Share

Chapter 25

Penulis: Iamyourhappy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Setelah terjadi kesalahpahaman yang ambigu itu—Grace dan Ethan berada di ruangan.

Karena tujuan utama Grace memang itu, menemui Ethan tunangannya!

Tapi entah bagaimana malah merumpi dengan Aluna.

“Katakan tujuanmu apa?” tanya Ethan duduk di sofa dengan santai.

Tanpa mau memandang Grace sedikitpun.

“Sebagai perayaan ulang tahunmu, aku ingin jalan-jalan ke pantai. Kita juga harus menginap. Aku sudah menyewa Vila dan memberitahu teman-temanmu. Aku menyuruh mereka datang. Pokoknya kita harus ke sana.”

“Apa?” Ethan mengernyit. “Kau melakukannya tanpa sepengetahuanku?”

Grace mendongak. “Untuk merayakan ulang tahunmu, Ethan. Selama ini kau tidak pernah merayakan ulang tahunmu dengan benar.”

“Sekarang kita harus merayakannya dengan benar.”

Ethan menatap tajam Grace. “Siapa yang memberimu ijin untuk melakukannya?”

“Siapa yang bilang mau?” tanyanya semakin tajam.

“Ta-tapi Ethan, kita harus melakukan banyak hal supaya bisa saling menyukai.” Grace bangkit.

Grace mengambil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 26

    “Akh!” pekik Grace karena didorong Ethan menjauh. Ethan melirik Aluna sebentar sebelum mengusap bibirnya yang dicium oleh Grace. Sial dirinya merasa berdosa dicium oleh Grace!Aluna menunduk. “Maaf, Sir. Maaf tadi saya sudah mencoba mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban. Maaf saya langsung masuk karena ada berkas yang harus anda tandatangani.”“Mana berkasnya?” Ethan mengulurkan tangan meminta dokumen yang dibawa oleh Aluna. Aluna memberikan dokumen tersebut. “Aluna kau ikut denganku!” ucap Grace menggebu-gebu. “Kau ikut ke pantai, denganku, dengan Ethan dan teman-teman Ethan!” Ethan dan Aluna saling berpandang sebelum menjawab Grace bersamaan. “Tidak!” jawab bersamaan Ethan dan Aluna. “Kenapa….” Grace menghentakkan kakinya. “Aluna harus ikut. Katanya kau temanku sekarang.” Menunjuk Aluna. “Tidak.” Ethan melotot. “Aluna tidak boleh ikut,” ucapnya dengan garang. Grace semakin tidak terkendali. “Aku tidak mau pergi.” Bersendekap. “Pokoknya Aluna harus ikut!” teriaknya. Ethan

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 27

    Dengan penolakan Aluna, tidak membuat Ethan berhenti. Pria itu semakin gencar menggoda Aluna. Sepenuhnya—kemeja yang digunakan Aluna terlepas. “Sir..” lirih Aluna ketika jemari Ethan yang menyentuh titik sensitifnya di bawah sana. “Kau melupakan sesuatu Aluna,” bisik Ethan. “E-ethan..” lirih Aluna lagi. Desahannya semakin tidak bisa dikendalikan. Tubuhnya bergerak gelisah seiring dengan dorongan dari bawah pantatnya. “Jangan di sini,” Aluna menggeleng. “Tapi aku ingin.” Ethan mengangkat tubuh Aluna ke atas meja. “Bagaimana jika ada orang yang melihat?” “Aku sudah mengunci pintunya.” Ethan mengusap pipi Aluna. Dengan cepat menurunkan celananya. “I want you Aluna!” menarik tengkuk Aluna dan kembali mencium kembali wanita itu. Suhu udara di sekitar mereka seolah memanas. Membakar gairah mereka berdua. Aluna hanya bisa pasrah. Yang ia lakukan hanyalah menikmati atas apa yang Ethan lakukan padanya. “Shhht…” Ethan mengeram ketika miliknya sepenuhnya memenuhi mili

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 28

    Jantung Aluna hampir copot 1 jam yang lalu! Saat Victor mengetuk pintu ruangan. Untungnya Ethan dengan cepat menariknya bersembunyi di toilet. Fyuuh! Aluna kembali ke Apartemen setelah bekerja seharian di kantor. Ia membuka ponselnya—melihat foto Gio yang tengah bermain dengan anak-anak lainnya. “Dia terlihat bahagia.” Gio yang ceria meski tidak bisa bermain dengan bebas seperti anak yang lain. “Mama…..!” sapa bocah yang begitu riang. “Halo, sayang.” Aluna tersenyum. “Gimana kabar kamu?” “Mama kapan pulang? Gio kangen Mama..” Gio terlihat sedih. Dari raut wajah yang hanya dilihat dari layar telepon itu, membuat Aluna juga ikut sedih. “Akhir bulan Mama pulang. Kamu baik-baik ya di rumah. Jangan males makan sama minum obat.” Hanya berbicara dengan anaknya membuat Aluna merasa lebih baik. Aluna berusaha tegar dan bersikap baik-baik saja. “Mama, mama lelah?” tanya Gio. Aluna menggeleng. “Hanya lelah karena bekerja. Tapi Mama baik-baik saja.” Aluna membaringkan t

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 29

    Akhirnya waktu liburan sampai juga. Namun, Aluna tidak bisa pulang dulu karena diajak ke pantai oleh Grace. Aluna kira tidak banyak orang yang ikut. Ternyata, teman Ethan Wiliam dan Bobby juga ikut. Dua pria itu membawa wanita, yang entah memang kekasih atau sekedar wanita panggilan. Aluna mengangkat kopernya sendiri dari dalam bagasi. Berjalan menuju Villa yang digunakan mereka menginap. “Hei!” seseorang menyenggol bahu Aluna. “Tubuhmu besar, Bobby!” Aluna hampir saja terjungkal karena sapaan keras pria itu. Bobby tertawa. “Tubuhmu saja yang dari dulu kecil!” “Jangan ganggu aku jika kau tidak membantuku.” Aluna menatap horor Bobby. Aluna menyeret kopernya tanpa bantuan siapapun.“Aku penasaran.” Bobby berbisik. “Bagaimana kau akrab dengan Grace? Kau tidak takut?” Aluna terdiam sebentar. “Takut..” “Tapi aku tidak punya pilihan.” “Ethan bajingan memang,” umpat Bobby. Aluna mendengus. “Bukan hanya Ethan, tapi ka-li-an!” tekannya. “Aku tidak sebajingan Ethan,” balas Bobby.

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 30

    “Kenapa kamu di sini?” tanya Aluna sambil menatap sekitar. “Kembalilah ke kamar kamu. Grace pasti mencari kamu.” Ethan hanya diam sebelum melangkah dan menarik Aluna sampai masuk ke dalam kamar. “Ethan—” Aluna terserentak. Apalagi ketika ingin berbicara, Ethan telah mengunci pintu. “Ethan jangan sembarangan bertindak. Ada banyak orang di sini.” Aluna menghela nafas. Dirinya sungguh dilanda ketakutan! “Aku tidak peduli.” Ethan mendekat. Mengusap pipi Aluna. “Kau tahu apa kesalahanmu?” Aluna mendongak. “Tahu.” “Apa?” Ethan mendekat—membuat Aluna mundur sampai membentur tembok. “Aku mengobrol dengan Bobby. Tapi itu bukan kesalahan—” Aluna terdiam sebentar saat menyadari dirinya sepenuhnya berada di dalam kurungan pria itu. “Bobby teman kamu. Aku tidak mengobrol dengan pria lain, karena dia teman kamu. Dia juga tidak punya maksud lain selain hanya mengajakku bicara.” “Meskipun dia temanku, tetap saja kalian tidak boleh berbicara terlalu lama.” Ethan yang penuh dengan

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 31

    Mendengar teriakan yang menggelegar dari balik pintu itu, membuat Aluna gelagapan. “Sembunyi!” menarik tubuh Ethan yang besar itu agar bangun. Sayangnya Ethan tidak semudah itu mau menuruti Aluna. “Ethan!” bisik Aluna. “Ayo sembunyi!” Tubuh Aluna yang kecil ini harus berperang dengan tubuh Ethan yang besar dan tinggi menjulang. Ia mendorong tubuh Ethan masuk ke dalam kamar mandi. “Sial,” umpat Ethan. Aluna berjinjit—mengecup bibir pria itu dengan singkat. “Jangan marah. Aku yakin ini tidak akan lama.” Kemudian menutup pintu kamar mandi. Aluna mengatur nafasnya terlebih dahulu sebelum membuka pintu kamar. “Hai,” sapanya pada Grace yang sudah berdiri di hadapannya. “Aluna aku ingin memberimu sesuatu.” Grace langsung masuk begitu saja. Aluna dengan was-was mengikut Grace. “Aku memberimu bikini.” Grace menaruh paper bag itu di atas kasur. “Bikini?” tanya Aluna dengan kaget. “Iya.” Grace mengambil bikini tersebut dari dalam paper bag. “Aku membelinya, tapi

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 32

    Duduk di sebuah bangku sendirian. Menggunakan kaos dan celana pendek. Mengamati orang-orang yang sedang berpasangan. Betapa mengenaskan menjadi Aluna. Melihat wanita di sini yang menggunakan bikin begitu seksi. Mereka terlihat percaya diri menggunakan kain yang begitu minim itu. Ada pria yang tidak tahu malu! Wiliam itu memang tidak tahu malu dari dulu. Lihat saja, dibangkunya berseama seorang wanita dan berciuman dengan mesra. Aduh! Jika saja ada polisi lewat, mereka bisa ditangkap karena bermesraan di tempat umum!Aluna menyeruput jusnya dengan menatap hamparan laut di hadapannya. Tuk!Kepalanya dilembar oleh bungkus snack dari samping. “Wlee.” Bobby mengejeknya. Aluna berdecak. Menatap pria itu tajam dan menunjukkan jari tengahnya. “Kasihan,” ucap Bobby pelan namun bisa didengar oleh Aluna. Aluna mengepalkan tangannya ke atas. “Mau aku hajar?” Bobby itu paling suka menjahili Aluna. Ada saja tingkahnya yang membuat Aluna kesal setengah mati. Pria itu kembali melempar Alun

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 33

    “Apa aku terlambat?” tanyanya. Grace memeluk pria itu. “Sangat terlambat, kak. Kau sangat terlambat.” Gerald tersenyum. “Apa kau bersenang-senang di sini?” tanyanya. “Lumayan.” Grace menarik Aluna. “Ini temanku, Aluna. Dia bekerja di Winston.” Gerald memandang Aluna dari atas hingga bawah sebelum mengulurkan tangannya. “Gerald, kakak Grace.” “Aluna,” Menjabat tangan Gerald. Namun Aluna begitu terkejut saat Gerald tiba-tiba mencium punggung tangannya. “Nama yang cantik seperti orangnya.” Gerald tersenyum manis. “Kalian bersama saja. Aluna kakakku ini belum menikah dan tidak sedang menjalin hubungan dengan siapapun.” Grace malah mempromosikan kakaknya. “Aluna aku harap kau tidak punya kekasih. Kalau pun punya, aku yakin kekasihmu tidak lebih hebat dan tampan dari kakakku.” “A-aku—” bibir Aluna terasa begitu kelu. Semua orang sedang menatapnya. Apalagi pria yang berdiri tidak jauh dari mereka. Seorang pria yang menatapnya begitu tajam. “Sebenarnya aku..” Aluna t

Bab terbaru

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 466

    Semuanya berjalan dengan lancar. Gio yang melindungi Agatha sehingga membuat Agatha benar-benar aman. Namun, Mereka tidak bertemu beberapa hari karena Gio yang ada urusan bisnis di luar negeri. Tapi katanya akan pulang hari ini, entah jam berapa. Agatha berada di dalam mobil—ia sampai di sebuah gedung. Acara yang didatangi adalah sebuah peluncuran produk baru dan peresmian kerja sama antara Harper Advertise dengan brand tersebut. Untuk itu Agatha begitu antusias. Agatha keluar dari mobilnya.. Masuk pelan ke dalam gedung. Ternyata sudah ada beberapa orang yang datang. Semuanya berjalan dengan lancar. Sampai seorang mc menyatakan dengan resmi akan terjalin kerja sama. “Untuk Ibu Agatha waktu dipersilahkan…” Agatha mengangkat micnya. Ia tersenyum ke depan. Namun pandangannya tertuju pada satu pria yang sedang berada di antara orang-orang yang hadir. Pria itu membawa sebuah buket bunga dan tengah tersenyum kepadanya. “Saya Agatha.. saya pemimpin Harper Adve

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 465

    21++ Memborgol kaki Agatha dengan sisi ranjang. Hingga kedua kaki Agatha terbuka dengan lebar. Agatha benar-benar tidak bisa bergerak. Matanya juga tertutup semuanya gelap. Namun ia menunggu apa yang akan dilakukan pria itu. Gio memasukkan jemarinya ke dalam milik Agatha. menekannya hingga membuat Agatha bergerak gelisah… “Ahh!” Agatha membuka bibirnya. Gio tersenyum miring. “Kau suka?” tanyanya. Agatha mengangguk. “Aku suka..” lirihnya. Gio menggerakkan jarinya maju mundur—menggoda milik Agatha. Agatha tidak bisa menahannya lagi—sampai pelepasannya datang juga. “Ahh!” desah Agatha ketika milik Gio mulai memenuhi miliknya. “Gio ahh!” Gio bergerak menghujam agatha lagi. Tangannya terulur mengusap pipi Agatha… Memasukkan jemarinya ke dalam bibir wanita itu. Gio terus bergerak menghujam Agatha. memenuhi milik wanita itu dengan miliknya terus menerus. Sampai ia menarik borgol di kaki Agatha. Ia mengangkat satu kaki Agatha dan kembali menghujam milik wanita i

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 464

    21++ “Sayang ahh ohhh!” Gio menekan miliknya ke dalam mulut Agatha. Membuat Agatha terdorong sampai membentur pantry. Tapi untungnya telapak tangannya bergerak dengan cepat melindungi belakang kepala Agatha. Agatha melakukan tugasnya—membuat Gio semakin tergila-gila dengannya. Agatha pastikan, Gio akan semakin menyukainya. “babe..” Gio menggerakkan pinggulnya maju mundur. “Ahh babe… kau nikmat ohh!” Gio menarik Agatha kemudian menyatukan miliknya ke dalam milik Agatha. Menarik satu kaki Agatha—membawanya ke atas. Kemudian pelan-pelan menghujam milik Agatha. Tubuh Agatha terguncang.. kedua dadanya bergerak dengan pergerakan pria itu. Agatha hanya bertopang pada meja pantry sementara Gio yang terus menghujamnya. Gio menarik pinggangnya dan memutar tubuhnya. kembali menghujamnya dari belakang. Salah satu tangannya di bawa ke belakang. Gio memang mengendalikan permainan ini. Tidak berhenti sebelum dirinya puas. Meskipun Agatha kelelahan. Tapi Agatha merutuk or

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 463

    21++ “Kau ingin kita menjadi apa?” tanya Gio. Agatha mengedikkan bahu. Dasar tidak peka. Agatha menggerutu dalam hati. “Lupakan saja.” Agatha mengalunkan tangannya di leher Gio. “Tapi aku berterima kasih karena kau mau melakukan hal sebanyak itu. Aku hanya tidak menyangka kau melakukannya untukku.” Gio mengusap pinggang Agatha pelan. “Jika kau menurut, aku akan melakukan apapun…” Jemarinya mengusap bibir bawah Agatha. “Menurut padaku… kau akan mendapatkan keuntungan lebih banyak.” Agatha mengernyit. “Aku sudah menurut…” Gio tersenyum miring. “Tidak sepenuhnya.” Agatha berpikir lebih dalam. Ia sudah menuruti keinginan Gio. Semuanya…. Lalu apa yang diminta oleh pria itu. Agatha pun tidak tahu apa arti kata menurut itu di bagi Gio. Agatha mengedikkan bahu. “Aku merasa, aku sudah menurut dan melakukan apapun yang kau mau.” “Itu menurutku tapi tidak bagiku.” Gio benar-benar membuatnya bingung. Agatha perlahan naik ke atas pangkuan pria itu. Kemudian memiri

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 462

    Ketika masuk ke dalam penthouse. Agatha disambut oleh bau masakan. Ketika melhat dapur—ia melihat pria yang tampan sedang memasak. Dengan lengan kemeja yang dilipat sampai siku. Pria itu terlihat fokus memasak. Entah apa yang dimasak. Gio hanya menatap Agatha sekilas dan kembali memasak. “Kau sudah pulang?” tanyanya. Agatha mengangguk. Gio mengacuhkannya. Agatha mendekat dan memeluk pria itu dari belakang. Memeluk pinggang pria itu dengan kedua tangannya. Agatha menyandarkan kepalanya di bahu pria itu. “Jangan menggangguku. Aku akan menyelesaikannya dahulu.” Alhasil Agatha diam—tapi dia masih memeluk pria itu. Jadi, Gio memasak dengan Agatha yang selalu mengekorinya. Mengaduk masakannya—sampai menyajikan masakannya. Agatha masih menempel padanya. setelah itu barulah Gio memutar tubuhnya. “Ada apa?” tanya Gio. “Tapi sebelum kau berbicara, lebih baik makan dulu. aku yakin ada banyak yang ingin kau bicarakan.” Agatha menyipitkan mata. Kemudian mengambil duduk

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 461

    Agatha baru saja menyelesaikan rapat bulanan bersama pegawainya. Ia masuk ke dalam ruangannya. Menerima satu telepon dari pak Rudi. “Apa anda sudah menyiapkan semua hal yang aku butuhkan?” tanya Agatha. Pak Rudi mengangguk. “Aku sudah menyiapkan berkas-berkasnya.” “Bagaimana dengan orang-orang?” tanya Agatha. “Apa aku harus menjilat mereka?” “Tidak usah. Gio sudah mengurusnya.” Agatha mengernyit. “Bagaimana?” tanya Agatha yang bingung. “Dia tidak memberitahuku apapun.” “Gio melakukan apapun untuk membantumu.” Agatha masih tidak mengerti. ia berdiri dari duduknya. Kemudian berkacak pinggang. “Aku tidak mengerti. Aku hanya meminta padanya untuk melindungiku dan memihakku ketika rapat diadakan. Apa dia bertindak sangat jauh?” “Benar. Dia bertindak sangat jauh. Itu dilakukannya untuk membantumu.” Agatha megusap wajahnya kasar. “Bagaimana dia melakukannya.” “Tunggu!” Agatha menggeleng pelan. “Apa anda berbicara dengan Gio.” “Ya. Aku berbicara dengannya. dia menje

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 460

    “Tadi nenek bilang apa saja?” tanya Gio. Tadi, margaret hanya menjawab pertanyaan Gio seperti ini. “Aku hanya ingin mengobrol sebentar dengan Agatha.” Setelah itu margaret pergi. Agatha menoleh. “Seperti itulah..” mengedikkan bahu. Gio memegang bahu Agatha. “Beritahu aku apa yang dia katakan?” tanya Gio paksa. “Tidak perlu tahu apa yang dia katakan.” Agatha memandang Gio. “Tapi aku bilang padanya, aku tidak akan meninggalkanmu. Aku akan meninggalkanmu jika kau tidak menginginkanku lagi.” Gio tersenyum miring. “Kau lebih pintar dari yang aku kira.” Agatha mendekat. “Kau puas dengan jawabanku?” Gio mengangguk. Jemarinya mengusap pipi Agatha. “Lumayan.” Agatha mendongak. “Intinya kita punya perjanjian. Kita sama-sama diuntungkan. Jadi…” Agatha mengalunkan kedua tangannya di leher Gio. “Jangan mengingkari perjanjian kan?” Jemari lentik Agatha mengusap rahang Gio. “Aku hanya memintamu untuk jangan meninggalkanku saat tujuanku belum tercapai.” Kenapa ia memperjelasny

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 459

    Siang ini. Ada yang mengajaknya makan siang. Wanita yang dahulunya menjadi tokoh jahat dalam hidupnya. Namun untuk sekarang sepertinya tidak terlalu. Agatha terdiam di bangkunya. Menunggu sampai orang di hadapannya ini berbicara lebih dulu. Tidak ada yang berubah dari wanita itu. Hanya—rambutnya yang kian memutih. “Bagaimana kabarmu?” tanya margaret. Meskipun dari wajahnya ia tidak suka basa-basi. Agatha mengangguk. “Seperti yang anda lihat. Aku baik dan aku berubah menjadi lebih baik..” Agatha tersenyum sopan. “Bagaimana kabar anda?” tanyanya. “Tidak terlalu baik…” margaret mengambil minumannya. Kemudian minum perlahan sebelum melanjutkan ucapannya. “Aku tidak baik saat melihat cucuku kembali bersamamu setelah sekian lama…” Agatha menghela napas. “Apa yang aku lakukan? Gio datang sendiri padaku. Kita memang masih menyukai. Apa boleh buat… Kami menjalin hubungan kembali.” “Kau tidak tahu Gio akan bertunangan kenapa kamu masih menerimanya?” Agatha tersenyum.

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 458

    “Jadi kamu berhubungan dengan perempuan lain?” tanya Ethan yang langsung pergi ke mansion anaknya. Ia langsung mendatangi mansion Gio karena anaknya itu tidak mau bertemu dengannya. Gio memasukkan kedua tangannya ke dalam saku. “memang iya.” Ethan memejamkan mata. “Kenapa tidak memberitahu kami kalau kamu mempunyai kekasih?” “Kenapa kamu malah menjalin hubungan dengan perempuan lain saat kamu perjodohan itu sudah dimulai?” Gio memandang ayahnya. “Dari awal aku sudah menolaknya kan?” “Papa tidak mau mendengarkanku dan tetap melanjutkan perjodohan konyol itu. papa bahkan juga tidak percaya padaku kalau aku menyukai wanita.” “Apa itu salahku?” Ethan mengusap wajahnya kasar. “Sekarang apa mau kamu?” tanyanya. “Kamu mau membatalkan pertunangan itu?” tanya Ethan. “Kalau iya?” tanya Gio. “Papa tidak setuju jika kamu hanya main-main dengan wanita itu…” Ethan menatap Gio dengan serius. “Jika kamu hanya main-main dengan wanita itu, kamu tidak berniat menikahinya.. dan kamu

DMCA.com Protection Status