Share

Bab 1602

Penulis: Arif
"Tenang saja, bahkan kalau harus mati sekalipun, aku akan tetap melindungi istri cantikmu itu," kata Biantara sambil merangkul pundak Wira dan tertawa.

Wira memutar bola matanya terhadap Biantara. "Dasar, bisa nggak kamu jangan bicara sembarangan? Kenapa selalu saja mengungkit mati? Bawa sial tahu?"

Wira yang baru saja hendak berangkat, tentu saja tidak bisa senang saat mendengar ucapan Biantara. Sementara itu, Danu dan Doddy tertawa canggung merespons keduanya. Biantara hanya menggaruk kepalanya. Melihat Wira yang marah, dia buru-buru menimpali, "Aku hanya bercanda, kok. Kenapa dianggap serius?"

Meskipun berkata demikian, hati Biantara tetap merasa nyaman. Sebab, Wira menasihatinya dengan tulus karena benar-benar menganggapnya sebagai saudara.

"Sudahlah, semuanya sudah kuinstruksikan dengan baik. Aku nggak mau banyak omong kosong lagi dengan kalian. Kalian semua adalah sahabatku, aku nggak sembarangan percaya pada orang, aku hanya percaya pada kalian tanpa syarat."

Mendengar ucapan Wi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1603

    Julian begitu terharu mendengarnya. Dia langsung memeluk lengan Wira dan mendekap ke pelukannya. Pada saat ini, dia benar-benar merasakan kebahagiaan yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya. Alangkah indahnya jika waktu bisa berhenti di detik ini juga.Dengan begitu, tidak akan ada lagi kesedihan dan kegembiraan di dunia ini. Yang ada hanya kedua orang yang saling mencintai. Ini juga termasuk hal yang sangat membahagiakan di dunia ini!Setelah menempuh perjalanan selama 1 hari 1 malam, kedua orang itu akhirnya kembali ke Sekte Langit. Saat mengetahui Wira dan Julian pulang, Arham yang telah mendapat kabar itu, lantas menunggu di depan pintu masuk Sekte Langit. Saat melihat sosok mereka berdua, dia buru-buru menyambutnya.Sebelumnya, dia memang selalu bertentangan dengan Wira. Namun, itu hanya karena dia merasa tidak puas terhadap Wira. Akan tetapi, setelah berinteraksi dengannya beberapa kali, keduanya sudah menjadi teman, dan bahkan jadi sahabat yang lumayan akrab."Kukira bakal lam

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1604

    Bahkan nada bicaranya pun berubah. Jelas sekali, Juna mulai tidak senang.Di sisi lain, meskipun Wira sudah melihat perubahannya, dia tetap tidak terlalu memedulikannya. Sebaliknya, Wira malah berkata sambil tertawa, "Itu semua karena Sekte Gunung sudah ada pergerakan baru. Mereka bahkan ikut campur dalam masalah dua kerajaan besar.""Aku khawatir mereka ada rencana tersembunyi di balik semua ini. Jadi, kita sebaiknya nggak usah terus berhubungan dengan mereka. Lebih baik kalau kita bermusuhan langsung saja dengan mereka. Bagaimana pendapat Tuan?"Usai bicara, tatapan Wira kembali pada Juna. Meskipun Juna duduk di ketinggian, Wira tetap tidak terlihat gentar ataupun cemas sama sekali saat menghadapinya. Lagi pula, selama ini dia memang tidak terikat dengan siapa pun, lantas apa yang perlu ditakutkannya?Juna malah berkata dengan wajah serius, "Apa bukti dari ucapanmu itu?"Hal seperti ini tidak boleh dikatakan sembarangan. Jika tidak, ini akan menimbulkan kekacauan di kedua sekte. Jika

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1605

    Wira tidak ragu-ragu sama sekali dan langsung menganggukkan kepalanya. Hanya ini jalan satu-satunya untuk saat ini."Kalau begitu, aku tunggu kabar darimu. Tapi, kamu harus beri aku jawaban secepatnya. Kalau masalahnya sudah di luar kendali, itu bukan lagi sesuatu yang bisa kamu atasi sendiri." Setelah melontarkan perkataan tersebut, Wira pun keluar bersama Julian.Sementara itu, duduk di singgasananya sambil merenung. Sebelumnya, dia memang tidak percaya dengan ucapan Wira. Seperti yang dikatakannya, Sekte Gunung dan Langit ditempati oleh para ahli bela diri. Selain itu, bertahun-tahun yang lalu mereka telah mencapai kesepakatan untuk tidak ikut campur dalam hal duniawi. Tujuannya adalah agar tidak merusak keseimbangan di dunia ini.Mereka memang tidak punya kekuatan yang sakti, tapi bagaimanapun, semua orang-orang ini adalah ahli bela diri. Tentu saja mereka akan lebih hebat dari manusia biasanya. Jika bergabung dalam peperangan, bahkan puluhan tentara yang menyerang sekaligus pun t

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1606

    Ditambah lagi akan membuat keputusan besar sekarang, tentu saja mereka harus bersatu! Anggota Keluarga Ghanim malah tertawa terbahak-bahak. Semua orang memusatkan perhatian padanya karena tidak mengerti dengan maksudnya."Aku malah merasa Wira belum tentu sedang menipu kita. Sepertinya kalian yang menipu diri sendiri, 'kan? Apa kalian nggak tahu posisi Antares di Sekte Gunung? Sampai kapan pun, dia nggak akan meninggalkan Sekte Gunung!""Jadi, semua perbuatannya bisa mewakilkan Sekte Gunung. Kini dia sudah membawa sekelompok ahli bela diri memasuki Kerajaan Beluana, apa ini masih belum cukup menjelaskan semuanya? Jelas sekali Sekte Gunung punya rencana tersembunyi!""Yang paling membuatku merasa lucu adalah, Wira datang jauh-jauh untuk memberikan informasi pada kita agar kita bisa mempersiapkan diri lebih awal, atau bahkan merebut kesempatan. Tapi kalian malah nggak percaya niat baik orang dan bahkan menuduhnya menyebar fitnah di sini? Aku benar-benar nggak ingin jadi rekan kalian!"Me

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1607

    Pada saat ini, Wira membawa Julian dan Arham untuk minum arak di kedai. Tadinya dia mengira tidak akan ada waktu untuk mengobrol dengan sahabatnya ini, tapi karena Juna menyuruhnya untuk menunggu, Wira pun jadi sempat untuk minum arak."Tuan yang bernama Wira, bukan? Tuan Juna yang mengutusku kemari. Saat ini delapan keluarga besar sudah menunggu kedatanganmu di aula. Mohon Tuan Wira ikut kami ke sana," kata dua orang pemuda berpakaian putih di depan mejanya. Meski tutur katanya sangat sopan, nada bicaranya terdengar seperti meremehkannya.Jelas sekali, mereka sama sekali tidak menganggap Wira. Hanya saja, cukup wajar jika dipikir-pikir. Bagaimanapun, mereka adalah ahli bela diri. Meski usianya lebih muda, statusnya sudah berada di atas Wira dan kelompoknya. Bagi ahli bela diri seperti mereka, rakyat jelata seperti Wira hanyalah cecunguk yang tak berguna. Mereka sangat merendahkan Wira dan yang lainnya.Jika bukan karena diperintahkan Juna, mereka bahkan enggan memedulikan Wira."Terny

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1608

    Pada saat ini, para kepala keluarga dari delapan keluarga besar masih tetap duduk di kedua sisi, sedangkan Juna duduk di tempat utama."Cepat, segera berikan dia tempat duduk." Juna melambaikan tangannya sambil tersenyum dengan gembira dan menatap ke arah Wira dan Julian. Tidak peduli apa yang dikatakan orang lain, dia merasa sangat puas dengan Wira. Lagi pula, Wira mendominasi arena dengan kekuatannya sendiri, baru berhasil mendapatkan wanita cantik. Di era yang menghargai kekuatan ini, tidak peduli apa latar belakang Wira, hanya berdasarkan keahliannya saja Wira sudah pantas untuk dihormati. Sebagai ayah mertuanya, dia merasa sangat puas dengan Wira."Aku rasa hal ini nggak pantas, 'kan?" Kepala keluarga dari Keluarga Bashra menjadi orang pertama yang berbicara. Dia memang tidak menyukai Wira, tetapi bukan karena Wira menikahi Julian dan juga bukan karena junior di keluarganya menyukai Julian. Dia tidak menyukai Wira karena dia memang tidak menyukai orang-orang dari dunia luar."Semu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1609

    Setelah mendengar perkataan Wira, kepala keluarga dari Keluarga Ghanim kembali tertawa. Di seluruh Sekte Langit, mungkin hanya Wira yang berani mengatakan kata-kata ini kepada Delapan Keluarga Besar. Wira memang benar-benar pemuda yang berbakat.Dengan cara ini, mungkin akan makin memperburuk hubungan dengan yang lainnya. Namun, kepala keluarga dari Keluarga Ghanim tidak khawatir tentang hal itu. Meskipun semuanya akan berakhir buruk, para kepala keluarga dari Delapan Keluarga Besar juga tidak akan berani mempersulit Wira. Bagaimanapun juga, Wira adalah menantu Juna. Jika benar-benar terjadi kekacauan besar, semuanya akan kehilangan muka dan itu tidak akan menguntungkan siapa pun."Plak!"Wira baru saja selesai berbicara, terlihat kepala keluarga dari Keluarga Ardashir tiba-tiba memukul meja dan berdiri sambil menatap Wira dengan tajam. Dia menuding Wira dan berteriak dengan marah, "Kamu pikir kamu siapa? Berani-beraninya berbicara seperti ini dengan kami di sini. Benar-benar nggak tah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1610

    Kepala keluarga dari Keluarga Ardashir bisa memiliki posisi yang begitu tinggi juga karena kekuatannya yang luar biasa. Dia sudah menguasai ilmu bela diri sejak lama. Dia menunjukkan telapak tangannya dan menyerang ke arah wajah Wira dengan serangan yang sangat kuat. Jika terkena serangan itu, meskipun Wira memiliki sembilan nyawa pun, mungkin akan terluka parah.Namun, Wira sama sekali tidak merasa cemas. Dia mengeluarkan senjata tersembunyi dari dadanya dan membidik ke arah Keluarga Ardashir."Kamu pikir kamu bisa melukaiku hanya dengan senjata tersembunyi ini saja? Sungguh lucu!""Bang!"Begitu mendengar perkataan itu, terlihat Wira sudah menarik pelatuknya, lalu muncul lubang hitam yang gelap di telapak tangan Keluarga Ardashir."Argh!" Kepala keluarga dari Keluarga Ardashir berteriak dengan keras, lalu segera mundur beberapa langkah dan menatap Wira dengan tatapan ganas."Barang apa sebenarnya yang ada di tanganmu itu? Kenapa senjata tersembunyi ini begitu cepat dan bahkan kekuata

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status