Bejo Gunawan, Walidesa Gunungasri sungguh tidak menyangka akan kedatangan tamu besar, seorang Pangeran kerajaaan Bamaraya, bahkan mereka bercerita sempat berurusan dengan sekte iblis, ia kini menghela napas ketika direndet pertanyaan dari Pangeran yang terlihat penasaran,"Mereka bukan penyihir Pangeran, mereka dari perguruan sekte iblis, perguruan dari bangsa asia mulai menyebar hingga ke kerajaan kita... Awalnya kami senang karena mereka mendatangkan banyak orang yang ingin belajar di perguruan mereka, tapi seiring waktu perguruan itu menyimpang, mereka selalu meminta tumbal setiap bulan darah untuk menambah kekuatan Raja iblis!! Karena itulah, sekte-sekte lain bergabung memusnahkan mereka!"jelas Bejo, "aku tak menyangka kalau sekte itu masih memiliki orang yang setia,setauku Ketua Shao Ling An telah berhasil membunuh Raja iblis," "Mengapa kalian tidak melaporkan ini kepada pihak kerajaan?" tanya Pangeran Baskara lagi. Walidesa Bejo tersenyum pilu, "Pangeran, kami mengirim petisi u
"Toloooong!! Tolong jangan bawa anakku!!" "Aaarggh!! Bug!" "Ayah?" "Aaaaa... Lepaskan aku! Lepaskan!" Benar saja, ketika Rama, Fatta, Eko dan Bani datang sudah terdengar suara ribut dari dalam rumah wanita muda yang tadi mereka selamatkan. Fatta dengan sigap langsung mendobrak masuk kedalam rumah, Bani bersiap di tempat yang aman dengan snipernya, Eko juga sudah bersiap masuk menyusul Fatta dengan samuraynya. "Cih! Kalian lagi!" seru Erik Chu dengan kesal, ia melepaskan tangannya dari wanita muda dan langsung menghadapi Fatta. Mereka beruntung musuh tidak memiliki senjata, hanya mengandalkan tenaga dalam. Meski begitu Fatta maupun Eko sempat kesulitan melawan Erik Chu yang hanya seorang diri. Tenaga dalamnya mampu membuat Fatta dan Eko dipukul mundur. Sementara Rama mengamankan wanita muda dan ayahnya ke dalam kotak penyimpanannya. Tak lama Sersan Fatih dan 20 prajurit kerajaan Bamaraya juga ikut membantu mengepung Erik Chu sendirian. 'Sial, tak kusangka mereka akan seban
"Tuan Muda!!" Fatta melihat pemandangan yang sangat mengerikan, 5 mayat wanita muda yang sudah memucat karena kehabisan darah. Mata Rama berkilat marah melihat kekejaman di depannya. "Rrrggggh.... Rerghhhh....!!" tak jauh dari situ Naga muda masih dalam keadaan lemah. "Naga?" Gumam Rama begitu melihat sesuatu yang ia anggap mitos kini terlihat di hadapannya dalam keadaan tak berdaya. "Tuan Muda mundur, sepertinya ia berbahaya!" seru Fatta, ia kemudian berdiri di hadapan Rama mencoba untuk melindungi Tuan Mudanya itu. "Fatta, kau tidak melihat dia dalam keadaan lemah?" Rama menggelengkan kepalanya, ia mendekat perlahan ke arah Naga muda itu. "Rerrggghhh.... Ternyata kalian datang lagi?" tanya Naga muda dengan desisan marah. Rama bertambah terkejut, ia tak pernah menyangka Naga akan bisa bicara."apa maksudmu datang lagi?kami baru saja sampai!"sahut Rama. "Pembohong!! Kalian sama seperti mereka, aku tidak akan tertipu dengan taktik kalian!" sahut Naga itu dengan suara yang ma
"Itu mereka ketua!!" Erik Chu datang bersama Guan Xi An, Zei Wu Lan, Bei Wan Li dan Cha Shu En. Guan Xi An memakai baju berwarna hitam dengan tudung kepala,'pantas mereka dikira penyihir, gayanya seperti itu!'pikir Rama. "Beraninya kalian menganggu ritual kami!!" suara Guan Xi An yang besar menggema di dalam gua. "Rrrggggh.... Rrrggggh....!!" Naga muda kembali berdesis marah, kali ini ia terbang dan maju mendekati Guan Xi An. Meski masih muda, Naga muda memiliki kekuatan yang sangat besar, kalau saja bukan karena darah suci yang membuatnya tidak sadar, pasti ia sudah menghanguskan Guan Xi An dan pasukannya. Melihat Naga muda telah memiliki kekuatannya Guan Xi An kembali berkilat marah, ia dan pasukannya membentuk formasi untuk menyerang Naga muda. "Syuuttt... Syuuttt...!!" Mereka mencoba menembakkan tenaga dalam kepada Naga muda, karena Naga muda mendapatkan elixir antimagic dari Rama, maka semua yang berbau tenaga dalam tidak mempan kepadanya selama 15 menit. Melihat Naga
"Waahhh..." Fatta, Eko maupun Bani terpesona melihat penampilan baru Naga muda Lilia, ia begitu indah dan mempesona siapapun yang melihatnya. "Aku tidak menginginkan hewan spiritual!" kata Rama kemudian, ia tidak mengerti perihal hewan spiritual, jadi mengapa ia harus memilikinya? "Kau tidak bisa menolak Tuan Muda, kau sudah memberikanku nama!" sahut Lilia. "Lagipula, kau beruntung bisa menjalin kontrak denganku!" kata Lilia lagi. Rama menatapnya tak percaya, jadi ia sudah diakali, Rama pikir memberi nama hanya untuk sekedar "memberi nama" nyatanya itu adalah proses terjalinnya kontrak, membuat Lilia naik ke tahap pendewasaan serta menambah kekuatannya. "Tuan Muda, dia sangat indah dan tidak menakutkan! Biarkan dia ikut kita!" kata Fatta, ia benar-benar menyukai penampilan Lilia yang baru. "Dan aku bisa melakukan ini, takkan ada yang sadar dengan kehadiranku Tuan Muda!" kata Lilia memperlihatkan kehebatannya berkamuflase. Saat melakukan itu, Lilia mencoba mengitari Rama dan
'Tuan Muda, apa yang ada diatas kereta kudamu ini?' tanya Lilia saat melihat pembangkit listrik tenaga surya yang Rama letakkan di atas kereta kudanya. 'Itu alat untuk menjadikan energi dari matahari berubah menjadi listrik!'jelas Rama, kini ia sedang melakukan pembicaraan batin dengan Lilia. meski agak kesulitan namun Rama menyukai itu. setidaknya ada seseorang yang mengetahui dirinya yang sebenarnya. 'Tenaga listrik? seperti apa itu?'tanya Lilia lagi. 'Listrik hampir seperti petir!"sahut Rama. 'Seperti petir? kalau begitu, aku juga bisa menghasilkan listrik!'kata Lilia kemudian membuat Rama mengeluarkan ekspresi kaget. Seketika Pangeran Baskara, Raka, Amarta dan Xiao Wang Li yang berada di dalam satu kereta kuda dengannya menjadi aneh melihat reaksi Rama. kini mereka melanjutkan perjalanan ke pusat kota kerajaan, untuk menemui Raja Pramana. "Rama kau kenapa?" tanya Raka, ia terlihat khawatir pada Rama. "Jangan khawatir paman, aku hanya sedang sakit perut!" kata Rama ber
'Lilia, apa kau bisa mengikuti mereka dan mencari tau dimana tempat mereka bersembunyi?' tanya Rama. Lilia tersenyum enteng, 'Tuan Muda, itu hal yang sangat mudah!' sahutnya kemudian mengepakkan sayapnya dan mengikuti beberapa kelompok orang yang tadi mengirim busur surat. Mereka berjumlah 5 orang, mempunyai seni beladiri yang cukup mumpuni, memakai baju serba hitam dengan penutup wajah kain. kelima orang itu berlari diantara rumah warga dan melompatinya hingga masuk kedalam hutan dan menghilang di sebuah gubuk yang ditutupi dedaunan. 'Orang-orang ini sangat pintar, mereka juga melakukan kamuflase dengan dedaunan itu!' kata Lilia, ia telah menemukan tempat kelima orang yang menembakkan busur. Jadi sekarang Lilia segera melapor pada Rama. Lilia bisa melakukan telepati sejauh apapun, selama Rama ataupun Lilia tidak tidur. 'Tuan Muda, aku sudah menemukan tempat bersembunyi mereka! apa yang akan kau lakukan?' tanya Lilia, ia duduk santai diatap sembari mengamati kelima orang yang b
"Biad*p, para pemberontak sial*n!! kapan kalian akan menangkap mereka? kalau kejadian hari ini diketahui Pangeran, maka aku dan keturunanku akan habis!!" Deni sedang menemui pembunuh bayaran dari klan Raksamerta. "Tuan, kami sudah tau siapa mereka, tinggal menjebak mereka saat beraksi saja! jika langsung menghukum tanpa adanya alasan, maka hanya akan merusak kembali citramu!" jelas Geri, Ketua dari klan Raksamerta. "Kau bisa memerintahkan anak buahmu untuk menyembunyikan harta-hartamu, sebagian kita letakkan dirumah mereka!! jadi kita punya alasan untuk menghukum mereka, bagaimana?" tanya Geri lagi. Senyum licik Deni mengembang, ia sangat suka rencana yang Geri ajukan, ia akan membuat para pemberontak itu habis tak bersisa. 'Tuan Muda, manusia sampah yang bergelar Walikota ini akan menjebak rakyat tak bersalah!' Lilia kembali mengirim laporan kepada Rama. 'Menjebak rakyat tak bersalah? Bagaimana caranya?' tanya Rama lagi. 'Dia akan mengirim orang untuk meletakkan harta-hartan