Happy Reading Semuanya! Sudah hampir satu jam Geo dalam keadaan basah, ia tetap berada di luar, bahkan sampai hujan perlahan berhenti. Ia menunggu sampai istrinya selesai menangisi lelaki bajingan seperti Deon, dirinya juga sebagai lelaki tidak bisa memaksa Eva untuk tidak menangisi lelaki yang sebelumnya mengisi penuh hatinya. Lelaki itu memasuki mobilnya dan memperhatikan Eva yang kini sudah menghapus air matanya dan menatapnya dengan pandangan yang sulit ia jelaskan. Geo tidak akan mengajukan banyak pertanyaan untuk Eva di saat kondisiny seperti ini. “Hujan sudah reda, ayo kita pulang.” Tangan Eva memberikan sapu tangan kehadapan Geo yang hanya memasang wajah bingung. Perlahan lelaki itu tersenyum menyadari maksud dari perbuatan istrinya saat ini. Sisi manis Eva membuat hatinya merasa hangat. “Enggak apa-apa, nanti sapu tangan kamu kotor.” “Badan bapak basah, nanti yang ada bapak masuk angin. Terus juga aiir hujan juga enggak bagus kalau masuk ke mata, setidaknya sapu tangan
Happy Reading Semuanya! Huek! Tubuhnya lemas dan tidak bisa bergerak sama sekali. Tatapannya kosong padahal jam 9 nanti ia memiliki jadwal mengajar di Kampus, perutnya seolah ada yang menunjukkan, berputar, menginjak dan segala macam. Geo berani bersumpah jika ia tidak memakan makanan apapun yang membuat lambungnya naik atau mual seperti sekarang ini. Huek!! Tangannya mengambil ponselnya yang ada di kantong celananya, tatapan matanya menatap cermin di toilet tamu memperhatikan wajahnya yang pucat. “Tolong ketua kelas sampaikan ke teman-teman jika saya hari ini tidak hadir di dalam kelas. Saya sakit dan saya akan memberikan jadwal kelas penggantinya nanti,” ucap Geo setelah menghubungi salah satu mahasiswa di jam kelasnya saat ini. Sejujurnya dirinya bisa mengatakan langsung pada Eva, tapi istrinya itu sudah pergi sangat awal. Bahkan sebelum pagar kampus dibuka sepertinya Eva sudah ada di sana. Huek!! Tatapan matanya mengarah pada muntahannya saat ini, hanya lendir saja. Ah—ge
Happy Reading Semuanya!Semua barang telah di packing atas bantuan dari ajudan Darwin dan Geo hanya merapihkan beberapa pakaian saja. Untuk buku bacaan dan lain sebagainya selain alay kantornya bisa ia cicil nanti, Geo tidak siap menjual apartemen tempat tinggalnya saat ini.Selama diperjalanan yang dilakukannya hanya diam, tenaganya sudah terkuras tiga kali lipat dari biasanya. Setelah membereskan barang, dan ia lelah karena memang tidak bisa jauh dari kamar mandi. “Ayah, boleh mampir ke supermarket depan dulu? Kebetulan ada yang mau Eva beli,” ucap EvaSang ayah hanya mengangguk dan mengkode ajudannya untuk berhentikan mobil di salah satu Supermarket sesuai permintaan dari Eva barusan.Perempuan cantik itu melenggang pergi setelah Geo memberikan uang cash ke tangannya, lelaki yang menjadi suaminya sangat tahu bagaimana bertanggung jawab atas apa yang sudah dilakukannya.Tentu tujuan awal Eva bukan ke supermarket, melainkan menuju sebuah apotik. Setidaknya Geo harus dalam keadaan le
Happy Reading Semuannya!“Eva, kenapa kita enggak tidur satu kamar?”Pertanyaan singkat dari lelaki yang sedang memperhatikan perempuan di depannya sibuk merapikan tugas kuliahnya hanya memutar matanya malas.“Kenapa saya harus tidur sama Bapak? Kita memang suami istri tapi sekarang enggak ada orang lain. Ingat perjanjian pernikahan! Lagian siapa yang mau tidur sama orang kaya Bapak?! Kepedean banget jadi orang.” Geo mencebikkan bibirnya.Lelaki itu bersandar pada pintu masuk kamar Eva, bahkan ia saja tidak diizinkan menginjak kaki ke dalam kamar perempuan yang menjadi istrinya.“Eva, aku itu memikirkan kamu. Sekarang begini, kalau kamu butuh bantuan bagaimana? Lagian kamar ini Mas desain untuk kamar anak kita juga, bukan cuman
Happy Reading Semuanya! Perempuan yang saat ini tengah mengandung itu terlihat berlari dengan wajah panik ketika rekannya mengabarkan jika ide proyek kelompoknya telah dicuri oleh teman satu kelasnya sendiri, ide yang sudah ia pikirkan dari jauh-jauh hari. Eva sangat tidak menyangka jika temannya benar-benar melakukannya di saat ia sudah bersusah payah memikirkannya semalam suntuk pengembangan idenya. Rahangnya mengeras menahan marah dan menatap tajam perempuan di hadapannya tampak bersikap santai seolah tidak ada yang terjadi, picik sekali. Nafasnya naik turun menahan amarah, memang sepertinya perempuan cantik dihadapannya sangat mencari masalah lebih dulu pada Eva. “Gue dengar katanya ide yang sudah gue rangkai semalam suntuk sama dengan punya lo…” Eva tampak berusaha untuk menetralkan perasannya saat ini. Tatapan matanya hanya terfokus pada rekannya yang tampak tidak bersalah sama sekali. “Sorry! Gue ralat. Katanya Lo curi ide proyek punya kelompok gue, benar?” lanjut Eva semba
Happy Reading Semuanya! Pagi hari Geo sudah sibuk. Kesibukannya menjadi bertambah dengan kehadiran anak yang ada di dalam kandungan Eva dan istri cantiknya. Tangannya membuka pintu ruang rapat, ia tidak tahu jika ada rapat dadakan setelah sekian lama. “Apa sudah mulai dari tadi?” tanya Geo Perempuan di sebelahnya tampak menggeleng dan tersenyum manis menatapnya, sepertinya Geo salah bertanya pada rekan kerjanya. Tatapan matanya menatap satu persatu jajaran orang penting di kampus tempatnya bekerja memasuki ruangan. Saat ini suasana ruang rapat tampak tegang, tetapi Geo bisa menebak jika terjadi sesuatu yang buruk sampai diadakan rapat seperti ini. Saat ini tidak ada yang berani bicara sama sekali bahkan dosen yang terbiasa memiliki ocehan banyak, kini tampak terdiam tidak berani mengeluarkan lelucon garingnya. Sudah sangat membuktikan jika pembahasan rapat kali ini begitu tajam dan membuat suasana menjadi mencekam. “Semua sudah berkumpul?” nada dingin terdengar dari mulut ata
Happy Reading Semuannya! Geo melangkahkan kakinya menuju ruang kelasnya, ia membuat alibi jika ada barang yang tertinggal di kelas tersebut sekaligus memanggil orang yang bermasalah di kelas Eva. Suasana kelas Eva tampak ramai seperti biasa dan ketika kedatangannya semua kompak terlihat diam tidak mengatakan sepatah kata apapun. “Good morning class! Sorry I'm late. Hari ini pihak kampus sedang sangat sibuk dan saya mempunyai kabar buruk untuk kalian,” Iris mata lelaki itu memperhatikan Eva yang terlihat diliputi kemarahan. Apakah Geo melakukan kesalahan? Apakah karena Geo tidak membangunkan perempuan hamil itu sampai seperti ini? Kepala suami dari Eva itu tampak menggeleng, tidak mungkin. “Untuk mahasiswa yang saya panggil ikut saya, Rektor memanggil anda. Saya tidak tahu sebab apa yang sudah anda buat, tapi ini adalah kabar buruk untuk kalian semua.” Seisi kelas tampak ramai membahas kemungkinan orang yang akan di panggil. Eva terdiam menatap kedua orang teman terdekatnya,
Happy Reading Semuanya! “Sesuai dengan penjelasan yang disampaikan oleh kedua belah pihak dan sisi kepolisian. Kami sangat khawatir jika permasalahan ini akan semakin melebar yang mengakibatkan pencemaran nama baik Kampus,” Semua mahasiswa yang ada di dalam ruangan itu tampak menunduk, tidak berani menatap Rektor yang ada di depannya. Eva bisa melihat jika Geo selalu berada di sebelahnya, mengusap punggung tangannya yang berada di bawah meja untuk menenangkannya. “Saya selalu Rektor universitas ini. Telah membuat keputusan secara langsung jika mahasiswi bernama Ratu Sadiqah…. Mahasiswi jurusan Fisika dari Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam serta Deon Dilandara dan Simon Emerald Green jurusan Manajemen fakultas Ekonomi. Dengan ini kami terpaksa mengeluarkan anda dari fakultas kebanggaan kami secara tidak terhormat,” Ratu serta dua orang laki-laki di sebelahnya tampak lemas tidak percaya dengan keputusan dari pihak kampus saat ini. Tatapan matanya terlihat kosong dan itu