Share

Bab 3055

Author: Arif
Emas batang?

Orang-orang itu tidak menghiraukan perkataan Wira, hanya mendengar kata emas batang saja. Dalam sekejap, mata mereka bersinar. Suku-suku di utara yang memang sudah miskin dan ditambah dengan perang yang berkepanjangan ini lagi, membuat mereka menjadi kesulitan mendapatkan makanan. Jangankan emas batang, bahkan uang perak pun sudah membuat mata mereka bersinar.

Orang bilang jangan memamerkan uang, tetapi Wira justru sengaja memberi tahu orang-orang itu isi dari tasnya.

Pria yang memimpin kelompok itu tersenyum dan menjilat bibirnya yang kering, lalu mengulurkan tangannya ke arah Wira dan berkata, "Kalau begitu, pinjamkan emas batangmu itu pada kami dulu. Kalau kamu menyerahkannya dengan patuh, kami nggak akan menyulitkanmu. Kami bahkan akan menunjukkan jalan ke mana pun kalian ingin pergi."

"Kalau kami yang mengawal kalian, perjalanan kalian pasti akan lebih lancar. Ini adalah kesepakatan yang menguntungkan, 'kan?"

Mata orang-orang di belakang itu membelalak, menunggu jawab
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3056

    Semua orang ini telah dikumpulkan menjadi satu kelompok, dipimpin oleh satu orang, yaitu mantan kepala divisi jaringan mata-mata, Hayam.Baru saja, alasan mengapa Wira belum bertindak dan malah membawa semua orang ke sini adalah untuk memudahkan Hayam dan yang lainnya dalam bergerak. Dia tidak ingin melibatkan orang tak bersalah.Dalam sekejap, Hayam sudah melangkah keluar dari kerumunan dan tiba di hadapan Wira. Sambil menangkupkan tangannya dengan hormat, dia menyapa, "Tuan."Wira mengangguk puas. "Kerja bagus. Baiklah, urusan kalian sudah selesai di sini. Untuk sementara, bawalah orang-orangmu bersembunyi."Tanpa berkata banyak, Hayam segera menghilang diikuti oleh bawahannya yang segera menyelinap ke dalam hutan.Sebelum tiba di tempat ini, Wira sudah berdiskusi dengan Lucy. Demi memastikan keselamatannya, tentu dia harus membawa beberapa orang untuk berjaga-jaga.Namun, Wira tidak menempatkan mereka secara terang-terangan, melainkan membiarkan mereka mengikuti dalam bayang-bayang.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3057

    Adjie melihat Wira dikelilingi oleh banyak orang, bahkan semuanya bersenjata lengkap. Jelas terlihat bahwa Wira bukan orang biasa. Pasti ada kekuatan besar yang mendukung dari belakang.Namun, dalam situasi yang kacau seperti ini, sekalipun Wira memiliki kemampuan luar biasa, kemungkinan besar dia tetap tidak akan bisa bertemu dengan Bobby, apalagi memasuki wilayah sukunya.Pada akhirnya, mereka hanya akan kehilangan nyawa, yang tentu saja tidak sebanding dengan risikonya.Namun, Wira berucap dengan percaya diri, "Jangan cemas, kamu cuma perlu memandu jalan di depan. Urusan selanjutnya bukan lagi tanggung jawabmu.""Selain itu, aku bisa menjamin selama kamu membawa kami sampai di tempat tujuan, aku akan memastikan kamu tetap hidup."Situasi sudah seperti ini. Meskipun Adjie enggan, dia tidak punya pilihan lain. Nyawanya berada di tangan Wira, yang bisa membunuhnya kapan saja. Daripada mati di tempat, lebih baik mengikuti perintah Wira. Mungkin masih ada secercah harapan untuk bertahan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3058

    "Kalian berlima, segera pimpin dua puluh ribu pasukan! Serang dari gerbang utara, bagian paling lemah, lalu bawa para wanita dan anak-anak keluar melalui pegunungan di belakang secepatnya!"Bobby tidak tega melihat seluruh rakyatnya mati sia-sia di dalam sini. Setiap nyawa yang bisa diselamatkan, harus diselamatkan.Sementara itu, para pria dewasa harus tetap bertahan di sini bersamanya, mempertahankan suku untuk memberi waktu bagi mereka yang melarikan diri.Bobby yakin, demi menyelamatkan keluarga mereka, tak seorang pun akan menolak.Beberapa orang di sampingnya saling bertukar pandang. Wajah mereka dipenuhi kecemasan. Salah satu dari mereka berkata, "Kalau kami membawa 20.000 pasukan pergi, hanya akan tersisa 10.000 prajurit di suku.""Dengan jumlah yang sedikit itu, gimana kalian bisa menahan serangan dari luar? Tak sampai sejam, semua pasti akan hancur ...."Di luar sana, ada lebih dari 100.000 pasukan musuh. Dengan serangan brutal mereka, mustahil suku ini bisa bertahan lama. Ak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3059

    Pria yang dipanggil Komeng juga merupakan pemimpin salah satu suku besar, memiliki kedudukan yang sama dengan Bobby.Sebelumnya saat Bobby dan Wira bekerja sama, Komeng adalah orang pertama yang menyerahkan diri kepada Bobby dan bersedia menyerahkan kekuasaannya.Justru karena itulah, dia berhasil mendapatkan kepercayaan Bobby, lalu sedikit demi sedikit kembali menguasai kekuatannya hingga menjadi pemimpin suku lagi.Namun, dalam dua tahun terakhir, karena Wira sibuk menghadapi Senia, ditambah perkembangan suku-suku di utara semakin pesat, Wira tidak terlalu ikut campur dalam urusan internal suku.Yang sebenarnya ditakuti Komeng bukan hanya Bobby, tetapi lebih dari itu. Dia takut pada sosok di belakangnya, yaitu Wira.Meskipun suku-suku utara berada jauh dari wilayah dua provinsi yang dikuasai oleh Wira, mereka masih memiliki satu tetangga kuat, yaitu Osman.Kerajaan Nuala yang diperintah oleh Osman jauh lebih kuat dari mereka. Bahkan jika seluruh suku besar di utara bersatu, mereka te

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3060

    Apa dia benar-benar mengira bisa mengendalikan jalannya perang ini?Komeng juga mendengar suara itu. Dia menoleh ke arah Wira, lalu mengerutkan dahinya. Ekspresinya menjadi semakin masam.Sebelumnya saat mengikuti Bobby, dia tentu pernah bertemu dengan Wira. Dia tidak pernah lupa pada wajah itu!Namun, yang benar-benar membuatnya terkejut adalah ... Wira benar-benar datang!Tampaknya, rumor yang beredar tidaklah benar. Wira sama sekali tidak meninggalkan Bobby dan keduanya ternyata masih terus berhubungan! Jika tidak, Wira tidak mungkin muncul di sini!Sekarang, situasinya menjadi semakin sulit untuk dikendalikan!"Wira nggak meninggalkan kita!" Bobby bersorak girang, diikuti oleh sorakan dari orang-orang di belakangnya.Bahkan, warga yang tadinya bersiap untuk melarikan diri juga ikut berseru dengan penuh harapan. Kedatangan Wira kembali membawa cahaya di tengah keputusasaan mereka.Sekarang mereka tidak perlu melarikan diri lagi! Mereka juga tidak perlu berpisah dengan keluarga merek

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3061

    Tatapan semua orang tertuju pada Komeng. Alasan utama mereka memberontak melawan Bobby sebagian besar berasal karena Komeng.Sejak awal, mereka telah menganggap Komeng sebagai pemimpin mereka. Setidaknya dalam situasi ini, harus ada seseorang yang maju. Mereka juga tidak ingin menyinggung Wira karena hal ini.Ekspresi Komeng pun langsung berubah, tatapannya menjadi lebih dingin. Dia melihat bahwa Bobby hampir dikalahkan dan sudah bersiap untuk mengambil alih posisi Bobby. Namun, dia tak menduga Wira benar-benar datang untuk membantu. Situasi menjadi semakin rumit.Wira tidak membawa banyak orang bersamanya. Namun, jika dia diabaikan, pasti akan menimbulkan masalah. Jika orang-orang yang setia pada Wira datang membawa pasukan, suku-suku di utara tidak akan pernah mendapatkan ketenangan!Memikirkan untung dan ruginya, Komeng akhirnya menggertakkan giginya. Senyuman tipis muncul di wajahnya. Dia menyarungkan pedangnya dan berjalan mendekati Wira, sambil menggosok-gosokkan tangannya."Kare

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3062

    Bersujud sebagai tanda hormat memang sudah menjadi tradisi mereka!Namun, sekarang setelah Wira berbicara demikian, tidak ada seorang pun yang berani tetap berlutut di tanah.Setelah berdiri, para penduduk segera memberi jalan bagi Wira dan rombongannya, membiarkan mereka masuk ke suku."Tuan Wira, hanya kalian beberapa orang saja? Apakah pasukan di luar perlu diberi tempat untuk beristirahat?" tanya Bobby dengan hati-hati setelah Wira dan rombongannya memasuki wilayah suku.Kini, kekuasaan di tangannya telah jatuh. Bahkan, sekarang Komeng memiliki pengaruh yang lebih besar dibanding dirinya. Jika Bobby tidak mendapatkan bala bantuan, situasinya tetap tidak akan berubah.Meskipun Wira berhasil membujuk Komeng untuk mundur kali ini, tidak ada jaminan bahwa Komeng dan pasukannya tidak akan kembali menyerang. Saat itu terjadi, kehadiran Wira mungkin tidak akan cukup untuk menghentikan mereka lagi."Mana ada pasukan? Hanya kami beberapa orang saja." Wira tentu memahami maksud tersembunyi d

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3063

    "Ya, sekarang kita hanya bisa menggunakan cara ini." Bobby menghela napas panjang dan tidak berkata lebih lanjut.Kini, mereka hanya bisa menaruh harapan pada Wira. Adapun bagaimana hasilnya nanti, semuanya bergantung pada kemampuan Wira.....Pada saat yang sama, di dalam perkemahan Komeng. Di sisi kiri dan kanan Komeng, duduk dua pemimpin suku lainnya.Di sebelah kiri adalah seorang pria bertubuh kekar bernama Bimala. Dia berhasil membangun kekuasaannya sendiri dengan mengandalkan kekuatannya.Sementara itu, di sebelah kanan adalah seorang pria bertubuh kurus bernama Chaman. Dia dikenal sebagai seseorang yang sangat cerdas dan ahli dalam strategi.Dulu, dia berhasil mengukuhkan posisinya sedikit demi sedikit berkat kelihaiannya dalam merancang taktik. Bisa dibilang, dia adalah sosok yang sulit dicari tandingannya dalam hal kecerdikan!Dalam aliansi beberapa suku untuk menggulingkan Bobby, Chaman yang merancang strategi dari balik layar. Dia yang berhasil menghubungkan dengan Bimala d

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3204

    Saat ini, semua orang sudah tahu Adjie yang sebelumnya memimpin para perampok dari Desa Riwut untuk mengepung kemah pasukan utara, sehingga mereka mengakui kemampuannya. Justru karena alasan inilah, mereka ingin melihat bagaimana pendapat Adjie tentang masalah ini.Melihat banyak orang yang menatapnya, Adjie tersenyum dan berkata, "Hehe. Sebenarnya pemikiranku tentang masalah ini juga sama, nggak terlalu sulit. Kalau diperhatikan dengan saksama, pasukan utara sangat bergantung pada kavaleri. Jadi, kalau kita berhasil menghancurkan kavaleri ini, hal pertama yang akan dipikirkan mereka adalah bagaimana mencegah kehancurannya lebih lanjut."Semua orang langsung tertegun karena mereka benar-benar tidak terpikirkan hal ini.Beberapa saat kemudian, seseorang berkata dengan terkejut, "Yang kamu katakan sepertinya memang benar. Tapi, kelihatannya strategi ini juga tidak begitu menguntungkan bagi kita."Semua orang menganggukkan kepala karena mereka juga setuju dengan perkataan orang itu.Saat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3203

    Di dalam lereng bukit yang jaraknya tidak jauh dari kemah pasukan utara di Pulau Hulu, Wira dan yang lainnya sudah menyiapkan penyergapan dan kini sedang menunggu pasukan musuh mendekat.Saat semua orang sedang menunggu dengan cemas, beberapa orang di barisan depan mengernyitkan alis. Beberapa saat kemudian, salah seorang dari mereka berlari ke arah Wira dan berkata, "Tuan, mereka sepertinya sudah mundur, kini kita sudah bisa bergerak. Tapi, dilihat dari situasinya, mereka memang cukup kuat."Mendengar kabar musuh sudah mundur, Wira pun mengernyitkan alis. Menurutnya, musuhnya ini terlalu lemah, malah tidak berniat untuk menyerang.Beberapa saat kemudian, Adjie yang berdiri di samping tersenyum dan berkata, "Tuan, sepertinya Zaki ini mulai cerdik, nggak langsung menyerang kita. Menurutku, sekarang mereka mulai membuat strategi."Wira tersenyum saat mendengar perkataan itu dan berkata, "Hehe. Ternyata begitu, tapi yang paling penting sekarang adalah kita bisa menangkap mereka. Kalau mer

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3202

    Melihat Zaki dan Joko begitu tidak sabar, Darsa tersenyum dan berkata, "Hehe. Cara ini memang bisa berjalan, kita hanya perlu memindahkan medan perang ke arah selatan. Dengan begitu, kita bisa langsung menahan pasukan musuh di sana."Mendengar perkataan itu, kedua orang itu tertegun sejenak. Mereka merasa rencana ini mungkin bisa berjalan dengan baik, tetapi mereka harus memastikan rencana ini tidak bermasalah terlebih dahulu.Semua orang menganggukkan kepala.Setelah berpikir sejenak, Darsa yang sepertinya teringat sesuatu pun menoleh dan berkata pada Zaki dan Joko, "Kalian pergi siapkan tali perangkap kuda sebanyak mungkin, kita akan membalas musuh dengan cara yang sama."Zaki dan Joko langsung merasa sangat bersemangat saat mendengar perintah itu. Mereka segera merespons perintah itu dan segera pergi menyiapkan tali perangkap kuda.Saat ini, hanya tersisa Darsa dan para wakil jenderal yang berada di dalam tenda. Setelah mengumpulkan mereka, Darsa berkata, "Sekarang hanya sisa kalian

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3201

    Mengingat tali jebakan kuda, Zaki langsung mengumpat, "Tuan, aku menderita kerugian besar di tangan Wira sebelumnya juga karena tali perangkap kuda ini. Kali ini aku harus membuat mereka membayar perbuatan mereka."Darsa tersenyum karena dia juga tahu kerugian yang sudah dialami Zaki, lalu berkata, "Hehe. Aku sudah mendengar tentang hal itu. Musuh memang terlalu licik. Bukan hanya memasang tali perangkap kuda, mereka juga menebar paku kuda di jalur mundur. Benar-benar licik dan kejam."Zaki menganggukkan kepala karena situasi kali ini memang cukup sulit untuk dihadapi. Jika bukan karena tali perangkap kuda, dia tidak akan kehilangan ratusan kuda perang begitu saja. Oleh karena itu, saat mendengar Darsa akan menggunakan tali perangkap kuda, dia langsung menganggukkan kepala dengan sangat bersemangat.Joko yang berada di samping berkata, "Kalau hanya mengandalkan tali perangkap kuda, dampaknya nggak terlalu besar. Musuh akan menyerang dari atas bukit dan melewati pintu masuk lembah. Kala

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3200

    Mendengar kata dari selatan ke utara, Zaki dan Joko langsung tertegun dan kembali melihat peta di depan mereka.Setelah mengamati petanya dari sudut pandang berbeda, Zaki langsung terkejut sampai keringat dinginnya mengalir dan berkata dengan pelan, "Aku mengerti sekarang. Kalau tebakanku benar, mereka akan memblokir kita sepenuhnya di wilayah utara kalau mereka berhasil merebut Gunung Linang ini. Dengan begitu, seluruh wilayah dari Gunung Linang ke selatan akan dikuasai Wira."Mendengar perkataan itu, Darsa tersenyum.Setelah mendengar analisis Zaki, Joko yang berdiri di samping juga akhirnya mengerti situasinya dan berkata, "Ternyata begitu. Kalau begitu, selama pasukan Wira belum berhasil merebut Pulau Hulu dan bergerak ke Gunung Linang, mereka akan terus menyerang kita, 'kan?"Mendengar perkataan itu, semua orang tersenyum.Sementara itu, Darsa menganggukkan kepala dan berkata, "Benar. Sekarang mereka sudah menggunakan rencana saluran air dan kavaleri untuk menyerang kita pun masih

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3199

    Zaki menambahkan, "Benar. Tuan, setelah memenangkan pertempuran ini, Wira pasti akan langsung pergi. Dia mana mungkin melancarkan serangan kedua."Mendengarkan perkataan keduanya, Darsa tersenyum dan berkata, "Aku tentu saja sangat yakin. Apa kalian tahu kenapa Wira bisa menyerang kita?"Kedua orang itu langsung tertegun sejenak karena sebelumnya mereka memang tidak memikirkan alasan di balik serangan itu.Zaki langsung tercengang sejenak, lalu berkata, "Tuan, bukankah mereka menyerang karena ingin merebut Pulau Hulu ini? Apa mereka punya tujuan lain?"Mendengar pertanyaan itu, Darsa tersenyum. Namun, dia tidak langsung menjawab, melainkan menatap Joko dan berkata sambil tersenyum, "Menurut kalian?"Joko juga tertegun karena dia tidak menyangka Darsa akan melemparkan pertanyaan ini padanya. Setelah berpikir sejenak, dia baru menjawab, "Menurutku, Wira memang ingin merebut Pulau Hulu ini. Tapi, apa mereka ada rencana di balik ini, aku masih belum terpikirkan."Semua orang juga langsung

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3198

    Mendengar Darsa memuji dan bahkan memberikan penilaian yang sangat tinggi terhadap orang yang bernama Adjie ini, Zaki mengernyitkan alis dan berkata, "Tuan, kenapa kamu malah memuji musuh kita? Menurutku, nggak peduli siapa pun dia, tombakku ini pasti akan membunuhnya."Semua orang sudah terbiasa dengan temperamen Zaki yang buruk, sehingga kebanyakan dari mereka hanya tersenyum.Beberapa saat kemudian, Joko yang berdiri di samping pun tersenyum dan berkata, "Orang ini memang pandai menyusun strategi. Kalau tebakanku nggak salah, rencana membuka saluran air ini pasti ide dari Adjie, 'kan?"Joko menatap Guntur yang sedang berlutut saat mengatakan itu, jelas sedang bertanya pada Guntur.Setelah tertegun sejenak, Guntur baru berkata, "Benar, dia juga yang mengatur strategi penyerangan kami tadi. Tapi, kami benar-benar nggak menyangka dia bisa begitu keterlaluan sampai menjadikan orang-orang dari Desa Riwut sebagai umpan."Zaki mendengus, lalu langsung menendang Guntur dan berteriak dengan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3197

    Mendengar perkataan Darsa, semua orang menganggukkan kepala. Menurut mereka, apa yang dikatakan Darsa memang masuk akal.Pada saat itu, pintu tenda tiba-tiba terbuka dan Joko berjalan masuk. Setelah memberi salam pada Zaki, dia menatap Darsa dan berkata, "Aku sudah menangani semua perintah Tuan Darsa, sekarang tinggal menunggu laporan dari mata-mata. Kami sudah mengerahkan banyak mata-mata. Kalau ada informasi, mereka pasti akan segera melaporkannya."Mendengar laporan itu, Darsa merasa sangat puas. Dia menatap semua orang dan berkata, "Baiklah. Karena semuanya sudah diatur, sekarang kita akan menyusun rencana perang. Bisa dipastikan para perampok di Desa Riwut sudah bergabung dengan pasukan Wira. Apa kita berhasil menangkap salah satu dari mereka?"Tepat pada saat itu, salah seorang wakil jenderal yang bertugas untuk membersihkan medan perang memberi hormat dan berkata, "Tuan, sebelumnya kami memang berhasil menangkap satu tahanan. Orang ini tadinya berpura-pura mati, tapi untungnya p

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3196

    Mendengar perkataan itu, Darsa menganggukkan kepala. Melihat Joko hendak pergi, dia baru teringat sesuatu dan perlahan-lahan berkata, "Oh ya. Setelah selesai mengatur semuanya, datang lagi ke sini. Aku harus merencanakan beberapa hal lagi untuk langkah selanjutnya.""Baik!" jawab Joko.Setelah Joko pergi, Darsa mengernyitkan alis. Pada saat itu, dia melihat Zaki masuk dari luar. Dia langsung tertegun sejenak saat melihat Zaki, lalu bertanya, "Bagaimana? Pikiranmu sudah jernih?"Mendengar pertanyaan Darsa, Zaki menganggukkan kepala dan langsung berkata sambil memberi hormat, "Tuan Darsa, maaf, sebelumnya aku memang terlalu gegabah. Tapi, kali ini ada begitu banyak saudara kita yang tewas, aku benar-benar merasa nggak rela."Darsa tersenyum, lalu berkata, "Hehe. Ini bukan masalah, kita akan membalasnya lain kali. Kali ini mereka memang menang, tapi menang dan kalah adalah hal yang biasa dalam dunia peperangan. Kalau kamu putus asa dan hanya memikirkan soal balas dendam karena kekalahan k

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status