Home / Romansa / Perfect Partner / 40. Ciuman Pertama Lucas

Share

40. Ciuman Pertama Lucas

Author: Yuyun Batalia
last update Last Updated: 2023-06-22 15:38:44

Hari ini Maevea akan menjadi muse model di acara pergelaran perhiasan yang dirancang oleh Azuela. Maevea telah mengenakan gaun putih klasik yang membuatnya tampak seperti dewi Yunani. Gaun itu tidak berlengan, tujuannya adalah untuk memamerkan leher angsa Maevea yang mengenakan sebuah kalung yang merupakan andalan dari peragaan hari ini. Selain kalung dia juga mengenakan gelang tangan, cincin dan juga gelang kaki yang pasti akan membuat mencuri perhatian semua orang.

Di ruang make up, Maevea bertemu dengan Eletta. Keduanya tidak saling menyapa karena hubungan mereka yang tidak terlalu baik.

Eletta awalnya mengira bahwa Maevea ada di sana untuk mendukung Azuela, tapi perkiraannya salah. Rupanya Maevea datang sebagai muse model Azuela. Hal itu membuat Eletta merasa sangat tidak senang, terlebih Maevea akan mengenakan set perhiasan yang merupakan karya terbaik Azuela.

Malam ini Eletta pikir dia akan menjadi bintangnya seperti dibanyak pertunjukan sebelumnya, tapi setelah dia tahu bahwa M
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Perfect Partner   41. Kau Tidak Lebih Menarik Dariku

    Perayaan setelah peragaan diadakan tidak terlalu jauh dari lokasi peragaan, dan perayaan tersebut diadakan di sebuah yacht.Maevea pikir perayaan itu tidak akan terlalu ramai, tapi ternyata itu hampir sama seperti perjamuan yang sering dia datangi.Semua tamu undangan yang ada di sana berasal dari kelas atas dari bidang pekerjaan mereka masing-masing. Semuanya menunjukan penampilan terbaik mereka, aroma parfum kelas atas bercampur satu sama lain.Maevea terus berada di sebelah Rael setelah dia berada di dekat Azuela sejenak. Dia diperkenalkan oleh Azuela pada beberapa orang yang ternyata berasal dari agensi dunia hiburan.Beberapa orang tersebut menawarkan pekerjaan pada Maevea sebagai model, tapi Maevea menolak karena dia tidak tertarik pada dunia hiburan. Dia jelas bukan tipe wanita yang ingin menjadi pusat perhatian.Dari tempatnya Maevea melihat Azuela dikelilingi oleh beberapa orang yang terus menerus mengucapkan selamat. Senyum tampak di wajah Azuela, dia ikut bahagia untuk penc

    Last Updated : 2023-06-22
  • Perfect Partner   42. Pembunuh

    Polisi mendatangi Maevea untuk membawa Maevea ke kantor polisi guna melakukan pemeriksaan setelah Eletta ditemukan dalam keadaan sudah menjadi mayat. Telah dilakukan pemeriksaan forensik, kepala Eletta dipukul oleh benda tumpul sebelum Eletta jatuh ke lautan. Ada kemungkinan Eletta telah kehilangan kesadarannya sebelum terjatuh ke laut. Hal itulah yang menyebabkan Eletta tenggelam meski dia sangat pandai berenang.Tidak hanya Maevea, polisi juga telah memeriksa beberapa orang, dan dari beberapa orang itu ada dua pelayan yang melihat Maevea bertengkar dengan Eletta sebelum kematian Eletta.Setelah itu polisi mendapatkan foto yang diambil diam-diam ketika Maevea menampar Eletta. Dengan bukti itu saja, kecurigaan terarah pada Maevea.Maevea didampingi oleh pengacaranya datang ke kantor polisi lalu kemudian Maevea memberikan keterangan sesuai dengan yang terjadi semalam. Dia tidak membuat pernyataan yang berbohong.“Setelah itu saya meninggalkan Eletta dan pergi ke kamar mandi untuk mengo

    Last Updated : 2023-06-22
  • Perfect Partner   43. Cerai Atau Mundur

    “Apakah kau percaya bahwa Maevea membunuh Eletta?” Eleonora bertanya pada Liam. Dia sedikit penasaran tentang apa yang dipikirkan oleh Liam.Saat ini keduanya hendak tidur, tapi Eleonora tidak bisa tidur karena memikirkan Maevea.“Apakah kau sedang ingin mendengar pendapatku atau kau ingin menjatuhkan Maevea di depanku?” Liam menatap Eleonora dingin. Pria ini salah paham terhadap Eleonora, dia berpikir bahwa saat ini Eleonora sedang mencoba untuk menjelek-jelekan Maevea.Dari jawaban Liam, Eleonora bisa menebak isi pikiran Liam tentangnya saat ini. Eleonora tersenyum pahit. Selama hidupnya dia tidak pernah menjelek-jelekan Maevea, dia hanya bersaing dengan Maevea. Bahkan ketika dia kalah dia tidak menyebutkan sesuatu yang buruk tentang Maevea.“Lupakan saja, anggap saja aku tidak mengatakan apapun.” Eleonora kehilangan minatnya untuk bertanya.“Dengarkan aku baik-baik, Eleonora. Aku mungkin tidak memperlakukan Maevea dengan baik ketika dia menjadi tunanganku, tapi aku tahu bahwa Maeve

    Last Updated : 2023-06-22
  • Perfect Partner   44. Kebenaran

    "Orang-orang ini benar-benar tidak berpendidikan! bagaimana mungkin kata-kata mereka begitu tajam padahal kasus kematian Eletta masih diselidiki!" Azuela mengoceh jengkel. Dia memiliki keinginan yang kuat untuk mematahkan jari orang-orang yang berkomentar sangat buruk terhadap Maevea. "Eve, jangan membuka internet untuk beberapa waktu ini." Dia beralih ke Maevea dan mengembalikan ponsel sahabatnya itu.Azuela sengaja mengunjungi Maevea hari ini untuk menemani dan menyemangati Maevea. Masalah yang dilalui oleh Maevea kali ini lebih besar dari sebelumnya. Azuela tidak mengerti kenapa sahabatnya yang baik ini harus melewati berbagai hal yang membuatnya sulit untuk bernapas.Maevea tadinya hanya ingin menonaktifkan media sosialnya, tapi dia berakhir membaca komentar-komentar mengerikan pengguna media sosial di beberapa fotonya. Melihat wajah Maevea yang murung, Azuela segera meraih tangan Maevea dan menggenggamnya lembut. "Eve, jangan berpikir terlalu banyak. Kebenaran pasti akan segera

    Last Updated : 2023-06-22
  • Perfect Partner   45. Hanya Satu Burung Yang Terbunuh

    Olyne menonton berita di televisinya dengan wajah tenang, dia memainkan gelas di tangannya lalu kemudian menyesapnya sedikit.“Sayang sekali.” Olyne bergumam singkat. Rencana yang telah dia susun menjadi berantakan karena satu hal yang tidak diperkirakan olehnya.Ketika Eletta terbunuh Olyne ada di kapal yang sama dan dia menyaksikan Gracella membunuh Eletta. Saat itu dia sengaja datang karena telah memperhatikan gerakan Gracella. Olyne merekam pertengkaran Maevea dan Eletta, dan potongan dari rekaman itulah yang dia gunakan untuk mengarang narasi yang menyiratkan bahwa Maevea adalah pelaku pembunuhan tersebut.Seharusnya Maevea ditahan atas tuduhan pembunuhan terhadap Eletta, atau paling tidak Maevea akan terus dicurigai sebagai pembunuh selama sisa umur hidupnya. Akan tetapi, sekarang nama Maevea telah dibersihkan. Pelaku sebenarnya dari pembunuhan itu telah tertangkap.Selain rekaman itu, dia juga telah mengirim orangnya untuk menghapus rekaman di kapal pesiar sebelum orang lain me

    Last Updated : 2023-06-22
  • Perfect Partner   46. Dua Kali Lipat

    Satu bulan berlalu setelah kematian Eletta, semua berjalan seperti semula, beberapa orang yang awalnya kehilangan sudah tidak memikirkan tentang Eletta lagi.. Hanya media sosial yang masih beberapa kali membahas mengenai kematian Eletta yang disebabkan oleh Gracella.Eletta harusnya sudah tenang sekarang, tapi sayangnya beberapa orang masih mengutuk Eletta yang sudah tiada. Mereka adalah orang-orang yang tidak begitu menyukai Eletta yang mereka sebut munafik.Gracella menyebutkan alasannya sampai membunuh Eletta, itu semua karena Eletta menggunakan dirinya untuk mengalihkan fokus pengguna media sosial dari kasusnya yang telah menjebak Maevea.Orang-orang berkata bahwa pantas saja jika Gracella sampai seperti itu karena Eletta telah menghancurkan hidup Gracella padahal Gracella memiliki hubungan yang cukup baik dengan Eletta.Apa yang Gracella lakukan memang tidak bisa dibenarkan, wanita itu bermain dengan pamannya sendiri, tapi apa yang dilakukan oleh Eletta jauh lebih tidak bisa dib

    Last Updated : 2023-06-22
  • Perfect Partner   47. Tidak Ingin Mengakui

    Pada pukul sepuluh pagi Maevea terjaga, dia tidak bangun sendiri melainkan dibangunkan oleh kepala pelayan.Wanita itu segera membersihkan tubuhnya kemudian berpakaian. Ia bergegas menuju ke ruang tamu di mana ibu mertua dan kakak iparnya menunggu.“Ibu, Kakak ipar.” Maevea menyapa dua wanita berbeda generasi di depannya.Lize berdiri dari tempat duduknya lalu tersenyum ringan. Ia mendekati Maevea kemudian memeluknya. “Bagaimana kabarmu, Eve?”“Baik, Bu,” balas Meavea. “Bagaimana dengan Ibu dan Ayah?”“Semuanya baik.”Di sofa, Lara mendengkus tidak suka. “Sepertinya kau sangat suka bermalas-malasan. Jam seperti ini kau baru bangun tidur. Rael benar-benar kasihan memiliki istri pemalas sepertimu.” Lara mulai mengkritik Maevea di setiap kesempatan yang ada.Lize mengalihkan pandangannya pada Lara. “Sejak kapan kau peduli pada hidup Rael? Bukankah kau sangat senang jika Rael mengalami kesulitan?”Lize tidak akan melupakan bahwa Lara menyerang Rael di rapat darurat beberapa waktu lalu.La

    Last Updated : 2023-06-22
  • Perfect Partner   48. Tidak Pernah Kenyang

    “Apa yang bisa saya lakukan untuk Anda, Tuan Rael?” Ghost yang merupakan pemilik toko barang antik bertanya pada Rael. Selama ini pria itu menyembunyikan identitasnya sebagai peretas terhebat dengan pekerjaannya mengurusi toko barang antiknya yang hanya dia kelola sendirian. Di tempat itu juga dia melakukan pekerjaannya sebagai peretas.“Saya ingin Anda melacak keberadaan dari pengunggah foto ini.” Rael menunjukan ponselnya pada Ghost yang usianya tampak tidak berbeda jauh dari Rael.“Mari ikut saya.” Ghost mengajak Rael untuk masuk ke dalam ruang kerjanya yang terhubung dengan pintu rahasia yang berbentuk rak barang antik.Seperti yang diharapkan oleh para peretas, mereka memang penuh rahasia.Saat Rael masuk ke dalam ruang kerja Ghost, ruangan itu diisi oleh deretan layar komputer dan berbagai macam alat canggih lainnya.Ghost mengambilkan kursi untuk Rael, lalu kemudian dia juga duduk. Pria itu tidak keberatan menunjukan ruang kerjanya pada Rael karena dia tahu seorang Rael tidak p

    Last Updated : 2023-06-22

Latest chapter

  • Perfect Partner   Extra Part - 3. Aciella Gilloti

    Suara tangis bayi memecah keheningan ruangan itu. Rasa sakit yang dirasakan oleh Maevea karena kontraksi kini telah terbayarkan. Dia begitu emosional sampai akhirnya dia mengeluarkan air mata. Dia dan putrinya telah berjuang bersama-sama, dan perjuangan mereka berhasil.Semakin dekat dengan waktu melahirkan Maevea merasa sedikit takut. Dia bukan takut melahirkan, tapi takut jika dia tidak cukup kuat untuk melahirkan putrinya.“Sayang, kau telah melakukannya dengan sangat baik.” Rael mengecup puncak kepala Maevea dengan lembut. Setelah melihat perjuangan istrinya melahirkan, dengan semua rasa sakit, keringat dan darah. Rael semakin berjanji pada dirinya sendiri bahwa tidak akan pernah menyakiti atau mengecewakan istrinya.Rael menghapus air mata istrinya yang jatuh. “Terima kasih karena telah berjuang untuk putri kita. Terima kasih karena telah melahirkan putri yang cantik untukku. Istriku, aku sangat mencintaimu.”Hati Maevea sangat tersentuh karena kata-kata suaminya. “Aku juga sanga

  • Perfect Partner   Extra Part - 2. Cinta Pertama Putrinya

    “Nona, bolehkah saya mendapatkan nomor ponsel Anda?” Seorang pria muda berdiri di sebelah Maevea. Pria itu memiliki penampilan yang baik.Adele yang duduk di seberang Maevea sudah siap siaga, wanita itu akan mematahkan leher pria di dekatnya jika berani menyakiti nyonyanya.Maevea meletakan segelas kopi yang baru sedikit ia minum. Wanita itu menggerakan coat yang ia kenakan. Dia kemudian menunjuk ke perutnya.Tanpa mengatakan apa-apa, pria yang tadi meminta nomor ponsel segera menyingkir.Adele tersenyum kecil melihat itu. Nyonyanya tidak mengatakan apapun, tapi dia berhasil mengusir pria yang mendekat ke arahnya. Ini bukan pertama kalinya ada pria yang meminta nomor ponsel nyonyanya, tapi seperti hari ini nyonyanya selalu menolak mereka semua.Maevea kembali menyesap kopinya, dia menikmati setiap teguknya. Setelah selesai wanita itu segera meninggalkan cafe di pinggiran kota yang nyaman dan tenang.Maevea sering mengunjungi cafe ini ketika dia masih lajang, dibandingkan dengan restor

  • Perfect Partner   Extra Part - 1. Semakin Hari Semakin Lezat

    Kehamilan Maevea saat ini sudah memasuki minggu ke dua puluh empat. Wanita itu kini sedang berada di pusat perbelanjaan bersama dengan Azuela yang sudah resmi menjadi kakak iparnya sejak satu bulan lalu.“Zue, lihat bukankah gaun ini sangat lucu.” Maevea menatap gemas ke gaun berwarna merah muda yang ada di depannya. Saat ini Maevea dan Azuela berada di toko pakaian anak.Maevea sebenarnya tidak ingin membeli pakaian anak, tapi ketika dia melewati toko itu kakinya melangkah masuk ke sana karena pakaian-pakaian yang menarik perhatiannya.“Ya, itu benar-benar menggemaskan, Eve.” Azuela menatap gaun itu dengan berbinar. Dia juga menyukainya.“Yang ini juga lucu, Zue. Ini juga. Astaga, aku menyukai semuanya.” Maevea sangat bersemangat. Dia ingin membeli semuanya sekarang.“Putrimu akan berganti pakaian setiap menit jika kau membeli semua gaun di toko ini, Eve.” Azuela menatap Maevea geli.“Tidak, aku harus tenang. Aku tidak boleh membeli pakaian yang nanti tidak terpakai oleh putriku.” Ma

  • Perfect Partner   71. Mencintainya Seumur Hidup (Tamat)

    Satu minggu berlalu, Rael yang seharusnya kembali hari ini tidak bisa kembali karena cuaca buruk di sana. Mungkin Rael masih harus berada di sana untuk beberapa hari lagi.Selama satu minggu ini Maevea sulit tidur, bahkan setelah dia melakukan panggilan video dengan Rael dia masih tidak bisa memejamkan matanya.Maevea selalu berharap Rael cepat kembali, tapi hari ini Rael memberitahunya bahwa pria itu tidak bisa kembali. Maevea tidak mengeluh ketika Rael memberitahunya, tapi ketika panggilan selesai dia mulai menangis seperti anak kecil.Maevea tidak mengerti apa yang salah dengannya. Dia sepertinya begitu ketergantungan dengan Rael.Setelah menangis untuk beberapa saat, Maevea meninggalkan sofa. Dia pergi ke meja rias dan melihat wajahnya yang sembab.Mata Maevea yang awalnya fokus pada cermin, kini tertuju tanggalan yang ada di atas meja rias. Detik selanjutnya wanita itu membuka laci dan mengambil sesuatu dari sana lalu bergegar ke kamar mandi.Beberapa saat kemudian dia keluar dar

  • Perfect Partner   70. Suamiku Benar-Benar Pencemburu

    Hari ini Maevea menghadiri sebuah seminar sebagai praktisi seni yang menjadi nara sumber di seminar tersebut. Sejak dia menyelenggarakan pameran tunggalnya, dia telah menerima banyak permintaan dari beberapa kampus untuk mengisi seminar sebagai nara sumber.Ketika wanita itu menjelaskan beberapa hal dan menceritakan tentang karya-karyanya semua mahasiswi dan mahasiswa yang ada di sana memperhatikannya dengan seksama.Maevea terkenal bukan hanya karena berbakat, tapi juga cantik. Para mahasiswi lebih muda dari Maevea, kebanyakan dari mereka masih berumur di bawah dua puluh tahun, tapi di mata mereka wajah dan bentuk tubuh Maevea terlihat seumuran dengan mereka. Belum lagi kulit Maevea yang tampak seperti salju. Benar-benar membuat kagum sekaligus iri.Sementara para mahasiswa mereka tidak bisa mengalihkan pandangan dari Maevea karena terpikat pada sosok itu.Namun, mereka semua cukup sadar diri. Mereka semua tidak akan pernah mampu bersaing dengan Rael Gilloti.Waktu seminar berakhir.

  • Perfect Partner   69. Ingin Memakanku, hm?

    “Ibu dan anak dari keluarga Chester ini benar-benar mengerikan.” Raytan mencela perilaku Olyne dan Irene. Dua wanita itu telah melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh wanita yang dikenal karena kelembutan dan kemurahan hatinya.“Wanita itu pasti ingin membalas dendam karena kehancuran putrinya dan keluarganya. Dia tidak berpikir dengan benar, seharusnya yang dia salahkan adalah putirnya sendiri bukan orang lain.” Morgan juga tidak habis pikir dengan isi kepala Irene.Dua sahabat Rael itu sangat geram dengan Irene yang mencoba untuk membunuh Maevea padahal Maevea tidak melakuan apapun. Seharusnya Maevealah yang memiliki pemikiran untuk membunuh Olyne karena wanita itu telah menjebak Maevea dua kali dan semua jebakannya sangat mengerikan.Rael terus mendengarkan kekesalan kedua sahabatnya yang tidak pernah terlibat dengan wanita mengerikan seperti Irene dan Olyne.Pintu ruangan terbuka. Rael melihat ke sana karena dia pikir yang datang adalah Maevea, tapi ternyata bukan Maeve

  • Perfect Partner   68. Mengisi Tenaga

    Dokter segera melanjutkan penanganan pada Rael, sementara itu di luar situasi sudah tidak sama lagi karena ada Lara di sana.Cedric menatap Lara dengan kecewa. “Lara, Ayah tidak pernah berharap bahwa kau akan menjadi kejam seperti ini.”“Ayah, aku juga putrimu, aku juga berhak menjadi pewaris. Jangan salahkan aku karena menjadi kejam karena ketidakadilan itu.” Lara membalas tanpa rasa bersalah sedikit pun.“Bagimu kekuasaan adalah yang terpenting, bukan?” Lize bersuara dingin. Kali ini dia benar-benar kehilangan simpatinya terhadap Lara. “Kau tidak menghargai hubungan persaudaraanmu dengan Rael sama sekali.”“Bukan hanya aku yang seperti itu, Bu, tapi Rael juga. Apakah dia pernah menganggapku sebagai saudaranya? Baginya aku hanyalah orang luar.”Lize mendengkus sinis, hatinya sakit. “Kau memang tidak tahu ini, Lara. Namun, Lara kau salah. Rael tidak menganggapmu sebagai orang luar. Ketika kau mengalami pendarahan saat melahirkan Liam, Rael adalah orang yang telah mendonorkan darahnya

  • Perfect Partner   67. Aku Akan Baik-Baik Saja

    Hari ini pameran tunggal Maevea dilakukan. Wanita itu dan timnya telah mempersiapkan hari ini dengan sangat baik.Semua karya lukisan Maevea telah dipajang. Para pengunjung juga telah berdatangan. Pegawai Maevea datang ke beberapa pengunjung untuk menjelaskan tentang lukisan atasannya.Harga dari masing-masing lukisan Maevea cukup mahal mengingat karya-karya yang dihasilkan oleh tangan Maevea sangat indah dan bernilai seni tinggi.Dalam beberapa menit lukisan Maevea telah terjual lebih dari sepuluh lukisan. Dan rencananya Maevea akan menyumbangkan setengah dari hasil penjualan lukisannya untuk badan amal.Seluruh anggota keluarga Collins dan Gilloti juga hadir di pameran yang diselenggarakan di ruangan seni yang cukup besar. Namun, Lara dan Jhon pergi lebih dahulu, mereka hanya datang untuk memberi ucapan selamat pada Maevea. Dua orang itu tentu saja tidak akan tahan melihat kebahagiaan Maevea setelah kehancuran keluarga Chester dan juga perusahaan keluarga tersebut.Sementara Liam

  • Perfect Partner   66. Aku Adalah Bosnya

    “Aku akan pulang terlambat hari ini.” Rael menatap istrinya yang saat ini sedang fokus memasangkan dasi untuknya.Maevea mengangkat wajahnya membalas tatapan sang suami. “Tengah malam?”“Pukul sebelas malam aku akan berada di rumah.”“Baiklah kalau begitu.” Maevea mengelus dasi Rael yang sudah rapi. “Selesai.”Rael memeluk pinggang istrinya dengan kedua tangannya. Hanya dengan tarikan singkat tubuh Maevea sudah menabrak tubuhnya.Tanpa kata Rael mencium bibir Maevea. Melumatnya dengan lembut seperti bibir Maevea adalah permen kapas yang sangat halus dan manis.Kedua tangan Maevea dikalungkan ke leher Rael. Dia membalas ciuman Rael dengan senang hati.Ciuman selesai. Rael membelai bibir basah Maevea. “Aku sangat menyukai rasa manis di sini.”“Kau bisa merasakan manisnya kapanpun kau mau, Suamiku.”Rael tertawa kecil. “Istriku benar-benar pandai bicara.”Maevea ikut tertawa, lalu setelah itu dia melihat ke jam di tangannya dan kembali pada Rael. “Ayo berangkat, kau mungkin akan terlamba

DMCA.com Protection Status