Share

Bab 66 Kejutan

Author: Myafa
last update Last Updated: 2023-12-07 12:26:39

Mobil sampai di tempat yang dituju. Rylan menepikan mobilnya. Retta yang merasa mobil sudah berhenti, menduga jika mereka sudah sampai tempat. Hal itu membuatnya semakin penasaran.

Rylan turun dari mobil. Kemudian dia beralih ke sisi mobil. Membuka pintu mobil Retta dan membantu istrinya itu untuk keluar.

“Sayang, sebenarnya kita di mana?” tanya Retta yang begitu penasaran.

“Sudah ayo ikut saja.” Rylan belum mau membuka penutup mata.

Rylan berhenti. Perlahan Rylan membuka penutup mata yang menutup mata Retta. Saat membuka mata terlihat banyak orang di depan Retta.

“Kejutan.” Shera, Freya, Ghea, Mama Stella, Mommy Shea, Mommy Selly, dan Mama Chika bersorak. Tampak mereka membawa karangan bunga bertuliskan ‘Selamat untuk kehamilan Retta’

Tak hanya mereka saja. Para pria seperti El, Al, Rowan, Papa Sean, Daddy Bryan, Daddy Regan, dan Papa Felix juga ada di sana. Mereka menyambut Retta dan Rylan.

Retta menatap Rylan. Dia benar-benar tidak tahu jika Rylan menyiapkan acara perayaan se
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Perfect Younger Husband   Bab 67 Rumah Baru

    Seminggu berlalu begitu cepatnya. Hari ini rencananya mereka akan pindah rumah. Tidak banyak barang yang dibawa mengingat semua barang sudah ada di sana. Mereka hanya membawa baju dan beberapa perlengkapan yang mereka butuhkan saja. Rylan tidak membiarkan Retta untuk merapikan pakaiannya. Dia sendiri yang melakukannya. Rylan tidak mau sampai terjadi apa-apa pada istrinya. Apalagi hanya karena kelelahan. Saat hendak pindah rumah, tampak Mama Stella, dan Papa Sean datang ke apartemen. Mereka ingin membantu sang anak yang akan pindah rumah hari ini. Retta yang hamil membuat mereka was-was. Karena kelelahan pastinya akan berdampak buruk pada kehamilan mereka. “Jangan mengangkat apa-apa!” Rylan yang melihat Retta mengangkat alat-alat make up dan beberapa perlengkapan mandi, langsung mengambil alih. “Ini hanya ringan.” Retta melemparkan protesnya. “Tetap saja tidak boleh. Kamu hanya boleh melihat dan duduk manis.” Rylan tidak mau sampai istrinya kelelahan. Retta hanya pasrah ketika me

    Last Updated : 2023-12-07
  • Perfect Younger Husband   Bab 68 Room Tour

    Retta melempar baju yang baru saja dicobanya ke atas tempat tidur. Sejak tadi dia mencari gaun yang pas untuknya, tetapi ternyata tidak ada yang muat. Perut Retta yang sudah mulai kelihatan membuat baju yang dipakainya begitu ketat. Sehingga membuat Retta terasa begitu sesak. Rylan yang keluar dari kamar mandi melihat kekacauan yang dibuat sang istri. Baju-baju yang berserakan di atas tempat tidur. Sudah seperti baru saja terkena angin topan. “Sebenarnya kamu cari apa?” Rylan menghampiri sang istri. Dia bingung apa sebenarnya yang dicari oleh sang istri. Padahal jelas-jelas baju-baju itu tampak hanya ditempelkan saja di tubuhnya. “Aku cari yang muat untukku, dan tidak ada yang muat.” Retta menekuk bibirnya. Sedari tadi dia mencari baju untuk dipakainya pergi makan malam dengan suaminya, tetapi ternyata tidak ada yang pas. “Ini baru memasuki empat bulan, sudah banyak yang tidak muat, apalagi nanti semakin besar. Aku rasa tidak akan ada yang muat bajuku.” Rylan tersenyum. Hanya kare

    Last Updated : 2023-12-07
  • Perfect Younger Husband   Bab 69 Tidak Mual

    Rylan mendaratkan kecupan pada sang istri. Sayangnya, karena terlalu lelah, sampai sang istri tidak terbangun sama sekali. Hal itu karena dia begitu kelelahan sekali. Kehamilan ini memang memberikan dampak yang sedikit berbeda. Retta cepat sekali lelah. Hal itu membuat Rylan tidak bisa memaksakan diri. “Sayang, ayo bangun.” Rylan berusaha untuk membangunkan sang istri. Kecupan yang diberikan Rylan membuat Retta mengerjap. Saat matanya terbuka lebar, tampak sang suami di depannya. Wajah sang suami sudah tampak begitu segar. Hal itu membuat Retta pasti sudah membersihkan dirinya. “Ayo bangun, kamu harus makan. Jangan biarkan perutmu kosong.” Rylan membelai lembut rambut Retta. Tidak akan dia biarkan sang istri kelaparan. “Aku bangun kesiangan, dan aku tidak mual sama sekali. Apa artinya aku harus melakukannya tiap hari agar menghilangkan rasa mualku.” Retta mengalungkan tangannya di leher Rylan. Dia mengerlingkan matanya menggoda sang suami. “Apa aman dilakukan tiap hari?” tanya Ry

    Last Updated : 2023-12-08
  • Perfect Younger Husband   Bab 70 Bertanya Pada Dokter

    Retta dan Rylan sampai di Rumah sakit. Tampak sang mama, papa, dan kakaknya di sana. Retta dan Rylan pikir, yang datang hanya orang tuanya saja. Ternyata dugaanya salah. Ternyata Shera dan Al datang juga. “Kak Al dan Kak Shera datang juga?” Rylan menatap sang istri yang berjalan di sampingnya. “Mereka tidak mengabari jika akan ikut.” Retta tidak mendapatkan telepon dari kakaknya sama sekali. Yang menghubunginya hanyalah sang mama. Rylan mengembuskan napasnya pasrah. Jika banyak orang seperti ini tentu saja dia akan kesulitan untuk bertanya pada dokter perihal mual Retta yang tidak terasa saat setelah melakukan hubungan suami istri. “Halo, Sayang.” Mama Stella menautkan pipinya. “Halo, Ma.” Retta tersenyum seraya menerima tautan pipi sang mama. Kemudian dia beralih pada kakaknya. “Kamu tidak mengabari jika akan ikut.” Dia bertanya seraya menautkan pipi. “Aku baru tahu tadi pagi, karena itu aku langsung ke sini. Jadi tidak sempat mengabari. Lagi pula, ikut menengok keponakan sendi

    Last Updated : 2023-12-08
  • Perfect Younger Husband   Bab 71 Jawaban Dokter

    Berada di apartemen berdua tentu saja membuat Rylan dan Retta menghabiskan waktu bersama. Rylan yang merebahkan tubuhnya di sofa dan menaruh kepalanya di paha sang istri-terus saja mendaratkan kecupan di perut sang istri. Dia merasa gemas sekali melihat perut sang istri yang sudah mulai besar.“Apa kamu tadi benar-benar ke toilet?” Retta menatap sang suami sambil membelai rambut sang suami. Rylan mengalihkan pandangan ke arah sang istri. Senyumnya mengembang di wajahnya. Dia tidak menyangka jika sang istri akan menebak hal itu. “Kamu tahu aku tidak benar-benar ke toilet?” Dia langsung bangkit dari pangkuan sang istri. Menegakkan tubuhnya-duduk di samping sang istri.“Insting seoarang istri itu kuat.” Retta tersenyum. Dia memang tadi tidak percaya dengan yang dikatakan oleh Rylan. “Iya, aku tidak ke toilet tadi.” Rylan menyeringai. “Lalu kamu ke mana?” tanya Retta ingin tahu. “Aku kembali ke ruangan Dr. Lyra.” Rylan masih dengan mode menyeringai. “Kamu menanyakan hal itu?” Retta m

    Last Updated : 2023-12-08
  • Perfect Younger Husband   Bab 72 Makan Banyak

    Waktu menunjukkan jam lima sore. Saat melihat waktu di jam tangan yang melingkar di tangannya, Retta bergegas untuk bersiap pulang. Dia akan menunggu Rylan di lobi kantornya. Karena dia tidak mau sampai sendirian di ruangannya. Retta mematikan laptopnya. Kemudian meraih tasnya. Dengan santai dia mengayunkan langkahnya. Flat shoe yang dipakainya terasa ringan dan membuat langkahnya lebih cepat. Selama hamil, Retta memang memakai sepatu yang tidak berhak. Karena takut terjatuh dan membuatnya dalam bahaya. Retta mengayunkan langkahnya ke lift. Tepat saat lift terbuka, tampak sang kakak di sana. Retta tersenyum ketika masuk ke lift. Menyapa sang kakak. “Tadi aku sudah bilang Al.” Shera menyampaikan perihal Anka dan Rigel yang akan tinggal di rumah Retta setelah pulang sekolah. “Kamu sudah tanya?” Retta begitu terkejut. Dia pikir sang kakak akan bertanya nanti saat di rumah. Namun ternyata sang kakak justru mengatakannya di saat bekerja. Mungkin sang kakak tadi menghubungi kakak iparny

    Last Updated : 2023-12-08
  • Perfect Younger Husband   Bab 73 Maukah?

    Shera datang menjemput anaknya. Sudah sebulan ini anak-anaknya tinggal di rumah Retta. Anak-anak begitu senang sekali. Karena katanya setiap hari Retta membuatkan cemilan untuk anak-anaknya itu. Hal itu membuat Shera senang. Saat Shera tiba pun anak-anaknya masih menikmati puding yang dibuatkan oleh Retta. “Mereka masih makan. Tunggulah sebentar.” Retta meminta kakaknya untuk duduk menunggu keponakannya. “Sepertinya kamu akan membuat mereka menjadi gendut.” Shera yang merasa jika adiknya terus menjejali dengan makanan pun merasa jika anak-anaknya akan semakin gembul jika begitu ceritanya. “Aku memberikannya makanan sehat. Tenang saja. Pasti aman. Sekali pun mereka gemuk, pastinya gemuk sehat.” Retta pun menjelaskan pada sang kakak yang memprotesnya. Shera mendengus kesal. Bicara dengan adiknya memang akan percuma saja karena pada akhirnya dia kalah. Hobi baru sang adik justru menyenangkan sekali untuk anak-anaknya. Jadi wajar saja mereka betah di rumah aunty-nya itu. Setela

    Last Updated : 2023-12-09
  • Perfect Younger Husband   Bab 74 London

    Tepat di jam satu malam, Rylan sudah terbangun. Kemarin jam sembilan dia sudah tidur. Jadi paling tidak, dia punya kesempatan untuk mengistirahatkan tubuhnya sebentar. Dengan lembut dia membangunkan sang istri. Memintanya untuk bersiap. Retta sebenarnya masih sangat mengantuk. Namun, dia harus segera bersiap. Hari ini mereka akan pergi menikmati liburan mereka. Jadi tentu saja dia tidak akan melepaskan kesempatan itu. Retta dan Rylan yang sudah bersiap, keluar dari kamarnya. Alangkah terkejutnya mereka ternyata Papa Sean dan Al sudah ada di sana. “Papa di sini?” tanya Retta yang terkejut. “Apa kamu tidak tahu jika Papa dan Al yang akan mengantar?” Papa Sean justru balik bertanya.“Aku lupa memberitahu, Pa.” Rylan menjawab cepat. Kemarin karena sibuk, dia lupa hal penting ini. “Sudahlah kalau begitu, lupakan, sekarang ayo cepat kita berangkat ke Bandara.” Papa Sean mengakhiri pembicaraan. Jika diteruskan tentu saja akan memakan banyak waktu. Akhirnya Retta dan Rylan diantar oleh

    Last Updated : 2023-12-09

Latest chapter

  • Perfect Younger Husband   Bab 81 Baby Rhys

    “Baiklah, tarik napas dan embuskan sambil berusaha mengejan.” Dr. Lyra kembali memberikan pengertian pada Retta. Retta menarik napas dan mengembuskannya sambil berusaha mengejan. “Uch ....” “Tarik napas dan embuskan kembali.” Dr. Lyra kembali memberikan aba-aba. Retta kembali mengambil napas dan mengembuskannya. “Uch ....”“Uch ....” Dia berusaha untuk mengejan. Retta benar-benar merasakan seluruh tulangnya patah. Rasanya benar-benar menyakitkan sekali. Dia benar-benar baru tahu jika menjadi seorang ibu bukan suatu yang mudah. “Ayo, Sayang.” Rylan berusaha memberikan semangat pada sang istri. “Uch ....” Retta terus berusaha mengejan. Dia mencengkeram erat lengan Rylan. Melampiaskan rasa sakitnya dengan menancapkan kuku-kukunya di lengan sang suami. Rylan mengabaikan apa yang dilakukan sang istri. Baginya rasa sakit itu tidak sebanding dengan yang dirasakan oleh sang istri. “Kepalanya sudah mulai kelihatan. Sedikit lagi, Re.” Dr. Lyra pun memberitahu posisi bayi. “Ayo, Sayang.

  • Perfect Younger Husband   Bab 80 Melahirkan

    “Kamu tidak apa-apa?” tanya Shera. “Perut aku sakit, Kak,” keluh Retta. “Tadi dia sudah mengeluhkan sakit.” Ghea pun menjelaskan pembicaraan tadi dengan Retta. “Ada apa?” tanya para ibu yang panik. “Perut Retta sakit, Ma.” Shera menatap sang mama mertua. Mama Stella dan Mama Ella pun langsung mendekat pada Retta. Mama Stella memegangi lengan Retta bersama dengan Shera. “Sebaiknya kita segera ke Rumah sakit saja.” Mommy Selly pun memberikan ide. Tidak mau terjadi apa-apa pada Retta. “Frey, Ghe, hubungi para suami.” Mommy Shea memberikan perintah pada Freya. Mereka sangat butuh bantuan. “Bilang kita menunggu di lobi.” “Baik, Mom.” Freya dan Ghea mengangguk. Mereka langsung bergerak menghubungi para pria. Ghea menghubungi Daddy Bryan, sedangkan Freya menghubungi El. Para pria yang berada di area bermain yang dihubungi pun seketika panik. Mereka yang menunggu anak-anak bermain pun langsung menghentikan permainan anak-anak. Mereka langsung membawa anak-anak untuk ke mobil. Rylan

  • Perfect Younger Husband   Bab 79 Baju Bayi

    Rylan menjemput papa, mama, dan kakaknya ke Bandara. Mereka semua sengaja datang jauh-jauh untuk menunggu Retta yang akan melahirkan. Usia kandungan Retta sudah mencapai sembilan bulan. Sudah hampir waktunya melahirkan. Hal itu tentu saja membuat semua keluarga siap siaga untuk menjaga Retta. Papa Darwin dan Mama Ella tak mau ketinggalan. Mereka juga ingin menemani proses yang akan dilalui oleh Retta. Noah dan Cia pun tak mau kalah. Mereka juga ingin melihat keponakan mereka. Selain itu memang Cia ada beberapa hal yang harus dikerjakan di toko kue miliknya. Beberapa bulan sekali memang Cia pulang. Dia akan memberikan resep untuk produk-produk baru di tokonya. Dia akan mengajari langsung pegawai di tokonya. Mobil Rylan sampai di rumah. Tadi dia ke Bandara dengan El. El menjemput Cia dan Noah, sedangkan Rylan menjemput papa dan mamanya. Papa dan mamanya akan menginap di tempatnya, sedangkan Cia dan Noah akan ke rumah Papa Felix dan Mama Chika. Saat sampai di rumah Mama Ella dan Papa

  • Perfect Younger Husband   Bab 78 Makanan Aneh

    Retta mengerjap ketika merasakan perutnya tiba-tiba lapar. Saat membuka matanya, dia melihat sang suami yang masih tertidur. Retta mengalihkan pandangannya pada jam dinding yang berada di kamarnya. Dilihatnya waktu menunjukan jam satu malam. Artinya sudah dini hari. Perut Retta yang begitu lapar membuat Retta akhirnya membangunkan sang suami. “Sayang.” Retta Menggoyang-goyangkan tubuh sang suami. Retta mengerjap ketika merasakan tubuhnya digoyangkan. Saat membuka matanya, dia melihat dilihatnya sang istri yang sudah bangun. “Kamu bangun?” tanya Rylan. “Iya, aku lapar.” Retta memberikan alasannya bangun. “Kamu mau makan, Sayang?” Rylan langsung berangsur bangun. Mendudukkan tubuhnya sambil menatap sang istri yang masih merebakkan tubuhnya. “Iya,” ucap Retta. “Kamu mau makan apa?” Rylan tidak mau sampai sang istri kelaparan. Retta memikirkan apa yang dia inginkan malam-malam seperti ini. “Aku mau burger.” Dia pun menyampaikan apa yang diinginkannya. Rylan berpikir jika is

  • Perfect Younger Husband   Bab 77 Mengukur

    Dua minggu sudah Retta dan Rylan menikmati babymoon. Mereka sangat puas menikmati waktu di kota kelahiran Rylan. Retta benar-benar disunguhkan keindahan London dengan cara yang berbeda oleh Rylan. Makan malam ditempat spesial, kuliner di street food London, berkunjung ke museum, pergi ke taman bunga yang begitu indah di musim semi. Dua minggu benar-benar dimanfaatkan Rylan dan Retta. Hari ini mereka akan pulang. Kembali ke tanah air tercinta Indonesia. Dua minggu bersama, tentu saja membuat Mama Ella berat melepaskan putra dan menantunya. “Mama akan ke sana menjelang kelahiran.” Mama Ella membelai lembut pipi sang menantu. “Iya, Ma.” Retta begitu terharu jika memang benar sang mama mertua akan datang. Pastinya akan sangat bahagia sekali baginya bisa ditemani kedua orang tua Rylan di saat melahirkan. “Jaga Retta baik-baik.” Mama Ella menatap Rylan. Dia berharap sang putra bisa menjaga kandungan sang istri. "Tentu, Ma.” Rylan mengangguk. “Hati-hati di jalan.” Papa Darwin meme

  • Perfect Younger Husband   Bab 76 Melihat Bersamamu

    Pagi ini Rylan mengajak Retta untuk pergi ke toko kue milik Cia. Mereka ingin menikmati makanan yang ada di toko milik Cia. Rylan dan Retta sengaja memilih untuk menaiki bus. Bus tingkat yang terkenal di London itu selalu menarik untuk dicoba. Bus yang melawati jalanan kota London, menampilkan deretan bangunan-bangunan dari kota Ratu Elisabeth tersebut. Bangunan kuno yang tertata rapi begitu menarik sekali. Membuat mata begitu dimanjakan.Mereka sampai di halte pemberhentian. Mereka harus berjalan lagi ketika menuju ke toko milik Cia. Saat sampai di sana, penampilan toko hampir sama dengan toko-toko sebelahnya. Menampilkan bangunan kuno yang ekstetik. Saat masuk mereka disuguhi dengan interior khas Eropa. Kue-kue yang berjajar di etalase begitu menggugah selera sekali. Pengunjung yang datang pun cukup ramai. Beberapa menikmati makan kue di bangku-bangku yang berada di luar. Ada pun juga yang di dalam, yaitu berada di lantai dua. “Hai, kalian sudah datang.” Cia yang melihat adik-adik

  • Perfect Younger Husband   Bab 75 Mau Ke Mana?

    Di rumah keluarga Asher semua orang berkumpul. Ada Mama Ella, Papa Darwin, Noah, Cia, Lora, Nick, Rylan, Retta, Dean, dan Bian. Semua berkumpul untuk merayakan kedatangan Retta dan Rylan.Makanan tersaji di atas meja. Semua menikmati makanan tersebut sambil mengobrol. “Makanlah yang banyak, Sayang.” Mama Sengaja membuat makanan ini untuk kalian.” Mama Ella menatap Retta dan Rylan secara bersamaan. “Jadi Bibi hanya membuatkan untuk Kak Retta dan Kak Rylan saja?” Bian yang berada di meja makan melayangkan protesnya. Dia pura-pura kecewa dengan wanita yang selalu dia datangi akhir pekan itu. Setiap akhir pekan Bian dan Dean mampir ke rumah keluarga Asher. Semua akan berkumpul untuk saling bercengkerama.“Kamu sudah sering makan masakanku. Jadi kini gantian mereka.” Mama Ella menatap Bian dan kemudian mengalihkan pandangan pada anak dan menantunya. “Baiklah, tetapi nanti saat mereka pergi. Masakkan makanan enak untuk aku, Bi.” Bian menggoda wanita yang kini berusia kepala lima itu. “

  • Perfect Younger Husband   Bab 74 London

    Tepat di jam satu malam, Rylan sudah terbangun. Kemarin jam sembilan dia sudah tidur. Jadi paling tidak, dia punya kesempatan untuk mengistirahatkan tubuhnya sebentar. Dengan lembut dia membangunkan sang istri. Memintanya untuk bersiap. Retta sebenarnya masih sangat mengantuk. Namun, dia harus segera bersiap. Hari ini mereka akan pergi menikmati liburan mereka. Jadi tentu saja dia tidak akan melepaskan kesempatan itu. Retta dan Rylan yang sudah bersiap, keluar dari kamarnya. Alangkah terkejutnya mereka ternyata Papa Sean dan Al sudah ada di sana. “Papa di sini?” tanya Retta yang terkejut. “Apa kamu tidak tahu jika Papa dan Al yang akan mengantar?” Papa Sean justru balik bertanya.“Aku lupa memberitahu, Pa.” Rylan menjawab cepat. Kemarin karena sibuk, dia lupa hal penting ini. “Sudahlah kalau begitu, lupakan, sekarang ayo cepat kita berangkat ke Bandara.” Papa Sean mengakhiri pembicaraan. Jika diteruskan tentu saja akan memakan banyak waktu. Akhirnya Retta dan Rylan diantar oleh

  • Perfect Younger Husband   Bab 73 Maukah?

    Shera datang menjemput anaknya. Sudah sebulan ini anak-anaknya tinggal di rumah Retta. Anak-anak begitu senang sekali. Karena katanya setiap hari Retta membuatkan cemilan untuk anak-anaknya itu. Hal itu membuat Shera senang. Saat Shera tiba pun anak-anaknya masih menikmati puding yang dibuatkan oleh Retta. “Mereka masih makan. Tunggulah sebentar.” Retta meminta kakaknya untuk duduk menunggu keponakannya. “Sepertinya kamu akan membuat mereka menjadi gendut.” Shera yang merasa jika adiknya terus menjejali dengan makanan pun merasa jika anak-anaknya akan semakin gembul jika begitu ceritanya. “Aku memberikannya makanan sehat. Tenang saja. Pasti aman. Sekali pun mereka gemuk, pastinya gemuk sehat.” Retta pun menjelaskan pada sang kakak yang memprotesnya. Shera mendengus kesal. Bicara dengan adiknya memang akan percuma saja karena pada akhirnya dia kalah. Hobi baru sang adik justru menyenangkan sekali untuk anak-anaknya. Jadi wajar saja mereka betah di rumah aunty-nya itu. Setela

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status