Share

Menghajar Lukas

Author: Mr. K
last update Last Updated: 2024-03-06 12:42:01

Lukas benar-benar terkejut dengan kemunculan pria yang tak dikenalnya itu.

Tak lain dan tak bukan, dia adalah Adit.

Sadar kalau Adit punya niat buruk terhadapnya, Lukas melirik ke laci lemari tempat dia menyimpan pistol.

Adit membaca dengan baik gerakan mata Lukas, sehingga saat Lukas berlari, dia pun berlari.

Brughh!

Adit menerjang Lukas, menangkap tubuhnya. Dia berhasil menggagalkan upaya Lukas membuka laci lemari.

Kini dia menindih Lukas dan mendudukinya di perutnya, lantas dia hantamkan tinjunya ke wajah Lukas.

Bugh!

“Arghh….”

Bugh! Bugh!

“Arghhh…”

Tadi setelah masuk ke kamar ini, Adit sempat melirik ke arah kasur dan mendapati Brenda terbaring menelentang dengan kancing-kancing kemeja terbuka.

Adit bisa menebak apa niat busuk Lukas terhadap Brenda, dan kini dia tak bisa menahan diri untuk tak menghajar pria ini.

Dia terus menghantamkan bogem mentahnya ke wajah Lukas, lagi dan lagi, hingga muka sang miliarder itu babak belur.

Adit memang tak tahu siapa Lukas, dan itulah salah satu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Perjalanan Waktu Menjadi Menantu Terhebat   Siksa Cambuk

    Dua orang berbadan besar itu membawa Adit ke gudang, sebuah bangunan terpisah di belakang vila.Mereka mengikat tangan Adit ke belakang dengan tali. Salah satu dari mereka berjalan di depan sedangkan yang satunya lagi di belakang, menodongkan pistol tepat ke punggung Adit.“Masuk sana!”Si penjaga di belakang Adit itu mendorongnya dengan cara menendangnya.Adit memasuki gudang dan terhuyung-huyung. Saat dia menegakkan tubuhnya, si penjaga yang memasuki gudang lebih dulu langsung menghantamkan bogem mentah ke pipinya.Bugh!Adit sedikit oleh ke kanan. Darah keluar dari ujung bibirnya.“Gua nggak tahu lu siapa, tapi lu benar-benar nekat masuk ke vila ini tanpa izin. Lu tahu Tuan Lukas itu siapa? Dia miliarder terkenal di kota ini. Di kawasan ini aja dia punya puluhan vila mewah. Nggak ada yang berani macam-macam sama dia!” tutur si penjaga yang baru saja menonjok Adit.Adit menatapnya perlahan. Sorot matanya tajam. Ada nyala api di sana.“Apa maksud lu lihat gua kayak gitu! Berani lu na

    Last Updated : 2024-03-06
  • Perjalanan Waktu Menjadi Menantu Terhebat   Pembalasan Adit

    Dengan mudahnya, Adit menarik cambuk itu dari tangan si penjaga di depannya.Si penjaga terbelalak. Adit balas mencambuk si penjaga, membuat pria itu mengerang kesakitan.Pipi kiri si penjaga mengucurkan darah.Si penjaga yang satunya lagi ikut tercengang. Adit memanfaatkan momen singkat yang dimiliknya ini untuk melepaskan ikatan di kedua kakinya.Kini, dengan kembalinya stamina dan kekuatan fisiknya, rantai-rantai besi itu tak berarti apa pun baginya.Adit lantas maju, menantang kedua penjaga itu terang-terangan."Mampus lu!!!"Si penjaga yang di belakang mengambil pistolnya dan mengarahkannya kepada Adit, menembaknya.Dor!Peluru tersebut mengenai tiang besar tempat Adit tadi diikat. Adit sendiri tiba-tiba menghilang dari hadapannya.Buk!"Akh!"Adit rupanya sudah berdiri di belakang penjaga tersebut. Dan baru saja, dia menghantamkan tangannya ke bahu tengkuk pria itu.Pria itu langsung membungkuk dan muntah darah. Adit menarik kerah kaus pria itu lantas menghantamkan tinjungnya ke

    Last Updated : 2024-03-07
  • Perjalanan Waktu Menjadi Menantu Terhebat   Maskulin dan Seksi

    Tak lain dan tak bukan, pria itu adalah Adit. Kini dia berjalan mendekati kasur. Dalam prosesnya dia menginjak si penjaga yang tadi ditendangnya itu.“Ugh!!”Injakan di perut pria itu begitu kuat, sampai-sampai si penjaga memuncratkan darah dari mulutnya. Setelah itu dia pingsan.Melihat apa yang barusan terjadi, Lukas langsung gemetar.Baru juga setengah jam yang lalu dia dihajar oleh pria menyeramkan ini. Sekarang dia akan dihajarnya lagi?Lukas menggeser tubuhnya ke tengah kasur. Sebenarnya ingin sekali dia beranjak dari kasur dan berlari ke ambang pintu, keluar dari kamar itu.Tapi jangankan melakukan itu, bahkan untuk sekadar mengatakan sesuatu saja dia tak bisa. Kehadiran Adit membuat lidahnya kelu.“Kau tahu apa yang pantas dirasakan oleh pria bejat sepertimu?” tanya Adit. Kini dia sudah berdiri tepat di samping kasur.“Sensasi berhadapan dengan kematianmu sendiri,” lanjut Adit.Mata Lukas membulat. Adit menggerakkan tangan kanannya secepat ular, mencengkeram leher Lukas dan me

    Last Updated : 2024-03-14
  • Perjalanan Waktu Menjadi Menantu Terhebat   Insiden di Dalam Bus

    Adit dan Brenda baru saja tiba di parkiran gedung kantor, di basement. Brenda membuka pintu, sedangkan Adit tetap di jok kemudi. "Kamu tunggu di sini, ya. Aku ambilkan baju dulu," kata Brenda, lalu menutup pintu mobil dan pergi ke arah lift. Adit memang masih bertelanjang dada. Dan, sebab dia tidak membawa mobilnya ke kantor, dia harus ke rumah sakit menggunakan angkutan umum. Tentu saja sangat tidak pantas dia berada di angkutan umum sambil bertelanjang dada. Sambil menunggu Brenda kembali, Adit meminta si sistem canggih memunculkan fitur-fitur yang bisa dia aktifkan lagi. Layar hologram itu pun muncul. Ada delapan fitur yang bisa dia aktifkan tanpa persyaratan apa pun. Adit langsung memilih fitur-fitur yang ingin diaktifkannya sekarang juga. Fitur ilmu bela diri termasuk di antaranya. Setiap kali fitur itu diaktifkan, Adit seperti merasakan sengatan listrik yang membuatnya mendesis dan menguatkan pegangannya di setir. Setelah kedelapan fitur itu teraktifkan, Adit menarik na

    Last Updated : 2024-03-21
  • Perjalanan Waktu Menjadi Menantu Terhebat   Memutar Otak

    Adit mengamati situasi di bus saat si pria bersenjata itu mendekatinya.Kemampuan bela dirinya telah kembali. Dia bisa dengan mudah menjatuhkan si pria bersenjata.Tapi bagaimana dengan yang satunya lagi?Itulah masalahnya. Si pria bersenjata yang satunya lagi itu berada di dekat sopir. Adit khawatir dia akan menembak si sopir atau melukai penumpang-penumpang lain sementara dia mengurus si pria bersenjata di hadapannya.“Cepat serahkan ponselmu! Jangan sampai aku benar-benar menembakmu!” gertak si pria itu lagi, sambil memelototkan matanya.Opsi menghajar pria ini sepertinya tak tersedia. Tidak untuk saat ini.Adit memutar otaknya, mencari alternatif lain.“Yang kalian berdua inginkan apa sebenarnya? Uang? Ya sudah berikan semua ponsel yang terkumpul itu padaku. Aku beli dengan harga yang kutawarkan tadi,” kata Adit.Adit mengambil dompetnya, mengeluarkan kartu debit miliknya.“Aku tinggal mentransfer uangnya di ATM. Atau kalaupun mau kutransfer via M-banking, bisa saja,” kata Adit.T

    Last Updated : 2024-03-22
  • Perjalanan Waktu Menjadi Menantu Terhebat   Syarat Pengampunan

    Suasana di bus menjadi semakin tegang seperti di film-film laga.Para penumpang terbelalak. Sebagian menutup mulut yang terbuka dengan tangan.Tak seorang pun dari mereka menyangka manuver seperti ini akan terjadi.Kini Adit dan Gen saling menatap tanpa berkedip. Don mengaduh kesakitan tetapi Adit tak peduli. Dia tempelkan terus moncong pistolnya ke kepala Don.Sementara itu, Adit menyeret Don ke depan, memperpendek jaraknya dengan Gen.“Jangan coba-coba! Kalaupun aku tak menembak temanmu ini di kepala, aku bisa menembaknya di kaki atau di pinggang. Itu mudah saja bagiku,” ancam Adit.Gen yang semula hendak berdiri dan menempelkan moncong pistol ke kepala si sopir bus itu terhenti.Gen dan Don adalah dua teman baik. Mereka telah saling mengenal sejak kecil dan aksi pembajakan dan perampokan seperti ini sudah sering mereka lakukan bersama, berdua saja.Sialnya, ini pertama kalinya mereka berada dalam situasi di mana salah satu penumpang bus melakukan perlawanan dan berhasil menekan bal

    Last Updated : 2024-03-25
  • Perjalanan Waktu Menjadi Menantu Terhebat   Terperangkap di Tubuh Menantu Sampah

    “Adit, kamu masih belum juga mencuci mobil? Apa saja yang kamu lakukan dari tadi? Dasar menantu tak berguna!”Hardikan ibu mertuanya itu mengagetkan Adit Winarta yang sedang bermeditasi.Adit berdecak kesal. Beberapa detik lagi saja dia bermeditasi, dia sudah bisa mengaktifkan kembali sistem canggih yang terintegrasi ke otaknya.Dengan begitu dia akan bisa menghubungkan sistem tersebut ke tubuh barunya ini.Adit membuka matanya. Dia mendapati Julia, ibu mertuanya itu, baru saja memasuki kamarnya dan kini menatapnya dengan mata melotot.“Cepat cuci mobil! Diana mau berangkat setengah jam lagi!” kata Julia. Diana adalah istrinya Adit, anak semata wayangnya Julia.Menghela napas, Adit beranjak dari kasur dan berdiri, berjalan ke arah pintu.“Dasar sampah kau ini, Adit! Setiap hari kerjamu hanya di rumah dan menghabiskan makanan saja. Menyesal aku membiarkanmu menikah dengan putriku! Harusnya orang secantik dia menikah dengan pria kaya-raya seperti Erkan, bukannya pria miskin tak berguna

    Last Updated : 2024-01-26
  • Perjalanan Waktu Menjadi Menantu Terhebat   Sudah Kutransfer Uangnya! Cek!

    Julia terkejut dengan apa yang dikatakan Adit.Menantunya ini mau membayarkan utang cicilannya? Bagaimana bisa?Dia saja tak bekerja selama hampir dua tahun ini.“Kamu lanjut cuci mobil saja sana! Tak usah bertingkah!” semprot Julia.“Biar aku yang atasi mereka, Ma. Mama ke dekat Diana saja,” kata Adit.“Hah?!”Julia menatap Adit dengan kesal. Apa kelamaan menganggur membuat menantunya ini jadi tak waras?“Hahaha. Kocak sekali menantu sampahmu ini, Julia. Dia sok-sokan mau melunasi cicilan utangmu. Bekerja saja tidak. Hahaha…”Si botak Joni tertawa keras. Adit menatapnya dengan jengah.Julia sendiri menatap Adit dengan kemarahan yang tertahan. Nanti setelah berhasil meminta perpanjangan waktu kepada Joni, dia akan menampar menantu sampahnya ini.“Sebutkan saja besarnya berapa, Botak! Kamu mau uangnya kubayar atau tidak?” tantang Adit.“Heh, berani kamu bicara begitu pada Bos Joni, ya! Mau kurobek mulutmu, hah?!” bentak Bob, pengawalnya Joni, memelototi Adit.Julia mematung menatap Adi

    Last Updated : 2024-01-26

Latest chapter

  • Perjalanan Waktu Menjadi Menantu Terhebat   Syarat Pengampunan

    Suasana di bus menjadi semakin tegang seperti di film-film laga.Para penumpang terbelalak. Sebagian menutup mulut yang terbuka dengan tangan.Tak seorang pun dari mereka menyangka manuver seperti ini akan terjadi.Kini Adit dan Gen saling menatap tanpa berkedip. Don mengaduh kesakitan tetapi Adit tak peduli. Dia tempelkan terus moncong pistolnya ke kepala Don.Sementara itu, Adit menyeret Don ke depan, memperpendek jaraknya dengan Gen.“Jangan coba-coba! Kalaupun aku tak menembak temanmu ini di kepala, aku bisa menembaknya di kaki atau di pinggang. Itu mudah saja bagiku,” ancam Adit.Gen yang semula hendak berdiri dan menempelkan moncong pistol ke kepala si sopir bus itu terhenti.Gen dan Don adalah dua teman baik. Mereka telah saling mengenal sejak kecil dan aksi pembajakan dan perampokan seperti ini sudah sering mereka lakukan bersama, berdua saja.Sialnya, ini pertama kalinya mereka berada dalam situasi di mana salah satu penumpang bus melakukan perlawanan dan berhasil menekan bal

  • Perjalanan Waktu Menjadi Menantu Terhebat   Memutar Otak

    Adit mengamati situasi di bus saat si pria bersenjata itu mendekatinya.Kemampuan bela dirinya telah kembali. Dia bisa dengan mudah menjatuhkan si pria bersenjata.Tapi bagaimana dengan yang satunya lagi?Itulah masalahnya. Si pria bersenjata yang satunya lagi itu berada di dekat sopir. Adit khawatir dia akan menembak si sopir atau melukai penumpang-penumpang lain sementara dia mengurus si pria bersenjata di hadapannya.“Cepat serahkan ponselmu! Jangan sampai aku benar-benar menembakmu!” gertak si pria itu lagi, sambil memelototkan matanya.Opsi menghajar pria ini sepertinya tak tersedia. Tidak untuk saat ini.Adit memutar otaknya, mencari alternatif lain.“Yang kalian berdua inginkan apa sebenarnya? Uang? Ya sudah berikan semua ponsel yang terkumpul itu padaku. Aku beli dengan harga yang kutawarkan tadi,” kata Adit.Adit mengambil dompetnya, mengeluarkan kartu debit miliknya.“Aku tinggal mentransfer uangnya di ATM. Atau kalaupun mau kutransfer via M-banking, bisa saja,” kata Adit.T

  • Perjalanan Waktu Menjadi Menantu Terhebat   Insiden di Dalam Bus

    Adit dan Brenda baru saja tiba di parkiran gedung kantor, di basement. Brenda membuka pintu, sedangkan Adit tetap di jok kemudi. "Kamu tunggu di sini, ya. Aku ambilkan baju dulu," kata Brenda, lalu menutup pintu mobil dan pergi ke arah lift. Adit memang masih bertelanjang dada. Dan, sebab dia tidak membawa mobilnya ke kantor, dia harus ke rumah sakit menggunakan angkutan umum. Tentu saja sangat tidak pantas dia berada di angkutan umum sambil bertelanjang dada. Sambil menunggu Brenda kembali, Adit meminta si sistem canggih memunculkan fitur-fitur yang bisa dia aktifkan lagi. Layar hologram itu pun muncul. Ada delapan fitur yang bisa dia aktifkan tanpa persyaratan apa pun. Adit langsung memilih fitur-fitur yang ingin diaktifkannya sekarang juga. Fitur ilmu bela diri termasuk di antaranya. Setiap kali fitur itu diaktifkan, Adit seperti merasakan sengatan listrik yang membuatnya mendesis dan menguatkan pegangannya di setir. Setelah kedelapan fitur itu teraktifkan, Adit menarik na

  • Perjalanan Waktu Menjadi Menantu Terhebat   Maskulin dan Seksi

    Tak lain dan tak bukan, pria itu adalah Adit. Kini dia berjalan mendekati kasur. Dalam prosesnya dia menginjak si penjaga yang tadi ditendangnya itu.“Ugh!!”Injakan di perut pria itu begitu kuat, sampai-sampai si penjaga memuncratkan darah dari mulutnya. Setelah itu dia pingsan.Melihat apa yang barusan terjadi, Lukas langsung gemetar.Baru juga setengah jam yang lalu dia dihajar oleh pria menyeramkan ini. Sekarang dia akan dihajarnya lagi?Lukas menggeser tubuhnya ke tengah kasur. Sebenarnya ingin sekali dia beranjak dari kasur dan berlari ke ambang pintu, keluar dari kamar itu.Tapi jangankan melakukan itu, bahkan untuk sekadar mengatakan sesuatu saja dia tak bisa. Kehadiran Adit membuat lidahnya kelu.“Kau tahu apa yang pantas dirasakan oleh pria bejat sepertimu?” tanya Adit. Kini dia sudah berdiri tepat di samping kasur.“Sensasi berhadapan dengan kematianmu sendiri,” lanjut Adit.Mata Lukas membulat. Adit menggerakkan tangan kanannya secepat ular, mencengkeram leher Lukas dan me

  • Perjalanan Waktu Menjadi Menantu Terhebat   Pembalasan Adit

    Dengan mudahnya, Adit menarik cambuk itu dari tangan si penjaga di depannya.Si penjaga terbelalak. Adit balas mencambuk si penjaga, membuat pria itu mengerang kesakitan.Pipi kiri si penjaga mengucurkan darah.Si penjaga yang satunya lagi ikut tercengang. Adit memanfaatkan momen singkat yang dimiliknya ini untuk melepaskan ikatan di kedua kakinya.Kini, dengan kembalinya stamina dan kekuatan fisiknya, rantai-rantai besi itu tak berarti apa pun baginya.Adit lantas maju, menantang kedua penjaga itu terang-terangan."Mampus lu!!!"Si penjaga yang di belakang mengambil pistolnya dan mengarahkannya kepada Adit, menembaknya.Dor!Peluru tersebut mengenai tiang besar tempat Adit tadi diikat. Adit sendiri tiba-tiba menghilang dari hadapannya.Buk!"Akh!"Adit rupanya sudah berdiri di belakang penjaga tersebut. Dan baru saja, dia menghantamkan tangannya ke bahu tengkuk pria itu.Pria itu langsung membungkuk dan muntah darah. Adit menarik kerah kaus pria itu lantas menghantamkan tinjungnya ke

  • Perjalanan Waktu Menjadi Menantu Terhebat   Siksa Cambuk

    Dua orang berbadan besar itu membawa Adit ke gudang, sebuah bangunan terpisah di belakang vila.Mereka mengikat tangan Adit ke belakang dengan tali. Salah satu dari mereka berjalan di depan sedangkan yang satunya lagi di belakang, menodongkan pistol tepat ke punggung Adit.“Masuk sana!”Si penjaga di belakang Adit itu mendorongnya dengan cara menendangnya.Adit memasuki gudang dan terhuyung-huyung. Saat dia menegakkan tubuhnya, si penjaga yang memasuki gudang lebih dulu langsung menghantamkan bogem mentah ke pipinya.Bugh!Adit sedikit oleh ke kanan. Darah keluar dari ujung bibirnya.“Gua nggak tahu lu siapa, tapi lu benar-benar nekat masuk ke vila ini tanpa izin. Lu tahu Tuan Lukas itu siapa? Dia miliarder terkenal di kota ini. Di kawasan ini aja dia punya puluhan vila mewah. Nggak ada yang berani macam-macam sama dia!” tutur si penjaga yang baru saja menonjok Adit.Adit menatapnya perlahan. Sorot matanya tajam. Ada nyala api di sana.“Apa maksud lu lihat gua kayak gitu! Berani lu na

  • Perjalanan Waktu Menjadi Menantu Terhebat   Menghajar Lukas

    Lukas benar-benar terkejut dengan kemunculan pria yang tak dikenalnya itu.Tak lain dan tak bukan, dia adalah Adit.Sadar kalau Adit punya niat buruk terhadapnya, Lukas melirik ke laci lemari tempat dia menyimpan pistol.Adit membaca dengan baik gerakan mata Lukas, sehingga saat Lukas berlari, dia pun berlari.Brughh!Adit menerjang Lukas, menangkap tubuhnya. Dia berhasil menggagalkan upaya Lukas membuka laci lemari.Kini dia menindih Lukas dan mendudukinya di perutnya, lantas dia hantamkan tinjunya ke wajah Lukas.Bugh!“Arghh….”Bugh! Bugh!“Arghhh…”Tadi setelah masuk ke kamar ini, Adit sempat melirik ke arah kasur dan mendapati Brenda terbaring menelentang dengan kancing-kancing kemeja terbuka.Adit bisa menebak apa niat busuk Lukas terhadap Brenda, dan kini dia tak bisa menahan diri untuk tak menghajar pria ini.Dia terus menghantamkan bogem mentahnya ke wajah Lukas, lagi dan lagi, hingga muka sang miliarder itu babak belur.Adit memang tak tahu siapa Lukas, dan itulah salah satu

  • Perjalanan Waktu Menjadi Menantu Terhebat   Menikmati Tubuh Brenda

    Brenda benar-benar sakit kepala. Sulit sekali baginya untuk tetap membuka matanya. Suhu tubuhnya terus meninggi. "Ayo, kutemani ke toilet. Kamu seperti orang yang mau muntah," ucap Lukas, membantu Brenda berdiri. Brenda merasa aneh. Baru juga dia duduk, sekarang dia berdiri lagi. Dan memang benar yang dikatakan Lukas, dia merasa mual. 'Mungkin memang sebaiknya aku ke toilet saja,' pikirnya. Brenda pun berdiri. Dia biarkan Lukas menggiringnya. Dia tak sedikit pun berpikir kalau Lukas akan membawanya ke tempat lain. Sakit kepala yang menyerangnya terlalu kuat untuk bisa ditahannya sampai-sampai dia tak bisa berpikir jernih. "Duduklah sebentar."Brenda tak sadar kalau saat ini dia berada di dekat pintu masuk kedai. Pengelihatannya berbayang. Samar-samar dia dengar Lukas bicara soal membayar tagihan.Dan ketika Lukas kembali dan membantunya berdiri lagi, kesadarannya semakin menipis. Dia nurut-nurut saja saat Lukas membawanya keluar. Tahu-tahu, dia telah berada di mobil Lukas. B

  • Perjalanan Waktu Menjadi Menantu Terhebat   Kecepatan Super

    Adit terdiam sesaat.Bonus fitur instan? Apa maksudnya ini?"Adit, kamu tak apa-apa?" tanya Brenda, mencoba membantu Adit berdiri.Sadar kalau orang-orang di sedan baru itu baru saja keluar turun dari mobil, Adit memaksakan diri untuk berdiri."Ayo!" ucapnya, mengajak Brenda untuk lanjut berlari.Susah-payah Adit berlari sambil menahan sakit dan nyeri di luka tembak ya.Di hadapannya, layar hologram itu masih ada.Meski tak benar-benar mengerti bonus fitur instan ini apa, Adit memutuskan untuk menerimanya.[Klik!]Tampilan di layar hologram itu berganti. Kini yang muncul adalah sebuah tabung bar horizontal yang menandakan kalau fitur instan itu sedang dipasangkan.[Ting!][Fitur instan berupa kecepatan super sudah bisa digunakan.][Batas waktu penggunaan: lima menit.]Langkah Adit terhenti. Tiba-tiba saja tubuhnya terasa hangat, juga ringan."Adit?" Brenda lagi-lagi menatap Adit khawatir.Adit mengangkat tangannya ke atas, mengayunkan kaki kanannya ke depan dan ke belakang.Tubuhnya b

DMCA.com Protection Status