamu suka?” tanya Agatha yang berada di belakang perempuan itu. Gadis itu terhenyak sebentar. “Suka nyo..nya…” Agatha mengerucutkan bibirnya. “Jangan memanggilku seperti itu. panggil aku aunty saja..” “Kamu anak sahabatku..” Agatha mendekat dan memeluk gadis itu. “Senang sekali bisa bertemu dengan kamu secara langsung.” Gadis itu tersenyum. “Kamu tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik, Raini.” Raini Maheswari… Putri dari Mina yang cantik… Dengan rambut panjang hitam yang sedikit bergelombang. “Baik.. aunty..” Agatha tersenyum. “Jangan ikut bekerja di sini. kamu fokus saja belajar…” Agatha sangat senang bisa bertemu dengan Raini. Dari dulu ia mendambakan ingin memiliki seorang anak perempuan. Tapi ternyata… Usahanya tidak berhasil. Hingga

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 608

    “Agatha!” “Hai!” Agatha memeluk Mina. Mina, sahabatnya yang dulu juga bekerja sebagai maid di rumahnya. Sudah lama sekali tidak bertemu dengan Mina. Bahkan mereka kehilangan kontak. Tidak tahu apa yang terjadi pada Mina. Tapi melihat wanita itu baik-baik saja membuat Agatha lega. “Kau baik-baik saja?” tanya Agatha membawa Mina masuk ke dalam. “Aku masih ingat kau akan berkunjung ke sini saat ada waktu. Tapi kau tidak pernah datang.” Agatha berdecak. Mina tersenyum pelan. “Maaf..” “Kau baik-baik saja kan?” tanya Agatha. Mina mengangguk. ia berdiri ketika Gio datang. Berjabat tangan dengan formal… “Maaf kalau aku datang tiba-tiba…” “Tidak masalah.” Agatha menoleh ke belakang. “Anggun juga masih bekerja di sini.” “Sebenarnya..” Mina ragu untuk mengungkapkan keinginannya datang ke sini. “Sebenarnya aku ingin minta bantuan kalian.” Dengan malu-malu. “Katakan saja.” Agatha saling berpandang dengan Gio sebelum mengangguk. “Bolehkah aku bekerja di sini lagi?” tanya

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 607

    Arena jalanan yang semula sepi kini ramai dengan orang-orang. Ada banyak sekali motor yang berjajar. Aiden bersama Julian dan Jacob. Bisa dibilang Aiden dan Jacob raja jalanan. Aiden yang baru belajar motor saja bisa langsung mengendarinya dengan mudah. Bahkah memenangkan balapan liar ini. Diam-diam membeli motor dengan uangnya sendiri. Aiden berada di atas motornya yang berwarna hitam. Helmnya sudah terpasang di kepalanya dengan pas. Banyak orang yang berjajar di tepi jalanan. Mereka menanti siapakah yang akan menang kali ini. Bendera dikibarkan kemudian dihitung mundur. Dan Bruuum! Dua motor melaju dengan sangat kencang. Aiden sangat fokus pada pertandingan kali ini. Tapi motor di sampingnya itu tidak bisa menyalipnya dan malah mendekatinya. Aiden berusaha menghindar namun sayang… Motor itu menyesek samping motornya hingga ia oleng… BRAAAK! Aiden terjatuh… Gelap… Ia memejamkan mata—tubuhnya tergeletak dengan motor yang berada di sampingnya. Bunyi

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 606

    “Jangan keluyuran Aiden. Kamu akan ujian semester…” ucap Gio yang berada di meja makan. Aiden yang semula memakan makanan dengan tenang kini berhenti. “Walaupun aku keluyuran nilaiku akan tetap bagus..” Gio menghela napas. “Aiden kamu belajar di rumah. Kami itu kawatir.” Aiden mengambil tasnya. Berjalan begitu saja meninggalkan ruang makan. “Aiden!” panggil Gio. “Kamu tidak mendengarkan Dad?” tanya Gio. Aiden memutar tubuhnya. “Yang Dad butuhkan nilai dan prestasi yang bagus kan?” tanyanya. “Aiden sudah melakukannya. Aiden memberikan semua yang kalian inginkan.” “Sekarang..” Aiden menatap ayahnya itu. “Aiden hanya ingin melakukan apapun yang Aiden ingin lakukan.” Gio menggeleng. “Dad tidak akan mengijinkan jika itu hal yang buruk. Dad akan menentang kegiatan buruk kamu di luar sana…” Aiden mengernyit. “Hal buruk itu membuatku senang daripada di rumah..” “Aiden, Mom akan pensiun. Mom akan sering di rumah. kita bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama..” Agat

DMCA.com Protection Status