"Aku tahu kalian nggak percaya. Kalau bukan karena pergi sendiri, aku juga nggak percaya," ucap Salman. Kemudian, dia menarik baju baru berbahan satin yang dipakainya dan melanjutkan, "Tuan Wira baik sekali. Dia nggak hanya memberi bawahannya makanan enak, tapi juga memberi mereka baju baru.""Pakaian yang kukenakan ini terbuat dari kain satin. Selain itu, Wira juga mencarikan dokter untuk mengobati anggota keluarga bawahannya yang sakit. Tuan Wira benar-benar murah hati," lanjut Salman.Melihat pakaian yang dikenakan Salman dan kedua anaknya, sebagian besar penduduk desa pun percaya dengan perkataan mereka. Namun, tetap saja ada sebagian kecil penduduk yang tidak percaya. Hal ini karena cerita Salman dan kedua anaknya sudah melampaui apa yang dibayangkan mereka."Orang itu memberi daging, baju baru, dan uang untuk berobat. Dia baik sekali!""Dari mana dia punya uang sebanyak itu? Berapa banyak uang yang dia habiskan untuk menyediakan begitu banyak fasilitas untuk warga desa?""Salman,
Jika Salman membagikan upah terlebih dahulu, penduduk desa pasti tidak akan ragu lagi. Selain mendapatkan gaji 2 ribu gabak, mereka juga akan mendapat keuntungan lain. Kesempatan ini sangat langka. Wira benar-benar murah hati.Setelah membagikan upah, para penduduk desa pun pergi. Semua penduduk tidak bisa tidur. Ada yang pulang dan berdiskusi dengan orang tua mereka, ada juga yang membahas dengan istrinya. Mereka semua sangat bersemangat dan juga khawatir.Keesokan paginya, para penduduk desa berkumpul di depan rumah Salman dan bersiap-siap untuk mulai bekerja. Salman, Fauzan, dan Farid mengarahkan penduduk untuk menarik 3 kereta kuda menuju tambang giok air di belakang gunung. Mereka mulai menggali giok air.Ini adalah tambang giok air yang terbuka sehingga sangat mudah digali. Mereka memilih giok air yang jernih dan besar. Dalam waktu singkat, 3 kereta terisi penuh dan mulai dikirimkan ke Kabupaten Uswal.Ketika makin dekat dengan Kabupaten Uswal, para penduduk makin gelisah. Mereka
Namun, Wolfie malah ditaklukkan oleh sosok yang bahkan belum diangkat menjadi jenderal batalion, seorang patih, dan seorang kepala petugas patroli bersama dengan pasukan penjaga.Apabila laporan ini sampai ke istana, bagaimana menteri perang akan menilai Satria yang adalah seorang letnan jenderal? Tingkatan Satria dalam penilaian pejabat mungkin akan mengalami penurunan, begitu pula dengan pangkat militernya."Berita ini sangat akurat!" jawab pengawal pribadi Satria. Dia kembali melaporkan, "Setelah Wolfie ditangkap dan dibunuh, jalur perdagangan dari Kabupaten Hiloka ke Kabupaten Uswal menjadi aman. Para pemberontak yang tersisa sangat ketakutan. Mereka hanya akan memungut sedikit uang kepada siapa pun yang lewat, tanpa adanya perampokan barang lagi.""Orang-orang yang kembali dari Kabupaten Uswal mengatakan bahwa 500 hingga 600 pemberontak ditawan dan semuanya ditahan di pengadilan daerah Kabupaten Uswal. Selain itu, kepala dari Wolfie telah diawetkan dengan kapur oleh pengadilan dae
Hati Wulan terasa gemetar, tetapi dia segera memberikan respons, "Suamiku nggak tahu di mana aku tinggal di kota provinsi ini. Apalagi, hanya ada sedikit rombongan dari Kabupaten Uswal yang datang ke kota provinsi!"Melati mendengkus pelan sembari berkata, "Kamu masih mencoba untuk membela dia dengan alasan yang nggak masuk akal. Menurutku, dia mungkin sudah memiliki wanita lain dan hanya kamu yang masih menunggunya dengan tulus!"Alis Wulan tampak berkerut, lalu dia menjelaskan, "Nggak mungkin. Wira bukan orang seperti itu. Kak Melati, tolong jangan bicara seperti ini lagi!""Wulan, aku ini demi kebaikanmu. Apa kamu perlu pembuktian dariku?" tanya Melati. Dia menggertakkan gigi seraya membujuk, "Kalau kamu menikahi putra gubernur, mungkin bisa mendapatkan gelar istri pejabat tinggi di masa depan. Tapi, apa yang bisa kamu dapatkan dari pria desa seperti Wira? Paling-paling, kamu hanya akan menjadi seorang ibu rumah tangga!"Wulan mengernyit sembari menolak, "Aku nggak suka dengan gelar
Wira berbalik dan mendapati Lestari yang mengenakan mantel besar dan terlihat sangat cantik. Wira tak kuasa berkata, "Kamu sudah melihatnya berapa kali? Apa masih belum puas?"Lestari menjawab, "Belum, nggak akan pernah puas. Kak Wira, bisakah kamu menemaniku sekali lagi?" ajak Lestari sambil memegang lengan Wira dan bergoyang tanpa henti!"Jangan goyang lagi. Oke, aku takut padamu!" ucap Wira. Setelah memutar mata ke arah Lestari, dia segera melepaskan tangannya dari genggaman wanita itu dengan wajah yang sedikit memerah.Apakah Lestari tidak tahu bahwa dia sudah tumbuh dewasa? Bisa-bisanya dia masih merangkul dan memeluk orang seperti ini. Sekarang, Wulan tidak berada di sini. Wira juga menjaga etiket yang ketat dengan Dian. Sosok Wira yang makin kuat benar-benar tidak mampu menahan godaan semacam ini."Kak Wira memang yang terbaik!" puji Lestari yang tidak memperhatikan hal ini sama sekali. Dia kembali memeluk lengan Wira, bahkan menempel dengan erat.Sejak terakhir kali diselamatka
Kristal yang langka dan berharga pun tercipta. Wira yang tidak begitu terkesan berkata, "Masih lumayan!"Dengan teknologi yang dimiliki Kerajaan Nuala saat ini, menciptakan kaca bening seperti ini merupakan pencapaian yang luar biasa sulit. Namun, ini bukan masalah besar bagi Wira.Dengan menggunakan wadah tanah liat grafit, yang bisa mencapai titik leleh tinggi dari peleburan kaca, serta tambahan silika murni dan natrium karbonat, mereka bisa dengan mudah membuat kaca transparan.Wira bahkan membuat pipa baja khusus untuk para staf dan mengajari mereka bagaimana cara meniup kaca untuk membuat barang-barang seni. Akan tetapi, dalam waktu yang singkat, para pekerja hanya bisa membuat gelas kaca.Wang Yuan tidak terlalu khawatir. Dia tahu bahwa di era ini, barang-barang kristal sangat langka dan berharga. Membuat beberapa manik-manik kaca, gelas kaca, dan potongan kaca sudah cukup untuk memenuhi permintaan pasar."Kak Wira, kamu hebat sekali. Bagaimana kamu bisa membuat kristal seperti i
Sebuah tripod yang menopang sebuah silinder berdiri tegak di lantai tiga. Melihat benda itu, Dian bertanya dengan penasaran, "Apa ini?""Cermin Pengamat Langit!" Wira menunjuk ke lensa dan menjelaskan, "Dengan mengarahkan mata menghadap ke sini, kamu bisa melihat bintang dan bulan di langit malam dengan jelas."Giok air bisa digunakan untuk membuat kaca transparan. Wira pun dapat membuat banyak lensa cembung dan lensa cekung dari bahan ini. Namun, dia butuh waktu lebih dari setengah bulan untuk menciptakan teleskop astronomi dengan skala gambar yang diperbesar 70%. Agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat zaman ini, Wira mengganti namanya menjadi Cermin Pengamat Langit."Ajaib sekali!" Dian bertanya dengan takjub, "Apa alat ini sama seperti teropong, nggak bisa digunakan untuk melihat matahari?"Dian pernah menggunakan teropong untuk melihat pemandangan beberapa kilometer jauhnya. Dia tahu alat itu tidak bisa digunakan untuk melihat matahari.Sambil merangkul pinggang ramping Dian dan
"Aku nggak bermaksud begitu, Tuan!" ujar Dian dengan napas memburu. Dian berusaha mengubah topik pembicaraan dengan berkata, "Belakangan, bisnis berjalan lancar. Sabun dan gula kristal sudah dijual di Kota Pusat Pemerintahan Lokana. Pedagang dari kedua tempat ingin merundingkan bisnis agen dan berharap kita meningkatkan pasokan gula kristal. Sekarang sudah mendekati akhir tahun, gula kristal sedang banyak diminati!"Sabun dan gula kristal sudah lama dijual di Kota Pusat Pemerintahan Jagabu. Setelah Wolfie disingkirkan dari Kota Pusat Pemerintahan Lokana dan Kabupaten Hiloka, karavan pedagang segera menuju ke selatan untuk membuka pasar.Harga sabun yang dijual grosir 10 ribu per buah dan harga eceran 30 ribu per buah sangat populer di kalangan keluarga kaya. Gula kristal dijual grosir seharga 30 ribu dan eceran seharga 100 ribu. Gula kristal pun langsung ludes begitu sampai di pasaran. Menjelang akhir tahun, stok gula kristal yang populer sebagai hadiah juga makin menipis.Wira menari
Senia segera menyahut, "Coba beri tahu aku apa keuntungannya kalau Raja Kresna menemui Wira?"Senia seketika menjadi berminat."Sebenarnya sederhana saja. Aku tahu Ratu mencemaskan Raja Kresna, Raja Ararya, dan Raja Tanuwi. Raja Byakta sudah disingkirkan, tapi ketiga orang ini masih memiliki kekuasaan besar.""Selama masih ada Ratu, mereka tentu nggak berani bertindak sembarangan. Tapi, kalau Ratu menyerahkan takhta kepada salah satu pangeran, pangeran mungkin akan kesulitan menahan mereka.""Jadi, kita bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menyingkirkan Raja Kresna. Gimana menurutmu?"Harus diakui bahwa ini adalah ide yang sangat kejam. Guru Agung ingin memanfaatkan Wira untuk menyingkirkan Raja Kresna."Kalau Raja Kresna benar-benar mengalami masalah di Provinsi Yonggu dan kabar ini tersebar, sepertinya seluruh rakyat Kerajaan Agrel akan menganggap Wira sebagai musuh. Benar, 'kan? Lagi pula, semua orang di Kerajaan Agrel adalah pejuang sejati," jelas Guru Agung.Seketika, Senia mema
"Siapa?" Tatapan Senia tertuju pada Guru Agung.Kerajaan Agrel memang memiliki banyak genius, tetapi semuanya tidak punya hubungan darah dengan Senia. Masalah kali ini berkaitan dengan Dahlan. Mereka tentu harus mengutus lebih banyak orang yang berkemampuan untuk memberi Wira penjelasan.Bagaimanapun, Wira telah menulis dengan jelas di surat bahwa dirinya ingin bertemu Senia. Jika Senia tidak menampakkan diri, setidaknya dia harus mengutus orang-orang berkemampuan sebagai tanda hormatnya kepada Wira.Guru Agung memicingkan mata dan berkata, "Aku rasa Pangeran Pertama adalah pilihan tepat.""Maksudmu Delon? Dia memang pangeran pertama, tapi aku yakin kamu juga tahu dia nggak bisa diandalkan. Kalau nggak, mana mungkin aku menaruh harapan pada Dahlan?""Di antara putra-putraku, Dahlan memang yang paling nakal, tapi juga yang paling cerdas. Kelak, dia bisa menjadi pemimpin. Jika menyerahkan Kerajaan Agrel kepada Delon, aku khawatir dia akan dilengserkan, bahkan keselamatan rakyat nggak ter
"Guru Agung, akhirnya kamu datang. Coba lihat ini dulu." Senia menyerahkan surat itu kepada pria di depannya. Kemudian, dia menyesap tehnya sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Setelah membaca sesaat, ekspresi Guru Agung itu menjadi sangat suram. "Pangeran Dahlan ditangkap oleh Wira? Hubungan kita dengan Wira baik-baik saja. Dia seharusnya nggak berani menyakiti Pangeran Dahlan, 'kan?""Tapi, kalaupun terjadi sesuatu pada Pangeran Dahlan, kita bisa menjadikannya alasan untuk bernegosiasi dengan Wira. Orang lain mungkin takut pada Wira, tapi kita nggak perlu takut padanya."Senia tak kuasa termangu. "Kenapa kamu bisa bicara begitu?"Guru Agung itu menjelaskan, "Sepertinya Ratu sudah lupa. Kita berbeda dengan kesembilan provinsi itu. Kerajaan lainnya tentu takut pada Wira karena wilayah mereka tergolong dalam sembilan provinsi. Para rakyat menyukai Wira, ditambah lagi Wira punya banyak pasukan. Wira juga cerdas, terutama di bidang militer.""Osman sekalipun menganggap Wi
"Tuan Wira, kenapa kamu harus mencari ibuku?" Ekspresi Dahlan tampak suram. Tangannya terkepal erat. Dia tidak menyangka Wira akan mencari ibunya secepat ini. Ini sama saja dengan membahayakan posisi Dahlan.Kali ini, Dahlan benar-benar frustrasi. Dia gagal menyelesaikan masalah di Desa Damaro. Untuk kembali ke Kerajaan Agrel, dia bahkan membutuhkan ibunya turun tangan. Semua hal ini tentu membuat Dahlan kecewa."Nggak ada gunanya membahas ini denganku. Sepertinya ibumu bakal segera kemari. Nanti kalian bicara saja setelah berkumpul kembali."Usai berbicara, Wira melambaikan tangannya kepada dua orang di sampingnya. Prajurit segera membawa Dahlan ke kamar.Wira tidak lupa memperingatkan, "Dahlan adalah Pangeran Kerajaan Agrel. Kalian harus memperlakukannya dengan baik. Kalau sampai dia kenapa-kenapa, ibunya bisa meminta pertanggungjawaban dari kalian lho!"Jelas sekali, ucapan ini mengandung ejekan. Dahlan bukan orang bodoh. Dia tentu memahami maksud ucapan Wira."Tuan Wira, metodemu i
Dahlan menggertakkan giginya dan tidak bisa berkata-kata."Sepertinya kamu nggak tahu harus bilang apa ya? Kalau begitu, biar aku yang menjelaskan." Wira berkata, "Sebenarnya aku sudah menyuruh Lucy menyelidiki tentang Desa Damaro sejak awal. Sekarang akhirnya ada petunjuk.""Kudengar Kerajaan Agrel membentuk sebuah organisasi untuk bersaing dengan jaringan mata-mata. Aku nggak tahu apa yang kalian rencanakan, tapi kalian seharusnya membantai Desa Damaro untuk mendapatkan sesuatu, 'kan? Hanya saja, aku nggak tahu kalian sudah mendapatkannya atau belum.""Aku sudah berjanji kepada seseorang akan memberinya penjelasan yang memuaskan. Aku pasti akan menyelidiki pembantaian di Desa Damaro hingga kebenarannya terungkap. Karena kamu sudah ketahuan, seharusnya kamu memberiku penjelasan sekarang, 'kan?"Seketika, napas Dahlan memburu. Dia tidak menyangka Wira akan mengetahui semua ini. Sungguh menyebalkan! Namun, bukan berarti Dahlan harus mengakui semuanya. Dia harus membuat Wira percaya bahw
"Baik!" Lucy segera mengiakan, lalu langsung menuju ke luar. Jika ditunda, takutnya Dahlan akan meninggalkan wilayah Provinsi Yonggu duluan.Pada saat yang sama, Dahlan dan lainnya terus menuju ke luar Provinsi Yonggu dengan kecepatan paling tinggi. Ketika mereka hampir menerobos perbatasan, tiba-tiba muncul beberapa sosok yang menghalangi jalan mereka.Orang-orang ini tidak lain adalah anggota jaringan mata-mata. Baru saja, mereka menerima sinyal dari Lucy. Itu sebabnya, mereka langsung menghalangi Dahlan."Siapa kalian?" Dahlan turun dari kereta kudanya dan menatap orang-orang itu dengan tatapan dingin. Nada bicaranya pun terdengar sangat galak."Kalian tahu aku siapa? Aku tamu terhormat Wira! Tempat ini adalah Provinsi Yonggu, wilayah Wira. Kalau terjadi sesuatu padaku, nggak peduli siapa pun kalian, Wira nggak bakal melepaskan kalian!" ancam Dahlan.Orang-orang di belakang Dahlan pun menghunuskan pedang masing-masing. Mereka siap untuk bertarung.Salah satu anggota jaringan mata-ma
"Utus orang untuk membuntuti mereka diam-diam. Jangan sampai ketahuan oleh Dahlan. Begitu mendapat sinyal dariku, kalian harus langsung menaklukkannya. Kalau nggak ada sinyal dariku, itu artinya kalian nggak boleh mengambil tindakan.""Aku akan menemui Tuan Wira dulu. Aku harus memberitahunya situasi di sini." Setelah berpesan kepada bawahannya, Lucy langsung pergi.Setengah jam kemudian, di kediaman jenderal, Wira masih duduk di aula utama sambil merenung. Dia terus memikirkan cara untuk menyelesaikan masalah ini, tetapi tidak ada ide apa pun.Sampai jam makan, ketika Wira hendak makan, Lucy tiba-tiba datang. Wira langsung bertanya, "Bukannya kamu sedang menyelidiki para pengungsi? Kenapa tiba-tiba ada waktu kemari? Apa kamu dengar tentang pemberontakan itu?"Para pengungsi tiba-tiba memberontak dan memaksa membuka gudang pangan. Hal ini membuat Wira kewalahan dan tidak tahu harus bagaimana menyikapinya. Apalagi, ada beberapa kelompok yang ingin mengambil tindakan terhadap para pengun
Di pinggiran kota Provinsi Yonggu, ketika Wira dan lainnya sedang membahas strategi, Dahlan telah diam-diam keluar.Sejam lalu, Dahlan menerima surat dari wilayah utara. Dia langsung datang ke lokasi yang dijanjikan.Terdengar gemeresik daun di hutan. Sebuah sosok tiba-tiba muncul dan berdiri di hadapan Dahlan. "Yang Mulia, Ratu menyuruhmu untuk segera pergi. Kapan kita akan meninggalkan tempat ini?"Sambil berbicara, orang itu menunjukkan token miliknya untuk membuktikan identitasnya.Ekspresi Dahlan terlihat masam. Setelah ragu-ragu sejenak, dia menyahut dengan alis berkerut, "Wira mengawasiku. Sekarang aku juga tinggal di kediaman jenderal. Aku bisa keluar sebentar juga karena mencari alasan.""Kalau aku tiba-tiba pergi, takutnya Wira akan mengutus orang untuk menangkapku. Kalau aku gagal kabur dan ditangkap, hubungan Kerajaan Agrel dengan Wira akan retak.""Aku tahu hubungan Ibu dan Wira sangat baik. Untuk sementara waktu ini, mereka nggak mungkin berperang. Sebaiknya aku jadi sand
Beberapa hari ini, karena terjadi terlalu banyak masalah, Agha tidak punya waktu untuk mencari Fadela. Kebetulan, dia bisa menggunakan momen ini untuk memberi ruang terhadap satu sama lain. Mereka bisa sama-sama menenangkan diri.Agha dan Fadela akhirnya mencapai kesepakatan, bahkan menyetujui pernikahan, hanya karena Fadela kalah duel.Sebagai seorang pria, meskipun Agha hanya beberapa tahun lebih tua daripada Fadela, dia tetap harus bersikap dewasa dan bertanggung jawab. Apalagi, Agha menyandang gelar Orang Terkuat di Dunia! Dia harus bisa menjadi suami yang baik! Dia tidak boleh mengecewakan Wira ataupun Fadela."Danu, aku tahu kamu kesal. Tapi, jangan lupa yang kukatakan tadi. Para rakyat memberontak juga karena terpaksa. Kita nggak perlu menyulitkan mereka.""Turuti saja perkataanku kali ini. Kamu cuma perlu menjaga kota utama Provinsi Yonggu, menjamin keamanan di sini. Sisanya bakal kuatasi sendiri," hibur Wira.Seperti yang dipikirkan Osmaro, Wira dan Danu adalah sahabat yang su