Share

Chapter 23

Author: Iamyourhappy
last update Last Updated: 2024-06-18 14:25:27

“Gak perlu.” Tegas Ethan.

Mendorong tubuh Bobby sampai terjungkal dan hampir tercebur ke dalam kolam.

“Ethan anjingg!!” marah-marah Bobby.

Ethan menunduk—menempelkan bibirnya dengan bibir Aluna. Memberikan gadis itu nafas buatan hingga Aluna tersedak dan mengeluarkan air. Aluna menepuk pelan dadanya. Tubuhnya menggigil.

Aluna hanya dapat melihat Ethan yang berada di hadapannya.

“Drama.” Ethan melepaskan Aluna.

Aluna meneteskan air mata. Dirinya hampir mati dan Ethan bilang dirinya drama? Ethan pergi bersama teman-temannya meninggalkan Aluna.

Sebelum itu ada laki-laki yang mendekatinya.

“Sudah jangan menangis. Minum susumu saja.” Bobby memberikan susu itu pada Aluna.

“Ethan yang menyelamatkanmu. Dia sebenarnya tidak terlalu jahat.”

Aluna hanya diam saja. Menatap susu yang ditaruh Bobby di depannya. Aluna sesenggukan dengan tangisnya.

Tubuhnya menggigil—pada akhirnya dirinya sendirian. Bersama dengan penderitaannya yang sekaan tidak pernah ada habisnya.

Ingatan it
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 24

    “Aku tidak tahu kau asisten Ethan.” Grace mengulurkan tangan. “Aku Grace, tunangan Ethan.” Aluna tidak tahu apapun tentang kehadiran Grace sekarang. Wanita cantik itu sekarang berdiri di hadapannya sambil mengulurkan tangan. Aluna menyambut uluran tangan Grace. “Aluna, Miss.” “Kenapa kemarin kau ada di restoran yang sama dengan Ethan?” pertanyaan Grace yang penuh selidik.Deg!Pikiran Aluna mendadak kosong. “Sa-saya.. ada pekerjaan sebentar miss.”Tak lama Grace mengangguk. “Ethan memang sibuk. Pantas saja dikejar karyawannya.” “Karena kita sering bertemu. Mungkin kita bisa berteman.”Berteman? Bagaimana bisa?! Jerit Aluna dalam hati. Aluna tersenyum canggung. “Tapi saya seperti ini, Miss—” Aluna menggeleng. “Maksud saya, saya hanya pegawai. Saya tidak pantas berteman dengan anda.” Grace mengernyit—tubuhnya maju ke depan. Dengan kedua tangan yang bertopang pada meja. “Aku tidak masalah berteman dengan siapapun.” Grace mundur. “Apa kau tidak ingin berteman denganku?” Grace men

    Last Updated : 2024-06-18
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 25

    Setelah terjadi kesalahpahaman yang ambigu itu—Grace dan Ethan berada di ruangan. Karena tujuan utama Grace memang itu, menemui Ethan tunangannya! Tapi entah bagaimana malah merumpi dengan Aluna. “Katakan tujuanmu apa?” tanya Ethan duduk di sofa dengan santai. Tanpa mau memandang Grace sedikitpun. “Sebagai perayaan ulang tahunmu, aku ingin jalan-jalan ke pantai. Kita juga harus menginap. Aku sudah menyewa Vila dan memberitahu teman-temanmu. Aku menyuruh mereka datang. Pokoknya kita harus ke sana.” “Apa?” Ethan mengernyit. “Kau melakukannya tanpa sepengetahuanku?” Grace mendongak. “Untuk merayakan ulang tahunmu, Ethan. Selama ini kau tidak pernah merayakan ulang tahunmu dengan benar.” “Sekarang kita harus merayakannya dengan benar.” Ethan menatap tajam Grace. “Siapa yang memberimu ijin untuk melakukannya?” “Siapa yang bilang mau?” tanyanya semakin tajam. “Ta-tapi Ethan, kita harus melakukan banyak hal supaya bisa saling menyukai.” Grace bangkit. Grace mengambil

    Last Updated : 2024-06-19
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 26

    “Akh!” pekik Grace karena didorong Ethan menjauh. Ethan melirik Aluna sebentar sebelum mengusap bibirnya yang dicium oleh Grace. Sial dirinya merasa berdosa dicium oleh Grace!Aluna menunduk. “Maaf, Sir. Maaf tadi saya sudah mencoba mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban. Maaf saya langsung masuk karena ada berkas yang harus anda tandatangani.”“Mana berkasnya?” Ethan mengulurkan tangan meminta dokumen yang dibawa oleh Aluna. Aluna memberikan dokumen tersebut. “Aluna kau ikut denganku!” ucap Grace menggebu-gebu. “Kau ikut ke pantai, denganku, dengan Ethan dan teman-teman Ethan!” Ethan dan Aluna saling berpandang sebelum menjawab Grace bersamaan. “Tidak!” jawab bersamaan Ethan dan Aluna. “Kenapa….” Grace menghentakkan kakinya. “Aluna harus ikut. Katanya kau temanku sekarang.” Menunjuk Aluna. “Tidak.” Ethan melotot. “Aluna tidak boleh ikut,” ucapnya dengan garang. Grace semakin tidak terkendali. “Aku tidak mau pergi.” Bersendekap. “Pokoknya Aluna harus ikut!” teriaknya. Ethan

    Last Updated : 2024-06-19
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 27

    Dengan penolakan Aluna, tidak membuat Ethan berhenti. Pria itu semakin gencar menggoda Aluna. Sepenuhnya—kemeja yang digunakan Aluna terlepas. “Sir..” lirih Aluna ketika jemari Ethan yang menyentuh titik sensitifnya di bawah sana. “Kau melupakan sesuatu Aluna,” bisik Ethan. “E-ethan..” lirih Aluna lagi. Desahannya semakin tidak bisa dikendalikan. Tubuhnya bergerak gelisah seiring dengan dorongan dari bawah pantatnya. “Jangan di sini,” Aluna menggeleng. “Tapi aku ingin.” Ethan mengangkat tubuh Aluna ke atas meja. “Bagaimana jika ada orang yang melihat?” “Aku sudah mengunci pintunya.” Ethan mengusap pipi Aluna. Dengan cepat menurunkan celananya. “I want you Aluna!” menarik tengkuk Aluna dan kembali mencium kembali wanita itu. Suhu udara di sekitar mereka seolah memanas. Membakar gairah mereka berdua. Aluna hanya bisa pasrah. Yang ia lakukan hanyalah menikmati atas apa yang Ethan lakukan padanya. “Shhht…” Ethan mengeram ketika miliknya sepenuhnya memenuhi mili

    Last Updated : 2024-06-19
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 28

    Jantung Aluna hampir copot 1 jam yang lalu! Saat Victor mengetuk pintu ruangan. Untungnya Ethan dengan cepat menariknya bersembunyi di toilet. Fyuuh! Aluna kembali ke Apartemen setelah bekerja seharian di kantor. Ia membuka ponselnya—melihat foto Gio yang tengah bermain dengan anak-anak lainnya. “Dia terlihat bahagia.” Gio yang ceria meski tidak bisa bermain dengan bebas seperti anak yang lain. “Mama…..!” sapa bocah yang begitu riang. “Halo, sayang.” Aluna tersenyum. “Gimana kabar kamu?” “Mama kapan pulang? Gio kangen Mama..” Gio terlihat sedih. Dari raut wajah yang hanya dilihat dari layar telepon itu, membuat Aluna juga ikut sedih. “Akhir bulan Mama pulang. Kamu baik-baik ya di rumah. Jangan males makan sama minum obat.” Hanya berbicara dengan anaknya membuat Aluna merasa lebih baik. Aluna berusaha tegar dan bersikap baik-baik saja. “Mama, mama lelah?” tanya Gio. Aluna menggeleng. “Hanya lelah karena bekerja. Tapi Mama baik-baik saja.” Aluna membaringkan t

    Last Updated : 2024-06-19
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 29

    Akhirnya waktu liburan sampai juga. Namun, Aluna tidak bisa pulang dulu karena diajak ke pantai oleh Grace. Aluna kira tidak banyak orang yang ikut. Ternyata, teman Ethan Wiliam dan Bobby juga ikut. Dua pria itu membawa wanita, yang entah memang kekasih atau sekedar wanita panggilan. Aluna mengangkat kopernya sendiri dari dalam bagasi. Berjalan menuju Villa yang digunakan mereka menginap. “Hei!” seseorang menyenggol bahu Aluna. “Tubuhmu besar, Bobby!” Aluna hampir saja terjungkal karena sapaan keras pria itu. Bobby tertawa. “Tubuhmu saja yang dari dulu kecil!” “Jangan ganggu aku jika kau tidak membantuku.” Aluna menatap horor Bobby. Aluna menyeret kopernya tanpa bantuan siapapun.“Aku penasaran.” Bobby berbisik. “Bagaimana kau akrab dengan Grace? Kau tidak takut?” Aluna terdiam sebentar. “Takut..” “Tapi aku tidak punya pilihan.” “Ethan bajingan memang,” umpat Bobby. Aluna mendengus. “Bukan hanya Ethan, tapi ka-li-an!” tekannya. “Aku tidak sebajingan Ethan,” balas Bobby.

    Last Updated : 2024-06-20
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 30

    “Kenapa kamu di sini?” tanya Aluna sambil menatap sekitar. “Kembalilah ke kamar kamu. Grace pasti mencari kamu.” Ethan hanya diam sebelum melangkah dan menarik Aluna sampai masuk ke dalam kamar. “Ethan—” Aluna terserentak. Apalagi ketika ingin berbicara, Ethan telah mengunci pintu. “Ethan jangan sembarangan bertindak. Ada banyak orang di sini.” Aluna menghela nafas. Dirinya sungguh dilanda ketakutan! “Aku tidak peduli.” Ethan mendekat. Mengusap pipi Aluna. “Kau tahu apa kesalahanmu?” Aluna mendongak. “Tahu.” “Apa?” Ethan mendekat—membuat Aluna mundur sampai membentur tembok. “Aku mengobrol dengan Bobby. Tapi itu bukan kesalahan—” Aluna terdiam sebentar saat menyadari dirinya sepenuhnya berada di dalam kurungan pria itu. “Bobby teman kamu. Aku tidak mengobrol dengan pria lain, karena dia teman kamu. Dia juga tidak punya maksud lain selain hanya mengajakku bicara.” “Meskipun dia temanku, tetap saja kalian tidak boleh berbicara terlalu lama.” Ethan yang penuh dengan

    Last Updated : 2024-06-20
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 31

    Mendengar teriakan yang menggelegar dari balik pintu itu, membuat Aluna gelagapan. “Sembunyi!” menarik tubuh Ethan yang besar itu agar bangun. Sayangnya Ethan tidak semudah itu mau menuruti Aluna. “Ethan!” bisik Aluna. “Ayo sembunyi!” Tubuh Aluna yang kecil ini harus berperang dengan tubuh Ethan yang besar dan tinggi menjulang. Ia mendorong tubuh Ethan masuk ke dalam kamar mandi. “Sial,” umpat Ethan. Aluna berjinjit—mengecup bibir pria itu dengan singkat. “Jangan marah. Aku yakin ini tidak akan lama.” Kemudian menutup pintu kamar mandi. Aluna mengatur nafasnya terlebih dahulu sebelum membuka pintu kamar. “Hai,” sapanya pada Grace yang sudah berdiri di hadapannya. “Aluna aku ingin memberimu sesuatu.” Grace langsung masuk begitu saja. Aluna dengan was-was mengikut Grace. “Aku memberimu bikini.” Grace menaruh paper bag itu di atas kasur. “Bikini?” tanya Aluna dengan kaget. “Iya.” Grace mengambil bikini tersebut dari dalam paper bag. “Aku membelinya, tapi

    Last Updated : 2024-06-20

Latest chapter

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 586

    “Kalian anaknya?” tanya pria itu sembari menatap ibu Agatha. Ibu Agatha menarik tangan pria itu. “Jangan bicara di sini.” Agatha langsung berdiri. “Tunggu!” Agatha mengejar ibunya dan pria itu yang keluar dari restoran. “Mintalah pada anakmu untuk membantu kami!” pria itu berteriak pada ibu Agatha. “Aku akan membantumu… jangan libatkan anak-anakku.” Agatha terdiam. Kemudian segera mendekat. “Apa hubungan ibu dengan pria ini?” tanya Agatha. Pria itu nampak masih muda. Agatha tidak yakin, hubungan apa yang dimiliki oleh ibunya dengan pria itu. Tidak mungkin kan kekasih ibunya. Agatha tidak masalah jika ibunya punya kekasih atau bahkan akan menikah lagi, tapi jangan pria yang terlalu muda seperti ini. “Agatha kamu kembali ke dalam..” Ibu Agatha mendorong pelan Agatha agar kembali. Agatha kekeh tidak mau. “Urusan ibu, urusanku juga. Jika ada yang menyakiti ibu, maka aku akan menyakitinya kembali.” Agatha malah memasang badan di depan pria itu. “Ada apa denganmu. Kena

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 585

    Minggu selanjutnya. Agatha dan Gio pergi menemui ibu Agatha. Agatha menatap satu restoran yang begitu ramai. “Jadi ini restoran itu ya…” Gio mengangguk. “Sangat ramai… sepertinya ibu memang pintar mengelola restoran. Dia bahkan punya banyak pegawai.” “Agatha!” ibu Agatha keluar dengan bahagia. Ia masih menggunakan celemek tapi langsung memeluk putrinya dengan gembira. “Ibu..” Agatha membalas pelukan ibunya. “Bagaimana kabar kamu.” Ibu Agatha menatap perut sang putri. “Bagaimana calon cucu ibu?” Agatha tertawa pelan. “Agatha baik, Bu.” Agatha menatap ibunya dengan seksama. Ibunya terlihat semakin cantik. kulit ibunya yang semakin cerah. Wajah itu terlihat semakin bersih. Agatha yakin, Ibunya merawat diri dengan baik setelah memiliki restoran. Agatha juga bersyukur ibunya memiliki restoran sehingga tidak perlu lagi bekerja sebagai pengepul ikan. “Menantu ibu…” menatap Gio. “Semakin tampan kamu.” mengusap pelan bahu Gio. Gio menunduk dan memeluk ibu Agatha.

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 584

    Aluna menyambut kedantangan anak dan menantunya dengan gembira. Jarang sekali mereka datang ke sini. Mereka sama-sama sibuk di kantor ia juga tidak heran… Agatha memeluk Aluna. “Bagaimana kabar mama?” tanya Agatha. Aluna mengangguk. “Mama baik. bagaimana dengan kamu?” tanyanya. “Agatha juga baik.” “Akhirnya kalian ke sini.” Ethan tersenyum kemudian mendekati Agatha. Memeluk menantunya seperti putrinya sendiri. “Kamu baik-baik saja? Gio tidak menyakiti kamu?” tanya Ethan pada Agatha. Agatha tertawa pelan. “Agatha baik, Pa.” “Pertanyaannya bisa lebih sopan?” tanya Gio yang memeluk pinggang Agatha dari samping. Ethan menepuk pelan bahu Gio. “Sudah dewasa ya kamu sekarang.” Gio mengangguk dengan bangga. “Sebentar lagi Gio juga akan menjadi ayah..” mengusap perut Agatha. “Wah..” Aluna berbinar. “Benarkah?” tanyanya. “Berapa bulan?” tanyanya. Ia mendekat—dan menyentuh perut menantunya. “Baru enam minggu,” balas Gio. Ethan memberikan jempolnya pada Gio. “Gerak c

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 583

    Gio dan Agatha benar-benar membeli durian. Bahkan Agatha tidak sabar memakannya. Saat ini mereka berada di dalam mobil. Dengan seluruh jendela mobil yang dibuka. Agatha membuka buah durian yang siap makan. Langsung saja baunya memenuhi seluruh mobil. Gio menyipitkan mata—ia sendiri tidak sanggup dengan baunya, apalagi sampai memakannya. Gio semakin terheran melihat Agatha yang begitu lahap memakan durian itu. “Kamu suka?” tanya Gio. Agatha mengangguk. kemudian mengambil durian itu dan menyodorkannya pada Gio. “Ini.” Gio menolak dan menggeleng. “Tidak, kamu saja yang makan.” Agatha mengedikkan bahu dan memakannya dengan lahap. Sampai habis… Tidak tersisa…. Tersisa bijinya saja. Gio mengambil tisu dan diusapkannya di bibir Agatha. membukakan botol minum. “Minum perlahan…” Gio tersenyum. melihat Agatha yang bahagia, juga membuatnya bahagia meski ia tidak tahan dengan baunya durian. Agatha menatap Gio. “Aku kenyang.” “Yasudah tidur saja..” Gio menutup jende

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 582

    Gio dan Agatha perjalanan pulang setelah bertemu dengan Julie dan Minjae. “Aku jadi kasihan ya.. pada Julie.” Menatap Gio yang berada di sampingnya. “Hm.” Gio hanya mengangguk. “Kamu bagaimana?” “Lumayan..” balas Gio. “Dia berkali-kali menunduk dan minta maaf. Aku jadi lumayan kasihan.” “Tapi kalau mengingat perbuatannya…” lirih Gio. Tangannya terulur mengambil tangan istrinya. “lumayan menyebalkan. Aku jadi tidak bisa menyentuhmu, tidak bisa tidur dengan tenang…” Agatha mengangguk. menyandarkan kepalanya di bahu Gio. “Tapi kalau dipikir itu bukan kesalahannya. Dia tidak tahu yang tidur dengan dia siapa…” “Dia harus menggugurkan kandungannya karena penyakit. Dia juga tidak bisa hamil lagi.” Agatha mengusap perutnya pelan. “Aku harap hidupnya bahagia bersama Minjae,” lirih Agatha. Gio mangut-mangut mendengar ocehan istrinya. “Sudah…” Gio mengusap pelan puncak kepala Agatha. “Jangan dipikirkan. Aku yakin Minjae akan membahagiakannya..” Agatha mendongak. mendadak b

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 581

    Ketika pertama kali datang, Agatha langsung menarik Julie untuk berbicara berdua. Julie memandang Agatha yang sudah berada di hadapannya. “Aku minta maaf. Aku sungguh menyesali perbuatanku pada kalian…” Julie menunduk dalam meminta maaf dari Agatha. “Aku sudah tahu semuanya…” lirih Agatha. “Ada hal yang ingin aku tanyakan padamu.” Julie mengangkat wajahnya. “Kau masih mencintai Gio?” tanya Agatha. Ya, Ia hanya ingin tahu apakah wanita ini masih mencintai suaminya atau tidak. Julie menggeleng. “Cinta ya…” Julie tersenyum. “Sekarang tidak lagi. memang dulu aku sangat mencintainya… itupun dulu. tapi saat aku bertemu kembali dengannya. rasanya biasa saja..….” lirih Julie. Agatha mengernyit. Apakah bisa dipercaya ucapan wanita ini. Tapi Agatha sepertinya tidak melihat Julie sedang berakting. “Seperti yang kau tahu. Aku dan Gio berkencan saat masih sekolah menengah. Kita berkencan dengan sehat. Tidak ada kontak fisik.. karena Gio yang menjaga diri sekali..” “Tapi sa

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 580

    “Kau gila?” tanya Gio pada Minjae yang berada di hadapannya. “Malam begini menggunakan kacamata hitam,” omel Gio. Tapi Gio menyadari dirinya banyak bicara dengan Minjae. Padahal dulu ia tidak pernah banyak menanggapi bicara pria itu. Minjae membenarkan letak kacamatanya. Ia bersandar dengan santai dan mengangkat cangkir kopinya. “Aku sedang tidak baik-baik saja. aku tidak ingin penggemarku melihat wajahku yang sedang tidak baik-baik saja ini,” jawab Minjae. Minjae dan Gio melirik Agatha dan Julie yang berada jauh. Dua perempuan itu berbicara sendirian. Karena itu permintaan Agatha yang ingin berbicara langsung dengan Julie. Agatha ingin berbicara empat mata dengan Julie tanpa campur tangan orang lain. Sedangkan Minjae dan Gio ditinggal berdua di sini.. Seperti seorang… Jangan membayangkan yang tidak-tidak. Gio menggeleng pelan. jangan sampai mereka dikira sedang berkencan. Apalagi restoran ini banyak digunakan untuk berkencan romantis. “Bilang saja kau digigi

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 579

    Julie memandang dirinya di hadapan cermin. Memastikan kalau penampilannya tidak ada yang salah. Julie menghela napas berkali-kali. Malam ini ia akan bertemu dengan Agatha dan Gio. Menyampingkan rasa malunya dan memilih untuk menghadapinya. “Kamu sangat cantik.” Minjae mengecup pelan leher Julie. “Ada satu fakta yang aku ketahui dari kamu….” Minjae memutar tubuh Julie. “Aku semakin ingin melindungi kamu. kamu bukan dengan sengaja menggugurkan kandungan kamu. Tapi karena sebuah penyakit..” Julie terdiam dengan tatapan yang kosong. “Kamu sudah tahu semuanya…” Minjae mengangguk. “Apa lagi yang kamu tahu?” tanya Julie. “Kamu terpaksa melakukan aborsi karena ada penyakit yang berada di perut kamu. Aku tidak tahu lebih detail penyakit apa… mangkanya aku ingin tanya, agar aku bisa membantu kamu.” Minjae mengambil tangan Julie. “Dokter di Kore juga banyak yang bagus. Kita bisa periksa di sana.” Julie tersenyum tipis. Sebelum ia berkata—ia menatap Minjae lebih dahulu.

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 578

    “Bagaimana keadaanmu..” Mina datang membawa banyak buah untuk Agatha. Agatha mengedikkan bahu. “Seperti yang kau lihat..” Mina menaruh buah-buahan itu di atas nakas. “Mau aku kupaskan jeruk?” tanyanya. Agatha mengangguk. “Apa Gio menyuruhmu ke sini?” tanya Agatha. Mina mengangguk. “Hm. Tapi aku memang ada niat untuk ke sini menemanimu.” Mina mengupaskan jeruk untuk Agatha. memberikan jeruk itu sehingga Agatha bisa langsung makan. “Aku harap bayimu selalu sehat.” Mina menatap Agatha. “Ada saja yang menimpamu..” Agatha menghela napas. “Aku sendiri juga tidak tahu..” “Aku sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan..” lirih Mina. “Kenapa?” tanya Agatha. “Kau terlihat serius sekali…” Mina tersenyum. “Sebenarnya aku dan kekasihku akan menikah. dia sudah melamarku…” “Waah kapan kau akan menikah?” tanya Agatha. “Kau terlihat bahagia..” Mina mengangguk. “Aku sangat bahagia..” “Mau di mana kau menikah?” tanya Agatha. “Aku akan memberimu sponsor.” Mina berdecak. “Tidak

DMCA.com Protection Status