Share

Bab 1836

Penulis: Arif
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Orang-orang yang mendengarnya pun bertatapan, lalu mengangguk satu per satu. Sistem monarki sudah ada sejak bertahun-tahun lalu. Apakah sistem ini benar-benar akan dihapuskan oleh mereka?

Wira melambaikan tangannya. Setelah semua orang sudah lebih tenang, dia baru membalas, "Kalian ingin kehidupan rakyat menjadi lebih baik nggak? Kalian ingin dunia menjadi damai nggak?"

Tentu saja, itu adalah niat awal mereka semua. Kalau tidak, mana mungkin mereka duduk di sini. Mereka pasti sudah mencari tempat tinggal yang tenteram untuk melewati masa tua.

"Sepanjang sejarah, nggak ada satu pun dinasti yang bertahan. Semua ini ada penyebabnya, yaitu perebutan takhta. Aku menerapkan kebijakan seperti ini supaya nggak ada orang-orang seperti itu. Asalkan benar-benar berbakat, siapa pun bisa bergabung dengan kita."

"Selain itu, aku berniat berdiskusi dengan Osmaro untuk membiarkan orang-orang mempelajari ilmu pengetahuan barat. Dengan cara ini, kita bisa mengubah pemikiran kita sedikit demi sedikit. Ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dedi Mirsa Nst
min bisa nggak 10 bab sehari? cuma 1 bab aneh bener...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1837

    "Itu berarti aku salah dan aku bersedia menjadi raja seperti yang kalian inginkan," sahut Wira.Mana mungkin tidak ada negara lain di luar peta ini? Wira bukan berasal dari zaman ini, jadi tahu bahwa bumi itu bulat. Sementara itu, orang-orang di depannya ini tidak tahu apa-apa.Semua orang bertatapan sejenak, lalu bersorak kegirangan. Mereka tentu berharap Wira bersedia menjadi raja. Ini bukan hanya demi kebaikan Wira, tetapi juga demi mereka sendiri.Begitu Wira menjadi raja, mereka akan mendapatkan gelar sehingga status mereka akan meningkat pesat. Meskipun Wira memang penguasa Provinsi Lowala, statusnya ini tidak seresmi penguasa lain.Baik Kerajaan Beluana, Kerajaan Nuala, ataupun Kerajaan Agrel, semuanya adalah dinasti independen. Terlepas dari besar kecilnya wilayah mereka, setidaknya mereka memimpin seluruh rakyat.Namun, hal ini berbeda untuk Wira. Dia hanya termasuk penguasa, sedangkan Osmaro dan lainnya adalah bawahannya. Itu sebabnya, mereka ingin mengubah keadaan ini."Kala

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1838

    Ciputra yang sekarang lebih sering bersenang-senang dan mengabaikan urusan pemerintahan. Itu sebabnya, sebagian besar urusan politik Kerajaan Beluana menjadi tanggung jawab penasihat kiri dan penasihat kanan. Adapun urusan militer, ada Bhurek yang mengurusnya.Meskipun begitu, ada perbedaan antara Ciputra dengan para raja yang tidak becus itu, yaitu dia bisa menilai mana yang genius sesungguhnya dan memanfaatkan mereka dengan baik.Keberadaan penasihat kiri dan penasihat kanan ini bisa saling mengekang, jadi kekuasaan tidak akan jatuh ke tangan mereka. Itu sebabnya, Ciputra bisa bersantai sekarang. Meskipun bersenang-senang sepanjang hari, dia tidak takut dirinya dilengserkan."Di mana orangnya sekarang? Apa kamu tahu lokasi spesifiknya? Aku ingin menemuinya," ujar Wira. Dia tentu penasaran, apalagi mendengar penasihat kiri dan penasihat kanan ditolak mentah-mentah."Syukurlah! Aku memang berharap Tuan menyetujuinya!" sahut Osmaro dengan gembira. Meskipun berbakat, orang itu bisa dibil

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1839

    Ini justru bisa menjadi bumerang. Ke depannya, kalau semua orang berbondong-bondong datang ke Dusun Darmadi, Wira akan sulit menjelaskannya kepada warga dusun. Tentu saja, dia juga tidak ingin Dusun Darmadi berubah.Wira berujar, "Baguslah kalau kamu tahu. Dengan begitu banyak barang, rumah yang kuberikan mungkin nggak akan muat. Lebih baik kamu pertimbangkan baik-baik."Wira lagi-lagi menepuk bahu Ramath, lalu berjalan menuju restoran di kejauhan. Setelah berpisah dengan Wira, barulah konvoi Keluarga Birawa melanjutkan perjalanan menuju Dusun Darmadi.Di Penginapan Sindu.Orang yang disebutkan oleh Osmaro tinggal di penginapan ini. Wira memang belum pernah datang, tetapi dia telah lama mendengar tentang anggur dan tamu-tamu di Penginapan Sindu. Mereka datang dari segala penjuru dan sering membawa pulang beberapa anggur untuk dinikmati di rumah masing-masing.Meskipun Wira adalah penguasa Provinsi Lowala, tempat ini terlalu besar baginya sehingga masih ada banyak hal yang belum diketah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1840

    Hal ini justru sesuai dengan keinginan Wira. Matanya tampak berkedip sejenak, lalu dia berucap kepada pelayan sambil tersenyum, "Tolong ambilkan dua kendi anggur bagus untukku dan beri tahu nomor kamarnya. Aku akan naik untuk mencarinya sendiri."Pelayan itu terlihat ragu-ragu. Dia menjilat bibirnya, lalu segera berkata, "Tuan, dia pernah bilang nggak ingin diganggu. Kami sama sekali nggak diizinkan untuk memberikan nomor kamarnya kepada siapa pun ....""Kalau nggak, dia mungkin nggak akan pernah datang lagi ke sini. Itu bisa merusak reputasi kami. Bos kami juga tahu bahwa dia orang yang cukup berpengaruh, jadi aku sepertinya nggak bisa memenuhi permintaanmu ...," lanjut si pelayan.Huben baru saja datang dan tinggal di sini selama 3 hari, tetapi sudah ada banyak orang yang mendatanginya. Ini cukup untuk membuktikan bahwa dia memiliki kemampuan luar biasa. Pelayan tentu tidak berani mengusik orang seperti itu.Wira pun mengeluarkan sekeping emas dari dalam pakaiannya dan meletakkannya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1841

    Huben duduk di depan meja, lalu menuangkan dua gelas arak dan meneguk habis salah satunya. "Kamu nggak perlu merendahkan dirimu di depanku. Aku sudah mendengar semua tentangmu. Kamu memang sangat berbakat, punya ambisi yang besar, dan mampu memenangkan hati para rakyat. Aku juga tertarik padamu, jadi aku datang ke sini. Sebenarnya aku hanya ingin bertemu denganmu, tapi masih nggak punya kesempatan itu. Setelah sekarang bertemu denganmu, kamu memang seperti yang kubayangkan, benar-benar orang berbakat yang langka!"Wira segera mengambil gelas anggur yang satunya lagi dan meneguknya hingga habis juga. Pria itu sudah begitu sungkan padanya dan memberinya penilaian yang tinggi, dia tidak boleh begitu tidak tahu diri. Dia selalu mengingat perkataan Osmaro bahwa Huben memiliki bakat untuk menstabilkan negara dan pengetahuan tentang strategi militer yang luar biasa. Jika bisa membawa orang seperti ini ke sisi mereka, akan sangat menguntungkan mereka baik dalam masa damai ataupun saat peperang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1842

    "Apa kamu tahu ada berapa banyak kabupaten dan jumlah populasi penduduk di sekitar Provinsi Lowala?"Perkataan Huben membuat Wira tertegun sejenak. Dia memang tidak jelas dengan apa yang ditanya Huben karena dia menyerahkan semua hal seperti itu pada Osmaro dan Fransco.Huben melanjutkan, "Jadi, bagaimana kamu bisa menjadi seorang penguasa yang kompeten? Hal pertama yang aku inginkan darimu adalah memahami keadaan rakyatmu. Kamu lihat daerah ini."Saat mengatakan itu, Huben menunjuk ke salah satu tempat di peta."Kota Limaran. Kota ini dinamai demikian karena kota ini dikelilingi lima sungai dan dulu merupakan kota penting di Provinsi Lowala. Tapi, aku menyadari kamu nggak peduli tempat ini dan sekarang perkembangan tempat ini makin tertinggal. Aku sudah menyelidiki hal tentangmu. Aku tahu kamu sangat cerdas dan juga tahu banyak hal yang nggak diketahui orang lain.""Kamu bahkan mengungkit teori bahwa ada kerajaan lain selain sembilan provinsi ini. Sejujurnya, dulu aku sudah punya kecu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1843

    "Jangan khawatir. Saat kamu sudah berhasil, kamu nggak perlu mencariku pun aku akan muncul di depanmu. Kemudian, aku akan memberitahumu syarat kedua," kata Huben sambil tersenyum dengan percaya diri.Wira menganggukkan kepala. Tampaknya pria ini adalah seseorang yang misterius. Jika begitu, dia harus mencari cara untuk merekrut Huben ke pihaknya untuk bekerja untuknya. Jika Huben menjadi musuhnya, kelak pasti akan menjadi masalah yang sangat mengerikan.Dalam sekejap, Wira dan Huben sudah berpisah.Setelah kembali ke rumah, Wira segera mengumpulkan Wulan dan yang lainnya untuk membahas tentang Kota Limaran."Sayang, kamu bersiap-siap menuju Kota Limaran ya? Sekarang kamu sudah menjadi penguasa Provinsi Lowala, ditambah lagi kamu sudah punya begitu banyak bawahan yang luar biasa. Lebih baik serahkan masalah ini pada mereka. Baik Tuan Osmaro atau Tuan Fransco, keduanya adalah ahli!" kata Wulan langsung setelah mengetahui pemikiran Wira.Wulan tentu saja tidak ingin berpisah dengan Wira j

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1844

    "Kalau nggak ada yang bersedia, aku akan memilih secara acak ya?" kata Wira sambil tersenyum. Perkataannya itu membuat para istri merasa cemas.Tepat pada saat itu, Wulan menjadi yang pertama berdiri dan berkata sambil tersenyum, "Sayang, mereka semua memanggilku Kakak dan hubungan kita biasanya juga sudah seperti saudari, jadi aku sebagai Kakak mereka tentu saja harus mengalah. Kalau harus ada yang tinggal di sini, akulah pilihannya."Wulan memang memiliki sikap kepemimpinan yang hebat, sehingga bersedia inisiatif maju di saat seperti ini.Setelah saling memandang sebentar, Dewina dan yang lainnya merasa terharu dan juga bersalah. Selama ini, setiap kali Wira pergi, Wulan selalu ditinggal. Ini memang terasa tidak adil bagi Wulan. Meskipun Wulan adalah kakak mereka, bukan berarti Wulan harus selalu mengalah. Mereka juga harus melakukan sesuatu untuk Wulan. Jika tidak, sama saja mereka menindas Wulan."Kamu benar-benar siap tinggal di sini?" kata Wira sambil menatap Wulan dengan terseny

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2714

    Penampilan Kaffa dan Shafa memang membuat orang sulit untuk percaya Wira bisa memberikan orang-orang itu cukup uang untuk membeli beras.Wira melanjutkan, "Kalian semua mungkin masih belum tahu, ada kantin umum yang khusus untuk para korban bencana dia Provinsi Lowala. Asalkan kalian pergi makan di sana setiap harinya, setidaknya masalah makanan kalian bisa terselesaikan. Meskipun aku benar-benar nggak bisa memberi kalian makanan, kalian juga nggak akan mati kelaparan begitu kalian masuk ke Provinsi Lowala.""Soal tempat tinggal, aku yakin kelak itu juga akan perlahan-lahan terselesaikan. Kehidupan kalian pasti akan membaik."Sebelum datang ke sini, Wira sudah mendengar dari Lucy bahwa situasi di Provinsi Lowala tidak separah yang dibayangkannya.Osmaro dan yang lainnya bisa mengendalikan situasinya dalam waktu singkat dan bahkan mencegah pemberontakan karena mereka menyediakan cukup banyak persediaan makanan dan tempat perlindungan bagi para korban bencana juga. Kebutuhan makanan dan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2713

    "Pakaiannya juga cukup bagus, sepertinya dia juga orang kaya. Dia nggak mungkin akan menipu kita, 'kan?"Melihat penampilan Wira, semua orang mulai goyah. Dalam situasi seperti ini, tidak ada makanan sama saja kehilangan harga diri. Mereka harus segera mencari makanan untuk bertahan hidup.Namun, orang-orang berpikir mereka juga harus menghemat tenaga mereka. Sudah kekurangan makanan setiap harinya pun masih harus melakukan banyak pekerjaan, bahkan manusia besi juga tidak akan tahan. Sekarang Wira memberikan mereka makanan gratis, mereka tentu saja tidak akan menolaknya."Aku percaya dengan kata-kata Tuan ini. Tuan ini terlihat sangat serius, jelas bukan orang yang akan menipu kita. Lagi pula, jumlah kita banyak. Kalau nanti kita nggak mendapat makanan, kita bisa langsung menyerangnya. Masa kita yang sebanyak ini nggak bisa mengalahkan dia seorang?" kata seorang pria paruh baya yang keluar dari kerumunan dan langsung mengangkat tangannya.Tak lama kemudian, banyak orang yang mulai mele

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2712

    "Mereka semua datang ke sini bersama orang kaya di desa," jelas Sahim.Tadi Sahim dan yang lainnya sudah siap untuk membantu orang-orang itu, tetapi mereka menjadi enggan untuk ikut campur setelah mengetahui kenyataannya. Orang-orang itu sendiri yang sukarela membawa barang-barang itu, mereka yang akan mendapat masalah jika bersikeras membantu.Lagi pula, pihak yang satunya bersedia bekerja dan pihak yang satunya lagi bersedia memberi, pada dasarnya ini hanya transaksi bisnis."Kenapa berhenti?" Saat Sahim melaporkan situasinya pada Wira, terdengar suara dengan nada kesal dari dalam kereta itu. Tak lama kemudian, seorang pria keluar dari kereta dan langsung menatap orang-orang di sekitarnya."Apa lagi yang bisa kalian lakukan di sini? Bentar lagi kita akan tiba di kota. Setelah masuk ke sana, aku akan memberikan tujuh kilogram beras pada kalian sesuai kesepakatan. Kalau kalian terus membuang-buang waktu di sini, kalian nggak akan mendapatkan apa-apa," lanjut pria itu.Wira pun menatap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2711

    Melihat pemandangan di depan, Wira merasa sakit kepala. Apakah mereka menganggapnya sebagai orang yang sangat baik? "Kalian bahkan nggak tahu apa yang kulakukan, tapi langsung ingin mengikutiku. Kalian nggak takut aku akan membahayakan kalian?"Semua orang langsung menggelengkan kepala.Terutama Sahim, dia adalah orang pertama yang berkata, "Aku percaya dengan kepribadian Tuan. Penampilan Tuan terlihat begitu rapi, sama sekali nggak seperti orang jahat. Lagi pula, nggak ada orang lagi yang lebih jahat dari kami di dunia ini, 'kan? Aku juga percaya kelak aku pasti akan berguna kalau kami mengikuti Tuan. Aku pasti bisa mewujudkan semua ambisiku."Wira pun tersenyum dan bertanya-tanya apa ambisi orang ini. Dengan penampilan yang buruk, Sahim ini memberikan kesan yang buruk dan terlihat seperti orang jahat.Namun, setelah Wira pikirkan lagi, membiarkan orang-orang ini mengikutinya juga bukan pilihan yang buruk. Setidaknya mereka bisa melakukan beberapa hal sesuai kemampuan mereka dan tidak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2710

    Dengan kemampuan para menteri hebat ini, mereka pasti bisa meyakinkan para rakyat. Itu sebabnya, tidak ada keributan yang terjadi."Kak, rupanya kamu orang Provinsi Lowala. Dari aksenmu, aku nggak bisa menilai asal-usulmu," ucap Shafa sambil menatap Wira."Aku bukan dari Provinsi Lowala. Aku cuma tinggal lebih lama di sini. Makanya, aku nggak punya aksen seperti mereka," sahut Wira.Sebenarnya tidak ada perbedaan besar pada aksen para penduduk di sembilan provinsi, kecuali yang berasal dari etnis minoritas. Sementara itu, Wira bukan berasal dari dunia ini sehingga aksennya tentu berbeda. Bagaimana mungkin mereka bisa menebak asal usulnya?Shafa bertanya, "Kalau begitu, kamu dari mana?""Rumahku sangat jauh dari sini. Sepertinya aku nggak bakal pernah bisa pulang lagi." Wira menggeleng sambil menghela napas.Wira sendiri sudah lupa dirinya sudah berapa lama dirinya berada di sini. Selain itu, dia tidak pernah menemukan jalan pulang.Namun, harus diakui bahwa kehidupan di sini sangat bai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2709

    Kaffa tidak menyahut. Dia tidak percaya pada omongan para perampok ini. Penjahat selamanya adalah penjahat!Ini sama seperti orang baik. Tidak peduli apa yang terjadi, mereka tidak akan pernah tunduk pada kejahatan, apalagi mencelakai orang.Namun, karena Wira telah berbicara demikian, Kaffa tidak berani membantah lagi. Hanya saja, dia masih merasa agak enggan.Nyawa mereka semua ada di tangan Wira. Kaffa merasa agak takut setelah melihat Wira membunuh Jaguar tadi. Jika menyinggung Wira, nasibnya mungkin akan sama dengan Jaguar.Apalagi, Kaffa masih punya adik. Apa pun yang terjadi, dia harus memastikan keselamatan Shafa. Sekalipun nyawa taruhannya, dia tetap harus melindungi Shafa."Siapa namamu? Kulihat kamu sangat pintar bicara dan pintar menilai situasi," tanya Wira kepada pria berwajah tirus itu.Pria itu bergegas menghampiri Wira, lalu menyeka keringat dinginnya sambil memperkenalkan diri, "Namaku Sahim.""Sahim? Oke, aku sudah ingat." Wira mengangguk.Ketika melihat Wira berinis

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2708

    Tidak ada yang gratis di dunia ini. Kini, seseorang yang begitu kuat dan punya kuasa tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Hal ini tentu membuat mereka merasa curiga."Letakkan senjata kalian sekarang juga! Kalau ada yang berani macam-macam, jangan salahkan aku mengambil tindakan," ancam Wira dengan dingin.Semua orang bertatapan. Tidak ada yang berani ragu sedikit pun. Mereka buru-buru melempar golok mereka ke samping.Di mana mereka, Wira tidak ada bedanya dengan malaikat maut. Jika terus berbasa-basi dengan Wira, takutnya mereka semua akan mati di sini. Tidak ada yang ingin mati!Sekalipun profesi mereka adalah perampok, mereka melakukannya hanya untuk bertahan hidup.Saat berikutnya, para perampok itu berlutut. Pria berwajah tirus itu berkata, "Kak Jaguar sudah mati. Mulai sekarang, kami akan mengikutimu! Kamu adalah bos kami! Kami nggak akan menentang perintahmu, sekalipun nyawa taruhannya!"Semua orang buru-buru menyatakan sikap mereka. Wira tersenyum dingin, lalu berujar, "Kalau b

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2707

    "Kamu yakin besi di tanganmu itu bisa membunuhku? Kamu kira kami bakal takut?" Jaguar menatap Wira dengan tidak acuh. Orang-orang di belakangnya sontak tertawa, merasa nyali Wira terlalu besar.Jumlah mereka terlalu banyak. Sekalipun Wira dan kedua anak itu bernyawa sembilan, mereka tetap tidak akan bisa melawan. Sepertinya, Wira ketakutan hingga menjadi bodoh."Tuan muda kaya yang dimanjakan sejak kecil memang begini. Mereka nggak bisa menilai situasi dengan baik. Kalau begitu, gimana kalau kita bunuh saja mereka?" usul pria berwajah tirus itu."Kulihat kedua anak di belakangnya itu bukan dari keluarga kaya. Kita bunuh saja mereka supaya tuan muda ini tahu semenakutkan apa kematian. Dengan begini, dia nggak bakal berani bersikap sombong lagi."Kaffa dan Shafa sontak terkesiap. Jika mereka dibawa ke markas perampok, setidaknya mereka bisa mencari kesempatan untuk kabur. Namun, jika mati di sini, bukankah usaha mereka untuk bertahan hidup akan sia-sia? Mereka tidak ingin mati!""Gadis i

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2706

    Begitu ucapan ini dilontarkan, orang-orang segera bersorak untuk menyetujuinya. Semua orang memaki Wira, membuat Wira terdengar seperti pendosa besar.Wira merasa kecewa. Dia mengusahakan yang terbaik untuk para rakyat, tetapi kebaikannya tidak diterima dan orang-orang bahkan menghinanya.Sebelum Wira bersuara, Kaffa tiba-tiba maju dan berkata dengan lantang, "Omong kosong apa yang kalian bicarakan? Tuan Wira sangat baik pada kita! Jalur perairan sangat menguntungkan bagi para rakyat. Semuanya mendapat keuntungan.""Bencana ini bisa terjadi juga karena ada orang yang melakukan korupsi. Orang-orang itu pasti memakai bahan yang murah. Ini bukan salah Tuan Wira!""Memangnya kalian nggak merasa bersalah menghinanya seperti ini? Jangan lupa. Kalau Tuan Wira nggak membuat kesepakatan dengan kerajaan lain, kita nggak bakal melewati kehidupan damai sekarang!"Wira cukup terkejut melihat keberanian Kaffa. Pemuda ini makin menarik saja. Dia tidak melupakan kebaikan orang lain. Sepertinya, Kaffa

DMCA.com Protection Status