Share

Bab 1471

Penulis: Arif
Hanya satu kalimat sederhana dari Julian saja, hati Wira sudah merasa hangat. Dia lalu membalas Julian dengan senyuman. Keduanya saling tersenyum di bawah cahaya matahari, membuat Hasto yang berada di samping tidak sanggup melihat sikap mereka lagi.

"Aku masih berdiri di samping kalian. Bisakah kalian melakukan hal ini saat nanti kalian sedang berduaan?"

Mendengar perkataan Hasto, wajah Julian kembali memerah. Belakangan ini, sepertinya wajahnya semakin sering memerah.

"Guru, apa yang kamu katakan? Aku nggak ...." Julian berbicara dengan nada yang semakin kecil hingga akhirnya tidak terdengar suaranya lagi.

Saat ketiganya sedang berbicara, tiba-tiba terdengar suara seseorang yang agak kasar sedang mendekat. "Adik, kenapa kamu ada di sini?"

Orang yang datang itu adalah kakak Julian. Dia sangat fokus dengan ilmu bela diri dan jarang pulang ke rumah. Kepulangannya hari ini karena mendengar kabar Hasto sudah membawa kembali orang yang bisa menyelamatkan Julian. Karena itulah dia datang unt
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1472

    "Tenang saja, Kak Johnie. Aku nggak akan menyerahkan Julian kepada pria lain. Lagi pula, mereka nggak bisa menyelamatkan Julian. Jadi kalau menikah pun, mereka hanya akan membahayakan nyawa Julian. Meskipun aku nggak menang di sayembara, aku juga akan berusaha mencari cara untuk membawa Julian pergi. Aku nggak akan membiarkannya mati begitu saja!" Saat mengatakan itu, tatapan Wira terlihat penuh tekad.Johnie tahu Wira tidak bercanda saat mengatakan jika tidak menang dalam sayembara, Wira tetap akan membawa Julian pergi. Itu adalah hal yang diharapkannya. Dia yakin ayahnya juga berencana seperti itu, sehingga mengirim pengawal untuk diam-diam membantu Wira."Baiklah. Aku suka sikapmu ini, aku sudah mengakuimu sebagai adik iparku!" Johnie berkata sambil tersenyum, lalu merangkul bahu Wira dengan lebih kuat.Wira benar-benar tidak mengerti bagaimana cara berpikir Johnie. Jelas-jelas, Johnie tadi berkata tidak mengakuinya sebagai adik ipar, sekarang malah sudah berubah pikiran."Ada satu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1473

    Julian juga tidak menyangka hubungan Wira dan kakaknya akan begitu baik. Akan tetapi, hal ini justru mempermudah segala urusan ke depannya.Selama beberapa hari berikutnya, Wira mengikuti Hasto berjalan-jalan di Sekte Langit. Murid di sana terbagi menjadi murid dalam dan murid luar."Kalian cepat lihat, itu pasti Wira yang memenangkan tiga ujian sekte, 'kan?""Sepertinya iya. Bukankah orang di sebelahnya adalah Tuan Hasto? Aku dengar Wira adalah murid Tuan Hasto, jadi itu pasti memang dia!""Aku pikir dia adalah seorang pria kasar. Tak disangka, orangnya begitu anggun dan tampan!""Penilaian para wanita ini sangat dangkal. Apa kalian nggak tahu dia sendirian saja bisa mengalahkan sepuluh orang yang dikirim oleh delapan keluarga besar? Sungguh luar biasa. Pikirkan saja, apa murid dalam dan murid luar seperti kita bisa melakukan hal seperti ini?" Saat Wira dan Hasto melewati halaman strata dalam, para murid itu langsung berkumpul bersama dan membahas hal tentang Wira.Wira juga tidak men

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1474

    Sekelompok orang ini cukup cepat menyesuaikan alibi mereka. Hasto tidak ingin terlibat dalam hal sepele seperti ini, sehingga dia menganggukkan kepalanya. Kemudian, dia bersiap untuk pergi bersama Wira, tetapi murid tadi segera menarik lengan Wira."Itu ... Wira, ada beberapa hal yang ingin kubahas denganmu, bolehkah aku ikut dengan kalian?" Abbas menggenggam tangan Wira dengan gemetar, sepertinya sangat ketakutan.Wira memang tidak ingin terlibat dalam hal sepele ini, tetapi akhirnya menyetujuinya juga.Setelah melihat Abbas akrab dengan Wira dan Hasto, beberapa murid luar tadi juga merasa sangat terkejut. Sebelumnya, mereka tidak menyadari ternyata Abbas mengenal Hasto."Kalian lihat. Bukankah itu murid dalam kita, Abbas? Kenapa dia berdiri bersama Wira? Apa mereka kenal sebelumnya? Nggak mungkin, mereka terlihat sama sekali nggak akrab. Wira begitu hebat, sedangkan bakat Abbas biasa saja.""Mungkin karena Wira baik hati, jadi sengaja membantunya. Abbas sudah sering ditindas oleh beb

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1475

    Dengan adanya ucapan Wira ini, Hasto akhirnya merasa tenang. Setelah itu, keduanya pulang bersama-sama. Keesokan harinya, murid yang bernama Abbas itu akhirnya langsung mencari Wira di kediaman Keluarga Triaji."Kak Wira, aku datang mencarimu. Hari ini nggak ada masalah di halaman strata dalam dan aku ada beberapa pertanyaan tentang ilmu bela diri yang nggak kumengerti. Jadi, aku sengaja datang untuk meminta bimbinganmu."Saat mendengar suara Abbas, Wira mengira dirinya sudah salah dengar. Tak disangka, beberapa saat kemudian pelayan sudah membawa Abbas masuk. Awalnya Wira tidak ingin memedulikan Abbas, tetapi dia sudah berjanji sebelumnya."Kalau ada yang ingin ditanya, tanyakan saja. Tapi sebaiknya kamu segera kembali, karena di sini bukan halaman strata dalam. Kalau ketahuan kamu keluar terlalu lama, kamu akan dimarahi."Wira adalah murid Hasto, sehingga dia bebas untuk masuk ke halaman strata dalam dan murid luar.Namun, Abbas berbeda. Dia adalah murid dalam dan harus tinggal di h

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1476

    Abbas segera berpikir dan akhirnya mengubah cara pendekatannya."Mungkin karena aku cepat belajar, jadi aku sudah menguasai hal-hal itu. Kak Wira, jangan memikirkan hal ini lagi. Bagaimana dengan rencana yang kukatakan kepada Kakak beberapa hari yang lalu? Kita hanya beberapa orang saja, beberapa murid dalam dan Kak Wira. Kita berkumpul dan minum bersama!"Setelah berputar-putar, Abbas akhirnya membahas topik tentang makan dan minum bersama itu lagi. Setelah merenungkannya sejenak dan demi menghentikan niat Abbas, Wira pun menyetujui rencananya dan membuat Abbas merasa sangat gembira."Bagus sekali. Kak Wira akhirnya setuju juga! Aku akan segera kembali dan mempersiapkannya. Kita atur rencananya di besok malam.""Baiklah."Setelah Wira menjawab, Abbas pulang dengan perasaan sangat gembira.Wira merasakan ada firasat buruk, sepertinya Abbas ini juga bukan orang yang berniat baik dan mungkin kelak akan membuatnya dalam masalah. Namun, Wira tidak terlalu khawatir karena dia yakin bisa men

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1477

    "Apa minuman ini nggak terlalu banyak? Kendi ini begitu besar dan kita hanya berempat di sini, mana mungkin kita bisa menghabiskan semuanya?"Berat sebuah kendi yang begitu besar ini setidaknya ada 5 atau 6 kilogram, bahkan mungkin mencapai 10 kilogram. Mereka hanya berempat, apakah mereka masih bisa sadar besok jika menghabiskan semua minuman ini?"Sebenarnya ini nggak terlalu banyak. Jangan lihat kendi ini besar, isinya nggak begitu banyak. Lagi pula, hari ini adalah hari yang bahagia, 'kan? Aku sangat senang Kak Wira akhirnya setuju untuk minum bersama kita, jadi aku mengambil lebih banyak. Nggak apa-apa. Kalau nggak habis, kita bisa menyimpannya," jawab Abbas dengan santai.Setelah itu, Abbas meletakkan kendi besar itu di atas meja, lalu mengambil empat gelas dan meletakkannya di depan mereka masing-masing.Wira melihat hidangan pendamping arak yang disediakan tampak sangat lezat, sehingga dia mengambil sumpit untuk mencicipinya. Benar saja, ternyata rasanya sangat enak. Melihat Wi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1478

    Abbas meletakkan gelasnya, lalu mulai memapah Wira. Wira pun mengikuti rencana Abbas. Dia tiba-tiba terjatuh di atas meja dan mengayunkan tangannya dengan sembarangan hingga menjatuhkan semua hidangan dan gelas di meja."Aduh! Meskipun pria bodoh ini sudah mabuk, dia juga harusnya nggak merusak barang-barang seperti ini. Aku sudah bersusah payah mempersiapkan minuman dan hidangan ini!"Abbas akhirnya menunjukkan sifat aslinya. Dia memang memiliki wajah yang licik, sehingga dia merasa kesulitan saat harus berpura-pura sebelumnya."Kak Abbas, kita harus bagaimana sekarang?""Kak Abbas, kalau kamu sudah kaya nanti, jangan lupakan kami ya!""Tenang saja. Kalau aku sudah kaya, aku nggak akan melupakan kalian. Sudahlah, cepat bantu aku seret orang ini ke luar."Karena sudah menerima uang dari orang lain, Abbas tentunya harus menyelesaikan tugas ini dengan baik. Hanya dengan cara ini, dia baru benar-benar bisa masuk ke delapan keluarga besar dan bisa sukses kelak.Setelah mendapat perintah da

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1479

    Gawat, bukankah seharusnya orang yang berada di kamar adalah Wira? Kenapa menjadi Abbas? Hal ini tidak boleh terekspos. Kalau tidak, Abbas pasti akan mati. Sebelum pergi, Abbas sengaja melempar sebuah barang yang berhubungan dengan Wira ke dalam kamar. Dengan demikian, wanita itu tahu siapa yang menidurinya setelah bangun nanti.Sesudah Abbas pergi, wanita itu pun bangun. Melihat kondisinya, wanita itu tahu apa yang terjadi semalam. Sebelumnya dia masih perawan, kenapa pagi ini dia menjadi wanita yang telah dinodai? Wanita itu berteriak, "Ahh! Siapa yang melakukan hal bejat ini kepadaku? Jangan sampai aku menangkapmu! Kalau nggak, aku pasti akan menghabisimu!"Suara teriakan wanita ini menarik perhatian banyak orang. Kejadian yang menimpa wanita ini tidak bisa ditutupi lagi. Setelah selesai mengenakan bajunya dan bersiap membawa pisau untuk menghabisi pelakunya, tiba-tiba dia menginjak selembar kertas di lantai. Wanita itu membaca tulisan di kertas, ternyata Wira menulis kata-kata yang

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3030

    "Kak, sekarang kamu adalah penguasa. Kami tentu perlu menunjukkan rasa hormat yang lebih padamu. Walaupun kamu nggak minta kami berlutut, tata krama yang semestinya nggak boleh diabaikan!" ujar Danu langsung.Osmaro pun mengangguk dan menambahkan, "Benar, melihat situasi saat ini, rakyat di seluruh negara sudah bersatu. Ditambah lagi, rakyat di Kerajaan Beluana terlantar dan menderita.""Diperkirakan dalam waktu singkat akan terjadi pemberontakan di sana. Ketika saat itu tiba, kemungkinan besar perang akan kembali pecah.""Kalau perang terjadi lagi, kamu pasti akan menjadi penguasa dunia ini. Itu artinya, kami harus semakin hormat padamu, 'kan?"Wira pun tertegun mendengarnya. Dia sama sekali tidak memikirkan hal itu sebelumnya. Jika bisa, Wira hanya ingin mempertahankan kondisi sekarang. Bukan karena dia tidak punya ambisi besar, melainkan dia tidak ingin rakyat kembali menderita akibat perang.Dulu Wira telah menyaksikan rakyat di sembilan provinsi hidup terlantar. Hal itu sangat men

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3029

    Bahkan, Ciputra sendiri tidak pernah memiliki rencana sekejam ini!"Ya sudah. Kalau begitu, mari kita sepakati terlebih dahulu. Kita memang bisa bekerja sama, tapi aku punya satu syarat.""Kalau ingin bekerja sama, pertama-tama kita harus membunuh Osman. Ini seharusnya bukan sesuatu yang terlalu sulit, 'kan?"Osman adalah batu penghalang yang harus disingkirkan. Tidak peduli mereka akan melawan Wira atau tidak, keberadaan Osman tidak boleh terus dibiarkan!Selama Osman mati, Kerajaan Nuala akan terjerumus ke dalam kekacauan internal dan Ciputra akan mendapatkan keuntungan yang sesuai! Hal ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan Wira!Ciputra bukanlah seseorang yang suka dirugikan. Dia sangat pintar dalam membuat kesepakatan!'Dasar licik! Pantas saja kamu bisa menjadi penguasa!' gumam Dahlan dalam hati. Namun, dia tetap berkata dengan sopan, "Baik! Semua akan dilakukan sesuai dengan instruksimu. Kamu hanya perlu menunggu kabar baik."Ciputra tertawa terbahak-bahak. "Bagus! Karena se

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3028

    Selain itu, Kerajaan Nuala sempat mengalami perang saudara yang menyebabkan kerusakan besar. Jika saat itu mereka berperang melawan Wira, Ciputra tentu tidak punya kekhawatiran apa pun dan bahkan penuh percaya diri.Namun untuk sekarang, memulai perang melawan Wira adalah sesuatu yang cukup merepotkan. Selama beberapa tahun terakhir, berkat dukungan yang diberikan Wira kepada Ciputra, Kerajaan Beluana berkembang semakin baik.Hanya dengan dirinya dan Senia, sangat sulit untuk melawan Wira dan Osman sekaligus. Hasil akhirnya dapat diprediksi dengan mudah. Kekalahan adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari.Namun, kini Ciputra tidak lagi sanggup menanggung kekalahan. Jika dirinya kalah lagi, kemungkinan besar seluruh warisannya akan hancur sia-sia. Kalaupun dirinya mengakhiri hidupnya di tempat, bagaimana dia bisa menghadapi para leluhurnya nanti?"Aku memahami kekhawatiranmu. Itu juga yang menjadi kekhawatiran terbesar ibuku. Tapi, gimana kalau kita bisa membunuh Osman?"Dahlan menyipi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3027

    "Memangnya kalian nggak berniat menguasai kedua wilayah milik Wira?" Ciputra tidak langsung menjawab pertanyaan itu, melainkan balik bertanya dengan nada menantang.Di antara sembilan provinsi, tempat yang paling makmur adalah dua wilayah di bawah kekuasaan Wira. Baik itu Provinsi Lowala ataupun Provinsi Yonggu, keduanya sangat kaya, seolah-olah bisa menyaingi kekayaan sebuah kerajaan.Meskipun Provinsi Yonggu dulunya adalah wilayah Kerajaan Beluana yang juga merupakan wilayah Ciputra, provinsi itu justru tidak memberikan kontribusi besar. Ini karena perkembangannya sangat lambat.Ada dua alasan utama untuk hal ini. Pertama, masalah keputusan strategi yang diambil Ciputra. Bukan hanya Provinsi Yonggu yang mengalami hal itu, tetapi juga wilayah-wilayah lain di bawah kekuasaannya.Bagaimanapun, Ciputra tidak memiliki banyak penasihat yang cakap. Jika dibandingkan dengan Wira, perbedaan keduanya sangat jauh.Baik itu Huben, Osmaro, maupun Harraz, semua penasihat di bawah Wira adalah ahli

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3026

    Kali ini, Dahlan datang memang demi Wira.Tampaknya eksistensi Wira bukan hanya memengaruhi Ciputra dan Kerajaan Beluana, tetapi juga memengaruhi Senia serta Kerajaan Agrel.Namun, jika dipikirkan lebih jauh, hal ini masuk akal. Meskipun fondasi kekuasaan Senia berada di Kerajaan Agrel, siapa yang tidak tahu ambisinya begitu besar?Senia tentu saja ingin merebut wilayah Wira, lalu mengerahkan pasukan ke selatan dan langsung menyerbu Dataran Tengah. Dengan demikian, Senia dapat mengamankan posisinya sebagai penguasa.Ketika saat itu tiba, persaingan antara Ciputra dan Senia tidak akan terhindarkan. Melawan Senia sebenarnya jauh lebih mudah dibandingkan menghadapi Wira.Apalagi, Senia berasal dari suku lain. Dalam perbandingan di antara keduanya, rakyat di sembilan provinsi ini tentu lebih berpihak kepada Ciputra. Ciputra sangat yakin tentang ini.Namun, saat mendengar Dahlan mengatakan hal itu, dia tidak bisa menunjukkan kegelisahan yang berlebihan agar rencananya tidak terbaca oleh ora

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3025

    "Lebih baik kita masuk ke kota dulu. Perang itu memang nggak terhindarkan. Tapi, bagaimana kita melawannya, kita masih perlu membahasnya dengan yang lainnya dulu," kata Wira sambil tersenyum dan menepuk bahu Agha.Meskipun Agha agak ceroboh dan gegabah, Wira tetap menganggapnya sebagai adik sendiri. Lagi pula, Agha melakukan semua itu juga demi kebaikannya. Memiliki ambisi untuk maju di medan perang juga termasuk hal yang baik.Dalam sekejap, semua orang sudah bergerak menuju Provinsi Yonggu.....Saat ini, di Kerajaan Beluana.Setelah mengetahui kedatangan Dahlan, Ciputra yang langsung menemuinya dan saat ini keduanya sedang berada di ruang kerja istana. Selain pengawal dan pelayan istana, tidak ada orang lain lagi di sana. Para pejabat pemerintahan juga tidak dipanggil untuk hadir di sana.Ciputra merasa statusnya sangat jauh berbeda dengan Dahlan yang hanya seorang pangeran saja, sehingga dia tidak perlu sungkan. Dia sendiri yang langsung menyelesaikan masalah ini pun sudah termasuk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3024

    Ararya memang sangat berhati-hati. Jika tidak, dia tidak akan bisa sampai ke posisinya saat ini.Kresna menganggukkan kepala. "Baik."Setelah membahas semuanya, ketiganya punya berpisah dan pergi ke wilayah mereka masing-masing.Pada malam harinya, Kresna segera mengirimkan pesan pada Wira untuk memberi tahu situasi mereka di sana. Langkahnya ini memang sangat berisiko karena mereka tidak memiliki cara berkomunikasi lain dengan Wira, hanya bisa mengandalkan cara mengirim pesan dengan burung merpati ini. Jika tidak dalam keadaan darurat, mereka pasti tidak akan berani mengambil risiko ini.Untuk mengirim pesan dengan burung merpati bisa sampai ke tangan Wira, perjalanannya harus melewati ribuan gunung dan sungai. Tempat pertama yang harus dilalui adalah wilayah tandus di utara ini. Apalagi tanah yang sudah mereka huni selama puluhan tahun ini merupakan tempat yang sering berubah secara mendadak. Namun, demi rencana besar kelak, Kresna hanya bisa mengambil risiko ini.Untungnya, Wira tet

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3023

    Dwipangga tetap tidak berbicara. Sekarang dia sudah tahu apa yang dilakukannya tadi adalah salah."Sudahlah. Bukankah sekarang juga nggak terjadi kejadian besar? Kalau begitu, jangan mempersulit Dwipangga lagi. Dia juga karena memikirkan kita, jadi bertindak gegabah. Anak muda memang harus bersemangat. Anak-anakku malah nggak punya semangat sedikit pun. Kalau aku bisa punya putra seperti Dwipangga, aku akan merasa sangat bersyukur," kata Kresna.Kresna bukannya sengaja memuji Dwipangga, tetapi anak-anaknya memang tidak bisa dibandingkan dengan Dwipangga. Jika tidak, dia tidak perlu memikul semua beban ini sendirian. Selama bertahun-tahun ini, dia juga sudah merasa kelelahan dan ingin menikmati masa tuanya dengan tenang seperti orang lain. Namun, urusan di pemerintahan memang selalu memerlukan banyak tenaga dan pikiran.Ararya hanya menghela napas. Melihat Kresna yang membela Dwipangga, dia pun tidak banyak berbicara lagi."Kalau kelak kamu gegabah lagi, kamu akan tetap tinggal di rumah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3022

    "Selain itu, pemikiran Raja Ararya dan Raja Kresna juga nggak sama denganmu. Kenapa Ratu masih membiarkan mereka pergi? Sekarang hanya ada mereka bertiga saja, kita bisa langsung menyingkirkan mereka," kata kepala kasim itu.Berhubung karena tidak ada asisten yang bisa diandalkan Senia lagi, kepala kasim pun naik jabatan. Sekarang, dia selalu berada di sisi Senia kapan pun. Namun, ide-ide yang diberikannya semuanya adalah ide buruk karena dia hanya seorang kasim biasa yang tidak memiliki pandangan jauh ke depan. Untungnya, dia pandai berbicara, sehingga dia lebih disukai dan bisa tetap berada di sisi Senia.Senia berkata, "Kamu pikir aku nggak ingin menyingkirkan mereka? Sejak aku naik takhta, mereka selalu menjadi masalah besar bagiku. Aku sudah lama ingin menyingkirkan mereka. Tapi, mereka punya kekuasaan militer dan sekarang juga adalah saat yang penting untuk merekrut orang. Kalau terjadi pemberontakan internal, situasinya akan makin nggak terkendali dan itu nggak menguntungkanku."

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status