Share

Kejutan Kedua Bagi Majandra

Penulis: Komalasari
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-29 18:01:36

Majandra terdiam memperhatikan selembar foto. Di sana, terlihat dirinya tengah duduk di cafe, bersama pria yang tak lain adalah Damien. Namun, karena foto itu diambil diam-diam dari belakang, sehingga tak terlihat secara jelas wajah pria itu. “Siapa yang memberikan foto ini padamu?” tanya Majandra. Dia menoleh sekilas kepada Alexandre, yang tetap fokus pada jalanan di depan.

“Seorang teman. Dia kebetulan sedang berlibur di sana,” jawab Alexandre tanpa mengalihkan pandangan kepada Majandra, yang menanggapi ucapannya dengan tawa renyah. Alexandre awalnya hanya fokus ke depan. Sesaat kemudian, pria itu menoleh. “Kenapa tertawa? Apanya yang lucu?” tanyanya seraya memicingkan mata karena tak mengerti.

Majandra menghentikan tawanya. Dia menatap sang suami dengan sorot yang sulit diartikan. “Seorang teman? Jangan katakan jika kau mengirim seseorang untuk menguntitku dengan sengaja,” tukas wanita cantik bermata abu-abu itu.

Alexandre menyunggingkan senyuman sama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perginya Istri Manis Sang Pewaris   Kecurigaan Alexandre

    Majandra menatap pria berambut gelap yang baru selesai mencium punggung tangan Estelle. Ini merupakan kiamat baginya. Tak pernah diduga, bahwa dia akan kembali melihat sosok tampan bermata abu-abu, yang kali ini melirik ke arahnya sambil tersenyum kalem. “Selamat malam, Nyonya,” sapa pria itu sopan. Majandra balas tersenyum. Tak sulit bagi dirinya untuk bersandiwara. Berpura-pura, sudah menjadi bagian dari bakatnya setelah menikah dengan Alexandre. “Selamat malam, Tuan,” balas wanita itu seraya mengangguk pelan. Gestur tubuhnya begitu indah dan tampak sangat tertata, menandakan bahwa dia merupakan wanita terdidik dan memiliki tata krama. Padahal, itu juga hanyalah kedok. Kenyataannya, Majandra tidak selembut itu. Wanita cantik tersebut bahkan membenci senyuman hambar, yang selalu menjadi penghias paras menawannya di hadapan keluarga besar LaRue. Terlebih, saat ini. Bagaimana mungkin Majandra melihat Damien Curtis ada di sana? Pria tampan tersebut ada di

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29
  • Perginya Istri Manis Sang Pewaris   Malam yang Panas

    “Kau di sini?” Alexandre menaikkan sebelah alisnya. “Ya, sayang. Kebetulan aku lewat ….” Alexandre tidak membiarkan Lea melanjutkan kata-katanya. Dia langsung menutup sambungan telepon, lalu berjalan keluar dari aula. Pria itu tak tahu bahwa Majandra yang telah kembali dari toilet, memperhatikan gerak-geriknya sejak tadi. Majandra yang tengah bersama Estelle dan dua adik perempuan Alexandre, langsung berpamitan kepada mereka. Wanita cantik bergaun merah tersebut melangkah cepat, agar bisa menyusul Alexandre yang lebih dulu meninggalkan aula. Majandra bahkan sampai menaikkan bagian bawah gaun pestanya, agar tidak menghambat langkah. Dari jarak beberapa meter, tampak Alexandre yang tengah berjalan gagah melintasi koridor cukup lebar, dengan ornamen dan ukiran-ukiran dinding khas eropa. Majandra tak tahu pria itu akan ke mana atau menemui siapa. Namun, pertanyaannya terjawab, saat Alexandre berjalan keluar halaman. Majandra sempat berse

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30
  • Perginya Istri Manis Sang Pewaris   Keributan di Malam Pesta

    Majandra menoleh ke arah suara tadi berasal. Sementara, Damien masih dalam posisi menghadap padanya. Pria tampan tersebut seakan tak ingin berpaling, dari paras cantik wanita di hadapannya. Namun, Majandra lebih memilih bergerak mundur. Dia memberi jarak antara dirinya dengan putra dari Julien Curtis tersebut. Terlebih, karena Alexandre berjalan mendekat kepada mereka.“Sudah kuduga bahwa pria itu adalah dirimu,” ucap Alexandre setelah berdiri di dekat Majandra serta Damien. Damien yang awalnya tak menoleh kepada Alexandre, kali ini membalas tatapan tajam pria yang baru ditemuinya malam itu. Dia tetap menunjukkan sikap kalem, seakan tak merasa terintimidasi oleh sorot tajam suami Majandra tersebut. Damien bahkan menyunggingkan senyuman menawan, terhadap sulung dari Keluarga LaRue tadi. “Memangnya apa yang kau ketahui, Tuan LaRue?” tanya Damien tenang. “Tidak banyak,” jawab Alexandre dingin. “Aku hanya melihat dari selembar foto, bahwa Majandra menemukan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30
  • Perginya Istri Manis Sang Pewaris   Dilarang Bercerai

    “Ada apa ini?” seru Phillipe, saat melihat Alexandre yang baru bangkit sambil mengusap sudut bibir. “Apa yang kau lakukan, Damien?” sentak Julien. Pria itu terbelalak tak percaya, sambil menghampiri putranya yang berdiri dengan raut menakutkan. Kedua tangan Damien masih terkepal sempurna, hingga urat-urat di tangannya terlihat jelas. “Biarkan aku menghabisi bajingan ini, Ayah!” geram Damien dengan sorot tajam, yang terus tertuju kepada Alexandre. “Kau pikir aku takut padamu?” Alexandre bergerak maju. Dia bermaksud untuk meladeni ucapan Damien. Namun, dengan segera Phillipe dan beberapa pria lain menahannya. Begitu juga terhadap Damien. Mereka tak membiarkan kedua pria dari dua keluarga pebisnis ternama Perancis tadi saling mendekat, apalagi sampai baku hantam. “Hentikan!” sergah Philippe tegas. “Aku tidak akan membiarkan kalian merusak jalannya pesta malam ini!” Phillipe yang terkenal tegas, memperlihatkan kharismanya. Dia menatap Al

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30
  • Perginya Istri Manis Sang Pewaris   Berkilah

    “Masalah seberat apa yang sedang kalian hadapi, sampai-sampai Alexandre harus berkelahi dengan putra Tuan Julien Curtis?” tanya Estelle. “Sudah kukatakan bahwa ini hanya salah paham,” sahut Alexandre dengan gaya bicaranya yang khas. “Aku tidak bertanya padamu. Aku bertanya pada menantuku,” ujar Estelle seraya mengarahkan perhatian sepenuhnya kepada Majandra. “Katakan sesuatu, Sayangku. Apa kau menyembunyikan hal penting dari kami berdua?” selidik wanita paruh baya tersebut. Majandra tidak segera menjawab. Lidahnya tiba-tiba kelu untuk mengungkapkan apa yang terjadi sebenarnya. Berat rasa hati mengatakan, bahwa rumah tangga yang dijalaninya bersama putra sulung dari Keluarga LaRue memang tidak baik-baik saja sejak dulu. Terlebih, karena mereka memang sudah terbiasa melakukan sandiwara di hadapan semua orang. Begitu juga dengan Alexandre. Pemegang jabatan tertinggi di Perusahaan La Bougenville, tersebut memilih tidak banyak bicara. Situasi yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31
  • Perginya Istri Manis Sang Pewaris   Saling Menjaga Rahasia

    “Majandra?” Julien menaikkan alisnya yang telah bercampur dengan warna putih, setelah mendengar Damien menyebutkan nama itu. “Dari mana kau mengetahui nama istri Alexandre LaRue?” tanyanya penuh selidik.“Dari ….” Damien menggaruk, lalu mengacak-acak rambut gelapnya yang sudah sedikit berantakan, karena insiden tadi. “Aku mengetahui nama istri Alexandre LaRue dari media sosialnya ….” Damien menjeda kata-katanya, lalu mengembuskan napas pelan. Dia tahu bahwa dirinya telah bertindak bodoh dengan menyebutkan nama Majandra di hadapan sang ayah.Raut gelisah Julien tiba-tiba berubah menjadi ekspresi tak mengerti. Pria paruh baya itu memilih duduk sambil menyilangkan kaki. “Ya, dari media sosial,” ujarnya bernada sindiran, “dan kau menyebutkan nama itu dengan pelafalan yang sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31
  • Perginya Istri Manis Sang Pewaris   Perdebatan Panas

    Majandra tersenyum sinis, setelah mendengar ucapan Alexandre. Wanita cantik bergaun merah itu menatap sang suami beberapa saat, sebelum membalikkan badan tanpa memberi jawaban. Majandra langsung keluar kamar. Padahal, dia belum berganti pakaian serta membersihkan riasan.“Kita belum selesai bicara!” Alexandre mencoba mencegah Majandra. Pria itu beranjak dari tepian tempat tidur. Dia bergegas menuju pintu, mengikuti langkah anggun sang istri yang tak memedulikannya.“Apa lagi yang ingin kau bicarakan?” Majandra menoleh sekilas tanpa menghentikan langkah. Dia terus berjalan menyusuri koridor, hingga dirinya tiba di ruang tamu. Dari sana, Majandra melangkah ke ruangan dengan ukuran jauh lebih kecil dari ruang tamu tadi, yang merupakan mini bar. Meski di sana hanya ada counter bar kecil dengan dua stool bar, mini bar itu didesain denga

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31
  • Perginya Istri Manis Sang Pewaris   Berlagak tak Peduli

    Alexandre meletakkan lagi ponsel milik Majandra. Sebelum beranjak, pria itu kembali memandang sang istri yang sudah dinikahinya selama tiga tahun. Alexandre mengembuskan napas pelan. Dia berjalan ke sisi sebelah kanan tempat tidur, di mana dirinya biasa berbaring.Sebelum benar-benar memutuskan tidur, Alexandre terlebih dahulu memeriksa ponselnya. Ada beberapa pesan masuk. Salah satunya dari Lea. Seperti biasa, model cantik itu selalu mengirimkan foto seksi setiap malam. Kali ini pun tak berbeda. Wanita berambut pirang tersebut, memperlihatkan paha mulus serta kaki jenjangnya kepada Alexandre. Caption nakal disertakan dalam foto yang Lea kirimkan. [Apa kau tidak ingin menyentuhnya?]Alexandre tersenyum kalem. Untuk saat ini, dia memang sedang tergila-gila pada model cantik nan seksi tersebut. Alexandre membalas pesan tadi. [Kau sudah tahu bahwa aku sangat menyukainya]Sesaat kemudian, Alexandre menerima pesan balasan dari Lea. 

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01

Bab terbaru

  • Perginya Istri Manis Sang Pewaris   Melepaskan Masa Lalu, Menyongsong Masa Depan

    Langit cerah menaungi Kota Paris, ketika Damien dan Majandra keluar dari bandara. Mereka langsung memasuki mobil jemputan yang sengaja Alexandre siapkan. “Selamat siang, Nyonya,” sapa sopir yang tak lain adalah Felix. Majandra menanggapi sapaan tadi dengan anggukan pelan. Dia tak mengatakan apa pun, karena dirinya tak lagi mengenali Felix. Namun, Felix sudah mengetahui kondisi Majandra. Dia tetap bersikap ramah seperti biasa. “Kita akan langsung ke kantor pengacara. Tuan Alexandre sudah menunggu Anda di sana,” ucap pria yang sudah mengabdi sekian lama kepada Alexandre. “Iya,” sahut Majandra pelan. Dia menoleh kepada Damien, yang menatapnya penuh arti. Majandra tersenyum, sambil meremas pelan jemari pria yang sengaja menemani dirinya ke Perancis. Majandra mengalihkan pandangan ke luar jendela. Dulu, dia kerap menjelajahi setiap sudut jalanan Kota Paris. Namun, semua itu sudah terhapus dari ingatannya. Majandra juga tak menyangka, bahwa dirinya akan bercerai dari Alexandre, dal

  • Perginya Istri Manis Sang Pewaris   Seperti Pertama Kali bercinta

    “Damien …,” desah Majandra pelan, setelah pria tampan bermata abu-abu itu melumat mesra bibirnya. “Oh ….” Desahan manja meluncur begitu saja, ketika Damien menjalarkan ciuman lembut penuh godaan ke leher. Geli dan nikmat bercampur menjadi satu, membuat Majandra memejamkan mata sambil menggigit pelan bibirnya. “Berbaliklah,” bisik Damien setelah puas mencium mesra Majandra. Majandra tersenyum. Dia membalikkan badan. Wanita itu menebak apa yang akan Damien lakukan. Majandra mengangkat tangan lurus ke atas.Perlahan, Damien menaikkan T-Shirt longgar yang Majandra kenakan. Dia melepas, lalu melempar kaos polos berwarna putih tadi ke lantai. Begitu juga dengan tali bra berwarna hitam yang melintang di sana. Kini, Majandra hanya mengenakan pakaian dalam, masih dalam posisi membelakangi pria tampan tersebut. “Aku menyukai warna kulitmu,” ucap Damien pelan sambil mengecup pundak Majandra. Perlakuan sederhana, yang seketika menimbulkan desiran aneh dalam dada wanita berambut panjang itu. Ma

  • Perginya Istri Manis Sang Pewaris   Chemistry

    Majandra sudah bersiap untuk meninggalkan rumah sakit. Penampilannya terlihat jauh lebih rapi dan segar, meski masih ada beberapa sisa luka di wajahnya. Namun, itu tak sedikit pun mengurangi kecantikan wanita asal Meksiko tersebut. Sementara, Alexandre juga sudah melunasi seluruh biaya administrasi. Dia bahkan telah kembali ke kamar rawat Majandra. Alexandre begitu terpesona, melihat kecantikan sang istri yang tak lama lagi akan dirinya ceraikan. Namun, sesaat kemudian pria itu tersadar. Sang pemilik La Bougenville tadi harus membuang jauh segala ketertarikan serta perasaan indah, yang baru dia persembahkan terhadap Majandra. “Kita pergi sekarang?” tanya Damien yang sudah datang menjemput, sambil mendorong kursi roda ke dekat sofa di mana Majandra berada.“Untuk apa kursi roda ini?” tanya Majandra dengan tatapan heran, kepada Damien yang berdiri di dekatnya. “Tentu saja untukmu,” jawab Damien enteng, diiringi senyuman kalem. Majandra menautkan alisnya. Dia menatap semua yang ada d

  • Perginya Istri Manis Sang Pewaris   Mengingat yang Terlupakan

    Majandra terdiam beberapa saat, setelah mendengar penuturan Alexandre. Dia menatap Miguel sekilas, lalu beralih kepada Amelia. “Tolong tinggalkan kami bertiga,” pinta wanita cantik itu. Meski dalam keadaan hilang ingatan, ternyata tak membuat Majandra kehilangan aura tegasnya.“Sayang ….” Amelia seakan hendak melakukan protes.Namun, Miguel memberi isyarat. Pria itu menggeleng samar. Dia langsung meraih tangan sang istri, lalu mengajaknya keluar kamar.Kini, di dalam sana hanya ada Majandra bersama dua pria tampan yang mencintainya. Wanita berambut cokelat itu awalnya memandang lekat Alexandre, lalu beralih kepada Damien. Lagi-lagi, dia seperti tak kuasa mengalihkan pandangan dari sosok berparas rupawan dengan warna mata sama seperti dirinya.

  • Perginya Istri Manis Sang Pewaris   Berakhir di Sini

    “Ya, Tuhan.” Amelia langsung menghambur ke dalam pelukan Miguel. Dia tak mampu membayangkan, andai Majandra mengalami amnesia secara permanen. “Apa dosaku, Sayang? Kenapa Tuhan menegurku dengan cara seperti ini?” Amelia tak kuasa menyembunyikan kepedihannya. “Tenangkan dirimu, Sayang,” ucap Miguel seraya menepuk-nepuk punggung sang istri. “Apa yang terjadi pada Majandra, bukanlah karena kesalahanmu atau siapa pun. Tak ada hukuman dari dosa seseorang, yang dialihkan pada orang lain,” ucap pria paruh baya itu lembut. Sementara, Alexandre hanya diam. Terlebih, karena dia tak mengerti apa yang mertuanya itu bicarakan. Alexandre baru bereaksi, saat dirinya menerima satu pesan masuk. Dia langsung membalas pesan tadi.[Kemarilah]Sesaat kemudian, Alexandre berdiri. Dia menyambut kehadiran seseorang yang sedang dirinya tunggu. “Kupikir kau tak akan datang,” ucap pria berambut cokelat tembaga itu, pada seseorang yang tak lain adalah Damien. “Itu sudah merupakan satu jawaban bagiku,” ucapnya

  • Perginya Istri Manis Sang Pewaris   Sekarang atau Tidak Sama Sekali

    Damien menyambut kedatangan Alexandre. Dia bahkan mengarahkan tangannya ke kursi, agar suami Majandra tersebut duduk. “Aku sudah memesankan kopi untukmu. Kuharap, kau menyukainya,” ucap Damien tenang. “Kita satu selera,” balas Alexandre. Ucapannya menyiratkan banyak makna.“Ya. Kau benar.” Damien tersenyum samar. Pria itu terdiam sejenak, saat seorang pelayan menghampiri mereka. Dua cangkir kopi pesanan Damien tersaji di meja. Tanpa dipersilakan, Alexandre langsung mencicipi kopi yang Damien pesan tadi. Entah karena haus, atau sekadar untuk menanggulangi gugup yang tiba-tiba menyergap. Alexandre bahkan beberapa kali mengembuskan napas pendek, demi menetralkan perasaan.“Jadi, untuk apa kau mengajakku bertemu?” tanya Damien membuka percakapan. “Aku ingin membahas sesuatu tentang Majandra,” jawab Alexandre datar.Raut wajah Damien seketika berubah. Kali ini, gilirannya yang merasa gugup. Damien meraih gagang cangkir, lalu meneguk kopi yang sama. Sesaat kemudian, barulah pria tampan b

  • Perginya Istri Manis Sang Pewaris   Di Ujung Rasa Gelisah

    “Apa? Aku?” Damien melayangkan tatapan protes.“Ayolah, Kawan. Siapa tahu kau menemukan teman hidup di sana. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi beberapa detik kemudian,” ujar Robert setengah membujuk.“Omong kosong.” Damien beranjak dari sofa. Dia menuju dapur dengan sekat dinding setengah, sehingga Robert masih bisa melihat apa yang pria itu lakukan. “Aku belum terpikir untuk pergi jauh dari Eropa. Kau jangan menjadikan statusku sebagai senjata untuk ….” Pria tampan bermata abu-abu itu menggantungkan kalimatnya. Benak putra bungsu Julien Curtis tersebut, seketika tertuju kepada Majandra.“Boleh kupikir-pikir dulu? Aku ingin meminta pendapat ayahku sebelum mengambil keputusan,” ucap Damien sesaat kemudian. Dia meraih gagang cangk

  • Perginya Istri Manis Sang Pewaris   Sesuatu yang Hilang

    “Bagaimana mungkin aku tak tahu nama sendiri?” Majandra menatap sayu, pada dokter yang duduk di hadapannya. “Apa yang terjadi padaku, Dokter?” Dia terdengar begitu resah.“Tenangkan diri dulu, Nyonya. Kita masih harus melakukan beberapa tes, untuk memastikan kondisi Anda yang sebenarnya. Kami tidak bisa memberikan diagnosa secara sembarangan,” ujar sang dokter seraya berdiri. Dia menatap satu per satu, semua yang ada di sana.“Kami akan menjadwalkan serangkaian tes. Semua itu harus dilakukan, demi mendapat hasil pemeriksaan yang lebih akurat,” ucap dokter itu lagi. Membuat semua yang ada di sana kembali diliputi rasa khawatir. “Untuk permulaan, kami akan melakukan tes darah serta tes kognitif terhadap Nyonya Majandra LaRue. Setelah itu, barulah dilanjutkan dengan serangkaian tes lainnya."

  • Perginya Istri Manis Sang Pewaris   Terbangun Dari Koma

    Refleks, Damien berlari ke dalam kamar rawat. Setelah berada di sana, dia tertegun. Pria itu melangkah perlahan ke dekat ranjang. Dia melihat Majandra sudah membuka mata. Bahagia dan haru bercampur menjadi satu. Damien tak tahu harus berkata apa. Dia hanya berdiri mematung, sampai seorang perawat masuk ke sana. “Tolong keluar dulu, Tuan,” pinta sang perawat sopan. Damien tidak menyahut. Pria itu tampak kebingungan. Dia menanggapi ucapan perawat tadi dengan anggukan samar, lalu melangkah keluar. Sebelum benar-benar berlalu, Damien sempat menoleh pada perawat yang tengah memeriksa kondisi Majandra. Setelah berada di luar kamar, Damien tersadar. Dia tertegun mendapati Miguel, Amelia, dan Alexandre yang serempak menatap ke arahnya. “Ah, maaf. Aku tadi hanya refleks.” Pria tampan bermata abu-abu tadi menjadi salah tingkah. Damien mengacak-acak rambutnya, sebagai penghalau rasa kikuk yang mendera. “Kau terlihat sangat bahagia mendengar Majandra telah siuman,” ucap Miguel dengan sorot pe

DMCA.com Protection Status