Share

Bab 1605

Penulis: Arif
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Wira tidak ragu-ragu sama sekali dan langsung menganggukkan kepalanya. Hanya ini jalan satu-satunya untuk saat ini.

"Kalau begitu, aku tunggu kabar darimu. Tapi, kamu harus beri aku jawaban secepatnya. Kalau masalahnya sudah di luar kendali, itu bukan lagi sesuatu yang bisa kamu atasi sendiri." Setelah melontarkan perkataan tersebut, Wira pun keluar bersama Julian.

Sementara itu, duduk di singgasananya sambil merenung. Sebelumnya, dia memang tidak percaya dengan ucapan Wira. Seperti yang dikatakannya, Sekte Gunung dan Langit ditempati oleh para ahli bela diri. Selain itu, bertahun-tahun yang lalu mereka telah mencapai kesepakatan untuk tidak ikut campur dalam hal duniawi. Tujuannya adalah agar tidak merusak keseimbangan di dunia ini.

Mereka memang tidak punya kekuatan yang sakti, tapi bagaimanapun, semua orang-orang ini adalah ahli bela diri. Tentu saja mereka akan lebih hebat dari manusia biasanya. Jika bergabung dalam peperangan, bahkan puluhan tentara yang menyerang sekaligus pun t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1606

    Ditambah lagi akan membuat keputusan besar sekarang, tentu saja mereka harus bersatu! Anggota Keluarga Ghanim malah tertawa terbahak-bahak. Semua orang memusatkan perhatian padanya karena tidak mengerti dengan maksudnya."Aku malah merasa Wira belum tentu sedang menipu kita. Sepertinya kalian yang menipu diri sendiri, 'kan? Apa kalian nggak tahu posisi Antares di Sekte Gunung? Sampai kapan pun, dia nggak akan meninggalkan Sekte Gunung!""Jadi, semua perbuatannya bisa mewakilkan Sekte Gunung. Kini dia sudah membawa sekelompok ahli bela diri memasuki Kerajaan Beluana, apa ini masih belum cukup menjelaskan semuanya? Jelas sekali Sekte Gunung punya rencana tersembunyi!""Yang paling membuatku merasa lucu adalah, Wira datang jauh-jauh untuk memberikan informasi pada kita agar kita bisa mempersiapkan diri lebih awal, atau bahkan merebut kesempatan. Tapi kalian malah nggak percaya niat baik orang dan bahkan menuduhnya menyebar fitnah di sini? Aku benar-benar nggak ingin jadi rekan kalian!"Me

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1607

    Pada saat ini, Wira membawa Julian dan Arham untuk minum arak di kedai. Tadinya dia mengira tidak akan ada waktu untuk mengobrol dengan sahabatnya ini, tapi karena Juna menyuruhnya untuk menunggu, Wira pun jadi sempat untuk minum arak."Tuan yang bernama Wira, bukan? Tuan Juna yang mengutusku kemari. Saat ini delapan keluarga besar sudah menunggu kedatanganmu di aula. Mohon Tuan Wira ikut kami ke sana," kata dua orang pemuda berpakaian putih di depan mejanya. Meski tutur katanya sangat sopan, nada bicaranya terdengar seperti meremehkannya.Jelas sekali, mereka sama sekali tidak menganggap Wira. Hanya saja, cukup wajar jika dipikir-pikir. Bagaimanapun, mereka adalah ahli bela diri. Meski usianya lebih muda, statusnya sudah berada di atas Wira dan kelompoknya. Bagi ahli bela diri seperti mereka, rakyat jelata seperti Wira hanyalah cecunguk yang tak berguna. Mereka sangat merendahkan Wira dan yang lainnya.Jika bukan karena diperintahkan Juna, mereka bahkan enggan memedulikan Wira."Terny

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1608

    Pada saat ini, para kepala keluarga dari delapan keluarga besar masih tetap duduk di kedua sisi, sedangkan Juna duduk di tempat utama."Cepat, segera berikan dia tempat duduk." Juna melambaikan tangannya sambil tersenyum dengan gembira dan menatap ke arah Wira dan Julian. Tidak peduli apa yang dikatakan orang lain, dia merasa sangat puas dengan Wira. Lagi pula, Wira mendominasi arena dengan kekuatannya sendiri, baru berhasil mendapatkan wanita cantik. Di era yang menghargai kekuatan ini, tidak peduli apa latar belakang Wira, hanya berdasarkan keahliannya saja Wira sudah pantas untuk dihormati. Sebagai ayah mertuanya, dia merasa sangat puas dengan Wira."Aku rasa hal ini nggak pantas, 'kan?" Kepala keluarga dari Keluarga Bashra menjadi orang pertama yang berbicara. Dia memang tidak menyukai Wira, tetapi bukan karena Wira menikahi Julian dan juga bukan karena junior di keluarganya menyukai Julian. Dia tidak menyukai Wira karena dia memang tidak menyukai orang-orang dari dunia luar."Semu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1609

    Setelah mendengar perkataan Wira, kepala keluarga dari Keluarga Ghanim kembali tertawa. Di seluruh Sekte Langit, mungkin hanya Wira yang berani mengatakan kata-kata ini kepada Delapan Keluarga Besar. Wira memang benar-benar pemuda yang berbakat.Dengan cara ini, mungkin akan makin memperburuk hubungan dengan yang lainnya. Namun, kepala keluarga dari Keluarga Ghanim tidak khawatir tentang hal itu. Meskipun semuanya akan berakhir buruk, para kepala keluarga dari Delapan Keluarga Besar juga tidak akan berani mempersulit Wira. Bagaimanapun juga, Wira adalah menantu Juna. Jika benar-benar terjadi kekacauan besar, semuanya akan kehilangan muka dan itu tidak akan menguntungkan siapa pun."Plak!"Wira baru saja selesai berbicara, terlihat kepala keluarga dari Keluarga Ardashir tiba-tiba memukul meja dan berdiri sambil menatap Wira dengan tajam. Dia menuding Wira dan berteriak dengan marah, "Kamu pikir kamu siapa? Berani-beraninya berbicara seperti ini dengan kami di sini. Benar-benar nggak tah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1610

    Kepala keluarga dari Keluarga Ardashir bisa memiliki posisi yang begitu tinggi juga karena kekuatannya yang luar biasa. Dia sudah menguasai ilmu bela diri sejak lama. Dia menunjukkan telapak tangannya dan menyerang ke arah wajah Wira dengan serangan yang sangat kuat. Jika terkena serangan itu, meskipun Wira memiliki sembilan nyawa pun, mungkin akan terluka parah.Namun, Wira sama sekali tidak merasa cemas. Dia mengeluarkan senjata tersembunyi dari dadanya dan membidik ke arah Keluarga Ardashir."Kamu pikir kamu bisa melukaiku hanya dengan senjata tersembunyi ini saja? Sungguh lucu!""Bang!"Begitu mendengar perkataan itu, terlihat Wira sudah menarik pelatuknya, lalu muncul lubang hitam yang gelap di telapak tangan Keluarga Ardashir."Argh!" Kepala keluarga dari Keluarga Ardashir berteriak dengan keras, lalu segera mundur beberapa langkah dan menatap Wira dengan tatapan ganas."Barang apa sebenarnya yang ada di tanganmu itu? Kenapa senjata tersembunyi ini begitu cepat dan bahkan kekuata

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1611

    "Sudahlah, kalian jangan ribut lagi. Kita semua satu keluarga, kenapa harus buat situasinya jadi seperti ini? Apa kalian nggak merasa lucu?"Saat Wira dan kepala keluarga dari Keluarga Ardashir saling berselisih, Juna sebagai pemimpin yang berbicara terlebih dahulu. Hal ini juga membantu kepala Keluarga Ardashir mengatasi kesulitannya. Saat ini, kepala keluarga dari Keluarga Ardashir sudah berada dalam posisi yang kurang menguntungkan. Jika pertarungan mereka berlanjut, kepala keluarga dari Keluarga Ardashir yang pasti dirugikan.Namun, hati Juna merasa sangat senang. Selama ini, orang-orang dari Delapan Keluarga Besar selalu merasa lebih unggul darinya, bahkan selalu mempersulitnya. Sekarang akhirnya ada seseorang yang menangani mereka dan orang itu adalah menantunya sendiri. Namun, dia tidak bisa menunjukkan perasaannya ini secara terang-terangan agar tidak merasa tidak nyaman saat bertemu mereka kelak.Kepala keluarga dari Keluarga Bashra juga perlahan-lahan berbicara, "Tuan Juna pu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1612

    Tidak ada yang berani sombong di hadapan kepala Keluarga Ardashir. Namun, Wira selalu menyulitkannya, sehingga dia sangat membenci Wira.Setelah tertawa sebentar, Juna mengalihkan topik pembicaraannya. "Wira, sekarang semua orang dari Delapan Keluarga Besar ada di sini. Kita ini bisa dibilang adalah inti dari Sekte Langit, jadi kalau ada sesuatu, langsung katakan kepada semuanya saja."Tujuan Wira datang ke sini adalah bergabung dengan semua orang untuk bersama-sama menghadapi orang-orang dari Sekte Gunung. Saat ini, Juna sudah berbicara dan memberinya kesempatan, dia tentu saja tidak bisa tetap keras kepala. Jika tidak, tindakannya ini akan merugikan Juna. Jika situasinya benar-benar menjadi makin buruk, pada akhirnya mereka akan kalah.Setelah semua mata tertuju kepadanya, Wira melanjutkan, "Aku datang dari dunia luar dan sekarang dunia luar sedang sangat kacau. Saat ini, ada tiga kerajaan dengan kekuatan yang seimbang, tapi Kerajaan Beluana tiba-tiba menyerang Kerajaan Nuala. Aku aw

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1613

    "Bodoh! Kamu ini benar-benar terlalu sombong. Pertandingan antara Sekte Gunung dan Sekte Langit sudah diatur sejak ratusan tahun yang lalu dan selama berabad-abad ini, kedua belah pihak terus mempertahankan tradisi ini. Kamu ini hanya seorang menantu yang baru saja bergabung dengan Sekte Langit, berani-beraninya ikut campur dalam pertandingan ini. Kamu pikir kamu ini siapa? Ingin membatalkan pertandingan hanya dengan satu katamu saja? Kamu ini terlalu memandang tinggi dirimu."Kepala Keluarga Hafuza sangat marah. Dia menuding hidung Wira dan melontarkan cacian yang tajam. Semua orang yang berada di ruangan itu juga ikut berseru, jelas merendahkan Wira. Mereka berpikir perkataan Wira ini sangat konyol, harus ditaruh di mana harga diri mereka? Bagaimana mungkin Sekte Langit yang begitu besar ini butuh seorang pemuda dari dunia luar ini mengatur mereka? Bahkan berusaha untuk merusak tradisi mereka yang telah ditetapkan sejak ratusan tahun yang lalu, mereka tentu saja tidak bisa menerimany

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2718

    Selama tetap mengikuti Wira, Kaffa yakin kehidupannya dan adiknya akan terjamin."Kenapa masih belum pergi? Kamu kira kami sedang bercanda denganmu?" kata penjaga yang tadi berbicara itu dengan kesal. Jika bukan karena Danu sudah memerintahkan untuk harus bersikap rendah hati dan sopan pada orang-orang, mereka sudah memukul Kaffa dengan tongkat. Jelas Kaffa ini hanya seorang pengemis pun berani datang menemui Danu, sungguh tidak tahu diri.Kaffa kembali berkata, "Kalau kalian nggak mengizinkan aku bertemu dengan Jenderal Danu, nggak masalah. Tapi, tolong serahkan benda ini pada Jenderal Danu. Kalau Jenderal Danu ingin bertemu denganku setelah melihat benda ini, kalian baru bawa aku masuk. Bagaimana? Tapi, kalau Jenderal Danu nggak ingin bertemu denganku, aku nggak akan tinggal di sini lagi. Bagaimana menurut kalian?"Meskipun para penjaga itu tidak mengizinkannya masuk, Kaffa merasa dia tetap harus menunjukkan benda ini pada Danu. Dia juga tidak tahu apakah benda ini berguna atau tidak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2717

    Setelah mengatakan itu, Wira menatap Kaffa yang berdiri di belakangnya. Dia mengeluarkan sebuah liontin giok dan diam-diam menyerahkannya ke tangan Kaffa, lalu berbisik, "Kamu ambil liontin giok ini dan pergi mencari orang yang bernama Danu di dalam kota. Danu sangat terkenal di sana, jadi kamu hanya perlu bertanya pada orang-orang di sana saja. Kamu pasti akan menemukannya.""Aku akan menjaga adikmu dan nggak akan membiarkan sesuatu terjadi padanya."Kaffa mengenakan pakaian biasa dan terlihat seperti pengemis. Ditambah lagi, situasi di sekitar sedang kacau dan jaraknya yang lebih jauh dari Wira, sehingga orang-orang sulit untuk mengenalinya. Situasi ini justru menguntungkan, setidaknya dia bisa memanfaatkan situasinya untuk mencari celah dan pergi meminta bantuan dari Danu.Setelah ragu sejenak dan melihat Shafa yang menganggukkan kepala, Kaffa menggertakkan giginya dan berkata, "Kalau begitu, maaf merepotkan Kak Wira."Setelah mengatakan itu, Kaffa diam-diam pergi dari sana.Sementa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2716

    Wira bertanya-tanya apakah Lucy sudah memberi tahu orang-orang di Provinsi Lowala tentang situasinya, sehingga para prajurit ini datang untuk menjemputnya."Tuan Ruben, akhirnya kamu datang juga. Aku dengar kamu menghadapi beberapa masalah di sini, jadi aku sengaja datang ke sini untuk melihatnya. Kelihatannya situasimu memang seperti yang mereka katakan, benar-benar ada orang nggak tahu diri yang berani mencari masalah denganmu," kata pria yang menunggang kuda dengan nada dingin sambil menatap Wira."Siapa kamu ini? Kamu tahu siapa pria yang berdiri di depanmu ini? Dia adalah Tuan Ruben yang sangat terkenal. Lihatlah dirimu ini, masih berani melawan Tuan Ruben? Cepat tangkap preman ini," lanjut pria itu.Seiring perintah dari pria yang menunggang kuda itu, para prajurit langsung maju dan segera mengepung Wira dan yang lainnya.Sahim langsung ketakutan sampai kakinya lemas. Sejak zaman dahulu, rakyat takut pada prajurit sudah menjadi situasi yang wajar. Saat teringat dengan semua tinda

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2715

    "Baiklah. Aku percaya perkataan Tuan ini, jadi aku akan ikut dia ke kota dan melihatnya sendiri," kata pria paruh baya itu lagi dan menjadi orang pertama yang mendukung Wira.Melihat ada yang mulai goyah, yang lainnya juga segera mendukung Wira. Dalam sekejap, banyak orang yang sudah berdiri di belakang Wira.Sementara itu, hanya tersisa sebagian korban bencana yang berdiri di pihak pria gemuk itu, selain beberapa pengawalnya. Namun, hanya dengan orang-orang ini saja, jelas tidak akan cukup untuk mengangkat semua makanan dan hartanya ke dalam kota."Sialan, kamu ini sengaja membuat keributan, 'kan?" kata pria gemuk itu dengan nada dingin dan menatap Wira sambil mengernyitkan alis. Semua rencananya sudah matang, hanya tinggal menyelesaikannya saja. Namun, Wira yang tidak tahu diri ini tiba-tiba muncul dan mengacaukan segalanya. Siapa pun yang menghadapi situasi seperti ini pasti akan marah.Wira malah tersenyum. "Semua yang kukatakan ini benaran, kenapa kamu begitu marah?""Dasar bereng

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2714

    Penampilan Kaffa dan Shafa memang membuat orang sulit untuk percaya Wira bisa memberikan orang-orang itu cukup uang untuk membeli beras.Wira melanjutkan, "Kalian semua mungkin masih belum tahu, ada kantin umum yang khusus untuk para korban bencana dia Provinsi Lowala. Asalkan kalian pergi makan di sana setiap harinya, setidaknya masalah makanan kalian bisa terselesaikan. Meskipun aku benar-benar nggak bisa memberi kalian makanan, kalian juga nggak akan mati kelaparan begitu kalian masuk ke Provinsi Lowala.""Soal tempat tinggal, aku yakin kelak itu juga akan perlahan-lahan terselesaikan. Kehidupan kalian pasti akan membaik."Sebelum datang ke sini, Wira sudah mendengar dari Lucy bahwa situasi di Provinsi Lowala tidak separah yang dibayangkannya.Osmaro dan yang lainnya bisa mengendalikan situasinya dalam waktu singkat dan bahkan mencegah pemberontakan karena mereka menyediakan cukup banyak persediaan makanan dan tempat perlindungan bagi para korban bencana juga. Kebutuhan makanan dan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2713

    "Pakaiannya juga cukup bagus, sepertinya dia juga orang kaya. Dia nggak mungkin akan menipu kita, 'kan?"Melihat penampilan Wira, semua orang mulai goyah. Dalam situasi seperti ini, tidak ada makanan sama saja kehilangan harga diri. Mereka harus segera mencari makanan untuk bertahan hidup.Namun, orang-orang berpikir mereka juga harus menghemat tenaga mereka. Sudah kekurangan makanan setiap harinya pun masih harus melakukan banyak pekerjaan, bahkan manusia besi juga tidak akan tahan. Sekarang Wira memberikan mereka makanan gratis, mereka tentu saja tidak akan menolaknya."Aku percaya dengan kata-kata Tuan ini. Tuan ini terlihat sangat serius, jelas bukan orang yang akan menipu kita. Lagi pula, jumlah kita banyak. Kalau nanti kita nggak mendapat makanan, kita bisa langsung menyerangnya. Masa kita yang sebanyak ini nggak bisa mengalahkan dia seorang?" kata seorang pria paruh baya yang keluar dari kerumunan dan langsung mengangkat tangannya.Tak lama kemudian, banyak orang yang mulai mele

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2712

    "Mereka semua datang ke sini bersama orang kaya di desa," jelas Sahim.Tadi Sahim dan yang lainnya sudah siap untuk membantu orang-orang itu, tetapi mereka menjadi enggan untuk ikut campur setelah mengetahui kenyataannya. Orang-orang itu sendiri yang sukarela membawa barang-barang itu, mereka yang akan mendapat masalah jika bersikeras membantu.Lagi pula, pihak yang satunya bersedia bekerja dan pihak yang satunya lagi bersedia memberi, pada dasarnya ini hanya transaksi bisnis."Kenapa berhenti?" Saat Sahim melaporkan situasinya pada Wira, terdengar suara dengan nada kesal dari dalam kereta itu. Tak lama kemudian, seorang pria keluar dari kereta dan langsung menatap orang-orang di sekitarnya."Apa lagi yang bisa kalian lakukan di sini? Bentar lagi kita akan tiba di kota. Setelah masuk ke sana, aku akan memberikan tujuh kilogram beras pada kalian sesuai kesepakatan. Kalau kalian terus membuang-buang waktu di sini, kalian nggak akan mendapatkan apa-apa," lanjut pria itu.Wira pun menatap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2711

    Melihat pemandangan di depan, Wira merasa sakit kepala. Apakah mereka menganggapnya sebagai orang yang sangat baik? "Kalian bahkan nggak tahu apa yang kulakukan, tapi langsung ingin mengikutiku. Kalian nggak takut aku akan membahayakan kalian?"Semua orang langsung menggelengkan kepala.Terutama Sahim, dia adalah orang pertama yang berkata, "Aku percaya dengan kepribadian Tuan. Penampilan Tuan terlihat begitu rapi, sama sekali nggak seperti orang jahat. Lagi pula, nggak ada orang lagi yang lebih jahat dari kami di dunia ini, 'kan? Aku juga percaya kelak aku pasti akan berguna kalau kami mengikuti Tuan. Aku pasti bisa mewujudkan semua ambisiku."Wira pun tersenyum dan bertanya-tanya apa ambisi orang ini. Dengan penampilan yang buruk, Sahim ini memberikan kesan yang buruk dan terlihat seperti orang jahat.Namun, setelah Wira pikirkan lagi, membiarkan orang-orang ini mengikutinya juga bukan pilihan yang buruk. Setidaknya mereka bisa melakukan beberapa hal sesuai kemampuan mereka dan tidak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2710

    Dengan kemampuan para menteri hebat ini, mereka pasti bisa meyakinkan para rakyat. Itu sebabnya, tidak ada keributan yang terjadi."Kak, rupanya kamu orang Provinsi Lowala. Dari aksenmu, aku nggak bisa menilai asal-usulmu," ucap Shafa sambil menatap Wira."Aku bukan dari Provinsi Lowala. Aku cuma tinggal lebih lama di sini. Makanya, aku nggak punya aksen seperti mereka," sahut Wira.Sebenarnya tidak ada perbedaan besar pada aksen para penduduk di sembilan provinsi, kecuali yang berasal dari etnis minoritas. Sementara itu, Wira bukan berasal dari dunia ini sehingga aksennya tentu berbeda. Bagaimana mungkin mereka bisa menebak asal usulnya?Shafa bertanya, "Kalau begitu, kamu dari mana?""Rumahku sangat jauh dari sini. Sepertinya aku nggak bakal pernah bisa pulang lagi." Wira menggeleng sambil menghela napas.Wira sendiri sudah lupa dirinya sudah berapa lama dirinya berada di sini. Selain itu, dia tidak pernah menemukan jalan pulang.Namun, harus diakui bahwa kehidupan di sini sangat bai

DMCA.com Protection Status