Share

120. Kota Pusaka dan Bukit Iblis

Kawanan Bandit Iblis ini sepertinya tidak mempedulikan belas kasihan Rawindra terhadaap mereka. Kawanan ini juga tidak bisa melihat ada sosok yang lebih kuat daripada mereka semua.

Serentak mereka menyerang Pendekar Tangan Satu ini dengan tangan kosong.

PLAAAK!

PLAAAK!

PLAAAK!

Bunyi pukulan telapak terdengar bertubi-tubi disertai terpentalnya semua kawanan Bandit Iblis ini dengan luka dalam berat. Mereka muntah daraah dan tidak sanggup bangun lagi.

“Diam di tempat kalian! Berani bangun, akan kuhabisi nyawa kalian!” tegas Pendekar Tangan Satu.

Rawindra cukup kesal terhadap kawanan bandit yang menurutnya bodoh ini. Mereka bertarung habis-habisan sementara pemimpinnya malahan asyik menonton tanpa membantu. Bahkan sampai anak buahnya sudah tidak bersenjata, dia tetap berada di tempatnya tanpa berusaha menolong anak buahnya ini.

“Bagaimana denganmu? Apa yang harus kulakukan denganmu?” tanya Rawindra mendekati pemimpin Bandit Iblis ini.

“Maaf, Kisanak! Aku terima tawaran Kisanak untuk infor
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status