Share

Bab 3232

Penulis: Arif
Pasukan kavaleri dari kedua belah pihak langsung terlibat dalam pengejaran sengit di dataran selatan Pulau Hulu.

Arhan langsung menatap Hayam, lalu mengernyitkan alis dan berteriak, "Ada yang nggak beres. Kali ini musuh malah berani mengejar kita sampai keluar dari Pulau Hulu, ini jelas mencurigakan."

Hayam juga merasa bingung dan penasaran mengapa pasukan utara tiba-tiba bertindak seperti menggila. Dia dan Arhan sudah bersiap dan mengatur pasukan terlebih dahulu, sehingga mereka tidak mengetahui rencana musuh. Melihat pasukan utara menyerbu, dia langsung berteriak, "Lebih baik kita kembali dulu baru mencari tahu. Aku merasa ada yang nggak beres dengan pasukan utara ini."

Joko yang mengejar pasukan Wira dari arah belakang dengan cepat tiba-tiba mengernyitkan alis. Dia tidak menyangka pengejaran ini malah membuat mereka hampir saja masuk terlalu dalam ke wilayah musuh. Dia pun segera memerintah, "Semua pasukan hentikan pengejaran dan mundur."

Para pasukan yang berada di belakang Joko la
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3233

    Begitu Adjie selesai berbicara, Hayam dan yang lainnya segera masuk dari luar. Saat melihat Wira dan yang lainnya, mereka langsung memberi hormat. Arhan juga mengikutinya masuk ke dalam tenda dari belakang.Melihat ekspresi kedua orang itu terlihat aneh, Adjie langsung tertegun. Sebelum Wira sempat berbicara, dia langsung bertanya, "Kenapa? Apa terjadi sesuatu?"Setelah saling memandang dengan Arhan, Hayam menatap Wira dan berkata, "Tuan, kami berdua hampir saja nggak bisa kembali lagi. Entah apa yang terjadi, kali ini pasukan musuh malah berniat untuk bertempur sengit dengan kami. Kalau bukan karena kami segera menyadari situasinya, mungkin kali ini kami nggak akan bisa kembali lagi."Mendengar kejadian itu, Wira langsung tertegun. Saat ini, pasukan musuh seharusnya sudah kelelahan, tetapi mereka malah memilih melawan pasukannya dengan sengit. Merasa perubahan yang mendadak ini memiliki maksud tersembunyi, dia pun secara refleks menatap Adjie yang berdiri di sampingnya.Adjie juga lan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3234

    Sebaliknya, Arhan malah merasa agak ragu. Dia menatap Wira dan Adjie serta yang lainnya dengan aneh, lalu berkata dengan pelan, "Tuan, apa yang sebenarnya telah terjadi?"Mendengar Arhan bertanya seperti itu, Wira menjelaskan, "Sebelumnya kami sudah memperkirakan sebentar lagi musuh pasti akan mengetahui rencana kita, jadi aku dan Adjie merasa sangat khawatir. Tapi, kami nggak menyangka musuh akan menyadarinya begitu cepat, sehingga mereka menahan kalian agar pasukan di belakangnya bisa punya cukup waktu untuk bersiap-siap."Arhan langsung tertegun sejenak karena dia tidak menyangka masalah ini akan menjadi seperti ini. Namun, dia seolah-olah teringat sesuatu dan berkata dengan nada muram, "Saat sedang memimpin pasukan ke sana, aku dan Hayam menyadari mereka sudah bersiap-siap dan sedang menunggu kami. Jadi, kami merasa rencana kita kali ini benar-benar sudah ketahuan."Mendengar perkataan itu, Wira dan Adjie langsung tertegun.Pada saat itu, Adjie seolah-olah teringat sesuatu dan bert

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3235

    Hayam menganggukkan kepala saat menerima perintah itu, lalu segera berbalik dan keluar.Melihat situasi itu, Adjie terlihat sangat bersemangat. Beberapa saat kemudian, dia tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan sekarang?"Setelah berpikir sejenak, Wira perlahan-lahan berkata, "Kalau kita menyerang musuh sekarang, ini bukan pilihan yang tepat. Sekarang kita hanya perlu menunggu kabar dari Hayam. Kalau mereka berhasil mengalahkan Zaki, kita akan segera bergerak dari jalur lain. Kita akan menyerang mereka dari depan dan belakang sekaligus."Mendengar perkataan itu, semua orang langsung menganggukkan kepala dengan semangat. Menurut mereka, rencana Wira kali ini pasti akan berhasil. Lagi pula, jika rencana ini berjalan dengan baik, langkah selanjutnya tidak akan begitu sulit lagi.Melihat situasinya sudah jelas, Adjie tiba-tiba teringat sesuatu. Dia menatap Wira dan berkata dengan pelan, "Tuan, bagaimana kalau aku memerintahkan para saudara kita untuk beristirahat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3236

    Mendengar perkataan Darsa, Joko mengangguk pelan. Mengingat hal ini saja sudah membuatnya marah. Namun, lawan tampaknya tidak ingin bertarung dengannya saat ini, jadi dia tak bisa berbuat apa-apa.Seolah-olah teringat sesuatu, dia mengernyit dan berkata, "Untuk saat ini, yang penting Zaki nggak ditemukan. Kalau nggak, kita pasti akan menghadapi masalah. Apalagi, kalau sampai dia ketahuan sekarang, itu akan menjadi persoalan yang sangat merepotkan."Mendengar hal itu, Darsa pun mengerutkan dahi. Setelah terdiam cukup lama, dia memandang peta di hadapannya, lalu menghela napas dan berujar dengan suara berat, "Saat ini, sepertinya kita memang nggak punya pilihan lain. Satu-satunya harapan kita adalah Zaki nggak ditemukan oleh mereka."Joko termangu sesaat. Setelah berpikir sejenak, dia berucap dengan suara rendah, "Memang agak merepotkan, tapi yang terpenting sekarang adalah memastikan Jenderal Zaki bisa kembali dengan selamat. Setidaknya, kita harus menyiapkan dua rencana sekaligus."Dar

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3237

    Mendengar hal ini, Joko mengangguk dan berkata dengan suara rendah, "Saat ini, cara terbaik adalah kita harus segera bergerak ke garis depan untuk menghadapi musuh, jadi kita bisa benar-benar menyelamatkan Jenderal Zaki."Mendengar perkataan Joko, Darsa yang berdiri di sampingnya mengernyit. Jika benar demikian, situasinya memang cukup merepotkan.Setelah terdiam cukup lama, Joko kembali berkata, "Tuan, kita nggak bisa ragu-ragu untuk saat ini. Kalau nggak, Jenderal Zaki benar-benar akan berada dalam bahaya!"Mendengar perkataan Joko, Darsa sedikit bimbang. Bukan karena dia tidak ingin mengirim bala bantuan, tetapi karena jika musuh kembali menyerang, keadaan akan benar-benar menjadi sulit.Setelah berpikir lama, Darsa mengerutkan dahi dan berujar dengan suara rendah, "Ini memang bisa dilakukan. Hanya saja, yang harus kita pastikan sekarang adalah melihat situasi dulu.""Satu hal yang perlu diperhatikan dari perkembangan pertempuran sejauh ini, kalau musuh menyerang kita saat ini, aku

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3238

    Setelah terdiam cukup lama, Darsa menatap peta dan perlahan berkata, "Saat ini, tampaknya nggak ada pilihan lain dan kita cuma bisa melakukan ini. Untuk sisanya, kita hanya bisa menyerahkannya pada takdir."Melihat tuannya berkata demikian, wakil jenderal yang berdiri di sampingnya pun mengangguk pelan.Setelah situasi saat ini sedikit lebih terkendali, wakil jenderal itu berkata dengan suara berat, "Tapi, saat ini para prajurit sudah kelelahan, begitu pula dengan kuda-kuda kita.""Dengan kondisi seperti ini, banyak masalah yang bisa timbul. Yang paling penting sekarang adalah memastikan segalanya bisa berjalan sesuai rencana."Semua orang mengangguk setuju. Menurut mereka, banyak masalah memang bisa diselesaikan.Namun, pada saat yang sama, Darsa yang sedang memperhatikan peta dengan cermat tiba-tiba berkata, "Ada yang nggak beres! Kalau kita menyerang Gunung Sembilan Naga dari belakang dan musuh telah memasang jebakan, bukankah akan sangat sulit untuk bertempur?"Wakil jenderal itu t

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3239

    Mendengar Darsa mengatur strategi seperti itu, Joko tertegun sejenak. Setelah beberapa saat, dia berkata dengan heran, "Tuan, saat ini sepertinya bukan waktu yang tepat untuk keluar. Kalau musuh mengetahui pergerakan kita, akan sangat merepotkan."Namun, Darsa tampaknya tidak terlalu khawatir. Dia tersenyum tipis dan menyahut dengan tenang, "Tenang saja, aku sudah mempertimbangkan semuanya. Justru saat ini adalah kesempatan terbaik. Kalau sampai musuh benar-benar mengepung Zaki, dia akan berada dalam bahaya besar."Begitu mendengar penjelasan Darsa, Joko langsung memahami maksudnya. Jika dia membawa pasukan ke depan dan berhasil mengendalikan musuh, mereka akan memiliki kendali penuh atas situasi ini.Saat menyadari hal itu, suasana hati orang-orang membaik. Joko segera memberi hormat kepada Darsa, lalu berbalik dan pergi untuk menjalankan perintah. Dia seperti mendapatkan pencerahan.Setelah Joko pergi, Darsa menghela napas dan berkata, "Sekarang kita hanya bisa berharap pada Zaki. Se

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3240

    Mendengar hal itu, Hayam segera berkata, "Tangkap mereka! Jangan biarkan satu pun mata-mata lolos, bawa semuanya!"Mata-mata yang menerima perintah itu langsung mengangguk, lalu berbalik dan bergerak ke arah lain. Sesampainya di tempat tujuan, mereka segera menangkap semua mata-mata musuh.Hayam dan pasukannya hanya menunggu sesaat sebelum mendengar suara langkah kaki yang tidak beraturan dari luar. Tak lama kemudian, mereka melihat para prajurit membawa sekelompok orang masuk. Jelas, mata-mata dari pasukan utara telah tertangkap.Melihat pemandangan ini, Hayam tersenyum dan memuji dengan suara rendah, "Kerja bagus!"Salah satu prajurit menyeret seorang mata-mata ke depan dan membentaknya, "Berapa banyak pasukan yang kalian bawa kali ini? Cepat katakan yang sebenarnya!"Mata-mata itu tak menyangka mereka akan tertangkap begitu cepat. Wajah mereka tampak pucat. Mendengar suara yang penuh tekanan itu, salah satu dari mereka akhirnya menyahut, "Kami membawa sekitar 30.000 pasukan kali ini

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3243

    Mendengar jawaban itu, Hayam tersenyum. Setelah berpikir sejenak, dia tertawa dan berkata, "Sepertinya ini memang kesempatan yang bagus. Aku nggak nyangka kita bisa bertemu Zaki dalam situasi seperti ini. Tampaknya kita benar-benar bisa meraih pencapaian besar di sini."Mendengar itu, para prajurit di sekeliling ikut tersenyum. Bagi mereka, jika keputusan sudah dibuat, tak ada pilihan lain selain bertarung habis-habisan.Hayam hanya merenung sejenak sebelum akhirnya berkata dengan tegas, "Baiklah, mulai bersiap! Pastikan semua sudah berada dalam posisi. Sembunyi dan tunggu aba-aba dariku!"Semua orang semakin bersemangat. Setelah tahu musuh yang mereka hadapi adalah Zaki, semangat mereka semakin membara.Setelah menunggu beberapa saat, waktu yang dinantikan akhirnya tiba. Beberapa orang sudah tidak sabar. Salah satu dari mereka berkata, "Sebelumnya aku masih nggak nyangka. Tapi, setelah peluang ini datang, kita nggak boleh menyia-nyiakannya."Orang-orang mengangguk setuju. Bagi mereka,

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3242

    Wakil itu mengangguk. Dalam pandangannya, situasi kali ini benar-benar sulit dipahami. Namun, untuk saat ini, sepertinya mereka hanya bisa mengambil langkah ini.Setelah wakilnya pergi, Zaki segera memerintahkan pasukannya untuk terus maju. Ketika mereka mencapai daerah yang lebih tinggi, mereka melihat hutan lebat di depan.Zaki mengernyit dan merasa heran. Kenapa di saat seperti ini masih ada hutan seluas ini? Dia pun menginstruksi, "Kirim dua orang untuk melihat situasi di depan, tapi jangan sampai mereka keluar dari jangkauan pandangan kita."Wakilnya mengangguk dan segera memberi isyarat. Dalam sekejap, dua orang prajurit bergegas maju.Beberapa saat kemudian, kedua prajurit itu kembali. Sebelum mereka sempat memberi hormat, Zaki langsung maju dan bertanya, "Bagaimana? Apa kalian melihat sesuatu yang mencurigakan?"Mendengar pertanyaan itu, kedua prajurit tampak ragu sejenak. Salah satu dari mereka akhirnya menjawab, "Ada yang aneh, Jenderal. Kami nggak melihat siapa pun. Di depan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3241

    Para mata-mata yang tertangkap itu langsung terkejut saat mendengar perintah tersebut. Mereka buru-buru berlutut dan bersujud untuk memohon ampun.Namun, Hayam sama sekali tidak tertarik mendengarkan mereka. Dia segera memerintahkan anak buahnya untuk menyeret mereka keluar.Setelah para mata-mata itu dibawa pergi, wakilnya yang berdiri di samping mengerutkan dahi dan berkata, "Jenderal, meskipun kita telah menangkap mata-mata musuh, kita harus tetap segera menuntaskan masalah ini. Tapi, sekarang mereka tampaknya justru akan mengambil tindakan terhadap kita.”Mendengar hal itu, Hayam sedikit mengernyit. Dia berpikir sejenak sebelum berkata dengan suara rendah, "Kalau kita nggak menangani ini dengan baik, memang akan merepotkan. Tapi, misi kita sangat penting. Jadi, cara terbaik saat ini adalah segera membereskan mereka."Para bawahan cukup terkejut mendengarnya. Setelah beberapa saat, wakilnya kembali berbicara dengan nada serius, "Kalau begitu, apa langkah kita selanjutnya? Kita nggak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3240

    Mendengar hal itu, Hayam segera berkata, "Tangkap mereka! Jangan biarkan satu pun mata-mata lolos, bawa semuanya!"Mata-mata yang menerima perintah itu langsung mengangguk, lalu berbalik dan bergerak ke arah lain. Sesampainya di tempat tujuan, mereka segera menangkap semua mata-mata musuh.Hayam dan pasukannya hanya menunggu sesaat sebelum mendengar suara langkah kaki yang tidak beraturan dari luar. Tak lama kemudian, mereka melihat para prajurit membawa sekelompok orang masuk. Jelas, mata-mata dari pasukan utara telah tertangkap.Melihat pemandangan ini, Hayam tersenyum dan memuji dengan suara rendah, "Kerja bagus!"Salah satu prajurit menyeret seorang mata-mata ke depan dan membentaknya, "Berapa banyak pasukan yang kalian bawa kali ini? Cepat katakan yang sebenarnya!"Mata-mata itu tak menyangka mereka akan tertangkap begitu cepat. Wajah mereka tampak pucat. Mendengar suara yang penuh tekanan itu, salah satu dari mereka akhirnya menyahut, "Kami membawa sekitar 30.000 pasukan kali ini

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3239

    Mendengar Darsa mengatur strategi seperti itu, Joko tertegun sejenak. Setelah beberapa saat, dia berkata dengan heran, "Tuan, saat ini sepertinya bukan waktu yang tepat untuk keluar. Kalau musuh mengetahui pergerakan kita, akan sangat merepotkan."Namun, Darsa tampaknya tidak terlalu khawatir. Dia tersenyum tipis dan menyahut dengan tenang, "Tenang saja, aku sudah mempertimbangkan semuanya. Justru saat ini adalah kesempatan terbaik. Kalau sampai musuh benar-benar mengepung Zaki, dia akan berada dalam bahaya besar."Begitu mendengar penjelasan Darsa, Joko langsung memahami maksudnya. Jika dia membawa pasukan ke depan dan berhasil mengendalikan musuh, mereka akan memiliki kendali penuh atas situasi ini.Saat menyadari hal itu, suasana hati orang-orang membaik. Joko segera memberi hormat kepada Darsa, lalu berbalik dan pergi untuk menjalankan perintah. Dia seperti mendapatkan pencerahan.Setelah Joko pergi, Darsa menghela napas dan berkata, "Sekarang kita hanya bisa berharap pada Zaki. Se

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3238

    Setelah terdiam cukup lama, Darsa menatap peta dan perlahan berkata, "Saat ini, tampaknya nggak ada pilihan lain dan kita cuma bisa melakukan ini. Untuk sisanya, kita hanya bisa menyerahkannya pada takdir."Melihat tuannya berkata demikian, wakil jenderal yang berdiri di sampingnya pun mengangguk pelan.Setelah situasi saat ini sedikit lebih terkendali, wakil jenderal itu berkata dengan suara berat, "Tapi, saat ini para prajurit sudah kelelahan, begitu pula dengan kuda-kuda kita.""Dengan kondisi seperti ini, banyak masalah yang bisa timbul. Yang paling penting sekarang adalah memastikan segalanya bisa berjalan sesuai rencana."Semua orang mengangguk setuju. Menurut mereka, banyak masalah memang bisa diselesaikan.Namun, pada saat yang sama, Darsa yang sedang memperhatikan peta dengan cermat tiba-tiba berkata, "Ada yang nggak beres! Kalau kita menyerang Gunung Sembilan Naga dari belakang dan musuh telah memasang jebakan, bukankah akan sangat sulit untuk bertempur?"Wakil jenderal itu t

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3237

    Mendengar hal ini, Joko mengangguk dan berkata dengan suara rendah, "Saat ini, cara terbaik adalah kita harus segera bergerak ke garis depan untuk menghadapi musuh, jadi kita bisa benar-benar menyelamatkan Jenderal Zaki."Mendengar perkataan Joko, Darsa yang berdiri di sampingnya mengernyit. Jika benar demikian, situasinya memang cukup merepotkan.Setelah terdiam cukup lama, Joko kembali berkata, "Tuan, kita nggak bisa ragu-ragu untuk saat ini. Kalau nggak, Jenderal Zaki benar-benar akan berada dalam bahaya!"Mendengar perkataan Joko, Darsa sedikit bimbang. Bukan karena dia tidak ingin mengirim bala bantuan, tetapi karena jika musuh kembali menyerang, keadaan akan benar-benar menjadi sulit.Setelah berpikir lama, Darsa mengerutkan dahi dan berujar dengan suara rendah, "Ini memang bisa dilakukan. Hanya saja, yang harus kita pastikan sekarang adalah melihat situasi dulu.""Satu hal yang perlu diperhatikan dari perkembangan pertempuran sejauh ini, kalau musuh menyerang kita saat ini, aku

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3236

    Mendengar perkataan Darsa, Joko mengangguk pelan. Mengingat hal ini saja sudah membuatnya marah. Namun, lawan tampaknya tidak ingin bertarung dengannya saat ini, jadi dia tak bisa berbuat apa-apa.Seolah-olah teringat sesuatu, dia mengernyit dan berkata, "Untuk saat ini, yang penting Zaki nggak ditemukan. Kalau nggak, kita pasti akan menghadapi masalah. Apalagi, kalau sampai dia ketahuan sekarang, itu akan menjadi persoalan yang sangat merepotkan."Mendengar hal itu, Darsa pun mengerutkan dahi. Setelah terdiam cukup lama, dia memandang peta di hadapannya, lalu menghela napas dan berujar dengan suara berat, "Saat ini, sepertinya kita memang nggak punya pilihan lain. Satu-satunya harapan kita adalah Zaki nggak ditemukan oleh mereka."Joko termangu sesaat. Setelah berpikir sejenak, dia berucap dengan suara rendah, "Memang agak merepotkan, tapi yang terpenting sekarang adalah memastikan Jenderal Zaki bisa kembali dengan selamat. Setidaknya, kita harus menyiapkan dua rencana sekaligus."Dar

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3235

    Hayam menganggukkan kepala saat menerima perintah itu, lalu segera berbalik dan keluar.Melihat situasi itu, Adjie terlihat sangat bersemangat. Beberapa saat kemudian, dia tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan sekarang?"Setelah berpikir sejenak, Wira perlahan-lahan berkata, "Kalau kita menyerang musuh sekarang, ini bukan pilihan yang tepat. Sekarang kita hanya perlu menunggu kabar dari Hayam. Kalau mereka berhasil mengalahkan Zaki, kita akan segera bergerak dari jalur lain. Kita akan menyerang mereka dari depan dan belakang sekaligus."Mendengar perkataan itu, semua orang langsung menganggukkan kepala dengan semangat. Menurut mereka, rencana Wira kali ini pasti akan berhasil. Lagi pula, jika rencana ini berjalan dengan baik, langkah selanjutnya tidak akan begitu sulit lagi.Melihat situasinya sudah jelas, Adjie tiba-tiba teringat sesuatu. Dia menatap Wira dan berkata dengan pelan, "Tuan, bagaimana kalau aku memerintahkan para saudara kita untuk beristirahat

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status