Wira menyilangkan tangannya di depan dada dan berkata, "Selain kamu, nggak ada yang tahu apa yang ada di pikiranku. Aku sudah berjanji pada Raja Kresna, jadi aku tentu saja harus mengatur pertemuannya dengan Nayara.""Meskipun aku sudah mengatur semuanya dengan Nayara, banyak hal yang sulit untuk dijelaskan setelah mereka bertemu. Pada saat itu, aku nggak punya alasan untuk terus menahan Dahlan lagi dan pada akhirnya hanya bisa membiarkan Raja Kresna membawanya pergi. Kalau begitu, semua usaha kita sebelumnya akan sia-sia."Saat ini, Wira sudah yakin Kerajaan Agrel pasti menyimpan beberapa rahasia, tetapi dia masih belum jelas apa rahasianya. Semua ini masih memerlukan waktu untuk menyelidikinya.Namun, selama Dahlan berada di tangannya, Wira merasa dia masih memiliki kartu truf. Dia baru mengetahui sebuah rahasia besar di perjamuan tadi, ternyata Dahlan adalah orang yang sangat penting bagi Senia. Dengan kata lain, kelak Dahlan akan memimpin Kerajaan Agrel. Jika begitu, berarti nyawa
"Raja Kresna, sepertinya kamu nggak akan bisa menemukan tuan kami. Bahkan aku sendiri pun nggak tahu di mana dia berada, bagaimana kami bisa memberitahumu lokasinya?" jawab pengawal itu.Saat Raja Kresna sedang berbicara dengan pengawal itu, terlihat Danu yang masih mengenakan zirah mendekat dari belakang mereka."Jenderal Danu?" panggil Raja Kresna yang menoleh dan langsung menatap Danu.Orang-orang yang mengenal Wira tahu ada dua saudara yang bernama Danu dan Doddy di sisi Wira. Meskipun namanya terdengar agak aneh, mereka sebenarnya berbakat dan merupakan tangan kanan Wira juga. Di seluruh dunia ini, hanya Wira yang boleh memerintah mereka dengan tanpa syarat.Meskipun selalu berada di bangsa Agrel, Raja Kresna juga pernah berhubungan dengan Danu. Oleh karena itu, dia bisa langsung mengenali Danu."Kamu adalah sahabat baik wira dan juga penanggung jawab Provinsi Yonggu. Apa kamu juga nggak tahu di mana Tuan Wira?" tanya Raja Kresna dengan segera.Danu menghela napas dengan tak berda
"Tapi, tenang saja, Pangeran Dahlan pasti baik-baik saja. Wira nggak akan melakukan hal seperti itu. Pangeran Dahlan adalah anak yang paling berharga bagi Ratu. Kalau terjadi sesuatu padanya, Wira juga nggak akan bisa menjelaskannya pada Ratu. Pada saat itu, ini bukan hanya masalah Desa Damaro saja, mungkin akan memicu perang antara dua kerajaan," kata Raja Kresna yang duduk di samping.Raja Kresna sudah terkenal selama bertahun-tahun, dia tentu saja mengerti bagaimana mengamati situasi dengan bijaksana. Dia juga paham betul dengan semua keuntungan di masalah ini.Dia tahu masalah di Desa Damaro hanya sebuah alasan saja, Wira ingin memanfaatkan hal ini untuk menahan dan tidak membebaskan Umar untuk sementara ini. Trik kecil ini bisa menipu orang lain, tetapi tidak bisa menipu matanya yang tajam. Namun, ada beberapa hal yang tidak bisa diungkapkan begitu saja."Sialan! Di mana Wira itu? Bukankah kalian sudah berjanji hari ini akan bertemu dengan orang dari Desa Damaro itu? Kalau nggak a
"Pangeran, aku tahu kamu nggak takut pada apa pun, termasuk Wira juga. Tapi, jangan lupa, dia punya seorang adik yang nggak bisa dikendalikan siapa pun. Bahkan Wira pun sangat memanjakan adiknya ini. Aku baru tahu ternyata dia adalah orang yang dikenal sebagai pria terkuat di dunia. Apa kamu masih ini melawannya?" kata Raja Kresna.Dalam sekejap, Delon langsung duduk diam di samping dan tidak melanjutkan perkataannya lagi. Wajahnya sampai sekarang pun masih sakit, dia tentu saja tidak ingin mencari masalah lagi. Jika dia dihajar lagi, situasinya akan sangat buruk. Bisa dibilang, ini sungguh tidak menguntungkan.Raja Kresna kembali berkata, "Untuk selanjutnya, Pangeran cukup ikuti rencanaku saja. Sekarang kamu kembali ke kamar dan istirahat dengan baik. Kalau nggak ada urusan, kamu bisa jalan-jalan melihat pemandangan di Kota Yonggu ini.""Meskipun tempat ini nggak begitu makmur, pemandangannya nggak akan terlalu buruk karena ini adalah salah satu kota utama juga. Kalau dibandingkan den
"Jadi, untuk mengatasi masalah ini hingga ke akarnya, aku butuh sedikit waktu untuk memikirkan strategi yang sempurna." Tirta melambaikan tangannya kepada semua orang.Suara rakyat sangat mengerikan. Para rakyat ini bisa mendukung Wira, juga bisa menjatuhkannya. Kini, jika Wira tidak punya cara untuk mengatasi masalah, para rakyat hanya akan murka.Ketika saat itu tiba, semua usaha Wira akan sia-sia. Ini adalah hasil yang tidak ingin dilihat Wira.Para rakyat berbicara."Tuan Wira, kami juga nggak ingin menyulitkanmu. Tapi, sekarang kami mau makan saja susah. Kami bisa tinggal di mana saja. Nggak masalah kalau nggak punya rumah. Tapi, gimana dengan anak-anak kami?""Sekarang masalah pangan sudah teratasi. Tapi, kita masih nggak punya tempat untuk tinggal. Kami benaran nggak berniat memaksamu. Tapi, kami juga nggak punya pilihan lain karena situasi sudah begini.""Sekarang kami cuma bisa menaruh harapan padamu. Dulu kamu yang memberi kedamaian pada dunia dan membuat kami semua berkemban
Pria yang menghasut tadi pun maju dan tersenyum dingin. "Kalau kami membiarkanmu pergi begitu saja, bukankah semua ucapanmu tadi akan menjadi janji kosong?""Kamu kira kami bodoh? Pemimpin seperti kalian ini cuma bisa bermain tipu muslihat! Kami nggak mungkin percaya begitu saja! Kamu harus memperlihatkan ketulusanmu!"Banyak orang bersorak untuk menyetujui ucapan pria itu. Meskipun beberapa orang memilih untuk memercayai Wira dan memberi Wira sedikit waktu, orang-orang itu tidak berniat untuk pergi dan ingin menonton keseruan yang ada.Bagaimanapun, mereka mungkin bisa mendapat keuntungan, meskipun hasilnya agak buruk. Namun, ini adalah cara terbaik untuk bertahan hidup.Saat ini, seseorang tiba-tiba menerobos dari kerumunan. Orang itu memegang sebilah belati dan hendak menikam perut Wira!Kecepatannya sangat tinggi! Sebelum orang-orang bereaksi, belati itu sudah menikam perut Wira!Seketika, darah menodai baju Wira. Pemandangan ini membuat semua orang tercengang. Siapa yang berani me
Wira memang berkemampuan! Pantas saja, ada begitu banyak orang yang ingin mengikutinya dan begitu setia padanya. Hal ini tentu berlalu juga untuk Lucy."Tapi, terus bersembunyi juga bukan cara yang tepat. Begini saja, kamu cepat cari Huben. Minta pendapat darinya. Setidaknya, kita harus menstabilkan para rakyat dulu," ujar Wira sambil memijat pelipisnya. Senyumannya berangsur hilang.Tadi, yang bekerumun bukan hanya pria paruh baya, tetapi juga ada anak kecil yang bertubuh lemah. Dia merasa tidak tega melihatnya. Apa pun alasannya, Wira tidak ingin melihat mereka menderita.Lucy mengangguk dan menyahut, "Tenang saja, Tuan. Aku pasti akan mengatasi masalah ini dengan baik. Sekarang kamu mau ke mana?"Mereka baru keluar untuk mengadakan inspeksi, tetapi hasilnya sudah seperti ini. Takutnya, ke mana pun Wira pergi, dia akan dikeremuni para rakyat.Lucy tidak ingin melihat situasi seperti itu lagi. Namun, Raja Kresna sedang berada di kediaman jenderal. Jika mereka pulang, hasilnya akan leb
“Nggak enak banget!”Wira Darmadi sedang mengunyah sesuap tiwul. Kemudian, dia meletakkan sendoknya karena merasa seperti makan gula saja.Sekarang dia akan menampar siapa pun yang berani memberitahunya bahwa melewati dimensi adalah hal bagus.Wira sudah melewati dimensi ke Kerajaan Nuala yang mirip dengan Kerajaan Atrana kuno.Pemilik tubuh sebelumnya berasal dari keluarga kaya. Sewaktu orang tuanya masih hidup, dia selalu sarapan bubur. Makan siangnya adalah nasi dengan lauk, sedangkan makan malamnya adalah mi gandum dan roti pipih. Berhubung harus bersekolah di ibu kota provinsi, dia baru pulang ke rumah setiap sepuluh hari sekali. Pada saat itu, dia pun bisa memuaskan nafsu makannya.Rakyat biasa pada umumnya hanya makan sehari dua kali. Makanan mereka juga hanyalah bubur atau tiwul karena mereka tidak sanggup membeli daging. Hanya pada saat Tahun Baru dan punya uang berlebih, mereka baru bisa menikmati daging.Biasanya, hanya orang kaya, bangsawan atau pejabat yang bisa menikmati
Wira memang berkemampuan! Pantas saja, ada begitu banyak orang yang ingin mengikutinya dan begitu setia padanya. Hal ini tentu berlalu juga untuk Lucy."Tapi, terus bersembunyi juga bukan cara yang tepat. Begini saja, kamu cepat cari Huben. Minta pendapat darinya. Setidaknya, kita harus menstabilkan para rakyat dulu," ujar Wira sambil memijat pelipisnya. Senyumannya berangsur hilang.Tadi, yang bekerumun bukan hanya pria paruh baya, tetapi juga ada anak kecil yang bertubuh lemah. Dia merasa tidak tega melihatnya. Apa pun alasannya, Wira tidak ingin melihat mereka menderita.Lucy mengangguk dan menyahut, "Tenang saja, Tuan. Aku pasti akan mengatasi masalah ini dengan baik. Sekarang kamu mau ke mana?"Mereka baru keluar untuk mengadakan inspeksi, tetapi hasilnya sudah seperti ini. Takutnya, ke mana pun Wira pergi, dia akan dikeremuni para rakyat.Lucy tidak ingin melihat situasi seperti itu lagi. Namun, Raja Kresna sedang berada di kediaman jenderal. Jika mereka pulang, hasilnya akan leb
Pria yang menghasut tadi pun maju dan tersenyum dingin. "Kalau kami membiarkanmu pergi begitu saja, bukankah semua ucapanmu tadi akan menjadi janji kosong?""Kamu kira kami bodoh? Pemimpin seperti kalian ini cuma bisa bermain tipu muslihat! Kami nggak mungkin percaya begitu saja! Kamu harus memperlihatkan ketulusanmu!"Banyak orang bersorak untuk menyetujui ucapan pria itu. Meskipun beberapa orang memilih untuk memercayai Wira dan memberi Wira sedikit waktu, orang-orang itu tidak berniat untuk pergi dan ingin menonton keseruan yang ada.Bagaimanapun, mereka mungkin bisa mendapat keuntungan, meskipun hasilnya agak buruk. Namun, ini adalah cara terbaik untuk bertahan hidup.Saat ini, seseorang tiba-tiba menerobos dari kerumunan. Orang itu memegang sebilah belati dan hendak menikam perut Wira!Kecepatannya sangat tinggi! Sebelum orang-orang bereaksi, belati itu sudah menikam perut Wira!Seketika, darah menodai baju Wira. Pemandangan ini membuat semua orang tercengang. Siapa yang berani me
"Jadi, untuk mengatasi masalah ini hingga ke akarnya, aku butuh sedikit waktu untuk memikirkan strategi yang sempurna." Tirta melambaikan tangannya kepada semua orang.Suara rakyat sangat mengerikan. Para rakyat ini bisa mendukung Wira, juga bisa menjatuhkannya. Kini, jika Wira tidak punya cara untuk mengatasi masalah, para rakyat hanya akan murka.Ketika saat itu tiba, semua usaha Wira akan sia-sia. Ini adalah hasil yang tidak ingin dilihat Wira.Para rakyat berbicara."Tuan Wira, kami juga nggak ingin menyulitkanmu. Tapi, sekarang kami mau makan saja susah. Kami bisa tinggal di mana saja. Nggak masalah kalau nggak punya rumah. Tapi, gimana dengan anak-anak kami?""Sekarang masalah pangan sudah teratasi. Tapi, kita masih nggak punya tempat untuk tinggal. Kami benaran nggak berniat memaksamu. Tapi, kami juga nggak punya pilihan lain karena situasi sudah begini.""Sekarang kami cuma bisa menaruh harapan padamu. Dulu kamu yang memberi kedamaian pada dunia dan membuat kami semua berkemban
"Pangeran, aku tahu kamu nggak takut pada apa pun, termasuk Wira juga. Tapi, jangan lupa, dia punya seorang adik yang nggak bisa dikendalikan siapa pun. Bahkan Wira pun sangat memanjakan adiknya ini. Aku baru tahu ternyata dia adalah orang yang dikenal sebagai pria terkuat di dunia. Apa kamu masih ini melawannya?" kata Raja Kresna.Dalam sekejap, Delon langsung duduk diam di samping dan tidak melanjutkan perkataannya lagi. Wajahnya sampai sekarang pun masih sakit, dia tentu saja tidak ingin mencari masalah lagi. Jika dia dihajar lagi, situasinya akan sangat buruk. Bisa dibilang, ini sungguh tidak menguntungkan.Raja Kresna kembali berkata, "Untuk selanjutnya, Pangeran cukup ikuti rencanaku saja. Sekarang kamu kembali ke kamar dan istirahat dengan baik. Kalau nggak ada urusan, kamu bisa jalan-jalan melihat pemandangan di Kota Yonggu ini.""Meskipun tempat ini nggak begitu makmur, pemandangannya nggak akan terlalu buruk karena ini adalah salah satu kota utama juga. Kalau dibandingkan den
"Tapi, tenang saja, Pangeran Dahlan pasti baik-baik saja. Wira nggak akan melakukan hal seperti itu. Pangeran Dahlan adalah anak yang paling berharga bagi Ratu. Kalau terjadi sesuatu padanya, Wira juga nggak akan bisa menjelaskannya pada Ratu. Pada saat itu, ini bukan hanya masalah Desa Damaro saja, mungkin akan memicu perang antara dua kerajaan," kata Raja Kresna yang duduk di samping.Raja Kresna sudah terkenal selama bertahun-tahun, dia tentu saja mengerti bagaimana mengamati situasi dengan bijaksana. Dia juga paham betul dengan semua keuntungan di masalah ini.Dia tahu masalah di Desa Damaro hanya sebuah alasan saja, Wira ingin memanfaatkan hal ini untuk menahan dan tidak membebaskan Umar untuk sementara ini. Trik kecil ini bisa menipu orang lain, tetapi tidak bisa menipu matanya yang tajam. Namun, ada beberapa hal yang tidak bisa diungkapkan begitu saja."Sialan! Di mana Wira itu? Bukankah kalian sudah berjanji hari ini akan bertemu dengan orang dari Desa Damaro itu? Kalau nggak a
"Raja Kresna, sepertinya kamu nggak akan bisa menemukan tuan kami. Bahkan aku sendiri pun nggak tahu di mana dia berada, bagaimana kami bisa memberitahumu lokasinya?" jawab pengawal itu.Saat Raja Kresna sedang berbicara dengan pengawal itu, terlihat Danu yang masih mengenakan zirah mendekat dari belakang mereka."Jenderal Danu?" panggil Raja Kresna yang menoleh dan langsung menatap Danu.Orang-orang yang mengenal Wira tahu ada dua saudara yang bernama Danu dan Doddy di sisi Wira. Meskipun namanya terdengar agak aneh, mereka sebenarnya berbakat dan merupakan tangan kanan Wira juga. Di seluruh dunia ini, hanya Wira yang boleh memerintah mereka dengan tanpa syarat.Meskipun selalu berada di bangsa Agrel, Raja Kresna juga pernah berhubungan dengan Danu. Oleh karena itu, dia bisa langsung mengenali Danu."Kamu adalah sahabat baik wira dan juga penanggung jawab Provinsi Yonggu. Apa kamu juga nggak tahu di mana Tuan Wira?" tanya Raja Kresna dengan segera.Danu menghela napas dengan tak berda
Wira menyilangkan tangannya di depan dada dan berkata, "Selain kamu, nggak ada yang tahu apa yang ada di pikiranku. Aku sudah berjanji pada Raja Kresna, jadi aku tentu saja harus mengatur pertemuannya dengan Nayara.""Meskipun aku sudah mengatur semuanya dengan Nayara, banyak hal yang sulit untuk dijelaskan setelah mereka bertemu. Pada saat itu, aku nggak punya alasan untuk terus menahan Dahlan lagi dan pada akhirnya hanya bisa membiarkan Raja Kresna membawanya pergi. Kalau begitu, semua usaha kita sebelumnya akan sia-sia."Saat ini, Wira sudah yakin Kerajaan Agrel pasti menyimpan beberapa rahasia, tetapi dia masih belum jelas apa rahasianya. Semua ini masih memerlukan waktu untuk menyelidikinya.Namun, selama Dahlan berada di tangannya, Wira merasa dia masih memiliki kartu truf. Dia baru mengetahui sebuah rahasia besar di perjamuan tadi, ternyata Dahlan adalah orang yang sangat penting bagi Senia. Dengan kata lain, kelak Dahlan akan memimpin Kerajaan Agrel. Jika begitu, berarti nyawa
"Tuan Wira, bagaimana dengan usulku ini?" tanya Raja Kresna yang tidak sabar menunggu karena Wira masih tidak menjawabnya. Bagaimanapun juga, masalah ini harus diselesaikan dan tidak bisa dibiarkan tetap berlarut-larut.Wira mengangkat bahunya dan berkata dengan ekspresi cuek, "Kamu sudah berkata seperti ini dan mengingat hubungan kita juga, aku tentu saja harus menghargaimu. Aku akan menghubungi Nayara agar dia bisa datang menemuimu. Kalau Nayara setuju untuk nggak mempermasalahkan hal ini lagi, masalah di Desa Damaro akan dianggap selesai dan kelak aku nggak akan membahasnya lagi.""Lagi pula, aku masih punya banyak urusan yang harus diselesaikan, nggak punya waktu untuk mencampuri urusan orang lain.""Lebih cepat lebih baik. Bagaimana kalau Tuan Wira memanggil orang yang bernama Nayara itu untuk datang sekarang?" kata Raja Kresna dengan segera, mencoba untuk memanfaatkan situasinya. Asalkan bisa segera menyelesaikan masalah ini, dia baru bisa tenang."Ini sudah larut malam. Lagi pul
Apa yang dikatakan Raja Kresna memang benar, situasinya memang seperti itu. Saat ini, keadaannya di Kerajaan Agrela makin mengkhawatirkan. Dahulu, dia memang memiliki kekuatan dan dihormati, tetapi sekarang keadaannya sudah jauh berbeda. Bahkan banyak orang yang sudah meremehkannya, mungkin sebentar lagi dia akan benar-benar kehilangan segala kekuasaannya.Wira melanjutkan, "Nggak bisa dibilang seperti itu juga. Aku percaya dengan kemampuanmu, kamu pasti bisa menjaga dirimu dengan baik di mana pun kamu berada. Meskipun kamu nggak bisa bertahan dia bangsa Agrel lagi, setidaknya kamu bisa datang ke kubuku. Pintuku selalu terbuka untukmu. Aku akan selalu menganggapmu sebagai temanku."Melihat Wira yang sengaja mengalihkan pembicaraan, Raja Kresna juga tidak berpura-pura tidak mengerti lagi dan langsung berkata, "Tuan Wira, sebaiknya kamu langsung jelaskan saja padaku, apa yang harus kulakukan agar bisa membawa Dahlan pergi? Hanya ini satu-satunya permintaanku.""Sebelum datang ke sini, Ra