Beranda / Fantasi / Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis / 17. Pembalasan Sakya Kumara

Share

17. Pembalasan Sakya Kumara

Penulis: Bebby
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-16 13:37:54

Sakya Kumara akhirnya berhasil pulih seperti sedia kala berkat Roh Iblis di dalam tubuhnya yang bangkit kembali memberi kekuatan kepadanya.

Namun dia membutuhkan Roh Dewa yang akan menambah kekuatannya jika berhasil dibangkitkan kembali. Tetap dia harus mencari Tabib Sakti Adheswara.

Seandainya saja Sakya Kumara mengetahui kalau dia memiliki kemampuan yang melebihi Roh Api dan Roh Dewa. Ada sebabnya dia disebut Naga Iblis karena Sakya Kumara merupakan keturunan dari Iblis dan Naga. Jadi kemungkinan besar Sakya Kumara bisa berubah wujud menjadi Naga Iblis yang masih belum disadarinya.

Tujuannya sekarang hanya satu, menyelamatkan Kirani yang telah dibawa oleh sekte Teratai Merah.

Untuk itu dia butuh kemampuan Kavita yang mengetahui lokasi tempat sekte Teratai Merah ini berada. Sakya juga akan mebuat perhitungan dengan gadis iblis ini yang telah menipunya habis-habisan.

Tanpa kesulitan, Sakya Kumara memasuki ruang bawah tanah rahasia tempat Kavita berada. Sakya berharap gadis iblis ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Zhu Phi
Wow! Naga Iblis pasti keren!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   18. Menuju Kota Kintamani

    Sakya Kumara tidak perlu menunggu lama. Beberapa saat kemudian Kavita sudah kembali dengan informasi yang sangat berguna baginya.Kavita tampak tersenyum manis padanya membuat Sakya Kumara sedikit gugup karena dia jarang berdekatan dengan wanita, apalagi dengan gadis secantik Kavita.“Aku sudah mendapatkan informasi kalau Kirani masih hidup ... sekarang sedang di tahan oleh ketua sekte Teratai Merah di markas utama mereka di Kota Kintamani!’ ujar Kavita.Gadis ini tetap tersenyum manis pada Sakya. cara memandang gadis padanya ini sangat berbeda dengan cara memandang saat pertama kali bertemu. Kali ini seperti ada perasaan dari gadis ini yang menembus hatinya."Aku tidak boleh terbujuk oleh akal bulus gadis cantik ini. Aku sudah mempercayainya dan dia menipuku. Tapi sekarang aku harus percaya lagi padanya untuk menemukan Kirani. Seandainya saja kamu tidak menipuku, Kavita," gumam Sakya dalam hati.“Kamu bisa mengantarkanku ke sana? Aku belum mengenali daerah-daerah di Dunia Mortal!” uj

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-17
  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   19. Kota Kintamani

    Sakya Kumara tiba di pinggiran Kota Kintamani. Kota yang lebih besar alih-alih Kota Singkarak ini merupakan pusat dari seluruh kegiatan bisnis.“Aku hanya bisa mengantarkanmu sampai di sini, Tuan Sakya ... mohon maaf jika sebelumnya meragukan dirimu!” kata Kavita sambil masuk kembali ke dalam jalan rahasia bawah tanah.“Markas sekte Teratai Merah ada di sebelah mana?” tanya Sakya.“Pergi saja ke pusat kota ini, nanti Tuan bisa membaca papan nama sekte ini terpampang jelas!” sahut Kavita yang suaranya mulai menjauh.“Seharusnya kupaksa saja iblis ini untuk menunjukkan jalan ke sana ... tapi aku sudah janji padanya, semoga benar jalan yang ditunjukkannya,” gumam Sakya dalam hati.*****Kota Kintamani merupakan kota kedua terpadat penduduknya di Dunia Mortal. Kota ini merupakan pusat bisnis nomor satu sehingga layak disebut kota metropolitan.Semua hiburan ada di kota ini. Perguruan silat dan sekte banyak bermarkas di kota ini termasuk sekte Teratai Merah yang cukup besar dan terkenal.S

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-18
  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   20. Kehancuran Teratai Merah (1)

    Sakya Kumara bangun keesokan paginya dengan tubuh yang segar bugar. Pangeran Iblis ini bahkan tidak ingat kejadian apapun sejak dia ditinggalkan Kavita di Kota Kintamani.Betapa terkejutnya dirinya saat melihat ada gadis yang dalam keadaaan tanpa busana berada di sampingnya, saat dia baru bangun tidur.Apalagi dia mengenali gadis ini sebagai iblis yang pernah menghianatinya.“Kavita...! Apa yang terjadi sebenarnya?” tanya Sakya Kumara yang masih terkejut.“Tidak ada kejadian apapun Tuan Sakya ... aku hanya numpang tidur saja di tempat tidurmu ini, karena aku berubah pikiran akan mengantarmu ke tempat sekte Teratai Merah!” ujar Kavita dengan santainya."Tidak ada apa-apa, kok aku dan kamu sama-sama tidak berpakaian sama sekali!" ujar Sakya yang terus mengorek keterangan dari Kavita.Sakya Kumara merasakan sudah terjadi sesuatu antara dirinya dengangadis iblis ini, tapi dia tidak bisa mengingat apapun yang terjadi. Ingatannya hanya sampai Kavita mengantarkan dirinya ke kota Kintamani."

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-19
  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   21. Kehancuran Teratai Merah (2)

    Abimanyu Mangkubumi langsung menyerang Sakya Kumara dengan Ilmu Pedang Setannya. Pedang yang berputar-putar bagaikan gelombang sinar terus mendesak Sakya Kumara yang bersenjatakan pedangnya yang besar dan berat.Traang ...!Suara pedang beardu menimbulkan percikan api yang terang benderang.“Wah ... boleh juga serangan pedangmu! Bukan pedang ayam sayur!” kata Sakya Kumara, entah memuji atau mengejek ilmu pedang Abimanyu.“Pedang Penggetar Jiwa!” seru Abimanyu sambil mengarahkan pedangnya yang bergetar sehingga kelihatan menjadi pedang yang banyak.“Kenapa harus menyebutkan jurus kalau menyerang? Baiklah ... aku ikuti! Neraka Tak Berdasar!” seru Sakya Kumara.Ilmu ‘Neraka Tak Berdasar’ membuat pedang Sakya menjadi merah membara yang langsung menebas pedang Abimanyu menjadi dua bagian.“Kenapa ...? Kenapa Pedang Setanku begitu mudah kamu patahkan? Pasti ilmu setan!” seru Abimanyu penuh tanda tanya. Tidak disangka olehnya, pemuda di depannya ini memiliki pedang sakti yang sangat terkenal

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-20
  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   22. Mengunjungi East Dragon

    East Dragon merupakan pusat hiburan terbesar di Kota Kintamani, bahkan di seluruh Dunia Mortal. Tempatnya berupa perkampungan kecil yang berisi banyak tempat-tempat hiburan mulai dari rumah bordil, pertarungan di atas ring dengan taruhan besar, pacuan kuda yang juga dibuat ajang taruhan, rumah makan yang dilayani gadis-gadis cantik, serta berbagai permainan adu ketangkasan.Bahkan penginapan dengan fasilitas pelayanan pemandian air panas dan pemijatan khusus yang dilakukan gadis-gadis yang masih berusia muda tersedia juga di sini.Naga Timur ini merupakan perkampungan kecil yang akan menyenangkan setiap pria yang berkunjung ke sana.Sakya Kumara tidak menyangka kalau East Dragon yang diinformasikan Abimanyu ini merupakan suatu perkampungan kecil yang dijaga sangat ketat. Tidak sembarangan penduduk Dunia Mortal bisa memasuki East Dragon.“Lebih baik jangan memancing keributan di sini, Sakya ...! Banyak pendekar-pendekar sakti yang tidak akan senang padamu jika kamu membuat keributan di

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-21
  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   23. Rencana Kavita

    “Kita harus mencari tahu dahulu, Kirani disekap dimana ... karena begitu Bimasena tahu kita ada di sini, anak buahnya bisa saja memindahkan Kirani ke tempat yang tidak akan kita ketahui lagi!” ujar Kavita.“Bagaimana cara kita masuk ke dalam ruangan rahasia ini tanpa kelihatan oleh Bimasena?” tanya Sakya Kumara."Aku akan mengalihkan perhatiannya ... sementara itu kamu masuk ke dalam untuk memeriksa apakah Kirani ada di dalam," ujar Kavita."Aku khawatir dia sudah mengetahui penghianatanmu, jadi dirimu dalam bahaya, Kavita!' kata Sakya yang tidak setuju dengan saran Kavita ini."Tidak ada waktu untuk membantah rencanaku ini, Sakya! Jika Bimasena sudah masuk ke dalam ruangan rahasianya maka Kirani akan lenyap selama-lamanya!" kata Kavita dengan wajah yang serius."Aku juga tidak ingin membahayakan dirimu!" ujar Sakya."Tenang saja Sakya ... aku sudah malang melintang di dunia seperti ini, jadi akau pasti punya jalan keluar apabila Bimasena sudah mengetahui kalau sekte Teratai Merah sud

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-23
  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   24. Sakya vs Bimasena

    Bimasena langsung menghadang Sakya sementara Kavita berhasil lolos bersama Kirani. "Aku sudah lama menunggumu di dunia ini, Naga Iblis!" kata Bimasena yang mengagetkan Sakya Kumara. "Kamu panggil aku Naga Iblis?" tanya Sakya Kumara yang heran dengaan panggilan Bimasena. "Kamu lupa kalau kamu ini Naga Iblis? Sungguh disayangkan!" ucap Bimasena. "Kamu tahu siapa diriku?" tanya Sakya Kumara lagi. "Aku bahkan tahu siapa orang tuamu!' kata Bimasena. "Siapa sebenarnya dirimu, Bimasena?" tanya Sakya Kumara penasaran. Sakya Kumara mulai tertarik dengan Bimasena. Tidak disangkanya kalau pemimpin sekte Teratai Merah ini mengenal baik orang tuanya, terutama ibunya yang tidak diketahuinya. "Kamu tidak perlu tahu siapa sebenarnya diriku, Sakya Kumara!" kata Bimasena yang juga mengetahui namanya. "Kamu juga tahu namaku? Berarti kamu memang berasal dari Dunia Iblis?" tanya Sakya lagi. "Seharusnya kamu tidak mencampuri urusanku di sini, Naga Iblis! Aku tidak pernah mengusikmu sama sekali,

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-28
  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   25. Masa Lalu Sakya

    Sakya Kumara dalam mode iblisnya mulai menampakkan kegarangannya. Rambut Sakya berubah menjadi merah menyala seperti nyala api. Tubuh Sakya juga diselimuti energi iblis dan energi dari roh api, tapi Sakya belum ingin menggunakan kesaktian roh api karena kosekuensinya akan besar jika dia menggunakan roh api tanpa membangkitkan roh dewa yang bisa menjadi penyeimbang kekuatannya. "Hahaha ... semakin menarik! Sakya Kumara benar-benar iblis yang sakti! Tunjukkan kemampuan Naga Iblismu!" tantang Bimasena. Sakya Kumara tidak mengerti tentang Naga Iblis yang dsebutkan oleh Bimasena. Seandainya dia adalah Naga Iblis, tentunya ada yang diingart mengenai masa kecilnya. Tapi yang teringat olehnya hanyalah roh api dan roh dewa yang ada di dalam tubuhnya yang menyengsarakan hidupnya. Bahkan roh api juga tidak pernah membahas mengenai Naga Iblis ini sama sekali. Jadi Sakya Kumara menganggap Bimasena sembarangan bicara. Tidak mungkin juga ayahnya yang Raja Iblis menikah dengan wanita dari dunia

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-29

Bab terbaru

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   80. Dewa Pedang

    Sakya menetap selama sebulan di Hidden Village sambil mengajari pemuda-pemuda nag adi desa ini sedikit ilmu bela diri aagar mereka bisa melindungi desa mereka dari serangan penjahat baik yang berasal dari dunia manusia ini mapun dari dunia lainnya.Mimpi-mimpi yang terus mengusiknya membuat sakya mengambil keputusan untuk berpetualang mengikuti mimpi-mimpiny auntuk menemukan Kitab Pedang Dewa Langit dan Kitab Pedang Iblis Bumi yang telah lama menghilang."Aku pamit, Davendra!" ujar Sakya."Ajak Lavini keluar dari Hidden Village ini, Sakya! Mungkin dia bisa membantumu untuk menmukan Kitab pedang yang sedang kamu cari berdasarkan mimpi-mimpimu ini!" saran Davendra."Apa kamu ingin ikut bersamaku berpetualang di Dunia Mortal ini, Lavini?" tanya Sakya.'"Tentu saja, Sakya!" jawab Lavini singkat.Sepak terjang Sakya Kumara dengan Lavini di Dunia Mortal terkenal sebagai Pendekar Pedang Iblis dan Pendekar Pemanah Naga.Sambil mengikuti mimpi-mimpi Sakya, kedua pendekar ini terus membela keb

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   79. Masa Lalu

    "Apa benar, kamu ini anak dari Shivani? Ada di mana dia sekarang? Apakah dia masih hidup?" tanya pria yang usianya sepantaran dengan dirinya."Apa benar kamu ini ayahnya Lavini?" tanya Sakya."Benar! Shivani adalah istriku di Lembah Rinjani saat kekacauan itu datang menghampiri lembah kami!" ujar pria ini."Kekacauan seperti apa maksudmu?" tanya Sakya."Kekacauan yang menyebabkan Shivani menghilang dan tidak pernah kembali lagi, padahal dia baru melahirkan Lavini saaat itu! Aku tidak tahu kenapa dia tidak kembali ke Lembah Rinjani?""Karena ibuku memang tidak bisa kembali! Menurut yang pernah kudengar, ibuku adalah putri Raja Naga di Dunia Naga! Kemungkinan besar yang menyerbu Lembah Rinjani adalah pasukan naga dari Dunia Naga atas perintah Raja Naga yang merupakan ayah dari ibuku!" jelas Sakya."Kamu salah, anak muda! Scaraxian adalah ayah dari Shivani! Aku menikahi putri dari pemimpin naga. Jadi saat Scaraxian menghilang, aku yang memimpin semua naga menuju Hidden Village! Selama in

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   78. Gadis Naga

    Hidden Village benar-benar bagaikan surga setelah melalui perjalanan yang berat untuk menuju ke desa tersembunyi ini.Udara yang sesak di dalam goa besar tergantikan oleh udara yang segar dan bersih dari desa ini.Pepohonan hijau yang tampak rapi menghiasai seluruh desa serta air terjun dengan sungai yang jernih di bawahnya membuat mata Sakya terkesima melihatnya."Indah sekali Hidden Vilalge ini, Lavini! Pantas kalian sangat betah tinggal di desa yang bagaikan surga di dunia ini," ujar Sakya."Ayo! Kita temui ayahku! Beliau sering cerita tentang ibumu yang merupakan pendekar yang hebat saat masih tinggal di Lembah Rinjani," ajak Lavini."Ayahmu pemimpin Hidden Village ini?" tanya Sakya Kumara."Benar, Sakya! Ayah sudah lama mencari ibumu yang menghilang dari Lembah Rinjani!" sahut Lavini."Kenapa kamu antusias sekali? Bukannya kamu seharusnya marah karena ayahmu begitu memuja ibuku?" tanya Sakya yang mulai bingung melihat sikap Lavini."Aku tidak marah, karena Shivani Iswara adalah i

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   77. Hidden Village

    Gadis pemanah ini tampak lincah menyusuri Lembah Rinjani untuk mencari tempat yang lebih aman untuk beristirahat dan menyiapkan makanan dari hasil buruan ini."Aku tidak pernah melihatmu berada di Lembah Rinjani ini? Ada apa sampai kamu tersasar ke sini?" tanya Sakya.Gadis ini tampak tidak peduli dengan pertanyaan Sakya terhadap dirinya.'Jangan banyak tanya! mau daging kelinci hutan ini atau tidak?" tanya gadis ini dengan ketus."Bukan banyak tanya, tapi aku memang baru melihatmu di Lembah Rinjani ini!" sahut Sakya."Bagaimana kamu bisa baru melihatku ada di Lembah Rinjani kalau kamu sendiri juga baru pertama kali ke Lembah Rinjani ini?' tanya gadis pemanah ini."Kamu tahu kalau aku hanya melintas di lembah ini?" tanya Sakya."Tentu saja, Pendekar! Aku hidup di Lembah Rinjani ini, tentu saja aku tahu kalau kamu adalah pelintas jalan!" seru gadis pemanah ini."Kenapa aku tidak melihat adanya desa atau pemukiman di Lembah Rinjani ini? Aku menyangka kalau sudah tidak ada penghuni di le

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   76. Gadis Pemanah

    Sakya masih memalingkan wajahnya untuk melihat ke arah air terjun tapi tidak tampak lagi Naga Scaraxian di sana. "Suatu kesalahan pergi ke arah goa air terjun ini. Semoga saja ini terakhir kalinya aku menginjak tempat persembunyian Scaraxian ini, terlepas dia ini kakek moyangku atau bukan!" ujar Sakya Kumara. Kruuyuuuk ...! Bunyi perut lapar Sakya Kumara membuat Pangeran Iblis ini memutuskan untuk berburu di Lembah Rinjani. "Scaraxian sialan! Aku tidak akan menemui naga raksasa yang tidak pedulian itu! Kalau bukan karena ibu, aku tidak aakan menemui naga sombong itu!" ujar Sakya dalam hati. Seekor kelinci hutan lewat di hadapannya, membuat semangat Sakya untuk berburu langsung muncul. "Aku akan menyergap kelinci hutan yang lincah ini," ujarnya. Sakya bergerak perlahan-lahan untuk mendekati kelinci hutan ini agar kelinci hutan ini idak terkejut dengan kehadirannya dan berusaha melarikan diri. Perlu banyak kesabaran bagi Sakya Kumara untuk mendapatkan hewan buruannya ini. Posi

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   75. Naga Scaraxian

    "Ingat, Sakya! kalau kamu tidak menemukan Naga Scaraxian di Lembah Rinjani, kamu harus ke arah pegunungan Rinjani untuk menemukannya! Ayahku biasanya suka mengajakku bermain di belakang air terjun di sekitar Pegunungan Rinjani ini."Sakya terbangun dan menoleh ke arah samping.Hari masih gelap di Lembah Rinjani."Ternyata aku sedang bermimpi! Tapi kenapa jelas sekali ibu menyuruhku menuju Pegunungan Rinjani? Ada apa sebenarnya yang ingin ditunjukkan oleh ibu?" pikir Sakya. "Apa mimpiku ini nyata atau hanya sekedar ilusi saja? Tidak akan pernah kuketahui kalau aku tidak ke sana!"Sakya Kumara memutuskan akan menuju Pegunungan Rinjani untuk menguak misteri yang menyelimuti Lembah Rinjani."Aku harus tahu penyebab lenyapnya semua naga-naga di Lembah Rinjani ini! Ada kejadian apa yang membuat semua naga di sini menghilang, termasuk Scaraxian. Apa Scaraxian ini kakekku? Tadi dalam mimpi, ibu menyebut ayah terhadap naga ini!" ujar Sakya.Begitu banyak misteri yang tidak terpecahkan.Bahkan

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   74. Lembah Rinjani

    Matahari pagi perlahan muncul dari arah pegunungan yang sejuk di Lembah Rinjani. Sinar matahari pagi yang hangat menerpa wajah Sakya Kumara yang sedang tertidur di salah satu goa yang banyak terdapat di Lembah Rinjani. Lembah Rinjani dahulunya adalah lembah yang hijau dan subur, yang menjadi tempat tinggal naga-naga yang memutuskan tinggal Di Dunia Mortal daripada di Dunia Naga mereka sendiri. Naga-naga yang warna warni dahulunya terbang dengan bebas menghiasi pegunungan Rinjani yang sebagian puncaknya tertutup es dan salju abadi. Lembah Rinjani bahkan sering disebut sebagai Lembah Naga, karena semua naga yang memutuskan tetap di Dunia Mortal ini, tinggal di lembah ini. Baik naga yang bisa menjadi manusia dan memiliki ilmu bela diri layaknya pendekar di Dunia Mortal ataupun naga yang tidak bisa berwujud manusia. Pemimpin Naga yang terkenal saat itu yang membawa Lembah Rinjani ke masa kejayaan adalah Naga Scaraxian yang memiliki bekas luka di wajahnya. Mata Scaraxian yang merah m

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   Arc 2. Bangkitnya Dewa Pedang

    # Kitab Sakti #Sakya Kumara, Sang Naga Iblis yang juga Pangeran Kerajaan Iblis kembali berpetualang sendiri setelah berpisah dengan tiga gadis yang mencintainya."Aku harus kembali ke Dunia Mortal! Firasatku mengatakan kalau Mustika Naga Abadi telah berpindah tempat ke sana!" ujar Sakya dalam hati.Perjalanan Sakya lebih cepat daripada sebelumnya karena tidak ada lagi halangan yang merintanginya."Sakya ...!"Terdengar oleh Naga Iblis ini suara memanggilnya, saat dia berada di Lembah Rinjani."Siapa di sana? Kenapa kamu bisa mengenalku?" tanya Sakya.Sakya Kumara langsung memeriksa hutan di dekat lembah untuk memastikan asal suara yang memanggilnya."Sakya! Penuhi takdirmu sebagai Dewa Pedang!"Suara ini terdengar lagi di kepalanya yang membuat Sakya sakit kepala."Keluar dan tunjukkan dirimu!" seru Sakya lagi dengan lebih lantang.Tidak ada jawaban dari seruan lantang Sakya.AAARRRGHH!Teriakan yang kencang dari arah hutan membuat pohon-pohon bertumbangan dan tubuh Sakya terlempar j

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   73. Dunia Surga (Eden)

    "Kemana Kavita dan Kahiyang?" tanya Kirani begitu mereka sampai di atas tebing jembatan gantung."Mereka baik-baik saja! Kita akan segera menemui mereka di dalam!" sahut Sakya Kumara."Kenapa kalian tidak meninggalkanku saja? Kenapa bersusah payah menjemputku kembali?" tanya Kirani."Karena kamu itu penting, Kirani! Aku sudah berjanji akan menjagamu dan mencari ayahmu! Janji itu pasti aku tepati, terutama janji mengantarmu ke Dunia Surga!" ujar Sakya.Keduanya sedang berjaalaan santai di Duna siluman hingga sampai di Rumah Tua."Kita masuk saja dahulu temui Kavita dan Kahiyang di dalam. Setelah itu kita lanjutkan perjalanan ke Dunia Surga!' seru Sakya lagi."Kirani! Kamu baik-baik saja?" teriak Kahiyang begitu melihat Sakya masuk ke dalam rumah tua bersama Kirani."Apa Immortal menyakitimu?" tanya Kavita."Aku tidak apa-apa! Kalian berdua baik sekali khawatir akan diriku!" sahut Kirani."Apa kita akan melanjutkan perjalanan atau menginap dahulu di rumah tua ini?" tanya Sakya Kumara."

DMCA.com Protection Status