Happy Reading Semuannya! Geo melangkahkan kakinya menuju ruang kelasnya, ia membuat alibi jika ada barang yang tertinggal di kelas tersebut sekaligus memanggil orang yang bermasalah di kelas Eva. Suasana kelas Eva tampak ramai seperti biasa dan ketika kedatangannya semua kompak terlihat diam tidak mengatakan sepatah kata apapun. “Good morning class! Sorry I'm late. Hari ini pihak kampus sedang sangat sibuk dan saya mempunyai kabar buruk untuk kalian,” Iris mata lelaki itu memperhatikan Eva yang terlihat diliputi kemarahan. Apakah Geo melakukan kesalahan? Apakah karena Geo tidak membangunkan perempuan hamil itu sampai seperti ini? Kepala suami dari Eva itu tampak menggeleng, tidak mungkin. “Untuk mahasiswa yang saya panggil ikut saya, Rektor memanggil anda. Saya tidak tahu sebab apa yang sudah anda buat, tapi ini adalah kabar buruk untuk kalian semua.” Seisi kelas tampak ramai membahas kemungkinan orang yang akan di panggil. Eva terdiam menatap kedua orang teman terdekatnya,
Happy Reading Semuanya! “Sesuai dengan penjelasan yang disampaikan oleh kedua belah pihak dan sisi kepolisian. Kami sangat khawatir jika permasalahan ini akan semakin melebar yang mengakibatkan pencemaran nama baik Kampus,” Semua mahasiswa yang ada di dalam ruangan itu tampak menunduk, tidak berani menatap Rektor yang ada di depannya. Eva bisa melihat jika Geo selalu berada di sebelahnya, mengusap punggung tangannya yang berada di bawah meja untuk menenangkannya. “Saya selalu Rektor universitas ini. Telah membuat keputusan secara langsung jika mahasiswi bernama Ratu Sadiqah…. Mahasiswi jurusan Fisika dari Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam serta Deon Dilandara dan Simon Emerald Green jurusan Manajemen fakultas Ekonomi. Dengan ini kami terpaksa mengeluarkan anda dari fakultas kebanggaan kami secara tidak terhormat,” Ratu serta dua orang laki-laki di sebelahnya tampak lemas tidak percaya dengan keputusan dari pihak kampus saat ini. Tatapan matanya terlihat kosong dan itu
Happy Reading Semuanya! Siapa yang tidak panik ketika menemui orang tercinta jatuh pingsan sembari memegang arah perutnya, Geo yang baru saja kembali setelah jam mengajar di kelas melihat Eva dalam keadaan seperti itu langsung amat sangat panik. Geo tidak mengerti apa yang terjadi dengan Eva tadi. BUGH! Lelaki yang menjadi suami dari Eva tampak meringis dan memegang wajahnya, perih. Itulah rasa sakit Geo akibat tinjuan ayah mertuanya. Geo tidak bisa menyalahkan karena saat ini yang paling penting adalah kesadaran Eva dan kabar dari dokter, lelaki itu berharap jika keduanya baik-baik saja. BUGH! Wanita paruh baya bernama Indah tampak mencegah Darwin untuk meninju menantu mereka yang saat ini tampak kosong, Geo benar-benar dalam keadaan kalut dan tidak peduli dengan keadaan sekitarnya. “Ayah, sudah ayah! Ini rumah sakit dan kita enggak bisa menyalahkan Geo juga. Ini musibah, kita enggak ada yang tahu. Tunggu sebentar lagi,” pinta Indah sembari menahan tangan suaminya saat ini. “S
Happy Reading Semuanya! “Jika Ayah melukai Bapak… jangan pernah mau mengalah. Bapak hanya perlu menghindar dan jangan terlalu menyerahkan diri,” Geo tersenyum tipis setelah mendengar perkataan dari istrinya itu. Sudah dua jam ia menunggu Eva diluar sampai perempuan tersebut menjadi lebih tenang, tangannya mengusap lembut wajah Eva yang sembab. “Saya mana bisa melakukan itu, saya juga lalai dalam hal menjaga kamu dan membuat kamu seperti ini. Maafkan saya,” Eva tampak memandangnya tidak suka. Perempuan di depannya terlihat berdecak pelan, “Bapak dengar enggak sih sama apa yang saya bilang? Bapak hanya perlu menghindar! Saya enggak mau uang bulanan saya berkurang karena harus membeli antiseptik, salep, dan Betadine untuk membersihkan luka Bapak.” Geo tertawa pelan mendengar perkataan dari Eva barusan. “Jangan khawatir, saya akan jadi kuat seperti Thor dan enggak akan terluka parah. Luka seperti ini untuk laki-laki hanya sesuatu yang kecil,” sahut Geo sembari menunjukan jari tangan
Happy Reading Semuanya!Untuk merayakan kepulangan Eva pasca dari rumah sakit kemarin, sebagai suami yang baik tentu saja Geo ingin menyiapkan pesta kecil-kecilan menyambut istrinya pulang. Geo ingin mengadakan perayaan apapun untuk membuat Eva perlahan luluh padanya. “Aku mau buat pesta penyambutan kepulangan kamu dari rumah sakit, jadi kita mampir dulu ke supermarket bagaimana?” tanya Geo.Kepala Eva tampak menggeleng, “Saya masuk rumah sakit karena kelelahan bukan yang lain, buat apa dirayakan. Merayakan kelelahan? Enggak usah lah, lain kali saja.”Lelaki di sebelahnya yang sibuk menyetir hanya memasang wajah kecewa, “Tapi Mas mau, lagian bahan makanan di kulkas juga sudah kosong karena mas masak. Sayuran sudah enggak segar lagi, kita harus tetap beli yang fresh daripada kamu masuk rumah sakit lagi. Biaya rumah sakit mahal meskipun saya masih mampu bayar biaya rumah sakitnya,” Eva menatap kesal lelaki yang menjadi suaminya itu.“Bapak mendoakan saya sakit lagi? Ada ya suami kaya b
Happy Reading Semuanya!Otak Geo penuh dengan Eva, prioritas utama saat ini adalah istrinya. Perempuan di depannya sudah membuangnya sejak awal dan tidak ada lagi hal yang harus dipertahankan, masa depannya sudah sangat jelas bersama dengan orang yang ia cintai saat ini.Bibir Geo tersenyum tipis dan melepas pelukan perempuan yang ada di depannya itu, ia tidak ingin ada kecemburuan dari Eva. Lelaki dengan wajah tampan itu sudah menganggap perempuan bernama Bella itu sebagai temannya saja.“Kamu sejak kapan ada di Indonesia?”Bella hanya memasang wajah bingung melihat perubahan dari kekasihnya dulu yang sempat ia putuskan. Apakah dalam jangka waktu secepat itu sudah membuat perasaan orang yang dulu mencintainya berubah.“Kemarin, aku kangen
Happy Reading Semuanya!Geo tidak tahu sudah berapa lama ia berbincang dengan mantan kekasihnya sampai melupakan Eva. Perasaan bersalah menyelimuti perasaannya saat ini.Tatapan mata Geo tidak lepas dari perempuan yang masih duduk di kursi roda menunggu di depan pintu masuk supermarket, setelah pertemuannya dengan Bella dan membayar bahan belanjaan akhirnya ia bisa kembali ke pelukan istrinya.Wajah cemberut dari Eva terlihat sangat jelas disana, sangat jelas sekali.“Lama banget sih! Seneng ya jadi penggoda di supermarket! Sok ganteng banget sih jadi orang!” marah Eva sembari bersedekap menatap marah dirinya.Geo tertawa pelan dan mengusap kepala perempuan yang kini mendorong kasar tangannya.“
Happy Reading Semuanya!“Aku mau mandi, Eva.”Kepala Eva mengangguk, perempuan muda itu tahu jika suaminya akan mandi. Memang apa masalahnya saat ini.“Eva, kamu tahu apa yang mas katakan tadi? Mas akan mandi.” Ucapan Geo barusan membuat kepala Eva kembali mengangguk mengiyakan perkataan dari suaminya barusan.Kenapa Geo sama sekali tidak mengerti maksud perkataan nya?Saat ini yang ingin ia lakukan adalah berdekatan dengan lelaki di depannya yang hanya memasang wajah bingung.“Aku mau mandi, sayang. Kamu benar-benar paham sama perkataan aku, kan? Atau… kamu mau ikut masuk?”tanya Geo“Iya, saya mau masuk.”