Share

6. Pengadilan (3)

Author: Moon
last update Last Updated: 2021-11-02 12:37:32

*Kemarin malam*

"Tapi ... ."

Hening sejenak.

"Apa kalian tahu hukuman bagi pencuri di desa ini?" Bei Li kembali melanjutkan ucapannya kemudian menatap Bei Yuan dan anak-anaknya.

Bei yan mengunyah makanannya dan menjawab, "Cambuk 1000 kali?"

"Benar." Bei Li menjawab dengan antusias, "Tubuh Tianlan sangat lemah karena tidak bisa berkultivasi. Jika kita membuatnya menjadi seorang pencuri di mata orang-orang. Maka hukuman cambuk akan di dapatkan olehnya. Tubuhnya tidak akan bisa menahan hukuman itu dan dia akan mati."

Yang lainnya menatap Bei Li dengan ekpresi yang sama. Mereka terkejut sekaligus senang, itu adalah cara yang bagus untuk menyingkirkan seseorang.

"Ya, Ya. Kau sangat pintar suamiku. Jika kita berhasil membuatnya mati, maka orang-orang itu tidak akan datang lagi kesini untuk mengganggu kita." Setelah mengatakan itu, Bei Yuan tertawa diikuti oleh Bei Li dan yang lainnya yang ada di ruangan itu.

"Oh." Sebuah gumaman lolos dari bibir delima tersebut.

Beberapa saat yang lalu, saat Tianlan akan masuk ke ruang makan. Ia tidak sengaja mendengar suara Bei Li. Tangannya yang hendak mendorong pintu langsung berhenti di tempat.

Tianlan mendekatkan telinganya ke pintu dan berusaha mendengarkan pembicaraan di dalam dengan cermat.

Dan inilah yang dia dengar. Ternyata Keluarga Bei tengah membuat konspirasi besar untuk menyingkirkannya.

Mereka tidak tahu saja siapa yang mereka ajak bermain-main.

Tianlan memutuskan untuk pergi ke Kota Yuan. Butuh waktu membakar 5 buah dupa untuk dia bisa sampai ke Kota Yuan.

Tianlan tidak bisa menggunakan qi-nya terlalu berlebihan. Dia tidak ingin tubuh ini rusak dan malah berakhir cacat.

Saat dia sampai di Kota Yuan, Tianlan langsung bergegas menuju Pelelangan Klan Xu. Dia menunjukkan sebuah kartu yang diberikan kepadanya saat dia pertama kali datang ke pelelangan dan meminta penjaga untuk membawanya menemui Bei Guan.

(Xu Guan memberikan kartu kepada Tianlan di Chapter 1)

"Ah, Tuan Xie? Ada apa malam-malam ke sini?"

Tanpa membuang waktu Tianlan langsung menjelaskan perihal kedatangannya.

Xu Guan hanya mengangguk-anggukan kepalanya dan menatap Tianlan, "Baiklah, aku akan melakukannya, namun aku masih belum tahu dengan apa kau akan membayarku?"

Tianlan berdehem dan mendekatkan tubuhnya ke Xu Guan sebelum merendahkan suaranya dan berbisik, "Aku adalah seorang pengrajin tingkat Bumi level 1, aku akan memberikan hal yang luar biasa padamu sebagai bayarannya, bagaimana?"

(Kultivasi Pengrajin terbagi menjadi 7 tingkatan : 1. Awal, 2. Menengah, 3. Akhir, 4. Bumi, 5. Langit, 6. Ilahi, 7. Keabadian.

Masing-masing Tingkatan terbagi lagi menjadi 5 level)

"Aku menerimanya."

Setelah membuat kesepakatan, Tianlan bergegas untuk pulang.

Sesampainya di Kediaman Kepala Desa. Tianlan langsung masuk ke kamar. Dia duduk dengan posisi lotus dan mulai bermeditasi.

(Meditasi – latihan untuk melatih atau menenangkan pikiran dan jiwa. Para cultivator menghabiskan banyak waktu dalam meditasi, karena kultivasi Qi dan perenungan wawasan umumnya membutuhkan meditasi)

Mengingat itu Tianlan merasa geli dengan rencana Keluarga Bei. Dia semakin yakin bahwa sebenarnya pemilik asli tubuh ini bukanlah bagian dari Keluarga ini. Karena sekejam-kejamnya keluarga, pasti ada satu yang memiliki hati.

Bei Li di sisi lain merasa kebingungan. Dia tidak tahu rencananya akan berantakan seperti ini.

"Ayo katakan," desak Xu Guan, "Katakan semua kebenarannya kepada semua orang."

"Sebenarnya Tianlan tidak mencuri apapun, ini hanya tuduhan tidak berdasar dariku dan keluargaku. Bahkan ini bukan satu-satunya kesalahan yang telah kuperbuat pada Tianlan. Aku selalu memukuli Tianlan saat aku mabuk dan mengurungnya di gudang selama berhari-hari."

'Apa?!!' Bei Li langsung menutup mulutnya dengan mata terbelalak. Dia sangat terkejut dengan ucapannya sendiri.

"Suamiku, apa yang- ... Makanan yang kuberikan kepada Tianlan semuanya basi, tidak ada yang layak baginya karena dia hanyalah beban bagi kami."

"Ibu- ... Aku juga selalu ikut menyiksa Tianlan dan bahkan aku pernah mendorongnya ke sungai hingga dia pingsan dan tak sadarkan diri, aku meninggalkannya begitu saja tetapi dia masih hidup dan pulang ke rumah. Aku dibantu Bei Luo dan Bei Yan."

"Apa? Xi-Dage apa yang kau bicarakan? Jelas-jelas kau yang mengajak kami."

"Tidak, kita melakukannya bersama. Kemarin saat aku ke dapur, aku melihat Bei Yan melakukan hubungan dengan pelayan di halaman dapur."

"Bei Xi! Ada apa denganmu?!"

"Diamlah kalian!!"

Semua orang menoleh ke arah Hakim yi yang saat ini terlihat sangat marah. Hakim yi melempar satu buah kayu ke tanah dan memberikan perintah.

"Bawa seluruh Keluarga Bei ke Penjara dan beri mereka cambukan, masing-masing sebanyak 3000 kali cambuk."

"TIDAK! LEPASKAN AKU! BAWA SAJA MEREKA! AKU TIDAK BERSALAH!" Bei Li terus berteriak dan meronta-ronta, dia bahkan menyalahkan keluarganya sendiri.

Orang-orang yang melihat kejadian itu hanya menghela nafas dan menggelengkan kepala mereka. Tidak mereka sangka bahwa Kepala Desa mereka ternyata adalah seorang iblis yang bersembunyi di balik topeng malaikat.

Setelah itu keadaan kembali sunyi, semua orang melihat ke arah Tianlan yang masih bersimpuh di tanah tanpa bergerak sedikitpun. 

Ada yang melihatnya dengan tatapan iba dan ada yang melihatnya dengan tatapan kasihan. Sekarang mereka tahu kenapa Tianlan sampai tidak bisa berkultivasi. Jika anak malang itu tidak tersiksa sejak kecil, mungkin saja dia bisa sampai ke tahap keabadian.

Xu Guan berjalan kembali ke arah Tianlan dan membantunya untuk berdiri.

"Ada satu hal lagi yang harus saya sampaikan kepada kalian semua sebelum meninggalkan tempat ini." Xu Guan meraih tongkat yang dipegang Tianlan dan melemparkannya ke sembarang arah, "Xie Tianlan bisa melihat. Aku memberikan pil yang membuatnya tidak lagi buta 2 hari yang lalu."

Seketika suasana kembali ricuh. Seluruh warga desa menatap Tianlan tidak percaya.

Hakim yi yang sedari tadi diam juga ikut terkesiap.

Sungguh kejutan yang besar.

.

.

.

Saat ini Tianlan sedang duduk dalam posisi lotus di kamarnya. Dia merasa nyaman dan tenang mengetahui bahwa tidak ada lagi serangga di rumah ini.

"Setidaknya dengan 3000 cambukan sudah bisa membuat mereka lumpuh seumur hidup."

Tianlan terkekeh dan mulai berkonsentrasi. Dia harus mengokohkan jiwanya pada tubuh ini.

Selama 2 hari dia berpindah ke dunia ini, jiwanya sudah mulai bisa beradaptasi dengan baik. 

Peluh mulai membanjiri dahi Tianlan saat dia menahan sensasi panas di tubuhnya. Dia harus bisa mengalirkan qi-nya ke Dantiannya. Jika ini berjalan lancar, maka dia akan dengan mudah mengendalikan qi-nya.

(Dantian – secara harfiah diterjemahkan sebagai "Lautan Qi" atau "Eliksir". Dantian mengacu pada wilayah dimana Qi seseorang terkonsentrasi. Dantian ini Terletak selebar tiga jari di bawah dan dua jari di belakang pusar)

Tianlan berusaha mengalirkan qi-nya.

Namun sekuat apapun dia berusaha, dia masih tidak bisa menyentuh Dantiannya.

Tianlan merasa seolah-olah ada sesuatu yang menghalanginya.

Akhirnya Tianlan memilih untuk bermeditasi dan mengistirahatkan tubuhnya. Dia cukup lelah hari ini. Mungkin dia bisa melanjutkannya lain waktu. Dan kebetulan besok pelelangan akan segera dimulai, jadi Tianlan harus tetap bugar.

Dia mulai bermeditasi dan tidak menyadari perubahan pada tubuhnya.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ferry Rusfian
Terima. Kasih sdh menerangkan istilah² dalam kultivator . Sdh banyak baca novel tulips kultivator² tapi tdk mengerti
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjalanan Waktu Xie Tianlan   7. Hari Pelelangan.

    Tianlan sama sekali tidak menyangka dengan perubahan tubuhnya sendiri. Saat dia selesai bermeditasi, tiba-tiba saja dia merasa lebih bugar dan sehat. Dia juga bisa mengendalikan qi-nya dengan lancar.Tianlan merasa heran sekaligus senang. Awalnya dia mengira akan sangat sulit baginya untuk mengendalikan qi dan menggunakan Dantiannya, tapi sepertinya dugaannya salah. Buktinya jiwanya mampu beradaptasi dengan tubuh ini hanya dalam waktu 2 hari.Namun, Tianlan masih tidak mengerti, mengapa ini bisa begitu cepat. Biasanya, jiwa yang baru lahir membutuhkan hampir setengah tahun untuk bisa beradaptasi dengan tubuh fana. Apalagi jiwa yang tersesat sepertinya, jiwa yang tersesat membutuhkan waktu 2 kali lipat dari jiwa yang baru lahir untuk bisa beradaptasi dengan tubuh fana.Mungkin ini hanya keberuntungan Tianlan.Saat ini dia sudah berada di pelelangan klan Xu. Ruangan yang akan digunakan untuk tempat pelelangan sudah penuh oleh pengunjung. Suasananya sangat r

    Last Updated : 2021-11-04
  • Perjalanan Waktu Xie Tianlan   8. Menyelamatkan Anak Kucing.

    Pagi hari, di tengah kota Yuan. Riuh rendah para penduduk yang berjalan kesana kemari terdengar di penjuru kota. Orang-orang berlalu lalang seraya melakukan kesibukannya masing-masing.Terlihat para pedagang pinggir jalan sudah mulai membuka kiosnya, bahkan teriakan pedagang-pedagang yang telah membuka tokonya paling awal sudah terdengar sahut menyahut.Mereka semua hanya sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing dan tidak menyadari empat sosok yang saat ini tengah berdiri di sebuah gang sempit."Pukul dia lebih keras! Berani sekali orang rendahan sepertinya mencuri dari Tuan Lian yang terhormat." Tampak seorang pria yang berdiri paling depan memberikan perintahnya dengan wajah marah.Tanpa membantah atau mengucapkan sepatah katapun

    Last Updated : 2021-11-18
  • Perjalanan Waktu Xie Tianlan   9. Ada Yang Aneh Dengan Anak Ini.

    "Oh? Penindasan, ya? Cukup menarik." Tianlan menyeringai dan melompat dari atas tembok. Hanfunya berkibar di udara, tubuhnya seringan bulu dan saat dia mendarat, keanggunan dan ketenanganlah yang bisa dirasakan saat melihatnya. Melihat dari tindakan kucing di pelukannya yang terus mengeong tanpa henti dengan mata yang terus tertuju pada anak kecil tersebut, bisa disimpulkan bahwa mungkin anak kecil itu adalah majikan dari kucing ini. Tianlan berdiri tepat di hadapan anak kecil itu dan menatapnya. Pakaiannya robek di sana-sini, tubuhnya dipenuhi oleh memar dan goresan. Bahkan Tianlan merasa agak prihatin melihat keadaannya. Lucu sekali bahwa seorang pembunuh berdarah dingin sepertinya merasa simpati terhadap anak kecil yang namanya saja Tianlan tidak tahu. Sungguh Tianlan sangat tidak mengerti dengan perasaannya sendiri. Bukankah dia ketua Mafia yang paling disegani dan tak kenal ampun? Yang hatinya tak tersentuh dan akan membunuh tanpa belas k

    Last Updated : 2021-11-19
  • Perjalanan Waktu Xie Tianlan   10. Mulai Sekarang, Namamu Adalah...

    Hal pertama yang ia lihat saat dia membuka kedua matanya adalah langit-langit ruangan berwarna putih dan seekor kucing yang bergelung nyaman di sisi tubuhnya. Penglihatannya yang semula kabur berangsur-angsur membaik dan kini ia bisa melihat dengan jelas. Dia baru menyadari bahwa saat ini dia sedang berada di atas sebuah ranjang mewah dan ruangan asing yang sama sekali tidak pernah ia lihat sebelumnya. Di sebelah kanan ranjang terdapat beberapa meja dan lemari serta furnitur-furnitur yang terlihat mewah. Dia merasa sedikit kebingungan dengan apa yang ia lihat. Bukankan dia berada di kota beberapa saat yang lalu? Bangsawan Lian dan para pengawalnya memukulinya sampai tiba-tiba seseorang datang dan- Baru saat itulah dia menyadari bahwa ternyata dia tidak sendirian di ruangan itu. Dia menoleh ke samping dan di sanalah dia melihat orang itu, duduk dalam "Posisi Lotus" dengan mata terpejam. Dia terlihat sangat tenang dan damai. Posisinya yang membe

    Last Updated : 2021-11-20
  • Perjalanan Waktu Xie Tianlan   11. Murid-murid Sekte.

    Sebuah kedai teh di tepi jalan terlihat penuh oleh para pengunjung. Para pelayan terlihat sibuk kesana kemari mengantarkan pesanan. Suara-suara percakapan dan tawa ria para pengunjung terdengar sangat jelas dari luar kedai teh. Di salah satu meja, tampak dua manusia duduk saling berhadapan. Salah satu dari mereka mengenakan sebuah topi bundar berbahan bambu yang memiliki ukuran cukup lebar hingga menutupi sebagian wajahnya. Seorang pelayan menghampiri meja tersebut dan meletakkan pesanan yang ia bawa di atas meja. Bermacam jenis hidangan berjejer rapi di sepanjang meja. Kedai teh ini tidak hanya menyediakan teh atau makanan-makanan ringan saja, tetapi mereka juga menyediakan makanan-makanan pokok untuk para pengunjung yang rata-rata adalah para pengembara, kultivator, dan orang-orang yang sedang melakukan perjalanan jauh. Di tengah-tengah kebisingan, dua orang lainnya yang berpakaian seperti murid Sekte masuk melalui pintu depan. Masing-masing dari m

    Last Updated : 2021-11-21
  • Perjalanan Waktu Xie Tianlan   12. Zhaoyang Yang Kelaparan.

    'Kenapa anak ini terus makan sedari tadi? Sudah berapa minggu perutnya tidak diisi dengan sesuatu?' Wajah Tianlan dihiasi oleh garis-garis hitam tatkala melihat Zhaoyang yang terus mengunyah makanannya tanpa ragu. Anak ini sangat rakus, tetapi Tianlan tidak bisa membuangnya begitu saja, energinya sudah banyak terbuang hanya untuk menyembuhkan anak ini, semoga saja anak ini berguna suatu hari nanti. "Hei kau!" Zhaoyang yang semula hanya fokus pada makanannya mendongak untuk menatap Tianlan. Tianlan meletakkan satu sikunya di atas meja dan menyenderkan kepalanya di sana, "Dari mana kau berasal?" Tianlan baru menyadarinya, dia sama sekali belum menanyakan apapun tentang anak ini. Jika Tianlan ingin mengangkatnya menjadi pengikutnya, setidaknya dia harus mengetahui latar belakang dari anak ini dulu. Zhaoyang berhenti mengunyah dan hanya diam menatap Tianlan. Tianlan yang lagi-lagi mendapatkan reaksi yang sama hanya bisa menghela na

    Last Updated : 2021-11-22
  • Perjalanan Waktu Xie Tianlan   13. Jiwa Yang Baru Lahir.

    'Siapa yang berbicara?' Tianlan melirik ke sana ke mari dengan pandangan waspada. Alisnya berkedut saat merasakan hawa dingin yang tiba-tiba saja datang entah dari mana. 'Hawa dingin ini... .' Sedikit mencurigakan. Namun, Tianlan tidak merasakan ancaman dari mana pun. Hanya hawa dingin dan ruangan kosong saja yang terasa agak janggal. "Untuk apa kau memasang kuda-kuda seperti itu? Sudah kubilang saat ini kau sedang berada di dalam tubuhmu sendiri, tepatnya di dalam Dantianmu. Jadi sekarang kau berniat menghancurkan Dantianmu sendiri, huh?" Suara itu lagi. Suara itu memang terdengar jelek dan seperti anak kecil, bahkan tidak ada ancaman di dalamnya. Tetapi, masih tidak menutup kemungkinan jika pemilik suara itu memang memiliki niat tersembunyi yang bisa saja membahayakan nyawa Tianlan sendiri. "Hei! Dasar tidak bermoral! Siapa yang kau bilang jelek? Majulah 12 langkah kedepan dan kau akan melihat, seberapa cantiknya diri

    Last Updated : 2021-11-22
  • Perjalanan Waktu Xie Tianlan   14. Perjalanan awal ke Hutan Beast.

    Xie Tianlan merupakan pemuda buta yang dianggap tidak berguna di Desanya. Seluruh anggota keluarga Kepala Desa beserta masyarakat di Desa Dang (Tempat Tianlan tinggal) terus menerus menindas serta merendahkan Tianlan. Meskipun mereka tahu bahwa Tianlan tidak memiliki kesalahan apapun, mereka tetap memperlakukannya layaknya hama. Tidak ada seorang pun yang memiliki hati untuk mendukungnya. Semua orang di Desa terpengaruh oleh rumor dari Kepala Desa mereka sendiri. Kepala Desa membayar seseorang untuk menyebarkan rumor yang mengatakan bahwa Tianlan mempelajari kultivasi yang sangat aneh. Dia membuat seluruh penduduk Desa Dang berpikir bahwa Tianlan telah melakukan perbuatan bengkok, mereka mengira bahwa Tianlan telah melakukan kultivasi sesat. Karena Tianlan tidak berhasil dengan kultivasinya, maka dia memilih untuk melakukan perbuatan keji. Itulah yang dipikirkan warga Desa tentangnya. Namun, semua tuduhan itu sama sekali tidak benar. Tianlan s

    Last Updated : 2021-11-24

Latest chapter

  • Perjalanan Waktu Xie Tianlan   Bab 88 : Danau yang Menjadi Padang Tandus.

    Zhaoyang yang melihat Tianlan sudah sadar langsung menghampiri lelaki itu dengan sebuah nampan berisi obat di tangannya.Tianlan menatap Zhaoyang.“Lan-ge, apakah kau baik-baik saja?” tanya Zhaoyang.Tianlan bangkit dari tempat tidur dan merasa punggungnya agak kebas. Mungkin karena lukanya belum sembuh, jadi masih terasa berdenyut.“Berapa lama aku tidak sadarkan diri?” tanya Tianlan..“Tiga hari,” jawab Zhaoyang.Mata Tianlan terbelalak mendengar itu. “Tiga hari? Apa saja yang terjadi saat aku sedang tidak sadarkan diri? Bagaimana keadaan Sekte?”Zhaoyang meletakkan nampan yang ia pegang di atas meja dan menjawab. “Saat kau pingsan, para iblis mundur secara tiba-tiba. Aku tidak tahu apa yang menyebabkan mereka mundur, tapi Master Hua Rong juga langsung pergi setelah mengantarmu ke kamar.”“Lalu di mana Hua Rong sekarang?” tanya Tianlan.Zhaoyang menggeleng. “Aku tidak tahu, dia tidak mengatakan padaku akan pergi ke mana, dia hanya memintaku menjagamu.”Mendengar itu, Tianlan langsun

  • Perjalanan Waktu Xie Tianlan   Bab 87 : Berakhirnya Ingatan Kehidupan Pertama.

    Akhirnya, Pangeran Xie pergi untuk melaksanakan tugasnya. Ia membawa pasukan terlatih bersamanya. Sesampainya di dua daratan, pangeran Xie beserta pasukannya mulai menyebarkan rumor yang memicu konflik antara dua daratan itu. Mereka berhasil mengadu domba dua daratan dan meredakan konflik kekaisaran. Membuat para rakyat berhenti mempertanyakan pemerintah kekaisaran. Setelah tugasnya selesai, pangeran Xie kembali ke kekaisaran. Awalnya semuanya berjalan baik-baik saja. Tetapi, situasinya mulai tak terkendali. Konflik antara kedua daratan kian hari kian memanas. Bahkan, sudah ada beberapa kasus penyerangan yang menewaskan beberapa rakyat. Hingga puncaknya, perang besar pecah antara dua daratan itu. Mereka saling menyerang, dan saling membunuh. Tidak ada belas kasihan dalam perang ini. Bukan hanya pasukan militer, tapi anak-anak, para wanita dan para lansia juga ikut menjadi korban. Perang ini berlangsung sampai berhari-hari, yang membuat Pangeran Xie merasa sangat bersalah. Ak

  • Perjalanan Waktu Xie Tianlan   Bab 86 : Hadiah Pedang.

    Luo Beng menatap pedang ditangannya dengan wajar sumringah. Ia lalu berdiri dan mengayun-ayunkan pedangnya dengan lihai. Senyum lebar tak pernah luntur dari wajahnya yang rupawan. Tianlan melihat ayunan pedang yang Luo Beng lakukan. Walaupun saat ini Luo Beng hanya sedang bermain-main dengan pedang itu, Tianlan bahkan bisa merasakan kekuatan dari setiap ayunannya. Gerakannya halus dan mengalir tanpa hambatan, tidak berlebihan tetapi kuat. Teknik pedang yang ia gunakan adalah teknik pedang tingkat tinggi. Bahkan di usianya yang masih 16 tahun ini, Luo Beng sudah bisa menggunakan teknik pedang tingkat tinggi. Tidak heran jika nanti dia bisa menjadi Raja Iblis terkuat di alam bawah. Luo Beng sudah selesai mengayun-ayunkan pedangnya dan kembali menghampiri Pangeran Xie. "Apa kau menyukainya?" tanya pangeran Xie. Luo Beng mengangguk antusias. "Karena Kakak Xie yang memberikannya, aku akan menamai pedang ini Zhaoyang Hong, yang artinya matahari terbit. Pedang ini akan bersinar ter

  • Perjalanan Waktu Xie Tianlan   Bab 85 : Kehidupan Pertama.

    Karena sibuk memikirkan siapa dalang dibalik penyerangan ini, Tianlan tidak bisa fokus dengan para Iblis yang terus menerus menyerang. Ia terlalu shock karena mengetahui banyak fakta yang mengejutkan."Lan-ge!" Zhaoyang berteriak memanggil Tianlan saat melihat salah satu iblis yang ingin menyerang pria itu. "Sial!"Zhaoyang berlari kencang ke arah Tianlan untuk menghentikan iblis itu. Namun, ia sedikit terlambat, karena iblis itu sudah terlebih dahulu mencakar punggung Tianlan. Darah merembes dari punggung Tianlan. Bagian belakang hanfunya kini telah basah oleh darahnya sendiri.Wajahnya pucat, pandangannya buram. Melihat mayat-mayat muridnya yang bergelimpangan, serta kekacauan yang terjadi di sekitarnya. Entah kenapa, rasanya Tianlan seperti pernah melihat moment seperti ini sebelumnya. Di mana ia pernah melihat kejadian seperti ini, semuanya sama persis.Bayangan-bayangan acak kembali muncul dalam benaknya. Ia melihat pedang yang berlapis emas, lalu ia juga melihat topeng berwajah

  • Perjalanan Waktu Xie Tianlan   Bab 84 : Ulah Siapa?

    Guhao menatap keluar jendela istana. Ia menyeringai lebar. Asap hitam menyelimuti tubuhnya yang tegap di bawah sinar rembulan.Istana malam ini terasa sunyi."Sebentar lagi, kekuatanku akan melampaui Raja Iblis Luo. Tetapi bukan dengan cara beradu kekuatan, melainkan beradu kelihaian."Tawanya menggema di seluruh ruangan. Seringaiannya semakin melebar seiring waktu, ia menggenggam erat giok hijau di tangannya.Tubuh yang saat ini ia tempati hanyalah wadah. Selama 700 tahun ia berkelana. Sudah banyak tubuh yang ia rasuki.Tubuh aslinya hanya berupa asap hitam. Jika ia bisa merasuki tubuh Luo Beng, maka ia akan abadi dan menjadi yang paling kuat diantara yang lainnya. "Hahahah." Tawa menggelegar kembali ia keluarkan.Wajah Xie Tianlan muncul dalam benaknya. Semakin ia mengingat wajah itu, maka semakin senang pula hatinya.Reinkarnasi Pangeran Xie telah muncul kembali setelah 700 tahun menghilang. Dia sudah bereinkarnasi untuk yang ke-6 kalinya, namun Luo Beng masih belum bisa mematahka

  • Perjalanan Waktu Xie Tianlan   Bab 83 : Sekte diserang.

    Tianlan berusaha memejamkan matanya, ia ingin fokus bermeditasi. Konsentrasi penuh ia lakukan hanya untuk mendapatkan ketenangan.Namun, setiap kali dia ingin berkonsentrasi, ada saja hal yang membuyarkan pikirannya. Dari mulai suara langkah kaki para prajurit yang berjaga, lalu suara dahan yang tertiup angin, dan bahkan suara angin itu sendiri. Semunya mengganggu. Tianlan membuka mata, ia menghembuskan nafas lelah. Karena pembicaraannya dengan Guhao beberapa saat yang lalu, ketenangannya terganggu. Bahkan ia tidak melihat Hua Rong sampai sekarang. Ia bertanya-tanya, kemana pria rubah itu pergi sampai selama ini? Ini hanya membuatnya makin stress. "Pangeran Mahkota datang!" Teriak Kasim dari luar kamar Tianlan.Tianlan melihat ke arah pintu, di sana nampak Pangeran Hanji yang sedang berjalan memasuki kamar peristirahatan Tianlan."Maaf mengganggu waktumu Tuan Muda Xie," ucap Pangeran Hanji seraya membungkukkan tubuhnya memberi hormat.Tianlan berdiri dan ikut memberi hormat. Walaupu

  • Perjalanan Waktu Xie Tianlan   Bab 82 : Konferensi Sekte Dimulai.

    'Tidakkah kau merasa seperti De javu pada tempat ini?' Ruan Ning balas bertanya.Sejak awal Tianlan memang merasa pernah datang ke sini dan mengenali tempat ini. Tetapi untuk de javu atau semacamnya, Tianlan belum pernah merasakan hal seperti itu sebelumnya.Namun, tak lama kemudian Tianlan ingat. Saat di danau bersama Hua Rong malam itu, ia pernah melihat gambaran-gambaran sekilas, yang menyebabkan kepalanya pusing hingga ia hampir tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya."Aku pernah melihat beberapa gambaran. Seperti topeng, lalu jubah, dan kemudian lentera. Aku seolah melihat benda-benda itu secara bergantian," jawab Tianlan sambil mengingat gambaran-gambaran itu.Ruan Ning tidak mengatakan apa pun lagi. Untuk beberapa saat mereka terdiam. Tidak ada yang membuka suara, sehingga ruangan itu berubah sunyi.'Tidakkah mau berpikir bahwa itu adalah ingatan dari kehidupan masa lalumu? Mungkin dari kehidupanmu yang sebelum-sebelumnya, yang kau lupakan dan muncul lagi saat ini.'Tianlan terliha

  • Perjalanan Waktu Xie Tianlan   Bab 81 : Raja Iblis Luo muncul.

    "Apakah kau mengira kau akan bisa melampauiku dengan cara seperti ini?"Tawa remeh pria misterius itu menggema di penjuru pasar yang telah sepi. Karena insiden Iblis tadi, tidak ada lagi orang-orang yang berani keluar rumah. Mereka semua kembali ke rumah masing-masing dan mengunci pintu rapat-rapat. Berlindung di dalam rumah yang menurut mereka tempat paling aman untuk bersembunyi."Siapa sangka aku akan bertemu Raja Iblis Luo secepat ini." Masih dengan tawa remeh, pria misterius itu tak melonggarkan sedikit pun kewaspadaannya. "Bukankah pertemuan pertama kita ini terlalu tegang? Bagaimana jika kita minum teh bersama dan mengingat masa lalu, bagaimana menurutmu Hua Rong? Ah tidak, maaf karena telah salah menyebut namamu. Biar kuulangi sekali lagi ... Bagaimana menurutmu, Raja Iblis Luo?"Hua Rong masih berdiri diam seperti patung. Jika ada orang awam yang melihatnya saat ini, pasti mereka mengira bahwa Hua Rong bersikap terlalu tenang. Namun, yang tak mereka ketahui adalah, di balik s

  • Perjalanan Waktu Xie Tianlan   Bab 80 : Pertanyaan Kaisar.

    Ketika ia menyerahkan anaknya dulu ke keluarga Bei. Ia selalu mengunjungi keluarga itu satu kali dalam sebulan. Ia memberikan keperluan yang dibutuhkan keluarga Bei, agar bisa merawat anaknya dengan baik.Sejujurnya bukan keinginannya untuk menyerahkan putranya ke keluarga Bei. Namun, pada saat itu para penasehat istana, mentri-mentri dan para pejabat lainnya terus menerus mendesaknya untuk membuang anak tersebut.Saat putranya baru dilahirkan, ratunya meninggal. Menciptakan kesedihan tak berkesudahan dari rakyat kekaisaran Tang. Ia juga mendapat kabar bahwa putranya memiliki masalah dengan matanya.Mulai saat itu, kekaisaran dilanda masalah. Semakin putranya bertumbuh besar, masalah di kekaisaran semakin parah.Para pejabat istana menganggap bahwa semua masalah yang dihadapi kekaisaran adalah akibat dari kelahiran putranya yang buta. Mereka menganggap putranya sebagai pembawa sial dan aib kekaisaran. Karena takut keselamatan putranya terancam, kaisar membawa putranya ke desa Dan, te

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status