Semua orang yang mendaftar sangat paham dengan kepribadian Wira. Karena itulah, mereka tentu tahu bahwa keputusan untuk mengikuti Wira tidak akan salah. Kabar tentang gerakan di Provinsi Lowala juga mengejutkan banyak orang.Di dalam istana Kerajaan Beluana. Ciputra juga sudah menerima kabar itu dan mengetahui rencana Wira untuk merekrut pasukan."Raja, ternyata Wira ini nggak sesederhana yang kamu katakan. Sekarang dia juga sudah merekrut pasukan dan bersiap untuk merebut sembilan provinsi .... Kalau seperti itu, kita bukan hanya harus menghadapi Kerajaan Nuala dan Kerajaan Agrel, yang paling penting adalah kita harus menghadapi Wira juga. Di antara semua kekuatan itu, Wira yang paling sulit untuk dihadapi. Aku dengar meskipun dia sekarang sedang merekrut pasukan secara besar-besaran, warga setempat juga sangat mendukungnya. Ini benar-benar hal yang langka ...," kata Ishan sambil mengernyitkan alisnya.Biasanya, saat kerajaan mengumumkan akan merekrut pasukan, rakyat dari berbagai dae
"Terima kasih, Raja. Aku pasti akan berusaha sebaik mungkin. Aku akan memberikan segalanya untuk kepentingan Raja dan nggak akan mengecewakan Raja," kata Ishan dengan ekspresi semangat.Setelah memberi hormat kepada Ciputra, Ishan segera keluar. Saat ini, masih ada banyak hal yang harus dia tangani. Dia baru saja kembali ke Kerajaan Beluana, sehingga ada banyak sekali urusan militer yang harus ditangani, tetapi dia juga harus mewaspadai serangan dari kerajaan tetangga. Di masa kritis seperti ini, diperlukan juga penanggulangan yang unik.Di sisi lain, di Dusun Darmadi. Setelah setengah bulan diumumkan perekrutan pasukan, Wira sudah memiliki 200.000 pasukan. Saat ini, Danu dan Doddy sedang melatih pasukan ini dengan dibantu oleh Pasukan Zirah Hitam. Jika waktu cukup memadai, mereka akan segera memiliki pasukan yang tangguh."Jumlah pasukan kita sudah cukup, nggak perlu terus merekrut pasukan lagi. Ingat. Harus berikan mereka semua tunjangan yang lebih banyak agar mereka tahu keuntungan
"Sayang, kamu fokus untuk perang saja, nggak usah khawatir tentang urusan di rumah. Aku akan mengurusnya dengan baik. Aku nggak akan membiarkanmu mengkhawatirkan apa pun." Wulan sangat peka terhadap perasaan orang. Hanya dengan melihat ekspresi Wira saja, dia sudah bisa menebak pikiran Wira.Tepat pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara tawa yang ceria dan terlihat Dewina muncul di belakang Wira. Melihat keduanya yang sedang bermesraan, dia menggeleng dan berkata, "Ternyata kalian diam-diam bermesraan di sini ya?""Aduh. Gadis kecil ini menarik sekali. Baru nggak bertemu beberapa hari saja kamu sudah bisa pakai kata 'bermesraan'? Memangnya kamu mengerti maksudnya?" Wira dan Wulan pun menoleh ke arah Dewina dan menggodanya.Wajah Dewina langsung memerah. Sebenarnya, dia hanya meniru saja. Tadi dia mendengar ada seseorang yang mengatakan kata itu, sehingga dia mengingatnya. Saat melihat Wira dan Wulan sedang mengobrol di sana, dia pun keceplosan mengucapkan perkataan tersebut. Namun tak
"Kalau Dewina nggak bermaksud untuk berselisih denganku, semuanya akan mudah diatur. Tapi, masih ada banyak faktor yang nggak stabil di Kerajaan Agrel yang harus dipertimbangkan. Jadi, aku tentu saja nggak ingin membawa Dewina bersamaku agar dia nggak kesulitan kalau kelak aku benar-benar berselisih dengan Kerajaan Agrel ...."Wira mempertimbangkan semuanya dengan hati-hati. Dia tentu saja harus menjaga mereka dengan baik karena mereka adalah istrinya. Bukan hanya ingin mereka hidup dengan nyaman, Wira juga ingin hati mereka tidak memiliki penyesalan."Sayang, Dewina adalah orang yang bijaksana juga. Sekarang aku sudah tahu pemikiranmu, jadi nanti aku akan bicara dengannya untuk mencari tahu pemikirannya juga. Kamu hanya perlu fokus melatih pasukan dan menyusun rencana untuk menaklukkan dunia saja. Hal-hal kecil seperti ini serahkan saja padaku," kata Wulan dengan lembut sambil tetap bersandar di pelukan Wira.Wira merasa hatinya sangat hangat dan bersyukur karena memiliki istri sepert
"Oh ya, aku dengar kamu sudah siap untuk memulai perang, ya?" tanya Julian tiba-tiba."Apa kamu juga ingin ikut aku pergi berperang?" tanya Wira tanpa sadar. Dia bahkan belum memikirkan harus bagaimana menjawab Dewina, tak disangka sekarang tiba-tiba bertambah Julian lagi. Kali ini dia dalam masalah. Jika dia menolak keduanya, mereka pasti tidak akan melepaskannya. Terutama Dewina, pasti akan mencari banyak cara untuk menyiksanya. Jika ini tidak ditangani, masalahnya akan semakin rumit.Namun begitu perang dimulai, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Selain itu, situasi di medan perang sangat rumit dan bisa berubah sewaktu-waktu. Sedikit kesalahan saja, orang-orang di sekitarnya akan terluka. Ini alasan utama Wira tidak membawa istri-istrinya. Di tengah kekacauan ini, Dusun Darmadi termasuk tempat yang aman, sehingga meninggalkan mereka di sini adalah pilihan paling aman."Kak Wira!" Saat Wira tidak tahu harus bagaimana menjawab Julian, terdengar suara Danu dari keja
Di ruang rapat.Setelah berpisah dengan Julian, Wira langsung bergegas ke tempat ini. Sementara itu orang lainnya juga segera tiba setelah menerima informasinya."Biantara, bagaimana sebenarnya situasi di luar? Selama ini aku selalu berada di dalam Dusun Darmadi, jadi nggak tahu bagaimana situasi di luar. Aku dengar bahkan di sekitar Provinsi Lowala juga sudah muncul perampok dan pengungsi. Apa yang terjadi?" kata Wira dengan ekspresi yang sangat muram. Dia sangat melindungi penduduk Dusun Darmadi dan juga terus mengembangkan Dusun Darmadi, terutama untuk melindungi para pengungsi itu. Para warga yang mengungsi akibat perang sudah menjadi fenomena yang tak terhindarkan di sepanjang sejarah."Semua ini karena peperangan yang terus berlanjut selama setengah bulan ini. Bukan hanya pertarungan di antara Kerajaan Beluana dan Kerajaan Nuala saja, bahkan Kerajaan Agrel juga sudah terlibat. Situasi sekarang benar-benar rumit, sedangkan keadaan di tiga provinsi tempat kita termasuk stabil. Kare
"Pasukan yang baru saja kita rekrut sangat percaya padaku. Jadi saat tiba di medan perang, aku nggak akan membiarkan mereka pergi mengantarkan nyawa. Lebih baik ...." Wira menyipitkan matanya, sebuah rencana sudah muncul di pikirannya.Ekspresi semua orang terlihat bingung menunggu penjelasan Wira selanjutnya. Mereka berpikir Wira selalu bisa menciptakan keajaiban kapan pun dan kali ini pasti tidak terkecuali."Nanti aku membuat sebuah gambar desain, kalian tinggal membuat produk akhirnya sesuai dengan gambar desainku. Ini akan menjadi senjata andalan kita di medan perang dan juga bisa mengurangi jumlah pasukanku yang terluka."Semua orang langsung sangat bersemangat karena ternyata ada hal sebagus ini. Namun, Wira sengaja berlagak misterius dan tidak menjelaskan fungsi dari barang di desain ini. Di era mereka ini, mereka tidak tahu seberapa dahsyatnya meriam. Namun, mereka sudah menemukan bubuk mesiu, pembuatan meriam juga akan menjadi lebih mudah. Jika mereka menggunakan meriam di me
Di tengah kekacauan dunia ini, makanan dan emas adalah hal yang paling penting. Meskipun mereka kehilangan begitu banyak makanan, tetap saja itu tidak seberapa bagi mereka. Namun, Doddy tidak mengizinkan orang lain menipunya.Ekspresi Danu juga menjadi sangat muram. Baru pertama kalinya terjadi hal seperti ini di sekitar mereka.Pria itu segera menjelaskan, "Bukan seperti yang kalian pikirkan! Memang ada perampok yang merampok makanan kami! Aku juga nggak tahu bagaimana menjelaskannya .... Tapi, aku memang nggak menipu kalian!"Dia menjadi panik hingga hampir menangis, tetapi dia tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya."Baiklah! Kalau kamu bersikeras, kami akan membawamu kembali ke hadapan Kak Wira. Aku ingin lihat bagaimana kamu menjelaskannya kepada Kak Wira!" kata Doddy dengan nada dingin sambil meraih kerah pakaian pria itu dan melemparkannya ke samping.Kedua pasukan yang berada di belakang segera menahan bahu pria itu dan semuanya bergerak menuju Dusun Darmadi.Setengah hari b
Sementara itu, Lucy juga tidak mendapatkan banyak informasi, sehingga langkah Wira menjadi sulit. Saat itu, hubungannya dengan Bobby cukup baik dan orang-orang di wilayah suku-suku utara itu juga bukan ancaman bagi sembilan provinsi. Oleh karena itu, dia tidak meminta Lucy untuk mengirim anggota Paviliun Langit ke sana.Justru karena inilah, sekarang masalahnya menjadi begitu sulit. Jika anggota dari jaringan intelijen milik Lucy bisa terus memberi Wira informasi di sepanjang perjalanan, dia tidak perlu menghentikan orang lain untuk bertanya tentang situasi di suku Bobby."Situasi Bobby tentu saja sangat buruk. Sekarang pasukan di sukunya hanya tersisa puluhan ribu orang saja dan mereka terkurung di dalam sukunya. Mungkin dalam tiga hari ini, suku itu akan hancur dan rakyat di sana akan mati di tangan musuh," jawab pria itu.Ada sebuah aturan di suku-suku utara yaitu orang yang bukan berasal dari sukunya, pasti memiliki pemikiran yang berbeda. Setelah mengalahkan suku lain, orang-orang
Saat Bobby dan yang lainnya sedang membahas strategi, Wira dan yang lainnya sudah dalam perjalanan selama dua hari lebih dan akhirnya tiba di wilayah suku-suku utara.Setelah kembali ke tempat yang familier, Wira teringat dengan beberapa hal yang terjadi sebelumnya. Dia merasa sangat dekat dengan tempat ini. Namun, dia tidak menyangka kedamaian ini hanya bertahan selama beberapa tahun saja, sekarang sudah dihancurkan lagi. Dia terpaksa harus kembali ke wilayah suku-suku utara ini lagi dan membantu Bobby menghadapi situasi kritis ini."Kak Wira, kamu masih ingat jalan menuju suku Bobby?" tanya Agha. Saat itu, Agha juga datang ke sini bersama Wira, tetapi dia sudah lupa jalan ke sana dan tidak memahami semua yang ada di tempat ini lagi.Tempat itu dikelilingi hutan yang lebat, Wira dan yang lainnya tetap akan sulit untuk menemukan lokasi suku Bobby meskipun mereka memiliki peta. Lagi pula, mereka sudah bertahun-tahun tidak datang ke sini, sehingga semuanya sudah terlihat sangat asing. Se
Agha selalu memiliki sikap yang pantang menyerah, dia bahkan memperlakukan saudaranya sendiri seperti itu.....Keesokan paginya, Huben dan yang lainnya sudah mengetahui kabar tentang Wira dan rombongannya yang sudah pergi. Begitu Wira meninggalkan Provinsi Lowala, mereka mungkin tidak memiliki kesempatan untuk berdiskusi dengan Wira lagi. Pada akhirnya, masalah ini hanya bisa dibiarkan begitu saja.Namun, bagi orang luar, Wira masih tetap berada di Dusun Darmadi dan belum pergi. Ini adalah taktiknya untuk mengalihkan perhatian. Jika orang lain tahu dia sudah pergi, mungkin akan muncul banyak masalah. Dia harus pergi ke wilayah suku-suku di utara secara diam-diam dan membantu Bobby untuk segera menstabilkan situasinya agar bisa mengubah keadaan yang berbahaya ini.....Di wilayah suku-suku utara, daerah tempat suku Bobby berada.Selama beberapa hari ini, Bobby terus bertarung melawan suku-suku lainnya. Berhubung jumlah musuhnya jauh lebih banyak, dia pun berada dalam posisi yang tidak
"Kalau begitu, aku akan segera mengatur segalanya," kata Lucy, lalu segera pergi.Dua jam kemudian, Wira sudah berangkat menuju wilayah suku-suku di utara bersama Nafis dan Agha. Sebelum pergi, dia meninggalkan sebuah surat untuk Wulan dan yang lainnya. Hari ini, dia terpaksa harus pergi dan berpisah dengan mereka untuk sementara, dia tentu saja merasa bersalah.Jika tidak kembali, Wira tentu tidak perlu meninggalkan surat itu pada Wulan dan yang lainnya. Namun, kabarnya kepulangannya cepat atau lambat akan sampai ke telinga mereka. Jika mereka tahu dia sudah kembali pun tetap tidak pergi menemui mereka, ini akan mendatangkan masalah baginya. Lebih baik dia menjelaskan semuanya dengan jujur di surat itu, dia yakin mereka akan mengerti keadaannya."Kak Wira, apa kita perlu pergi dengan tergesa-gesa seperti ini? Kenapa kali ini nggak mengajak Kak Dwija? Kamu malah mengajak Nafis, apa dia nggak perlu menjaga Kota Limaran?" tanya Agha di perjalanan saat mereka sedang menunggang kuda.Kota
Jika Wira pergi ke wilayah suku di utara itu sendirian, Lucy merasa hal itu tidak ada gunanya. Wira memang sangat dicintai para rakyat di sembilan provinsi ini, tetapi Wira tidak memiliki kekuasaan ataupun pengaruh di wilayah tandus dan wilayah suku-suku di utara. Tidak ada orang yang akan menghargai perintah Wira.Wira berkata sambil menggelengkan kepala, "Kita saja yang pergi. Danu dan Doddy terus memintaku mengerahkan pasukan untuk menyerang Ciputra. Aku memang punya pemikiran seperti itu, tapi Tuan Osmaro, Tuan Huben, dan yang lainnya juga memikirkan keadaanku. Mereka hanya ingin kubu kita bisa berkembang dengan stabil.""Jadi, kalau aku membawa pasukan ke wilayah suku-suku di utara, takutnya situasinya akan sulit untuk dikendalikan."Masing-masing pihak memiliki alasan mereka tersendiri. Namun, Wira sangat memahami apa yang sedang dipikirkan Huben dan yang lainnya.Setelah bencana banjir melanda, rakyat di sembilan provinsi hidup sengsara. Terutama para rakyat di Kerajaan Beluana
"Tuan." Pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara yang familier di telinga Wira dan Lucy mendekatinya."Aku baru saja menerima surat minta tolong dari Bobby lagi. Di surat ini, dia bilang dia sudah hampir nggak bisa bertahan lagi. Menurutmu, apa kita harus pergi ke sana untuk menolong Bobby?" kata Lucy.Seharian ini, Lucy juga sangat sibuk karena dia terus mengatur ulang struktur di Paviliun Langit. Selanjutnya, paviliun ini bukan hanya menjadi mata Wira dan mengendalikan semua informasi di seluruh negeri, mereka juga akan menjalankan tugas pembunuhan diam-diam dari Wira.Bagi Lucy dan anggota lainnya, ini adalah sebuah tantangan yang baru juga. Oleh karena itu, orang-orang yang akan bergabung dengan Paviliun Langit juga harus melewati seleksi yang sangat ketat. Dengan begitu, hanya orang-orang yang benar-benar berbakat yang terpilih."Dia sudah meminta bantuan lagi? Secepat ini?" tanya Wira yang tersadar kembali sambil mengernyitkan alisnya."Benar. Aku dengar beberapa suku lainnya tib
"Aku akan memikirkan masalah ini dengan baik. Soal apa kita akan berperang melawan Wira atau nggak, nanti aku akan memberi tahu kalian keputusanku," kata Ciputra.Berhubung Ciputra sudah membuat keputusannya, Alzam dan Zuhri hanya bisa saling memandang sambil tersenyum dan berjalan keluar dari istana.Di luar istana.Alzam menghentikan langkah Zuhri dan perlahan-lahan berkata, "Kamu juga sudah menyadarinya, 'kan? Raja sudah membuat keputusannya, sepertinya kali ini dia memang bersiap untuk bertarung mati-matian dengan Wira."Zuhri mengangkat bahunya dengan santau dan tersenyum sinis. "Aku justru merasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk melawan Wira. Lagi pula, kondisi internal kerajaan kita memang sudah kacau dan banyak pihak yang sudah berencana untuk membuat keributan. Aku dengar mereka sudah membentuk pasukan sipil dan bahkan sudah berkembang sampai puluhan ribu orang.""Kalau membiarkan mereka terus berkembang, mungkin posisi Raja juga akan terancam. Lebih baik kita berperang
Alzam segera berkata, "Raja, masalah ini harus dipertimbangkan dengan matang. Kamu benar-benar berniat untuk berperang melawan Wira? Sekarang kondisi internal kerajaan kita sedang kacau. Para rakyat hidup sengsara dan banyak di antara mereka yang sudah menjadi perampok karena bencana banjir ini. Beberapa daerah bahkan sudah menekan mereka dengan kekuatan militer.""Kalau kita berperang melawan Wira sebelum masalah internal kerajaan ini selesai, kita mungkin akan menjadi senjata bagi pihak lain. Aku lihat Senia ini punya niat tersembunyi, dia jelas ingin memanfaatkan kita."Setelah Harraz berpihak pada Wira, Alzam menjadi satu-satunya pejabat pemerintah yang berkuasa. Di Kerajaan Beluana ini, posisi perdana menteri kiri dan kanan pun sudah dihapus karena sekarang hanya tersisa satu perdana menteri saja. Posisinya menjadi makin tinggi dan Ciputra akan membahas semua keputusan besar dengannya."Apa maksudmu?" tanya Ciputra sambil menatap Alzam.Alzam menjelaskan, "Raja, lokasi wilayah tan
"Kamu tentu saja akan menjadi pemimpin dari Paviliun Langit ini. Delapan divisi jaringan mata-mata juga nggak akan berubah, hanya namanya saja yang diganti menjadi delapan divisi Paviliun Langit. Soal ketua divisinya, kamu saja yang memilihnya. Tenang saja. Aku membentuk Paviliun Langit bukan untuk melemahkan kekuatanmu, tapi ingin memperluas pengaruhmu," jelas Wira.Jaringan mata-mata hanya sebuah organisasi intelijen saja, sehingga Wira ingin membentuk Paviliun Langit. Paviliun ini bukan hanya bisa membantunya mengumpulkan informasi, tetapi bisa menjalankan tugas lainnya seperti membunuh diam-diam juga. Kini, dunia sudah kacau dan beban yang dipikulnya akan makin berat. Lucy tentu saja harus memikul tanggung jawab yang lebih besar juga."Baik. Semuanya akan dijalankan sesuai perintah Tuan. Aku akan segera mengurusnya," jawab Lucy dengan segera. Wira bisa memercayainya bukan hanya karena kesetiaannya, tetapi karena kemampuannya dalam menjalankan tugas juga. Di saat seperti ini, dia ti