Beranda / Pernikahan / Perjalanan Balas Dendam Termanis / Bab 294 Mengungkap Segalanya

Share

Bab 294 Mengungkap Segalanya

Penulis: Clavita SA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Zsalsya dengan senang hati menunjukkannya langsung kepada mereka.

"Mana yang katanya bisa membuka pintu yang terkunci dengan kawatlah, apalah!" ujar Mariana dengan kedua tangan terlipat di dada.

Zsalsya yang mendengar tantangan tidak jelas untuknya itu pun kemudian langsung menoleh, tetapi ia tidak menyahut perkataannya sama sekali.

"Lihat saja, Ma, jangan banyak bicara!" kata Firman. Yang mana pikirnya, Mariana hanya mengganggu saja, sebab saat itu Zsalsya memang hendak memasukkan kawat yang telah ia bentuk sedemikian rupa itu ke dalam lubang pintu.

Tanpa banyak bicara, Zsalsya dengan kecerdikannya berhasil membuka pintu yang mana sebelumnya kemampuannya dianggap remeh oleh sang Ibu tiri. Namun, Zsalsya tidak mengambil hati soal itu, ia tahu bahwa Mariana sangat tidak penting dalam hidupnya. Untuk itulah ia perlu membuat Firman sadar mengenai apa yang selama ini dilakukan oleh Mariana dan Nana terhadapnya.

"Sekarang Papa percaya sama kamu!" ujar Firman.

Pernyataan Firman itu membua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjalanan Balas Dendam Termanis   Bab 295 Terusirnya Ratu Parasit

    Endrick memegang tangan Zsalsya, seolah sebuah kode tanya alasan dibalik Zsalsya yang mau memaafkan orang seperti itu."Wanita ini memang bodoh! Gampang sekali ternyata membodohinya. Dia mudah iba, dan aku yakin sekarang pria tua ini juga tidak akan bisa berbuat apa-apa jika anaknya mau memaafkanku!" umpat Mariana dalam batinnya.Mariana memang tidak pernah jera. Karakternya yang licik memang sulit diubah. Ia sudah menjadi wanita yang haus harta serta kekuasaan yang menyelimuti hatinya sampai gelap mata sampai tidak pedulikan apapun lagi selain kekayaan yang bisa ia nikmati seumur hidupnya.Namun, rupanya Mariana belum mengenal Zsalsya yang dengan perubahan barunya. Zsalsya bukan lagi wanita bodoh seperti yang ia kira. Ia sudah cukup tangguh menghadapi para manusia palsu yang hanya memaafkan keluarganya saja."Aku memaafkan semua kesalahanmu, asal jangan pernah sekalipun menunjukkan dirimu pada keluarga ini!" tegas Zsalsya.Kalimat singkat yang cukup menohok bagi Mariana. Ia langsung

  • Perjalanan Balas Dendam Termanis   Bab 296 Ketika Sekutu Menjadi Lawan

    Arzov menekan bel pintu yang terdapat di sana. Namun, tak seorang pun ada yang mau membukanya. Firman berpikir bahwa yang menekan bel pintu itu adalah Mariana."Jangan dibuka! Biarkan saja!"Tok Tok Tok!Kini susulan ketukan pintu. Arzov yang berada di luar pun dengan sabar tetap menunggu. Mariana yang sudah tahu bahwa usaha Arzov akan sia-sia untuk bertemu keluarga itu pun dirinya hanya menyeringai. Tetapi, sengaja ia tidak memberitahukan apapun. Ia ingin melihat pertunjukkan seperti apa setelah yang dialami sebelumnya."Tolong buka pintunya, aku datang!" ujar Arzov.Firman yang mendengar apa yang terlontar dari mulut Arzov itu membuatnya langsung menyeringai."Buka saja!" pinta Firman kepada Minah.Dengan cepat, Minah pun langsung bergegas membuka pintu. Ia melihat sosok Arzov di sana yang dengan percaya dirinya, bahkan tak dipersilakan masuk pun masih tetap masuk ke dalam rumah itu."Mau apa kamu ke sini?!" tanya Firman dengan nada ketus.Semenjak tahu bahwa Arzov pun terlibat dala

  • Perjalanan Balas Dendam Termanis   Bab 297 Siasat Baru Manusia Jahat

    Setelah sekian lama Zsalsya mengalami tekanan dengan kehidupan yang terus diikuti oleh parasit. Dicampuri urusannya oleh Nana dan Mariana, kini ia bisa menyingkirkan para benalu yang ada di dalam rumah Firman tersebut. "Mas, maaf kalau pada akhirnya kamu harus tahu sesuatu," ucap Zsalsya. Zsalsya menghela nafas lega. Ia memeluk Endrick dan suaminya itu membalas pelukan tersebut. "Kenapa harus minta maaf. Apapun yang sudah terjadi di masa lalu, jangan dipikirkan. Jangan lupa meminta maaf karena itu. Jalani dan syukuri saja apa yang terjadi pada masa kini," sahut Endrick berusaha membuat Zsalsya nyaman dengan dirinya dan juga dalam pelukan hangatnya. Firman yang merasa bersalah atas dirinya yang kurang memperhatikan Zsalsya pun membuat pria itu langsung mengutarakan isi hatinya. Ia tidak mau menyesal di kemudian hari hanya karena telat menyadari sesuatu. "Nak, Papa mau minta maaf sama kamu," ucap Firman dengan nada lirih Zsalsya langsung melepas pelukan Endrick, ia pun kemud

  • Perjalanan Balas Dendam Termanis   Bab 298 Ketika Dikepung

    Hari berganti menjadi gelap, sudah waktunya untuk pulang. Endrick pun kemudian menghampiri Zsalsya yang saat itu tengah duduk di dapur dengan secangkir teh. Di rumah Ayahnya, ia sudah cukup nyaman. Bisa menikmati teh tanpa ragu dengan anggota keluarga lain, karena hanya ada Firman dan Minah, lalu Endrick yang sudah memahami dan memang selalu memahami serta menghargai segala hal yang dilakukannya.Endrick duduk di samping Zsalsya dan kemudian berbicara perlahan padanya. "Kita pulang sekarang, yuk, sebelum semakin malam!" ajak Endrick dengan nada lembut. Ia menatap wajah Zsalsya yang tengah menikmati teh manis hangat.Zsalsya menghentikan dirinya menyesap teh yang ada di tangannya. Ia menaruh cangkir teh itu di meja dan kemudian mendengarkan suaminya yang berbicara kepadanya saat itu.Ia membalas pandangan Endrick yang mengarah padanya saat itu. Bibirnya tersenyum merekah, dan tangannya kemudian meraih tangan Endrick. "Iya, kita pulang! Tapi, ini belum terlalu malam, kok, Mas," sahut Z

  • Perjalanan Balas Dendam Termanis   Bab 299 Penculikan

    Usai berkata begitu, mereka pun langsung menyerang Endrick. Sedangkan Zsalsya, ia berlindung di belakang Endrick dengan ketakutan."Mas, bagaimana ini? Kita di antara para penjahat itu, apa mungkin bisa kabur?" ucapnya dengan nada gemetar ketakutan.Namun, Endrick tidak bisa menenangkan Zsalsya. Saat ini ia sedang fokus melawan dari berbagai serangan yang ditujukan padanya.Rasa lelah membuat Endrick kewalahan. Ia yang sendirian harus melawan sepuluh orang, yang mana sepertinya bukan hanya preman biasa."Kalian pengecut!" umpat Endrick sembari terus melawan."Pengecut atau tidak itu bukan masalah, yang terpenting dari semuanya adalah kemenangan! Tidak peduli jika kenyataannya harus dengan banyak orang!" balas Arzov.Endrick dan Zsalsya tidak terlalu memperhatikan suara itu, sehingga mereka tidak ada yang sadar bahwa salah seorang di antaranya adalah Arzov -- Pria licik yang berambisi untuk mendapatkan sesuatu. Sekalipun itu dengan cara yang tidak benar dan sangat merugikan orang lain

  • Perjalanan Balas Dendam Termanis   Bab 300 Pingsan dan Bertanya-tanya

    Zsalsya membuka matanya perlahan. Kepalanya masih terasa berat, tangannya sulit digerakkan dengan bebas, bahkan kakinya pun ....Ia melihat ke lantai -- tepatnya ke arah kakinya tersebut. "Siapa yang mengikatku di sini?"Di waktu yang bersamaan, seorang wanita yang sangat ia kenal jelas wajahnya datang ke tempat itu. Itu adalah Kyora. Wanita itu melangkah berlenggak-lenggok dengan pandangan ke arah Zsalsya dan tangan yang terlipat di dada.Ia membungkukkan tubuhnya di depan Zsalsya sampai dua wajah itu saling memandang satu sama lain. "Bagaimana rasanya merebut pria yang seharusnya menjadi milikku?" ucap Kyora.Kedua alisnya bertautan dengan bibir melancip menahan rasa kesal yang menyesakkan dada. "Kamu!? Apa yang kamu mau dariku? Kenapa kamu malah menculikku?!" balas Zsalsya.Dengan segala kebebasan berbicara tanpa ada yang menghalangi, Zsalsya membalas perkataan Kyora yang membuatnya ingin muntah kala melihat wajah wanita yang melakukan hal jahat itu. Zsalsya sendiri pun tidak tahu

  • Perjalanan Balas Dendam Termanis   Bab 301 Jangan Percaya Manusia Licik

    Sampai di dalam kamar, para pelayan yang ada di sana sontak mengambil kotak P3K untuk merawat luka Endrick. Lukanya sangat parah dan saking khawarisnya, Rosmala langsung memanggil dokter.Rosmala duduk di samping Endrick seraya membelai rambutnya. "Nak, kenapa ada orang jahat yang berani melakukan hal ini sama kamu?" ucapnya dengan mata berkaca-kaca.Ibu mana yang tidak bersedih saat anak semata wayangnya terluka parah. "Mama tidak akan pernah memaafkan kesalahan orang yang tega melakukan semua ini!" ucapnya.Tak perlu menunggu waktu lama, dokter yang dipanggil oleh Rosmala beberapa saat yang lalu pun kemudian datang. Ia membawa alat untuk memeriksa kondisi pasiennya tersebut."Dok, tolong periksa. Saya tidak mau sesuatu terjadi pada tubuhnya!" pinta Rosmala kepada dokter itu.Dokter itu tersenyum seraya mengeluarkan alat untuk memeriksa. "Baik, biar saya periksa dulu kondisinya, ya," sahut dokter itu.Mulai dari detak jantung dan semua luka yang ada pada tubuh Endrick, semuanya dipe

  • Perjalanan Balas Dendam Termanis   Bab 302 Dipaksa

    Dalam kesendiriannya, Zsalsya hanya harus menahan rasa takut dalam dirinya kala di tempat yang gelap itu ia sendirian. Namun, kemudian sebuah pikiran berlarian di kepala."Tapi waktu itu saja aku bisa melarikan diri. Bagaimana kalau sekarang aku juga mencobanya?" batin Zsalsya dalam diamnya. Ia terus memikirkan hal itu.Zsalsya melihat ke sekeliling. Ia berusaha melepaskan tali yang mengikat erat di pergelangan tangan dan kakinya itu. Tetapi, rupanya di tempat itu terdapat cctv tersembunyi. Kyora dan anak buahnya terus memantau sampai mendapat kabar dari Endrick bahwa pria itu datang ke tempat tersebut untuk menjemput Zsalsya.Semalaman Zsalsya tidak bisa tidur. Ia berusaha untuk melepaskan diri, tetapi dirinya tidak bisa membuka ikatan itu.Kyora yang memperhatikan setiap gerak-gerik Zsalsya itu hanya diam seraya menopang dagu. Sesekali ia menyungging licik dengan apa yang dilihatnya saat itu."Sekarang kamu tidak akan bisa kabur atau melepaskan diri dariku lagi. Aku tidak akan sebod

Bab terbaru

  • Perjalanan Balas Dendam Termanis   Bab 309 END

    Karena kecelakaan terjadi saat Firman sudah tancap gas pergi, sehingga ia tidak tahu bahwa di sana telah terjadi kecelakaan. Ia juga tidak tahu jika yang mengalami itu adalah Mariana.Firman hanya fokus untuk pulang ke rumah tanpa berpikir apapun. Zsalsya yang kala itu tengah memasak pun mendadak ingat kepada Ayahnya, yang membuatnya langsung menghentikan tangannya. Ia melamun, hingga percikan minyak itu membuatnya langsung terhenyak kaget dan menjauh dari wajan tersebut.Endrick yang melihat itu langsung meniupi tangan Zsalsya yang terkena percikan minyak. "Biar pelayan kita saja yang melakukannya!"Endrick menoleh ke samping -- tepatnya ke arah pelayan yang ada di sana. "Tolong kamu lanjutkan!""Baik!" sahut salah seorang pelayan yang saat itu tengah berdiri di sana. Tetapi begitu mendapat perintah, ia pun langsung menuju wajan yang ada di sana.Endrick mengajak Zsalsya pergi menuju kursi yang ada di sana. "Kamu sedang memikirkan apa?" tanya Endrick yang melihat Zsalsya dengan tata

  • Perjalanan Balas Dendam Termanis   Bab 308 Karma Atas Kejahatan

    "Baik, biar saya periksa dulu," ujar dokter itu yang kemudian melakukan pemeriksaan terhadap Firman.Sementara di sana, Mariana mengintip dan kini tengah bersembunyi. Ia terus memperhatikan Firman yang saat ini tengah diperiksa oleh dokter tersebut. "Mana obatnya?" gumamnya.Selang lima menit, pemeriksaan selesai. Dokter itu pun kemudian pergi sebentar untuk mengambil obat untuk Firman.Di kala dokter itu mengambilkan obat, Mariana yang sudah sejak tadi menunggu saat itu tiba pun membuatnya langsung bergegas pergi sejenak mengikuti kemanapun dokter itu pergi.Mariana menghampiri dokter itu ketika obat pada sebuah kotak kecil itu tergeletak di meja."Dok, saya mau memeriksa jantung saya yang sedang kurang baik. Dokter mana, ya, yang suka memeriksanya?" tanya Mariana seraya mengenakan maskernya. Ia bertingkah seolah tidak tahu apa-apa.Dengan santainya, dokter itu pun kemudian menyahut. "Saya dokter jantung. Kalau mau, bisa saya periksa, tapi biarkan saya melayani pasien yang lain dul

  • Perjalanan Balas Dendam Termanis   Bab 307 Penguntit

    Rosmala yang belum mendapat kabar apapun, baik itu dari Endrick maupun dari Priyatna -- sopir pribadi Endrick, membuatnya mondar-mandir karena khawatir."Kenapa belum juga ada kabar apapun?" gumam Rosmala yang saat itu dalam kebingungan. Meskipun begitu, ia merasa bahwa semuanya akan baik-baik saja.Tak lama dari itu, sebuah mobil memasuki halaman rumah dan kemudian mobil itu menepi.Rosmala yang terus mondar-mandir di teras pun langsung menghentikan langkah kakinya. Segera saja ia menuruni sedikit tangga dan langsung menghampiri mobil tersebut yang mana ia pikir bahwa itu adalah Endrick dan seharusnya bersama Zsalsya.Begitu pintu mobil terbuka, langsung terlihatlah kaki Endrick yang keluar dari sana."Nak, akhirnya kamu kembali! Mana Zsalsya?" tanya Rosmala. Ia melihat ke dalam mobil dan saat itu Zsalsya pun memang hendak keluar dari mobil tersebut.Begitu Zsalsya turun, Rosmala langsung memeluk menantunya. "Akhirnya kamu kembali juga. Mama khawatir dengan keadaan kalian. Mengingat

  • Perjalanan Balas Dendam Termanis   Bab 306 Titik Kekalahan Para Penjahat

    Telepon Endrick yang saat itu sudah terhubung dengan Piryatna yang merupakan sopir kepercayaannya membuatnya bisa tahu kapan ia akan bergerak melakukan tugasnya. Setelah tahu bahwa Zsalsya ditemukan di lantai dua, sopir pribadi itu pun langsung mengajak kepada para bodyguard untuk mengikuti Endrick ke lantai atas sana. Sedangkan polisi, pada saat yang sama mereka juga masuk dan langsung menyergap. Sontak saja, semua preman yang ada di sana pun langsung berusaha kabur, termasuk Arzov. Namun sayangnya, polisi yang datang jauh lebih banyak dibanding para preman itu sendiri. "Jangan bergerak!" ujar salah seorang polisi sembari menembakkan pistol ke atas. Preman yang saat itu masih berada di sana pun langsung angkat tangan kala para polisi yang sejak awal sudah siap sedia untuk menangkap mereka kini memperlihatkan diri mereka. "Sialan! Kenapa harus ada banyak polisi!" gumam Arzov dengan kedok yang masih terpasang di kepala hingga menutup wajahnya. Namun, polisi yang bertugas la

  • Perjalanan Balas Dendam Termanis   Bab 305 Pembebasan

    DOORR!!!Endrick melesatkan peluru dari pistol yang dipegangnya. Sontak, polisi yang sudah bersiap pun langsung turun dari mobil dan mengepung rumah itu. Kyora tidak tahu jika rumahnya telah terkepung dan tidak memiliki jalan lagi untuk keluar.Sekalipun polisi yang mengepung, tetapi mereka tidak langsung masuk ke dalam. Para bodyguard Endrick hanya bersiap siaga di luar rumah."Serahkan Zsalsya padaku sekarang juga!" pinta Endrick. Namun, preman yang ada di sana seolah langsung siap siaga untuk menyerang Endrick. Para saat yang sama, ketika mereka hendak menyerang, Endrick melesatkan peluru ke sebuah botol kaca yang ada di sana, hingga tercipta suara berisik yang membuat para bodyguard Endrick keluar. Ketika para preman lengah karena fokusnya teralihkan kepada para bodyguard Endrick. Lada saat itulah Endrick pergi untuk mencari keberadaan Zsalsya. Endrick memplintir tangan Kyora ke belakang dan langsung menodongnya. "Cepat tunjukkan padaku di mana Zsalsya sekarang berada!" perint

  • Perjalanan Balas Dendam Termanis   Bab 304 Taktik Penyelamatan

    "Ma, aku pergi sekarang!" pamit Endrick ketika dirinya sudah menambahkan jaket pada pakaian atasnya. "Iya, Nak!" sahut Rosmala.Mereka yang telah mengatur rencana untuk segala sesuatunya pun kemudian berangkat dari rumah itu untuk kemudian pergi menuju lokasi alamat yang ia dapatkan sebelumnya.Endrick memasuki sebuah mobil. Ia kembali mengemudi sendiri. Kali ini, ia menggunakan mobil yang lain dengan warna putih. Rosmala yang saat itu melihat Anaknya berangkat untuk menyelamatkan Zsalsya pun hanya berdo'a agar selamat dan mereka menjalankan rencana dengan baik dan berhasil, agar bisa membawa Zsalsya kembali.Setelah Endrick pergi, di belakang itu, mobil yang dikemudikan oleh para bodyguardnya ada di belakang mobil Endrick. Hanya saja, saat itu cukup berjarak. Sebab, Endrick tidak mau jika lawan menganggap bahwa Endrick datang bersama orang lain."Zsa, tunggu aku, aku datang untuk menyelamatkanmu sekarang! Kita pasti akan bersama lagi!" ujar Endrick sembari mengemudi. Pandangannya f

  • Perjalanan Balas Dendam Termanis   Bab 303 Sebagai Pengingat

    "Tidak tahu terima kasih! Disuapin malah dimuntahin! Makan saja sendiri, terserah kalau kamu lapar juga!" sentak Arzov. Ia menaruh piring itu di meja dan kemudian melangkah pergi dari tempat itu.Arzov segera menemui Kyora, yang mana ada janji yang belum ia tagih sekaligus belum ia dapatkan pula uang yang dijanjikannya.Zsalsya berusaha untuk melepaskan dirinya, tetapi masih susah. "Aku mau buang air! Tolong lepaskan ikatan tanganku!" pinta Zsalsya dengan tegasnya.Namun, kedua preman itu hanya saling memandang satu sama lain. Mereka seolah tengah saling melempar kode melalui pandangan mata. Memutuskan apakah harus melepaskan ikatan tangan Zsalsya atau malah mengabaikannya.Mereka juga takut jika Zsalsya ternyata membohongi mereka, untuk itulah kedua preman itu tidak mau langsung percaya begitu saja."Apa kalian mau melihat aku buang air di sini?!" tambah Zsalsya dengan sedikit ancaman halus yang membuat kedua preman itu bingung dalam memilih. Namun, tak lama setelahnya, Arzov kembal

  • Perjalanan Balas Dendam Termanis   Bab 302 Dipaksa

    Dalam kesendiriannya, Zsalsya hanya harus menahan rasa takut dalam dirinya kala di tempat yang gelap itu ia sendirian. Namun, kemudian sebuah pikiran berlarian di kepala."Tapi waktu itu saja aku bisa melarikan diri. Bagaimana kalau sekarang aku juga mencobanya?" batin Zsalsya dalam diamnya. Ia terus memikirkan hal itu.Zsalsya melihat ke sekeliling. Ia berusaha melepaskan tali yang mengikat erat di pergelangan tangan dan kakinya itu. Tetapi, rupanya di tempat itu terdapat cctv tersembunyi. Kyora dan anak buahnya terus memantau sampai mendapat kabar dari Endrick bahwa pria itu datang ke tempat tersebut untuk menjemput Zsalsya.Semalaman Zsalsya tidak bisa tidur. Ia berusaha untuk melepaskan diri, tetapi dirinya tidak bisa membuka ikatan itu.Kyora yang memperhatikan setiap gerak-gerik Zsalsya itu hanya diam seraya menopang dagu. Sesekali ia menyungging licik dengan apa yang dilihatnya saat itu."Sekarang kamu tidak akan bisa kabur atau melepaskan diri dariku lagi. Aku tidak akan sebod

  • Perjalanan Balas Dendam Termanis   Bab 301 Jangan Percaya Manusia Licik

    Sampai di dalam kamar, para pelayan yang ada di sana sontak mengambil kotak P3K untuk merawat luka Endrick. Lukanya sangat parah dan saking khawarisnya, Rosmala langsung memanggil dokter.Rosmala duduk di samping Endrick seraya membelai rambutnya. "Nak, kenapa ada orang jahat yang berani melakukan hal ini sama kamu?" ucapnya dengan mata berkaca-kaca.Ibu mana yang tidak bersedih saat anak semata wayangnya terluka parah. "Mama tidak akan pernah memaafkan kesalahan orang yang tega melakukan semua ini!" ucapnya.Tak perlu menunggu waktu lama, dokter yang dipanggil oleh Rosmala beberapa saat yang lalu pun kemudian datang. Ia membawa alat untuk memeriksa kondisi pasiennya tersebut."Dok, tolong periksa. Saya tidak mau sesuatu terjadi pada tubuhnya!" pinta Rosmala kepada dokter itu.Dokter itu tersenyum seraya mengeluarkan alat untuk memeriksa. "Baik, biar saya periksa dulu kondisinya, ya," sahut dokter itu.Mulai dari detak jantung dan semua luka yang ada pada tubuh Endrick, semuanya dipe

DMCA.com Protection Status