“Jangan terlalu banyak berinteraksi dengan Olyne di masa depan.” Rael berbicara setelah dia mendengar dari istrinya bahwa Olyne datang ke galeri dan ingin dilukis olehnya.“Baik.” Maevea akan mengikuti kata-kata Rael. Dia menebak bahwa alasan kenapa Rael melarangnya adalah karena Olyne adalah keponakan Lara. Rael tidak begitu akur dengan kakaknya, jadi suaminya itu juga tidak akan terlalu menyukai keponakan Lara dari sebelah suaminya.Yang tidak diketahui oleh Maevea adalah bahwa Rael mengetahui sepak terjang Olyne di dunia bisnis legal maupun ilegal.Olyne tidak sebaik penampilannya. Di depan wanita itu akan tampak ramah dan banyak melakukan kegiatan amal, tapi di belakang dia memiliki bisnis kotor yang dipimpinnya dengan keji dan tidak berperasaan.Orang lain mungkin tidak tahu, tapi Rael yang selalu waspada telah mengirimkan orangnya untuk menyelidiki tentang Olyne Chester yang merupakan salah satu pemimpin dari organisasi dunia bawah tanah yang terlibat dalam perdangangan narkoba
“Apa yang terjadi padamu, Suamiku?” Maevea menatap Rael bingung. Wajah Rael saat ini memerah dan tatapannya juga sedikit tidak benar.Rael yang sudah begitu tersiksa karena efek obat tidak menjawab kata-kata Maevea. Dia hanya mendekati istrinya lalu kemudian mencium Maevea dengan bergairah. Aroma tubuh Maevea membuat Rael menjadi semakin tidak terkendali.Maevea terkejut dengan sikap Rael yang sebrono dan kasar, tapi dia tidak mendorong suaminya menjauh dan membiarkan suaminya melahap tubuhnya hingga puas.Maevea tidak tahu kapan tepatnya Rael berhenti. Dia sudah kelelahan dan tertidur setelah sesi bercinta yang panjang mereka.Rael tanpa obat bius sudah sangat tahan lama, ditambah dengan obat bius Rael benar-benar menjadi pemangsa yang ganas.Di tempat lain hal yang sama juga terjadi. Namun, Eletta dan Leonis sama-sama masih bertahan karena obat bius yang mereka konsumsi. Mereka mungkin bisa bermain sampai pagi karena efek obat yang begitu kuat.Keesokan paginya Rael terjaga setelah
Eletta terjaga setelah euforia semalam. Wanita itu merasa tubuhnya seperti akan hancur. Rasa sakit ada di mana-mana. Dia memiringkan kepalanya, wajahnya membeku ketika dia menemukan pria yang ada di sebelahnya adalah Leonis bukan Rael.Eletta mencoba mengingat apa yang terjadi semalam. Kedua tangan wanita itu mengepal kuat. Dia ingat bahwa Rael meninggalkan kamar lalu setelah itu dia mulai tersiksa karena efek obat bius, dan setelahnya dia tidak tahu apa yang terjadi karena halusinasi yang disebabkan oleh obat bius.Dia kira dia bercinta dengan Rael, tapi ternyata itu adalah Leonis.Harga diri Eletta sangat terluka. Dia bahkan telah telanjang di depan Rael, tapi Rael masih tidak mau menyentuhnya. Penghinaan ini, Eletta akan mengingatnya untuk seumur hidupnya.Rael, pria itu sudah sangat merendahkan dirinya. Dia pasti akan menagihnya suatu hari nanti.Di sebelah Eletta, Leonis juga membuka matanya. Pria itu juga sama seperti Eletta, dia tidak tahu apa yang terjadi semalam. Dia memesan
Dua minggu berlalu, hari ini Eletta dan Leonis telah mengumumkan bahwa mereka akan menikah dalam tiga bulan lagi.Berita tersebut dikomentari oleh banyak orang. Leonis adalah aktor yang memiliki banyak sekali penggemar. Sejak lama para penggemar Leonis mengatakan bahwa Leonis dan Eletta sangat cocok, tapi keduanya tidak kunjung menjadi pasangan dan hanya berteman saja. Dan sekarang dengan pengumuman itu para penggemar Leonis sangat bahagia.Namun, tidak semua komentar positif, ada juga yang mencibir Eletta yang akhirnya move on dari Rael Gilloti. Selain itu beberapa komentar menyebut bahwa Eletta menjadikan Leonis sebagai pelampiasan semata.Saat ini Rael sedang bersama dengan dua sahabatnya di ruang kerjanya. Raytan dan Morgan sengaja datang ke perusahaan Rael karena mereka kebetulan memiliki pekerjaan yang tidak jauh dari perusahaan Rael.Raytan melihat ke ponselnya dan menemukan pengumuman yang dibuat oleh Leonis dan Eletta.“Lihat ini, Leonis dan Eletta mengumumkan mereka akan men
Hari ini Maevea akan menjadi muse model di acara pergelaran perhiasan yang dirancang oleh Azuela. Maevea telah mengenakan gaun putih klasik yang membuatnya tampak seperti dewi Yunani. Gaun itu tidak berlengan, tujuannya adalah untuk memamerkan leher angsa Maevea yang mengenakan sebuah kalung yang merupakan andalan dari peragaan hari ini. Selain kalung dia juga mengenakan gelang tangan, cincin dan juga gelang kaki yang pasti akan membuat mencuri perhatian semua orang.Di ruang make up, Maevea bertemu dengan Eletta. Keduanya tidak saling menyapa karena hubungan mereka yang tidak terlalu baik.Eletta awalnya mengira bahwa Maevea ada di sana untuk mendukung Azuela, tapi perkiraannya salah. Rupanya Maevea datang sebagai muse model Azuela. Hal itu membuat Eletta merasa sangat tidak senang, terlebih Maevea akan mengenakan set perhiasan yang merupakan karya terbaik Azuela.Malam ini Eletta pikir dia akan menjadi bintangnya seperti dibanyak pertunjukan sebelumnya, tapi setelah dia tahu bahwa M
Perayaan setelah peragaan diadakan tidak terlalu jauh dari lokasi peragaan, dan perayaan tersebut diadakan di sebuah yacht.Maevea pikir perayaan itu tidak akan terlalu ramai, tapi ternyata itu hampir sama seperti perjamuan yang sering dia datangi.Semua tamu undangan yang ada di sana berasal dari kelas atas dari bidang pekerjaan mereka masing-masing. Semuanya menunjukan penampilan terbaik mereka, aroma parfum kelas atas bercampur satu sama lain.Maevea terus berada di sebelah Rael setelah dia berada di dekat Azuela sejenak. Dia diperkenalkan oleh Azuela pada beberapa orang yang ternyata berasal dari agensi dunia hiburan.Beberapa orang tersebut menawarkan pekerjaan pada Maevea sebagai model, tapi Maevea menolak karena dia tidak tertarik pada dunia hiburan. Dia jelas bukan tipe wanita yang ingin menjadi pusat perhatian.Dari tempatnya Maevea melihat Azuela dikelilingi oleh beberapa orang yang terus menerus mengucapkan selamat. Senyum tampak di wajah Azuela, dia ikut bahagia untuk penc
Polisi mendatangi Maevea untuk membawa Maevea ke kantor polisi guna melakukan pemeriksaan setelah Eletta ditemukan dalam keadaan sudah menjadi mayat. Telah dilakukan pemeriksaan forensik, kepala Eletta dipukul oleh benda tumpul sebelum Eletta jatuh ke lautan. Ada kemungkinan Eletta telah kehilangan kesadarannya sebelum terjatuh ke laut. Hal itulah yang menyebabkan Eletta tenggelam meski dia sangat pandai berenang.Tidak hanya Maevea, polisi juga telah memeriksa beberapa orang, dan dari beberapa orang itu ada dua pelayan yang melihat Maevea bertengkar dengan Eletta sebelum kematian Eletta.Setelah itu polisi mendapatkan foto yang diambil diam-diam ketika Maevea menampar Eletta. Dengan bukti itu saja, kecurigaan terarah pada Maevea.Maevea didampingi oleh pengacaranya datang ke kantor polisi lalu kemudian Maevea memberikan keterangan sesuai dengan yang terjadi semalam. Dia tidak membuat pernyataan yang berbohong.“Setelah itu saya meninggalkan Eletta dan pergi ke kamar mandi untuk mengo
“Apakah kau percaya bahwa Maevea membunuh Eletta?” Eleonora bertanya pada Liam. Dia sedikit penasaran tentang apa yang dipikirkan oleh Liam.Saat ini keduanya hendak tidur, tapi Eleonora tidak bisa tidur karena memikirkan Maevea.“Apakah kau sedang ingin mendengar pendapatku atau kau ingin menjatuhkan Maevea di depanku?” Liam menatap Eleonora dingin. Pria ini salah paham terhadap Eleonora, dia berpikir bahwa saat ini Eleonora sedang mencoba untuk menjelek-jelekan Maevea.Dari jawaban Liam, Eleonora bisa menebak isi pikiran Liam tentangnya saat ini. Eleonora tersenyum pahit. Selama hidupnya dia tidak pernah menjelek-jelekan Maevea, dia hanya bersaing dengan Maevea. Bahkan ketika dia kalah dia tidak menyebutkan sesuatu yang buruk tentang Maevea.“Lupakan saja, anggap saja aku tidak mengatakan apapun.” Eleonora kehilangan minatnya untuk bertanya.“Dengarkan aku baik-baik, Eleonora. Aku mungkin tidak memperlakukan Maevea dengan baik ketika dia menjadi tunanganku, tapi aku tahu bahwa Maeve
Suara tangis bayi memecah keheningan ruangan itu. Rasa sakit yang dirasakan oleh Maevea karena kontraksi kini telah terbayarkan. Dia begitu emosional sampai akhirnya dia mengeluarkan air mata. Dia dan putrinya telah berjuang bersama-sama, dan perjuangan mereka berhasil.Semakin dekat dengan waktu melahirkan Maevea merasa sedikit takut. Dia bukan takut melahirkan, tapi takut jika dia tidak cukup kuat untuk melahirkan putrinya.“Sayang, kau telah melakukannya dengan sangat baik.” Rael mengecup puncak kepala Maevea dengan lembut. Setelah melihat perjuangan istrinya melahirkan, dengan semua rasa sakit, keringat dan darah. Rael semakin berjanji pada dirinya sendiri bahwa tidak akan pernah menyakiti atau mengecewakan istrinya.Rael menghapus air mata istrinya yang jatuh. “Terima kasih karena telah berjuang untuk putri kita. Terima kasih karena telah melahirkan putri yang cantik untukku. Istriku, aku sangat mencintaimu.”Hati Maevea sangat tersentuh karena kata-kata suaminya. “Aku juga sanga
“Nona, bolehkah saya mendapatkan nomor ponsel Anda?” Seorang pria muda berdiri di sebelah Maevea. Pria itu memiliki penampilan yang baik.Adele yang duduk di seberang Maevea sudah siap siaga, wanita itu akan mematahkan leher pria di dekatnya jika berani menyakiti nyonyanya.Maevea meletakan segelas kopi yang baru sedikit ia minum. Wanita itu menggerakan coat yang ia kenakan. Dia kemudian menunjuk ke perutnya.Tanpa mengatakan apa-apa, pria yang tadi meminta nomor ponsel segera menyingkir.Adele tersenyum kecil melihat itu. Nyonyanya tidak mengatakan apapun, tapi dia berhasil mengusir pria yang mendekat ke arahnya. Ini bukan pertama kalinya ada pria yang meminta nomor ponsel nyonyanya, tapi seperti hari ini nyonyanya selalu menolak mereka semua.Maevea kembali menyesap kopinya, dia menikmati setiap teguknya. Setelah selesai wanita itu segera meninggalkan cafe di pinggiran kota yang nyaman dan tenang.Maevea sering mengunjungi cafe ini ketika dia masih lajang, dibandingkan dengan restor
Kehamilan Maevea saat ini sudah memasuki minggu ke dua puluh empat. Wanita itu kini sedang berada di pusat perbelanjaan bersama dengan Azuela yang sudah resmi menjadi kakak iparnya sejak satu bulan lalu.“Zue, lihat bukankah gaun ini sangat lucu.” Maevea menatap gemas ke gaun berwarna merah muda yang ada di depannya. Saat ini Maevea dan Azuela berada di toko pakaian anak.Maevea sebenarnya tidak ingin membeli pakaian anak, tapi ketika dia melewati toko itu kakinya melangkah masuk ke sana karena pakaian-pakaian yang menarik perhatiannya.“Ya, itu benar-benar menggemaskan, Eve.” Azuela menatap gaun itu dengan berbinar. Dia juga menyukainya.“Yang ini juga lucu, Zue. Ini juga. Astaga, aku menyukai semuanya.” Maevea sangat bersemangat. Dia ingin membeli semuanya sekarang.“Putrimu akan berganti pakaian setiap menit jika kau membeli semua gaun di toko ini, Eve.” Azuela menatap Maevea geli.“Tidak, aku harus tenang. Aku tidak boleh membeli pakaian yang nanti tidak terpakai oleh putriku.” Ma
Satu minggu berlalu, Rael yang seharusnya kembali hari ini tidak bisa kembali karena cuaca buruk di sana. Mungkin Rael masih harus berada di sana untuk beberapa hari lagi.Selama satu minggu ini Maevea sulit tidur, bahkan setelah dia melakukan panggilan video dengan Rael dia masih tidak bisa memejamkan matanya.Maevea selalu berharap Rael cepat kembali, tapi hari ini Rael memberitahunya bahwa pria itu tidak bisa kembali. Maevea tidak mengeluh ketika Rael memberitahunya, tapi ketika panggilan selesai dia mulai menangis seperti anak kecil.Maevea tidak mengerti apa yang salah dengannya. Dia sepertinya begitu ketergantungan dengan Rael.Setelah menangis untuk beberapa saat, Maevea meninggalkan sofa. Dia pergi ke meja rias dan melihat wajahnya yang sembab.Mata Maevea yang awalnya fokus pada cermin, kini tertuju tanggalan yang ada di atas meja rias. Detik selanjutnya wanita itu membuka laci dan mengambil sesuatu dari sana lalu bergegar ke kamar mandi.Beberapa saat kemudian dia keluar dar
Hari ini Maevea menghadiri sebuah seminar sebagai praktisi seni yang menjadi nara sumber di seminar tersebut. Sejak dia menyelenggarakan pameran tunggalnya, dia telah menerima banyak permintaan dari beberapa kampus untuk mengisi seminar sebagai nara sumber.Ketika wanita itu menjelaskan beberapa hal dan menceritakan tentang karya-karyanya semua mahasiswi dan mahasiswa yang ada di sana memperhatikannya dengan seksama.Maevea terkenal bukan hanya karena berbakat, tapi juga cantik. Para mahasiswi lebih muda dari Maevea, kebanyakan dari mereka masih berumur di bawah dua puluh tahun, tapi di mata mereka wajah dan bentuk tubuh Maevea terlihat seumuran dengan mereka. Belum lagi kulit Maevea yang tampak seperti salju. Benar-benar membuat kagum sekaligus iri.Sementara para mahasiswa mereka tidak bisa mengalihkan pandangan dari Maevea karena terpikat pada sosok itu.Namun, mereka semua cukup sadar diri. Mereka semua tidak akan pernah mampu bersaing dengan Rael Gilloti.Waktu seminar berakhir.
“Ibu dan anak dari keluarga Chester ini benar-benar mengerikan.” Raytan mencela perilaku Olyne dan Irene. Dua wanita itu telah melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh wanita yang dikenal karena kelembutan dan kemurahan hatinya.“Wanita itu pasti ingin membalas dendam karena kehancuran putrinya dan keluarganya. Dia tidak berpikir dengan benar, seharusnya yang dia salahkan adalah putirnya sendiri bukan orang lain.” Morgan juga tidak habis pikir dengan isi kepala Irene.Dua sahabat Rael itu sangat geram dengan Irene yang mencoba untuk membunuh Maevea padahal Maevea tidak melakuan apapun. Seharusnya Maevealah yang memiliki pemikiran untuk membunuh Olyne karena wanita itu telah menjebak Maevea dua kali dan semua jebakannya sangat mengerikan.Rael terus mendengarkan kekesalan kedua sahabatnya yang tidak pernah terlibat dengan wanita mengerikan seperti Irene dan Olyne.Pintu ruangan terbuka. Rael melihat ke sana karena dia pikir yang datang adalah Maevea, tapi ternyata bukan Maeve
Dokter segera melanjutkan penanganan pada Rael, sementara itu di luar situasi sudah tidak sama lagi karena ada Lara di sana.Cedric menatap Lara dengan kecewa. “Lara, Ayah tidak pernah berharap bahwa kau akan menjadi kejam seperti ini.”“Ayah, aku juga putrimu, aku juga berhak menjadi pewaris. Jangan salahkan aku karena menjadi kejam karena ketidakadilan itu.” Lara membalas tanpa rasa bersalah sedikit pun.“Bagimu kekuasaan adalah yang terpenting, bukan?” Lize bersuara dingin. Kali ini dia benar-benar kehilangan simpatinya terhadap Lara. “Kau tidak menghargai hubungan persaudaraanmu dengan Rael sama sekali.”“Bukan hanya aku yang seperti itu, Bu, tapi Rael juga. Apakah dia pernah menganggapku sebagai saudaranya? Baginya aku hanyalah orang luar.”Lize mendengkus sinis, hatinya sakit. “Kau memang tidak tahu ini, Lara. Namun, Lara kau salah. Rael tidak menganggapmu sebagai orang luar. Ketika kau mengalami pendarahan saat melahirkan Liam, Rael adalah orang yang telah mendonorkan darahnya
Hari ini pameran tunggal Maevea dilakukan. Wanita itu dan timnya telah mempersiapkan hari ini dengan sangat baik.Semua karya lukisan Maevea telah dipajang. Para pengunjung juga telah berdatangan. Pegawai Maevea datang ke beberapa pengunjung untuk menjelaskan tentang lukisan atasannya.Harga dari masing-masing lukisan Maevea cukup mahal mengingat karya-karya yang dihasilkan oleh tangan Maevea sangat indah dan bernilai seni tinggi.Dalam beberapa menit lukisan Maevea telah terjual lebih dari sepuluh lukisan. Dan rencananya Maevea akan menyumbangkan setengah dari hasil penjualan lukisannya untuk badan amal.Seluruh anggota keluarga Collins dan Gilloti juga hadir di pameran yang diselenggarakan di ruangan seni yang cukup besar. Namun, Lara dan Jhon pergi lebih dahulu, mereka hanya datang untuk memberi ucapan selamat pada Maevea. Dua orang itu tentu saja tidak akan tahan melihat kebahagiaan Maevea setelah kehancuran keluarga Chester dan juga perusahaan keluarga tersebut.Sementara Liam
“Aku akan pulang terlambat hari ini.” Rael menatap istrinya yang saat ini sedang fokus memasangkan dasi untuknya.Maevea mengangkat wajahnya membalas tatapan sang suami. “Tengah malam?”“Pukul sebelas malam aku akan berada di rumah.”“Baiklah kalau begitu.” Maevea mengelus dasi Rael yang sudah rapi. “Selesai.”Rael memeluk pinggang istrinya dengan kedua tangannya. Hanya dengan tarikan singkat tubuh Maevea sudah menabrak tubuhnya.Tanpa kata Rael mencium bibir Maevea. Melumatnya dengan lembut seperti bibir Maevea adalah permen kapas yang sangat halus dan manis.Kedua tangan Maevea dikalungkan ke leher Rael. Dia membalas ciuman Rael dengan senang hati.Ciuman selesai. Rael membelai bibir basah Maevea. “Aku sangat menyukai rasa manis di sini.”“Kau bisa merasakan manisnya kapanpun kau mau, Suamiku.”Rael tertawa kecil. “Istriku benar-benar pandai bicara.”Maevea ikut tertawa, lalu setelah itu dia melihat ke jam di tangannya dan kembali pada Rael. “Ayo berangkat, kau mungkin akan terlamba