Share

Chapter 4

Penulis: Cynthia Arcera
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-11 15:57:47

Luicera berjalan memasuki ruangan kamarnya, dirinya mendekati cermin untuk melepas beberapa perhiasan yang melekat di tubuhnya. Luicera berjalan ke ruangan khusus untuk perhiasan, dengan memasukkan beberapa password menuju ruangannya, sudah ada beberapa pajangan mewah dengan banyak perhiasan disana. Ia memang sengaja mengoleksinya, Luicera berjalan menuju salah satu kotak yang masih kosong. Dengan menggunakan infra merah kotak tersebut terbuka secara otomatis.

"Kalung yang sangat cantik, kau selalu membahagiakanku dengan tak pernah melupakanku walaupun kau bekerja," ucapnya dengan menaruh kalung tersebut dengan menutupnya kembali dengan sentuhan infra merah jarinya disana.

Helaan napas Luicera terlihat ketika ia berjalan kembali menuju meja rias miliknya. Dengan membersihkan make up di wajahnya dirinya membuka laci, sudah ada undangan vvip platinum untuk Luicera.

Kau bisa bertemu dengan beberapa pengusaha lainnya. Pelajarilah bisnis lainnya, aku mencintaimu. Jeff Lincoln.

Luicera menutup undangan kembali dengan membersihkan make up dirinya. "Apa yang spesial dari pesta itu sehingga aku harus datang, pria itu banyak kejutannya," ucapnya kembali dengan memperhatikan tulisan dari kekasihnya.

Luicera membuka laci kedua dari meja riasnya, sudah ada visa dan passport serta fasilitas lainnya, "New York," jawabnya dengan tersenyum.

Pukul 20.00, Wilayah California U.S.A

Delon memeriksa leher dirinya di depan cermin, dengan menepuk-nepukkan cream di lehernya untuk menutup bekas ciuman dari Cera. dirinya tetap saja mengeluh, "Wanita itu menciptakan ruam merah di leherku, aku lupa menanyakan namanya. Aku penasaran wanita kesayangan Jeff Lincoln itu seperti apa," bisiknya dengan memeriksa lehernya dan menutupnya kembali dengan kerah kemejanya.

Zack berjalan memasuki ruangan kerja bersama William, langkah kakinya terhenti ketika melihat kakak pertamanya sudah kembali dari perjalanan bisnis Mexico. William hanya melirik lalu ia duduk di sofa, tanpa pikir panjang dirinya mengeluarkan sebuah kotak berisikan cincin. Ini adalah cincin untuk Kate sebelum ia berpisah, namun kini William kembali memikirkan Kate.

"Kupikir kakak akan kembali lusa," ucap William dengan sesekali melirik Delon. Delon masih menahan bibirnya dengan melihat kedua adiknya.

"Kalian kenapa masuk ke ruanganku?" Tanya Delon dengan masih salah tingkah, dirinya menutup lehernya dengan kerah kemeja supaya tidak terlihat oleh Zack dan juga William.

Zack tercengang disana, tak biasanya kakak pertamanya seperti itu. "Apa ada yang salah? Biasanya kita masuk ke ruanganmu tanpa izin," ucap Zack dengan memperhatikan gerak-gerik Delon yang salah tingkah.

Delon hanya berdehem disana, dirinya berjalan dengan menghampiri kedua adiknya. "Aku langsung kembali karena tidak enak badan, pria itu tak bisa membuatku beristirahat. Sampai saat ini ucapannya membuatku berpikir."

William hanya terkekeh dengan melirik ke kakak pertamanya, "Kau bertemu Jeff seorang diri?" Tanyanya dengan mengusap cincin untuk Kate yang kini berada di genggamannya.

Zack hanya melihat keduanya, dirinya menyela dengan melirik ke arah Delon. Ia sangat tahu bahwa kakak pertamanya tak suka di rendahkan, "Ehm ... kebetulan aku akan ke Brazil, setelah latihan di markas besar. Aku akan ke Brazil dan melamar Priscilla."

Delon hanya menyimak kedua adiknya karena masih memikirkan ucapan Jeff Lincoln akan beberapa wilayah di Mexico. Bagaimanapun keinginannya harus terwujud. "Pekerjaanmu sudah selesai?" Tanya Delon melihat William, memperhatikan William yang memasukkan cincin berlian di sebuah kotak kecil berpita warna biru.

"Sedikit lagi selesai, aku kepikiran Kate. Sepertinya dalam waktu dekat aku akan ke kediaman Keluarga Kate Nicole, aku tidak yakin dengan perpisahan ini. Aku tidak nyaman dengan perpisahannya, biasanya ia selalu memberikan semangat kepadaku jika aku dalam keadaan lelah setelah seusai bekerja dan sekarang ponsel ku hampir tak ada chat apapun darinya," jawab William dengan menunduk melihat cincin berlian. Delon memahami apa yang adiknya rasakan, kesibukan William hampir tak ada waktu untuk bersama dengan Kate.

"Aku akan ke kantor," jawab Delon dengan berjalan menuju meja kerjanya lalu ia memasukkan beberapa berkas pekerjaan ke dalam tas kerja miliknya.

Zack hanya melirik ke arah William, "Apa kau tidak melihat ada keanehan darinya?" Tanya Zack dengan menyikut pergelangan tangan William. William melirik ke arah Delon.

"Entahlah, tidak biasanya ia mendadak ingin ke kantor. Mungkin ada pembicaraan bersama Jeff Lincoln yang membuat hatinya terluka. Kau tahu sendiri wataknya seperti apa," William memasukkan kotak cincin untuk Kate kedalam jas miliknya dan berjalan menuju ruang kerjanya. Berbeda dengan Zack yang masih duduk sendirian dengan memperhatikan Delon.

"Apa kakak tidak ingin menanyakanku kapan aku kembali?" Tanya Zack dengan melihat Delon. Tidak biasanya kakaknya bersikap dingin seperti ini.

"Aku akan meneleponmu ketika helikoptermu mendarat. Aku terburu-buru," jawab Delon dengan keluar ruangan meninggalkan Zack.

"Perusahaan mereka juga perusahaanku, kenapa aku tidak tahu jika ada jadwal mendadak, apa mereka sengaja menghindar? Lebih baik aku bersiap ke Brazil, tumben Delon tidak menanyakan keadaan perusahaan di Brazil," jawab Zack dengan berjalan menuju ruangan kerjanya.

Mansion Mattheo sangat mewah dengan fasilitas untuk putra-putra kesayangan Daniel Mattheo, sebagai keluarga pembisnis tentu saja Daniel Mattheo membebaskan ketiga putranya untuk mengelola berbagai bisnis usaha, terutama Delon sebagai putra pertama kesayangannya, Daniel sangat tahu ketiga putranya tak ingin di protect sehingga ia mempercayakan ketiga putranya menggunakan fasilitas milik Keluarga Mattheo.

**

Langkah kaki Devo Van Marveen menuruni pesawat jet pribadi miliknya, tangannya terjulur dengan menggandeng wanita yang tak lain adalah istrinya Lunacia, dengan memakai jas dirinya menuruni jet pribadi miliknya. Sudah ada beberapa bodyguard yang menjaga Devo dan juga istrinya untuk menaiki mobil mewah.

"Kau yakin Jeff Lincoln ada di kediamannya?" Tanya Lunacia dengan melirik ke arah suaminya.

"Bukankah perjanjiannya sudah kau lihat," jawab Devo dengan membukakan pintu mobil untuk Lunacia. Senyuman sinis dari Lunacia terlihat dengan persiapannya bertemu dengan Jeff Lincoln.

"Kuharap kau tidak menghindariku dan suamiku lagi," jawab Lunacia dengan melirik ke wajah Devo Van Marveen. Mobil mewah itu melaju dengan dikawal enam mobil kepolisian mexico, dengan kecepatan penuh mobil mewah milik Devo Van Marveen berhenti disalah satu gedung.

Devo menuruni mobil mewah dengan membuka kacamata miliknya, dengan membenarkan jas miliknya dirinya berjalan membukakan pintu mobil untuk Lunacia. Pandangan mata Lunacia melirik gedung milik Jeff Lincoln dengan sinis. Tak lama dirinya berjalan sendirian memasuki gedung milik Jeff Lincoln.

Sudah ada wanita cantik berada di sisi Jeff Lincoln dengan memeluk Jeff Lincoln disana. Elvira merunduk dengan memainkan billiard disana, tubuh seksinya terlihat dengan Jeff Lincoln dengan meminum minuman alkohol sesekali. Elvira berjalan mendekati Jeff Lincoln dengan meraba dada bidangnya.

Senyuman sinis dari Lunacia terlihat dengan langkah kakinya mendekati Jeff Lincoln. "Bisa-bisanya kau bermesraan bersama wanita lain. Aku dan suamiku mengejarmu hingga ke Mexico hanya untuk menanyakannya. Lepaskan tanganmu itu bersama wanita lain," ucap Lunacia dengan menyilangkan tangannya lalu ia menatap sinis Jeff Lincoln.

"Kau persis sekali mirip Luicera, tidak bisa melihatku bersama wanita lain. Ia terlalu sensitif," Jawab Jeff Lincoln dengan memegang telinga kanan miliknya ketika Lunacia membentaknya.

Lunacia hanya tertohok disana dengan wajah sinis, "Dimana flashdisk ku, kau mencurinya kan? Kau ingin menghancurkan perusahaan suamiku rupanya."

Lunacia berjalan mendekati Jeff Lincoln. Sebelum Jeff Lincoln bersmaa Luicera ia menjalin kasih bersama Lunacia. Tatapan sinis dari Lunacia terlihat dengan topi yang ia kenakan memperlihatkan kedua matanya.

Jeff Lincoln membenarkan coat bulu miliknya setelah Lunacia membahas Devo Van Marven, "Kau yang menginginkan menikah dengannya. Sudah kubilang aku tidak mengambil flashdisk nya. Suaramu itu sangat cerewet sehingga membuatku penging."

Lunacia menendang kaki Jeff Lincoln dengan heels miliknya. "Aku mengejarmu hingga Mexico. Cepat katakan dimana flashdisknya? Cepat katakan, kau mantan yang mengesalkan. Bahkan suamiku mengizinkanku bertemu denganmu. Kau benar-benar mengesalkan. Katakan dimana flashdisk ku, kau itu licik memangnya aku tidak tahu," gertak Lunacia dengan melihat Jeff Lincoln.

Jeff memegang dagu mantan kekasihnya tersebut dengan tatapan sinis, "Sudah kukatakan padamu aku tak mengambilnya. Pertemuan itu hanya pertemuan para pengusaha, untuk apa aku mengambil flashdisk berisikan pekerjaanmu. Perusahaanku sudah banyak bahkan aku bisa membeli pulau. Katakan saja kau merindukanku, salahmu yang memilih seorang Devo Van Marveen."

"Sepertinya kau memegang wajah istriku, kau tahu kan dia sekarang milikku. Jeff Lincoln, jadi lepaskan tanganmu dari wajah istriku," ucap Devo Van Marveen dengan menepis tangan kekar milik Jeff Lincoln lewat tangan kanan miliknya.

Lunacia berjalan mendekati wanita seksi yang duduk dekat dengan Jeff Lincoln ketika ia datang, "Hei nona ... jangan pernah mencintainya, dia playboy. Setelahmu pasti akan banyak wanita lain yang ia pacari, cintai saja uangnya. Uangnya sangat banyak bahkan ia sangat royal, lagipula ada wanita yang sangat ia cintai dan dia menunggunya, tanya saja kepadanya."

Wanita tersebut hanya tersenyum sinis ketika melihat Lunacia, putri dari pengusaha sukses di Mexico, Elvira. Rambut panjangnya menutupi paha dan juga belahan dadanya. Dengan berjalan mendekati Lunacia dirinya tersenyum sinis, "Kau tenang saja, lagipula banyak pria yang mencintaiku. Aku tidak akan membahas wataknya bagaimanapun aku sedang menikmati hubungan ini sekarang bersamanya."

Lunacia menatapnya dengan tersenyum. Mata sinisnya terlihat dengan dirinya berbalik berjalan mendekati suaminya, "Sepertinya kita buang-buang waktu. Kau tahu kan waktu kita tidak akan bermain-main hanya untuk melihat Jeff Lincoln yang playboy ini bermesraan sama wanita lain. Sangat miris, aku berharap Luicera secepatnya berpisah denganmu, ingat ucapanku ini Jeff, kita akan bertemu lagi di New York." bisik Lunacia dengan menggandeng suaminya Devo Van Marveen menuju mobil mewah. Sudah ada beberapa kepolisian Mexico yang menjaga pasangan tersebut. Lunacia terlihat kesal setelah mendengar ucapan mantan kekasihnya tersebut. "Bahkan kita akan bertemu saja dia bersama wanita lain, beruntung hidupku lepas dari playboy sepertinya. Jika aku melihatmu bersama wanita lain seperti itu aku juga akan pergi dari hidupmu. Ingat itu Devo Van Marveen," Lunacia memasuki mobil setelah Devo membukakan pintu mobil untuknya.

Devo berdehem disana setelah mendengar omelan istrinya, tak lama dirinya memasuki mobil mewah untuk menuju hotel mewah. Dengan dikawal beberapa mobil kepolisian Mexico, mobil mewah milik Devo berhenti di hotel mewah di Mexico. "Kita akan menginap semalam, kembali ke New York besok pagi."

Lunacia tak mendengarkan ucapan suaminya. Dirinya menuruni mobil mewah dengan berjalan memasuki hotel mewah tersebut, "Kau sangat lama, menuruni mobil mewah mu sangat lama. Besok-besok belilah mobil mewah yang agak luas, kau tahu kan maksudku. Mobil itu terlalu sempit, percuma kau kaya raya tapi tak memodifikasi mobilnya menjadi lebih luas sedikit."

Devo Van Marveen adalah putra kesayangan Aiden Marveen seorang pejabat dan juga pengusaha paling terkaya di Amerika Serikat, keamanan untuk keluarga Marveen adalah hal utama bagi Aiden Marveen karena ia sangat menyayangi keluarganya. Keluarga Marveen adalah keluarga paling terkaya ketiga setelah Keluarga Keluarga Lincoln, Mattheo dan juga Nicole.

Beberapa kepolisian Mexico menjaga ketat hotel tempat Devo Van Marveen menginap. Lunacia memasuki ruangan platinum, ini adalah hotel kepemilikan keluarga Marveen yang berada di Mexico. Sebagai menantu kesayangan dari Aiden Marveen, Lunacia memang selalu memanjakan Devo Van Marveen.

"Apa kau sudah memeriksa identitas dari Luicera," ucapnya dengan mengambil segelas wine setelah asistantnya menuangkannya di gelas kaca. Tatapan Lunacia tak terhenti dengan memandangi pemandangan Mexico dimalam hari.

"Apa itu sangat penting? Kau mengejar Jeff hingga Mexico. Mulai besok keinginanmu jangan berlebihan," ucap Devo dengan duduk di sofa, memperhatikan istrinya yang masih berdiri memandangi pemandangan Mexico.

Lunacia berbalik dengan berjalan menuju suaminya. Dirinya duduk di pangkuan Devo Van Marveen, "Pemandangan disini sangat indah, kau tahu kan aku ingin sekali identitas Luicera." Bisiknya dengan menggigit telinga Devo Van Marveen dengan lembut.

"Keinginanmu selalu aneh-aneh, tapi jika kau meminta keinginan kepada ayahku pasti akan selalu di kabulkan, mungkin saja."

Lunacia mencium bibir suaminya, "Kau cemburu rupanya kepada istrimu."

Devo mengangkat tangannya, ini adalah tanda untuk asistantnya keluar dari ruangan bahkan ketika beberapa bodyguard menunggu mereka berdua di luar ruangan. Beberapa bodyguard tersebut keluar dari ruangan setelah gerakan tangan Devo Van Marveen memberikan kodenya.

Lunacia masih mencium bibir suaminya , gerakan tangannya membuka kancing kemeja satu persatu disana. Devo hanya menerima perlakuan istrinya dengan pasrah, tak lama dirinya menggendong Lunacia dengan menaruh Lunacia ke atas ranjang. Tangannya meraba dari ujung kaki hingga pangkal paha, senyuman sinis Lunacia terlihat ketika suaminya menyentuhnya dengan mesra.

Suara desahan terdengar hingga beberapa jam, Lunacia melihat suaminya yang kini tertidur pulas seusai berhubungan. Dengan cepat dirinya beranjak dari ranjang dengan hanya mengenakan busana tidur tipis, dirinya menuangkan segelas wine disana dengan membuka jendela balkon, dari atas gedung ia melihat pemandangan malam Kota Mexico, pemandangan indah ini sudah sangat lama ia inginkan dan baru sekarang keinginannya di kabulkan suaminya untuk berlibur di Mexico.

"Dasar bajingan, aku mengejarmu hingga Mexico dan kau bicara tidak tahu dimana flashdisk ku. Lihat saja aku akan mengetahui identitas Luicera secepatnya," ucap Lunacia dengan meneguk wine kembali. Ia masih ingat pembicaraan akan ayahnya, Louise Archer.

"Ayah mempercayakan perusahaan padaku? Sungguh lucu. Putrimu ini hanya tau tentang belanja dan travelling yang terpenting selalu senang-senang. Aku tidak mau mengurusnya, terlalu banyak berpikir bisa membuat kulitku tidak terawat," ketus Lunacia dengan wajah manjanya. Tentu saja Louise Archer tidak peduli akan perkataan putrinya.

"Kau putri seorang pengusaha dan tidak pantas berbicara seperti itu, apa ucapanmu pantas berbicara kepada ayahmu seperti ini?" Archer Louise memegang segelas bir era 90'an di genggamannya. Tatapannya tajam dengan melirik putrinya yang memakai dress seksi dengan menghela pasrah akan ucapan ayahnya. Melihat ucapan putrinya dirinya menghentikan meneguk segelas alkohol dan menaruhnya di atas nakas.

"Putrimu inginnya hidup senang-senang, lagipula aku berpisah dari Jeff Lincoln. Sekarang aku dengan Devo Van Marveen, lagipula ayah mertua selalu memanjakanku. Kenapa ayah ngotot ingin aku memimpin perusahaan. Apa jadinya jika aku yang duduk di kursi milik ayah itu," ketus Lunacia dengan memainkan ponselnya yang terbungkus tempat bulu kelinci berwarna merah muda.

"Ayah sudah memberikan kesempatan untukmu. Kau putri seorang pengusaha, ayah tidak ingin kau lepas dari suamimu dan tak menjadi apa-apa. Pelajari dunia usaha, jangan mempermalukan ayahmu. Di sampingmu ada laci dan ada brankas. Kau mengetahui passwordnya, ambil salahsatu flashdisk, itu adalah rahasia perusahaan jangan sampai hilang." Ucap suara berat Louise Archer dengan beranjak dari kursi kerjanya. Tubuh tinggi tegap itu terlihat maskulin dengan rambut cokelat serta bola mata berwarna biru terlebih dengan suara menegasnya ketika ia berbicara bersama putrinya tersebut.

Louise Archer meninggalkan Lunacia di ruangannya. Dirinya membenarkan jas dan juga dasi untuk bertemu beberapa rekan bisnis lainnya. Lunacia menghela napas dengan melihat dan mengambil flashdisk dari laci brankas. Tak lama panggilan dari suaminya yang saat ini bertemu dengan Jeff Lincoln pun terdengar di ponselnya.

Lunacia mendengus kesal dengan membanting gelas kaca yang ia genggam, hingga tumpahan wine terlihat di atas lantai marmer. "Dan sekarang flashdisk ku tidak ada. Dasar sialan! Lihat saja aku akan mencari tahu identitas permata kesayanganmu itu Jeff Lincoln."

Bab terkait

  • Perfect Mate   Chapter 5

    Dari dalam ruangan Luicera hanya memegang headset di telinga kanan miliknya. Percakapan Jeff Lincoln terdengar dengan beberapa sinyal lampu di alat penyadap tersebut. Tak lama Luicera melihat undangan acara platinum ke New York. Setelah mendengarkan percakapan Jeff Lincoln dari alat penyadap miliknya, dirinya berjalan ke ruang khusus. "Sebuah flashdisk?" Tanyanya dengan membuka sebuah kotak berisikan flashdisk. Luicera memegang flashdisk tersebut dengan tatapan mata sinis, "Dasar pria bodoh. Kau menjadi pembisnis tapi musuhmu banyak." Luicera meletakkan kembali flashdisk yang ia temukan di ruangan pertemuan Jeff Lincoln bersama Devo Van Marveen, dengan cepat dirinya menaruh beberapa pakaian dengan memasukkannya ke koper. Sebagai seorang pembisnis Jeff Lincoln memang sengaja memberikan fasilitas lengkap untuk Luicera termasuk alat penyadap pembicaraan Jeff Lincoln bersama rekan bisnisnya jika Luicera tidak ikut bersamanya. Luicera masih ingat pertama kali pertemuannya bersama Jeff Lin

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-11
  • Perfect Mate   Chapter 6

    Luicera masih memperhatikan gerak-gerik Jeff Lincoln, terlalu sempurna bahkan dengan kehidupan yang sempurna dimiliki olehnya, "Untuk apa aku mempelajarinya?" Tanyanya dengan memperhatikan Jeff Lincoln yang berjarak dekat dengannya. Hanya setengah meter dari tempatnya berdiri. Tak lama Jeff Lincoln pun menarik Luicera dengan memegang senapan yang ia genggam. Dorr .... dorrr ... dorrr Suara senapan keras terdengar dengan Jeff Lincoln memeluk Luicera. Wanita itu justru terfokus dengan alat penutup telinga untuk melindunginya latihan menembak, "Fokuslah, jika kau memiliki keinginan maka kau harus fokus. Fokus menjalaninya, aku mengajarimu supaya kau bisa menjadi seperti apa yang kau inginkan. Aku sangat memahaminya." Luicera tak berkutik ketika tubuhnya dalam pelukan Jeff Lincoln, aroma maskulinnya menempel pada tubuh Luicera secara tak langsung. Mendengar bisikan Jeff Lincoln, Luicera hanya tersenyum sesekali. Pria yang tak pernah ia pikirkan untuk bertemu justru melatihnya bahkan me

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-12
  • Perfect Mate   Chapter 7

    Chapter 7Kursi kerja berputar dengan senyuman dari seorang Ralph Barack, acara pesta ulangtahun putranya akan diselenggarakan mewah dan meriah di pusat New York, "Kuharap keamanan nya terjaga, karena yang akan datang adalah tamu-tamu penting terlebih rekan-rekan bisnis dari keluarga terdekat Barack." "Baik Tuan Ralph Barack, kami pastikan keamanan pesta ulangtahunnya sangat ketat. Tidak akan terjadi apapun di dalam pesta ulangtahun Tuan Muda El Barack," jawab salah satu asistant kepercayaan Keluarga Barack dengan menjawab ucapan Tuan Ralph Barack. Kejadian sepuluh tahun yang lalu sudah cukup untuk seorang El Barack, yang Ralph Barack ketahui adalah sosok Luicera yang menghilang tanpa jejak. Tentunya ini membuat putranya sedih akan kehilangan wanita yang ia cintai. Dan kini Ralph Barack tak akan pernah ingin melihat putra kesayangannya bersedih lagi. Langkah kaki beberapa asistant kepercayaannya terhenti ketika Ralph Barack menyuruh mereka berhenti. Tubuh mereka berbalik dengan menj

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-12
  • Perfect Mate   Chapter 8

    Limosin milik Keluara Matteo terlihat terparkir di depan gedung dimana pesta ulang tahun El Barack diselenggarakan. Dengan memakai jas berwarna hitam serta beberapa brand ternama yang melekat di tubuh Delon Matteo. "Seharusnya aku datang bersama William dan Zack, adikku itu senang sekali mengerjai kakaknya," bisiknya dengan menyiapkan beberapa perlengkapan miliknya termasuk alat pelacak pribadi untuk keamanan dirinya saat memasuki pesta resmi. Beberapa bodyguard Keluarga Matteo pun berjejer dengan rapi menunggu putra pertama Keluarga Matteo turun dari limosin. Delon Matteo menuruni limosin dengan menggenggam kartu undangan platinum berwarna hitam berlapis hiasan emas. Hanya tamu-tamu khusus yang di undang secara resmi dengan beberapa artis papan atas holiwood yang akan hadir, pesta ulangtahun mewah yang di selenggarakan secara tertutup dari Keluarga Barack. Di luar gedung sudah banyak reporter yang ingin meliput beberapa pengusaha yang datang, bahkan artis ternama holiwood pun datan

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-12
  • Perfect Mate   Chapter 9

    Chapter 9Tuhan mempersatukan dan mempertemukan dua insan dengan jalannya, - Perfect Mate.Sesampainya di mansion Luicera terdiam tanpa mengeluarkan sepatah katapun ia hanya melihat kesekitar mansion luas kepemilikan Jeff Lincoln namun berbeda dari Mexico, mansion ini begitu mewah serta elegan dengan perpaduan design dari rumah wilayah biverlyhills. "Apa ini mansion pribadimu?" Tanya Luicera dengan menghentikan langkah kakinya. Tak ada jawaban apapun dari Jeff Lincoln dengan dirinya berbalik melihat Luicera. "Apa kau masih ingin diam disana? Tidak ingin membersihkan tubuhmu, makan malam dan sebagainya?" Tanyanya dengan nada memalas. Kekecewaannya masih tetap sama dari sebelumnya. Rasa kecewa karena perasaannya terkhianati oleh wanita yang selama ini ia manjakan. "Bahkan mansion mu saja tak pernah ada orangtuamu. Untuk apa hubungan ini di lanjutkan jika tak ada restu dari kedua orangtuamu, apa karena aku orang biasa? Yang kau pungut dari bar sepuluh tahun yang lalu. Apa kau puas sela

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-12
  • Perfect Mate   Chapter 10

    Sinar matahari menyorot kediaman mansion pribadi Jeff Lincoln, sudah ada Luicera yang memakai anting dengan permata berwarna merah. Dress berwarna senada dengan rambutnya yang dibiarkan memanjang. "Apa hari ini kau akan pergi, selain ke kantormu maksudku," tanya Luicera dengan memakai sebelah antingnya didepan cermin. Jeff Lincoln masih membaca buku dengan mendengarkan Luicera berbicara. "Sepertinya kau tak melihat kalender, bahkan hari pekan saja kau tidak mengetahuinya," jawabnya dengan jari telunjuk miliknya membuka sehelai kertas selanjutnya untuk ia baca. Luicera tercengang dengan apa yang dikatakan Jeff Lincoln, ia baru ingat bahwa hari ini adalah hari pekan. "Maksudku apa kau tidak ada acara, atau kita melakukan piknik bersama. Lagipula ini di New York, pemandangan Mexico agak berbeda dengan New York." "Apa ini keinginanmu? Kau sudah berkeliling dunia, tak ada satupun yang ketinggalan untuk selalu kumanjakan. Mungkin minggu depan itupun jika aktifitasku tidak padat, aku tak

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-12
  • Perfect Mate   Chapter 11

    Suara ketukan ritme kaki Jeff Lincoln terdengar dengan pandangan tajamnya, setelah melihat beberapa rekaman cctv yang memperlihatkan Luicera dengan memasuki ruangan kerja miliknya. Tak lama Luicera pun mendekati dirinya dengan merayu seperti biasanya. Jeff Lincoln hanya menerima apa yang ia lihat. Dengan cepat dirinya membelai rambut panjang Luicera, "Kau tahu kan aku paling tidak suka di bohongi." Senyuman itu berubah setelah Jeff Lincoln membelai rambut panjangnya. Ruangan pintu pun tertutup dengan suara pelan, tak seperti biasanya kekasihnya seperti ini. penjagaan mansion semakin terlihat dengan beberapa bodyguard yang berjaga. "Aku baru saja tiba dan nada bicaramu seperti ini, aku tidak ingin ribut dan kau memulai pertengkaran lagi. Apa kau ingin aku selalu kecewa?" Ucap Luicera dengan mengibaskan tangan Jeff Lincoln. Apapun perkataannya apapun ucapannya hingga kapanpun tak mampu membuat wanita yang ia cintai benar-benar bersikap tulus kepadanya. "Aku kecewa padamu, selama sem

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-12
  • Perfect Mate   Chapter 12

    Luicera menghentikan taxi dengan memasukinya, memberikan alamat yang sudah ia siapkan di sebuah kertas. "Apa anda tidak apa-apa nona? Sepertinya anda terluka," tanya sang supir dengan melihat kondisi Luicera yang kesakitan menahan pundak dan bahu miliknya. "Tidak apa-apa, apa kau bisa mengantarku ke alamat yang kuberikan. Jika bisa tolong di percepat karena aku terburu-buru," jawab Luicera dengan menahan bahu dan juga pinggulnya. Tak lama mobil taxi yang ia tumpangi mempercepat kecepatan seperti apa yang Luicera inginkan. Hanya dalam sejam mobil tersebut sampai di tempat yang Luicera mau, tempat keluarga matteo tinggal. Mansion mewah dengan Luicera yang menuruni taxi. "Sepertinya dari gerbang sangat jauh untuk masuk ke mansionnya, bagaimana jika saya mengantar nona masuk kedalam. Ini baru gerbang saja belum memasuki mansionnya," ucap sang supir dengan mengajak Luicera untuk memasuki gerbang dengan menggunakan taxi. "Tidak perlu, lagipula aku harus terburu-buru. Terimakasih," jawab

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-12

Bab terbaru

  • Perfect Mate   Epilog

    Seminggu berlalu dengan ucapan Luicera dengan El Barack yang memaklumi, pilihan wanita yang selama ini ia sayangi. Ada rasa tak yakin jika Jeff Lincoln bisa membahagiakan Luicera, tatapannya masih melihat ke sekitar pemandangan di atas gedung kantornya. Siang ini adalah keberangkatan dirinya ke Swiss, hampir seminggu El Barack tak makan-makanan berat, memikirkan ucapan wanita yang selama ini ia sayangi. Perjumpaan pertama kali dengan Luicera yang tak pernah terpikirkan bahwa ia akan menjalani hubungan bersamanya. Sebagai putri dari pengusaha ternama yang ia kenal, El Barack sangat tahu jika Luicera wanita yang sangat manja. Ketika cinta bertemu. KepercayaanKesetiaan KebersamaanCinta akan selalu bahagiaBersama cinta memaknai semua ceritaSukaDuka Memaknai kisah dengan segala rasaMewarnaiku akan makna sebenarnyaBersama cinta semuanya dipertemukanAku bahagia jika wanita yang kusayangi bersama pria yang bisa dan akan selalu membuatnya bahagia. Begitupun denganku.Ada perasaan

  • Perfect Mate   Chapter 18

    Suara ponsel terdengar dengan Luicera yang memainkan sebuah permainan di layar ponsel miliknya dengan suara permainan yang terdengar dari ponsel yang ia mainkan. Ini sudah ke dua jam ia bermain ponsel dengan menemani ayahnya di ruangan kerja. "Menurut ayah, apakah ada pria yang seperti ayah di dunia ini. Yang selalu memanjakanku," ucapnya dengan melirik ke arah Marco De'france dengan sesekali suara tertawa Marco De'france terlihat dengan mendengar ocehan dari putrinya Luicera. "Ada, ayah akan berdoa untukmu. Pria itu pasti ada," jawabnya dengan melirik ke arah Luicera. Bola mata berwarna biru dengan rambut cokelat serta hidungnya yang mancung. Tubuhnya tegap dengan tak berubah, masih tetap sama. Marco De'france masih tampan dengan usianya yang memasuki usia ke empat puluh tahun.Luicera beranjak dari kursi dengan mendekati ayahnya. Ia menemui ayahnya yang baru saja pulang dari Dubai, seusai pembangunan gedung hotel untuk project perusahaannya. "Itu foto siapa? Sepertinya aku baru m

  • Perfect Mate   Chapter 17

    Lima tahun kemudian. Suara biola terdengar mengalun indah dengan pemandangan dari atas gedung ternama di Perancis. Senyuman itu masih tetap sama dengan wajah yang tak berubah, dengan memakai gaun serta perhiasan yang melekat di tubuhnya Luicera menikmati makan malam dengan memegang sebuah buku menu yang ia lihat. Bibir merahnya terlihat seksi dengan lipstick yang ia kenakan. "Kupikir kau lupa denganku," ucapnya dengan memegang tangan seseorang ketika menyentuh pundak Luicera. Senyuman yang tak pernah hilang, dengan tatapan yang selalu ia lihat. "Kali ini makanan yang kupilih," ucapnya dengan cepat. Anggukan dari Jeff Lincoln terlihat dengan senyuman dari Luicera. "Tetaplah jadi wanita yang nakal untukku," jawabnya dengan memandangi wajah Luicera saat ini. Beberapa menu makanan terlihat dengan koki yang menjelaskan beberapa menu makanan. "Seperti apa yang kau ajarkan, strategi bisnis," ucap Luicera dengan melihat pria yang ia cintai dengan nada bercanda. "Kau memanfaatkanku, aku

  • Perfect Mate   Chapter 16

    Hari demi haripun berlalu, ini adalah minggu ketiga Luicera berada di kediaman pribadi milik Delon Matteo, tak ada hal spesial apapun selain bercanda dan juga saling bertukar cerita. Senyuman Luicera terlihat ketika ia mendengar cerita Delon Matteo. "Wanitamu akan sangat beruntung memilikimu, kuharap ia akan bahagia bersamamu," ucapnya dengan mendengar cerita Delon Matteo. Keberadaan Luicera seperti apa yang ia janjikan, tak ada siapapun yang mengetahui kecuali Delon Matteo. "Kau selalu seperti ini jika bersamanya? Melihat langit malam," tanyanya dengan memperhatikan langit di malam hari. Tak ada jawaban apapun dari Luicera. "Kau ingin tahu ya, ia selalu sibuk bekerja. Mungkin sekarang ia sedang melihat langit malam, kuharap ia menyesal tidak ada aku di sisinya," jawab Luicera dengan Delon Matteo yang terdiam. "Langitnya indah ya, jika melihat langit yang indah topik pembicaraanya harusnya jangan yang sedih, aku lagi senang melihat bintang dan bulan," jawabnya dengan melirik sesek

  • Perfect Mate   Chapter 15

    Wajah bersemi Luicera terlihat ketika senyumannya mengarah ke Jeff Lincoln, suara tertawanya menggema seisi ruangan dengan canda tawa bersamanya. "Jadi sekarang kau mulai berani membuka isi brankas ku," ucapnya dengan meledek kekasihnya. Jeff Lincoln mengerucutkan bibirnya dengan memegang flashdisk yang ia pegang, "Apa ini? Aku tak pernah memberikannya padamu, barang berhargamu? Apakah harganya melebihi barang yang kubeli?" Tanyanya dengan nada cemburu. Melihat hanya sebuah flashdisk dengan memakai sensor pengaman yang dibuat Luicera. "Mau sampai kapan kau memegangnya terus, kau tidak ingin menyentuhku memangnya, aku akan sarapan. Jika kau ingin sarapan bersamaku aku akan menunggumu, tak pakai lama. Sarapan dengan sentuhanku," ucapnya dengan meninggalkan Jeff Lincoln dari ruangan kamar miliknya. Helaan napas terdengar dengan jari Jeff Lincoln memijat kening dengan bersandar di kursi kerja, "Rahasia apa yang ia sembunyikan dariku sebenarnya, kupikir selama ini aku sudah sepenuhnya u

  • Perfect Mate   Chapter 14

    Kediaman Keluarga Nicole, U.S.ANasha melirik ke arah suaminya ketika William berbicara serius di depan Charles dan juga dirinya. Sesekali Charles melihat ke arah wajah sang istri dengan anggukan dari wajah Nasha. Hari ini William melamar Kate putrinya untuk menjadi istri William, tentu saja ini sebuah kabar mengejutkan setelah kembalinya Nasha dari Inggris menemui orangtua suaminya. "Sebentar sayang, aku akan memanggilkan Kate," ucap Nasha dengan berbisik. Tak lama Nasha melepas genggaman tangan dirinya bersama Charles dengan berjalan menuju ruangan Kate. Tatapan serius dari Charles didepan William pun terlihat, mendengar William melamar putrinya di depan Charles dan juga Nasha membuat Charles kagum terhadap putra ketiga Keluarga Matteo. "Bagaimana kabar ayahmu? Syukurlah jika kalian bersama lagi, ayah sangat menginginkan kalian bersama," ucap Charles dengan memandangi wajah tampan putra ketiga keluarga matteo. William tahu ini sangat terburu-buru untuk melamar wanita yang ia cint

  • Perfect Mate   Chapter 13

    Seorang wanita berjalan dengan wajah panik, tangannya memegang dahi putra keduanya yang saat ini sedang demam. "Ya Tuhan, kenapa demammu semakin tinggi sayang," ucapnya dengan sesekali air matanya menangis, tangan kiri Vigladys memegang perutnya yang saat ini mengandung ke usia sembilan bulan. "Ibu, apa kita tidak jadi kerumah opa dan oma. Ibu sudah berjanji padaku dan juga Zack," ucap suara mungil Delon yang sedang memainkan mainan pesawat terbang miliknya. Suaranya terlihat sedih dengan melihat ke arah ibunya sesekali, Delon paham ketika ibunya mengeluarkan air mata ketika adiknya sedang demam tinggi. Vigladys mengompres kening Zack dengan memegang dahinya. Wajahnya menoleh ke arah putra pertamanya dengan paham. Setelah Vigladys mengompres kening putra keduanya, ia berjalan mendekati Delon dengan menahan perutnya yang hamil besar. Vigladys memegang bahu putranya dengan mengusap rambutnya dengan rasa sayang, "Delon, Delon akan selalu menjadi putra kesayangan ayah dan ibu. Nanti set

  • Perfect Mate   Chapter 12

    Luicera menghentikan taxi dengan memasukinya, memberikan alamat yang sudah ia siapkan di sebuah kertas. "Apa anda tidak apa-apa nona? Sepertinya anda terluka," tanya sang supir dengan melihat kondisi Luicera yang kesakitan menahan pundak dan bahu miliknya. "Tidak apa-apa, apa kau bisa mengantarku ke alamat yang kuberikan. Jika bisa tolong di percepat karena aku terburu-buru," jawab Luicera dengan menahan bahu dan juga pinggulnya. Tak lama mobil taxi yang ia tumpangi mempercepat kecepatan seperti apa yang Luicera inginkan. Hanya dalam sejam mobil tersebut sampai di tempat yang Luicera mau, tempat keluarga matteo tinggal. Mansion mewah dengan Luicera yang menuruni taxi. "Sepertinya dari gerbang sangat jauh untuk masuk ke mansionnya, bagaimana jika saya mengantar nona masuk kedalam. Ini baru gerbang saja belum memasuki mansionnya," ucap sang supir dengan mengajak Luicera untuk memasuki gerbang dengan menggunakan taxi. "Tidak perlu, lagipula aku harus terburu-buru. Terimakasih," jawab

  • Perfect Mate   Chapter 11

    Suara ketukan ritme kaki Jeff Lincoln terdengar dengan pandangan tajamnya, setelah melihat beberapa rekaman cctv yang memperlihatkan Luicera dengan memasuki ruangan kerja miliknya. Tak lama Luicera pun mendekati dirinya dengan merayu seperti biasanya. Jeff Lincoln hanya menerima apa yang ia lihat. Dengan cepat dirinya membelai rambut panjang Luicera, "Kau tahu kan aku paling tidak suka di bohongi." Senyuman itu berubah setelah Jeff Lincoln membelai rambut panjangnya. Ruangan pintu pun tertutup dengan suara pelan, tak seperti biasanya kekasihnya seperti ini. penjagaan mansion semakin terlihat dengan beberapa bodyguard yang berjaga. "Aku baru saja tiba dan nada bicaramu seperti ini, aku tidak ingin ribut dan kau memulai pertengkaran lagi. Apa kau ingin aku selalu kecewa?" Ucap Luicera dengan mengibaskan tangan Jeff Lincoln. Apapun perkataannya apapun ucapannya hingga kapanpun tak mampu membuat wanita yang ia cintai benar-benar bersikap tulus kepadanya. "Aku kecewa padamu, selama sem

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status