Share

50. Lady Boy

Penulis: Yuyun Batalia
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-22 15:50:04

Dunia benar-benar sempit, saat ini Maevea makan malam di sebuah restoran tempat Eleonora bekerja. Malam ini Maevea dan Rael tidak memesan ruangan khusus, mereka makan malam seperti kebanyakan pasangan biasa.

Tidak dipungkiri oleh Maevea bahwa suara Eleonora memang sangat bagus. Dengan suaranya seharusnya Eleonora bisa menjadi seorang penyanyi yang luar biasa dengan begitu banyak penggemar. Namun, tampaknya Eleonora tidak ingin menjadi seorang bintang, dengan wajah dan suaranya, dia jelas akan bisa masuk ke dunia hiburan dengan sangat mudah.

“Apakah kau ingin pindah ke restoran lain?” tanya Rael. Dia pikir hubungan istrinya dengan Eleonora tidak terlalu baik, jadi mungkin saja itu akan mempengaruhi suasana hati istrinya melihat Eleonora menyanyi di sini.

“Tidak perlu, aku baik-baik saja di sini.” Maevea tidak akan pindah restoran, dia tidak bermasalah dengan makan di sini. Juga suara Eleonora enak di dengar, itu akan membuatnya merasa lebih baik.

“Baiklah kalau begitu.”

“Suamiku, mung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Lee Naa 84
...peringatan yg keji untuk keponakan yg td punya urat malu.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perfect Partner   51. Aku Ingin Kau bersamaku

    Hari-hari berlalu, apa yang telah dilakukan oleh Rael terhadap Liam membuat pria itu trauma. Dia merasa geli setiap kali bersentuhan dengan entah itu pria ataupun wanita.“Apa yang salah denganmu, Liam?” Lara merasakan bahwa putranya terlihat tidak nyaman. Saat ini Lara sedang membawa Liam untuk makan malam bersama dengan Lily dan orangtua Lily yang berteman dengan Jhon Chester.Saat ini orangtua Liam sedang berupaya untuk menjodohkan Liam dengan Lily yang menurut mereka cocok untuk Liam.“Bu, aku sedang tidak enak badan. Aku akan pergi sekarang.” Liam berdiri dan pergi, dia tidak memedulikan panggilan ayah dan ibunya.Dia merasa tidak nyaman sekarang, selain itu dia juga tahu apa maksud dari acara makan malam itu. Dia tidak akan mau dijodohkan dengan siapapun.Liam kembali ke apartemen barunya, dia sudah tidak lagi tinggal di apartemen lamanya karena tempat itu memiliki kenangan mengerikan baginya.Pria itu mengambil ponselnya lalu menghubungi Eleonora. “Datang ke tempatku.”“Apakah

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Perfect Partner   52. Maka Aku Mencintaimu

    “Kakak, kenapa kau ke sini?” Maevea mendekati kakaknya yang masuk ke dalam ruang kerjanya.“Aku sudah lama tidak melihatmu, jadi aku memutuskan untuk mampir ke sini.” Lucas bicara sembari tersenyum.“Apakah kau tidak sibuk?”“Tidak terlalu.”“Silahkan duduk, Kakak.”“Ya.” Lucas duduk, begitu juga dengan Maevea.“Apakah Kakak mengganggumu?”“Tidak sama sekali,” jawab Maevea. “Kakak ingin minum apa?”“Apa saja.”“Baik, tunggu sebentar.” Maevea segera mengambil minuman kaleng di dalam lemari pendingin. “Ini, Kak.” Maevea menyerahkan minuman itu pada Lucas.Ketika Lucas membuka penutup minumannya, pintu ruang kerja Maevea kembali terbuka. Sosok Azuela tampak di sana.“Zue.” Maevea memandangi Azuela. “Kau juga datang ke sini.”“Ya. Aku sedang ada pekerjaan di sekitar sini, jadi aku memutuskan untuk mampir ke sini.” Azuela berkata dengan jujur. Dia duduk di kursi lain yang kosong. Dia menatap Lucas, pria itu tadi tidak memberitahunya bahwa dia akan mengunjungi Maevea.“Sangat kebetulan se

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Perfect Partner   53. Makan Malam

    Suamiku, aku mencintaimu…Suamiku, aku mencintaimu…Suamiku, aku mencintaimu…Kalimat manis Maevea terus berputar-putar di kepala Rael. Hati pria itu berbunga-bunga seperti dia berada di musim semi sekarang.Jadi, seperti inilah yang dirasakan oleh orang-orang ketika perasaan mereka berbalas. Sangat membahagiakan.Sepanjang jalan Rael hanya tersenyum saja, hal itu membuat Maevea juga ikut tersenyum karena dia juga merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan oleh Rael.Setelah mengetahui apa yang dirasakan oleh Rael terhadapnya, Maevea menjadi lebih percaya diri. Dia tahu bahwa dia telah memenangkan hati suaminya.Perjalanan menuju ke galeri Maevea menjadi sangat singkat.Rael membuka pintu untuk Maevea, meraih tangan istrinya yang saat ini keluar dari mobilnya. Pria itu mengantar istrinya tidak hanya sampai ke galeri, tapi sampai ke dalam ruangannya.“Sayang, ayo makan malam di luar hari ini.” Rael menatap Maevea dengan penuh pemujaan.“Baik.”“Aku akan menjemputmu nanti.”“Ya, Sua

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Perfect Partner   54. Rencana Olyne

    Dari ruang makan, Rael dan Maevea beralih ke kamar. Keduanya saat ini sedang berbagi kehangatan di sana. Suara erangan, desahan penuh kenikmatan memenuhi ruangan itu. Sesekali Rael akan mengumpat karena milik Maevea yang terlalu sempit.Keduanya bercinta untuk waktu yang cukup lama. Kemudian berhenti dan tidur dalam kepuasan.Keesokan paginya Maevea terjaga lebih dahulu dari Rael. Wanita itu memakai gaun tidurnya yang dibalut kimono. Dia keluar dari kamar untuk menikmati suasana di atas laut pada pagi hari.Saat Maevea menghirup udara yang sangat menyegarkan, sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk sebuah senyuman yang indah.Tubuh wanita itu menegang sejenak ketika dua tangan memeluk perutnya lalu bibir dingin menempel di sana lalu menghisapnya.Maevea tahu bahwa itu adalah suaminya dari aroma tubuh suaminya yang khas.Tanpa mengatakan apapun, Maevea menikmati cumbuan pagi dari suaminya. Dia memiringkan kepalanya, memberikan akses bagi Rael untuk menghisap lebih leluasa.Tangan Rae

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Perfect Partner   55. Berusaha Lebih Keras Lagi

    “Eve, bagaimana kabar Zue saat ini?” tanya Serena. Keduanya saat ini berada di sebuah salon.Maevea yang sedang menutup matanya mengerutkan keningnya. Kenapa ibunya tiba-tiba menanyakan Azuela? “Apa yang sebenarnya ingin Ibu tanyakan?” Dia yakin bahwa ibunya memiliki pertanyaan lain, dan itu bukan tentang kabar Azuela.Serena tersenyum kecil, putrinya sangat mengenal dirinya dan langsung bertanya pada inti. “Ibu menyukai Azuela, apakah kau pikir dia cocok dengan kakakmu?”Maevea akhirnya membuka matanya, memiringkan kepalanya sejenak. “Apakah Ibu berencana menjadikan Azuela sebagai iparku?”“Ya. Ibu merasa Zue cocok dengan Lucas,” balas Serena.Maevea tidak pernah menyangka jika ternyata ibunya memiliki gagasan ini. Dia sangat menyukai Azuela, tapi dia pikir untuk menyeret Azuela masuk ke dalam keluarga Collins, Maevea tidak berpikir itu adalah sesuatu yang baik.Dengan cara berpikir dan sifat orangtuanya, Maevea takut jika Azuela akan menderita.“Azuela adalah wanita yang menyukai ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Perfect Partner   56. Rencana Yang Sempurna

    Perayaan ulang tahun Lize telah tiba. Rael dan Maevea saat ini sudah berada di kediaman keluarga Gilloti. Selain mereka berdua di sana juga ada Lara, Liam dan Jhon sebagai keluarga inti di keluarga Gilloti.Keluarga Chester, keluarga Collins dan keluarga Cedric dan Lize yang lain juga hadir di sana. Jumlah orang yang ada di sana kurang dari lima puluh, dan itu sudah cukup ramai bagi Lize.Semua tamu yang ada di sana memberikan hadiah secara bergantian. Lize menerimanya dengan senang hati. Dia tidak kekurangan apapun, tapi dia tidak akan menolak apa yang dihadiahkan oleh keluarga dan kerabatnya padanya.“Nenek, selamat ulang tahun. Semoga panjang umur dan sehat selalu.” Liam mengucapkannya dengan tulus. Pria itu juga memberikan hadiah pada Lize. Hubungannya dengan sang nenek tidak terlalu dekat karena Lize bukan nenek kandungnya, tapi Lize tidak pernah berbuat jahat padanya oleh karena itu dia masih memiliki harapan yang baik untuk wanita itu.“Terima kasih, Liam.” Lize menerima hadiah

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Perfect Partner   57. Suamiku Tolong Percaya Padaku

    Ketika Maevea masih belum bisa mencerna apa yang terjadi, Liam juga tersadar. Pria itu linglung selama beberapa detik sampai akhirnya dia menyadari bahwa ada orang di sebelahnya.“Maevea?” Liam bersuara heran. Dia hanya menghadap punggung Maevea saat ini, tapi dia tidak perlu melihat wajah wanita di depannya untuk memastikan karena dia sangat hafal dengan penampilan Maevea.Maevea terkesiap ketika dia mendengar suara Liam. Hanya dengan suara itu saja dia sudah sangat jijik, sekarang dia semakin membenci Liam.Namun, tidak ada yang bisa Maevea katakan karena dia terlalu marah, terlalu hancur dan terlalu sedih. Wanita itu memegang selimutnya erat-erat. Dia hendak turun dari ranjang, tapi pada saat yang sama pintu terbuka.“Suami,” suara Maevea tercekat. Tubuhnya membeku saat ini.Rael tidak bergerak ke arah Maevea, tapi langsung ke arah Liam. Pria itu menyeret Liam turun dari ranjang lalu menghajar Liam seperti Liam adalah musuh bebuyutannya.“Rael! Apa yang kau lakukan pada Liam?! Ber

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Perfect Partner   58. Pencocokan DNA

    Di ruang kerjanya, Rael saat ini mendengarkan laporan dari Dustin yang telah memeriksa kamera pengintai di sekitar kediaman orangtuanya.“Tuan, kamera pengintai di kediaman tidak berfungsi di beberapa titik. Klain Nyonya Maevea yang menyatakan bahwa dia dibawa oleh pelayan ke sana tidak bisa dibuktikan.Selain itu saya juga menemukan di ponsel Nyonya Maevea bahwa Nyonya Maevea melakukan panggilan terhadap Tuan Liam. Saya mencocokan waktu panggilan itu dengan waktu kepergian Tuan Liam dari ruang perjamuan melalui kemera pengintai, dan terdapat perbedaan sekitar lima menit.Hal ini terasa janggal karena saya telah memeriksa panggilan di ponsel Tuan Liam, dan di sana tidak ada yang menelpon Tuan Liam lima menit sebelum Nona Maevea menghubungi Tuan Liam.Ada dua perkiraan, Tuan Liam berpura-pura seperti menerima telepon seperti yang terlihat di rekaman kamera pengintai, atau panggilan masuk di ponsel Tuan Liam telah dihapus entah itu oleh Tuan Liam sendiri atau oleh orang lain,” jelas Dus

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26

Bab terbaru

  • Perfect Partner   Extra Part - 3. Aciella Gilloti

    Suara tangis bayi memecah keheningan ruangan itu. Rasa sakit yang dirasakan oleh Maevea karena kontraksi kini telah terbayarkan. Dia begitu emosional sampai akhirnya dia mengeluarkan air mata. Dia dan putrinya telah berjuang bersama-sama, dan perjuangan mereka berhasil.Semakin dekat dengan waktu melahirkan Maevea merasa sedikit takut. Dia bukan takut melahirkan, tapi takut jika dia tidak cukup kuat untuk melahirkan putrinya.“Sayang, kau telah melakukannya dengan sangat baik.” Rael mengecup puncak kepala Maevea dengan lembut. Setelah melihat perjuangan istrinya melahirkan, dengan semua rasa sakit, keringat dan darah. Rael semakin berjanji pada dirinya sendiri bahwa tidak akan pernah menyakiti atau mengecewakan istrinya.Rael menghapus air mata istrinya yang jatuh. “Terima kasih karena telah berjuang untuk putri kita. Terima kasih karena telah melahirkan putri yang cantik untukku. Istriku, aku sangat mencintaimu.”Hati Maevea sangat tersentuh karena kata-kata suaminya. “Aku juga sanga

  • Perfect Partner   Extra Part - 2. Cinta Pertama Putrinya

    “Nona, bolehkah saya mendapatkan nomor ponsel Anda?” Seorang pria muda berdiri di sebelah Maevea. Pria itu memiliki penampilan yang baik.Adele yang duduk di seberang Maevea sudah siap siaga, wanita itu akan mematahkan leher pria di dekatnya jika berani menyakiti nyonyanya.Maevea meletakan segelas kopi yang baru sedikit ia minum. Wanita itu menggerakan coat yang ia kenakan. Dia kemudian menunjuk ke perutnya.Tanpa mengatakan apa-apa, pria yang tadi meminta nomor ponsel segera menyingkir.Adele tersenyum kecil melihat itu. Nyonyanya tidak mengatakan apapun, tapi dia berhasil mengusir pria yang mendekat ke arahnya. Ini bukan pertama kalinya ada pria yang meminta nomor ponsel nyonyanya, tapi seperti hari ini nyonyanya selalu menolak mereka semua.Maevea kembali menyesap kopinya, dia menikmati setiap teguknya. Setelah selesai wanita itu segera meninggalkan cafe di pinggiran kota yang nyaman dan tenang.Maevea sering mengunjungi cafe ini ketika dia masih lajang, dibandingkan dengan restor

  • Perfect Partner   Extra Part - 1. Semakin Hari Semakin Lezat

    Kehamilan Maevea saat ini sudah memasuki minggu ke dua puluh empat. Wanita itu kini sedang berada di pusat perbelanjaan bersama dengan Azuela yang sudah resmi menjadi kakak iparnya sejak satu bulan lalu.“Zue, lihat bukankah gaun ini sangat lucu.” Maevea menatap gemas ke gaun berwarna merah muda yang ada di depannya. Saat ini Maevea dan Azuela berada di toko pakaian anak.Maevea sebenarnya tidak ingin membeli pakaian anak, tapi ketika dia melewati toko itu kakinya melangkah masuk ke sana karena pakaian-pakaian yang menarik perhatiannya.“Ya, itu benar-benar menggemaskan, Eve.” Azuela menatap gaun itu dengan berbinar. Dia juga menyukainya.“Yang ini juga lucu, Zue. Ini juga. Astaga, aku menyukai semuanya.” Maevea sangat bersemangat. Dia ingin membeli semuanya sekarang.“Putrimu akan berganti pakaian setiap menit jika kau membeli semua gaun di toko ini, Eve.” Azuela menatap Maevea geli.“Tidak, aku harus tenang. Aku tidak boleh membeli pakaian yang nanti tidak terpakai oleh putriku.” Ma

  • Perfect Partner   71. Mencintainya Seumur Hidup (Tamat)

    Satu minggu berlalu, Rael yang seharusnya kembali hari ini tidak bisa kembali karena cuaca buruk di sana. Mungkin Rael masih harus berada di sana untuk beberapa hari lagi.Selama satu minggu ini Maevea sulit tidur, bahkan setelah dia melakukan panggilan video dengan Rael dia masih tidak bisa memejamkan matanya.Maevea selalu berharap Rael cepat kembali, tapi hari ini Rael memberitahunya bahwa pria itu tidak bisa kembali. Maevea tidak mengeluh ketika Rael memberitahunya, tapi ketika panggilan selesai dia mulai menangis seperti anak kecil.Maevea tidak mengerti apa yang salah dengannya. Dia sepertinya begitu ketergantungan dengan Rael.Setelah menangis untuk beberapa saat, Maevea meninggalkan sofa. Dia pergi ke meja rias dan melihat wajahnya yang sembab.Mata Maevea yang awalnya fokus pada cermin, kini tertuju tanggalan yang ada di atas meja rias. Detik selanjutnya wanita itu membuka laci dan mengambil sesuatu dari sana lalu bergegar ke kamar mandi.Beberapa saat kemudian dia keluar dar

  • Perfect Partner   70. Suamiku Benar-Benar Pencemburu

    Hari ini Maevea menghadiri sebuah seminar sebagai praktisi seni yang menjadi nara sumber di seminar tersebut. Sejak dia menyelenggarakan pameran tunggalnya, dia telah menerima banyak permintaan dari beberapa kampus untuk mengisi seminar sebagai nara sumber.Ketika wanita itu menjelaskan beberapa hal dan menceritakan tentang karya-karyanya semua mahasiswi dan mahasiswa yang ada di sana memperhatikannya dengan seksama.Maevea terkenal bukan hanya karena berbakat, tapi juga cantik. Para mahasiswi lebih muda dari Maevea, kebanyakan dari mereka masih berumur di bawah dua puluh tahun, tapi di mata mereka wajah dan bentuk tubuh Maevea terlihat seumuran dengan mereka. Belum lagi kulit Maevea yang tampak seperti salju. Benar-benar membuat kagum sekaligus iri.Sementara para mahasiswa mereka tidak bisa mengalihkan pandangan dari Maevea karena terpikat pada sosok itu.Namun, mereka semua cukup sadar diri. Mereka semua tidak akan pernah mampu bersaing dengan Rael Gilloti.Waktu seminar berakhir.

  • Perfect Partner   69. Ingin Memakanku, hm?

    “Ibu dan anak dari keluarga Chester ini benar-benar mengerikan.” Raytan mencela perilaku Olyne dan Irene. Dua wanita itu telah melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh wanita yang dikenal karena kelembutan dan kemurahan hatinya.“Wanita itu pasti ingin membalas dendam karena kehancuran putrinya dan keluarganya. Dia tidak berpikir dengan benar, seharusnya yang dia salahkan adalah putirnya sendiri bukan orang lain.” Morgan juga tidak habis pikir dengan isi kepala Irene.Dua sahabat Rael itu sangat geram dengan Irene yang mencoba untuk membunuh Maevea padahal Maevea tidak melakuan apapun. Seharusnya Maevealah yang memiliki pemikiran untuk membunuh Olyne karena wanita itu telah menjebak Maevea dua kali dan semua jebakannya sangat mengerikan.Rael terus mendengarkan kekesalan kedua sahabatnya yang tidak pernah terlibat dengan wanita mengerikan seperti Irene dan Olyne.Pintu ruangan terbuka. Rael melihat ke sana karena dia pikir yang datang adalah Maevea, tapi ternyata bukan Maeve

  • Perfect Partner   68. Mengisi Tenaga

    Dokter segera melanjutkan penanganan pada Rael, sementara itu di luar situasi sudah tidak sama lagi karena ada Lara di sana.Cedric menatap Lara dengan kecewa. “Lara, Ayah tidak pernah berharap bahwa kau akan menjadi kejam seperti ini.”“Ayah, aku juga putrimu, aku juga berhak menjadi pewaris. Jangan salahkan aku karena menjadi kejam karena ketidakadilan itu.” Lara membalas tanpa rasa bersalah sedikit pun.“Bagimu kekuasaan adalah yang terpenting, bukan?” Lize bersuara dingin. Kali ini dia benar-benar kehilangan simpatinya terhadap Lara. “Kau tidak menghargai hubungan persaudaraanmu dengan Rael sama sekali.”“Bukan hanya aku yang seperti itu, Bu, tapi Rael juga. Apakah dia pernah menganggapku sebagai saudaranya? Baginya aku hanyalah orang luar.”Lize mendengkus sinis, hatinya sakit. “Kau memang tidak tahu ini, Lara. Namun, Lara kau salah. Rael tidak menganggapmu sebagai orang luar. Ketika kau mengalami pendarahan saat melahirkan Liam, Rael adalah orang yang telah mendonorkan darahnya

  • Perfect Partner   67. Aku Akan Baik-Baik Saja

    Hari ini pameran tunggal Maevea dilakukan. Wanita itu dan timnya telah mempersiapkan hari ini dengan sangat baik.Semua karya lukisan Maevea telah dipajang. Para pengunjung juga telah berdatangan. Pegawai Maevea datang ke beberapa pengunjung untuk menjelaskan tentang lukisan atasannya.Harga dari masing-masing lukisan Maevea cukup mahal mengingat karya-karya yang dihasilkan oleh tangan Maevea sangat indah dan bernilai seni tinggi.Dalam beberapa menit lukisan Maevea telah terjual lebih dari sepuluh lukisan. Dan rencananya Maevea akan menyumbangkan setengah dari hasil penjualan lukisannya untuk badan amal.Seluruh anggota keluarga Collins dan Gilloti juga hadir di pameran yang diselenggarakan di ruangan seni yang cukup besar. Namun, Lara dan Jhon pergi lebih dahulu, mereka hanya datang untuk memberi ucapan selamat pada Maevea. Dua orang itu tentu saja tidak akan tahan melihat kebahagiaan Maevea setelah kehancuran keluarga Chester dan juga perusahaan keluarga tersebut.Sementara Liam

  • Perfect Partner   66. Aku Adalah Bosnya

    “Aku akan pulang terlambat hari ini.” Rael menatap istrinya yang saat ini sedang fokus memasangkan dasi untuknya.Maevea mengangkat wajahnya membalas tatapan sang suami. “Tengah malam?”“Pukul sebelas malam aku akan berada di rumah.”“Baiklah kalau begitu.” Maevea mengelus dasi Rael yang sudah rapi. “Selesai.”Rael memeluk pinggang istrinya dengan kedua tangannya. Hanya dengan tarikan singkat tubuh Maevea sudah menabrak tubuhnya.Tanpa kata Rael mencium bibir Maevea. Melumatnya dengan lembut seperti bibir Maevea adalah permen kapas yang sangat halus dan manis.Kedua tangan Maevea dikalungkan ke leher Rael. Dia membalas ciuman Rael dengan senang hati.Ciuman selesai. Rael membelai bibir basah Maevea. “Aku sangat menyukai rasa manis di sini.”“Kau bisa merasakan manisnya kapanpun kau mau, Suamiku.”Rael tertawa kecil. “Istriku benar-benar pandai bicara.”Maevea ikut tertawa, lalu setelah itu dia melihat ke jam di tangannya dan kembali pada Rael. “Ayo berangkat, kau mungkin akan terlamba

DMCA.com Protection Status