Share

Bab 2543

Author: Arif
Saat ini, Wira dan Agha sedang berdiri di luar Restoran Semiyang.

Dikarenakan penampilan Agha yang aneh, dia menarik perhatian banyak orang. Dia memegang sepasang palu yang begitu besar sambil berjalan di jalanan, tentu saja banyak orang yang menatapnya. Beberapa pejalan kaki bahkan berkomentar dan mulai menebak identitasnya.

Namun, sebagian besar orang mengira Agha adalah seorang pesulap. Menurut mereka, jika palu itu benar-benar terbuat dari logam padat, palu itu akan sangat berat dan tidak mungkin bisa diangkat oleh orang biasa. Namun, mereka tidak tahu, sebenarnya palu itu adalah harta langka yang lebih berat daripada lima puluhan kilogram palu besi biasa.

"Tuan-tuan, ada yang bisa aku bantu?" Seorang pelayan langsung menyambut dengan ramah begitu Wira dan Agha masuk.

Wira melihat ke sekeliling aula utama di lantai satu restoran, tetapi tidak melihat sosok Fadela. Saat hendak bertanya pada pelayan, dia melihat pria yang sebelumnya diutus Fadel untuk mengundangnya turun dari lantai
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Abdul Rahman
seru thor seru thor lanjut thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2544

    Apa yang biasanya dilakukan Agha, tidak ada hubungannya dengan Wira. Selama dia menjalankan kewajibannya sebagai kakak, itu sudah cukup untuk membuktikan persahabatan mereka.Setelah melewati tirai, keduanya melihat sebuah meja besar di depan mereka. Meskipun terdapat banyak peralatan makan yang indah di atas meja, hidangan dan segelas minuman pun tidak ada. Selain itu, Fadela juga tidak terlihat di sana."Apa Fadela ini sengaja mempermainkan kita? Dia mengundang kita ke tempat yang begitu bagus dan bahkan menyewa seluruh lantai dua dan tiga, tapi dia nggak hadir? Entah apa yang direncanakan wanita ini," keluh Agha, lalu duduk di kursi di samping dan meletakkan palu di tangannya di lantai.Wira duduk di samping Agha dan menuangkan secangkir teh untuk dirinya sendiri, lalu tersenyum dan berkata, "Bagaimanapun juga, Fadela ini adalah putri Keluarga Jati. Kali ini kita sudah membuatnya rugi besar dan kehilangan muka, wajar saja kalau dia memberi kita sedikit pelajaran. Nggak perlu terlalu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2545

    Fadela berkata, "Jangan berpikir terlalu banyak lagi, mungkin dia hanya seorang sampah saja. Tuan Wira yang kamu bilang itu memiliki kedudukan yang tinggi dan aku dengar sekarang dia berada di Dusun Darmadi, nggak mungkin muncul di Provinsi Yonggu.""Lagi pula, kalau dia benar-benar adalah Tuan Wira, dia pasti membawa banyak pengawal di sekitarnya. Tapi, saat di Vila Jati tadi, kita sudah bertarung sampai seperti itu pun tetap nggak ada yang datang membantunya, 'kan?"Setelah mendengar perkataan itu, semua orang yang berada di sana baru merasa agak tenang.Fadela kembali melanjutkan, "Ikuti rencana kita saja. Aku ingin dia berlutut di lantai dan memohon maaf padaku. Kalau nggak, aku akan langsung merenggut nyawanya."Salah seorang yang berdiri di belakang Fadela segera mengambil sebuah kursi dan Fadela pun duduk, seolah-olah bersiap untuk menonton sebuah pertunjukan besar. Sebenarnya, dia memang sudah menyiapkan jebakan di sini. Tujuannya adalah agar Wira mengaku kalah dan sekaligus me

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2546

    Apalagi, keringat sudah membasahi punggungnya. Tidak mungkin tidak takut. Namun, di situasi seperti ini, seseorang tidak boleh terlihat takut. Jika terus mengalah, pihak lawan akan merajalela.Wira tidak bodoh, jadi tidak akan berbuat demikian. Namun, Fadela adalah wanita gila. Ditambah lagi keadaannya sedang tidak baik-baik saja. Entah kegilaan macam apa yang akan dilakukannya."Fadela, ayahmu nggak memberitahumu identitasku atau menyuruhmu jangan mengusikku?" tanya Wira dengan tidak acuh.Fadela terkekeh-kekeh. Begitu teringat pada omongan Anang, Fadela langsung merasa kesal dan tak kuasa menyentuh wajahnya.Selama 20 tahun ini, Anang tidak pernah main tangan dengannya. Apa pun yang terjadi, ayahnya ini paling-paling hanya akan menegurnya. Namun, kali ini ....Demi seorang Wira, Anang menamparnya. Bagaimana mungkin Fadela bisa menerima hal ini? Hanya saja, Anang adalah ayahnya. Fadela hanya bisa melampiaskan amarahnya kepada Wira."Jangan sok misterius di sini. Ayahku melepaskan kali

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2547

    "Kak, aku rasa wanita ini memang gila. Gimana kalau aku menyerangnya di tengah situasi kacau? Kalau bisa menyanderanya, orang-orang itu akan meletakkan senjata mereka. Kalau kamu rasa bisa, aku baru akan melakukannya. Kamu cari tempat saja untuk sembunyi. Jangan sampai terluka," bisik Agha di samping telinga Wira.Wira merasa bersyukur mendengarnya. Perkataan Agha ini membuatnya terharu. Di situasi semacam ini, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Namun, Agha bersedia mempertaruhkan nyawanya demi melindungi Wira. Anak ini benar-benar setia dan tulus padanya.Tidak peduli bagaimana sikap Agha biasanya, satu-satunya yang bisa dipastikan adalah Agha benar-benar menganggapnya sebagai kakak. Wira merasa senang memiliki adik seperti ini."Aku yang membawamu ke Restoran Semiyang. Kita harus sama-sama keluar dari tempat ini. Kalau menuruti idemu, kamu nggak bakal bisa lolos. Kamu ingin menggunakan tubuhmu mengadang anak panah? Mana mungkin kakakmu ini tega melihatnya."Wira b

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2548

    "Nggak ada orang?""Sialan! Dia menipu kita!""Tembak mereka! Tembak mati manusia rendahan itu!"Fadela langsung bangkit dan memberi perintah menembak. Tanpa ragu sedikit pun, para bawahan sontak mengangkat busur dan panah. Saat berikutnya, anak panah menghujani pintu.Wira dan Agha buru-buru mundur. Wira melindungi tubuhnya dengan kursi, sedangkan Agha terus mengayunkan palunya untuk menangkis. Sesaat kemudian, mereka mundur sampai pinggir jendela."Kak, cepat lompat! Setelah keluar dari restoran ini, kita bakal aman! Kita beri tahu Kak Danu supaya dia yang balas dendam! Kita bisa membinasakan Keluarga Jati dengan mudah!" seru Agha.Wira mengangguk, lalu langsung melompat. Agha mengikuti di belakang. Di luar pintu, orang-orang masih menembak. Adapun orang-orang di lantai bawah, mereka menyerbu ke atas untuk memberi laporan."Nona, mereka sudah lompat turun dan menuju ke utara!"Ekspresi Fadela menjadi dingin. "Apa? Mereka benaran kabur? Kukira mereka bakal melawan mati-matian. Ternyat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2549

    "Bukannya dia cuma temanmu? Kalau nggak, untuk apa kamu begitu melindunginya, bahkan menamparku demi dia? Aku sampai curiga dia anak harammu. Makanya, kamu berpihak padanya!" pekik Fadela.Usia Fadela dan Wira tidak terpaut jauh. Apalagi, sikap Anang terhadap Wira sangat baik. Wajar jika Fadela berpikiran aneh seperti itu.Anang langsung membentak, "Kamu nggak ngerti apa-apa! Jangan bicara sembarangan! Kamu tahu Wira, 'kan? Dia Wira yang sangat terkenal itu! Sekarang kamu menyinggung Wira! Kamu membawa masalah besar untuk Keluarga Jati!"Apa? Begitu ucapan ini dilontarkan, bukan hanya para bawahan Vila Jati yang termangu dan takut, tetapi Fadela juga. Apa yang harus dilakukannya sekarang?Fadela memang nakal dan kekanak-kanakan. Namun, dia tahu dirinya tidak bisa menanggung akibat dari menyinggung Wira. Jika Wira tidak bersedia mengampuninya, akibatnya akan sangat buruk. Takutnya, seluruh Keluarga Jati akan mengalami bencana besar karena perbuatannya.Namun, di dunia ini tidak ada mesi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2550

    "Ayah, apa mungkin kamu salah informasi? Orang itu benaran Wira? Kenapa kebetulan sekali?" tanya Fadela yang masih merasa ragu.Bagaimanapun, ini sangat aneh. Wira berstatus mulia. Untuk apa dia datang ke Vila Jati? Hanya untuk sepasang palu itu?"Aku awalnya juga nggak percaya, tapi ada banyak bukti. Dia memang Wira yang kita kenal. Selain itu, dia sudah menuju ke kediaman jenderal. Itu artinya, dia sudah membuat persiapan sejak awal.""Coba pikirkan baik-baik, siapa yang bisa masuk ke kediaman jenderal seenaknya? Sekalipun orang itu bukan Wira, yang pasti dia punya status yang nggak biasa!" hardik Anang dengan dingin.Sebenarnya Anang sudah malas menceramahi Fadela. Masalah sudah sampai seperti ini. Tidak ada gunanya bicara panjang lebar lagi.Pada akhirnya, hasilnya akan sama. Mereka hanya bisa menemui Wira dan meminta pengampunan darinya.Saat ini, di kediaman jenderal, Wira dan Agha berlari dengan tergesa-gesa. Danu telah mendengar kabar, jadi dia langsung menyambut keduanya."Tua

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2551

    "Sebentar!" Ketika keduanya hendak pergi, Wira tiba-tiba memanggil."Kak, jangan-jangan kamu kasihan karena dia wanita?" tanya Agha sambil mengernyit. Nada bicaranya dipenuhi keengganan.Fadela sangat keterlaluan. Wanita ini terus mencari masalah dengan mereka, bahkan hampir membunuh mereka. Sudah sewajarnya diberi pelajaran.Meskipun Wira bisa menahan amarahnya, Agha dan Danu tidak akan mengampuni Fadela begitu saja. Mereka sudah tidak sabar untuk mencari Fadela dan membalas dendam."Kak, kalau yang kubilang benar, aku akan beri tahu istri-istrimu. Setelah mereka tahu, mereka pasti akan marah besar.""Wanita itu jelas-jelas terus mencari masalah dengan kita. Sekarang kita akhirnya terlepas dan selamat. Kesempatan membalas dendam ada di depan mata. Kamu malah menyuruh kami berpangku tangan?""Kalau kamu bilang nggak ada apa-apa di antara kalian berdua, istri-istrimu nggak mungkin percaya!" ucap Agha dengan lantang. Dia hanya ingin Wira membalas dendam. Ada pun hasilnya, Agha tidak memp

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status