Share

Bab 3052

Author: Arif
Sementara itu, Lucy juga tidak mendapatkan banyak informasi, sehingga langkah Wira menjadi sulit. Saat itu, hubungannya dengan Bobby cukup baik dan orang-orang di wilayah suku-suku utara itu juga bukan ancaman bagi sembilan provinsi. Oleh karena itu, dia tidak meminta Lucy untuk mengirim anggota Paviliun Langit ke sana.

Justru karena inilah, sekarang masalahnya menjadi begitu sulit. Jika anggota dari jaringan intelijen milik Lucy bisa terus memberi Wira informasi di sepanjang perjalanan, dia tidak perlu menghentikan orang lain untuk bertanya tentang situasi di suku Bobby.

"Situasi Bobby tentu saja sangat buruk. Sekarang pasukan di sukunya hanya tersisa puluhan ribu orang saja dan mereka terkurung di dalam sukunya. Mungkin dalam tiga hari ini, suku itu akan hancur dan rakyat di sana akan mati di tangan musuh," jawab pria itu.

Ada sebuah aturan di suku-suku utara yaitu orang yang bukan berasal dari sukunya, pasti memiliki pemikiran yang berbeda. Setelah mengalahkan suku lain, orang-orang
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adi Defatima
alur terlalu ribet bertele tele
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3053

    "Menurutku, lebih baik sekarang Kak Wira pergi ke Kerajaan Nuala. Hubunganmu dan Osman cukup baik, kamu bisa memintanya mengirim beberapa orang ke sini untuk membantu kita. Dengan begitu, kita bisa berperang dengan orang-orang dari suku-suku utara ini dan membantu Bobby keluar dari kesulitan," kata Agha dengan segera.Tanpa mengorbankan pasukan sendiri, ini memang merupakan hasil yang terbaik. Memanfaatkan pasukan orang lain untuk berperang dan tetap bisa memperoleh reputasi yang baik, ini langkah yang bagus.Namun, Wira menggelengkan kepalanya. Setelah menatap Agha sejenak, dia bertanya, "Siapa yang mengajarkanmu taktik ini?"Wira sangat memahami adiknya ini. Dengan kecerdasannya itu, Agha tidak mungkin bisa memikirkan taktik seperti ini. Ini membuktikan pasti ada seseorang yang sudah menyarankan taktik ini pada Agha.Agha menggaruk kepalanya dengan canggung. Melihat Wira sudah menyadarinya, dia tidak menyembunyikan apa pun lagi dan langsung menjawab, "Kak Danu yang mengajariku."Wira

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3054

    Tidak jauh dari sana, terlihat bayangan-bayangan orang yang bergerak.Nafis yang juga sudah memperhatikan semuanya sejak tadi kini berdiri di samping Wira dengan waspada dan tangannya sudah meraih busur di pinggangnya. Meskipun Wira memiliki pistol, busurnya juga tidak kalah hebat. Dalam hal kecepatan tembakan, Wira juga bukan tandingannya. Lagi pula, sekarang ada seseorang yang mengikuti mereka dari belakang, mereka harus lebih berhati-hati.Agha juga segera mengambil palu ganda dari kudanya dan berdiri di depan Wira dengan ekspresi dingin. Ketiganya sudah merasakan ada seseorang yang mengikuti mereka sejak tadi, tetapi mereka tidak mengatakan apa-apa dan tidak berniat menghadapi orang-orang itu juga. Semua ini adalah keputusan Wira. Jika mengikuti gayanya bertindak, dia pasti sudah menyerang dan memukul orang-orang itu.Sebenarnya, Wira juga bukan sengaja menunda waktu ataupun membiarkan orang-orang di belakang mereka perlahan-lahan pergi, tetapi karena tadi masih ada banyak pengungs

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3055

    Emas batang?Orang-orang itu tidak menghiraukan perkataan Wira, hanya mendengar kata emas batang saja. Dalam sekejap, mata mereka bersinar. Suku-suku di utara yang memang sudah miskin dan ditambah dengan perang yang berkepanjangan ini lagi, membuat mereka menjadi kesulitan mendapatkan makanan. Jangankan emas batang, bahkan uang perak pun sudah membuat mata mereka bersinar.Orang bilang jangan memamerkan uang, tetapi Wira justru sengaja memberi tahu orang-orang itu isi dari tasnya.Pria yang memimpin kelompok itu tersenyum dan menjilat bibirnya yang kering, lalu mengulurkan tangannya ke arah Wira dan berkata, "Kalau begitu, pinjamkan emas batangmu itu pada kami dulu. Kalau kamu menyerahkannya dengan patuh, kami nggak akan menyulitkanmu. Kami bahkan akan menunjukkan jalan ke mana pun kalian ingin pergi.""Kalau kami yang mengawal kalian, perjalanan kalian pasti akan lebih lancar. Ini adalah kesepakatan yang menguntungkan, 'kan?"Mata orang-orang di belakang itu membelalak, menunggu jawab

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3056

    Semua orang ini telah dikumpulkan menjadi satu kelompok, dipimpin oleh satu orang, yaitu mantan kepala divisi jaringan mata-mata, Hayam.Baru saja, alasan mengapa Wira belum bertindak dan malah membawa semua orang ke sini adalah untuk memudahkan Hayam dan yang lainnya dalam bergerak. Dia tidak ingin melibatkan orang tak bersalah.Dalam sekejap, Hayam sudah melangkah keluar dari kerumunan dan tiba di hadapan Wira. Sambil menangkupkan tangannya dengan hormat, dia menyapa, "Tuan."Wira mengangguk puas. "Kerja bagus. Baiklah, urusan kalian sudah selesai di sini. Untuk sementara, bawalah orang-orangmu bersembunyi."Tanpa berkata banyak, Hayam segera menghilang diikuti oleh bawahannya yang segera menyelinap ke dalam hutan.Sebelum tiba di tempat ini, Wira sudah berdiskusi dengan Lucy. Demi memastikan keselamatannya, tentu dia harus membawa beberapa orang untuk berjaga-jaga.Namun, Wira tidak menempatkan mereka secara terang-terangan, melainkan membiarkan mereka mengikuti dalam bayang-bayang.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3057

    Adjie melihat Wira dikelilingi oleh banyak orang, bahkan semuanya bersenjata lengkap. Jelas terlihat bahwa Wira bukan orang biasa. Pasti ada kekuatan besar yang mendukung dari belakang.Namun, dalam situasi yang kacau seperti ini, sekalipun Wira memiliki kemampuan luar biasa, kemungkinan besar dia tetap tidak akan bisa bertemu dengan Bobby, apalagi memasuki wilayah sukunya.Pada akhirnya, mereka hanya akan kehilangan nyawa, yang tentu saja tidak sebanding dengan risikonya.Namun, Wira berucap dengan percaya diri, "Jangan cemas, kamu cuma perlu memandu jalan di depan. Urusan selanjutnya bukan lagi tanggung jawabmu.""Selain itu, aku bisa menjamin selama kamu membawa kami sampai di tempat tujuan, aku akan memastikan kamu tetap hidup."Situasi sudah seperti ini. Meskipun Adjie enggan, dia tidak punya pilihan lain. Nyawanya berada di tangan Wira, yang bisa membunuhnya kapan saja. Daripada mati di tempat, lebih baik mengikuti perintah Wira. Mungkin masih ada secercah harapan untuk bertahan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3058

    "Kalian berlima, segera pimpin dua puluh ribu pasukan! Serang dari gerbang utara, bagian paling lemah, lalu bawa para wanita dan anak-anak keluar melalui pegunungan di belakang secepatnya!"Bobby tidak tega melihat seluruh rakyatnya mati sia-sia di dalam sini. Setiap nyawa yang bisa diselamatkan, harus diselamatkan.Sementara itu, para pria dewasa harus tetap bertahan di sini bersamanya, mempertahankan suku untuk memberi waktu bagi mereka yang melarikan diri.Bobby yakin, demi menyelamatkan keluarga mereka, tak seorang pun akan menolak.Beberapa orang di sampingnya saling bertukar pandang. Wajah mereka dipenuhi kecemasan. Salah satu dari mereka berkata, "Kalau kami membawa 20.000 pasukan pergi, hanya akan tersisa 10.000 prajurit di suku.""Dengan jumlah yang sedikit itu, gimana kalian bisa menahan serangan dari luar? Tak sampai sejam, semua pasti akan hancur ...."Di luar sana, ada lebih dari 100.000 pasukan musuh. Dengan serangan brutal mereka, mustahil suku ini bisa bertahan lama. Ak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3059

    Pria yang dipanggil Komeng juga merupakan pemimpin salah satu suku besar, memiliki kedudukan yang sama dengan Bobby.Sebelumnya saat Bobby dan Wira bekerja sama, Komeng adalah orang pertama yang menyerahkan diri kepada Bobby dan bersedia menyerahkan kekuasaannya.Justru karena itulah, dia berhasil mendapatkan kepercayaan Bobby, lalu sedikit demi sedikit kembali menguasai kekuatannya hingga menjadi pemimpin suku lagi.Namun, dalam dua tahun terakhir, karena Wira sibuk menghadapi Senia, ditambah perkembangan suku-suku di utara semakin pesat, Wira tidak terlalu ikut campur dalam urusan internal suku.Yang sebenarnya ditakuti Komeng bukan hanya Bobby, tetapi lebih dari itu. Dia takut pada sosok di belakangnya, yaitu Wira.Meskipun suku-suku utara berada jauh dari wilayah dua provinsi yang dikuasai oleh Wira, mereka masih memiliki satu tetangga kuat, yaitu Osman.Kerajaan Nuala yang diperintah oleh Osman jauh lebih kuat dari mereka. Bahkan jika seluruh suku besar di utara bersatu, mereka te

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3060

    Apa dia benar-benar mengira bisa mengendalikan jalannya perang ini?Komeng juga mendengar suara itu. Dia menoleh ke arah Wira, lalu mengerutkan dahinya. Ekspresinya menjadi semakin masam.Sebelumnya saat mengikuti Bobby, dia tentu pernah bertemu dengan Wira. Dia tidak pernah lupa pada wajah itu!Namun, yang benar-benar membuatnya terkejut adalah ... Wira benar-benar datang!Tampaknya, rumor yang beredar tidaklah benar. Wira sama sekali tidak meninggalkan Bobby dan keduanya ternyata masih terus berhubungan! Jika tidak, Wira tidak mungkin muncul di sini!Sekarang, situasinya menjadi semakin sulit untuk dikendalikan!"Wira nggak meninggalkan kita!" Bobby bersorak girang, diikuti oleh sorakan dari orang-orang di belakangnya.Bahkan, warga yang tadinya bersiap untuk melarikan diri juga ikut berseru dengan penuh harapan. Kedatangan Wira kembali membawa cahaya di tengah keputusasaan mereka.Sekarang mereka tidak perlu melarikan diri lagi! Mereka juga tidak perlu berpisah dengan keluarga merek

Pinakabagong kabanata

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3200

    Mendengar kata dari selatan ke utara, Zaki dan Joko langsung tertegun dan kembali melihat peta di depan mereka.Setelah mengamati petanya dari sudut pandang berbeda, Zaki langsung terkejut sampai keringat dinginnya mengalir dan berkata dengan pelan, "Aku mengerti sekarang. Kalau tebakanku benar, mereka akan memblokir kita sepenuhnya di wilayah utara kalau mereka berhasil merebut Gunung Linang ini. Dengan begitu, seluruh wilayah dari Gunung Linang ke selatan akan dikuasai Wira."Mendengar perkataan itu, Darsa tersenyum.Setelah mendengar analisis Zaki, Joko yang berdiri di samping juga akhirnya mengerti situasinya dan berkata, "Ternyata begitu. Kalau begitu, selama pasukan Wira belum berhasil merebut Pulau Hulu dan bergerak ke Gunung Linang, mereka akan terus menyerang kita, 'kan?"Mendengar perkataan itu, semua orang tersenyum.Sementara itu, Darsa menganggukkan kepala dan berkata, "Benar. Sekarang mereka sudah menggunakan rencana saluran air dan kavaleri untuk menyerang kita pun masih

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3199

    Zaki menambahkan, "Benar. Tuan, setelah memenangkan pertempuran ini, Wira pasti akan langsung pergi. Dia mana mungkin melancarkan serangan kedua."Mendengarkan perkataan keduanya, Darsa tersenyum dan berkata, "Aku tentu saja sangat yakin. Apa kalian tahu kenapa Wira bisa menyerang kita?"Kedua orang itu langsung tertegun sejenak karena sebelumnya mereka memang tidak memikirkan alasan di balik serangan itu.Zaki langsung tercengang sejenak, lalu berkata, "Tuan, bukankah mereka menyerang karena ingin merebut Pulau Hulu ini? Apa mereka punya tujuan lain?"Mendengar pertanyaan itu, Darsa tersenyum. Namun, dia tidak langsung menjawab, melainkan menatap Joko dan berkata sambil tersenyum, "Menurut kalian?"Joko juga tertegun karena dia tidak menyangka Darsa akan melemparkan pertanyaan ini padanya. Setelah berpikir sejenak, dia baru menjawab, "Menurutku, Wira memang ingin merebut Pulau Hulu ini. Tapi, apa mereka ada rencana di balik ini, aku masih belum terpikirkan."Semua orang juga langsung

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3198

    Mendengar Darsa memuji dan bahkan memberikan penilaian yang sangat tinggi terhadap orang yang bernama Adjie ini, Zaki mengernyitkan alis dan berkata, "Tuan, kenapa kamu malah memuji musuh kita? Menurutku, nggak peduli siapa pun dia, tombakku ini pasti akan membunuhnya."Semua orang sudah terbiasa dengan temperamen Zaki yang buruk, sehingga kebanyakan dari mereka hanya tersenyum.Beberapa saat kemudian, Joko yang berdiri di samping pun tersenyum dan berkata, "Orang ini memang pandai menyusun strategi. Kalau tebakanku nggak salah, rencana membuka saluran air ini pasti ide dari Adjie, 'kan?"Joko menatap Guntur yang sedang berlutut saat mengatakan itu, jelas sedang bertanya pada Guntur.Setelah tertegun sejenak, Guntur baru berkata, "Benar, dia juga yang mengatur strategi penyerangan kami tadi. Tapi, kami benar-benar nggak menyangka dia bisa begitu keterlaluan sampai menjadikan orang-orang dari Desa Riwut sebagai umpan."Zaki mendengus, lalu langsung menendang Guntur dan berteriak dengan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3197

    Mendengar perkataan Darsa, semua orang menganggukkan kepala. Menurut mereka, apa yang dikatakan Darsa memang masuk akal.Pada saat itu, pintu tenda tiba-tiba terbuka dan Joko berjalan masuk. Setelah memberi salam pada Zaki, dia menatap Darsa dan berkata, "Aku sudah menangani semua perintah Tuan Darsa, sekarang tinggal menunggu laporan dari mata-mata. Kami sudah mengerahkan banyak mata-mata. Kalau ada informasi, mereka pasti akan segera melaporkannya."Mendengar laporan itu, Darsa merasa sangat puas. Dia menatap semua orang dan berkata, "Baiklah. Karena semuanya sudah diatur, sekarang kita akan menyusun rencana perang. Bisa dipastikan para perampok di Desa Riwut sudah bergabung dengan pasukan Wira. Apa kita berhasil menangkap salah satu dari mereka?"Tepat pada saat itu, salah seorang wakil jenderal yang bertugas untuk membersihkan medan perang memberi hormat dan berkata, "Tuan, sebelumnya kami memang berhasil menangkap satu tahanan. Orang ini tadinya berpura-pura mati, tapi untungnya p

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3196

    Mendengar perkataan itu, Darsa menganggukkan kepala. Melihat Joko hendak pergi, dia baru teringat sesuatu dan perlahan-lahan berkata, "Oh ya. Setelah selesai mengatur semuanya, datang lagi ke sini. Aku harus merencanakan beberapa hal lagi untuk langkah selanjutnya.""Baik!" jawab Joko.Setelah Joko pergi, Darsa mengernyitkan alis. Pada saat itu, dia melihat Zaki masuk dari luar. Dia langsung tertegun sejenak saat melihat Zaki, lalu bertanya, "Bagaimana? Pikiranmu sudah jernih?"Mendengar pertanyaan Darsa, Zaki menganggukkan kepala dan langsung berkata sambil memberi hormat, "Tuan Darsa, maaf, sebelumnya aku memang terlalu gegabah. Tapi, kali ini ada begitu banyak saudara kita yang tewas, aku benar-benar merasa nggak rela."Darsa tersenyum, lalu berkata, "Hehe. Ini bukan masalah, kita akan membalasnya lain kali. Kali ini mereka memang menang, tapi menang dan kalah adalah hal yang biasa dalam dunia peperangan. Kalau kamu putus asa dan hanya memikirkan soal balas dendam karena kekalahan k

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3195

    Setelah pasukan utara kembali ke kemah, Darsa tidak bisa menahan amarahnya saat melihat ekspresi Zaki dan berkat, "Zaki, sebagai jenderal garis depan, kenapa kamu begitu gegabah? Musuh pasti sudah menyiapkan jebakan di depan makanya mereka mundur, tapi kamu malah masih ingin membawa pasukan untuk mengejar mereka."Mendengar perkataan itu, wajah Zaki langsung memerah. Setelah terdiam sejenak, dia baru berkata, "Kali ini memang aku yang salah perhitungan. Tapi, musuh kita benar-benar licik. Kalau kita terus membiarkan mereka begitu, kita akan terus dipermainkan mereka."Ekspresi Darsa langsung terlihat kecewa dan berkata dengan marah, "Tipu muslihat adalah hal yang biasa dalam perang dan ini sudah menjadi aturan sejak dulu. Apa yang kamu pikirkan? Aku beri tahu kamu, aku akan melupakan kesalahanmu kali ini kalau kamu bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik."Darsa mendengus, lalu menoleh pada Joko dan berkata dengan pelan, "Bawa orang-orangmu untuk menghitung jumlah korban dan pasukan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3194

    Pengirim pesan itu segera memberi hormat, lalu langsung berjalan keluar.Setelah pengirim pesan itu pergi, Darsa baru menghela napas. Saat ini, semuanya sudah direncanakan, tetapi tergantung pada takdir apakah ini akan berhasil atau tidak. Jika 10 ribu pasukan ini masih tidak bisa membawa kembali Joko dan Zaki, situasinya akan makin merepotkan.Saat itu, Wira yang berada di medan perang tiba-tiba menoleh dan melihat musuh sudah mengerahkan tambahan 10 ribu pasukan pun terkejut karena hal ini di luar perkiraannya. Dia tidak menyangka musuh masih memiliki pasukan sebanyak ini dan sebelumnya mereka juga sudah menunjukkan kekuatan yang luar biasa. Mengapa mereka tidak langsung mengerahkan seluruh pasukan?Sebelumnya, Wira dan pasukannya sudah berhasil menghancurkan semangat bertarung pasukan utara. Namun, begitu melihat musuh mendapat pasukan tambahan lagi sekarang, mereka langsung terkejut. Mereka tidak menduga musuh mereka ternyata begitu hebat.Tepat pada saat itu, salah seorang yang te

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3193

    Begitu kedua belah pihak bertabrakan, suara benturannya langsung bergema dan kekuatan yang dahsyat membuat keduanya terlempar dari kuda mereka.Joko bisa begitu dipercaya Darsa karena ternyata kekuatannya memang luar biasa. Dia mendengus, dan segera memutar tubuhnya sambil mengayunkan senjatanya, lalu mendarat di tanah. Serangannya seharusnya sudah sangat cepat, tetapi dia tidak menyangka Arhan malah lebih cepat. Saat kakinya menyentuh tanah, Arhan sudah kembali menyerangnya.Keduanya bertarung dengan sangat sengit, membuat suasana medan perang menjadi makin kacau.Namun, pertarungan antara kedua orang itu malah membuat pasukan utara makin terdesak. Menurut mereka, kekuatan musuh mereka ini benar-benar luar biasa. Bahkan ada salah seorang prajurit yang berkata, "Kenapa pasukan musuh begitu kuat? Ini benar-benar merepotkan."Banyak prajurit lainnya yang menganggukkan kepala juga. Menurut mereka, kemampuan pasukan musuh kali ini benar-benar sangat hebat dan di luar perkiraan mereka. Bahk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3192

    Hayam menganggukkan kepala setelah mendengar Adjie berkata seperti itu, lalu segera berbalik dan memimpin pasukannya mendekati Wira.Saat melihat Agha juga memimpin pasukan untuk datang mengepung, Darsa yang berada di dalam tenda langsung terkejut. Dia selalu mengira bala bantuan dari pihak musuh hanya pasukan kavaleri yang bersembunyi di kegelapan, tetapi ternyata masih ada begitu banyak infanteri.Ekspresi Darsa langsung menjadi muram saat teringat dengan banjir yang tiba-tiba terjadi sebelumnya. Setelah tertegun sesaat, dia akhirnya menyadari semua itu adalah bagian dari jebakan yang sudah direncanakan musuh. Dia langsung berteriak dengan lantang, "Joko, bantu Zaki untuk mundur, sekarang bukan saatnya untuk menyerang."Ekspresi Joko berubah, lalu menganggukkan kepala dan berkata, "Baik, kita akan segera menerobos keluar."Namun, saat melihat pasukan musuh, seseorang yang berada di samping Joko berkata, "Sialan. Kita benar-benar nggak menyangka hal ini, tapi kekuatan mereka memang lu

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status