Share

Bab 2687

Penulis: Arif
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-21 18:00:27
Saat ini, Wira memang sudah menyiapkan perjamuan di aula utama. Begitu Wira dan Raja Kresna masuk, perjamuan pun dimulai dan mereka mulai minum bersama-sama.

Tanpa perlu saling berdiskusi, Wira dan Raja Kresna sudah inisiatif untuk mengabaikan Delon. Lagi pula, Raja Kresna juga cerdas, dia tahu jelas kelakuan Delon pasti sudah membuat Wira kesal. Jika saat ini dia masih membawa Delon di sampingnya, itu sama saja dengan mencari masalah. Lebih baik dia minum bersama Wira, mungkin saja masih ada peluang untuk membalik keadaannya.

Raja Kresna tetap ingat dengan tujuannya datang ke sini adalah untuk membawa Dahlan kembali. Jika tidak berhasil, Senia pasti akan mempersulitnya setelah dia kembali ke Kerajaan Agrel nanti. Ditambah lagi, ada guru agung yang terus mengawasinya.

"Wira, anak buahmu memukulku. Apa yang akan kamu lakukan soal ini?" Tepat saat Wira dan Raja Kresna sedang menikmati minumannya, terlihat Delon yang berlari masuk dengan tergesa-gesa.

Saat para pengawal segera masuk dan h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2688

    Delon berpikir jika Senia benar-benar akan turun tangan, tidak mungkin mengutusnya dan Raja Kresna yang datang ke sini. Namun, sekarang dia malah menggali kuburan untuk diri sendiri dan bahkan melompat ke dalamnya. Benar-benar bodoh.Raja Kresna yang duduk di samping juga menggelengkan kepala dan berpikir mengapa ada orang sebodoh ini di dunia. Benar-benar sangat bodoh.Wira menatap Delon dengan tajam. Melihat Delon yang ragu-ragu, dia kembali berkata, "Bagaimana? Apa kamu nggak mau?"Delon secara refleks menganggukkan kepala.Wira tetap menatap Delon yang berada di depannya dan berkata, "Kalau ibumu nggak datang, sepertinya nggak ada yang bisa membelamu lagi. Kamu mungkin belum tahu, tapi adikku ini juga termasuk keluarga bangsawan. Kedudukanku dan ibumu sejajar. Kamu adalah anak ibumu, sedangkan dia adalah adikku. Jadi, kedudukan kalian berdua itu setara.""Begini saja. Kalau kamu merasa nggak adil, kamu boleh melampiaskan amarahmu itu padanya. Nggak peduli bagaimana caramu menghadap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1

    “Nggak enak banget!”Wira Darmadi sedang mengunyah sesuap tiwul. Kemudian, dia meletakkan sendoknya karena merasa seperti makan gula saja.Sekarang dia akan menampar siapa pun yang berani memberitahunya bahwa melewati dimensi adalah hal bagus.Wira sudah melewati dimensi ke Kerajaan Nuala yang mirip dengan Kerajaan Atrana kuno.Pemilik tubuh sebelumnya berasal dari keluarga kaya. Sewaktu orang tuanya masih hidup, dia selalu sarapan bubur. Makan siangnya adalah nasi dengan lauk, sedangkan makan malamnya adalah mi gandum dan roti pipih. Berhubung harus bersekolah di ibu kota provinsi, dia baru pulang ke rumah setiap sepuluh hari sekali. Pada saat itu, dia pun bisa memuaskan nafsu makannya.Rakyat biasa pada umumnya hanya makan sehari dua kali. Makanan mereka juga hanyalah bubur atau tiwul karena mereka tidak sanggup membeli daging. Hanya pada saat Tahun Baru dan punya uang berlebih, mereka baru bisa menikmati daging.Biasanya, hanya orang kaya, bangsawan atau pejabat yang bisa menikmati

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2

    Wira bertanya balik, “Gimana kalau bisa?”Budi langsung menunjukkan ekspresi licik. “Kalau kamu bisa, aku nggak bakal terima bunganya! Tapi kalau nggak bisa, kamu harus jual diri untuk jadi budakku. Gimana?”Wulan langsung terkejut dan mencegahnya. “Suamiku, kamu nggak boleh setuju!”Budi sangat licik. Dia ingin Wira menjual diri menjadi budaknya. Namun, William sudah murka. Dia pun menuliskan dua surat perjanjian dan mengeluarkan tinta merah. “Cepat tanda tangan!”“Oke!”Setelah tanda tangan dan menempelkan cap jari, Budi pun pergi dengan puas.Budi yakin dengan koneksi dan karakter Wira selama ini, dia tidak mungkin bisa menghasilkan 40 ribu gabak dalam tiga hari.Meskipun keluarga Wulan kaya, mereka tidak mungkin meminjamkan uang kepada Wira. Sebab, mereka ingin Wulan meninggalkan Wira.Dengan taruhan ini, Budi bukan hanya bisa mendapatkan budak muda, tetapi juga bisa menjualnya dan mendapatkan puluhan ribu gabak lagi.Selain itu, dia juga sudah selangkah lebih dekat untuk mengumpul

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3

    Pekerjaan yang tersisa sudah tidak terlalu sulit. Wira hanya perlu membersihkan rumputnya, lalu menghaluskannya dalam lesung batu.Setelah bekerja hingga seluruh badannya sakit, Wira baru mengumpulkan seember rumput yang sudah dihaluskan.Dia pun menjinjing ember itu sampai ke Sungai Jinggu sambil sesekali beristirahat selama perjalanan.Wira memilih tempat yang ada banyak ikan, lalu menabur tepung kedelai ke dalam sungai.Setelah ada umpan, ikannya menjadi semakin banyak. Wira pun menuangkan serpihan rumput ke dalam sungai dengan hati-hati.Seiring dengan serpihan rumput yang menyebar, satu demi satu ikan pun mulai mengapung....Tidak lama kemudian, Wira sudah berhasil menangkap delapan ekor ikan besar dan lima belas ekor ikan kecil.Ikan yang besar beratnya di atas dua kilogram, sedangkan yang kecil beratnya di atas 250 gram. Wira melepaskan ikan yang lebih kecil dari itu.Setelah matahari terbenam, Wira pun pulang ke rumah.Dalam perjalanan pulang, Wira melewati sebuah gubuk jerami

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 4

    Di dunia ini, cara menangkap ikan sangat bervariatif, ada menjala, memancing dan menangkap ikan. Namun, masih belum ada yang menangkap ikan dengan obat bius.Wira berkata sambil tersenyum, “Aku sudah ketemu teknik rahasia yang bisa tangkap banyak ikan. Cepat makan! Hati-hati tulangnya!”“Teknik rahasia menangkap ikan?”Wulan tidak begitu percaya. Dia menjadi waswas lagi setelah mendapat perhatian dari Wira.Namun, Wulan tidak lanjut bertanya lagi. Kedua orang itu pun mulai menyantap makanan mereka.Entah karena pemilik tubuh sebelumnya terlalu jarang makan ikan atau karena ini adalah ikan liar, Wira merasa ikan yang digoreng dengan garam ini sangat lezat. Dalam sekejap, dia pun sudah menyelesaikan santapannya.Wira melirik Wulan yang makan dengan pelan. Ikannya masih tersisa setengah.“Suamiku, aku sudah kenyang. Makan saja ikannya!”Saat melihat Wira yang menatap dirinya, Wulan pun buru-buru meletakkan sendoknya dan mendorong piring berisi ikan itu ke depan Wira.“Aku sudah kenyang ko

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 5

    Sony berdiri di depan pintu rumah Wira dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku.Wira yang melihatnya pun bertanya, “Ngapain kamu berdiri di sini?”Danu dan Doddy langsung melangkah keluar untuk mengepung Sony.Mereka merasa Sony yang pagi-pagi datang ke rumah Kak Wira pasti berniat jahat!Sony langsung terkejut dan buru-buru mundur. Dia berkata, “A ... aku ingin makan ikan!”Si Sony ini benar-benar tidak tahu malu. Wira menggeleng, lalu menjawab, “Kamu datang terlambat, ikannya sudah habis!”Sony berkata dengan cemberut, “Nanti malam masih ada, ‘kan? Asal bisa makan ikan, aku nggak masalah harus ikut banu gali rumput seharian!”Saat berkeliaran semalam, Sony menemukan bahwa keluarga Wira dan keluarga Hasan sudah makan ikan.Saat berkeliaran pagi ini, dia menemukan keluarga Wira makan ikan lagi bersama Hasan dan kedua putranya.Setelah memikirkan keuntungan yang dikatakan Wira kemarin, Sony akhirnya mengerti apa yang sudah dilewatkannya. Dia sudah kehilangan dua kesempatan untuk ma

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 6

    Namun, Wira tidak memedulikan peringatan Hasan. Dia malah berkata sambil tersenyum, “Pak Agus, bisa saja aku bagi ikannya untukmu, tapi kamu juga harus tanggung sedikit utangku! Kalau nggak mau bantu aku tanggung utangnya, kamu boleh bagi sedikit tanahmu padaku. Soalnya, tanahku juga sudah dijadikan jaminan.""Dasar anak tak tahu diri!”Selesai berbicara, Agus pun pergi dengan marah.Dia hanya menginginkan seekor ikan Wira, tetapi Wira malah menyuruhnya untuk bantu menanggung utang dan juga meminta tanahnya. Kenapa si Pemboros itu begitu tidak tahu malu!“Pak Agus, jangan pergi! Aku cuman bercanda. Jangan marah, dong!” teriak Wira.Ikan yang didapatkan Wira hari ini sangat banyak. Dia tidak akan menolak siapa pun yang meminta ikan padanya. Namun, dia tidak akan menerima orang yang menuntut sesuatu dengan alasan yang tidak masuk akal.Agus sudah marah. Setelah mendengar ucapan Wira, dia juga tidak menoleh.Warga yang mengerti maksud Wira pun tertawa terbahak-bahak.Setelah itu, Wira pun

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 7

    “Baik, suamiku!”“Jangan panggil suamiku, panggil sayang saja!”“Nggak bisa!”“Kenapa?”“Sayang itu panggilan yang terlalu mesra! Kamu baru berubah jadi baik sama aku dua hari belakangan, aku masih belum siap panggil kamu begitu.”“Oh ....”Berhubung takut membuat suaminya marah, Wulan pun mengalihkan pembicaraan, “Omong-omong, pernah ada seorang peramal yang datang ke rumahku waktu aku masih kecil. Dia bilang, aku bisa jadi istri pejabat ke depannya.”“Istri pejabat?”“Suamiku, jangan marah. Ramalan peramal itu pasti nggak tepat, mana mungkin aku bisa jadi istri pejabat! Selama kamu menginginkanku, aku bakal menemanimu seumur hidup.”...Keesokan dini hari, Hasan dan yang lainnya sudah sampai ke rumah Wira. Setelah menaruh seluruh ember berisi ikan ke atas gerobak, kelima orang itu pun berangkat ke ibu kota provinsi.Sebelum mereka berangkat, Wulan menyerahkan sebuah kantong kain merah kepada Wira, “Suamiku, kalau uang menjual ikan nggak cukup, gadaikan saja gelang ini! Kalau masih ng

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2688

    Delon berpikir jika Senia benar-benar akan turun tangan, tidak mungkin mengutusnya dan Raja Kresna yang datang ke sini. Namun, sekarang dia malah menggali kuburan untuk diri sendiri dan bahkan melompat ke dalamnya. Benar-benar bodoh.Raja Kresna yang duduk di samping juga menggelengkan kepala dan berpikir mengapa ada orang sebodoh ini di dunia. Benar-benar sangat bodoh.Wira menatap Delon dengan tajam. Melihat Delon yang ragu-ragu, dia kembali berkata, "Bagaimana? Apa kamu nggak mau?"Delon secara refleks menganggukkan kepala.Wira tetap menatap Delon yang berada di depannya dan berkata, "Kalau ibumu nggak datang, sepertinya nggak ada yang bisa membelamu lagi. Kamu mungkin belum tahu, tapi adikku ini juga termasuk keluarga bangsawan. Kedudukanku dan ibumu sejajar. Kamu adalah anak ibumu, sedangkan dia adalah adikku. Jadi, kedudukan kalian berdua itu setara.""Begini saja. Kalau kamu merasa nggak adil, kamu boleh melampiaskan amarahmu itu padanya. Nggak peduli bagaimana caramu menghadap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2687

    Saat ini, Wira memang sudah menyiapkan perjamuan di aula utama. Begitu Wira dan Raja Kresna masuk, perjamuan pun dimulai dan mereka mulai minum bersama-sama.Tanpa perlu saling berdiskusi, Wira dan Raja Kresna sudah inisiatif untuk mengabaikan Delon. Lagi pula, Raja Kresna juga cerdas, dia tahu jelas kelakuan Delon pasti sudah membuat Wira kesal. Jika saat ini dia masih membawa Delon di sampingnya, itu sama saja dengan mencari masalah. Lebih baik dia minum bersama Wira, mungkin saja masih ada peluang untuk membalik keadaannya.Raja Kresna tetap ingat dengan tujuannya datang ke sini adalah untuk membawa Dahlan kembali. Jika tidak berhasil, Senia pasti akan mempersulitnya setelah dia kembali ke Kerajaan Agrel nanti. Ditambah lagi, ada guru agung yang terus mengawasinya."Wira, anak buahmu memukulku. Apa yang akan kamu lakukan soal ini?" Tepat saat Wira dan Raja Kresna sedang menikmati minumannya, terlihat Delon yang berlari masuk dengan tergesa-gesa.Saat para pengawal segera masuk dan h

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2686

    Melihat Agha yang tidak sedang bercanda, Delon akhirnya hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan lembut. Selama masih hidup, dia yakin suatu hari nanti dia bisa membalas dendamnya. Jika dia terus membantah Agha, dia khawatir nyawanya akan melayang. Asalkan bisa lolos, suatu hari nanti pasti akan ada cara untuk memberi pelajaran pada Agha dan memulihkan harga dirinya.Melihat Delon sudah tunduk, Lucy baru mendekat dan berkata, "Sudahlah. Kalau dia sudah tahu kesalahannya, nggak perlu mempermasalahkannya lagi. Sebagai tuan rumah, kita harus lebih menjaga sikap."Mendengar perkataan Lucy, Agha baru menarik kembali kakinya dengan enggan dan berteriak, "Cepat pergi!"Delon terus menganggukkan kepala, lalu segera pergi dari sana tanpa menoleh sedikit pun."Kali ini kamu menanganinya dengan baik," kata Lucy sambil tersenyum setelah Delon pergi.Agha menggaruk kepalanya dengan canggung dan berkata, "Kalau nanti Kak Wira tahu tentang hal ini, dia pasti akan menyalahkanku lagi, 'kan?"Meskipun

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2685

    "Kamu berani mengancamku?" kata Delon yang menggertakkan gigi dengan marah dan menatap Lucy dengan ganas. Selain ibunya, tidak ada yang berani berbicara seperti itu padanya di seluruh Kerajaan Agrel. Lucy ini juga hanya kaki tangan Wira, tetapi sudah berani meremehkannya.Saat Delon hendak meledak, terdengar suara dengan nada dingin dari belakang."Nona Lucy, siapa ini? Kenapa dia berteriak-teriak di sini? Tadi sepertinya aku dengar dia menyebut nama kakakku," kata Agha.Delon langsung menoleh dan menatap Agha dari atas sampai bawah. Melihat Agha yang mengenakan pakaian kasar, dia pun tertawa dingin. "Aku dengar sembilan provinsi adalah tanah yang makmur, tapi kenapa orang-orang Wira malah berpakaian seperti ini? Kalau kamu nggak muncul di kediaman jenderal, aku akan mengira kamu ini pengemis. Benar-benar memalukan!"Mendengar perkataan itu, ekspresi Agha langsung berubah karena orang ini menghinanya. Tak lama kemudian, dia maju dua langkah dan langsung meninju wajah Delon.Delon meman

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2684

    Saat itu, Senia bahkan bersiap untuk menyerang Dataran Tengah, sehingga semua orang tidak memiliki kesan baik terhadapnya. Namun, dia adalah tamu dan Wira sendiri yang menyambut, mereka juga tidak berkata apa-apa dan hanya bisa melihat situasinya.Di bawah tatapan semua orang, Wira dan yang lainnya segera memasuki kediaman jenderal.Begitu masuk, Delon baru keluar dari kereta. Setelah melirik Wira, dia bertanya dengan ekspresi yang tetap angkuh, "Di mana adikku?"Meskipun mendengar perkataan Delon, Wira tidak menghiraukannya seolah-olah perkataan Delon hanya angin saja. Dia memang tidak menyandang gelar raja, tetapi dia adalah penguasa dua provinsi juga dan seseorang yang berpengaruh. Bahkan raja dari Kerajaan Nuala, Kerajaan Beluana, dan bahkan Senia sendiri pun tidak berani berbicara dengan sikap seperti ini di hadapannya.Namun, Delon yang hanya seorang pangeran saja pun berani meremehkan dan bahkan berani memerintah Wira. Benar-benar tidak tahu diri.Lucy yang berdiri di samping Wi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2683

    Wira membalas, "Nggak perlu. Bagaimanapun juga, ini adalah Provinsi Yonggu. Kamu sendiri juga sudah bilang Raja Kresna ini selalu berhati-hati. Meskipun benar-benar ada orang-orang itu di sekitarnya, dia juga nggak berani macam-macam. Kalau kita terlalu menyelidiki mereka, malah akan membuat kita yang terlihat kurang baik.""Karena mereka sudah datang sebagai tamu, siapkan semuanya sekarang. Kita akan pergi menyambut mereka."Setelah memberikan beberapa instruksi dan berganti pakaian, Wira mengikuti Lucy keluar.Satu jam kemudian, rombongan perlahan-lahan mendekat di luar gerbang kota. Ada seseorang yang menunggang kuda di depan rombongan itu. Meskipun usia orang itu sudah lima puluhan tahun, dia tetap terlihat gagah perkasa. Dia adalah Raja Kresna yang terkenal."Sudah lama nggak jumpa, Raja Kresna masih berwibawa seperti dulu. Ratu Senia bisa punya jenderal sepertimu di sisinya, pantas saja dia bisa begitu tenang," puji Wira yang maju sambil tersenyum.Raja Kresna yang cerdik segera

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2682

    Jika bukan karena bantuan Wira, Senia juga tidak akan berhasil mendapatkan tanda tangan untuk perjanjian empat wilayah itu. Dilihat dari sudut pandang tertentu, semua wilayah kekuasaannya terletak di wilayah tandas di utara meskipun dia menguasai satu wilayah. Istana utama Kerajaan Agrel juga berada di utara, sehingga tidak terancam ataupun terpengaruh oleh sembilan provinsi.Ada perbedaan besar antara suku-suku di utara dan wilayah tandus di utara. Wilayah suku di utara sangat kecil, sehingga mereka langsung tunduk dengan patuh begitu ditekan Wira. Namun, wilayah tandus di utara sangat luas dan Wira sangat memahami hal itu.Inilah alasan utama mengapa selama ini dia lebih memilih untuk berdamai daripada berperang dengan Kerajaan Agrel. Jika benar-benar terjadi pertempuran, dia tidak akan mendapatkan keuntungan apa pun juga. Tidak peduli siapa pun yang menjadi penguasa Kerajaan Agrel, hasilnya tetap sama."Tuan, kali ini yang datang bukan Senia, tapi putra sulungnya, Delon," kata Lucy

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2681

    Di dalam kediaman jenderal. Melihat tumpukan laporan di atas meja, Wira merasa kepalanya agak sakit.Saat berada di Provinsi Lowala, Wira tidak perlu mengkhawatirkan dan ikut campur pada hal-hal ini dan bahkan tidak perlu ikut campur. Dengan adanya Osmaro dan yang lainnya, dia bisa menjadi pemimpin yang lepas tangan. Selama ini, dia tetap tinggal di Provinsi Yonggu hanya untuk membantu Danu menstabilkan situasinya.Danu adalah seorang prajurit, tentu saja ahli dalam memimpin pasukan dan bertarung di medan perang. Dia bahkan bisa memimpin dengan bijaksana dan memiliki keberanian yang luar biasa. Namun, untuk urusan administrasi, dia tidak begitu ahli. Oleh karena itu, Wira tetap tinggal di sana untuk memberikannya sedikit bantuan.Namun, Wira tidak menyangka akan terjadi bencana banjir tepat pada saat seperti ini. Mungkin saja, ini memang sudah takdirnya. Jika dia tidak berada di Provinsi Yonggu, saat ini Danu pasti sudah tak berdaya dan memimpin pasukannya untuk menekan pemberontakan p

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2680

    Senia segera menyahut, "Coba beri tahu aku apa keuntungannya kalau Raja Kresna menemui Wira?"Senia seketika menjadi berminat."Sebenarnya sederhana saja. Aku tahu Ratu mencemaskan Raja Kresna, Raja Ararya, dan Raja Tanuwi. Raja Byakta sudah disingkirkan, tapi ketiga orang ini masih memiliki kekuasaan besar.""Selama masih ada Ratu, mereka tentu nggak berani bertindak sembarangan. Tapi, kalau Ratu menyerahkan takhta kepada salah satu pangeran, pangeran mungkin akan kesulitan menahan mereka.""Jadi, kita bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menyingkirkan Raja Kresna. Gimana menurutmu?"Harus diakui bahwa ini adalah ide yang sangat kejam. Guru Agung ingin memanfaatkan Wira untuk menyingkirkan Raja Kresna."Kalau Raja Kresna benar-benar mengalami masalah di Provinsi Yonggu dan kabar ini tersebar, sepertinya seluruh rakyat Kerajaan Agrel akan menganggap Wira sebagai musuh. Benar, 'kan? Lagi pula, semua orang di Kerajaan Agrel adalah pejuang sejati," jelas Guru Agung.Seketika, Senia mema

DMCA.com Protection Status