Kepala keluarga dari Keluarga Ardashir bisa memiliki posisi yang begitu tinggi juga karena kekuatannya yang luar biasa. Dia sudah menguasai ilmu bela diri sejak lama. Dia menunjukkan telapak tangannya dan menyerang ke arah wajah Wira dengan serangan yang sangat kuat. Jika terkena serangan itu, meskipun Wira memiliki sembilan nyawa pun, mungkin akan terluka parah.Namun, Wira sama sekali tidak merasa cemas. Dia mengeluarkan senjata tersembunyi dari dadanya dan membidik ke arah Keluarga Ardashir."Kamu pikir kamu bisa melukaiku hanya dengan senjata tersembunyi ini saja? Sungguh lucu!""Bang!"Begitu mendengar perkataan itu, terlihat Wira sudah menarik pelatuknya, lalu muncul lubang hitam yang gelap di telapak tangan Keluarga Ardashir."Argh!" Kepala keluarga dari Keluarga Ardashir berteriak dengan keras, lalu segera mundur beberapa langkah dan menatap Wira dengan tatapan ganas."Barang apa sebenarnya yang ada di tanganmu itu? Kenapa senjata tersembunyi ini begitu cepat dan bahkan kekuata
"Sudahlah, kalian jangan ribut lagi. Kita semua satu keluarga, kenapa harus buat situasinya jadi seperti ini? Apa kalian nggak merasa lucu?"Saat Wira dan kepala keluarga dari Keluarga Ardashir saling berselisih, Juna sebagai pemimpin yang berbicara terlebih dahulu. Hal ini juga membantu kepala Keluarga Ardashir mengatasi kesulitannya. Saat ini, kepala keluarga dari Keluarga Ardashir sudah berada dalam posisi yang kurang menguntungkan. Jika pertarungan mereka berlanjut, kepala keluarga dari Keluarga Ardashir yang pasti dirugikan.Namun, hati Juna merasa sangat senang. Selama ini, orang-orang dari Delapan Keluarga Besar selalu merasa lebih unggul darinya, bahkan selalu mempersulitnya. Sekarang akhirnya ada seseorang yang menangani mereka dan orang itu adalah menantunya sendiri. Namun, dia tidak bisa menunjukkan perasaannya ini secara terang-terangan agar tidak merasa tidak nyaman saat bertemu mereka kelak.Kepala keluarga dari Keluarga Bashra juga perlahan-lahan berbicara, "Tuan Juna pu
Tidak ada yang berani sombong di hadapan kepala Keluarga Ardashir. Namun, Wira selalu menyulitkannya, sehingga dia sangat membenci Wira.Setelah tertawa sebentar, Juna mengalihkan topik pembicaraannya. "Wira, sekarang semua orang dari Delapan Keluarga Besar ada di sini. Kita ini bisa dibilang adalah inti dari Sekte Langit, jadi kalau ada sesuatu, langsung katakan kepada semuanya saja."Tujuan Wira datang ke sini adalah bergabung dengan semua orang untuk bersama-sama menghadapi orang-orang dari Sekte Gunung. Saat ini, Juna sudah berbicara dan memberinya kesempatan, dia tentu saja tidak bisa tetap keras kepala. Jika tidak, tindakannya ini akan merugikan Juna. Jika situasinya benar-benar menjadi makin buruk, pada akhirnya mereka akan kalah.Setelah semua mata tertuju kepadanya, Wira melanjutkan, "Aku datang dari dunia luar dan sekarang dunia luar sedang sangat kacau. Saat ini, ada tiga kerajaan dengan kekuatan yang seimbang, tapi Kerajaan Beluana tiba-tiba menyerang Kerajaan Nuala. Aku aw
"Bodoh! Kamu ini benar-benar terlalu sombong. Pertandingan antara Sekte Gunung dan Sekte Langit sudah diatur sejak ratusan tahun yang lalu dan selama berabad-abad ini, kedua belah pihak terus mempertahankan tradisi ini. Kamu ini hanya seorang menantu yang baru saja bergabung dengan Sekte Langit, berani-beraninya ikut campur dalam pertandingan ini. Kamu pikir kamu ini siapa? Ingin membatalkan pertandingan hanya dengan satu katamu saja? Kamu ini terlalu memandang tinggi dirimu."Kepala Keluarga Hafuza sangat marah. Dia menuding hidung Wira dan melontarkan cacian yang tajam. Semua orang yang berada di ruangan itu juga ikut berseru, jelas merendahkan Wira. Mereka berpikir perkataan Wira ini sangat konyol, harus ditaruh di mana harga diri mereka? Bagaimana mungkin Sekte Langit yang begitu besar ini butuh seorang pemuda dari dunia luar ini mengatur mereka? Bahkan berusaha untuk merusak tradisi mereka yang telah ditetapkan sejak ratusan tahun yang lalu, mereka tentu saja tidak bisa menerimany
"Sekarang lihat kamu sudah menjadi seperti apa? Bahkan seorang pria dari dunia luar pun bisa memerintahmu seenaknya. Kamu ini benar-benar mempermalukan Sekte Langit!" kata kepala Keluarga Yazid. Dia ingin maju untuk menghalangi Wira dan Julian, tetapi tidak berani karena kepala Keluarga Ardashir adalah contoh yang terbaik."Heh!"Setelah tersenyum dingin, Wira segera mengeluarkan senapannya dan langsung membidik kepala Keluarga Ardashir yang sedang berbicara."Wira, jangan sembarangan! Cepat letakkan senjata tersembunyi di tanganmu itu! Tadi kamu sudah melukai kepala Keluarga Ardashir. Kalau kamu sekarang melukai kepala Keluarga Yazid lagi, meskipun Tuan Juna melindungimu pun jangan harap hari ini kamu bisa meninggalkan tempat ini. Meskipun harus berusaha sekuat tenaga dan kehilangan nyawa kami, kami juga akan menghukummu," kata kepala Keluarga Lainufar dengan nada dingin.Suasana di dalam ruangan langsung menjadi muram dan tegang. Sementara itu, Juna tetap duduk di tempatnya dan tidak
Kepala Keluarga Bashra menggertakkan giginya, tetapi dia juga hanya bisa membiarkan Wira dan Julian pergi begitu saja. Kepala keluarga lainnya juga begitu.Hanya kepala Keluarga Ghanim saja yang hatinya merasa sangat gembira. Dalam hatinya, dia berharap Wira dan Julian bisa meninggalkan tempat ini, lalu mempermalukan kepala keluarga lainnya. Saat ini, Wira memang tidak mengecewakannya, bahkan benar-benar melakukannya. Anak itu sungguh luar biasa!"Apa kita akan membiarkannya pergi begitu saja? Anak ini memang punya senjata tersembunyi yang sangat kuat, tapi dia sudah melukai kepala Keluarga Ardashir dan Keluarga Lainufar. Ini adalah sebuah aib besar bagi kita. Tuan Juna, bukankah sekarang kamu harus memberi kami sebuah penjelasan? Mereka bilang menantu sama saja dengan putra sendiri, jadi sekarang dia juga sudah termasuk anggota Keluarga Triaji, 'kan?" kata kepala Keluarga Bashra menantang Juna.Kepala Keluarga Bashra berpikir jika tidak bisa menangani Wira, dia masih bisa menangani Ju
"Kalian ingin keluarga yang dibangun dengan susah payah ini hancur begitu saja?" Juan langsung menemukan kunci masalahnya. Perkataan ini langsung mengenai hati semua orang.Sekte Gunung dan Sekte Langit memiliki sejarah yang panjang hingga ratusan tahun. Baik Keluarga Triaji, 8 keluarga terbesar, maupun keluarga lainnya, mereka membangun fondasi dengan jerih payah sendiri.Jika hancur begitu saja di tangan mereka, mereka akan menjadi pendosa besar! Bagaimana mereka akan menjelaskan kepada leluhur masing-masing saat bertemu di dunia akhirat?Seperti dugaan Juan, amarah orang-orang akhirnya mereda. Untuk sesaat, Keluarga Bashra juga tidak berkata-kata lagi."Obati mereka berdua dulu. Aku lihat luka mereka sangat parah, mungkin harus beristirahat untuk sementara waktu ini," ujar Juan yang mengalihkan topik pembicaraan. Kemudian, tatapannya tertuju pada orang Keluarga Ardashir dan Keluarga Lainufar.Kini, keduanya sudah kesakitan hingga sekujur tubuh mengejang. Tanpa basis kultivasi yang m
"Baik, aku akan menemui Wira dulu." Sesudah mengiakan, Kepala Keluarga Ghanim langsung berjalan ke luar.Saat ini, Wira sudah membawa Julian ke pintu masuk Sekte Langit. Dia berkata, "Lihat saja selama mungkin. Setelah pergi, kita mungkin nggak akan kembali dalam waktu dekat ini. Tentu saja, kalau semuanya sesuai dugaanku, aku nggak ingin menginjakkan kaki ke tempat ini lagi untuk selamanya.""Entah Sekte Langit apaan, nama ini nggak pantas bagi mereka! Tempat ini penuh dengan kejahatan, kepalaku bisa sakit kalau terus di sini!" Wira melipat lengannya di depan dada sambil mendengus. Kalau bukan karena Julian, dia sudah malas meladeni Juan. Entah ayah macam apa yang menyuruh putrinya mengikuti pertarungan seperti itu.Julian tidak berbicara, hanya merasa enggan. Lagi pula, ini rumahnya, dia dibesarkan di sini. Selama bertahun-tahun, dia tidak pernah meninggalkan Sekte Langit. Begitu pergi ke dunia fana, dia pun langsung bertemu Wira. Sesudah itu, terjadi banyak sekali hal yang di luar
Jika Wira pergi ke wilayah suku di utara itu sendirian, Lucy merasa hal itu tidak ada gunanya. Wira memang sangat dicintai para rakyat di sembilan provinsi ini, tetapi Wira tidak memiliki kekuasaan ataupun pengaruh di wilayah tandus dan wilayah suku-suku di utara. Tidak ada orang yang akan menghargai perintah Wira.Wira berkata sambil menggelengkan kepala, "Kita saja yang pergi. Danu dan Doddy terus memintaku mengerahkan pasukan untuk menyerang Ciputra. Aku memang punya pemikiran seperti itu, tapi Tuan Osmaro, Tuan Huben, dan yang lainnya juga memikirkan keadaanku. Mereka hanya ingin kubu kita bisa berkembang dengan stabil.""Jadi, kalau aku membawa pasukan ke wilayah suku-suku di utara, takutnya situasinya akan sulit untuk dikendalikan."Masing-masing pihak memiliki alasan mereka tersendiri. Namun, Wira sangat memahami apa yang sedang dipikirkan Huben dan yang lainnya.Setelah bencana banjir melanda, rakyat di sembilan provinsi hidup sengsara. Terutama para rakyat di Kerajaan Beluana
"Tuan." Pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara yang familier di telinga Wira dan Lucy mendekatinya."Aku baru saja menerima surat minta tolong dari Bobby lagi. Di surat ini, dia bilang dia sudah hampir nggak bisa bertahan lagi. Menurutmu, apa kita harus pergi ke sana untuk menolong Bobby?" kata Lucy.Seharian ini, Lucy juga sangat sibuk karena dia terus mengatur ulang struktur di Paviliun Langit. Selanjutnya, paviliun ini bukan hanya menjadi mata Wira dan mengendalikan semua informasi di seluruh negeri, mereka juga akan menjalankan tugas pembunuhan diam-diam dari Wira.Bagi Lucy dan anggota lainnya, ini adalah sebuah tantangan yang baru juga. Oleh karena itu, orang-orang yang akan bergabung dengan Paviliun Langit juga harus melewati seleksi yang sangat ketat. Dengan begitu, hanya orang-orang yang benar-benar berbakat yang terpilih."Dia sudah meminta bantuan lagi? Secepat ini?" tanya Wira yang tersadar kembali sambil mengernyitkan alisnya."Benar. Aku dengar beberapa suku lainnya tib
"Aku akan memikirkan masalah ini dengan baik. Soal apa kita akan berperang melawan Wira atau nggak, nanti aku akan memberi tahu kalian keputusanku," kata Ciputra.Berhubung Ciputra sudah membuat keputusannya, Alzam dan Zuhri hanya bisa saling memandang sambil tersenyum dan berjalan keluar dari istana.Di luar istana.Alzam menghentikan langkah Zuhri dan perlahan-lahan berkata, "Kamu juga sudah menyadarinya, 'kan? Raja sudah membuat keputusannya, sepertinya kali ini dia memang bersiap untuk bertarung mati-matian dengan Wira."Zuhri mengangkat bahunya dengan santau dan tersenyum sinis. "Aku justru merasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk melawan Wira. Lagi pula, kondisi internal kerajaan kita memang sudah kacau dan banyak pihak yang sudah berencana untuk membuat keributan. Aku dengar mereka sudah membentuk pasukan sipil dan bahkan sudah berkembang sampai puluhan ribu orang.""Kalau membiarkan mereka terus berkembang, mungkin posisi Raja juga akan terancam. Lebih baik kita berperang
Alzam segera berkata, "Raja, masalah ini harus dipertimbangkan dengan matang. Kamu benar-benar berniat untuk berperang melawan Wira? Sekarang kondisi internal kerajaan kita sedang kacau. Para rakyat hidup sengsara dan banyak di antara mereka yang sudah menjadi perampok karena bencana banjir ini. Beberapa daerah bahkan sudah menekan mereka dengan kekuatan militer.""Kalau kita berperang melawan Wira sebelum masalah internal kerajaan ini selesai, kita mungkin akan menjadi senjata bagi pihak lain. Aku lihat Senia ini punya niat tersembunyi, dia jelas ingin memanfaatkan kita."Setelah Harraz berpihak pada Wira, Alzam menjadi satu-satunya pejabat pemerintah yang berkuasa. Di Kerajaan Beluana ini, posisi perdana menteri kiri dan kanan pun sudah dihapus karena sekarang hanya tersisa satu perdana menteri saja. Posisinya menjadi makin tinggi dan Ciputra akan membahas semua keputusan besar dengannya."Apa maksudmu?" tanya Ciputra sambil menatap Alzam.Alzam menjelaskan, "Raja, lokasi wilayah tan
"Kamu tentu saja akan menjadi pemimpin dari Paviliun Langit ini. Delapan divisi jaringan mata-mata juga nggak akan berubah, hanya namanya saja yang diganti menjadi delapan divisi Paviliun Langit. Soal ketua divisinya, kamu saja yang memilihnya. Tenang saja. Aku membentuk Paviliun Langit bukan untuk melemahkan kekuatanmu, tapi ingin memperluas pengaruhmu," jelas Wira.Jaringan mata-mata hanya sebuah organisasi intelijen saja, sehingga Wira ingin membentuk Paviliun Langit. Paviliun ini bukan hanya bisa membantunya mengumpulkan informasi, tetapi bisa menjalankan tugas lainnya seperti membunuh diam-diam juga. Kini, dunia sudah kacau dan beban yang dipikulnya akan makin berat. Lucy tentu saja harus memikul tanggung jawab yang lebih besar juga."Baik. Semuanya akan dijalankan sesuai perintah Tuan. Aku akan segera mengurusnya," jawab Lucy dengan segera. Wira bisa memercayainya bukan hanya karena kesetiaannya, tetapi karena kemampuannya dalam menjalankan tugas juga. Di saat seperti ini, dia ti
Di surat yang dikirimkan Bobby sudah dijelaskan bahwa saat ini terjadi perubahan besar di berbagai suku di utara. Suku-suku yang awalnya masih dikendalikannya, kini muncul para pengkhianat yang sedang berperang melawannya. Ditambah lagi, beberapa suku besar lainnya juga mulai mengerahkan pasukan mereka, sehingga posisinya makin berbahaya. Dia pun terpaksa meminta bantuan pada Wira.Orang yang bisa segera membantu Bobby sebenarnya adalah Osman karena lokasi Kerajaan Beluana lebih dekat dengan wilayah suku utara. Dalam waktu dua hari dua malam saja, pasukan mereka sudah bisa tiba di sana dan keduanya bekerja sama dalam pertempuran itu.Namun, hubungan Bobby dan Osman tidak begitu baik. Saat itu Osman bisa membantunya juga berkat pengaruh dari Wira. Jika tidak, Osman tidak mungkin memedulikan urusannya. Kali ini, dia juga hanya bisa kembali meminta bantuan dari Wira, berharap Wira bisa membantunya menenangkan kekacauan di wilayah suku utara ini.Agha dan Nafis yang berdiri di belakang Wir
Menurut Wira, selama para pejabat sipil dan jenderal militer bekerja sama, mereka baru bisa terlepas dari hambatan dan tak terkalahkan dalam pertempuran."Kita biarkan dulu masalah ini. Kali ini aku kembali karena masih ada banyak hal yang harus diselesaikan. Soal perang dengan Kerajaan Beluana ini. Meskipun kita nggak memulai pertempurannya sekarang, sebentar lagi perangnya juga nggak akan bisa terhindar lagi," kata Wira dengan nada muram.Senia dan juga Ciputra memiliki ambisi tersendiri. Keberadaan kedua orang ini menjadi faktor yang paling labil, sehingga mereka harus disingkirkan agar kelak tidak menimbulkan ancaman. Para rakyat di seluruh negeri juga tidak perlu hidup dalam kekhawatiran dan ketakutan lagi dan dia juga tidak perlu memikirkan mereka lagi. Dia tahu makin besar kemampuannya, makin besar pula tanggung jawabnya.Nafis segera menganggukkan kepalanya. Dia selalu mematuhi perintah Wira, berbeda dengan Danu dan Doddy. Sebenarnya, dia begini karena dia sangat tahu posisinya
Wira memelototi Mahart dan berkata dengan kesal, "Kamu ini juga nggak memikirkannya baik-baik, mana mungkin aku nggak bisa mengenali istriku sendiri. Hanya berdasarkan perasaan yang kamu berikan saja, aku sudah bisa menebak kamu ini bukan Wulan. Kalau kamu berani memainkan trik seperti ini di depanku lagi, jangan salahkan aku nggak sungkan padamu."Mahart segera menganggukkan kepala dan tidak berani berbicara lagi. Semua ini adalah ide dari Agha. Jika tidak, dia tidak akan melakukan hal yang begitu bodoh."Kak Wira, apa sekarang kamu akan kembali untuk melihat para kakak ipar?" tanya Doddy yang mengalihkan topik pembicaraannya.Saat Wira baru saja hendak mengiakan, Nafis tiba-tiba mendekat dan berdiri di depan Wira."Tuan, sudah lama nggak bertemu," sapa Nafis.Setelah lama tidak bertemu, Nafis memang terlihat lebih bersemangat dan berwibawa dibandingkan sebelumnya. Auranya juga terasa lebih tajam. Saat ini, dia sudah menjadi jenderal besar di Kota Limaran dan bertanggung jawab menjaga
Namun, auranya sangat berbeda. Apa mungkin karena sudah lama tidak bertemu, jadi terasa agak asing?"Bukannya aku nggak ingin pulang, hanya saja ada urusan penting yang harus diselesaikan. Mana mungkin aku nggak merindukan kalian? Selama aku pergi, aku selalu memikirkan kalian!" sahut Wira buru-buru.Wulan yang berdiri di samping tetap memasang ekspresi dingin. "Dasar pembohong! Kalau kamu benaran merindukan kami, kamu nggak akan pergi selama itu! Semua pria memang sama saja. Kalian egois dan cuma memikirkan diri sendiri!""Sudahlah, aku malas berdebat denganmu. Sebaiknya kamu segera berkemas dan pulang untuk melihat kami!"Wira menatap Wulan untuk waktu yang cukup lama. Tiba-tiba, tatapannya menjadi dingin. Dia segera menghampiri Wulan dan mencengkeram pergelangan tangannya."Sakit," ucap Wulan secara spontan.Doddy yang melihatnya pun terkejut. Apa yang terjadi? Wira terkenal sangat menyayangi istrinya, selalu memperlakukan mereka dengan sangat baik. Kenapa tiba-tiba menjadi sekasar